Anda di halaman 1dari 43

ASUHAN KEPERAWATAN MALARIA

03/06/2021 mayusefsukmana/napasmu/kmb/tropis 1
Pendahuluan
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang
masih menjadi masalah kesehatan di masyarakat luas dan
mempengaruhi berbagai aspek kehidupan bangsa
Indonesia.

Komitmen untuk pengendalian penyakit malaria ini


diharapkan menjadi perhatian kita semua, tidak hanya
secara nasional, namun juga regional dan global
sebagaimana yang dihasilkan pada pertemuan World
Health Assembly (WHA) ke-60 pada tahun 2007 di Geneva
tentang eliminasi malaria.
03/06/2021 mayusefsukmana/napasmu/kmb/tropis 2
Pendahuluan
• Komitmen Eliminasi Malaria ini didukung oleh
Menteri Dalam Negeri melalui Surat Edaran
Mendagri No.443.41/465/SJ tahun 2010
tentang pelaksanaan program malaria dalam
mencapai eliminasi di Indonesia.
• Komitmen pemerintah ditunjukkan dalam
salah satu indikator RPJMN 2015-2019

03/06/2021 mayusefsukmana/napasmu/kmb/tropis 3
Pendahuluan
• STRATEGI DALAM PENCAPAIAN ELIMINASI
malaria melalui Early Diagnosis and Prompt
Treatment, yaitu penemuan dini kasus malaria
dan pengobatan yang tepat dan cepat
sehingga penularan dapat dihentikan.

03/06/2021 mayusefsukmana/napasmu/kmb/tropis 4
Peta Endemisitas Malaria di Indonesia Tahun
2016

03/06/2021 mayusefsukmana/napasmu/kmb/tropis 5
03/06/2021 mayusefsukmana/napasmu/kmb/tropis 6
Pengertian

• Malaria adalah penyakit infeksi yang


disebabkan oleh parasit Plasmodium yang
dapat ditandai dengan demam,
hepatosplenomegali dan anemia. Plasmodium
hidup dan berkembang biak dalam sel darah
merah manusia. Penyakit ini secara alami
ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles
betina.

03/06/2021 mayusefsukmana/napasmu/kmb/tropis 7
Penyebab

Spesies Plasmodium pada manusia


Spesies Plasmodium pada manusia adalah:adalah:
a.a.Plasmodium
Plasmodiumfalciparum
falciparum(P. (P.falciparum).
falciparum).
b.b.Plasmodium
Plasmodiumvivax
vivax(P.
(P.vivax)
vivax)
c.c.Plasmodium
Plasmodiumovale
ovale(P.
(P.ovale)
ovale)
d.d.Plasmodium
Plasmodiummalariae
malariae(P. (P.malariae)
malariae)
e.e.Plasmodium knowlesi (P. knowlesi)
Plasmodium knowlesi (P. knowlesi)

03/06/2021 mayusefsukmana/napasmu/kmb/tropis 8
Pada tahun 2009 penyebab malaria yang tertinggi adalah plasmodium vivax (55,8%),
kemudian plasmodium falsifarum, sedangkan plasmodium ovale tidak dilaporkan. Data
ini berbeda dengan data riskesdas 2010, yang mendapatkan 86,4% penyebab malaria
adalah plasmodium falsifarum, dan plasmodium vivax sebanyak 6,9%.

03/06/2021 mayusefsukmana/napasmu/kmb/tropis 9
Jenis malaria
1. Malaria Falsiparum
Disebabkan oleh Plasmodium falciparum. Gejala
demam timbul intermiten dan dapat kontinyu. Jenis
malaria ini paling sering menjadi malaria berat yang
menyebabkan kematian.

2. Malaria Vivaks
Disebabkan oleh Plasmodium vivax. Gejala demam
berulang dengan interval bebas demam 2 hari. Telah ditemukan
juga kasus malaria berat yang disebabkan oleh Plasmodium
vivax.

03/06/2021 mayusefsukmana/napasmu/kmb/tropis 10
Jenis malaria
3. Malaria Ovale
Disebabkan oleh Plasmodium ovale. Manifestasi klinis biasanya
bersifat ringan. Pola demam seperti pada
malaria vivaks.

