Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH FARMAKOLOGI

Obat Yang Bekerja Pada Gangguan Sistem Endokrin

DISUSUN OLEH

Merti Septiani

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA HUSADA
PALEMBANG
2019
FARMAKOLOGI

OBAT GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN

Sistem Endokrin Terdiri dari : kelenjar yang tidak mempunyai saluran yang mengeluarkan
hormon ke dalam aliran darah. Hormon Substansi kimia yang dibuat dari asam amino dan
kolesterol yang bekerja pada berbagai jaringan danorgan dan mempengaruhi

Pembagian kelenjar pada sistem endokrin

Kelenjar Pituitari Thyroid Stimulating Hormone (TSH) Merangsang pelepasan :


Levotiroksin (T4) dan Triiodotironin (T3) dari kelenjar tiroid Hipersekresi TSH
menyebabkan hipertiroidisme Hiposekresi TSH menyebabkan hipotiroidisme

Adrenocortikotropik Hormone (ACTH) Merangsang pelepasan : 1.Glukokortikoid


(kortisol) 2.Mineralokortikoid (aldosteron), dan 3.Androgen Peningkatan serum kortisol
dari korteks adrenal menghambat pelepasa ACTH di hipofisis.

Growth Hormone (Hormon Pertumbuhan) Somatotropic Hormone (STH) Bekerja


pada semua jaringan tubuh, terutama pada tulang dan otot-otot skeletal (otot rangka).
Jumlah di atur oleh growth hormone realising hormone (GHRH) dan growth hormone
inhibiting hormone (GHIH)

Gonadotropik Hormone Mengatur sekresi hormon dari ovarium dan testis, yaitu :

1. Follicle stimulating hormone (FSH) Mempercepat pematangan folikel ovarium dan


mengaktifkan produksi sperma di testis
2. Luteinizing hormon (LH) Bergabung dengan FSH bekerja dalam pematangan dan
produksi estrogen dan mempercepat sekresi androgen dari testis
3. Prolactin Merangsang pembentukan susu dalam jaringan payudara sesudah

Antidiuretic Hormone (ADH) dan Oksitosin 1.ADH meningkatkan penyerapan kembali


air dari tubulus ginjal, dan mengembalikannya ke sirkulasi sistemik Oksitoksin merangsang
kontraksi dari otot polos pada uterus.
pembagian kelenjar pada sistem endokrin

1. Kelenjar Tiroid Mensekresi : Tiroksin dan Triiodotironin Mempengaruhi hampir


semua jaringan dan organ dengan mengendalikan aktivitas laju/tingkat metabolisme
Menyebabkan : peningkatan curah jantung, pemakaian oksigen, penggunaan
karbohidrat, sintesa protein, dan memecah lemak (lipolisis).
2. Kelenjar Paratiroid Mensekresi 2 pasang hormon :

 Parathormon atau hormon paratiroid (PTH) Mengatur kadar kalsium di


dalam darah
 Kalsitonin. Menghambat reabsorpsi kalsium oleh tulang dan meningkatkan
ekskresi kalsium dari ginjal. Kalsitonin menghambat kerja PTH

3. Kelanjar Adrenal Terletak di puncak ginjal. terdiri dari 2 bagian medula adrenal dan
korteksadrenal A. Medula adrenal melepaskan :

 Epinefrin katekolamin
 Norepinefrin B. Korteks adrenal melepaskan : Glukokortikoid
Kortikosteroid Mineralokortikoid

Pankreas Bagian endokrin pankreas memiliki pembagian sel yang disebut Pulau pulau
Langerhans.

1. Sel alfa : memproduksi glukagon, yang memecah glikogen menjadi glukosa di


hati
2. Sel beta : memproduksi insulin, yang mengatur metabolisme glukosa.

PENGOBATAN

Disebut ACTH kortikotropin (ACTHAR) Kortikotropin merupakan larutan ACTH


murni dalam gelatin untuk suntikan I.M atau SC.
Dipakai untuk :

1) Mendiagnosis gangguan kelenjar adrenal


2) Mengobati insufisiensi kelenjar adrenal, dan
3) Sebagai antiinflamasi dalam mengobati suatu respon. Adrenocortikotropik
Hormone ACTH

Cara kerja :

Merangsang kelenjar adrenal untuk mensekresikan kortikosteroid. Waktu paruh


menit. Kortikotropin menekan respon imun dan inflamasi

Efek samping :

Mengakibatkan peningkatan sekresi hormon korteks adrenal Reaksi


hipersensitivitas Alkalosis hipokalemik. Ø Interaksi obat : Timbul keracunan
digitalis Diuretik dan penisilin menyebabkan hipokalemia Rifampin dan barbiturat
mengurangi efek

