Anda di halaman 1dari 9

KABUPATEN KUNINGAN UPTD PUSKESMAS DTP CIDAHU

PERJANJIAN KERJA SAMA


ANTARA
BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN KUNINGAN
DENGAN
UPTD PUSKESMAS DTP CIDAHU

TENTANG
PROGRAM PENINGKATAN KEMAMPUAN
REHABILITASI PECANDU DAN PENYALAH GUNA NARKOBA
DI WILAYAH KABUPATEN KUNINGAN

Nomor : 440/2216/PKM-CDH/IV/2021
Nomor : PK/23/VI/KA/HK.02/2021/BNNK-KNG

Pada hari ini Senin tanggal Dua Puluh Satu bulan Juni tahun Dua Ribu Dua Puluh
Satu, kami yang bertanda-tangan di bawah ini:

1. AKBP. YAYA SATYANAGARA, SH., Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten


Kuningan, berkedudukan di Jalan Aruji Kartawinata No. 27 Kecamatan Kuningan
Kabupaten Kuningan, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama jabatannya serta
sah mewakili Badan Narkotika Nasional Kabupaten Kuningan
Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

2. dr. DIAN MARDIANI, Kepala UPTD Puskesmas DTP Cidahu, berkedudukan di Jalan
Raya Cidahu Kecamatan Cidahu Kabupaten Kuningan, dalam hal ini bertindak untuk
dan atas nama jabatannya serta sah mewakili UPTD Puskesmas DTP Cidahu,
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Untuk selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, secara bersama-sama disebut
PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:
a. bahwa PIHAK PERTAMA adalah Badan Narkotika Nasional Kabupaten Kuningan yang
memiliki fungsi koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi dengan instansi pemerintah
terkait dan komponen masyarakat, bermaksud menyelenggarakan program rehabilitasi
pecandu dan penyalah guna narkoba di wilayah Kabupaten Kuningan sehingga akses
untuk mendapatkan layanan rehabilitasi dalam pemulihan pecandu dan penyalah guna
narkoba semakin luas;

b. bahwa dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan program rehabilitasi


pecandu dan penyalah guna narkoba di wilayah Kabupaten Kuningan sebagaimana
dimaksud huruf a, PIHAK PERTAMA bermaksud menyelenggarakan kerja sama
dengan PIHAK KEDUA dalam upaya pemulihan pecandu dan penyalah guna
narkoba; dan
c. bahwa sebagai landasan yuridis untuk merealisasikan kegiatan tersebut, kerja sama
yang dilaksanakan PARA PIHAK perlu dituangkan dalam bentuk Perjanjian
Kerjasama, dengan mengingat:

1. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;


2. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan Wajib Lapor
Pecandu Narkotika;
3. Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional;
4. Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan Kebijakan dan
Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran
Gelap Narkoba tahun 2011-2015;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2415/Menkes/Per/XII/2011 tentang
Rehabilitasi Medis Pecandu, Penyalah Guna, dan Korban Penyalahgunaan Narkotika;
dan
6. Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional Nomor 4 Tahun 2015 tentang
Perubahan atas Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional Nomor:
Per/04/V/2010/BNN tanggal 12 Mei 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja BNNP
dan BNN Kab/Kota.
PARA PIHAK sepakat dan menyetujui untuk mengadakan Perjanjian Kerja Sama
mengenai program rehabilitasi pecandu dan penyalah guna narkoba di wilayah Kabupaten
Kuningan dengan memenuhi ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut:

MAKSUD DAN TUJUAN


Pasal 1

(1) Maksud Perjanjian Kerja Sama ini adalah untuk memperluas akses layanan rehabilitasi
dalam pemulihan pecandu dan penyalah guna narkoba, khususnya di wilayah
Kabupaten Kuningan; dan

(2) Tujuan Perjanjian Kerja Sama ini adalah untuk meningkatkan layanan rehabilitasi,
pemulihan bagi pecandu dan korban penyalah guna narkoba dari ketergantungan
narkoba melalui PIHAK KEDUA.

OBJEK
Pasal 2
Objek Perjanjian Kerja Sama ini adalah :
a. Terlaksananya program peningkatan kemampuan lembaga rehabilitasi medis dan
lembaga rehabilitasi sosial bagi pecandu dan korban penyalahgunaan narkotika secara
efektif, efisien dan akuntabel; dan

b. Meningkatkan mutu layanan lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial bagi
pecandu dan korban penyalahgunaan narkotika yang diselenggarakan oleh masyarakat
UPTD Puskesmas DPT Cidahu
RUANG LINGKUP
Pasal 3

Ruang lingkup Perjanjian Kerja Sama ini meliputi:


a. Peningkatan kapasitas program dan sumber daya manusia dari PIHAK PERTAMA
melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi petugas medis yang ada pada PIHAK
KEDUA;
b. Peningkatan akses layanan rehabilitasi pecandu dan penyalah guna narkoba melalui
kegiatan asesmen yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA guna mengetahui kondisi
ketergantungan klien terhadap narkoba;
c. Pelaksanaan tes narkoba melalui sampel urin guna mendeteksi dan mengidentifikasi
kondisi klien terhadap pemakaian narkoba; dan
d. Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan, konseling, dan perawatan klien yang memiliki
ketergantungan narkoba.
e. PIHAK KEDUA sebagai Puskesmas rujukan dari PIHAK PERTAMA untuk
penanganan medis.

HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK


Pasal 4

(1) PIHAK PERTAMA mempunyai hak:


a. Memperoleh akses layanan rehabilitasi dari PIHAK KEDUA berkaitan dengan
pelaksanaan kegiatan PIHAK PERTAMA;
b. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan berupa kegiatan yang berkorelasi
dengan program rehabilitasi pecandu dan penyalah guna narkoba; dan
c. Memperoleh data rekapitulasi klien dari PIHAK KEDUA.

(2) PIHAK PERTAMA mempunyai kewajiban:


a. Memberikan akses informasi kepada PIHAK KEDUA mengenai kondisi dan latar
belakang klien berdasarkan hasil skrining yang dilakukan oleh PIHAK PERTAMA;
b. Merujuk klien yang melaporkan diri/dilaporkan kepada PIHAK PERTAMA untuk
mendapatkan layanan rehabilitasi dari PIHAK KEDUA; dan
c. Memberikan pendidikan dan pelatihan berupa kegiatan yang berkorelasi dengan
peningkatan kapasitas program dan sumber daya manusia di PIHAK KEDUA.

(3) PIHAK KEDUA mempunyai hak:


a. Memperoleh informasi mengenai kondisi dan latar belakang klien yang dirujuk oleh
PIHAK PERTAMA; dan
b. Memperoleh kesempatan untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan dari PIHAK
PERTAMA berupa kegiatan yang berkorelasi dengan program rehabilitasi pecandu
dan penyalah guna narkoba.

(4) PIHAK KEDUA mempunyai kewajiban:


a. Menyediakan akses layanan rehabilitasi pecandu dan korban penyalah guna
narkoba bagi PIHAK PERTAMA;
b. Mengirimkan petugas medis untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan yang
diselenggarakan oleh PIHAK PERTAMA;
c. Menerima klien yang dirujuk oleh PIHAK PERTAMA untuk dilakukan asesmen, tes
urine, konseling, dan perawatan rehabilitasi; dan
d. Memberikan rekapitulasi data klien kepada PIHAK PERTAMA.

BERLAKUNYA PERJANJIAN
Pasal 5

Perjanjian Kerja Sama ini berlaku dan mengikat secara hukum bagi PARA PIHAK sejak
Perjanjian Kerja Sama ini ditanda-tangani PARA PIHAK.

BERAKHIRNYA PERJANJIAN
Pasal 6

Perjanjian Kerja Sama ini berakhir/atau dapat diakhiri, apabila:


a. Jangka waktu berakhir tanggal tiga puluh satu bulan Desember tahun Dua Ribu Dua
Puluh Dua berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK; dan atau

b. PIHAK PERTAMA dan atau PIHAK KEDUA melakukan wanprestasi (kelalaian/ingkar


janji) yang mengakibatkan kerugian materiil, maupun immateriil bagi PIHAK
PERTAMA dan atau PIHAK KEDUA;

c. PIHAK PERTAMA dan atau PIHAK KEDUA berkeinginan untuk mengakhiri Perjanjian
Kerja Sama ini sebelum jangka waktu kerja sama berakhir, berdasarkan kesepakatan
PARA PIHAK; dan

d. Dalam hal salah satu pihak berkeinginan untuk mengakhiri Perjanjian Kerja Sama ini
sebelum jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berakhir, maka PIHAK
PERTAMA dan atau PIHAK KEDUA, wajib memberitahukan secara tertulis kepada
PIHAK PERTAMA dan atau PIHAK KEDUA, selambat-lambatnya 1 (satu) bulan
sebelum pengakhiran kerja sama.
SUMBER PEMBIAYAAN
Pasal 7

Sumber pembiayaan untuk kelancaran pelaksanaan kerjasama ini, sepenuhnya dibebankan


pada Anggaran Badan Narkotika Nasional Kabupaten Kuningan selaku PIHAK PERTAMA.

FORCE MAJEURE
Pasal 8

(1) Tidak satupun Pihak yang dapat dituntut untuk melaksanakan hak dan tanggung
jawabnya yang tidak dilaksanakan karena terjadinya sesuatu peristiwa di luar
kemampuan para pihak untuk menghindarinya, yang lazimnya disebut keadaan
memaksa atau force majeure, seperti gempa bumi, banjir, kebakaran, bencana alam,
sabotase, huruhara politik, perang, epidemi, pemogokan, dan segala hal di luar
kemampuan manusia yang seluruhnya bukan karena kesalahan/kelalaian salah satu
pihak, sehingga mengakibatkan tertunda, berhenti, dan terhalangnya PARA PIHAK
untuk melakukan kewajibannya, maka PARA PIHAK melepaskan pelaksanaan
kewajibannya tersebut;

(2) Dalam hal terjadi keadaan memaksa, pihak yang mengalami keadaan memaksa
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memberitahukan kepada pihak lainnya
secara tertulis paling lambat 3x24 (tiga kali dua puluh empat) jam dan apabila pihak
yang mengalami keadaan memaksa tidak memberitahukan kepada pihak lainnya
dalam waktu tersebut di atas, maka dianggap tidak terjadi keadaan memaksa;

(3) Setiap keadaan memaksa, semua surat keterangan yang menyatakan terjadinya
peristiwa keadaan memaksa wajib disahkan oleh PemerintahDaerah setempat yang
berwenang, yang menyatakan apa, kapan, di mana, mengapa, siapa, dan bagaimana
keadaan memaksa itu terjadi; dan

(4) Dalam hal terjadi keadaan memaksa sebagaimana dimaksud ayat (1), maka PARA
PIHAK sepakat untuk merundingkan kembali hak dan kewajiban masing-masing yang
bertujuan untuk melanjutkan kembali perjanjian kerjasama ini.
KORESPONDENSI
Pasal 9
Dalam rangka korespondensi dan/atau pelaksanaan kegiatan Perjanjian Kerja Sama,
PARA PIHAK menunjuk unit kerja atau satuan kerja yang bertanggung jawab sebagai
penghubung yang ditetapkan sebagai berikut:

a. BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN KUNINGAN


Jalan Aruji Kartawinata No.27, Kuningan, Kec. Kuningan, Kabupaten Kuningan,
Jawa Barat 45511
Nama : RUDI SUSANTO, SE.
Jabatan : Fasilitator Rehabilitasi Seksi Rehabilitasi BNNK Kuningan
Telepon : (0232) 877417 – 085 220 046114
Email : rehabilitasibnnkabkng@gmail.com

b. UPTD PUSKESMAS DTP CIDAHU


Jalan Raya Cidahu Kecamatan Cidahu Kabupaten Kuningan Jawa Barat
Nama : DIDIN HABUDIN, A.Md. Kep.
c. Jabatan : Perawat UPTD PUSKESMAS DTP CIDAHU
Telepon : 081 324 692 749
Email : didinhabudin02@gmail.com

PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Pasal 10

(1) Setiap perselisihan yang timbul sehubungan dengan Perjanjian Kerja Sama ini akan
diselesaikan oleh PARA PIHAK melalui musyawarah untuk mencapai mufakat;

(2) Jika mufakat tidak tercapai sebagaimana dimaksud ayat (1), maka dalam waktu 15
(lima belas) hari sejak terjadinya perselisihan, PARA PIHAK sepakat menyelesaikan
perselisihan tersebut di Kantor Pengadilan Negeri Kabupaten Kuningan Jawa Barat;
dan;

(3) Selama proses penyelesaian perselisihan, maka PARA PIHAK tetap melaksanakan
segala hak dan kewajibannya berdasarkan Perjanjian Kerja Sama ini.
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 11

Segala sesuatu yang belum cukup diatur dalam Perjanjian Kerja Sama ini dan dipandang
perlu oleh PARA PIHAK, maka diatur lebih lanjut dalam Perubahan Perjanjian Kerja Sama
atau Ketentuan Tambahan (addendum) dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Perjanjian Kerja Sama ini.

Demikian Perjanjian Kerja Sama ini dibuat dan ditanda-tangani PARA PIHAK pada hari
dan tanggal sebagaimana tersebut di atas, bermaterai cukup, dan dibuat dalam rangkap 2
(dua) masing-masing mempunyai ketentuan hukum yang sama.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


Kepala BNN Kabupaten Kuningan Kepala UPTD Puskesmas DTP Cidahu

Materai

AKBP. YAYA SATYANAGARA, SH. dr. DIAN MARDIANI


KETENTUAN PENUTUP
Pasal 11

Segala sesuatu yang belum cukup diatur dalam Perjanjian Kerja Sama ini dan dipandang
perlu oleh PARA PIHAK, maka diatur lebih lanjut dalam Perubahan Perjanjian Kerja Sama
atau Ketentuan Tambahan (addendum) dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Perjanjian Kerja Sama ini.

Demikian Perjanjian Kerja Sama ini dibuat dan ditanda-tangani PARA PIHAK pada hari
dan tanggal sebagaimana tersebut di atas, bermaterai cukup, dan dibuat dalam rangkap 2
(dua) masing-masing mempunyai ketentuan hukum yang sama.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


Kepala BNN Kabupaten Kuningan Kepala UPTD Puskesmas DTP Cidahu

Materai

AKBP. YAYA SATYANAGARA, SH. dr. DIAN MARDIANI

Anda mungkin juga menyukai