4. Malaria Malariae
Disebabkan oleh Plasmodium malariae. Gejala demam berulang
dengan interval bebas demam 3 hari

5. Malaria Knowlesi
Disebabkan oleh Plasmodium knowlesi. Gejala demam menyerupai
malaria falsiparum.

03/06/2021 mayusefsukmana/napasmu/kmb/tropis 11
Siklus hidup Plasmodium

03/06/2021 mayusefsukmana/napasmu/kmb/tropis 12
Tanda dan Gejala
Demam
Demam periodic yang berkaitan dengan saat pecahnya skizon
matang ( sporulasi ).
Malaria tertiana ( P. vivax dan P. ovale ), pematangan skizon tiap
48 jam maka periodisitas demamnya setiap hari ke-3.
Malaria kuartana ( P. malariae ) pematangannya tiap 72 jam dan
periodisitas demamnya tiap 4 hari.
Tiap serangan ditandai dengan beberapa serangan demam
periodic.
Demam khas malaria terdiri atas 3 stadium:
Menggigil ( 15 menit – 1 jam ), puncak demam ( 2 – 6 jam ), dan
berkeringat ( 2 – 4 jam ).
Demam akan mereda secara bertahap karena tubuh dapat
beradaptasi terhadap parasit dalam tubuh dan ada respons imun.
03/06/2021 mayusefsukmana/napasmu/kmb/tropis 13
Tanda dan Gejala

Splenomegali
 
Splenomegali merupakan gejala khas malaria
kronik. Limpa mengalami kongesti, menghitam,
dan menjadi keras karena timbunan pigmen
eritrosit parasit dan jaringan ikat yang
bertambah.

03/06/2021 mayusefsukmana/napasmu/kmb/tropis 14
Tanda dan Gejala
Anemia
 
Derajat anemia tergantung pada spesies penyebab, yang
paling berat adalah anemia karena P. falciparum.
Anemia disebabkan oleh : Penghancuran eritrosit yang
berlebihan, Eritrosit normal tidak dapat hidup lama
(reduced survival time ), Gangguan pembentukan eritrosit
karena depresi eritropoesis dalam sumsum tulang
(diseritropoesis ).

03/06/2021 mayusefsukmana/napasmu/kmb/tropis 15
Tandatanda
dan Gejala

Ikterus
 
Ikterus disebabkan
karena hemolisis
dan gangguan
hepar.

03/06/2021 mayusefsukmana/napasmu/kmb/tropis 16
Relaps
Relaps adalah timbulnya gejala infeksi setelah serangan
pertama. Relaps dapat bersifat :
 
Relaps jangka pendek ( rekrudesensi ), dapat timbul 8 minggu
setelah serangan pertama hilang karena parasit eritrosit yang
berkembang biak.
 
 
Relaps jangka panjang ( rekurens ), dapat muncul 24 minggu
atau lebih setelah serangan pertama hilang karena parasit
eksoeritrosit hati masuk ke darah dan berkembang biak.

03/06/2021 mayusefsukmana/napasmu/kmb/tropis 17
Pemeriksaan Laboratorium
 
Ada tidaknya parasit malaria (positif atau
negatif); Spesies dan stadium Plasmodium;
Kepadatan parasit: Semi kuantitatif dan
Kuantitatif

03/06/2021 mayusefsukmana/napasmu/kmb/tropis 18
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Parasit Semi Kuantitatif
(-) negatif (tidak ditemukan parasit dalam 100 LPB/lapangan pandang
besar)
(+)
positif 1 (ditemukan 1 –10 parasit dalam 100 LPB)
(++)
positif 2 (ditemukan 11 –100 parasit dalam 100 LPB)
(+++)
positif 3 (ditemukan 1 –10 parasit dalam 1 LPB)
(++++)
positif 4 (ditemukan >10 parasit dalam 1 LPB)
Adanya korelasi antara kepadatan parasit dengan mortalitas
yaitu:

Kepadatan parasit < 100.000 /ul, maka mortalitas < 1 %


Kepadatan parasit > 100.000/ul, maka mortalitas > 1 %
Kepadatan parasit > 500.000/ul, maka mortalitas > 50

03/06/2021 mayusefsukmana/napasmu/kmb/tropis 19
Rapid Diagnostic Test

03/06/2021 mayusefsukmana/napasmu/kmb/tropis 20
03/06/2021 mayusefsukmana/napasmu/kmb/tropis 21
KOMPLIKASI
 Kasus malaria terbanyak adalah malaria falsiparum fatal yang memperlihatkan
keterlibatan susunan saraf pusat.
 Organ yang terkena adalah :
 
Otak : timbul delirium, disorientasi, stupor, koma, kejang, dan tanda neurologis
fokal
 
Saluran gastrointestinal : muntah, diare hebat, perdarahan dan malabsorpsi
 
Ginjal : nekrosis tubula akut, hemoglobinuria, gagal ginjal akut
 
Hati : timbul ikteris karena gangguan hepar, billous remittent fever ditandai
dengan muntah hijau empedu karena komplikasi hepar
 
Paru : edema paru
 
Lain-lain : anemia, malaria hiperpireksia, hipoglikemia, demam kencing hitam.
 
03/06/2021 mayusefsukmana/napasmu/kmb/tropis 22
Bahaya malaria

1. Jika tidak ditangani segera dapat menjadi


malaria berat yang menyebabkan kematian
2. Malaria dapat menyebabkan anemia yang
mengakibatkan penurunan kualitas sumber
daya manusia.
3. Malaria pada wanita hamil jika tidak diobati
dapat menyebabkan keguguran, lahir kurang
bulan (prematur) dan berat badan lahir rendah
(BBLR) serta lahir mati.

03/06/2021 mayusefsukmana/napasmu/kmb/tropis 23
Upaya Pengendalian Malaria

Upaya untuk menekan angka kesakitan dan kematian dilakukan


melalui program pemberantasan malaria yang kegiatannya
antara lain meliputi diagnosis dini, pengobatan cepat dan tepat,
surveilans dan pengendalian vektor yang kesemuanya ditujukan
untuk memutus mata rantai penularan malaria. Upaya
pengendalian Malaria menurut Kementerian Kesehatan (2011)
adalah:
1. Pemakaian kelambu
2. Pengendalian Vektor

03/06/2021 mayusefsukmana/napasmu/kmb/tropis 24
Upaya Pencegahan
Menghindarkan diri dari gigitan nyamuk yaitu dengan cara :
 Tidur dengan kelambu sebaiknya dengan kelambu impregnated
( dicelup peptisida : pemethrin atau deltamethin.
 
Menggunakan obat pembunuh nyamuk : gosok, spray, asap,
elektrik.
 
Mencegah berada di alam bebas dimana nyamuk dapat
menggigit atau harus memakai proteksi ( baju lengan panjang,
kaos stocking ). Nyamuk akan menggigit diantara jam 18.00
sampai jam 06.00. nyamuk jarang pada ketinggian di atas 2000 m.
 
Memproteksi tempat tinggal/kamar tidur dari nyamuk dengan
kawat anti nyamuk.
03/06/2021 mayusefsukmana/napasmu/kmb/tropis 25
Upaya Pencegahan

Obat yang digunakan untuk kemoprofilaksis adalah


doksisiklin dengan dosis 100mg/hari. Obat ini
diberikan 1-2 hari sebelum bepergian, selama
berada di daerah tersebut sampai 4 minggu setelah
kembali. Tidak boleh diberikan pada ibu hamil dan
anak dibawah umur 8 tahun dan tidak boleh
diberikan lebih dari 6 bulan.

03/06/2021 mayusefsukmana/napasmu/kmb/tropis 26
Pengendalian vektor
Larviciding (tindakan pengendalian larva Anopheles sp
secara kimiawi menggunakan insektisida),

Biological control (menggunakan ikan pemakan jentik),

Manajemen lingkungan, dan lain-lain.

