Anda di halaman 1dari 10

SBAR

Komunikasi SBAR
Suatu standar sistem komunikasi antar tenaga
kesehatan guna
mengkomunikasikan hal-hal mengenai pengelolaan
pasien.  
Kerangka komunikasi efektif yang digunakan di adalah
komunikasi SBAR (Situation, Background, Assessment,
Recommendation), metode komunikasi ini digunakan
pada saat perawat melakukan handover ke pasien.
Komunikasi SBAR adalah kerangka teknik komunikasi
yang disediakan untuk petugas kesehatan dalam
menyampaikan kondisi pasien.

Pengertian
Tercapainya Keselamatan Pasien terutama
sasaran mengenai
Komunikasi yang Efektif.

Tujuan
Sebutkan:
– salam,
– identitas pelapor dan asal ruang perawatan,
– identitas pasien, dan
– alasan untuk melaporkan kondisi pasien, secara
subyektif dan obyektif.
Dengan kata-kata, ”Selamat pagi/siang/malam, saya
Tia dari ruangan Perawatan, hendak melaporkan
pasien Tn/Ny/An Candra, Tgl Lahir 2 Jan 1980 .Saat
ini kondisi pasien ,K/u lemah Kes. CM Klien mengeluh
sesak dengan tanda-tanda vital TD 140/90 N :
100x/menit R : 28x/menit S : 37 ⁰C SpO2 85%”

>>> Situation
latarbelakang pasien, yaitu Riwayat
Penyakit Sekarang (RPS),
– alasan pasien dirawat inap (bila rawat
inap), ————— Demam 3 hari, batuk
– pengelolaan pasien yang sudah berjalan,
————— sesuai advice, sebutkan
– terapi yang diterima pasien sampai saat itu
(yang signifikan).
Sudah dilakukan tindakan pemasangan O2 5
lpm pengobatan …..”

>>>Background
Sebutkan penilaian kondisi pasien
menurut pelapor (bila ada)
Dengan kata-kata, ”Menurut saya kondisi
pasien mengarah ke Gangguan Oksigenasi
---Susp Pnemonia

>>>Assesment
Sebutkan rekomendasi untuk pasien
menurut pelapor (bila ada)
Dengan kata-kata, ”Apa yang perlu
dilakukan? Mohon dokter segera datang”
Dengan kata-kata, ”Pasien dengan
diagnosis …. perawatan hari ke ….

>>>Recomendation
Konfirmasi ulang.
– Catat hasil pembicaraan pada secarik kertas,
– sebutkan ulang kepada pihak yang dilapori,
– bila benar, pihak yang dilapori menyatakan setuju
dengan hasil tersebut.
– Pembicaraan selesai.
Khusus untuk konsultasi perawat dengan dokter:
– Salin hasil pembicaraan di status pasien dengan urutan
SBAR.
– Bubuhkan stempel untuk tempat tanda tangan dokter.
– Dalam waktu 1×24 jam, dokter konsulen harus
membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk pengesahan
instruksi tersebut.
Sistem komunikasi SBAR digunakan untuk
mengkomunikasikan pasien dan
pengelolaannya, terutama komunikasi
verbal baik langsung maupun melalui
sambungan telepon antar tenaga kesehatan
yaitu antara:
a. Perawat dengan dokter
b. Konsultasi antar dokter
c. Antar bagian layanan kesehatan
d. Pergantian petugas jaga (shift)
- SELESAI -

Anda mungkin juga menyukai