Anda di halaman 1dari 24

--,

w I· ----:-.,_,
---,---,--
- ... ~
I

N se
t'I1

~
".... ~
':!'
~
l 'i ..
vQt·
F' I
~
j.
} s·~
!1 1
..."'
-;, ~f ...,,
-gr" ~
'--' -r\S
,l:l
~ 1'
1:1
'
s i
.
,..""' I

-t cy
%' ~
. ;,
i,.
~ ;,.

.
SI!)

C1_
l
:;;,
""".,.
c, -
i ....
,:;-

l> tr:I
z e!
0 !};
r!
Ji I °' ~
~

-
:n
r-- ..,
ll
s,
~
.,.,,
%:>
':!
c
:>
f
,rr
II>
-.! ~

g{
~

II>
"'
00 ~
-!
~ '
PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAHAT
JALAN LET. JEND. HARUN SOHAR I NOMOR 28 TELP (0731) 321785

DAFTAR HADIR RAPAT

Tanggal R.c,bu, l.J J?lnur,t'l ..:i.o,g


Tempat bv do "J far-m o "'
Agenda ~'6,af•.ro~· ¥:f'O 61/a f,:f'r,,aS.· fu~p. b1fo. ~at

No Nama Tanda Tangan Keteranaan

:~
1 Ora. Yulfiarti Ant.

2 Mariastuti, S.Si. Ant 2 ...... ~ .....


.,
3 Ertia LoMa S.Si. Ant

4 Novi Otantik S. Farm. Ant ~


4 ................
5 Sri Wulansari S. Si. Ant 5 ..... }. .........
6 Yanti Henderiani AMF
~
6 .. .-+ . . .
7 Sri Daiwani AMF 7........... : .....
8 Desilawati AMF 8 ................
9 Nopita Pumama AMF 9 ... HP.~. . .
10 Endah Triwah11Uni AMF - 10 ................
11 Umisah 11 .. ~······

1A . . .
12 Aden an 12................
13 Wasirin 13......... ········
14 TatiAmalia

15 Meria Aaustina AMF 15...... (lW. . 14

16 Siti Aisvah Marcorivah Am.Far 16 ...


17 Rifki Faizal Fahrni AMF 17. ... ~ ......
~~
18 Rendra Amd.Far 10 ••...••........

19 Trie Oktamie AMF 19 ......~


...........
20 Fairiah Dila Eka Putri AMF 20.... ~
21 Putri Mavasari AMF 21...~ .......
22 Dessv Dian Anaaraini AMF 22... ~.
23 Sefta Maulidia AMF 23 .... ~·······
24 Weni Rama Yanti AMF 24.... ~ .....

"$
25 Frendiska Octaria AMF

26
27
Elsa Mareta AMF

Ti·1
·--
i:J\.111) .. t.lf' I{ I
{. ~. 27........ I ....

26..~ ....

28 M. Pranata Ramadhan ~
o.t
29 .................
ltt.. . .
29 Dimas Fairi Ramadhan

30 Sulitra 30...
31
32
Pebri Nurhandavani Am.Keo

Elvera Puspita Sari Am.Kep


31 ......... ······
32.. 1f.. . . .
33 Avu Nanda Mustika Am.Keo 33.~·
34 Santri Lestari Am.K~ 34 ..... ~ ....
35 Tria Anaaraini S.Far 35. ···············
36 Dani Frantivani Am.Keb 36.1 . . . . .
37 Delta Avu Saoutri Am.KeP 37...-~ ........
I
,~
l :;:
I ffi
!
I
I ~
4-...\ ,.____. ~
I
l
I
I
[

II ~
\)
(-\ ~
~
~
't-1 I
l
1---t I
£1
~
I
.,....
I II
*
~ t-1 ~
ex: p
u: { ""' I
J

z ~ ~
0 ~
j
I
~ ~
1.
I
.....,
vi ::;
,... ~ ..c..
(

<(
'9
...'.;) ..,...~
::c v I

~ ~
I ~
f Jc. ~ ..k
V'\
J.. ~
c::..
t
I .
J<' 'ts ~ ~""

I
(
.
i
..)