Pengendalian terhadap nyamuk dewasa dilakukan


dengan penyemprotan dinding rumah dengan
insektisida (IRS/ indoors residual spraying) atau
menggunakan kelambu berinsektisida.

03/06/2021 mayusefsukmana/napasmu/kmb/tropis 27
Pengobatan
Pengobatan penderita malaria secara global WHO telah
menetapkan dipakainya pengobatan malaria dengan
memakai obat ACT ( Artemisinin Base Combination Therapy
). Golongan Artemisinin ( ART ) telah dipilih sebagai obat
utama karena efektif dalam mengatasi plasmodium yang
resisten dengan pengobatan.

Artemisinin bekerja membunuh plasmodium dalam semua


stadium termasuk gametosid. Efektif terhadap semua
spesies, P. falciparum, P. vivax maupun lainnya. Laporan
kegagalan terhadap ART belum dilaporkan saat ini.
03/06/2021 mayusefsukmana/napasmu/kmb/tropis 28
03/06/2021 mayusefsukmana/napasmu/kmb/tropis 29
Asuhan Keperawatan
Pengkajian
• Riwayat Sekarang : Keluhan saat ini, sesuai dengan
manifestasi klinis yang telah disebutkan pada
penjelasan sebelumnya
• Riwayat Masa Lalu : apakah ada riwayat pasien
bepergian ke daerah endemic malaria, kontak dengan
nyamuk riwayat minum obat malaria.
• Pemeriksaan Fisik : inspeksi/lihat adakah kemerahan
dan bentuk luka dikulit, sesak dan palpasi adakah
pembengkakan, demam, nyeri lambung.
03/06/2021 mayusefsukmana/napasmu/kmb/tropis 30
MASALAH KEPERAWATAN

Umum
1. Hypertermia
2. Perubahan perfusi jaringan 
3. Kurang pengetahuan

03/06/2021 mayusefsukmana/napasmu/kmb/tropis 31
Diagnosa Risiko yang dapat terjadi akibat gangguan organ:
Diagnosa Risiko yang dapat terjadi akibat gangguan organ:

• Hepar: Perubahan status nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh


• Hepar: Perubahan status nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan kegagalan masukan untuk memenuhi
berhubungan dengan kegagalan masukan untuk memenuhi
kebutuhan metabolik
kebutuhan metabolik
• Ginjal: Ketidak seimbangan cairan elektrolit : kurang volume cairan
• Ginjal: Ketidak seimbangan cairan elektrolit : kurang volume cairan
berhubungan dengan fase diuretic GGA, dengan peningkatan
berhubungan dengan fase diuretic GGA, dengan peningkatan
volume urine dan melambatnya kemampuan absorpsi tubular.
volume urine dan melambatnya kemampuan absorpsi tubular.
• GI: Resiko tinggi terhadap kekurangan cairan b/d kehilangan yang
• GI: Resiko tinggi terhadap kekurangan cairan b/d kehilangan yang
berlebihan :diare berat, muntah, berkeringat, demam,
berlebihan :diare berat, muntah, berkeringat, demam,
hiperventilasi
hiperventilasi
• Paru: Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan
• Paru: Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan
membrane alveolar-kapiler ( efek inflamasi )
membrane alveolar-kapiler ( efek inflamasi )
• Otak: Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan
• Otak: Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan
hivovolemia
hivovolemia

03/06/2021 mayusefsukmana/napasmu/kmb/tropis 32
Hypertermia
Tujuan : Hipertermia teratasi dengan kriteria suhu
tubuh 36°-37,5°C
Intervensi :
• Monitor tanda vital, perhatikan adanya
diaphoresis
• Berikan pakaian tipis, terang, longgar
• Berikan kompres hangat
• Anjurkan pasien banyak minum
• Berikan antipiretik

