Anda di halaman 1dari 194

PENERIMAAN PASIEN BARU DAN RUANG RAWAT INAP DARI

POLIKLINIK DAN IGD


No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/3

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali Sp. M
Direktur
Suatu proses kegiatan menerima pasien dari IGD atau Poliklinik yang membutuhkan
Pengertian
perawatan

Tujuan Memberikan pelayanan kesehatan dan asuhan keperawatan lanjutan sesuai dengan
kebutuhan dan masalah pasien.

Kebijakan
SK Direktur Nomor ....?? Tentang SPO

Prosedur A. Persiapan Pasien


1. Persiapan Mental :
 Menjelaskan pada pasien dan atau keluarga tentang maksud dan tujuan
dirawat.
 Menjelaskan prosedur dan peraturan Rumah Sakit
 Menjelaskan tentang tindakan dan pemeriksaan yang mungkin akan
dilakukan

2. Persiapan fisik : -

3. siapan Administrasi :
 Surat pernyataan rawat inap
 Surat pengantar rawat
 Status rawat inap
 Formulir-formulir pemeriksaan sesuai kebutuhan
B. Persiapan Alat
 Satu set tempat tidur / ruang tidur pasien
 Kursi atau kereta dorong (sesuai kebutuhan)
PENERIMAAN PASIEN BARU DAN RUANG RAWAT INAP DARI
POLIKLINIK DAN IGD

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS Dr. SISMADI
2/3

C. Pelaksanaan
1. Perawat menerima pasien dan keluarga (bila ada) sambil memberi salam serta
memperkenalkan diri dan memperkenalkan nama kepala ruangan
2. Perawat ruangan mengukur BB dan TB (bila keadaan umum memungkinkan)
kemudian mengantar pasien sampai ke tempat tidur.
3. Perawat memperkenalkan pasien dengan pasien sebelah - menyebelah (bila ada)
serta memberikan orientasi tentang ruangan (nomor kamar/lantai/bagian).
Kamar mandi/toilet (dan cara penggunaan fasilitas yang ada), kamar perawat,
bel, kiblat dan lain-lain.
4. Perawat melakukan serah terima instruksi dan status pasien dengan petugas
poliklinik/UGD, dan meneliti kelengkapan surat-surat (surat pernyataan rawat
inap, surat pengantar rawat, identitas pasien dll).
5. Perawat menjelaskan / mengingatkan kembali kepada pasien dan atau keluarga
(mengadakan kontrak pelayanan), tentang :
a. Peraturan dan tata – tertib Rumah Sakit Yadika (waktu berkunjung, ijin
menunggu, barang-barang yang harus dibawa dan yang tidak boleh dibawa)
b. Fasilitas yang tersedia, meliputi tenaga yang bertugas, sarana dan prasarana
c. Peraturan peserta jaminan/asuransi kesehatan lainnya.
d. Beberapa rencana tindakan/pemeriksaan rutin yang diperlukan.
6. Perawat melakukan pengkajian awal serta membuat rencana perawatan.
7. Memberitahu/melaporkan kepada dokter, bahwa ada pasien baru
8. Perawat mempersiapkan dokumen medik status pasien dan mencatat identitas
pasien dibuku Register (Buku Keluar Masuk Pasien) serta mencatat dipapan
Daftar Nama Pasien yang ada di setiap ruangan.
PENERIMAAN PASIEN BARU DAN RUANG RAWAT INAP DAN
POLIKLINIK DAN UGD
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3/3
RS Dr. SISMADI
9. Mendampingi dokter pada saat memeriksa pasien. Dokter memeriksa pasien,
mengisi dokumen medik menulis resep dan menentukan diet.
10. Perawat mencatat instruksi dokter pada catatan perawat, serta mempersiapkan
formulir-formulir pemeriksaan sesuai dengan permintaan dokter (formulir
radiologi, laboratorium, kosul-konsul, dan lain-lain)
11. Perawat menginformasikan dan mengajukan permintaan makanan ke dapur
umum.
12. Perawat mempersiapkan proses pengadaan obat pasien sesuai dengan status
pasien, kemudian mengisi daftar obat pasien.
13. Pasien yang akan dilakukan tindakan/pemeriksaan tertentu, diminta persetujuan
pasien dan atau keluarga untuk menandatangani Surat Ijin Tindakan.

Sikap
 Sopan
 Ramah
 Sabar
 Tanggap terhadap kebutuhan pasien.

Unit Terkait Seluruh perawat


PENERIMAAN PASIEN BARU DAN RUANG RAWAT INAP DARI RUANG
RAWAT INAP LAIN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali Sp. M
Direktur
Suatu kegiatan menerima pasien dari unit rawat inap lain sesuai dengan permintaan
Pengertian
pasien atau karena memerlukan perawatan lainnya.
Memberikan pelayanan kesehatan dan asuhan keperawatanlanjutan sesuai dengan
Tujuan
kebutuhan dan masalah pasien
Kebijakan SK Direktur Nomor ....?? Tentang SPO
Prosedur A. Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental
 Menjelaskan pada pasien dan atau keluarga tentang maksud dan tujuan
perawatan di ruangan yang baru
 Menjelaskan prosedur dan peraturan di ruangan yang baru
 Menjelaskan tentang tindakan/pemeriksaan yang akan dilakukan
2. persiapan fisik : -
3. Persiapan administrasi :
 Surat pernyataan pindah ruangan/kamar
 Surat pengantar dokter dari ruangan yang lama (bila perlu)
 Status pasien lengkap dan catatan asuhan keperawatan

B. Persiapan Alat
 Satu set tempat tidur / ruang tidur pasien
 Kursi atau kereta dorong (sesuai kebutuhan)

Pelaksanaan
1. Setelah perawat dari ruangan asal memberitahukan ke ruangan rawat yang baru
bahwa pasien akan pindah,maka perawat /asisten perawat di ruangan yang baru atau
yang akan di tuju mempersiapkan ruangan yang baru /yang akan dituju
mermpersiapkan ruangan/kamar,tempat tidur sesuai permintaan.
PENERIMAAN PASIEN BARU DAN RUANG RAWAT INAP DARI RUANG
RAWAT INAP LAIN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
02/SOP/KPRWT/RSIA 02/SPO /KPRWT/RSIA 2/2
RS Dr. SISMADI
YAK/V/2005 YAK/VIII/2010
2. Perawat menerima pasien dan keluarga ( bila ada ) sambil memberi salam serta
memperkenalkan diri dan memperkenalkan nama kepala ruangan.
3. Perawat ruangan memperkenalkan pasien dengan pasien sebelahnya (bila ada) serta
memberikan orientasi ruangan diruang rawat yang baru.
4. Perawat melakukan serah terima instruksi dan program perawatan serta kelengkapan
status.
5. Perawat menjelaskan kembali (mengadakan kontrak pelayanan) kepada pasien dan
atau keluarga tentang :
 Peraturan dan tata tertib di ruangan yang baru.
 Fasilitas yang tersedia,meliputi tenaga yang bertugas, sarana dan prasarana di
ruangan yang baru.
 Beberapa rencana tindakan/pemeriksaan yang masih akan dilakukan.
6. Perawat membuat rencana perawatan lanjutan.
7. Memberitahu / melaporkan kepada dokter bersangkutan.
8. Mencatat identitas pasien dibuku register (Buku keluar masuk pasien) serta
mencatat dipapan daftar Nama Pasien yang ada disetiap ruangan.
9. Perawat menginformasikan dan mengajukan permintaan makanan ke dapur umum
melalui asisten perawat.

Unit Terkait Rawat Inap


TATALAKSANA KONSULTASI PASIEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/3

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL DR. CHAMBALI SP. M
Direktur
Suatu aturan atau tata cara dalam melakukan konsultasi pasien di ruang rawat
Pengertian
ataupun di Poliklinik.
Agar pelaksanaan konsultasi menjadi efektif sesuai dengan keadaan dan
kebutuhan pasien serta hasil konsultasi secepatnya dapat digunakan untuk
Tujuan
menentukan diagnosa, program pengobatan dan mengetahui perkembangan
penyakit pasien yang bersangkutan.
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
Prosedur A. Persiapan pasien
1. Persiapan Mental :
 Menjelaskan tentang tindakan / pemeriksaan yang akan dilakukan.
2. Persiapan Fisik : -
3. Persiapan Administrasi :
 Lembar konsultasi
 Status pasien
 Slip untuk konsulen

B. Persiapan Alat
 Kursi atau kereta dorong (sesuai kebutuhan)
 Alat-alat medik sesuai kebutuhan

Pelaksanaan
1. Konsultasi di ruangan
a. Dokter ruangan / dokter yang merawat membuat surat
konsultasi pada dokter ahli/specialisasi yang dituju
b. Perawat mencatat dicatatan perawatan (pada kolom instruksi
dokter) tentang permintaan konsultasi

TATALAKSANA KONSULTASI PASIEN


No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/3

RS Dr. SISMADI
c. Perawat menghubungi dokter konsulen (melalui
telepon/handphone/Pager), bahwa akan ada konsultasi dengan
menyebutkan identitas dan diagnosa serta ruangan pasien dirawat. Bila
dokter konsulen berada di Poliklinik, maka perawat/asisten perawat
menurunkan atau membawa lembar konsultasi (dalam status pasien) ke
Poliklinik yang dituju, dan menanyakan jam berapa dokter akan datang
ke ruangan
d. Perawat menyiapkan pasien untuk pemeriksaan
e. Dokter datang membawa peralatan (bila diperlukan) dari
Poliklinik.
f. Perawat mendampingi dokter selama pemeriksaan
g. Dokter konsulen menulis jawaban konsultasi di lembar
konsultasi ( kolom jawaban konsulen )
h. Perawat yang mendampingi pemeriksaan mencatat hasil
konsultasi pada catatan perawatan (kolom instruksi dokter)
i. Perawat melaporkan hasil konsultasi pada dokter yang merawat
atau dokter jaga, lalu melaksanakan bila ada instruksi selanjutnya.

