Anda di halaman 1dari 26

KOMUNIKASI

EFEKTIF
DALAM
PATIENT
TUMPUK SUSMIYATI, S.Kep,
SAFETY NERS

081266395363
 Standar akreditasi RS 2012 SKP.2 / JCI IPSG.2 mensyaratkan
agar rumah sakit menyusun cara komunikasi yang efektif, tepat
waktu, akurat, lengkap, jelas, dan dapat dipahami penerima. Hal
itu untuk mengurangi kesalahan dan menghasilkan perbaikan
keselamatan pasien.

 Bentuk komunikasi yang rawan kesalahan diantaranya adalah


instruksi untuk penatalaksanaan pasien yang diberikan secara
lisan atau melalui telepon.
 Komunikasi dapat berupa elektronik, lisan, atau tertulis.
Pelayanan pasien dapat dipengaruhi oleh komunikasi yang
tidak baik termasuk perintah lisan atau telepon untuk tata
laksana pasien, atau komunikasi via telepon untuk nilai kritis
pemeriksaan, dan komunikasi serah terima.

 Bentuk lainnya berupa pelaporan hasil tes abnormal, misalnya


petugas laboratorium menelepon ke ruang perawatan untuk
melaporkan hasil tes pasien.
Petugas kesehatan yang menerima hasil nilai kritis
secara verbal dari petugas kesehatan lain harus menuliskan
informasi hasil/nilai kritis tersebut dan membacakan
kembali informasi tersebut ke pemberi informasi dan
pemberi pesan mengkonfirmasi bahwa yang ditulis dan di
baca ulang oleh penerima pesan adalah benar.
Informasi nilai kritis seringkali ditransmisikan melalui
tulisan tangan, email, atau pesan teks yang dapat
menimbulkan akibat serius jika terjadi kesalahan
komunikasi, sehingga proses penyampaian
pesan/instruksi/pelaporan hasil nilai kritis harus
menggunakan komunikasi efektif secara verbal (lisan atau
telepon) dengan Metode TBaK.
Rumah sakit perlu menyusun kebijakan dan atau prosedur
untuk mengatur pemberian perintah / pesan secara lisan
dan lewat telepon. Kebijakan dan atau prosedur itu harus
memuat:

1. Perintah lengkap, lisan dan lewat telepon, atau hasil


tes dicatat si penerima.
2. Perintah lengkap, lisan dan lewat telepon, atau hasil
tes dibaca-ulang si penerima.
3. Perintah dan hasil tes dikonfirmasikan oleh individu si
pemberi perintah atau hasil tes.
4. Pelaksanaan yang konsisten dari verifikasi tepat-
tidaknya komunikasi lisan dan lewat telepon.
5. Alternatif yang diperbolehkan bila proses membaca-
ulang tidak selalu dimungkinkan,
METODE TBaK

(Tulis, Bacakan dan Konfirmasi)

 Proses penyampaian pesan / instruksi /


pelaporan hasil nilai kritis harus
menggunakan komunikasi efektif secara
verbal (lisan atau telepon) dengan
Metode TBaK.
LANJUTAN….
 Metode TbaK:Tulis instruksi ataupun terapi dan jam
diterimanya informasi di catatan terintegrasi berkas rekam
medis oleh penerima informasi

 Bacakan kembali nama dan tanggal lahir pasien oleh petugas


kesehatan penerima informasi untuk verifikasi

 Konfirmasi ulang kebenaran nama dan tangga lahir serta


instruksi ataupun terapi pasien yang dibacakan kembali oleh
petugas kesehatan penerima pesan.
LANJUTAN….
 Pemberi instruksi harus segera melengkapi dokumentasi
verifikasi secara tertulis di catatan terintegrasi dalam kolom
cap verifikasi komunikasi efektif dalam 1 x 24 jam

 Untuk kata-kata yang sulit didengar, pemberi/penerima


informasi/instruksi dapat mengeja alfabet agar tidak salah
penafsiran sesuai International Phonetic Aphabet sebagai
berikut
International Phonetic
Aphabet
 Karakter.docx
 SBAR adalah metode terstruktur untuk
mengkomunikasikan informasi penting yang
membutuhkan perhatian segera dan tindakan
berkontribusi terhadap eskalasi yang efektif
dan meningkatkan keselamatan pasien.
Keuntungan dari penggunaan
metode SBAR
1. Kekuatan perawat berkomunikasi secara
efektif.

2. Dokter percaya pada analisa perawat


karena menunjukkan perawat paham akan
kondisi pasien.