-z tl
::c ::f.
:'.5 iI ~
LI. ~
£' +-
<(
~ ""ft I-
I
I

0 t ~

~
J "il
..::,>
..c
.!!..
~
~
(.

l
-::>_, j '
~ lI
0: \ e,

I
J'

i3 9
~
=- _;3

""t'"
1 ~" J ..,J..-
I !

~
~
,s
I I .
.
f
-i
.
v,
0: <! C) :::::>
"
....... ~
:!.,. "
i3i. c
0 <.!:> z 3 ......
.2: ""'f
o ~4'
:::::> <! I- ~ ,__..
LI. tu
o,
>-
c:[ ~ ~~·

Gl-- =
vi 0

I
&'""
<( 1"-" ~ ~-
~ I:=
a::
<!
u..
V)
<(
<!
C)
...,« c
~ -4-:I
~
~
<!
z j
I
1 * 3 ~

:E ~ I)
-~r-l
<
.....
~
I""'

~ "
c,,-.! r:"
~

I I
...I
< <2>
,..,
C)
- ;'
-
~ 0 I '
z<(
l!)
z<(
a::
w
1-
w
¥

Vl
<(
::;E
a::
u,
z
0
¥
-I
iii
<(
J:

-u.z
0
~
a:
-
.....
:>
~
a:
0
u.

::;E
<(
-,

-I
<(
l!)
l!)
z
:r:t n
No. No.

Date:
R.-,,t>. 1:.

v
13,
c:;oo

100

·2..000.

·v
~
..;

11
II
'-f .
Ii

\/
~- C,,,,~, {112:

;: ful<.n.(1~ rrv,
cg Cff, J '?boo. ~o

@ Th/t:.}( ~rr •/

i s. OCD ctof( · f5l·~·) c./il,... .


r,. ~I'll ~t!'> ,'.l.~

d-0· f.tNO"t,.\ Q)O '-f tl'?o ,1',(f\ \i

~- T()"""a,,I '"'a:
.:i.1)'11
J-~o I 100

{J-:} • ~"';F~1v, ll'd 1./l~ .;t\ ~ 0

. ~· ~~)( i;w ""-6" '"o- B~ ?,~o ~ /ecc.-t

O.\Q-Te111

G. fi.. ~Jim
t"ff
i"o J
v' BIJO go

14~ bOC

-
'250 I

I ~...._· f~t1tcf11 µ I °""


tao
~) ~!o~lf\VI 10 "'&'
,~.
'
~VI <oe lfl<r f>. Vl ,.I

Cyff(/111~ bCQ:7
~-
{<,'") i~
~
I'll br c«+ 1loo
i'llliibsl(r

n.e6u i9Jft '


'?lLf. Ci\MJ ~ 11\~ !l-4~
~c.;. ~ti~<111Gt~ ~ 61..(0

'.>(;, ~vo:{eO)(~l,n µ
~1· t:" pc.vil}{ol lo .

'~. }s-
ti

Date: ~Lt _

i/ c~ 'tl-- -

=J===~=~=,.,,===~====u.==~==p(l=,=i=c..n==u=·~===)=====:-Otio-_-
__-_·=========· =fbo==·
=·======f'l'l=·=~==-~-q=-l_~-
,.)- t
_J._
. ._~.::.i__c.t...:_s_co_r:Tl
Otl\t-
__ ~_:__ __
1.o
'--__(\.t)_"'-_.s~_,
><~ (~
-~-~-
~}
'-(_co_ Pr . ~ f'n.
PEMERINTAH KABUPATEN LABAT

• RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LA.HAT


JL LdjDu! Han,n Solulr N0.28 LaJ,at
Telp 0731 321785 Fax 0731 323()80

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAHA T


NOMOR : 11 y s . I I 1- S" I J i< 8- C' I JU uo I 2.- 0 I~

TENT ANG

PEMBERLAKUAN PEDOMAN PELA YANAN FARMASI


RUMAH SA.KIT UMUM DAERAH LAHAT

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAHA T

Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan farmasi di Rumah


Sakit yang berorientasi kepada keselamatan pasien, maka
diperlukan suatu pedoman yang dapat digunakan sebagai acuan
dalam PelayananFarmasi

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam


huruf a, maka perlu ditetapkan Keputusan Direk.tur tentang
Pemberlakuan Pedoman Pelayanan Farmasi di RSUD Labat.

Mengingat 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063)

2. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit


(Lembaran Negara Republik. Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072)

3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga


Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5607);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang


Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 138, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3781);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pckerjaan


Kefannasian ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5044)
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 64
Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian
Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 1508);

7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72


Tahun 2016 tentang Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN

Menetapkan
Kesatu Pemberlakuan Keputusan Direktur Rumah Sakit U mum Daer ah Lahat
Tentang Pedoman Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit Umum Daerah
Lahat.

Kedua Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila di


kemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Lah.at
Pada tanggal : 0£, Jun; 2018

DIREKTUR,
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LABAT
Pasal 3

Kebijakan tentang Penyusunan Formularium Rumah Sakit

Formularium rum.ah sakit merupakan daftar obat yang diusulkan oleh staf medis,
disepakati dan disusun oleh Komite Farmasi dan Terapi (KFT) yang ditetapkan oleh
Pimpinan Rum.ah Sakit

Pasal 4

Kebijakan tentang Revisi Formularium Rum.ah Sakit

Formularium rum.ah sakit dievaluasi setiap tahun apabila ada perubahan dilakukan
revisi minimal 2 tahun sekali.

Pasal 5

Kebijakan Penambahan atau Pengurangan obat dari daftar Formularium Rum.ah Sakit

Keputusan untuk menambah atau mengurangi obat dari daftar mempunyai panduan
kriteria yang meliputi indikasi penggunaan, efektivitas, resiko dan biaya.

Pasal 6
Kebijakan Monitoring Obat yang baru ditambahkan dalam daftar Formularium
Rum.ah Sakit
Untuk penambahan obat baru dilakukan monitoring bagaimana obat digunakan dan
KTD

Pasal 7
Kebijakan tentang Pengadaan Perbekalan Farmasi

Pengadaan perbekalan farmasi dilaksanakan berdasarkan :


- Peraturan Bupati Lahat Nomor. 12 tahun 2017
- Peraturan Direktur Nomor. 419 tahun 2017

Pasal 8

Kebijakan Usulan Obat Baru

Usulan obat baru yang telah disetujui oleh KFT akan ditindaklanjuti untuk dilakukan
pengadaan oleh Instalasi farmasi

Pasal 9

Kebijakan bila perbekalan farmasi kosong atau tidak tersedia saat dibutuhkan
- Bila obat tidak tersedia di lnstalasi Farmasi, petugas memberitahu kepada dokter
pembuat resep serta memberikan saran substitusinya.
Jika ada obat yang dibutuhkan Rumah Sakit tapi tidak tersedia dalam stok maka
dapat dilakukan pengadaan obat melalui restitusi yaitu dengan cara membelikan
melalui apotek pihak ketiga atau apotek lain yang ditunjuk rum.ah sakit.
Pasal 10
Kebijakan Pengadaan Obat Melalui Restitusi
Bila obat-obat yang diperlukan tidak ada persediaan maka dibelikan melalui apotek
pihak ketiga atau apotek lain yang ditunjuk rumah sakit.

Pasal 11

Kebijakan Mendapatkan obat saat gudang perbekalan farmasi tutup


Pada saat obat dibutuhkan pada malam hari atau farmasi tutup atau persediaan obat
terkunci maka petugas melakukan komunikasi kepada koordinator Gudang
Perbekalan Farmasi tentang ketersediaan obat tersebut.Jika Obat tersedia petugas
dapat mengambil sendiri ke Gudang Perbekalan Farmasi dengan melengkapi berkas
administrasi.

Pasal 12
Kebijakan tentang Penyimpanan Perbekalan Farmasi
Penyimpanan harus dapat menjamin kualitas dan keamanan perbekalan farmasi
meliputi : stabilitas, keamanan, sanitasi, cahaya, kelembaban, ventilasi, dan
penggolonganjenis perbekalan fannasi.