Indikasi Konsultasi di Ruangan


 Pasien yang tidak memungkinkan ke poliklinik

1. Konsultasi ke Poliklinik
a. Perawat memberitahu Poliklinik yang dituju bahwa akan ada konsul
dengan menyebutkan identitas, diagnosa dan ruangan pasien.
b. Perawat merapikan status dan pasien yang akan dikonsultasikan
c. Perawat/asisten perawat membawa pasien ke poliklinik yang di tuju
sesuai permintaan dokter yang merawat (setelah mendapat panggilan)
dengan membawa keperluan pasien selama pemeriksaan

TATALAKSANA KONSULTASI PASIEN


No. Dokumen No. Revisi Halaman
3/3

RS Dr. SISMADI
d. Perawat/asisten perawat mendampingi pasien selama pemeriksaan
e. Dokter konsulen menulis hasil konsultasi di lembar jawaban konsulen.
f. Perawat/asisten perawat melaporkan hasil konsultasi kepada Kepala unit /
Wakil /Pj. Shift lalu dilanjutkan ke dokter yang merawat
g. Perawat menuliskan instruksi selanjutnya (bila ada) pada catatan
perawatan (kolom instruksi dokter) dan melaksanakan instruksi tersebut.

Indikasi Konsultasi di Poliklinik :


 Apabila alat-alat yang diperlukan untuk pemeriksaan tidak dapat dibawa
ke ruangan.
Sikap
1.Teliti
2.Tanggapan terhadap kebutuhan pasien dan dokter.
- Unit rawat jalan
Unit terkait - Unit rawat inap
- Unit gawat darurat

PERSIAPAN MENGIKUTI VISIT DOKTER


No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RS DR SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. CHAMBALI Sp. M
Direktur
Suatu tindakan yang dilakukan untuk mempersiapkan beberapa hal yang
Pengertian
diperlukan dalam mengikuti visit dokter.
Suatu tindakan yang dilakukan untuk mempersiapkan beberapa hal yang
Tujuan
diperlukan dalam mengikuti visit dokter.
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
Prosedur A. Persiapan Pasien
Persiapan Mental :
 Menjelaskan pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
Persiapan Fisik :
 Mempersiapkan pasien diruangannya
 Menutup pintu / memasang sampiran
 Menganjurkan pengunjung/keluarga untuk meninggalkan ruangan
selama dokter visit
Persiapan Administrasi :
 Status pasien
 Buku visit dan alat tulis
 Formulir permintaan (resep, laboratorium, radiologi, konsultasi, atau
formulir permintaan pemeriksaan penunjang lainnya)
 Hasil-hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan
 Buku pemberian obat

B. Persiapan Alat
1. Penyakit dalam dan anak :
 Stetoskop
 Spignomanometer (tensimeter)

PERSIAPAN MENGIKUTI VISIT DOKTER


No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2

RS Dr. SISMADI
 Sudip lidah
 Lampu senter
 Piala ginjal (bengkok)
 Sarung tangan (sesuai kebutuhan)
 Vaseline (sesuai kebutuhan)

2. Bedah Digestive :
 Stetoskop
 Sarung tangan dan vaseline (sesuai kebutuhan)
 Set balutan (sesuai kebutuhan)
3. Bedah Orthopedi :
 Set balutan (sesuai kebutuhan)
 Stetoskop
4. Neurologi :
 Stetoskop
 Refleks hammer
 Sudip lidah
 Senter
 Piala ginjal
5. Kebidanan :
 Spekulum (sesuai kebutuhan)
 Stetoskop
 Sarung tangan + vaseline (sesuai kebutuhan)
 Set balutan (sesuai kebutuhan)
 Doppler / Linex (sesuai kebutuhan)
 Piala ginjal (bengkok)

Unit Terkait  Unit Rawat Inap

TATA LAKSANA PASIEN PRA dan PASCA BEDAH


No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/3

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali Sp. M
Direktur
Pengertian Suatu aturan yang dilakukan untuk pasien pra dan paska bedah
Agar maksud, tujuan dan prosedur pra dan pasca bedah dapat berjalan dengan
Tujuan
lancar
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-DS/VIII/2009 Tentang SPO
1. OPERASI BERENCANA (ELEKTIF)
Prosedur a. Memberitahu pasien untuk menghubungi keluarganya, bila sedang tidak
di tempat atau perawat membantu pasien menghubungi keluarganya
untuk memberitahu, bahwa pasien akan dioperasi.
b. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga, tentang maksud dan tujuan
serta prosedur operasi dan biaya yang diperlukan.
c. Bila pasien dan keluarga setuju, pasien atau keluarga dianjurkan untuk
menandatangani Surat Ijin Operasi (SIO).
d. Melakukan penjadwalan operasi dengan Petugas Kamar Bedah/OK
(Lihat SOP Penjadwalan Operasi)
e. Memberitahu pasien hari/tanggal/jam dan nama operator serta tempat
operasi
f. Melakukan persiapan operasi (lihat SOP Persiapan Operasi)
g. Apabila pasien sedang pilek, batuk, haid, febris segera laporkan kepada
dokter yang bertanggug jawab
h. Sebelum Operasi Pj. Shift meneliti ulang segala persiapan operasi
(termasuk persiapan darah)
i. Observasi tanda-tanda vital
j. Memberikan pelayanan mental dan rohani kepada pasien dan
keluarganya
k. Perawat menanda tangani check list Persiapan Operasi
l. Memasang baju dan topi operasi
TATA LAKSANA PASIEN PRA DAN PASCA BEDAH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/3

RS Dr. SISMADI
m. Lima belas menit sebelum operasi, perawat dan asisten perawat ruangan
mengantar pasien ke kamar bedah/OK dengan kereta dorong yang
menggunakan penghalang dan membawa status pasien serta peralatan lain
yang diperlukan (misalnya gurita, dan lain-lain)
n. Melakukan serah terima pasien dan dokumen medik/perawatan pasien
dengan petugas OK
o. Perawat membawa kembali kereta dorong dan selimut pasien.

2. OPERASI CITO
a. Membantu pasien menghubungi keluarga, bila sedang tidak ditempat.
b. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang maksud, tujuan dan
prosedur operasi cito serta biaya yang diperlukan
c. Bila pasien dan keluarga setuju, pasien atau keluarga dianjurkan untuk
menandatangani Surat Ijin Operasi
d. Melakukan penjadwalan operasi cito dengan petugas OK (lihat SOP
penjadwalan Operasi)
e. Melakukan persiapan operasi (lihat SOP persiapan operasi)
f. Melakukan persiapan mental dan rohani pasien
g. Meneliti ulang semua persiapan operasi dan menanda tangani formulir
check list persiapan operasi
h. Observasi tanda-tanda vital
i. Memasang baju dan topi pasien
j. Segera mengantar pasien ke OK dengan kereta dorong yang menggunakan
penghalang dan membawa status pasien serta peralatan lain yang diperlukan
k. Melakukan serah terima pasien, dokumen, medik dan perawatan pasien
dengan petugas OK
TATA LAKSANA PASIEN PRA DAN PASCA BEDAH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3/3

RS Dr. SISMADI
l. Perawat membawa kembali kereta dorong dan selimut pasien ke
ruangan

3. TATA LAKSANA PASIEN PASCA BEDAH


a. Petugas / perawat OK memberitahu ke ruangan, bahwa pasien sudah
dapat dipindahkan ke ruang rawat
b. Perawat ruangan menjemput pasien ke OK
c. Bila dalam kondisi tertentu dan pasien harus pindah ke ruangan ICU,
maka perawat OK juga memberitahukan ICU dan segera mengantar
pasien ke ICU.
d. Melakukan serah terima pasien dan dokumen / status pasien serta hasil-
hasil lainnya dari perawat OK kepada perawat ruangan/ICU, dengan
mengisi check list pasca operasi
e. Dalam perjalanan menuju ruang rawat, perawat harus selalu
memperhatikan kondisi pasien (keadaan umum, peralatan medik yang
dipergunakan dan lain-lain)
f. Di ruang rawat / ICU, pasien diterima oleh Pj. Shift dan bersama-sama
dengan perawat lain memindahkana ke tempat tidur yang telah
disiapkan.
g. Perawat yang bertanggung jawab langsung melakukan observasi tanda-
tanda vital, perdarahan, luka operasi, rasa sakit, posisi dan tetesan infus
serta instruksi lain dari operator.

