EFFEKTIF DG
METODE
SBAR
Comunication skill adalah
fondasi dari soft skill
MAGIC WORD
Tolong
Terima Kasi
Maaf
KILLER WORD
Kata-kata yang memberikan kesan tidak
professional, tidak ramah dan tidak
kompeten , a.l :
Tidak bias
Tidak tahu
Tidak mungkin
Wah…susah
Bukan saya
Jangan..
Terserah..
Salah sendiri..
Cerewet banget….
Cepetan dong….
Kenapa bu?
Mau apa bu…?
Komunikasi Effektif dlm pelayanan
KeSEHATAN
– Ajarkan cara melaporkan hasil pemeriksaan kritis
dengan tehnik SBAR ( Situation, Back round,
Assesmen Rekomendation).
– Ajarkan cara menerima Instruksi dari dokter dengan
Tehnik Read back ( TUBAK = Tulis, Baca Ulang dan
Konfirmasi )
ENAM SASARAN KESELAMATAN
PASIEN
– Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien
– Sasaran II: Peningkatan komunikasi yang efektif
– Sasaran III: Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high-
alert)
– Sasaran lV: Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi
– Sasaran V: Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
– Sasaran VI: Pengurangan risiko pasien jatuh
SASARAN II : PENINGKATAN
KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
– Klinis :
Perawat ke Dokter, Petugas lab/Ro ke Dokter
Dokter ke Spesialis
Perawat – Perawat atau Dokter ke Dokter, dll
• Non Klinis :
Komunikasi dengan bagian maintanance, IT, dll
– KEUNTUNGAN SBAR
1. Kekuatan perawat berkomunikasi secara
efektif
2. Dokter percaya pada analisa perawat
karena menunjukkan perawat paham
akan kondisi pasien
3. Memperbaiki komunikasi = memperbaiki
keamanan pasien
APA PENTINGNYA
KOMUNIKASI SBAR
– Dokter lebih memperhatikan karena informasi
yang ringkas
• Bekerja lebih cepat
• Mengkomunikasikan masalah dengan jelas
– Memberi kesempatan
– menyampaikan saran kolaborasi
BAGAIMANA SBAR BISA
MEMBANTU PPA
– Sama dengan model S.O.A.P
• Terjadi efisiensi transfer informasi kunci /
informasi penting yang disampaikan melalui
SBAR
• Membantu menciptakan lingkungan yang
memungkinkan staf klinis mengekspresikan
keprihatinan mereka kepada kondisi pasien.
PELAKSANAAN KOMUNIKASI
SBAR
– Sebagai alat komunikasi informasi
melaporkan kondisi pasien secara lisan (baik
langsung maupun tidak langsung/ telp)
Sebagai alat komunikasi serah terima pasien:
dari satu unit pelayanan ke unit lain.
antar shift dalam tim kesehatan.
sementara waktu krn harus pergi
istirahat/pertemuan, dll
BAGAIMAN MELAPORKAN
KONDISI PASIEN DG KOM
EFFEKTIF
– LANGKAH I SBAR
– (S) Situation: Bagaimana situasi yang Anda
bicarakan?
Mengidentifikasi nama diri petugas dan
pasien
Apa yang terjadi dengan pasien yang
memprihatinkan.
– LANGKAH II
– (B) Background: Apa latar belakang informasi klinis
yang berhubungan dengan situasi?
Diagnosa
Obat saat ini & alergi
Tanda-tanda vital terbaru
Hasil Lab: tanggal dan waktu tes dilakukan dan hasil tes
sebelumnya untuk perbandingan
Riwayat medis
Temuan klinis terbaru
– LANGKAH III
– (A)Assessment: Berbagi hasil penilaian
klinis
Anda
Apa temuan klinisi?
Apa analisis dan pertimbangan anda?
Apakah masalah ini parah atau
mengancam
kehidupan?
– LANGKAH IV
– (R) Recommendation: Apa yang Anda inginkan
terjadi dan kapan?
Apa tindakan / rekomendasi yang diperlukan untuk
memperbaiki masalah?
Apa solusi yang bisa Anda tawarkan dokter?
Apa yang Anda butuhkan dari dokter untuk
memperbaiki kondisi pasien?
Kapan waktu yang Anda harapkan tindakan ini
terjadi?
CPPT : CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI
Kolaborasi PPA REVIEW &
VERIFIKASI
melalui CPPT Instruksi PPA DPJP
HASIL ASESMEN PASIEN DAN PEMBERIAN PELAYANAN Termasuk Pasca (Tulis Nama, beri
Profesional
Bedah Paraf, Tgl, Jam)
Tgl, Jam Pemberi
(Tulis dengan format SOAP/ADIME, disertai Sasaran. Tulis (Instruksi ditulis (DPJP harus
Asuhan
Nama, beri Paraf pada akhir catatan) dgn rinci dan membaca/merevi
jelas) ew seluruh
Rencana
Asuhan)
2/2/2015 Perawat S : Nyeri akut lutut kiri sejak 1-2 jam • Monitoring nyeri
Jm 8.00 O : skala nyeri VAS : 7 tiap 30’
TD 165/90, N 115/m, Frek Nafas : 30/m • Lapor DPJP
A : Nyeri akut arthritis gout • Kolaborasi
P : Mengatasi nyeri dalam 2 jam dgn target VAS <4 pemberian anti
Paraf.. inlamasi &
analgesic
2/2/2015 Dokter S : Nyeri lutut kiri akut sejak pagi *Lapor 2 jam lagi
Jm 8.30 O : Lutut kiri agak merah, nyeri tekan, skala NRS 7-8, hangat pd skala nyeri
palpasi. *Foto Ro Lutut hari
A : Gouty Arthritis - flare Genu Sinistra ini bila nyeri
P : inj steroid xx mg , tab colchicine 2 X 0,6 mg/hari. mereda/toleransi
Paraf … cukup
Dst…. Paraf
Catatan/Notasi DPJP … … … … … … … … … … DPJP
… … … … … … … … … … … … …+paraf DPJP tiap lembar
KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM STANDAR
AKREDITASI RS
KARS
KOMUNIKASI EFEKTIF
ANTAR PPA (SKP 2)
DPJP
Perawat Apoteker
Clinical Leader :
• Kerangka pokok Fisio Ahli
asuhan terapis Pasien, Gizi
• Koordinasi Keluarga
• Kolaborasi
• Sintesis Radio Analis
• Interpretasi grafer
• Review
• Integrasi asuhan Lainnya
Yan Kes
/ RS Lain
Case
Yan Manager
Keuangan/
Billing Asuransi Dokter
Perusahaan/ Keluarga
Employer BPJS
KOMUNIKASI YG SERING SALAH DAN MEMBAHAYAKAN PASIEN: LISAN/LEWAT TELEPON
30 Dr DPJP
SBAR
Memberikan perintah
pengobatan/tindakan
TULBAKON
Dr Jaga/Prwt
SUTOTO KARS
31
Terjadi pada saat:
Perintah diberikan secara lisan
Perintah diberikan melalui telpon
Saat pelaporan kembali hasil pemeriksaan
kritis.
32
ISI PERINTAH
1. Tulis Lengkap NAMA LENGKAP DAN TANDA TANGAN
PEMBERI PERINTAH
2. Baca Ulang- Eja NAMA LENGKAP DAN TANDA TANGAN
untuk NORUM/LASA PENERIMA PERINTAH
TANGGAL DAN JAM
3. Konfirmasilisan
dan tanda tangan
Sutoto.KARS
34
Sutoto.KARS
35 LASA (LOOK ALIKE SOUND ALIKE)
NORUM ( NAMA OBAT RUPA MIRIP)
– hidralazine hidroxyzine
– cerebyx
celebrex
– vinblastine
– chlorpropamide
vincristine
– glipizide chlorpromazine
– daunorubicine glyburide
doxorubicine
Sutoto.KARS
36 KEBIJAKAN PELAPORAN
HASIL PEMERIKSAAN KRITIS
– Proses pelaporan hasil pemeriksaan/tes dikembangkan rumah sakit untuk
pengelolaan hasil kritis dari tes diagnostik untuk menyediakan pedoman bagi
para praktisi untuk meminta dan menerima hasil tes pada keadaan gawat
darurat.
– RS mempunyai Prosedur yang meliputi
– penetapan tes kritis dan ambang nilai kritis bagi setiap tipe tes,
– oleh siapa dan kepada siapa hasil tes kritis harus dilaporkan
– menetapkan metode monitoring yang memenuhi ketentuan
Sutoto.KARS
CONTOH HASIL PEMERIKSAAN KRITIS YANG
WAJIB DILAPORKAN SEGERA
SPO
PERSIAPAN PERAWAT/DOKTER JAGA SEBELUM
MEMBERIKAN LAPORAN KEPADA DOKTER
KARS
44 DAFTAR SINGKATAN YANG
DILARANG
Sutoto.KARS
CONTOH DAFTAR SINGKATAN DI ICU
KARS
Common Barriers to Effective Communication:
1. The use of jargon.
Over-complicated, unfamiliar and/or technical terms.