- Obat disimpan dalam kondisi yang sesuai bagi stabilitas produk dengan
menyertakan thermometer di setiap tempat penyimpanan obat.
- Obat-obat dan bahan kimia yang digunakan untuk menyiapkan obat harus
diberi pelabelan berupa informasi mengenai nama obat/bahan kimia,
kandungan dan tanggal kadaluarsa masing-masing obat/bahan kimia sehingga
tidak terjadi kesalahan dalam penyiapan obat.
- Setiap bahan kimia yang digunakan untuk menyiapkan obat harus memiliki
MSDS (Material Safety Data Sheet). MSDS diletakkan berdekatan dengan
bahan kimia sehingga memudahkan petugas untuk melihat informasi Iengkap
tentang bahan kimia tersebut.
- Obat emergensi disimpan di unit/depo obat dan unit pelayanan rumah sakit

yang melakukan penanganan keadaan emergensi. Obat emergensi disimpan
dalam troli dan atau tas emergensi dan diletakkan di beberapa ruangan yaitu :
1) Instalasi Gawat Darurat
2) IGD Kebidanan
3) RuangICU
4) Ruang NICU
5) Ruang Bedah
6) Ruang Bedah Mata
7) Ruang PDL Atas
8) Ruang PDL Bawah
9) Ruang Kebidanan
10) Ruang UPDA
11) Ruang OK Sentral
12) Ruang VIP Utama
Pasal 10
Kebijakan Pengadaan Obat Melalui Restitusi
Bila obat-obat yang diperlukan tidak ada persediaan maka dibelikan melalui apotek
pihak ketiga atau apotek lain yang ditunjuk rumah sakit.

Pasal 11

Kebijakan Mendapatkan obat saat gudang perbekalan farmasi tutup


Pada saat obat dibutuhkan pada malam hari atau farmasi tutup atau persediaan obat
terkunci maka petugas melakukan komunikasi kepada koordinator Gudang
Perbekalan Farmasi tentang ketersediaan obat tersebut.Jika Obat tersedia petugas
dapat mengambil sendiri ke Gudang Perbekalan Farmasi dengan melengkapi berkas
administrasi.

Pasal 12
Kebijakan tentang Penyimpanan Perbekalan Farmasi
Penyimpanan harus dapat menjamin kualitas dan keamanan perbekalan farmasi
meliputi : stabilitas, keamanan, sanitasi, cahaya, kelembaban, ventilasi, dan
penggolonganjenis perbekalan farmasi.

- Obat disimpan dalam kondisi yang sesuai bagi stabilitas produk dengan
menyertakan thermometer di setiap tempat penyimpanan obat.
- Obat-obat dan bahan kimia yang digunakan untuk menyiapkan obat harus
diberi pelabelan berupa informasi mengenai nama obatlbahan kimia,
kandungan dan tanggal kadaluarsa masing-masing obatlbahan kimia sehingga
tidak terjadi kesalahan dalam penyiapan obat.
- Setiap bahan kimia yang digunakan untuk menyiapkan obat hams rnemiliki
MSDS (Material Safety Data Sheet). MSDS diletakkan berdekatan dengan
bahan kimia sehingga memudahkan petugas untuk melihat informasi lengkap
tentang bahan kimia tersebut.
- Obat emergensi disimpan di unit/depo obat dan unit pelayanan rumah sakit
~-
yang melakukan penanganan keadaan emergensi. Obat emergensi disimpan
dalam troli dan atau tas emergensi dan diletakkan di beberapa ruangan yaitu :
1) Instalasi Gawat Darurat
2) IGD Kebidanan
3) RuangICU
4) Ruang NICU
5) Ruang Bedah
6) Ruang Bedah Mata
7) Ruang POL Atas
8) Ruang PDL Bawah
9) Ruang Kebidanan
10) Ruang UPDA
11) Ruang OK Sentral
12) Ruang VIP Utama
BILA PERSEDIAAN OBAT/STOK KOSONG

No.Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD l.ahat
445. l/ .~/RSUDflO 18 0 l dari4
JI Letjen Harun Sohar I
No 28 Telp/ Fax. (0731)
321785/323080
Ditetapkan

STANDAR
Tanggal Terbit
PROSED UR
,, Juni 2018
OPERASIONAL

1. Persediaan obat merupakan batas jumlah obat yang tersedia di dalam


Instalasi Farmasi dan dapat digunakan dalam pelayanan farmasi.
2. Obar adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang
digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi
atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis,
pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan
kontrasepsi untuk manusia,

