Anda di halaman 1dari 16

IPSG 2

PENINGKATAN KOMUNIKASI
YANG EFEKTIF
2

PENDAHULUAN
Komunikasi efektif, merupakan komunikasi di antara
para petugas pemberi pelayanan yang dilakukan
dengan; tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan
dapat dipahami oleh penerima, sehingga dapat
mengurangi kesalahan dan menghasilkan perbaikan
untuk keselamatan pasien.

Komunikasi efektif dapat dilakukan secara:


1. Verbal
2. Tertulis
3. Elektronik
KOMUNIKASI VERBAL

Komunikasi yang disampaikan secara lisan.

Dapat dilakukan secara langsung dengan tatap muka dan tidak


langsung melalui telepon dll

Cepat dan jelas


METODE KOMUNIKASI VERBAL

SBAR TBAK

Tulis
Situation BAca
Background Konfirmasi
Assessment

Recommendation kembali
KOMUNIKASI VERBAL DENGAN SBAR

Siapa yang melakukan ?


 Tenaga kesehatan yang bertanggung
jawab/ Penanggung Jawab

Kapan dilakukan ?
1 Saat serah terima pasien
2 Saat Melaporkan kondisi pasien kepada
DPJP/ dokter yang merawat
KOMUNIKASI VERBAL DENGAN SBAR

Bagaimana Pelaksanaannya?
1. Saat serah terima pasien
 Melaporkan kondisi pasien
 Menyerahkan order yang harus diteruskan
 Beri stempel SBAR setelah pencatatan
2. Saat Melaporkan kondisi pasien kepada DPJP/
dokter yang merawat
 Lakukan segera
 Catat Instruksi yang telah diberikan oleh DPJP/
dokter yang merawat pada formulir terintegrasi
 Beri stempel SBAR setelah pencatatat
SERAH TERIMA PASIEN DENGAN SBAR

Situasi
 Pasien Tn Gun, 45 thn, dirawat di kamar 605, saat ini mengalami gangguan
pernafasan dengan RR 35 x/mt

Background :
 Pasien masuk rumah sakit 2 hari yang lalu dengan riwayat, Pneumothorax,
O2 saturasi turun, 95% dalam 2 menit menjadi 85% dgn non rebreathing,
pada auskultasi: suara pernafasan menurun di sebelah kanan. Tracheal shift,
peningkatan distress, pasien saat ini diposisikan tidur semi fowler

Assessment :
 Pasien tampaknya mengalami gagal nafas/ gangguan pertukaran gas

Recommendation:
 Dokter telah dihubungi melalui telepon belum terhubung, mohon dihubungi
kembali untuk kemungkinan alih rawat ICU untuk pemasangan ventilator.
 Stempel
MELAPORKAN KONDISI PASIEN DENGAN SBAR

Situasi :
Tn Anto Suanto, Tanggal lahir 22 April 1970, rawat di lantai 7, kamar 711,
mengalami gangguan pernafasan, TD 130/90, N 88, RR 25 x/mt

Background :
Pasien masuk rumah sakit 2 hari yang lalu dengan riwayat Pneumothorax, O2
saturasi turun dari 95% dalam 2 menit menjadi 85% dgn non rebreathing,
pada auskultasi: suara pernafasan menurun disebelah kanan, Tracheal shift,
distress pernafasan, pasien saat ini diposisikan tidur semi fowler

Assessment :
Pasien tampaknya tidak stabil dan cenderung memburuk, mengalami gagal
nafas/ gangguan pertukaran gas

Recommendation:
Mohon segera datang, apakah diperlukan pindah rawat ke ruang intensif dan
tindakan intubasi.
Stempel
KOMUNIKASI VERBAL DENGAN METODE TBAK

Kapan dilakukan?
1 Menerima instruksi verbal per telpon/lisan
2 Menerima pelaporan hasil tes kritis/ critical test/
pemeriksaan cito
3 Menerima pelaporan nilai kritis/ critical test
result

Siapa yang melakukan?


 penerima laporan/ Tenaga kesehatan yang
bertanggung jawab/ Penanggung Jawab
MENERIMA LAPORAN DENGAN TBAK

Tulis.pesan yang disampaikan di formulir


terintegrasi, meliputi:
1. Tgl & jam pesan diterima
2. Nama lengkap pasien, tgl lahir, diagnosa
3. Gunakan simbol/ singkatan sesuai standar
4. Dosis/ nilai harus spesifik untuk menghindari salah
penafsiran
5. Nama petugas pelapor/ memberi pesan
6. Nama dan ttd petugas penerima pesan
7. Bila pesan melalui telepon, pengirim pesan/ dokter
menandatangani pada saat visit hari berikutnya
BAca, yaitu bacakan kembali isi pesan untuk
Konfirmasi kebenaran pesan yang ditulis, dan
bubuhkan stempel TBAK pada formulir catatan
penerima pesan
TES KRITIS / NILAI KRITIS / PERBAIKAN

 Tes kritis dilaporkan oleh petugas Lab, Ro, Cardiologi

 Tes kritis (critical test)/ pemeriksaan cito, contoh:


- Tes/ pemeriksaan diagnostik (x-ray, CT Scan, EKG)
- Tes/ pemeriksaan yang hasilnya NORMAL /
ABNORMAL harus dikomunikasikan SEGERA

 Nilai/ Hasil kritis (critical test result)


Hasil abnormal yang harus dilaporkan segera, langsung
ke dokter peminta pemeriksaan/ perawat ruangan untuk
dilaporkan segera < 1 jam melalui telepon.
PELAPORAN NILAI / HASIL KRITIS

 Pelaporan hasil kritis disampaikan dari


unit Lab, Ro, Kardiologi ke UGD, ICU,
NICU, Rawat Inap, Rawat Jalan
 Pelapor harus mencatat:
- Tanggal menelepon
- Jam menelepon
- Penerima telepon (nama lengkap) &
- Penelepon (nama lengkap)
 Unit: Lab, Ro, Kardiologi, menetapkan
standar nilai tes kritis
KOMUNIKASI TERTULIS

Metode komunikasi
yang lebih akurat Kesalahan masih
daripada komunikasi mungkin terjadi.
verbal.
KOMUNIKASI TERTULIS

Hal-hal yang harus diperhatikan :


 Penulisan instruksi harus dilakukan secara lengkap, dapat
terbaca dengan jelas agar sumber instruksi dapat dilacak bila
diperlukan verifikasi.
 Harus menuliskan nama lengkap, tanda tangan penulis
pesan serta tanggal dan waktu penulisan pesan
 Hindari penggunaan singkatan, akronim, dan simbol yang
berpotensi menimbulkan masalah dalam penulisan instruksi
dan dokumentasi medis.
 Ada standarisasi panduan singkatan
KOMUNIKASI ELEKTRONIK

Komunikasi yang
dilakukan menggunakan
media Elektronik:
E-mail

Fax

Anda mungkin juga menyukai