Unit Terkait Seluruh Perawat


PEMINDAHAN PASIEN KE RUANG RAWAT INAP LAIN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/3

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali SP. M
Direktur
Suatu kegiatan memindahkan pasien dari satu ruang rawat inap ke ruang rawat
Pengertian
inap lain.
1. Permintaan Pasien :
 Meningkatkan rasa nyaman
Tujuan 2. Atas indikasi / kasus tertentu :
 Agar pasien mendapatkan perawatan lebih intensif
 Mengisolasikan pasien
Kebijakan SK Direktur Nomor ....?? Tentang SPO
1. Persiapan Mental :
 Menjelaskan pada pasien dan keluarga tentang maksud dan tujuan
pemindahan pasien (atas indikasi tertentu)
2. Persiapan Fisik : -
Prosedur 3. Persiapan Administrasi :
 Surat pernyataan pindah ruangan / kamar
 Status pasien lengkap dan catatan asuhan keperawatan

Peralatan
 Piala ginjal/bengkok (bila perlu)
 Kursi atau kereta dorong (sesuai kebutuhan)

Prosedur
1. Atas Permintaan Pasien Sendiri :
 Pasien/keluarga memberitahu ke dokter yang merawat, kepala ruang
rawat/perawat lain, bahwa pasien ingin pindah ke ruang rawat lain.
 Dokter yang merawat menulis pada status pasien, bahwa pasien boleh
dipindahkan.
PEMINDAHAN PASIEN KE RUANG RAWAT INAP LAIN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/3

RS Dr. SISMADI
 Kepala ruang rawat/perawat memberitahu bagian Penata Rekening
bahwa pasien akan pindah kamar/ruangan
 Perawat ruangan meminta keluarga pasien/penanggung jawab pasien
untuk mengisi/menanda tangani Surat Pernyataan Pindah Kamar /
Ruangan, serta mematuhi segala ketentuan yang berlaku.
 Perawat menghubungi perawat ruangan lain untuk memesan kamar sesuai
dengan permintaan pasien / keluarga.
 Setelah kamar yang dimaksud ada dan sudah siap ditempati, perawat
memberitahu pasien dan atau keluarga bahwa pasien siap untuk
dipindahkan.
 Pasien pindah diantar/dijemput oleh perawat dengan membawa :
 Status pasien lengkap dengan catatan asuhan keperawatan serta hasil-
hasil pemeriksaan lainnya.
 Sisa obat-obatan
 Barang-barang milik pasien
Perawat yang mengantar/menjemput mengadakan serah terima
dengan perawat diruangan yang baru dan menuliskan program
perawatan pada catatan perawatan (di kolom instruksi dokter dan
catatan perawat) serta menanda tanganinya.
2. Atas indikasi / kasus tertentu :
 Dokter yang merawat menginstruksikan dan mencatat di dokumen medik
(status pasien), bahwa pasien dipindahkan ke ruangan lain atas indikasi
tertentu.
 Dokter/perawat memberitahu kepada pasien dan atau keluarga, bahwa
pasien akan dipindahkan ke ruang rawat lain sesuai dengan indikasi
tertentu.
 Perawat memberitahu bagian Penata Rekening bahwa pasien akan pindah
kamar/ruangan.
 Perawat meminta keluarga pasien/penanggung jawab pasien untuk
mengisi/menandatangani Surat Pernyataan Pindah

PEMINDAHAN PASIEN KE RUANG RAWAT INAP LAIN


No. Dokumen No. Revisi Halaman
3/3

RS Dr. SISMADI
Kamar/ruangan serta mematuhi segala ketentuan yang berlaku
 Perawat menghubungi perawat di ruangan yang dituju pemesan
kamar/tempat sesuai dengan indikasi tertentu.
 Setelah kamar yang dimaksud siap ditempati, perawat memberitahu
pasien dan atau keluarga bahwa pasien siap untuk dipindahkan.
 Pasien pindah diantar oleh perawat dengan membawa :
 Status pasien lengkap dan catatan asuhan keperawatan serta hasil-
hasil pemeriksaan lainnya
 Sisa obat-obatan
 Barang-barang milik pasien (bila pindah ke ruang ICU, maka tidak
perlu dibawa melainkan diserahkan kepada keluarga pasien)
 Perawat yang mengantar pasien mengadakan serah terima dengan perawat
ruangan yang baru dan menuliskan program perawatan pada catatan
perawatan serta menanda tanganinya

D. Sikap
1. Sopan
2. Ramah
3. Sabar
4. Tanggap terhadap kebutuhan pasien

Unit terkait Unit rawat inap

PEMINDAHAN PASIEN ke RUMAH SAKIT LAIN


No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/4

RS DR SISMADI
STANDAR Ditetapkan oleh
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali . Sp. M
Direktur
Pengertian Suatu kegiatan memindahkan pasien ke Rumah Sakit lain.
Agar pasien mendapatkan perawatan yang lebih khusus sesuai dengan
Tujuan
kebutuhannya.
Kebijakan SK Direktur Nomor ...?? Tentang SPO
Prosedur A. Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
 Menjelaskan pada pasien dan keluarga tentang maksud dan tujuan dirawat
pemindahan pasien (atas indikasi tertentu).
2. Persiapan Fisik : -
3. Persiapan Administrasi :
 Surat pengantar dari dokter yang merawat
 Resume pasien tanda bukti pembayaran lunas dari bagian penata rekening
B. Persiapan Alat
 Piala ginjal/bengkok (bila perlu)
 Kursi atau kereta dorong (sesuai kebutuhan)
 Ambulance (sesuai kebutuhan)
 O2 set (sesuai kebutuhan)

1. Atas permintaan sendiri :


a. Pasien/keluarga memberitahu ke dokter yang merawat, kepala ruang
rawat/perawat lain, bahwa pasien ingin pindah ke Rumah Sakit lain
b. Dokter yang merawat menulis pada dokumen medik/status pasien, bahwa
pasien minta pindah ke Rumah Sakit lain, serta membuat surat pengantar
dan resume pasien
c. Keluarga pasien atau perawat dapat membantu mencarikan tempat ke
Rumah Sakit lain yang diinginkan

PEMINDAHAN PASIEN ke RUMAH SAKIT LAIN


No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/4

RS Dr. SISMADI
d. Bila tempat sudah ada, perawat melaporkan ke bagian penata rekening
bahwa pasien akan alih/pindah rawat ke Rumah Sakit lain
e. Perawat menyerahkan status pasien dan perincian biaya perawatan
tambahan (yang belum masuk) ke bagian penata rekening
f. Perawat mengembalikan obat-obat yang tidak diperlukan lagi ke apotik 
struk pengembalian obat diserahkan ke bagian penata rekening
g. Petugas penata rekening menginformasikan pada perawat ruangan, bahwa
seluruh perincian telah siap dan segera dapat diselesaikan oleh keluarga
pasien di kasir
h. Perawat memberitahukan dan menganjurkan kepada keluarga pasien untuk
dapat menyelesaikan rekening/biaya perawatan pasien di kasir
i. Pasien/keluarga menyerahkan tanda bukti pembayaran lunas pada perawat
j. Perawat menyiapkan :
 Resume pasien dan surat pengantar dari dokter yang merawat
 Hasil-hasil pemeriksaan
 Sisa-sisa obat
 Barang-barang milik pasien
k. Perawat melakukan serah terima :
 Resume pasien dan surat pengantar dari dokter yang merawat
 Hasil-hasil pemeriksaan
 Sisa-sisa obat
 Barang-barang milik pasien dan pasien/keluarga menanda tangani
dibuku expedisi pasien pulang
l. Perawat mengantar pasien hingga pintu utama Rumah Sakit atau bila
diperlukan oleh karena kondisi pasien yang lemah, pasien diantar oleh
perawat hingga tujuan