Pengertian 3. Obat TAP (Tidak Ada Persediaan) adalah keadaan dimana obat yang
sangat diperlukan untuk pelayanan kepada pasien baik dalam keadaan
emergensi maupun tidak emergensi, namun persediaan di Instalasi
Farmasi, maupun depo obat rumah sakit sedang kosong, baik karena
stok nihil maupun terdapat stok tapi dalam keadaan rusak/ED/tidak
memenuhi syarat.
4. Restitusi adalah pelayanan obat kepada pasien dimana obat yang
diperlukan TAP, dengan cara membelikan melalui apotek lain yang
ditunjuk rumah sakit.
Agar pasien mendapatkan obat tepat waktu, tepat jumlah, tepat kualitas
Tujuan
saat dibutuhkan
Kepurusan Direktur Rumah Sakir Umum Daerah Labat Nomor :
Kebijakan 445.1/251/KEP/RSUD/2018 tentang Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah
Sakit Umum Daerah Lahat
a. Pelayanan Resep Rawat Jalan.
Prosedur Petugas depo farmasi rawat jaJan mengbubungi Gudang Farmasi
untuk menanyakan ketersediaan obat yang kosong
BILA PERSEDIAAN OBAT/STOK KOSONG

RSUD l.ahat No.Dokumen No. Revisi Halaman


445.l~PO/RSUD/2018 0 2 dari 4
JI Letjen Harun Sohar I
No 28 Telp/ Fax. (0731)
321785/323080

di depo farmasi. Apabila obat tersedia di Gudang Farmasi,


petugas depo farmasi mencatat obat yang diminta di Buk:u
Permintaan Depo Rawat Jalan ke Gudang Farmasi.
1) Apabila obat tidak tersedia di Gudang farmasi dan depo
farmasi lain, maka petugas depo farmasi
memberitahukan . kepada DPJP bahwa obat yang
diresepkan TAP dan memberikan informasi obat lain
sejenis dengan indikasi/efek farmakologi sama yang
tersedia di depo farmasi.
2) Bila DPJP setuju obat yang diminta dapat diganti dengan
obat yang ada dalam persediaan, petugas depo
memberikan obat tersebut kepada pasien. Petugas depo
farmasi memberi stempel "read back" di belakang resep.
3) Bila DPJP tidak menyetujui pergantian obat yang
Prosedur dimaksud, maka petugas depo farmasi melapor ke
Gudang Farmasi untuk segera mengadakan obat melalui
ja1ur restitusi dan menginformasikan kepada pasien
untuk menunggu.
4) Setelah obat tersedia, obat diberikan kepada pasien
beserta informasi obat
b. Pelayanan Resep Rawat Inap.
1. Petugas Depo Rawat Inap menghubungi Gudang
Farmasi untuk menanyakan ketersediaan obat yang
kosong di depo farmasi. Apabila obat tersedia di
Gudang Farmasi, petugas depo farmasi mencatat obat
yang diminta di Buk:u Permintaan Depo Rawat Inap
ke Gudang Farmasi.
BILA PERSEDIAAN OBAT/STOK KOSONG

No.Dokumen No. Revisi Halaman


RSUDLahat
445.l/. ~fulRSUD!lO 18 0 3 dari 4
JI letjen Harun Sohar I
No 28 Telp/ Fax. {0731)
321785/323080

2. Apabila obat tidak tersedia di Gudang farmasi dan


depo farmasi lain, petugas · depo farmasi segera
memberitahukan kepada perawat ruangan bahwa obat
TAP.
3. Petugas depo farmasi memberikan informasi obat lain
sejenis dengan indikasi/efek farmakologi sama yang
tersedia di depo farmasi kepada DPJP.
4. Bila DPJP setuju obat yang diminta dapat diganti
dengan obat yang ada dalam persediaan, petugas depo
farmasi memberi stempel "read back" di belakang
resep dan menyiapkan obat.
S. Apabila DPJP tidak menyetujui penggantian obat yang
dimaksud, petugas depo farmasi segera melapor ke
gudang farmasi untuk mengadakan obat melalui jalur
restitusi.
Prosedur
6. Setelah obat tersedia, petugas farmasi menyiapkan
obat serta memberikan informasi kepada perawat
ruangan obat sudah tersedia.
7. Setiap langkah yang dikerjakan harus dicatat dan
didokumentasikan dengan baik oleh petugas.
_ ...
_ I

BILA PERSEDIAAN OBAT/STOK KOSONG

No. Dok.umen No. Revisi Halaman


RSUD Lahat
445.I/.~~IRSUD/2018 0 4 dari4
JI Letjen Harun Sohar I
No 28 Telp/ Fax. (0731)
321785/323080
c. Persediaan Gudang Farmasi
l) Petugas depo farmasi menghubungi gudang farmasi untuk
menanyakan ketersediaan stok obat yang kosong di depo
Iesmssi
2) Petugas gudang fannasi mengecek ketersediaan obat yang
ditanyakan di gudang farmasi
3) Apabila obat tersedia, maka petugas Gudang Farmasi
memberi obat ke depo Iermssi berdasarkan Buku Permintaan
Prosedur
Obat. Bila obat tidak tersedia, maka petugas farmasi
mengusulkan untuk diganti dengan obat yang memiliki
kandungan dan indikasi yang sama ke depo farmasi.
4) ApabiJa petugas depo meJapor bahwa DPJP tidak menyetujui
penggantian obat yang dimaksud, maka petugas gudang
farmasi mengadakan obat melalui jalur restitusi dan
melaporkan ke depo farmasi bila obat sudah tersedia.

1. Instalasi Farmasi
Unit Terkait
2. Ruang Rawat Inap
PENGADAAN OBAT MELALfil RESTITUSI

No.Dokumen No. Revisi Halarnan


445_ 1a,iro/RSUD/20l8 0 I dari 3
RSUD Lahat

JI Letjen Harun Sohar I No


28 Telp/ Fax. (0731)
321785/323080
Ditetapkan

STANDAR
Tanggal Terbit
PROSED UR
n Juni 2018
OPERASIONAL

1. Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang
digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi
atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis,
pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan
kontrasepsi untuk manusia.
2. Obat TAP adalah keadaan dimana obat yang sangat diperlukan untuk
pe]ayanan kepada pasien baik dalam keadaan emergensi maupun
Pengertian tidak emergensi, namun persediaan di Instalasi Farmasi, apotek
maupun depo obat rumah sakit sedang kosong, baik karena stok nihil
maupun terdapat stok tapi dalam keadaan rusak/ED/tidak memenuhi
syarat.
3. Pengadaan Obat melalui Restitusi ada]ah pelayanan obat kepada
pasien dimana obat yang diperlukan TAP, dengan cara membelikan
melalui apotek pihak ketiga atau apotek lain yang ditunjuk rumah
sakit.

I. Sebagai panduan dalam melak:ukan pengadaan obat melalui


jalur restitusi.
Tujuan 2. Agar pasien dapat obat tepat waktu clan tepat jumlah saat
dibutuhkan.

Keputusan Direktur Rum.ah Sakit Umum Daerah Lahat Nomor :


Kebijakan 445.1/251/KEP/RSUD/2018 tentang Pedoman Pelayanan Farmasi
PENGADAAN OBAT MELALm RESTITUSI

No.Dokumen No. Revisi Hal am an


~
445.1/f8JsPO/RSUD/'l018 0 2 dari 3
RSUO lahat

JI Letjen Harun Sohar I


No 28 Telp/ Fax. (0731}
321785/323080

I. Pengajuan Restitusi Pasien Rawat Jalan. .


Setelah dijelaskan perugas apotek rawat jalan, bahwa obat
TAP maka Apoteker Koordinator Depo Rawat Jalan ke
Instalasi Farmasi un.tuk mengajukan restitusi.
a. Kepala Instalasi Farmasi melakukan verifikasi resep yang
ajukan restitusi, meliputi: kelengkatan resep, validitas dokter
penulis resep, validitas berha.k/tidaknya pasien menerima
restitusi, ketersediaan obat, dosis/jumJah yang diminta dan
harga/ketersediaan dana.
b. Apabila harga obat membutuhkan dana besar atau jenis obat
yang direstitusi memerlukan perhatian khusus terkait lamanya
pengobatan, harga, efektifitas pengobatan terkait kondisi
pasien, serta tingkat keberhasilan pengobatan, maka Kepala
Instalasi Farmasi meminta persetujuan secara berjenjang
Prosedur kepada Kasie Penunjang Medik dan Kabid Penunjang.
c. Setelah mendapat persetujuan, resep akan dilayani melalui
apotek yang bekerja sama dengan Instalasi Farrnasi.
d. Setelah obat tersedia, obat segera diserahkan kepada pasien
dengan pemberian informasi yang cukup terkait cara
pemakaian obat.
PENGADAAN OBAT MELALffl RESTITUSI

No. Do.lrumen No. Revisi Halaman


445.1/~ikPO/RSUD/'2018 0 3 dari 3
RSUD Lahat

JI Letjen Harun Sohar I


No 28 Telp/ Fax. (0731}
321785/323080

2. Pengajuan Restitusi Pasien Rawat Inap atau oleh Unit


Pelayanan,
a. Pengajuan dilakukan oleh Koordinator depo farmasi rawat
inap ke Kepala Instalasi Fannasi karena ketersediaan obat
TAP.
b. Kepala Instalasi Fannasi melakukan veri:fikasi, validitas
permintaan, ketersediaan obat, dosis/jumlah yang diminta dan
harga/ketersediaan dana.
c. Apabila harga obat membutuhkan dana besar atau jenis obat
Prose<lur
yang direstitusi memerlukan perhatian khusus terkait lamanya
pengobatan, harga, efektifitas pengobatan terkait kondisi
pasien, serta tingkat keberhasilan pengobatan, maka Kepala
Instalasi Farmasi meminta persetujuan secara berjenjang
kepada Kasie Penunjang Medik dan Kabid Penunjang.
d. Setelah mendapat persetujuan, resep/permintaan akan dilayani
melalui apotek yang bekerja sama dengan Instalasi Farmasi.
e. Setelab.obat tersedia, obat segera diserahkan kepada depo
farmasi rawat inap disertai pencatatan dan dokumentasi yang
diperlukan.
1. Instalasi Farmasi
Unit Terkait
PEMERINTAH KABUP ATEN LABAT
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAHAT
Jalan Letjend. Harun Sohar I No. 28 Telp. 0731- 321785 - Fax 0731-323080

SURAT KONTRAK BELANJA SEDIAAN FARMASI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LABAT TAHUN ANGGARAN 2018

NOMOR: oq /PPA-RSUD/BLUD/2018

Pada hari ini, Selasa tanggal sembilan bulan Januari tahun dua ribu delapan belas (09-01-2018), kami
yang bertanda tangan dibawah ini:
1. dr.Hj.Laela Cholik,M.Kes Direktur RSUD Lahat selaku Pejabat Pengguna
Anggaran dengan Surat Keputusan Bupati Labat
Nomor 600/374/KEPN/2015 Tanggal 30 Desember
2015. Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
RSUD Labat Jl.Letjen Harun Sohar I No.28 Labat
selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA

2. H. Zakaria Pimpinan Apotek Melati dalam hal ini bertindak


untuk dan atas nama Apotek Melati JI. Inspektur
Yazid No. 102 Labat selanjutnya disebut sebagai
PIHAKKEDUA

Pihak pertama dan pihak kedua telah sepakat mengadakan perjanjian untuk pengadaan belanja sediaan
farmasi pada Rumah Sakit Umum Daerah Lahat Tahun Anggaran 2018 yang selanjutnya diatur
sebagai berikut:
PASALI
URAIAN BARANG

1. Pihak Pertama memerintahkan kepada Pihak Kedua untuk melaksanakan pengadaan belanja
sediaan farmasi yaitu sebagaimana menurut Surat PPA RSUD Labat Nomor:
011/PPA/RSUD/BLUD/2018 tanggal 09 Januari 2018.
2. Pelaksanaan pengadaan belanja sediaan farmasi tersebut dilaksanakan oleh Apotek Melati
sebagai Pihak Kedua sehingga pengadaan tersebut dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
3. Pihak Pertama mempunyai hak akses meninjau ke tempat penyimpanan dan transportasi
sewaktu-waktu.
4. Pihak Pertama mempunyai hak atas garansi keaslian obat.

PASAL2
KEWAJIBAN
Pihak Kedua akan menyerahkan pengadaan belanja sediaan farmasi tersebut dalam pasal 1 ayat (1)
kepada Pihak Pertama dalam hal ini kepada Panitia Pemeriksa Barang RSUD Lahat selambat
PASAL3
PENYERAHANBARANG

Barang-barang yang diserahk:an dalam keadaan baik, apabila terjadi kecacatan atau rusak, maka Pihak
Kedua harus bertanggung jawab mengganti dengan barang yang barn.

PASAL4
CARADANSYARATPEMBAYARAN

Pembayaran dilakukan setelah 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal permohonan pembayaran diterbitkan
oleh Pihak Kedua. Pembayaran akan disalurkan ke nomor rekening 813.000.4572 pada Bank BCA
atas nama Ayucik

PASALS
PERSELISIHAN DAN SENGKETA

1. Apabila dikemudian hari ternyata terdapat perbedaan dalam pelaksanaan Surat Perjanjian ini,
maka diutamakan akan diselesaikan dengan musyawarah
2. Jika dengan cara musyawarah tersebut tidak tercapai maka kedua belah pihak sepakat dan setuju
untuk menyerahk:anpenyelesaian perselisihan yang dihadapinya kepada Badan Arbitase Nasional
Indonesia (BANI)
PASAL6
PENUTUP

Dengan demikian, Pihak Pertama dan Pihak Kedua telah bersepakat untuk mendatangani kontrak pada
tanggal tersebut diatas dan melaksanakan kontrak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

PIHAKKEDUA

I"
YAZID No. 102
~2513 • LAHAT
H. Zakaria
Pimpinan
-· -

BILA FARMASI TUTUP I PERSEDIAAN OBAT TERKUNCI

No.Dok.um.en No. Revisi Halaman


RSUDlahat
JI Letjen Harun Sohar 1 445.l/.qJ~IRSUD/2018 0 ldari 2
No 28 Telp/ Fax. (0731)
321785/323080
Ditetapkan

STANDAR
T anggalT erbit
PROSED UR
11 Jwri 2018
OPERASIONAL

I. Persediaan obat merupakan batas jumlah obat yang tersedia di dalam


Instalasi Farmasi dan dapat digunakan dalam pelayanan farmasi.
Pengertian
2. Obat adalah semua bahan tunggal atau campuran yang dipergunakan
oleh makhluk hidup untuk bagian dalam dan luar tubuh guna
mencegah, meringankan, dan menyembuhkan penyakit.

1. Sebagai panduan tenaga farmasi apabila terjadi lemari terkunci dan


gudang farmasi tertutup saat obat diperlukan.
Tujuan
2. Pasien mendapatkan obat tepat waktu, tepat jumlah, tepat kualitas
saat dibutuhkan.
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Labat Nomor :
Kebijakan 445.1/251/KEP/RSUD/2018 tentang Pedoman Pelayanan Farmasi Rumab
Sakit Umum Daerah Labat
a. Bila Gudang Farmasi tutup atau ada permintaan obat di luar jam kerja,
permintaan obat dilakukan di depo IGD.
b. Bila obat tidak tersedia di depo IGD, maka:
1. Tenaga teknis kefarmasian yang bertugas menghubungi apoteker
kepala gudang farmasi untuk memastikan ketersediaan obat di
gudang farmasi. Kunci gudang farmasi diambil ke Penyimpanan
Kunci Farmasi.
Prosedur
2. Petugas Farmasi mengambil obat di Gudang Farmasi dan
mencatat di kartu stok dan di buku permintaan obat.
3. Petugas Depo Farmasi melaporkan ke petugas gudang keesokan
harinya saatjam kerja.
BILA FARMASI TUTUP I PERSEDIAAN OBAT TERKUNCI

No.Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD l.ahat
JI letjen Harun Sohar I 445.lf.~,'~PO/RSUDf20l8 0 2 dari 2
No 28 Telp/ Fax. (0731)
321785/323080

c. Bila Lemari Obat di Ruang Perawatan/ Bangsal Terkunci.


1. Kepala ruangan/Perawatmeminjam dengan melampirkan hon obat
kepada Instalasi Farmasi atau depo farmasi apabila diluar jam kerja.
2. Petugas Farmasi segera memberikan obat yang diminta dan
menyimpan hon dari ruangan.
Prosedur
3. Setelah kunci ditemukan, obat yang dipakai barns segera
dikembalikan ke Instalasi Farmasi atau depo farmasi 24 jam tempat
meminjam obat.
4. Semua kegiatan yang dilakukan harus dicatat dan didokumentasikan
dengan baik.

1. Instalasi Farmasi
Unit Terkait
2. Ruang Rawat lnap

Anda mungkin juga menyukai