OBAT DOSIS PEMAKAIAN

Kortikotropin SK : I.M : 4 x sehari Defisiensi ACTH (ACTHAR) 20 U


Kortikotropin SK : I.M : 4xsehari Pemberian Defisiensi ACTH I.V untuk repositori
I.V 40 U U dlm500 pemeriksaan Konistropin I.M : 0,25-0,75 mg Untuk Mengobati
pemeriksaan insufisiensi diagnostik diagnostik adrenal dan (Corticotropin
(Cortrosyn) ml I.V 3xsehari. : 0,25 mg penggantian akibat dalam membedakan
pemakaian hormon kortison antara Gel, ACTHAR jangka pituitari panjang dan
adrenal sebagai Gel) penyebab insufisiensi adrenal.

Thyroid Stimulating Hormone (TSH) dan Kelenjar Tiroid Indikasi utama preparat
hormon tiroid adalah
1) Terapi pengganti Digunakan untuk penderita hipotiroid yang mungkin
disebabkan oleh gangguan kelenjar tiroid (penyebab primer) atau
menurunnya sekresi TSH (penyebab sekunder), terapi dengan radioiodin.
Miksedema : hipotiroidisme yang berat Levotiroksin dan liotrionin :
meningkatkan tingkat metabolisme.
2) Antitiroid Menghambat sintesis hormon tiroid pada kasus hipertioid.
Bermanfaat untuk hipertiroidisme yang disertai dengan pembesaran kelenjar
tiroid. Penyakit Grave/Tirotoksikosis : hipertiroidisme yang paling sering
terjadi karena hiperfungsi kelenjat tiroid. Oprasi pengangkatan dan terapi
yodium radioaktif. Interaksi: Menurunkan efek insulin dan antidiabetik oral,
digoksin meningkatkan efek obat-obat tiroid.

OBAT DOSIS

Hipotiroid

 Thyrotropin (Thytropar) I.M : 4xsehari 10 U selama 1-3 hari


 Triiodotiroid (Liotrinon) O : m,cg
 Kalsitonin ( Cibacalsin, I.M : S.C : o,5 mg 1-2xsehari
 Calsynar) Tiroglobulin (Proloid) O : mula-mula 32mg/hari,
 lalu 65- Levotiroksin (Synthroid) 200 O : mula-mula mg/hari 25mcg/hari,
 lalu 50- Loitironin (Cytomel) 200 O : mula-mula mcg/hari 25mcg/hari.
 Lalu 25- I.V 100mcg/hari. : 0,2-0,5 mg dalam larutan Anak (>1thn) (>3thn)
O : 5-6mcg/kg/hari mcg/kg/hari

OBAT DOSIS

Hipertitoid

 Propiltiourasil (propacil) O : 3xsehari mg selama 6-8


 Karbamizol (Neominggu O : 3-4xsehari 10 mg atau 1xsehari Mercazole)
 Tiamazol (Metimazol, O : 1xsehari mg selama mg, minggu maks 120
Strumazol) Larutan iodin kuat (lugol) mg/hari O : 2-6 tts selama 3xsehari 6-
8 minggu
 Anak (6-10thn) : mula-mula 0,4 Kaliumiodida mg/kg/hari Sebelum
pembedahan lalu o,2 mg/kg/hari : 15ml lar KI/NaI 1% selama hari

Growth Hormone (GH)

1) Dwarfisme Defisiensi GH terlihat jika seorang anak tingginya jauh di bawah


standar dan akan menyebabkan dwarfisme Pemberian GH selama beberapa
tahun akan meningkatkan tinggi sebanyak 1 kaki. Pemakaian jangka
panjang dapat menahan sekresi insulin dan menyebabkan DM.
2) Gigantisme dan akromegali Terjadi pada hipersekresi GHdan seringkali
menyebabkan tumor

Dwarfisme Gigantisme OBAT Somatrem (Protoprin) Somatropin (Humatrope)


Bromokriptin (Parlodel) DOSIS I.M : S.C : 100mcg/kg 3 x seminggu I.M : S.C :
60mcg/kg 3 x seminggu O : 1,25-2,5 mg sewaktu tidur selama 3 hari

Antidiuretic Hormone (ADH) dan Oksitosin ADH meningkatkan reabsorpsi air dari
tubulus ginjal untuk menjaga keseimbangan air di dalam cairan tubuh. Penggunaan:

a. Menguji fungsi hipofisis berdasarkan adanya menstimulasi sekresi ACTH


b. Digunakan pada diabetes insipidus (Poliuria)
c. Digunakan pada perdarahan varises di esofagus, berdasarkan daya
vasokonstriksi arteriol. Efek samping : muka pucat, tekanan darah naik,
bronkhokonstriksi, kejang lambung, usus dan uterus. Obat : Vasopresin
(Pitressin) - Unruk diabetes : I.M : 1,5-5 UI setiap 1-3hari - Varises : I.V :
0,2-0,6 UI/menit selama 24 jam

Kelenjar Paratiroid Penurunan kalsium merangsang pelepasan PTH. PTH


mengobati hipoparatiroidisme (hipokalsemia). Penggantian PTH dapat
membantu untuk memperbaiki kekurangan kalsium. Kalsitonin : mengobati
hiperparatiroidisme yang disebabkan oleh keganasan kelenjar paratiroid, kanker
paru-paru,

OBAT DOSIS PENGGUNAAN HIPOPARATIROIDISME

Kalsifedrol O : mcg/hari Untuk penyakit tulang akibat ginjal (Calderol) Kalsitriol O : 0,25
mcg/hari kronik Untuk hipoparatiroidisme dan dialisis ginjal. dan ginjal (Rocaltrol)
Ergokalsiferol O : kronik Untuk hipoparatiroidismek (Drisdol)

HIPERPARATIROIDISME

IU/hari Kalsitonin salmon Etidronat (Calsimar) (Didronel) S.C : I.M : mula 100IU/hari, O :
5-10 mg/kg/hari selanjutnya maks 20 mg/kg/hari IU/hari setiap hari atau 2hari sekali Untuk
penyakit Grave, hiperparatiroidisme, Untuk penyakit Grave, hiperkalsemia
hiperparatiroidisme, hiperkalsemia

GLUKOKORTIKOID

1) Kelenjar Adrenal Obat-obat glukokortikoid disebut kortison. Efek glukokortikoid :


Antiinflamasi (peradangan) Multiple sklerosis, artritis reumatoid, peradangan
pembuluh darah,
2) Antialergi Asma, reaksi obat, dermatitis, dan anafilaksis. 3.Antistres Mengurang
kecemasan dan

Efek samping :

Peningkatan gula darah, deposit lemak yang abnormal di wajah dan tubuh ( moon face,
buffalo hump), hipertensi, tukak peptik dan retardasi pertumbuhan. Interaksi obat :
Meningkatkan potensi aspirin, diuretik. Menurunkan efek antikoagulan dan antidiabetik
oral. Antasid, rifampin, bariturat mengurangi kerja obat ini.
MINERALOKORTIKOID

Hormon-hormon ini mempertahankan keseimbangan cairan dengan peningkatan


penyerapan natrium dari tubulus ginjal. Efek hipokalemia akibat kehilangan kalium dengan
kemih dan udema serta berat badan meningkat karena retensi garam dan air, juga resiko
hipertensi dan gagal jantung. Pilihan obat : Aldosteron, deoksikortikosteron, kortisol.

OBAT DOSIS KEGUNAAN

Betametason (Celestone) Deksametason (Decadron) Metilprednisolon (Medrol)


Hidrokortison (Cortef) Prednisolon (Delta-Cortef) O : 0,6-7,2 mg/hr O : 0,25-4mg 2-
4xsehari O : 4-48 mg/hari dalam dosis terbagi O : mg/hari 4 dalam dosis I.M:I.V: terbagi 2-
4x mg setiap 4-6 jam. O : 2,5-15 mg 2-4x sehari I.M:I.V: I.V: 2-30mg setiap mg 12 setiap
jam 12 jam Obat antiinflamasi steroid Obat antiinflamasi kuat. steroid antiinflamasi kuat..
Untuk gangguan alergi akut Untuk : asma, insufisiensi syok, dan depresi, inflamasi
Antiinflamasi. adrenokortikal.

DIABETES MELITUS

Diabetes Melitus (DM) : suatu penyakit kronik yang terjadi akibat kekurangan metabolisme
glukosa, disebabkan oleh kurangnya sekresi insulin di sel-sel beta.

Tipe Diabetes Melitus :

a. Insulin dependen diabetes melitus (IDDM) Terdapat destruksi dari sel beta
pankreas, insulin tidak di produksi.
b. Non insulin dependen diabetes melitus (NIDDM) Jumlah insulin yang
diproduksi

Insulin adalah suatu protein dan tidak dapat diberikan per-oral karena sekresi
gastrointestinal merusak susunan insulin. Meningkatkan ambilan glukosa, asam amino, dan
asam lemak dan mengubahnya menjadi bahanbahan yang disimpan dalam sel-sel tubuh.
Nilai glukosa darah normal : mg/dl
Ada 3 tipe insulin :

1) Insulin kerja singkat Disebut insulin regular (kristalin) dan merupakan


larutan bening tanpa tambahan bahan untuk memperpanjang kerja insulin.
Onset kerja : ½-1 jam. Puncak kerja2-4 jam. Lama kerja 6-8 jam.
2) Insulin kerja sedang Onset kerja : 1-2 jam. Puncak kerja6-12 jam. Lama
kerja jam.
3) Insulin kerja panjang. Onset kerja : 4-8 jam. Puncakkerja14-20jam. Lama
kerja jam.

