membutuhkan perhatian segera dan tindakan berkontribusi terhadap eskalasi yang efektif dan
meningkatkan keselamatan pasien. SBAR juga dapat digunakan secara efektif untuk
meningkatkan serah terima antara shift atau antara staf di daerah klinis yang sama atau berbeda.
Melibatkan semua anggota tim kesehatan untuk memberikan masukan ke dalam situasi pasien
- Dokter percaya pada analisa perawat karena menunjukkan perawat paham akan
kondisi pasien.
Metode SBAR sama dengan SOAP yaitu Situation, Background, Assessment, Recommendation.
Komunikasi efektif SBAR dapat diterapkan oleh semua tenaga kesehatan, diharapkan semua
catatan perkembangan pasien terintegrasi dengan baik. sehingga tenaga kesehatan lain dapat
2. Background : Apa latar belakang informasi klinis yang berhubungan dengan situasi?
- Hasil laboratorium : tanggal dan waktu tes dilakukan dan hasil tes
- Apa yang perawat butuhkan dari dokter untuk memperbaiki kondisi pasien?
Situation (S) :
Nama : Tn.A umur 35 tahun, tanggal masuk 8 Desember 2013 sudah 3 hari perawatan,
Masalah keperawatan:
Background (B) :
- Pasien bedrest total , urine 50 cc/24 jam, balance cairan 1000 cc/ 24 jam.
Assessment (A) :
x/menit, oedema pada ekstremitas bawah, tidak sesak napas, urine sedikit, eliminasi
faeses baik.
Contoh komunikasi efektif SBAR antar perawat dengan dokter lewat telepon :
Situation (S) :
- Selamat pagi Dokter, saya Noer rochmat perawat Nusa Indah 2
Background (B) :
- Diagnosa medis gagal ginjal kronik, tanggal masuk 8 Desember 2013, program
HD hari Senin-Kamis
- Tindakan yang sudah dilakukan posisi semi fowler, sudah terpasang dower
- TD 150/80 mmHg, RR 30 x/menit, Nadi 100 x/menit, oedema ekstremitas bawah
dan asites
- Hasil laboratorium terbaru : Hb 9 mg/dl, albumin 3, ureum 237 mg/dl
Assessment (A) :
- Saya pikir masalahnya gangguan pola nafas dan gangguan keseimbangan cairan
Recommendation (R) :
- Apa advise dokter? Perlukah peningkatan diuretic atau syringe pump?