3. Memperbaiki komunikasi sama dengan


memperbaiki keamanan pasien.
Metode SBAR

Metode SBAR sama dengan SOAP yaitu


1. Situation,
2. Background,
3. Assessment,
4. Recommendation.
LANJUTAN….

Situation : Bagaimana situasi yang akan


dibicarakan/ dilaporkan?
 Mengidentifikasi nama diri petugas dan
pasien.
 Diagnosa medis
 Apa yang terjadi dengan pasien yang
memprihatinkan
LANJUTAN….
Background : Apa latar belakang informasi
klinis yang berhubungan dengan situasi?
 Obat saat ini dan alergi
 Tanda-tanda vital terbaru
 Hasil laboratorium : tanggal dan waktu tes
dilakukan dan hasil tes sebelumnya untuk
perbandingan
 Riwayat medis
 Temuan klinis terbaru
LANJUTAN….
Assessment : berbagai hasil penilaian klinis perawat
 Apa temuan klinis?
 Apa analisis dan pertimbangan perawat
 Apakah masalah ini parah atau mengancam kehidupan?
 Recommendation : apa yang perawat inginkan terjadi
dan kapan?
 Apa tindakan / rekomendasi yang diperlukan untuk
memperbaiki masalah?
 Apa solusi yang bisa perawat tawarkan dokter?
 Apa yang perawat butuhkan dari dokter untuk
memperbaiki kondisi pasien?
 Kapan waktu yang perawat harapkan tindakan ini
terjadi?
METODE SBAR: Situations, Background,
Assessment, Recomendation
Komunikasi serah terima pasien adalah proses
pengalihan informasi dan tanggung jawab
perawatan pasien dari satu petugas kesehatan ke
petugas kesehatan lainnya, yang dapat terjadi
pada kegiatan :
 Sesama tenaga kesehatan : antar dokter, dari
dokter ke tenaga kesehatan lainnya, atau antara
tenaga kesehatan saat pergantian shift kerja
 Antara unit perawatan: pasien rawat inap biasa
pindah ke ICU, atau dari UGD ke ruang operasi
 Dari ruang perawatan pasien ke departemen
radiologi untuk uji diagnostic radiologi (
Contoh komunikasi efektif SBAR
antar shift dinas/ serah terima
Situation (S) :
Nama : Tn.A umur 35 tahun, tanggal masuk 8 Desember
2013 sudah 3 hari perawatan, DPJP : dr Setyoko, SpPD,
diagnosa medis : Gagal ginjal kronik.

Masalah keperawatan:
 Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit lebih
 Perubahan kebutuhan nutrisi kurang
LANJUTAN….

Background (B) :
 Pasien bedrest total , urine 50 cc/24 jam, balance
cairan 1000 cc/ 24 jam.
 Mual tetap ada selama dirawat, ureum 300 mg/dl.
 Pasien program HD 2x seminggu Senin dan Kamis.
 Terpasang infuse NaCl 10 tetes/menit
 Dokter sudah menjelaskan penyakitnya tentang
gagal ginjal kronik
 Diet : rendah protein 1 gram
LANJUTAN….
Assessment (A) :
 Kesadaran composmentis, TD 150/80 mmHg,
Nadi 100x/menit, suhu 37 0C, RR 20 x/menit,
oedema pada ekstremitas bawah, tidak sesak
napas, urine sedikit, eliminasi faeses baik.
 Hasil laboratorium terbaru : Hb 9 mg/dl,
albumin 3, ureum 237 mg/dl
 Pasien masil mengeluh mual.
LANJUTAN….
Recommendation (R) :
 Awasi balance cairan
 Batasi asupan cairan
 Konsul ke dokter untuk pemasangan dower kateter
 Pertahankan pemberian pemberian deuritik injeksi
furosemit 3 x 1 amp
 Bantu pasien memenuhi kebutuhan dasar pasien
 Jaga aseptic dan antiseptic setiap melakukan
prosedur
Contoh komunikasi efektif SBAR antar
perawat dengan dokter lewat telepon :

Situation (S) :
 Selamat pagi Dokter, saya Noer rochmat
perawat Nusa Indah 2
 Melaporkan pasien nama Tn A mengalami
penurunan pengeluaran urine 40 cc/24 jam,
mengalami sesak napas.
LANJUTAN…..
Background (B) :
 Diagnosa medis gagal ginjal kronik, tanggal masuk 8
Desember 2013, program HD hari Senin-Kamis
 Tindakan yang sudah dilakukan posisi semi fowler, sudah
terpasang dower kateter, pemberian oksigen 3 liter/menit 15
menit yang lalu.
 Obat injeksi diuretic 3 x 1 amp
 TD 150/80 mmHg, RR 30 x/menit, Nadi 100 x/menit,
oedema ekstremitas bawah dan asites
 Hasil laboratorium terbaru : Hb 9 mg/dl, albumin 3, ureum
237 mg/dl
 Kesadaran composmentis, bunyi nafas rongki.
LANJUTAN…..

Assessment (A) :
 Saya pikir masalahnya gangguan pola nafas dan
gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit lebih
 Pasien tampak tidak stabil

Recommendation (R) :
 Haruskah saya mulai dengan pemberian oksigen NRM
 Apa advise dokter? Perlukah peningkatan diuretic atau
syringe pump?
 Apakah dokter akan memindahkan pasien ke ICU?
TABEL KOMUNIKASI SBAR
Situation: Background:
‘dr. Ahmad, saya Ida, perawat “Pasien tersebut pasca operasi
Ruang Fresia 2, saat ini pasien bedah digestif satu hari yang lalu.
dokter yaitu Ibu Lina dengan Riwayat penyakit jantung dan
tanggal lahir 4 Oktober 1955 paru-paru tidak ada. Frekuensi
mengeluh sesak nafas” napas 40 kali per menit dan
saturasinya 70%.”

Assessment: Recommendation:
‘Suara nafasnya menurun di area ‘Saya rasa sebaiknya pasien harus
dada kanan dengan adanya rasa ditangani segera. Apakah dokter
nyeri” akan datang ? Ataukan pasien
perlu segera dipindahkan ke ICU
?”
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai