YANG EFEKTIF
PENDAHULUAN
Komunikasi efektif, merupakan komunikasi di
antara para petugas pemberi pelayanan yang
dilakukan dengan; tepat waktu, akurat, lengkap,
jelas, dan dapat dipahami oleh
penerima,
sehingga dapat mengurangi
kesalahan dan
menghasilkan
perbaikan untuk
keselamatan
pasien.
Komunikasi efektif dapat dilakukan secara:
1. Verbal
2. Tertulis
3. Elektronik
KOMUNIKASI VERBAL
SBAR
TBAK
Situation
Background
Tulis
Assessment
Recommendation
BAca
Konfirmasi
Kembali
Kapan dilakukan ?
1. Saat serah terima pasien
2. Saat Melaporkan kondisi pasien kepada
DPJP/ dokter yang merawat
Bagaimana Pelaksanaannya?
1. Saat serah terima pasien
a) Melaporkan kondisi pasien
b)Menyerahkan order yang harus diteruskan
c)Beri stempel SBAR setelah pencatatan
2. Saat Melaporkan kondisi pasien kepada DPJP/
dokter yang merawat
a) Lakukan segera
b) Catat Instruksi yang telah diberikan oleh DPJP/
dokter yang merawat pada formulir terintegrasi
c) Beri stempel SBAR setelah pencatatat
Background :
Pasien masuk rumah sakit 2 hari yang lalu dengan riwayat, Pneumothorax,
O2 saturasi turun, 95% dalam 2 menit menjadi 85% dgn non rebreathing,
pada auskultasi: suara pernafasan menurun di sebelah kanan. Tracheal
Assessment
: distress, pasien saat ini diposisikan tidur semi fowler
shift, peningkatan
Pasien tampaknya mengalami gagal nafas/ gangguan pertukaran gas
Recommendation:
Stempel
Kapan dilakukan?
1. Menerima instruksi verbal per telpon/lisan
2. Menerima pelaporan hasil tes kritis/ critical test/
pemeriksaan cito
3. Menerima pelaporan nilai kritis/ critical test result
Siapa yang melakukan?
Penerima laporan/ Tenaga kesehatan yang
bertanggungjawab/ Penanggung Jawab
PELAPORAN NILAI /
HASIL KRITIS
KOMUNIKASI TERTULIS
KOMUNIKASI ELEKTRONIK
ERROR.
RS mengimplementasikan
pendekatan yang standar/
baku untuk hand-off
communications
KESIMPULAN
Komunikasi
DASAR KEBIJAKAN
1.
2.
3.
4.
5.
MODEL SBAR
SEBAGAI STRATEGI UNTUK
MENINGKATKAN KOMUNIKASI
EFEKTIF SAAT LAPOR DOKTER VIA TELEPHON
MENINGKATKAN
PATIENT SAFETY
TERIMA KASIH