Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Pemijatan Abdomen Pada Ibu Hamil

Sub Pokok Bahasan : Bahaya Pemijatan Abdomen Pada Ibu Hamil

Target / Sasaran : Ibu Hamil dan Masyarakat

Hari / Tanggal : Senin, 29 Agustus 2016

Waktu : 25 menit

Tempat : Kp.Legok Masjid RW 004

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mengikuti penyuluhan para ibu hamil dan masyarakat
dapat mengetahui dan memahami serta di harapkan terjadinya
perubahan perilaku terhadap peminatan perut pada obu hamil.
II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS ( TIK )
Setelah mendapatkan penjelasan tentang pemijatan pada ibu hamil
dapat :
1. Menjelaskan tentang pemijatan yang diperbolehkan
2. Menjelaskan tentang pemijatan yang tidak di[perbolehkan
pada ibu hamil, serta dampaknya
3. Menjelaskan kriteria ibu hamil yang boleh melakukan pijat
4. Menjelaskan waktu dan tempat pijat pada ibu hamil
5. Posisi saat di pijat
6. Hal – hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan pijat
III. MATERI
1. Pemijatan pada ibu hamil yang diperbolehkan
2. Pemijatan pada ibu hamil yang tidak di perbolehkan dan
dampaknya
3. Kriteria ibu hamil yang boleh melakukan pijat ibu hamil
4. Waktu dan tempat melakukan pemijatan pada ibu hamil
5. Posisi pemijatan pada ibu hamil
6. Yang perlu diperhatikan sebelum melakukan pijat pada ibu hamil
IV. PESERTA
Ibu Hamil dan Masyarakat
V. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi tanya jawab
VI. MEDIA
Leaflet
VII. EVALUASI
1. Ibu hamil dapat mengerti tentang pemijatan yang di perbolehkan
2. Ibu hamil mengerti tentang pemijatan yang tidak di perbolehkan
pada ibu hamil, serta dampaknya
3. Ibu hamil dapat mengerti kriteria ibu hamil yang boleh
melakukan pijat
4. Ibu hamil dapat mengerti tentang waktu dan tempat pijat pada
ibu hamil
5. Ibu hamil dapat mengerti tentang posisi saat di pijat
6. Ibu hamil dapat mengerti hal yang perlu diperhatikan sebelum
melakukan pijat
VIII. KEGIATAN PENYULUHAN

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1. 5 menit Pembukaan:
1. Memperkenalkan - Menyambut
diri salam dan
2. Menjelaskan tujuan
mendengar
dari penyuluhan
kan
3. Melalukan kontrak
- Mendengar
waktu
4. Menyebutkan kan
- Mendengar
materi penyuluhan
kan
yang akan diberikan

2. 10 menit 1. Menjelaskan - Menyimak


pemijatan pada ibu
hamil yang
diperbolekan - Menyimak
2. Menjelaskan
pemijatan pada ibu
hamil yang tidak
diperbolehkan dan
- Menyimak
dampak nya
3. Menjelaskan kriteria
ibu hamil yang
boleh melakukan
pijat ibu hamil - Menyimak
4. Menjelaskan waktu
dan tempat dan
melakukan - Menyimak
pemijatan pada ibu
hamil - Menyimak
5. Menjelaskan posisi
pemijatan pada ibu
hamil
6. Menjelaskan yang
perlu diperhatikan
sebelum melalukan
pijat pada ibu hamil
3. 10 menit Penutup :
1. Melakukan evaluasi - Menjawab
2. Menyimak materi
pertanyaan
3. Mengucapkan terima
- Menyimak
kasih - Kesimpulan
4. Mengucapkan salam
kembali
- Menjawab
salam

IX. PENGORGANISASIAN DAN URAIAN TUGAS


PROTOKOL / Pembawa Acara: Retno Dwi Ulima dan Muthia
Nurhania
Uraian tugas:
a. Membuka acara penyuluhan ,memperkenalkan diri
b. Mengatur proses dan lama penyuluhan
c. Menutup acara penyuluhan
1. Penyuluhan /pengajar : Nurul Fathiyah
Uraian tugas:
a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan
bahasa yang mudah dipahami oleh perserta
b. Motivasi peserta agar tetap aktif dan memperhatikan proses
penyuluhan
c. Memotivasi pesereta untuk bertanya
2. Fasilitator : Rohilah
Uraian tugas:
a. Ikut bergabung dan duduk bersama diantara peserta
b. Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan
c. Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas
d. Mengintruksi penyuluhan tentang istilah / hal-hal yang
dirasakan kurang jelas bagi peserta.
3. Observasi : Rahmanda Gustiani
Uraian tugas:
a. Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta
menempatkan diri sehingga memungkinkan dapat
mengamankan jalannya proses penyuluhan.
b. Mencatat pertanyaan yang dianjurkan peserta
c. Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama
proses penyuluhan
d. Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan
e. Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang
dirasa tidak sesuai dengan rencana penyuluhan.

Serang, 30 Agustus 2016

Siti Nurhasanah S.ST M.Kes


NIK: 20160592
MATERI PENYULUHAN

PEMIJATAN ABDOMEN

1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan
proses patologis, tetapi kondisi normal dapat menjadi patologi.
Menyadari hal tersebut dalam melakukan asuhan tidak perlu
melakukan intervensi-intervensi yang tidak perlu kecuali ada
indikasi.
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7
hari) dihitung dari haid pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi
dalam 3 triwulan pertama dimulai dari hasil konsepsi sampai 3
bulan, triwulan kedua dimulai dari bulan keempat sampai 6 bulan,
triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (Saifuddin, 2008;
89).
2. Pemijatan Abdomen Pada Saat kehamilan
a. Pemijatan pada ibu hamil yang diperbolehkan
Saat hamil, terlebih jika usia kehamilan sudah menginjak
trimester 3, biasanya ibu hamil sering mengeluhkan nyeri pada
punggung belakang (backpain) sehingga aktivitas
terganggu.Pegal-pegal atau nyeri punggung karena kehamilan
merupakan hal yang wajar. Semakin besar kehamilan,
semakin sering keluhan dirasakan. Hal itu berkaitan dengan
semakin besarnya janin, sehingga beban perut kedepan
semakin besar dan otot-otot penyangga tulang punggung
semakin teregang. Keadaan tersebut menyebabkan keluhan
pegal-pegal yang semakin sering. dr. Fakriantini Jaya Putri,
SpOG dari Rumah Sakit Zahira menjelaskan, bumil boleh-boleh
saja melakukan perawatan tubuh, salah satunya adalah terapi
pijat (massage therapy). Dari segi medis, pijat bumil boleh
dilakukan pada anggota badan yang bergerak, seperti kepala,
bahu, punggung belakang, panggul, pantat, tangan dan kaki
(betis – paha). Pemijatan pada area payudara ibu hamil
disarankan baru boleh dilakukan pada trimester tiga, untuk
merangsang ASI keluar.
Pijat memang memiliki banyak manfaat diantaranya adalah
untuk mengurangi pegal, capek, dan stress, membuat tubuh
menjadi rileks, mengurangi ketegangan otot atau kram
mengingat bertambahnya beban ibu saat hamil dan banyaknya
perubahan fisik selama kehamilan berlangsung. Namun, harus
diingat bahwa ada bagian tubuh tertentu yang tidak boleh
dipijat karena menimbulkan resiko pada ibu dan janin, misalnya
memijat pada daerah perut yang bisa menyebabkan ari-ari
lepas sebelum bayi lahir.

Syarat lain yang wajib dipenuhi untuk pijat yang


diperbolehkan untuk ibu hamil adalah pijat tersebut harus
dilakukan orang yang ahli atau terlatih serta mengetahui seluk-
beluk kehamilan. Pijat yang benar akan membantu menguatkan
proses kehamilan, yakni dengan cara melancarkan aliran darah,
pijat hamil juga bisa membantu kesiapan fisik dan mental ibu,
memaksimalkan kapasitas pernafasan yang sangat di perlukan
saat proses persalinan.

Namun kalau ditinjau dari sisi medis, pijat yang diperbolehkan


untuk ibu hamil harus memenuhi criteria sebagai berikut,
diantaranya :

1) Pijat hanya boleh dilakukan pada anggota badan yang


bergerak, misalnya kaki, tangan, leher, punggung dan
hindari memijat daerah rahim karena bisa mengakibatkan
janin cacat dan membahayakan keselamatan ibu hamil.
2) Pijat diperbolehkan pada usia kehamilan 3 hingga 7 bulan,
dan tidak boleh terlalu sering.
3) Pijat hanya boleh dilakukan oleh orang yang ahli dan
berpengalaman
4) Rajin konsultasi ke dokter untuk mengetahui kondisi
kehamilan dan janin
b. Pemijatan pada ibu hamil yang tidak diperbolehkan dan
dampaknya
Menurut dr Kendy, pijat itu boleh dilakukan bila yang
dimaksud adalah pijat pada anggota badan seperti tangan dan
kaki. Kalau pijat pada anggota gerak itu boleh dilakukan. Prinsip
pijat adalah agar jangan sampai tubuh terasa sakit berlebihan
apalagi sampai kontraksi atau pendarahan. Bila tidak terasa
sakit hebat maka tidak apa-apa. Apalagi kalau sensasi dari pijat
pada anggota tubuh terutama anggota gerak itu terasa
menyenangkan.
Namun kalau lagi kontraksi maka pijat ini dilarang untuk
dilakukan, karena dikhawatirkan akan terjadi cacat pada si bayi.
Kontraksi itu maksudnya rasa sakit menjelang kelahiran bayi.
Biasanya rasa sakit ini terjadi beberapa puluh menit sekali,
makin lama rasa sakit ini terasa makin dekat jarak waktunya,
maksudnya yang semula terjadi 20 menit sekali, lama kelamaan
makin cepat, terjadi 5 menit sekali, tak lama kemudian bisa
terjadi tiap beberapa detik, misalnya 3 detik sekali yang artinya
waktu kelahiran bayi sudah semakin dekat. Itu bila si ibu
memilih persalinan normal.
Persalinan normal memang agak lama karena si ibu mesti
menunggu sampai pintu jalan lahir terbuka sendiri, maksudnya
ya sampai pada bukaan empat. Bila bukaan jalan lahir masih
satu atau dua, berarti si ibu masih mesti menunggu. Untuk
mengetahui bukaan jalan lahir, bidan biasanya memasukkan
jarinya ke organ reproduksi ibu. Bila lebarnya hanya satu atau
dua jari, maksudnya 2 sampai 3 cm berarti ibu masih harus
menunggu.
Makin lama sakit yang dirasakan ibu akan turun dari bagian
atas perut sampai ke bagian bawah, tentu saja rasa sakit ini
mirip seperti orang mau BAB (buang air besar). Namun begitu
kepala sang bayi sudah keluar, maka bidan dengan mudah
akan menariknya dan selesailah proses kelahiran. Pada
kelahiran normal, menunggu terbukanya jalan lahir bisa menjadi
proses yang menyiksa bagi sang ibu. Namun begitu kepala si
bayi keluar maka si ibu bisa bernafas lega. Nah, hal ini tidaklah
mungkin dirasakan bagi mereka yang memilih jalur kelahiran
lewat operasi.
Pijat tidak boleh dilakukan pada perut si ibu jika ia sedang
hamil, karena bila pijat tidak dilakukan dengan benar maka bayi
si ibu bisa cacat. Tak jarang pijat ini juga bisa merangsang
pecahnya ketuban.
Memang, beberapa masyarakat dari kita masih meyakini
apabila ibu hamil perutnya turun harus dibetulkan dengan
pijatan diperut. Apabila pijatan dilakukan dibagian perut inilah
yang berbahaya, karena dapat menyebabkan terlepasnya
plasenta dari tempat melekatnya di rahim, sehingga ibu
mengalami perdarahan. Selain itu pemijatan perut juga dapat
meransang kontraksi sehingga juga dapat memicu bayi lahir
premature.
Bila itu terjadi, hal ini dapat menyebabkan kegawatan janin
dan tidak jarang menimbulkan kematian janin dalam rahim
(IUFD / Intra Uterine fetal Death). Memang, kita mengenal istilah
versi luar. Yaitu, mengubah posisi janin dari melintang atau