PEMINDAHAN PASIEN ke RUMAH SAKIT LAIN


No. Dokumen No. Revisi Halaman
3/4

RS Dr. SISMADI
2. Atas indikasi/kasus tertentu :
a. Dokter yang merawat menulis pada dokumen medik/status bahwa pasien
dipindahkan ke Rumah Sakit lain karena indikasi tertentu.
b. Perawat menjelaskan pada pasien dan atau keluarga, bahwa pasien akan
dipindahkan ke Rumah Sakit lain
c. Keluarga dibantu oleh perawat menghubungi Rumah Sakit yang ditunjuk
oleh dokter untuk mencari ruangan/tempat sesuai dengan ketentuan.
d. Bila tempat sudah ada, perawat melaporkan ke bagian penata rekening
bahwa pasien akan alih/pindah rawat ke Rumah Sakit lain.
e. Perawat menyerahkan status pasien dan perincian biaya perawatan
tambahan (yang belum masuk) ke bagian penata rekening.
f. Perawat mengembalikan obat-obat yang tidak diperlukan lagi ke apotik
Struk pengembalian obat diserahkan ke bagian penata rekening.
g. Petugas penata rekening menginformasikan pada perawat ruangan, bahwa
seluruh perincian telah siap dan segera dapat diselesaikan oleh keluarga
pasien di kasir.
h. Perawat memberitahu dan menganjurkan kepada keluarga pasien untuk
dapat menyelesaikan rekening/biaya perawatan pasien di kasir.
i. Pasien/keluarga menyerahkan tanda bukti pembayaran lunas pada perawat.
j. Perawat menyiapkan :
 Resume pasien dan surat pengantar dari dokter yang merawat
 Hasil-hasil pemeriksaan
 Sisa-sisa obat
 Barang-barang milik pasien
k. Pasien pindah diantar oleh perawat hingga tujuan

PEMINDAHAN PASIEN ke RUMAH SAKIT LAIN


No. Dokumen No. Revisi Halaman
4/4

RS Dr. SISMADI
l. Perawat melakukan serah terima pasien dan surat pengantar dokter
dengan perawat di Rumah Sakit yang dituju

D. Sikap
 Sopan
 Ramah
 Sabar
 Teiti
 Tanggap terhadap kebutuhan pasien.
- Unit rawat inap
Unit terkait
- Unit gawat darurat
MEMULANGKAN PASIEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/7

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Agustus 2010 Dr. Sunardi Wahyunin, MM
Direktur
Suatu kegiatan memulangkan pasien dari rumah sakit sesuai keadaan dan kondisi
Pengertian
pasien
Mengakhiri pelayanan kesehatan dan keperawatan secara sementara ataupun
Tujuan
seluruhnya.
Petugas Perawat
Kebijakan SK Direktur Nomor
Prosedur A. Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
 Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan atau keluarga (kecuali
pulang meninggal dan pulang lari) mengenai perawatan di rumah
meliputi :
 Cara dan aturan minum obat
 Diet
 Perawatan lanjutan (termasuk aktifitas)
 Dan lain-lain sesuai kebutuhan

2. Persiapan Fisik : -
 Pasien pulang paksa dan pulang cuti :
 Merapikan pasien
 Melepaskan alat-alat medik yang masih terpasang
 Pasien pulang tidak sembuh :
 Merapikan pasien
 Mengganti alat-alat medik yang masih diperlukan dengan alat yang
baru
 Pasien pulang meninggal :
 Memandikan pasien
 Melepaskan alat-alat medik yang masih terpasang
MEMULANGKAN PASIEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/7

RS Dr. SISMADI
B. Persiapan Alat
 Kursi atau kereta dorong (sesuai kebutuhan)
 Ambulance atau mobil jenazah (sesuai kasus)

Prosedur
1. Pasien pulang sembuh :
a. Dokter menulis pada dokumen medik/status pasien berupa Resume Medik,
bahwa pasien boleh pulang dan mempersiapkan resep obat pulang dan hal-hal
lain yang diperlukan
b. Perawat memberitahu pada pasien dan keluarga, bahwa pasien sudah boleh
pulang
c. Perawat melaporkan ke bagian kasir bahwa pasien sudah boleh pulang
d. Perawat menyerahkan perincian biaya perawatan ke apotik untuk merinci
pemakaian obat-obatan dan setelah selesai pihak apotik menyerahkan ke
bagian kasir
e. Perawat mengembalikan obat-obat yang tidak diperlukan lagi ke apotik sesuai
dengan ketentuan dan mempersiapkan obat-obat yang akan dibawa oleh
pasien  Struk pengembalian dan pemesanan obat baru diserahkan keapotik
f. Petugas kasir menginformasikan kepada perawat bahwa seluruh perincian
telah siap dan segera dapat diselesaikan oleh keluarga atau pasien di kasir
g. Pasien atau keluarga menyerahkan tanda bukti pembayaran lunas pada
perawat
h. Perawat mempersiapkan daftar obat-obatan yang akan dibawa oleh pasien dan
juga hasil-hasil pemeriksaan yang dapat dibawa oleh pasien serta daftar
kontrol
i. Perawat melakukan serah terima sebagaimana yang dimaksud pada point
diatas dengan pasien atau keluarga dan menandatangani bukti penerimaannya
pada buku atau lembaran pasien pulang

MEMULANGKAN PASIEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3/7

RS Dr. SISMADI
j. Perawat memberitahukan ke bagian gizi, bahwa pasien telah pulang
k. Perawat mengantar pasien hingga pintu utama Rumah Sakit (bila dibutuhkan)

2. Pasien Pulang Paksa (pulang atas permintaan sendiri)


a. Dokter menulis pada dokumen medik/status pasien berupa Resume Medik,
bahwa pasien pulang paksa.
b. Pasien atau keluarga memberitahu dokter atau perawat, bahwa pasien ingin
pulang paksa
c. Pasien dan atau keluarga mengisi dan menanda tangani Surat Pernyataan
Pulang Paksa/Pulang atas Permintaan Sendiri yang didokumentasikan dalam
status pasien dan diketahui oleh dokter yang merawat atau perawat.
d. Perawat melaporkan ke bagian kasir bahwa pasien sudah boleh pulang.
e. Perawat menyerahkan perincian biaya perawatan ke apotik untuk merinci
pemakaian obat-obatan dan setelah selesai pihak apotik menyerahkan ke bagian
kasir
f. Perawat mengembalikan obat-obat yang tidak diperlukan lagi ke apotik sesuai
dengan ketentuan dan mempersiapkan obat-obat yang akan dibawa oleh pasien
 Struk pengembalian dan pemesanan obat baru diserahkan keapotik
g. Petugas kasir menginformasikan kepada perawat bahwa seluruh perincian telah
siap dan segera dapat diselesaikan oleh keluarga atau pasien di kasir
h. Perawat memberitahu dan menganjurkan keluarga atau pasien untuk dapat
menyelesaikan rekening atau biaya perawatan pasien ke kasir
i. Pasien atau keluarga menyerahkan tanda bukti pembayaran lunas pada perawat
MEMULANGKAN PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


4/7
RS Dr. SISMADI
j. Perawat mempersiapkan daftar obat-obatan yang akan dibawa oleh pasien dan
juga hasil-hasil pemeriksaan yang dapat dibawa oleh pasien serta daftar kontrol
k. Perawat melakukan serah terima sebagaimana yang dimaksud pada point diatas
dengan pasien atau keluarga dan menandatangani bukti penerimaannya pada
buku atau lembaran pasien pulang
l. Perawat memberitahukan ke bagian gizi, bahwa pasien telah pulang
m. Perawat mengantar pasien hingga pintu utama Rumah Sakit (bila dibutuhkan)

3. Pasien Pulang Lari


a. Dalam Jam Kerja :
1. Perawat melapor kepada kepala unit rawat inap yang bersangkutan
dan dokter yang merawat bahwa pasien kabur/lari
2. Dokter menulis pada dokumen medik/status pasien bahwa pasien
kabur atau lari
3. Kepala unit rawat inap/perawat lain melapor kepada satpam dengan
memberitahu identitas atau ciri-ciri pasien
4. Kepala unit rawat inap /perawat lain menghubungi keluarga terdekat
atau yang bertanggung jawab atas pasien dan memberitahu bahwa
pasien kabur atau lari
5. Perawat menganjurkan sedapat mungkin agar keluarga yang
bertanggung jawab atas pasien dapat hadir ke Rumah Sakit untuk
menerima keterangan lebih jelas tentang pasien hingga kabur/lari,
sekaligus untuk menyelesaikan administrasinya (bila tidak
memungkinkan lagi pasien mau/kembali untuk dirawat)

MEMULANGKAN PASIEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
5/7

RS Dr. SISMADI
b. Diluar Jam Kerja :
1. Perawat melapor kepada penanggungg jawab ruang rawat (Pj. Shift)
2. Pj. Shift melapor kepada Supervisi Sore/Malam/Hari Libur dan
Satpam
3. Pj. Shift/Supervisi menganjurkan sedapat mungkin agar keluarga/yang
bertanggung jawab atas pasien tersebut, dapat hadir ke Rumah Sakit
untuk menerima keterangan lebih jelas tentang pasien hingga kabur/lari
dan sekaligus menyelesaikan admistrasinya (bila tidak memungkinkan
lagi pasien untuk dirawat).
4. Pj. Shift/Supervisi melapor kepada dokter yang merawat/dokter jaga,
bahwa pasien telah kabur/lari dan untuk ditulis pada dokumen
medik/status pasien.

4. Pasien Pulang Cuti :


 Pasien dan atau keluarga melaporkan pada dokter yang merawat/perawat
penanggung jawab, bahwa pasien akan cuti
 Dokter yang merawat menulis pada dokumen medik/status pasien bahwa
pasien diijinkan untuk cuti sementara waktu (sesuai dengan kondisi pasien)
 Perawat memberitahukan kepada pasien dan atau keluarga, bahwa pasien
diijinkan cuti dan memberi penjelasan, bahwa selama cuti pasien tetap
dikenakan rekening/pembayaran
 Perawat mempersiapkan :
 Surat cuti dari dokter
 Obat-obatan dan daftar obat
 Daftar diet (bila diperlukan)
 Daftar program perawatan lanjutan
 Selama pasien cuti tempat tidur pasien tersebut tidak boleh diisi oleh pasien
lain.

MEMULANGKAN PASIEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
6/7

RS Dr. SISMADI
5. Pasien Pulang Tidak Sembuh :
a. Dokter yang merawat menulis pada dokumen medik/status pasien, bahwa
pasien boleh dirawat di rumah.
b. Perawat memberitahu kepada pasien/keluarga bahwa pasien boleh dirawat
dirumah dan keluarga menyetujui
c. Perawat melaporkan ke bagian kasir bahwa pasien sudah boleh pulang
d. Perawat melaporkan ke bagian kasir bahwa pasien sudah boleh pulang.
e. Perawat menyerahkan perincian biaya perawatan ke apotik untuk merinci
pemakaian obat-obatan dan setelah selesai pihak apotik menyerahkan ke
bagian kasir
f. Perawat mengembalikan obat-obat yang tidak diperlukan lagi ke apotik
sesuai dengan ketentuan dan mempersiapkan obat-obat yang akan dibawa
oleh pasien  Struk pengembalian dan pemesanan obat baru diserahkan ke
apotik
g. Petugas kasir menginformasikan kepada perawat bahwa seluruh perincian
telah siap dan segera dapat diselesaikan oleh keluarga atau pasien di kasir.
h. Perawat memberitahu dan menganjurkan keluarga atau pasien untuk dapat
menyelesaikan rekening atau biaya perawatan pasien ke kasir
i. Pasien atau keluarga menyerahkan tanda bukti pembayaran lunas pada
perawat.
j. Perawat mempersiapkan daftar obat-obatan yang akan dibawa oleh pasien
dan juga hasil-hasil pemeriksaan yang dapat dibawa oleh pasien serta daftar
kontrol
k. Perawat melakukan serah terima sebagaimana yang dimaksud pada point
diatas dengan pasien atau keluarga dan menandatangani bukti
penerimaannya pada bukuatau lembaran pasien pulang.
l. Perawat memberitahukan ke bagian gizi, bahwa pasien telah pulang.

MEMULANGKAN PASIEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
7/7
RS Dr. SISMADI
m. Perawat mengantar pasien hingga pintu utama Rumah Sakit (bila
dibutuhkan)

6. Pasien Pulang Meninggal :


a. Dokter yang merawat/dokter jaga menyatakan secara tertulis dalam medik,
bahwa pasien telah meninggal dunia
b. Dokter atau perawat memberitahukan keluarga, bahwa pasien telah
meninggal
c. Jika keluarga tidak ada maka perawat menghubungi keluarga/yang
bertanggung jawab atas pasien tersebut.
d. Dokter yang merawat/dokter jaga membuat resume dan surat kematian
e. Perawat melakukan perawatan jenazah (lihat SOP perawatan jenazah)
f. Perawat membantu proses pemesanan mobil jenazah
g. Perawat lain menghitung/membuat perincian biaya perawatan
h. Perawat menyerahkan perincian biaya perawatan ke apotik untuk merinci
pemakaian obat-obatan dan setelah selesai pihak apotik menyerahkan ke
bagian kasir
i. Keluarga diberitahu untuk menyelesaikan administrasi.
j. Setelah 2 jam, jenazah baru dapat dibawa oleh keluarga.
5.4 Sikap
 Teliti dan cekatan
 Sopan , sabar dan ramah
 Tanggap terhadap kebutuhan pasien.
 Empati
- Unit rawat inap
Unit terkait
- Unit gawat darurat

KELENGKAPAN PERALATAN POLIKLINIK


No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/6

RS Dr. SISMADI

Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Chambali Sp. M

Pengertian Peralatan-peralatan yang dibutuhkan di poliklinik untuk mempermudah pelayanan


1. Untuk mempermudah tindakan/pemeriksaan
Tujuan 2. Untuk mempercepat/memperlancar pelayanan
3. Agar terciptanya perasaan aman dan nyaman pada pasien dan dokter
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
Prosedur POLI BEDAH
1. Steril :
 Bak instrument berisi : gunting aff hecting, pinset, anatomi pinset
cirugis, klem arteri, metal kateter dan Nold Voeder.
 Tromol doek berisi : doek klem, doek bolong
 Tromol kassa
 Sarung tangan dalam tempatnya.
2. Non steril :
 Gunting verban
 Stetoskop
 Mandrain katheter
 Tensi meter
 Spuit
 Sudip lidah dalam tempatnya
 Kapas alkohol dalam tempatnya
 Piala ginjal/bengkok
 Light box
 Korentang set
 Lampu periksa
 Sampiran
 Sabun untuk cuci tangan dan lap handuk

KELENGKAPAN PERALATAN POLIKLINIK


No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/6

RS Dr. SISMADI
3. Cairan :
 Betadine
 H2O2
 Rivanol
 Alkohol 70 %

POLI PENYAKIT DALAM


1. Tensi meter
2. Stetoskop
3. Termometer
4. Sudip lidah dalam tempatnya
5. Piala Ginjal/Bengkok
6. Reflek kamer
7. Lampu senter
8. Light Box
9. Lap handuk dan Sabun cuci tangan

POLI UMUM
 Termometer
 Sudip lidah dalam tempatnya
 Stetoskop
 Piala ginjal/bengkok
 Tensimeter
 Light Box
 Lampu senter
 Timbangan

POLI MATA
 Optal moskope
 Fundus foto
 Lampu senter
KELENGKAPAN PERALATAN POLIKLINIK
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3/6
RS Dr. SISMADI
 Optalmoscope Pindirek
 Snellen set
 Buku tes warna
 Slit lamp
 Poruptor set
 Spuit
 Lenso meter
 Tromol kassa
 Tono meter
 Korentang set
 Triatrens set
 Plester
 Proyektor
 Sabun cuci tangan dan handuk
 Arel set
 Kapas alkohol dalam tempatnya

POLI THT
1. Lampu kepala
2. Light box
3. Speculum hidung
2. Tromol kassa
3. Sudip lidah
4. Korentang set
5. Pinset telinga
6. Piala ginjal/bengkok
7. Pinset bayonet
8. Audiometri set
9. Kaca laring
10. Sabun cuci tangan dan handuk
KELENGKAPAN PERALATAN POLIKLINIK
No. Dokumen No. Revisi Halaman
4/6

RS Dr. SISMADI
POLI KEBIDANAN
1. Steril :
 Speculum dan speculum sim
 Tampon tang dan koher tang
 Pengait spiral

2. Non steril :
 Sampiran
 Sarung tangan dalam tempatnya
 Tensimeter
 Stetoskop
 Dopler
 Timbangan
 Suction set
 Sabun cuci tangan dan handuk

POLI KULIT
1. Magniting lamp
2. Betadine dalam tempatnya
3. Cermin tinggi
4. Kapas lidi
5. Alat cauter set
6. Gunting verban
7. Tromol kassa
8. Piala ginjal/bengkok
9. Kapas alkohol dalam tempatnya
10. Lampu senter
11. Sarung tangan dalam tempatnya
12. Tensimeter dan stetoskop
13. Korentang set
14. Timbangan
15. Sampiran
KELENGKAPAN PERALATAN POLIKLINIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


5/6
RS Dr. SISMADI
16. Sabun cuci tangan dan handuk
17. Betadine dalam tempatnya

POLI NEUROLOGI
1 Refleks hammer
2 Sudip lidah dalam tempanya
3 Lampu senter
4 Korentang set
5 Tensimeter dan stetoskop
6 EEG set
7 Light box
8 Piala ginjal/bengkok
9 Timbangan anak dan dewasa
10 Sabun cuci tangan dan handuk

POLI PARU
1 Tensimeter dan stetoskop
2 Spirometer set
3 Light set
4 Nebulizer set
5 Timbangan
6 Oksigen
7 Sudip lidah dalam tempatnya dan piala ginjal/bengkok
8 Thermometer
9 Sampiran dan lampu senter

POLI ANAK
1 Timbangan bayi dan dewasa
2 Tensimeter (anak dan dewasa) dan stetoskop
3 Sudip lidah dalam tempatnya
4 Lampu senter
5 Termometer
6 Tempat vaksin
KELENGKAPAN PERALATAN POLIKLINIK
No. Dokumen No. Revisi Halaman
6/6

RS Dr. SISMADI
7 Kapas alkohol dalam tempatnya
8 Light box
9 Piala ginjal/bengkok
10 Meteran
11 Plester (Band Aid)

SIKAP
1 Hati-hati
2 Teliti
3 Menjaga keutuhan alat-alat

Unit terkait Unit rawat jalan


TEHNIK PERSIAPAN TROLY EMERGENCY
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/6

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali Sp. M
Direktur
Adalah seperangkat meja dorong yang berisi alat-alat dan obat-obat yang
Pengertian
dipergunakan dengan segera pada pasien dalam keadaan gawat
Tujuan Pasien yang memerlukan tindakan emergency dapat segera teratasi
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
Peralatan A. Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental : -
2. Persiapan Fisik : -
3. Persiapan Administrasi : -

B. Persiapan Alat
1. Alat-alat untuk memberi nafas buatan :
 Ambu bag
 Air way, gudel dengan macam-macam ukuran
 Face mask dengan macam-macam ukuran
 Cardiac massage board
 Slang Oksigen
2. Alat-alat untuk intubasi :
 Endotracheal tube (ETT) bermacam-macam ukuran
 Laringoscope dengan Blade besar/sedang/kecil
 Magill forceps
 Xylocain spray
 Xylocain jelly
 Spuit 2,5 cc, 5 cc, 10 cc, 20 cc, 50 cc
 Arteri klem kecil
 Konektor bermacam-macam ukuran

TEHNIK PERSIAPAN TROLY EMERGENCY


No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS Dr. SISMADI 2/6
 Pressure cuff
 Gunting
 Plester
 Mandrain
 Sarung tangan

3. Perlengkapan infus :
 Infus set dan blood set
 Abbocath dengan macam-macam ukuran
 Kapas alkohol dengan tempatnya
 CVP set lengkap
 Treeway stop cook

4. Obat-obat emergency :
 Vasopressor
 Dopamin
 Effortil
 Adrenalin
 Muscle relaxon
 Pavullon
 Norcuron
 Sedative
 Morphine
 Pethidine
 Valium
 Serenace
 Largactil Kortikosteroid
 Oradexon
 Fortecortin
 Kalmetazon
 Analgetik
 Novalgin

TEHNIK PERSIAPAN TROLY EMERGENCY


No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS Dr. SISMADI 3/6
 Buscopan
 Baralgin
 Sistabon
 Anti-koagulan
 Heparin
 Vit K
 Transamin
 Anti-pyretik
 Xylamidon
 Phenergan
 Anti-histamin
 Avil
 Deladril
 Diuretik
 Lasix
 Bronchodilator
 Aminophilin
 Alupent
 Bricasma
 Ventolin
 Obat pananganan aritmia
 Xylocard Kortikosteroid
 Oradexon
 Fortecortin
 Kalmetazon
 Analgetik
 Novalgin
 Buscopan
 Baralgin
 Sistabon
 Anti-koagulan
 Heparin

TEHNIK PERSIAPAN TROLY EMERGENCY


No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS Dr. SISMADI 4/6
 Vit K
 Transamin
 Anti-pyretik
 Xylamidon
 Phenergan
 Anti-histamin
 Avil
 Deladril
 Diuretik
 Lasix
 Bronchodilator
 Aminophilin
 Alupent
 Bricasma
 Ventolin
 Obat pananganan aritmia
 Xylocard
 Cedilamid
 Sulvast atropin
 Isoptine
 Obat-obat lain
 Bicnat
 Calcium glukonas
 KCL
 Dopamin
 Dobutrex
 Kortikosteroid
 Oradexon
 Fortecortin
 Kalmetazon
 Analgetik
 Novalgin

TEHNIK PERSIAPAN TROLY EMERGENCY


No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS Dr. SISMADI 5/6
 Buscopan
 Baralgin
 Sistabon
 Anti-koagulan
 Heparin
 Vit K
 Transamin
 Anti-pyretik
 Xylamidon
 Phenergan
 Anti-histamin
 Avil
 Deladril
 Diuretik
 Lasix
 Bronchodilator
 Aminophilin
 Alupent
 Bricasma
 Ventolin
 Obat pananganan aritmia
 Xylocard
 Cedilamid
 Sulvast atropin
 Isoptine
 Obat-obat lain
 Bicnat
 Calcium glukonas
 KCL
 Dopamin
 Dobutrex

TEHNIK PERSIAPAN TROLY EMERGENCY


No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS Dr. SISMADI 6/6
C. Sikap
- Teliti
- Jujur
- Cermat

HAL-HAL YANGPERLU DIPERHATIKAN


1. Obat-obat dan alat-alat harus selalu tersedia dan lengkap.
2. Ada yang bertanggung jawab terhadap kelengkapan isi emergency trolly.
3. Segera membersihkan dan mengembalikan alat-alat pada tempat semula
setelah pemakaian.
4. Mengontrol kelengkapan alat dan selalu dalam keadaan siap pakai, lapor
bila ada kerusakan.

 Instalasi Gawat Darurat


Unit terkait
 Unit kamar operasi

MENIMBANG BERAT BADAN PASIEN DEWASA


No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2
RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Chambali Sp. M
Pengertian Suatu tindakan yang dilakukan untuk mengetahui berat badan pasien.
Tujuan 1. Untuk mengetahui berat badan pasien
2. Untuk mengatur pemberian terapi dan pengaturan diet
3. Mengobservasi keadaan pasien
Kebijakan SK Direktur Nomor ...?? Tentang SPO
Prosedur Persiapan Pasien
a. Persiapan Mental :
i. Menjelaskan pada pasien tentang prosedur dan tindakan yang
akan dilakukan.
b. Persiapan Fisik : -
c. Persiapan administrasi : -
Persiapan Alat
d. Timbangan
e. Alat tulis
f. Buku catatan

Cara Kerja
1. Perawat cuci tangan
2. Mengatur timbangan sehingga menunjukan angka nol dan seimbang
3. Menganjurkan pasien berdiri diatas timbangan tanpa memakai sepatu
atau sandal
4. Membaca hasil dan mencatat hasil dalam buku dan status pasien
5. Merapikan alat-alat
6. Perawat mencuci tangan
MENIMBANG BERAT BADAN PASIEN DEWASA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2
RS Dr. SISMADI
 Unit rawat jalan
Unit terkait  Unit rawat inap
 Unit gawat darurat
MENGUKUR TINGGI BADAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2
RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali Sp. M
Direktur
Pengertian Suatu proses yang dilakukan untuk mengetahui tinggi badan pasien
1. Untuk mengetahui tinggi badan pasien
Tujuan
2. Untuk mengatur pemberian terapi dan pengaturan diet
Kebijakan SK Direktur Nomor ..?? Tentang SPO
Prosedur Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
 Menjelaskan pada pasien tentang prosedur dan tindakan yang akan
dilakukan.
2. Persiapan Fisik : -
3. Persiapan administrasi : -

Persiapan Alat
1. Alat pengukur tinggi badan
2. Alat pengukur centimeter dan penggaris-penggaris segitiga siku-siku
(k/p)
3. Buku catatan
4. Alat tulis

Cara Kerja
1. Perawat cuci tangan
2. Pada pasien yang dapat berdiri dengan menggunakan alatpengukur
khusus
3. Pada pasien yang tidak dapat berdiri dengan menggunakan pengukur
centimeter dan segitiga siku-siku
4. Mencatat hasil dalam buku catatan
5. Merapikan alat-alat
MENGUKUR TINGGI BADAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2
RS Dr. SISMADI
 Unit rawat jalan
Unit terkait  Unit rawat inap
 Unit gawat darurat
MENGUKUR SUHU MELALUI AXILA DAN PASIEN DEWASA DAN
ANAK
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2
RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali Sp. M
Direktur
Suatu tindakan yang dilakukan untuk mengobservasi derajat panas yang
Pengertian
dihasilkan tubuh manusia melalui pengukuran axila
1. Mengetahui suhu tubuh pasien
2. Mengetahui adanya kelainan pada tubuh
Tujuan
3. Mengetahui perkembangan penyakit
4. Membantu menentukan diagnosa
Kebijakan SK Direktur Nomor ..??? Tentang SPO
Prosedur Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
 Menjelaskan pada pasien tentang prosedur dan tindakan yang
akan dilakukan.
2. Persiapan Fisik : -
3. Persiapan administrasi : -

Persiapan Alat
1. Termometer dalam larutan desinfektan
2. Piala ginjal/bengkok yang diberi alas
3. Tissue

Cara Kerja
1. Membawa alat ke dekat pasien
2. Perawat mencuci tangan
3. Kalau perlu melepas pakaian atas (pada ketiak yang akan diukur)
4. Mengeringkan ketiak dengan menggunakan tissue dengan cara di lap
MENGUKUR SUHU MELALUI AXILA DAN PASIEN DEWASA DAN
ANAK
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2
RS Dr. SISMADI
5. Memeriksa air raksa termometer apakah telah turun sampai ke
reservoir
6. Mengepitkan termometer dengan reservoir berda ditengah-tengah
ketiak
7. Menyilangkan lengan pasien (pada tempat pengukuran) ke atas dada
pasien
8. Mengangkat termometer setelah ± 10 – 15 menit
9. Bersihkan (mengelap) termometer dengan menggunakan tissue dari
arah pangkal ke ujung reservoir
10. Membaca hasil dan dicatat
11. Membersihkan thermometer kembali dan meletakkan pada botol berisi
larutan
12. Merapikan pasien dan alat-alat
13. Perawat mencuci tangan

 Unit rawat jalan


Unit terkait  Unit rawat inap
 Unit gawat darurat
MENGHITUNG DENYUT NADI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/1

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali Sp. M
Direktur
Suatu tindakan yang dilakukan untuk mengobservasi pasien dengan cara
Pengertian
menghitung denyut nadi
Tujuan Untuk mengetahui denyut nadi pasien
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
Prodesur Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
- Menjelaskan pada pasien tentang prosedur dan tindakan yang akan
dilakukan.
2. Persiapan Fisik : -
3. Persiapan administrasi : -

Persiapan Alat
1. Arloji yang ada jarum detiknya
2. Stetoskop ( k/p )
3. Buku Catatan
4. Alat tulis
Cara Kerja
1. Perawat cuci tangan
2. Memegang pergelangan tangan pasien dan meletakkan tiga jari tengah
diatas arteri
3. Menghitung jumlah denyut nadi selama 15 detik kemudian dikali 4
4. Bila nadi tidak teratur dihitung selama 1 menit
5. Mencatat jumlah denyut nadi ke dalam buku catatan
6. Perawat mencuci tangan
7. Memasukkan hasil pada grafik / kurve status pasien
Unit terkait  Unit rawat jalan dan Unit Rawat Inap
MENGHITUNG PERNAFASAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/1

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali Sp. M
Direktur
Suatu tindakan yang dilakukan untuk mengobservasi keadaan umum pasien
Pengertian
dengan cara menghitung pernafasan
1. Mengetahui keadaan umum pasien
Tujuan 2. Mengetahui adanya kelainan pada pasien sehingga cepat memberikan
pertolongan
Kebijakan SK Direktur Nomor ...?? Tentang SPO
Prosedur Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
 Menjelaskan pada pasien tentang prosedur dan tindakan yang
akan dilakukan.
2. Persiapan Fisik : -
3. Persiapan administrasi : -

Persiapan Alat
1. Arloji yang ada jarum detiknya
2. Stetoskop ( k/p )
3. Buku Catatan
4. Alat tulis

Cara Kerja
1. Perawat cuci tangan
2. Memegang tangan pasien dan meletakkan pada dada pasien sambil
menghitung pernafasan waktu inspirasi 1 menit
3. Mencatat hasi pada buku catatan
4. Perawat mencuci tangan
- Unit rawat jalan
- Unit rawat inap DanUnit gawat darurat
Unit terkait

MENGUKUR TEKANAN DARAH


No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2
RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali Sp. M
Direktur
Suatu tindakan yang dilakukan untuk mengetahui keadaan umum pasien dengan
Pengertian
cara mengukur tekanan darah
Tujuan 1. Mengetahui keadaan umum pasien
2. Mengetahui adanya kelainan pada pasien sehingga cepat memberikan
pertolongan
Kebijakan SK Direktur Nomor ...?? Tentang SPO
Prosedur Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
 Menjelaskan pada pasien tentang prosedur dan tindakan yang
akan dilakukan.
2. Persiapan Fisik : -
3. Persiapan administrasi : -

Persiapan Alat
 Tensimeter
 Stetoskop
 Buku Catatan
 Alat tulis

Cara Kerja
1. Perawat mencuci tangan
2. Mempersilahkan pasien berbaring
3. Menyingsingkan lengan baju pasien
4. Memasang manset tidak terlalu erat/longgar 2,5 Cm diatas fossa cubiti
5. Menghubungkan pipa tensimeter dengan pipa manset
6. Menutup skrup balon karet

MENGUKUR TEKANAN DARAH


No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2
RS Dr. SISMADI

7. Membuka kunci reservoir


8. Letakkan tensimeter harus datar
9. Meraba arteri brachialis dengan 3 jari tengah
10. Meletakkan bagian diafragma stetoskop tetap diatasnya
11. memompa balon sehingga udara masuk kedalam manset sampai detik
arteri tidak terdengar lagi/30 mmHg diatas nilai sistolik
12. Membuka skrup balon perlahan-lahan dengan kecepatan 3 mmHg/detik
sambil melihat skala dan mendengarkan bunyi detak pertama (systole)
dan detak terakhir (diastole)
13. Menurunkan skala air raksa sampai dengan 0 ( nol ) dan mengunci
reservoir
14. Membuka pipa penghubung
15. Melepaskan manset dan mengeluarkan udara yang masih tertinggal di
dalam manset
16. Menggulung manset dan memasukkan kedalam tensimeter
17. Merapikan pasien
18. Merapikan alat pada tempatnya
19. Perawat mencuci tangan
20. Mencatat hasil pada buku catatan da status pasien

Unit terkait - Unit rawat jalan


- Unit rawat inap
- Unit gawat darurat

MELAKUKAN TEST RUMPLE LEED ( RL )


No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/1

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali Sp. M
Direktur
Suatu tindakan yang dilakukan untuk mengetahui adanya pettichie dengan
Pengertian
menggunakan tensimeter.
Sebagai prosedur diagnostic untuk mengetahui tanda-tanda penyakit demam
Tujuan
berdarah.
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-RSDS/VIII/2009 Tentang SPO
Prosedur Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
 Menjelaskan pada pasien tentang prosedur dan tindakan yang
akan dilakukan.
2. Persiapan Fisik : -
3. Persiapan administrasi : -

Persiapan Alat
 Tensimeter + Stetoskop
 Alat tulis

Cara Kerja
1. Perawat mencuci tangan
2. Memasang manset, lalu mengukur
3. Menghitung batas tekanan darah yang akan dipertahankan:
Sistol + Doastol
²
Unit terkait  Unit rawat inap

MENGUKUR LINGKAR PERUT


No. Dokumen No. Revisi Halaman
18/SOP/KPRWT/RSIA 18/SPO/KPRWT/RSIA 1/1
YAK/V/2005 YAK/VIII/2010
RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali Sp. M
Direktur
Pengertian Suatu kegiatan mengukur lingkaran perut pasien dengan menggunakan meteran
Tujuan Mengevaluasi perkembangan penyakit
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-RSDS/VIII/2019 Tentang SPO
Prosedur Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
 Menjelaskan pada pasien tentang prosedur dan tindakan yang
akan dilakukan.
2. Persiapan Fisik :
 Bila memungkinkan posisi pasien berdiri
3. Persiapan administrasi : -

Persiapan Alat
Tali pengukur (meteran)

Cara Kerja
1. Perawat mencuci tangan
2. Membebaskan daerah perut pasien dari pakaian
3. Mengukur lingkar perut dengan melingkari meteran sejajar dengan
umbilicus
4. Catat hasilpengukuran
5. Merapikan pasien dan alat-alat
6. Perawat mencuci tangan
 Unit rawat jalan
Unit terkait  Unit rawat inap
 Unit gawat darurat

MEMBANTU PASIEN MAKAN


No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
STANDAR Ditetapkan oleh
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
Dr. Chambali Sp. M
Direktur
Pengertian Suatu tindakan memberi makan pada pasien yang tidak dapat memenuhinya sendiri.
1. Memenuhi kebutuhan nutrisi pasien
Tujuan 2. Mempertahankan nutrisi yang baik.
3. Mencegah timbulnya masalah yang berhubungan dengan pemenuhan nutrisi.
Kebijakan SK Direktur Nomor ...??? Tentang SPO
A. Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
1. Memberitahu pasien bahwa makanan siap di makan.
2. Bila perlu jelaskan manfaat dan fungsi makanan bagi tubuh
2. Persiapan Fisik : -
 Mengatur posisi pasien (semi fowler atau fowler)
3. Persiapan Administrasi

B. Persiapan Alat
Baki Berisi :
 Makanan pasien
 Minuman (gelas khusus/memakai sedotan)
Prosedur  Alat-alat makan (sendok, garpu, pisau)
 Serbet atau pengalas.

Cara Kerja
1. Perawat mencuci tangan
2. Letakkan pengalas/serbet dibawah dagu pasien
3. Jika mungkin atau sebaiknya perawat duduk di sisi tempat tidur.
4. Bantu pasien mengenal makanan yang akan di makan, peralatan dan waktu (jika
dibutuhkan/jika pasien tidak melihat/buta)

MEMBANTU PASIEN MAKAN


No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2

RS Dr. SISMADI

5. Tanyakan apakah dapat dimulai ? (makan/minum dahulu)


6. Jangan memasukkan makanan banyak-banyak (satu sendok penuh)
7. Tanyakan apakah pasien mau minum setiap 3-4 sendok ?
8. Ciptakanlah suasana makan yang menyenangkan, pilihlah topik pembicaraan
yang menarik jika pasien ingin bicara
9. Setelah selesai makan, bantu pasien membersihkan mulut dan tangan
10. Rapikan alat-alat

Unit terkait Unit Rawat Inap

MEMASANG PENDUGA (SONDE LAMBUNG)


No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali Sp. M
Direktur
Suatu tindakan memasang slang ke dalam lambung atau usus halus melalui hidung
Pengertian
atau mulut.
1. Memudahkan pemberian makanan
Tujuan
2. Untuk mengeluarkan isi lambung
Kebijakan SK Direktur Nomor ...?? Tentang SPO
A. Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
 Memberitahu pasien atau keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Persiapan Fisik :
 Mengatur posisi pasien, kepala sejajar dengan
badan
3. Persiapan Administrasi : -

B. Persiapan Alat
Baki berisi :
 Slang atau sonde lambung
 Sudip lidah
Prosedur
 Gelas berisi air
 Spuit 10 cc
 Stetoskop
 Kassa steril, tissue, plester
 Jelly (Xylocain Jelly0
 Pengalas
 Piala ginjal (bengkok)
 Sarung tangan

Cara Kerja
1. Perawat mencuci tangan

MEMASANG PENDUGA (SONDE LAMBUNG)


No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2

RS DR SISMADI

2. Letakkan pengalas di bawah kepala pasien


3. Perawat memakai sarung tangan
4. Mengukur panjang maag slang (dari
pangkal hidung ke teliga, lalu ke prosesus Xiphoideus)
5. Beri Xylocain jelly pada ujung slang + 15 -
20 cm
6. Masukkan slang ke salah satu lubang
hidung :
 Pada awalnya posisi kepala ekstensi, bila slang sudah masuk ke orofaring
posisi kepala fleksi
 Pastikan slang masuk ke lambung
7. Fiksasi slang dengan plester
8. Tutup maag slang dengan needle spuit dan
dilapisi oleh kassa
9. Rapikan pasien dan alat-alat
10. Perawat mencuci tangan

D. Sikap
1. Hati-hati
2. Sabar
3. Tanggap atau peka terhadap reaksi pasien

Unit terkait - Unit Rawat Inap


- Unit Gawat Darurat

MEMBERI MAKAN MELALUI SONDE/SLANG


No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
Memasukkan makanan cair dengan menggunakan slang langsung ke dalam lambung
Pengertian
atau usus halus melalui hidung atau mulut.
1. Memenuhi kebutuhan nutrisi pasien
Tujuan 2. Mempertahankan nutrisi agar yang baik
3. Mencegah timbulnya masalah yang berhubungan dengan nutrisi
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RSIA-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
A Persiapan Pasien
1.Persiapan Mental :
 Memberitahukan tentang tindakan yang akan
dilakukan
2. Persiapan Fisik :
 Memberi posisi semi fowler
3. Persiapan Administrasi

B Persiapan Alat
Baki berisi :
 Makanan cair
 Gelas berisi air putih (air minum)
Prosedur  Corong/tabung spuit 50 ml
 Serbet (pengalas), tissue
 Piala ginjal (bengkok)
 Stetoskop
 Bila ada obat, haluskan dan larutkan dengan air putih secukupnya.
 Kasa dan plester

Cara Kerja
1. Perawat mencuci tangan

MEMBERI MAKAN MELALUI SONDE/SLANG


No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2

RS Dr. SISMADI

2. Memeriksa posisi pipa/slang dengan cara auskultasi, aspirasi atau tes gelembung
udara
3. Letakkan serrbet (pengalas) dibawah dagu
4. Buka penutup (klem) pipa sambil pipa/slang di tekuk, sehingga udara tidak
masuk
5. Pasang corong pada pipa
6. Yakinkan slang tidak tersumbat dengan memasukkan air + 15 ml
7. Masukkan cairan makanan dengan aliran perlahan, perhatikan reaksi
pasien.Setelah makan, bilas slang dengan air putih + 15 ml. Kemudian
masukkan bila ada obat yang sudah dihaluskan dan dilarutkan dengan air putih.
8. Bilas slang dengan air putih + 15-30 ml
9. Klem tutup ujung slang dengan kassa dan plester
10. Merapikan pasien dan alat-alat
11. Perawat mencuci tangan
12. Catat makanan yang dimakan, jumlah obat dan reaksi pasien.

Unit terkait Unit Rawat Inap

PEMBERIAN BULI-BULI PANAS


No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali Sp. M
Direktur
Suatu tindakan yang di lakukan untuk memberikan rasa hangat pada pasien dengan
Pengertian
menggunakan kantong air panas pada bagian tubuh yang memerlukan.
Tujuan 1. Mengurangi rasa sakit setempat
2. Memperlancar sirkulasi darah
3. Merangsang peristaltic usus
4. Memberi rasa nyaman dan tenang pada pasien
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RSIA-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
A. Persiapan Pasien
1. Persiapan mental :
 Menjelaskan pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan.
2. Persiapan Fisik : -
3. Persiapan Administrasi : -
B. Persiapan Alat
1. Kantong air panas/buli-buli
2. Kom berisi air panas
3. Sarung kantong air panas
Prosedur

Cara Kerja
1. Mengisi kantong air panas 1/3 bagian
2. Mengeluarkan udara dari kantong dan menutupnya
3. Memeriksa kembali apakah kantong bocor
4. Memasang sarung kantong air panas
5. Memberikan kantong air panas pada pasien di atas kaki (bila pasien kedinginan)
atau pada bagian yang sakit dengan cara tidak langsung diatas kulit.
6. Mengganti air panas bila sudah dingin
PEMBERIAN BULI-BULI PANAS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2

RS Dr. SISMADI

D. Sikap
1. Hati-hati dan cermat
2. Peka terhadap respon pasien

 Unit Rawat Inap


Unit terkait  Unit Rawat jalan
 Unit Gawat Darurat
PEMBERIAN KOMPRES KIRBAT ES
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali Sp. M
Direktur
Suatu tindakan yang dilakukan untuk memberikan kompres dingin pada pasien
Pengertian
dengan menggunakan kantong es yang telah di isi dengan potongan-potongan es.
1. Mengurangi rasa sakit/nyeri
2. Menurunkan panas
Tujuan
3. Memberikan rasa nyaman/membatasi peradangan
4. Untuk mengurangi perdarahan
Kebijakan SK Direktur Nomor ...?? Tentang SPO
A. Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
 Menjelaskan tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Persiapan Fisik : -
3. Persiapan Administrasi : -

B. Persiapan Alat
1. Kirbet es
2. Sarung kirbet es
Prosedur 3. Kom berisi potongan es

Cara Kerja
1. Mengisi kirbet es ½ - 1/3 Bagian dengan potongan es
2. Mengeluarkan udara sepenuhnya dan menutup kirbet es
3. Mengeringkan kirbet es kemudian memasang sarung kirbet es
4. Memberikan kirbet es kepada pasien pada tempatnya (axilla/lipat
paha/kepala/leher )
5. Mengisi kembali bila es sudah mencair
6. Mengangkat kirbet es, jika sudah tidak diperlukan
PEMBERIAN KOMPRES KIRBAT ES
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2
RS Dr. SISMADI

D. Sikap
1. Hati-hati
2. Teliti
3. Peka terhadap respon

 Unit rawat Inap


Unit terkait
 Unit Gawat Darurat
PEMASANGAN KATETER SEMENTARA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/3

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali Sp. M
Direktur
Suatu tindakan yang dilakukan untuk mengeluarkan air kemih dari kandung
PENGERTIAN kemih dengan memasukkan kateter steril melalui uretra sesuai dengan
kebutuhan, bila telah selesai segera dicabut kembali
1. Untuk pengambilan urine steril (sebagai bahan pemeriksaan)
TUJUAN
2. Untuk mengosongkan kandung kemih.
KEBIJAKAN SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RSDS/VIII/2019 Tentang SPO
C. Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
 Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Persiapan Fisik :
 Mengatur posisi pasien dalam sikap dorsal recumbent
Menutup pintu atau memasang sampiran.
Persiapan Administrasi

D. Persiapan Alat
1. Kateter steril dengan ukuran sesuai dengan uretra pasien
2. Bak instrumen steril berisi :
PROSEDUR  1 buah pinset anatomi
 Kasa beberapa potong
3. