Anda di halaman 1dari 9

PERJANJIAN KERJA SAMA

ANTARA
PUSKESMAS KECAMATAN CIPAYUNG
DENGAN
KLINIK PRATAMA / UTAMA ………………………….
TENTANG
KERJASAMA PROGRAM KESEHATAN, KESEDIAAN SEBAGAI TENAGA KESEHATAN
UNTUK PELAYANAN KESEHATAN, SITUASI BENCANA,KLB, PENGOBATAN MASSAL
DAN KEGIATAN LAINNYA PENUNJANG PROGRAM KESEHATAN
________________________________________________________________

Nomor :
Nomor :

Perjanjian Kerja Sama ini, dibuat dan ditandatangani di Jakarta, pada Hari ….., tanggal …Bulan
….. tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua, oleh dan antara :

I. dr. Endang Sri Wahyuningsih, M.K.M , selaku Kepala Puskesmas Kecamatan Cipayung
yang berkedudukan dan berkantor di Jln Bambu Hitam No 104 Kelurahan Cipayung Jakarta
Timur, dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut berdasarkan SK Gubernur Nomor
290 Tahun 2019 karenanya sah bertindak untuk dan atas nama Puskesmas Kecamatan
Cipayung, selanjutnya disebut “PIHAK KESATU”;

II. ..................., selaku Penanggung Jawab Klinik Pratama/ Utama ……………. yang
berkedudukan dan beralamat di ...................................................... Jakarta Timur dalam
hal ini bertindak untuk dan atas nama Klinik Pratama/ Utama .............. selanjutnya disebut
“PIHAK KEDUA”.

Selanjutnya PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA yang secara bersama-sama disebut PARA
PIHAK dan masing-masing disebut PIHAK.

PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:

A. bahwa PIHAK KESATU merupakan merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang


menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya;

B. bahwa PIHAK KEDUA merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan


pelayanan medik dasar (Klinik Pratama) untuk pelayanan kesehatan umum, pelayanan
kesehatan gigi dan pelayanan farmasi  (sesuai dengan pelayanan yg diberikan klinik)

Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK setuju dan sepakat untuk
menandatangani Perjanjian Kerjasama, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:

PASAL 1

DEFINISI

Kecuali apabila ditentukan lain secara tegas dalam Perjanjian ini, istilah-istilah di bawah ini
memiliki pengertian-pengertian sebagai berikut :

1. Fasilitas Kesehatan yang selanjutnya disebut Faskes adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan perorangan, baik
promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah, dan/atau Masyarakat.

2. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas


pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya.

Paraf Pihak Kesatu Paraf Pihak Kedua


3. Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama adalah pelayanan kesehatan perorangan yang
bersifat non spesialistik (primer) meliputi pelayanan rawat jalan.

4. Rawat Jalan Tingkat Pertama (untuk selanjutnya disebut RJTP) adalah pelayanan
kesehatan perorangan yang bersifat non spesialistik yang dilaksanakan untuk keperluan
observasi, diagnosis, pengobatan, dan/atau pelayanan kesehatan lainnya.

5. Monitoring dan Evaluasi adalah kegiatan secara terus menerus untuk memantau
perkembangan dalam pelaksanaan tugas dan menilai hasil yang telah dicapai serta kendala
yang dihadapi.

PASAL 2

MAKSUD DAN TUJUAN

(1) Maksud Perjanjian ini adalah Pihak kedua bersedia untuk melakukan kerja sama dalam
hal pelaksanaan program kesehatan, kesediaan sebagai tenaga kesehatan untuk kegiatan
pelayanan kesehatan, dalam situasi bencana, KLB, pengobatan massal dan kegiatan
lainnya dengan Puskesmas Kecamatan Cipayung

PASAL 3

HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK

Tanpa mengesampingkan hak dan kewajiban dalam Pasal-Pasal lain dari Perjanjian ini, PARA
PIHAK sepakat untuk merinci hak dan kewajiban masing-masing sebagaimana diuraikan
sebagai berikut:

1. Hak PIHAK KESATU

a. Mendapatkan data dan informasi tentang Sumber Daya Manusia, sarana prasarana
PIHAK KEDUA dan informasi lain tentang pelayanan kepada Peserta (termasuk melihat
rekam medis sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku).

b. Menerima pemberitahuan tertulis dari PIHAK KEDUA dalam hal perubahan yang
meliputi Sumber Daya Manusia, kelengkapan sarana prasarana, lingkup pelayanan,
komitmen pelayanan, waktu dan tempat praktik;

c. Menerima laporan program-program dalam bentuk hardcopy atau softcopy melalui email
pkccipayung@gmail.com setiap 1 bulan sekali sebelum tanggal 1 setiap bulannya.

2. Kewajiban PIHAK KESATU

a. Memberikan informasi berkaitan dengan prosedur pelayanan dan proses kerja sama
PIHAK KEDUA;

b. Memberikan dukungan kepada PIHAK KEDUA dalam proses diagnosis dengan


menerima rujukan maupun pemeriksaan laboratorium untuk sputum sesuai prosedur
program dan alur kesepakatan yang telah ditentukan serta memberikan umpan balik
hasil pemeriksaan yang dilakukan kepada PIHAK KEDUA.
c. Memberikan dukungan kepada PIHAK KEDUA dalam proses diagnosis PPIA dengan
menerima rujukan maupun pemeriksaan laboratorium untuk triple eliminasi
pemeriksaan HIV, Hepatitis B dan Syphilis sesuai prosedur program dan alur
kesepakatan yang telah ditentukan serta memberikan umpan balik hasil pemeriksaan
yang dilakukan kepada PIHAK KEDUA
d. Menerima pasien yang dirujuk pindah pengobatan dari PIHAK KEDUA untuk
melanjutkan pengobatannya.
e. Melakukan pelacakan pasien potensial penyakit KLB yang dilaporkan PIHAK KEDUA

Paraf Pihak Kesatu Paraf Pihak Kedua


f. Memberikan pembinaan teknis secara berkala ke PIHAK KEDUA.
g. Menyediakan formulir program yang dibutuhkan oleh PIHAK KEDUA.
h. Menyediakan buku KIA untuk ibu hamil yg berdomisili diwilayah cipayung sesuai dengan
yang dilaporkan oleh PIHAK KEDUA
i. Menyediakan dan mencatat Obat Program, Vaksin yang dikeluarkan untuk PIHAK
KEDUA (dalam buku bantu farmasi) sesuai dengan permintaan dari PIHAK KEDUA.
j. Melakukan monitoring dan evaluasi dan memberikan umpan balik kepada PIHAK
KEDUA.

3. Hak PIHAK KEDUA

a. Memperoleh informasi berkaitan dengan prosedur pelayanan dan proses kerjasama dari
PIHAK KESATU.

b. Mendapatkan dukungan dari PIHAK KESATU dalam proses diagnosis dengan


menerima rujukan maupun pemeriksaan laboratorium untuk sputum, HIV, Hepatitis B
dan Syphilis sesuai program dan alur kesepakatan yang telah ditentukan.

c. Mendapatkan formulir program dan BUKU program yang dibutuhkan oleh PIHAK
KEDUA

4. Kewajiban PIHAK KEDUA

a. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan Panduan Praktik Klinis (PPK) dan
Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI);

b. Mencantumkan jadwal jam pelayanan dokter sesuai SIP dan Laporan mengenai SDMK
dan laporan lain sesuai dengan format suku dinas kesehatan kota administrasi jakarta
timur.

c. Memberikan data dan informasi tentang Sumber Daya Manusia, sarana prasarana dan
informasi lain tentang pelayanan kepada Peserta (termasuk melihat rekam medis sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku).

d. Memberikan pemberitahuan tertulis kepada PIHAK KESATU dalam hal perubahan yang
meliputi Sumber Daya Manusia, kelengkapan sarana prasarana, lingkup pelayanan,
komitmen pelayanan, waktu dan tempat praktik;

e. Melakukan rujukan pasien yang memerlukan pemeriksaan laboratorium berupa


sputum bagi pasien terduga TB

f. Merujuk pindah pasien TB kepada PIHAK KESATU jika tidak dapat ditangani oleh PIHAK
KEDUA.