03/06/2021 mayusefsukmana/napasmu/kmb/tropis 33
Perubahan Perfusi Jaringan
Tujuan : perfusi jaringan efektif
Kriteria hasil : Menunjukan perfusi adekuat tanda-tanda vital
stabil, membrane mukosa warna merah muda, pengisian
kapiler efektif, haluaran urine adekuat
Intervensi :
• Monitor tanda vital, kaji pengisian kapiler, wana
kulit/membrane mukosa, kuku, bunyi napas, keluhan nyeri
dada, palpitasi
• Kaji adanya tanda perubahan tingkat kesadaran
• Palpasi kemungkinan adanya rasa dingin pada perifer
• Berikan oksigen
• Cek darah lengkap
03/06/2021 mayusefsukmana/napasmu/kmb/tropis 34
Kurang pengetahuan
Tujuan : Pengetahuan tentang malaria dan
penatalaksanaannya meningkat
• Intervensi :
• Kaji tingkat pengetahuan
• Jelaskan proses penularan malaria
• Jelaskan upaya pencegahan dan pengobatan
malaria
• Jelaskan faktor resiko individu relap akibat
pembentukan hipnozoit di hepar
03/06/2021 mayusefsukmana/napasmu/kmb/tropis 35
Program Pemerintah Dalam Penanggulangan
Malaria

- Sebaran Malaria dibedakan mnjd: daerah non


endemis dan endemis
- Non endemis: bila didaerah itu tdk terdpt
penularan malaria/ angka kejadian malaria
(Annual Parasite Incident = API), spt; DKI
Jakarta, Bali dan Kepri
03/06/2021 36
- Endemis dibedakan lg mnjd endemis tinggi,
sedang dan endemis rendah.
- Endemis tinggi bila API > 50 per 1000
penduduk. Spt; Maluku, Maluku Utara, Papua,
Papua Barat, Sumut (Kab. Nias dan Nias
selatan) dan NTT.

03/06/2021 37
- Endemis sedang bila API berkisar antara 1 ≤ 50 per
1000 penduduk. Spt; Aceh (Kab. Simelue), Babel, Kepri
(Kab. Lingga), Jambi (Kab. Batang Hari, Merangin, dan
Sorolangun), Kalteng (Kab. Sukamara, Waringin Barat)
Sulteng (Kab. Toli-toli, Banggai, Banggai Kepulauan,
Poso), Sultra (Kab. Muna), NTB (Sumbawa Barat,
Dompu, Bima dan Sumbawa), Jateng (Wonosobo,
Banjarnegara, Banyumas, Pekalongan dan Sragen),
Jabar (Sukabumi, Garut dan Ciamis)
03/06/2021 38
- Endemis rendah bila API 0-1 per 1000
penduduk. Spt; Jawa, Kalimantan dan
Sulawesi.
- Upaya pemerintah dlm prog. Pengendalian
malaria yaitu dx. Malaria hrs terkonfirmasi
mikroskop/ Rapid Diagnostic Test; Pengobatan
menggunakan Artemisin Combination Therapy
03/06/2021 39
- Pencegahan penularan malaria melalui distribusi
kelambu (Long Lasting Insecticidal Net),
- Penyemprotan rumah, repellent (obat anti gigitan
nyamuk) dll,
- Kerjasama lintas sektor dlm Forum Gebrak
Malaria dan memperkuat desa Siaga dgn
pembentukan Pos Malaria Desa (Posmaldes)

03/06/2021 40
Cara pencegahannya yaitu dgn menghindari gigitan
nyamuk malaria dgn tidur dlm kelambu, mengolesi dgn
repellent, membersihkan tpt hinggap nyamuk dan
memberantas sarang nyamuk, membunuh nyamuk
dewasa dgn menyemprot rumah2 dgn racun serangga,
membunuh jentik2 nyamuk dgn menebarkan ikan
pemakan jentik, membunuh jentik dgn menyemprot
obat anti larva (jentik) pd genangan air dan melestarikan
hutan bakau di rawa2 sepanjang pantai
03/06/2021 41
- Permenkes RI No. 5 tahun 2013

- Protokol Layanan Malaria dlm masa Pandemi

Covid-19

- Keputusan Menkes RI No.

HK.01.07/Menkes/556/2019
03/06/2021 42
Selesai
??????? ???????????????
03/06/2021 mayusefsukmana/napasmu/kmb/tropis 43

Anda mungkin juga menyukai