sungsang menjadi letak kepala (posisi normal). Tetapi, hal itu
hanya boleh dilakukan setelah memenuhi indikasi dan syarat-
syarat tertentu. Selama tindakan, ada alat monitoring yang
cukup memadai serta dilakukan oleh tenaga ahli dan
berpengalaman.Dokter spesialis kebidanan dan kandungan,
dalam dunia kedokteran juga ada tindakan untuk membalikkan
posisi bayi yang sungsang. Namun saat ini tindakan itu sudah
tidak dirkeomendasikan karena dianggap berisiko. Tindakan
yang dianjurkan hanya meminta agar ibu hamil banyak
melakukan sujud.
c. Kriteria Ibu hamil yang boleh melakukan pijat ibu hamil
Melakukan perawatan tubuh, salah satunya adalah terapi
pijat (massage therapy). Namun, kegiatan refleksi atau pijat ini
tidak bisa dilakukan pada trimester awal karena saat itu masih
sangat rentan untuk terjadi keguguran. Nah, terapi pijat lebih
aman untuk dilakukan di atas trimester pertama, yaitu pada usia
kehamilan menginjak trimester dua akhir dan tiga.
Namun perlu diketahui, tak semua bumil boleh dipijat. Ada
beberapa kondisi kesehatan yang membuat bumil tidak
diperbolehkan untuk melakukan pemijatan,yakni :
1) Keluarnya cairan dari vagina
2) Bumil diabetes
3) Bumil yang memiliki penyakit menular
4) Demam
5) Pre-eklampsia
6) Tekanan darah tinggi
7) Morning sickness
8) Nyeri di daerah perut
d. Waktu dan tempat melakukan pemijatan pada ibu hamil
Namun, jika bumil dalam kondisi baik, merasa nyaman, tak
ada keluhan gangguan kesehatan apa pun, baik bagi dirinya
maupun janin dalam kandungan, silakan saja untuk melakukan
terapi pijat di trimester yang disarankan di atas. Umumnya,
terapi pijat berlangsung selama 60 sampai 90 menit. Tidak ada
batasan dan anjuran berapa kali ibu hamil boleh dipijat dalam
sebulan. Bagi ibu hamil yang tidak memiliki waktu cukup luang,
pijat bisa dilakukan seminggu sekali.
Pemijatan pada Ibu hamil ini tidak musti dilakukan di tempat
khusus, hanya saja, pijatan harus dilakukan oleh yang
ahli/terapis yang telah berpengalaman dalam memijat bumil.
Selain bisa dilakukan di klinik-klinik kecantikan, pijat ini juga
bisa dilakukan di rumah, asal dilakukan oleh ahlinya, yang
memang berpengalaman serta tahu aturan yang benarKondisi
badan bumil jelas berbeda dengan perempuan yang tidak hamil.
Oleh sebab itu, sebelum melakukan pemijatan pada bumil,
pastikan tempat pijat diatur sedemikian rupa. Tambahkanlah
bantal penyangga agar bumil nyaman dan rileks.Untuk memijat
area punggung, panggul dan pantat, biasanya terapis
menyarankan bumil berada dalam posisi miring (kanan dan kiri).
Sementara untuk area kepala, bahu, kaki (betis – paha) serta
tangan, terapis akan menyarankan bumil untuk tidur telentang
atau dalam posisi duduk.
e. Yang perlu diperhatikan sebelum melakukan pijat pada ibu
hamil
1) Sebaiknya ibu hamil berkonsultasi pada dokter kandungan
terlebih dahulu. Jangan lupa minta petunjuk area mana
yang boleh dan tidak boleh dipijat, karena kondisi badan
tiap bumil tidaklah sama
2) Komunikasikan dengan terapis mengenai kadar
tekanan/kekuatan dalam pijatan tersebut. Ungkapkan agar
dipijat dengan tekanan yang tidak terlalu keras.
3) Jika bumil memiliki alergi terhadap minyak tertentu,atau
bahan-bahan yang mungkin digunakan dalam sesi
massage therapy.
REFERENSI

http://health.okezone.com/read/2012/10/01/483/697245/panduan-pijat-
aman-untuk-ibu

hamilhttp://tandakehamilanawal.com/pijat-yang-diperbolehkan-untuk-ibu-
hamil.html

file:///D:pijat%20perut/panduan-pijat-aman-untuk-ibu-hamil.htm

Anda mungkin juga menyukai