g. Merujuk pemeriksaan laboratorium kepada PIHAK KESATU untuk triple eliminasi


pemeriksaan HIV, Hepatitis B dan Syphilis sesuai prosedur program

h. Memberikan informasi kepada PIHAK KESATU bila ada pasien TB yang mangkir atau pasien
potensial KLB melalui media komunikasi jejaring (wa group atau langsung ke PJ program)

i. Melakukan pencatatan dan pelaporan pasien skrining usia produktif 15-59 tahun melalui link
bit.ly/skriningPTMKlinik

j. pasien pengobatan hipertensi dan diabetes melitus

k. pasien skrining IVA test jika melakukan pelayanan.

l. Melakukan pencatatan dan pelaporan imunisasi jika memberikan pelayanan imunisasi.


Paraf Pihak Kesatu Paraf Pihak Kedua
m. Melakukan pencatatan dan pelaporan antropometri (BB, TB, LK) anak usia 0-5 tahun.

n. Melakukan pencatatan dan pelaporan pasien skrining Kesehatan sesuai standar lansia 60 tahun
keatas melalui link https://tinyurl.com/skrininglansiaklinik

o. Melakukan pencatatan dan pelaporan pelayanan Kesehatan ibu seperti ibu hamil baru, K4,
bersalin dan nifas serta penanganan kegawatdaruratan tertuang dalam kohort ibu dan terlapor
dalam bentuk laporan bulanan

p. Melakukan pencatatan dan pelaporan pelayanan Kesehatan anak seperti MTBM, SDIDTK dan
Kunjungan neonatal, bayi dalam balita yang tertuang didalam kohort bayi dan balita serta terlapor
dalam bentuk laporan bulanan

q. Melakukan pencatatan dan pelaporan pelayanan Keluarga Berencana seperti KB aktif dan KB
pasca persalinan dengan semua metode yang diberikan serta terlapor dalam bentuk laporan
bulanan

r. Melaporkan dalam bentuk hardcopy atau softcopy melalui email pkccipayung@gmail.com

s. Menyediakan media pemberitahuan (spanduk atau banner atau stiker) bahwa fasilitas Kesehatan
ini adalah Kawasan dilarang merokok.

t. Melakukan pengelolaan limbah sesuai ketentuan.

u. Pihak Kedua sepakat dan bersedia untuk melakukan kerja sama dalam hal pelaksanaan
program kesehatan, kesediaan sebagai tenaga kesehatan untuk kegiatan pelayanan
kesehatan, dalam situasi bencana, KLB, pengobatan massal dan kegiatan lainnya.

PASAL 4

SERAH TERIMA BARANG

PIHAK KESATU dapat melakukan serah terima Barang Milik Daerah berupa Obat dan Bahan
Medis Habis Pakai (BMHP) ke PIHAK KEDUA dalam rangka pelaksanaan program kesehatan di
wilayah Cipayung.

a. PIHAK KESATU menyerahkan kepada PIHAK KEDUA sejumlah Barang Milik Daerah
berupa persediaan obat dan BMHP dalam keadaan baik dan lengkap;

b. PIHAK KEDUA berhak mempergunakan Barang Milik Daerah yang diserah terimakan
tersebut guna mendukung pelaksanaan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan PIHAK
KEDUA

c. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk mencatat, memelihara, merawat, menjaga/


mengamankan Barang Milik Daerah yang diserahterimakan tersebut serta melaporakan
kondisinya kepada PIHAK KESATU apabila sewaktu waktu diperlukan oleh PIHAK
KESATU.

d. Dengan dilaksanakan serahterima Barang Milik Daerah sebagaimana tersebut pada pasal a,
status kepemilikan dan tanggung jawab penatausahaan Barang Milik Daerah tersebut beralih
dari PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA.

PASAL 5

KERAHASIAAN INFORMASI

Para Pihak dilarang, tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK lainnya untuk memberitahukan,
membuka atau memberikan informasi, keterangan atau hal yang sejenisnya yang menyangkut
isi atau yang berhubungan dengan Perjanjian ini, selama berlakunya dan sesudah berakhirnya
Paraf Pihak Kesatu Paraf Pihak Kedua
Perjanjian ini, kepada PIHAK ketiga lainnya baik yang berupa badan hukum, perorangan,
kecuali :

e. Kepada instansi pemerintah yang berwenang mengatur atau mengeluarkan ijin tentang hal-
hal yang diperjanjikan dalam Perjanjian ini;

f. Informasi tersebut yang saat ini atau sewaktu-waktu di kemudian hari dapat menjadi atau
tersedia untuk masyarakat umum;

g. Diperintahkan oleh badan peradilan atau instansi pemerintah lainnya secara tertulis dan
resmi, berkaitan dengan proses penegakan hukum atas suatu perkara yang terkait dengan
hal-hal yang diatur dalam Perjanjian ini;

h. Menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, informasi tersebut harus


disampaikan kepada PIHAK lain yang disebut secara jelas dalam peraturan perundang-
undangan tersebut.

PASAL 6

JANGKA WAKTU PERJANJIAN

(1) Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal 07 (Tujuh)
bulan 06 (Juni) tahun 2022 (Dua Ribu Dua Puluh Dua ) dan berakhir pada tanggal 07
(Tujuh) Bulan 06 (Juni) tahun 2023 (Dua Ribu Dua Puluh Tiga)

(2) Selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya Jangka Waktu Perjanjian, PARA
PIHAK sepakat untuk saling memberitahukan maksudnya apabila hendak memperpanjang
Perjanjian ini.

(3) Pada jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) Pasal ini PIHAK KESATU akan
melakukan penilaian kembali terhadap PIHAK KEDUA atas :

a. fasilitas dan kemampuan pelayanan kesehatan;

b. penyelenggaraan pelayanan kesehatan selama jangka waktu Perjanjian;

c. kepatuhan dan komitmen terhadap Perjanjian.

(4) Keputusan untuk memperpanjang Perjanjian ini atau tidak, merupakan kewenangan masing-
masing PIHAK.

PASAL 7

PENGAKHIRAN PERJANJIAN

(1) Perjanjian ini dapat diakhiri oleh salah satu Pihak sebelum berakhirnya Jangka Waktu
Perjanjian, berdasarkan hal-hal sebagai berikut:

a. Salah satu pihak telah menerima surat peringatan secara tertulis sebanyak 3 (tiga) kali;

b. Ijin operasional PIHAK KEDUA dicabut oleh Pemerintah. Pengakhiran kerja sama
berlaku efektif pada tanggal pencabutan ijin operasional Pihak Kedua oleh Pemerintah.

(2) Dalam hal PIHAK KEDUA bermaksud untuk mengakhiri Perjanjian ini secara sepihak
sebelum berakhirnya Jangka Waktu Perjanjian, PIHAK KEDUA wajib memberikan
pemberitahuan tertulis kepada PIHAK KESATU mengenai maksudnya tersebut sekurang-
kurangnya 3 (tiga) bulan sebelumnya.

Paraf Pihak Kesatu Paraf Pihak Kedua


(3) PARA PIHAK dengan ini sepakat untuk mengesampingkan berlakunya ketentuan dalam
Pasal 1266 Kitab Undang-undang Hukum Perdata, sejauh yang mensyaratkan
diperlukannya suatu putusan atau penetapan Hakim/Pengadilan terlebih dahulu untuk
membatalkan/ mengakhiri suatu Perjanjian.

(4) Berakhirnya Perjanjian ini tidak menghapuskan hak dan kewajiban yang telah timbul dan
tetap berlaku sampai terselesaikannya hak dan kewajibannya tersebut.

PASAL 8

MALPRAKTEK

Dalam hal tenaga medis maupun paramedis pada PIHAK KEDUA maupun jejaringnya, tidak
melakukan kewajiban sebagaimana seharusnya, yaitu :

a. Melakukan kesalahan dalam tindakan medis, seperti kekeliruan diagnosa, interpretasi hasil
pemeriksaan penunjang, indikasi tindakan, tindakan tidak sesuai dengan standar
pelayanan, kesalahan pemberian obat dan kesalahan lainnya;

b. Melakukan kelalaian berat. Tidak melakukan hal-hal yang seharusnya dilakukan menurut
asas-asas dan standar praktik kedokteran yang baik.

sehingga mengakibatkan terjadinya cedera pada pasien, berupa cedera fisik, psikologis, mental,
cacat tetap atau meninggal, maka PIHAK KESATU tidak bertanggungjawab atas akibat dari
tindakan tersebut.

PASAL 9

KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)

(1) Yang dimaksud dengan keadaan memaksa (selanjutnya disebut Force Majeure) adalah
suatu keadaan yang terjadinya diluar kemampuan, kesalahan, atau kekuasaan PARA
PIHAK dan yang menyebabkan Pihak yang mengalaminya tidak dapat melaksanakan atau
terpaksa menunda pelaksanaan kewajibannya dalam Perjanjian ini. Force Majeure tersebut
meliputi banjir, wabah, perang (yang dinyatakan maupun yang tidak dinyatakan),
pemberontakan, huru-hara, pemogokkan umum, kebakaran dan kebijaksanaan Pemerintah
yang berpengaruh secara langsung terhadap pelaksanaan Perjanjian ini.

(2) Dalam hal terjadinya peristiwa Force Majeure, maka Pihak yang terhalang untuk
melaksanakan kewajibannya tidak dapat dituntut oleh Pihak lainnya. Pihak yang terkena
Force Majeure wajib memberitahukan adanya peristiwa Force Majeure tersebut kepada
Pihak yang lain secara tertulis paling lambat 14 (empat belas) hari kalender sejak saat
terjadinya peristiwa Force Majeure, yang dikuatkan oleh surat keterangan dari pejabat yang
berwenang yang menerangkan adanya peristiwa Force Majeure tersebut. Pihak yang
terkena Force Majeure wajib mengupayakan dengan sebaik-baiknya untuk tetap
melaksanakan kewajibannya sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini segera setelah
peristiwa Force Majeure berakhir.

(3) Apabila peristiwa Force Majeure tersebut berlangsung terus hingga melebihi atau diduga
oleh Pihak yang mengalami Force Majeure akan melebihi jangka waktu 30 (tiga puluh) hari
kalender, maka PARA PIHAK sepakat untuk meninjau kembali Jangka Waktu Perjanjian
ini.

(4) Semua kerugian dan biaya yang diderita oleh salah satu Pihak sebagai akibat terjadinya
peristiwa Force Majeure bukan merupakan tanggung jawab pihak yang lain

PASAL 10

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Paraf Pihak Kesatu Paraf Pihak Kedua


(1) Setiap perselisihan dan perbedaan pendapat sehubungan dengan Perjanjian ini akan
diselesaikan secara musyawarah dan mufakat oleh PARA PIHAK.

(2) Dalam hal perselisihan dan perbedaan pendapat tidak dapat diselesaikan secara
musyawarah dan mufakat, maka akan diselesaikan melalui mediasi atau pengadilan.

(3) Penyelesaian sengketa melalui mediasi dilakukan oleh PARA PIHAK dengan menunjuk
mediator. Proses penyelesaian sengketa melalui mediasi dilakukan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

(4) Penyelesaian sengketa melalui pengadilan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) Pasal ini
dapat dilakukan sesuai dengan domisili PIHAK yang bersengketa. menyerahkan
penyelesaian perselisihan tersebut melalui Pengadilan.

(5) Mengenai Perjanjian ini dan segala akibatnya, PARA PIHAK memilih kediaman hukum
atau domisili yang tetap dan umum di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Timur

PASAL 11

PEMBERITAHUAN

(1) Semua surat-menyurat atau pemberitahuan-pemberitahuan atau pernyataan-pernyataan


atau persetujuan-persetujuan yang wajib dan perlu dilakukan oleh salah satu Pihak kepada
Pihak lainnya dalam pelaksanaan Perjanjian ini, harus dilakukan secara tertulis dan
disampaikan secara langsung, pos, ekspedisi, faksimili atau email dialamatkan kepada:

PIHAK KESATU: Puskesmas Kecamatan Cipayung


Jalan Bambu Hitam No. 104 RT 10 RW 04 Kel. Cipayung
Kec.Cipayung.
Kota Administrasi Jakarta Timur
PIC : PJ Klinik Pratama & Utama Jejaring Puskesmas
Kecamatan Cipayung, dr Destia Windi Damayanti
No. HP : 085743394556
Faksimili: 021-
E-mail : pkccipayung@gmail.com
Dan PJ Jejaring Puskesmas Kelurahan……

PIHAK KEDUA: Klinik Ardita


Jalan……
Pimpinan :
Penanggung Jawab :
Telp / Hp :
Faksimili :-
E-mail :

Waktu Pelayanan : Hari dan Jam :

atau kepada alamat lain yang dari waktu ke waktu diberitahukan oleh PARA PIHAK, satu
kepada yang lain, secara tertulis.

(2) Surat-menyurat atau pemberitahuan-pemberitahuan atau pernyataan-pernyataan atau


persetujuan-persetujuan secara tertulis dianggap telah diterima oleh para PIHAK apabila:

a. Diserahkan secara langsung dianggap telah diterima pada hari penyerahan dengan bukti
tanda tangan penerimaan pada buku ekspedisi atau buku tanda terima pengiriman;

Paraf Pihak Kesatu Paraf Pihak Kedua


b. Dilakukan melalui pos atau ekspedisi maka dianggap diterima sejak ditandatanganinya
tanda terima atau maksimal 5 (lima) hari kerja sejak dikirimkannya surat tersebut;

c. Melalui faksimili dianggap telah diterima apabila telah dilakukan konfirmasi oleh PIC
dengan menggunakan sarana telekomunikasi; dan/atau

d. Melalui email dianggap telah diterima apabila telah dilakukan konfirmasi oleh PIC
dengan menggunakan sarana telekomunikasi.

PASAL 12

LAIN-LAIN

(1) Pengalihan Hak dan Kewajiban

Hak dan kewajiban Perjanjian ini tidak boleh dialihkan, baik sebagian maupun seluruhnya
kepada pihak lain, kecuali dilakukan berdasarkan persetujuan tertulis.

(2) Keterpisahan

Jika ada salah satu atau lebih ketentuan dalam Perjanjian ini ternyata tidak sah, tidak
berlaku atau tidak dapat dilaksanakan berdasarkan hukum atau keputusan yang berlaku,
maka PARA PIHAK dengan ini setuju dan menyatakan bahwa keabsahan, dapat
berlakunya, dan dapat dilaksanakannya ketentuan lainnya dalam Perjanjian ini tidak akan
terpengaruh olehnya.

(3) Perubahan

Perjanjian ini tidak dapat diubah atau ditambah, kecuali dibuat dengan suatu Perjanjian
perubahan atau tambahan (addendum/amandemen) yang ditandatangani oleh PARA
PIHAK dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

Kecuali dalam hal terdapat perubahan besaran Tarif kapitasi, PARA PIHAK sepakat untuk
menuangkannya dalam Berita Acara Perubahan Tarif Kapitasi dan menjadi bagian yang
tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

(4) Batasan Tanggung Jawab

PIHAK KESATU tidak bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas dan pelayanan
kesehatan dari PIHAK KEDUA kepada Peserta dan terhadap kerugian maupun tuntutan
yang diajukan oleh Peserta kepada PIHAK KEDUA yang disebabkan karena kesalahan
atau pelanggaran yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA dalam menjalankan tanggung jawab
profesinya seperti, termasuk tetapi tidak terbatas pada, kesalahan dalam melakukan
pemeriksaan dan pengobatan, kesalahan dalam memberikan indikasi medis atau kesalahan
dalam memberikan tindakan medis.

(5) Hukum Yang Berlaku

Interpretasi dan pelaksanaan dari syarat dan ketentuan dalam Perjanjian ini adalah
menurut hukum Republik Indonesia.

(6) Kesatuan

Setiap dan semua lampiran yang disebut dan/atau dilampirkan pada Perjanjian ini,
merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

Demikianlah, Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua), asli masing-masing sama bunyinya di
atas kertas bermaterai cukup serta mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditanda-
tangani oleh PARA PIHAK.

Paraf Pihak Kesatu Paraf Pihak Kedua


PIHAK KESATU PIHAK KEDUA

PUSKESMAS KECAMATAN CIPAYUNG

dr. Endang Sri Wahyuningsih, M.K.M


…………………………………….
NIP 197610152010012007

Paraf Pihak Kesatu Paraf Pihak Kedua

Anda mungkin juga menyukai