ANTARA
BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN
DENGAN
KLINIK ZAMRUD
TENTANG
PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
BAGI PESERTA PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
Diisi dengan nomor
addendum dari BPJS
Addendum Perjanjian ini yang selanjutnya disebut ”Addendum” dibuat dan ditandatangani di
Padang, pada hari Kamis tanggal Dua Puluh Tujuh Bulan Juni tahun Dua Ribu Sembilan
Belas, oleh dan antara:
I. Asyraf Mursalina selaku Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan
Cabang Padang yang berkedudukan dan berkantor di Jl Khatib Sulaiman No 52
Padang, dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut berdasarkan Keputusan
Direksi BPJS Kesehatan Nomor : 2399/Peg-04/0918 tanggal 25 September 2018
karenanya sah bertindak untuk dan atas nama serta mewakili Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Kesehatan (disingkat BPJS Kesehatan), selanjutnya disebut “ PIHAK
KESATU”;
II. dr. Melia Rahmadewi Murni, selaku Pimpinan Klinik Zamrud berdasarkan Surat
Izin Operasional Nomor 04/10K/DPMPTSP/IV/2019 tanggal 2 April 2019 yang dibuat
oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpada Satu Pintu yang berkedudukan
dan berkantor di Jl. Raya Pondok Kopi No. 10 D Kelurahan Surau Gadang Kecamatan
Nanggalo Padang (alamat klinik) , dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut,
karenanya sah bertindak untuk dan atas nama serta mewakili Klinik Zamrud, selanjutnya
disebut “PIHAK KEDUA”.
Selanjutnya PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA yang secara bersama-sama disebut PARA
PIHAK dan masing-masing disebut PIHAK.
1
Pihak I Pihak II
A. Bahwa PARA PIHAK telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama Nomor 543/KTR/II-
04/1218 dan Nomor: 01/KZ/XII/2018 Tanggal Dua Puluh Delapan Bulan Dua Belas
Tahun Dua Ribu Delapan Belas, selanjutnya disebut “PERJANJIAN INDUK”.
B. Bahwa Peraturan Presiden Nomor 82 tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan
menyatakan bahwa Fasilitas Kesehatan milik swasta yang memenuhi persyaratan dapat
Diisi dengan
menjalin kerja sama dengan BPJS Kesehatan
nomor PKS thn
2019
C. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2016 tentang Standar Tarif Pelayanan
Kesehatan dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional menyatakan
bahwa Tarif Kapitasi adalah besaran pembayaran perbulan yang dibayar di muka oleh
BPJS Kesehatan kepada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama berdasarkan jumlah
peserta yang terdaftar tanpa memperhitungkan jenis dan jumlah pelayanan kesehatan
yang diberikan
D. Bahwa berdasarkan Peraturan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013
Tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional dan perubahannya
menyatakan persyaratan yang harus dipenuhi oleh Klinik Pratama untuk bekerja sama
dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan diantaranya Surat Izin
Operasional dan Surat Izin Praktik Dokter.
E. Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 2 Tahun 2019 Pelaksanaan Skrining Riwayat
Kesehatan dan Pelayanan Penapisan atau Skrining Kesehatan Tertentu Serta
Peningkatan Kesehatan Bagi Peserta Penderita Penyakit Kronis Program Jaminan
Kesehatan.
Selanjutnya berdasarkan hal-hal tersebut diatas, PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan
perubahan atas PERJANJIAN INDUK, menjadi sebagai berikut:
I. Menambah ketentuan dalam Pasal 4 angka 1 dan Pasal 4 angka 4 Tentang HAK DAN
KEWAJIBAN PARA PIHAK, sehingga keseluruhan Pasal 4 tentang HAK DAN
KEWAJIBAN PARA PIHAK berbunyi menjadi sebagai berikut:
PASAL 4
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
Tanpa mengesampingkan hak dan kewajiban dalam Pasal-Pasal lain dari Perjanjian ini,
PARA PIHAK sepakat untuk merinci hak dan kewajiban masing-masing sebagaimana
diuraikan sebagai berikut:
1. Hak PIHAK KESATU
e. Menerima Pakta Integritas tentang kebenaran data Dokter dan Dokter Gigi
yang berpraktik di PIHAK KEDUA melalui dokumen tertulis dan/atau pada aplikasi
HFIS sebagai dasar penetapan norma kapitasi paling lambat tanggal 4 setiap bulan;
i. Menerima berkas tagihan Klaim Non Kapitasi secara periodik dan lengkap;
3
Pihak I Pihak II
2. Kewajiban PIHAK KESATU
a. Menyediakan data nama dan alamat Peserta terdaftar secara berkala setiap
bulan melalui aplikasi PIHAK KESATU;
1) kapitasi sesuai norma penetapan besaran tarif kapitasi dan berbasis komitmen
pelayanan.
4
Pihak I Pihak II
3. Hak PIHAK KEDUA
a. Mendapatkan data nama Peserta dan alamat terdaftar secara berkala setiap bulan
melalui aplikasi PIHAK KESATU;
b. Menerima pembayaran pelayanan kesehatan dari PIHAK KESATU sebagai berikut:
1) kapitasi sesuai norma penetapan besaran tarif kapitasi dan berbasis komitmen
pelayanan.
2) Klaim non kapitasi sesuai dengan ketentuan tarif yang berlaku;
c. Menerima pembayaran Klaim non kapitasi atas pelayanan yang diberikan kepada
Peserta sejak berkas klaim diajukan dan telah di verifikasi, paling lambat 15 (lima
belas) hari kerja sejak dinyatakan lengkap oleh PIHAK KESATU;
d. Menerima pembayaran denda dari PIHAK KESATU dalam hal keterlambatan
pembayaran klaim non kapitasi sebesar 1% (satu persen) dari jumlah yang harus
dibayarkan untuk setiap 1 (satu) bulan keterlambatan;
e. Mendapatkan sistem informasi data pelayanan Peserta dan daftar FKRTL dari
PIHAK KESATU;
f. Memperoleh informasi berkaitan dengan prosedur pelayanan, pembayaran dan
proses kerjasama dari PIHAK KESATU;
g. Menerima pembayaran kompensasi dari PIHAK KESATU dalam hal terjadinya
kekurangan bayar sesuai dengan ketentuan;
h. Dalam hal ketidaklengkapan dokumen tagihan Klaim non kapitasi yang disampaikan
oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK KESATU, PIHAK KEDUA dapat menerima
informasi kekurangan berkas dalam waktu 15 (lima belas) hari kerja sejak dokumen
diterima oleh PIHAK KESATU;
i. Menerima hasil evaluasi komitmen pelayanan dari PIHAK KESATU;
j. Menerima evaluasi hasil survey kepuasan Peserta, Walk Through Audit, Utilization
Review dari PIHAK KESATU.
a. Memberikan pelayanan kesehatan kepada Peserta sesuai dengan ruang lingkup dan
prosedur pelayanan kesehatan sebagaimana diatur dalam Lampiran I;
b. Menyediakan sarana prasarana sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
c. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan Panduan Praktik Klinis (PPK) dan
Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI);
d. Memberikan pelayanan kesehatan kepada Peserta selain Peserta terdaftar yang
mengalami kegawatdaruratan medis atau berada diluar wilayah PIHAK KEDUA
tempat Peserta terdaftar paling banyak 3 (tiga) kali kunjungan dalam waktu paling
lama 1 (satu) bulan;
5
Pihak I Pihak II
e. Memberikan pelayanan kesehatan tanpa membedakan antara Peserta JKN-KIS
dengan pasien umum;
f. Memberikan informasi mengenai hak dan kewajiban Peserta termasuk mengenai
pelayanan JKN;
g. Mencantumkan jadwal dan jam pelayanan dokter yang terdaftar sesuai dengan SIP
di PIHAK KEDUA dan pada PKS sesuai lampiran XI;
h. Menjamin Peserta mendapatkan obat, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai
yang dibutuhkan sesuai dengan indikasi medis;
i. Memastikan pelayanan yang diberikan oleh Jejaring Faskes PIHAK KEDUA kepada
Peserta sesuai dengan ketentuan, melakukan sosialisasi terkait isi perjanjian dan
pembinaan berkelanjutan kepada Jejaring Faskes;
j. Memberikan data dan informasi tentang Sumber Daya Manusia, sarana prasarana
dan data rekening pembayaran PIHAK KEDUA kepada PIHAK KESATU melalui
dokumen tertulis dan/atau pada aplikasi HFIS;
k. Memberikan rekam medis Peserta untuk kepentingan pembayaran biaya pelayanan
kesehatan berupa ringkasan rekam medis dan memperlihatkan rekam medis Peserta
dengan tetap menjaga kerahasiaan isi rekam medis sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dalam hal dibutuhkan untuk kepentingan audit
administrasi klaim dengan format persetujuan pasien sesuai yang tercantum pada
Lampiran II;
l. Memberikan pemberitahuan tertulis kepada PIHAK KESATU dalam hal perubahan
yang meliputi Sumber Daya Manusia (termasuk dokter pengganti sementara yang
memiliki SIP yang setara), kelengkapan sarana prasarana, lingkup pelayanan,
komitmen pelayanan, waktu dan tempat praktik;
m. Membuat atau menyetujui Pakta Integritas tentang kebenaran data Dokter dan
Dokter Gigi yang berpraktik di PIHAK KEDUA melalui dokumen tertulis dan/atau
pada aplikasi HFIS sebagai dasar penetapan norma kapitasi paling lambat tanggal 4
setiap bulan.
n. Menyampaikan laporan pelayanan bulanan termasuk pelayanan Jejaring Faskes
yang mencakup pencatatan atas jumlah kunjungan Peserta, jumlah rujukan dan
diagnosis melalui aplikasi dan/atau laporan lainnya yang berkaitan dengan Program
Jaminan Kesehatan kepada PIHAK KESATU, kecuali wilayah yang tidak tersedia
jaringan komunikasi data, laporan pelayanan dalam bentuk manual dengan format
Laporan sesuai yang tercantum pada Lampiran IV;
o. Menyediakan dan memberikan informasi identitas petugas yang diberikan wewenang
oleh PIHAK KEDUA untuk bertanggungjawab dalam pelaksanaan operasional sistem
informasi milik PIHAK KESATU, dan menyediakan perangkat keras (hardware)
sesuai standar minimal dan jaringan komunikasi data yang berfungsi dengan baik;
p. Mengajukan berkas tagihan Klaim non kapitasi secara periodik dan lengkap;
6
Pihak I Pihak II
q. Mengembalikan kompensasi pembayaran kepada PIHAK KESATU jika terjadi
kelebihan pembayaran;
r. Melaksanakan rekomendasi TKMKB dan Tim Pencegahan Kecurangan PIHAK
KEDUA;
s. Menyediakan fungsi pelayanan informasi dan unit penanganan pengaduan di PIHAK
KEDUA;
PASAL 14
PENGAKHIRAN PERJANJIAN
7
Pihak I Pihak II
ke FKTP lain oleh PIHAK KESATU setelah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan
setempat, asosiasi fasilitas kesehatan, dan/atau pemangku kepentingan lain.
4. PARA PIHAK dengan ini sepakat untuk mengesampingkan
berlakunya ketentuan dalam Pasal 1266 Kitab Undang-undang Hukum Perdata,
sejauh yang mensyaratkan diperlukannya suatu putusan atau penetapan
Hakim/Pengadilan terlebih dahulu untuk membatalkan/ mengakhiri suatu Perjanjian.
5. Berakhirnya Perjanjian ini tidak menghapuskan hak dan
kewajiban yang telah timbul dan tetap berlaku sampai terselesaikannya hak dan
kewajibannya tersebut.
III. Menambah Klausul dalam Lampiran I Perjanjian I tentang Ruang Lingkup dan Prosedur
Pelayanan Kesehatan sehingga keseluruhan Lampiran I Perjanjian berbunyi sebagai
berikut:
RUANG LINGKUP DAN PROSEDUR
PELAYANAN KESEHATAN
I. RUANG LINGKUP
4. Promotif Preventif
Jenis pelayanan Promotif Preventif meliputi
9
Pihak I Pihak II
4) pemeriksaan Papsmear
5) terapi Krio
5. Pelayanan gigi
a. administrasi pelayanan, meliputi biaya administrasi pendaftaran Peserta untuk
berobat, penyediaan dan pemberian surat rujukan ke FKRTL untuk penyakit
yang tidak dapat ditangani di PIHAK KEDUA
b. pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis
c. premedikasi
d. kegawatdaruratan oro-dental
e. pencabutan gigi sulung (topikal, infiltrasi)
f. pencabutan gigi permanen tanpa penyulit
g. obat pasca ekstraksi
h. tumpatan komposit/GIC
i. Skeling Gigi
B. Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP) ** bagi Klinik dengan fasilitas rawat inap
10
Pihak I Pihak II
1. Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP)
a. Peserta menunjukkan kartu Peserta/Kartu Indonesia Sehat (KIS) Digital Mobile
JKN yang ditetapkan PIHAK KESATU.
c. Dalam hal terdapat keraguan terhadap pemanfaatan Kartu Peserta / KIS Digital
Mobile JKN oleh peserta, Faskes dapat melakukan verifikasi Kartu Peserta / KIS
Digital dengan membandingkan kesesuaian data Kartu Peserta / KIS Digital
dengan identitas pendukung peserta berupa NIK yang akan mengakses
pelayanan kesehatan.
2. Promotif Preventif
a. Pelayanan Penunjang Rujuk Balik:
1) Peserta menunjukkan kartu Peserta/Kartu Indonesia Sehat (KIS) Digital
Mobile JKN yang ditetapkan PIHAK KESATU.
11
Pihak I Pihak II
3) Dalam hal terdapat keraguan terhadap pemanfaatan Kartu Peserta/ KIS
Digital Mobile JKN oleh peserta, Faskes dapat melakukan verifikasi Kartu
Peserta/ KIS Digital dengan membandingkan kesesuaian data Kartu Peserta/
KIS Digital dengan identitas pendukung peserta berupa NIK yang akan
mengakses pelayanan kesehatan.
8) Faskes wajib menyimpan daftar hadir kegiatan kelompok sebagai salah satu
kelengkapan berkas penagihan kepada PIHAK KESATU.
c. Pelayanan Skrining Kesehatan:
12
Pihak I Pihak II
1) Peserta menunjukkan kartu Peserta/Kartu Indonesia Sehat (KIS) Digital
Mobile JKN yang ditetapkan PIHAK KESATU.
5) Peserta yang telah melakukan skrining riwayat kesehatan oleh FKTP dan
hasilnya berisiko Diabetes Mellitus akan memperoleh nomor legalisasi untuk
mendapatkan pelayanan skrining kesehatan dengan pemeriksaan gula darah
puasa (GDP) dan pemeriksaan gula darah post prandial (GDPP).
10) Faskes wajib menyimpan bukti hasil skrining kesehatan dan Surat
Pernyataan Belum Skrining yang telah ditandatangani Peserta, serta Surat
Pengantar Skrining (apabila peserta yang dilayani bukan peserta terdaftar)
sebagai salah satu kelengkapan berkas penagihan kepada PIHAK KESATU.
11) Bagi PIHAK KEDUA yang memberikan pelayanan Skrining Kesehatan yang
melalui pengerahan massa yang terorganisir atau penjaringan tidak dapat
ditagihkan kepada PIHAK KESATU.
12) Bagi FKTP yang tidak mampu melakukan pelayanan Skrining Kesehatan,
maka dapat memberikan Surat Pengantar Skrining kepada FKTP lain atau
Laboratorium yang ditunjuk.
13
Pihak I Pihak II
3. Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP) ** bagi Klinik dengan fasilitas rawat inap
b. PIHAK KEDUA dapat melayani Peserta yang terdaftar maupun Peserta yang
dirujuk dari Faskes lain.
e. Dalam hal terdapat keraguan terhadap pemanfaatan Kartu Peserta / KIS Digital
Mobile JKN oleh peserta, Faskes dapat melakukan verifikasi Kartu Peserta / KIS
Digital dengan membandingkan kesesuaian data Kartu Peserta / KIS Digital
dengan identitas pendukung peserta berupa NIK yang akan mengakses
pelayanan kesehatan.
IV. Mengubah klausul dalam Lampiran II Perjanjian tentang Biaya dan Tata Cara
Pembayaran Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama sehingga keseluruhan Lampiran II
Perjanjian berbunyi sebagai berikut :
d. Pembayaran kapitasi per bulan berdasarkan masa berlaku SIP Dokter dan/atau
Dokter Gigi yang berlaku selama 1 (satu) bulan penuh, apabila masa berlaku
SIP Dokter dan/atau Dokter Gigi kurang dari 1 (satu) bulan maka tidak
diperhitungkan dalam penetapan tarif kapitasi bulan tersebut.
Tarif Kapitasi
Besaran tarif Kapitasi berdasarkan kesepakatan BPJS Kesehatan bersama dengan
Asosiasi Fasilitas Kesehatan dengan standar tarif yang ditetapkan oleh Menteri.
16
Pihak I Pihak II
No Pemeriksaan Tarif Keterangan
sesuai dkengan
ketentuan yang
berlaku
3)
pemeriksaan ANC
tidak dilakukan di
satu tempat maka
dibayarkan
perkunjungan
sebesar Rp.
50.000,- (lima puluh
ribu rupiah)
3) Masing-masing
rahang maksimal
Rp. 500.000,-
Ambulance Sesuai dengan tarif 1) Penggantian biaya
6 Perda pelayanan
ambulan diberikan
pada pelayanan
ambulan darat dan
ambulan air
2) Dalam hal belum
terdapat tarif Perda
maka mengacu
pada standar yang
berlaku pada
daerah dengan
karakteristik
geografis yang
setara pada satu
wilayah
18
Pihak I Pihak II
Penerapan Kapitasi Berbasis Pemenuhan Komitmen Pelayanan dilaksanakan
oleh Rumah Sakit Kelas D Pratama, Klinik Pratama, atau fasilitas kesehatan yang
setara dengan kriteria:
1) Telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan minimal 1 (satu) tahun; dan
2) Minimal peserta terdaftar pada Klinik Pratama 5.000 Peserta.
i. kunjungan sakit;
(c) Bentuk kontak lain yang dapat diukur dan telah disepakati antara
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan PIHAK KESATU, baik
kunjungan sehat maupun kunjungan sakit.
3) Jumlah rujukan rawat jalan kasus non spesialistik adalah jumlah Peserta
yang dirujuk dengan diagnosa yang termasuk dalam jenis penyakit yang
menjadi kompetensi dokter di PIHAK KEDUA sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan atau berdasarkan kesepakatan antara
PIHAK KESATU, PIHAK KEDUA, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
dan Organisasi Profesi dengan memperhatikan kemampuan pelayanan
PIHAK KEDUA dan progresivitas penyakit yang merupakan keadaan
20
Pihak I Pihak II
khusus pasien dan/atau kedaruratan medis, serta dituangkan secara
tertulis dalam berita acara kesepakatan yang menjadi satu kesatuan yang
tidak terpisahkan dari perjanjian kerja sama.
4) Jumlah rujukan FKTP adalah total jumlah Peserta yang dirujuk ke FKRTL
oleh PIHAK KEDUA.
4) Jenis penyakit kronis yang termasuk dalam Prolanis yang dihitung dalam
indikator adalah penyakit Diabetes Melitus dan Hipertensi atau sesuai
dengan kesepakatan antara Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, PIHAK
KESATU dan PIHAK KEDUA.
21
Pihak I Pihak II
Target pemenuhan rasio rujukan rawat jalan kasus non spesialistik oleh
PIHAK KEDUA sebesar kurang dari 5% (lima persen) setiap bulan.
Tabel
Target Pemenuhan Indikator Komitmen Pelayanan
23
Pihak I Pihak II
2. Pemilihan fasilitas kesehatan tingkat pertama tempat Peserta terdaftar
berdasarkan pilihan Peserta.
3. Ketentuan mutasi tambah kurang Peserta
a. Peserta lama yang melakukan pergantian FKTP;
- Apabila Peserta melakukan perpindahan (mutasi) dari FKTP ke FKTP
lainnya pada bulan berjalan, maka perhitungan kapitasi pada FKTP yang
baru akan dihitung pada bulan berikutnya.
b. Peserta baru
- Peserta baru yang masuk pada tanggal 1 sd 31 bulan berjalan, dapat
langsung dilayani meskipun kapitasi belum dibayarkan.
- Perhitungan kapitasi dengan penambahan Peserta baru yang masuk pada
tanggal 1 sd 31 bulan berjalan, maka kapitasi pada bulan berjalan tersebut
akan dibayarkan dengan menambahkan pada pembayaran kapitasi pada
bulan berikutnya tanpa dikenakan sanksi ganti rugi keterlambatan
pembayaran kapitasi.
5. Jika pembuatan dan persetujuan Pakta Integritas belum dilakukan oleh PIHAK
KEDUA maka tarif kapitasi belum bisa ditetapkan sehingga besaran jumlah
kapitasi tidak bisa terbentuk dan pembayaran kapitasi belum bisa dilakukan.
6. Penyesuaian norma penetapan besaran tarif kapitasi dalam hal terjadi
penambahan ketersediaan sumber daya manusia khususnya tenaga kesehatan,
kelengkapan sarana prasarana dan lingkup pelayanan yang mempengaruhi
kapasitas layanan dan besaran kapitasi yang dibayarkan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, diberlakukan pada bulan berikutnya setelah PIHAK
KEDUA memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK KESATU.
11. Biaya pelayanan kesehatan yang dibayar dengan tarif non kapitasi untuk
pelayanan yang telah dilakukan oleh PIHAK KEDUA maupun jejaringnya,
diajukan secara kolektif oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK KESATU dengan
kelengkapan administrasi berdasarkan pada ketentuan yang berlaku.
C. Pembayaran dana kapitasi dan non kapitasi termasuk promotif preventif untuk
kegiatan kelompok Prolanis dari PIHAK KESATU melalui rekening yang telah
ditetapkan dalam perjanjian kerjasama sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
D. Nomor rekening pembayaran dana kapitasi JKN dan tagihan non kapitasi termasuk
promotif preventif dari PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA, sebagai berikut:
1. Rekening Kapitasi Rekening klinik untuk
kapitasi yang tercantum di
Rekening Atas Nama : Melia Rahmadewi Murni PKS 2019 (kecuali ada
Nama Bank : BNI perubahan)
25
Pihak I Pihak II
F. Biaya administrasi bank yang timbul akibat adanya transfer (kliring) dibebankan
kepada masing-masing rekening PIHAK KEDUA dan Jejaring Faskes.
G. Pembayaran klaim non kapitasi kepada PIHAK KEDUA dan Jejaring Faskes sebesar
Netto setelah dikurangi biaya administrasi bank dan pajak sesuai ketentuan yang
berlaku.
V. Pasal-pasal lain berikut Lampiran yang tidak diubah dalam Addendum ini, tetap
diberlakukan dan mengikat para Pihak sebagaimana yang tertuang di dalam
PERJANJIAN INDUK.
VI. Addendum ini merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari
PERJANJIAN INDUK.
VII. Addendum ini berlaku efektif sejak tanggal ditandatangani dikecualikan ketentuan
terkait dengan pelayanan penapisan atau skrining kesehatan tertentu sesuai dengan
pemberlakuan Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 2 Tahun 2019 yaitu sejak tanggal
18 April 2019.
Demikianlah, Addendum ini dibuat dengan itikad baik dalam rangkap 2 (dua), asli, masing-
masing sama bunyinya, di atas kertas bermaterai cukup serta mempunyai kekuatan hukum
yang sama setelah ditanda-tangani oleh PARA PIHAK.
26
Pihak I Pihak II