Digunakan untuk terapi DM tipe 1 : IDDM Diberikan secara subkutan pada pagi
hari sebelum sarapan. Tempat suntikan harus berpindah-pindah lengan, paha, pantat, perut.
Terjadi lipodistropi : atropi jaringan. Interaksi obat : obat-obat diuretik tiazid,
glukokortikoid, agen-agen tiroid dan estrogen meningkatkan gula darah. Antidepresi
trisiklik, produk aspirin, antikoagulan oral menurunkan kebutuhan insulin.

Efek samping :

1) Hipoglikemik jika insulin berlebih. gejala : cemas, gemetar, kulit dingin dan
lembab, dan mungkin mengeluh sakit kepala.
2) Ketoasidosis. insulin tidak ada gula tidak dimetabolisme metabolisme lemak.
Pemakaian asam lemak bersifat lemak ketoasidosis

Antidiabetik Oral Penderitan NIDDM memiliki sedikit sekresi insulin di pankreas. Terapi
NIDDM : diet, gerak badan, berhenti meroko dan antidiabetik oral. Antidiabetik oral :
merangsang sel-sel beta untuk mensekresikan lebih banyak insulin. Tujuan terapi : - secara
primer di tujukan pada pencegahan jangka pendek (menormalkan) - Secara sekunder :
pencegahan komplikasi penyakit.

Sulfonilurea : golongan antidiabetik Efek samping antidiabetik oral = efek samping


insulin. Pemakaian tanpa makanan cukup : kecemasan, tremor, lemas. Reaksi yang
merugikan : anemia aplasti, trombositopenia. Antidiabetik oral kontraindikasi pada IDDM
(tidak ada sel-sel beta yang berfungsi), kehamilan, menyusui, selama stres, oprasi dan
infeksi berat. Interaksi obat : Aspirin, antikoagulan, sulfonamid dan NSAID meningkatkan
kerja sulfonilurea. Meningkatkan kerja diuretik tiazid, barbiturat.

OBAT DOSIS LAMA KERJA

Tolbutamid (Orinase) Asetoheksamid (Dymerol) Klorpropamid (Diabenese) Glibenklamid


(Daonil, Metformin Euglucon) (Glucophage) O : 0,5-2 mg/hari dalam dosis terbagi 2-3 O :
0,25-1,5 mg/hari dosis tunggal/dosis O : mula-mula terbagi mg/hari, selanjutnya O : mula-
mula ,5-5 mg/hari, dalam bila dosis perlu terbagi dinaikan 2. setiap Maks minggu 750
mh/hari O : 3xsehari 500ng atau 2xsehari sampai maksimal 850mg pada 10mg/hari waktu
makan. dalam Dapat dosis terbagi dinaikan 2 dalam waktu 2 minggu sampai maks.
3xsehari 1 g jjam jam Sampai 60 jam jam 6 12 jam
Kesimpulan

Sistem endokrin adalah sistem kelenjar dan struktur lain yang mengeluarkan sekret
internal ( hormon) yang dilepaskan secara langsung ke dalam sistem sirkulasi,
mempengaruhi metabolisme dan proses tubuh lainnya.
Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan
fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis
tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan
karakteristik tertentu.Sistem endokrin memiliki fungsi untuk mempertahankan hemoestatis,
membantu mensekresikan hormon-hormon yang bekerja dalam sistem persyarafan,
pengaturan pertumbuhan dan perkembangan dan kontrol perkembangan seksual dan
reproduksi.
Ada berbagai jenis gangguan sistem endokrin seperti Dwarfisme, Gigantisme
(acromegaly) , Penyakit Cushing (Sindrom Cushing), Goiter (gondok), Diabetes Insipidus,
. Tumor tiroid, dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Kelenjar Hipofisis.


Kemp, Stephen .2015. Anatomi sistem Endokrin.
http://www.emedicinehealth.com/anatomy_of_the_endocrine_system/page2_em.htm#hypo
thalamus : 26 Maret 15
Sargis , Robert M. 2015. An Overview of the Testes.
http://www.endocrineweb.com/endocrinology/overview-testes : 26 Maret 15

Syaifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan.Jakarta : EGC

Kamus Saku Kedokteran Dorland. 1998. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai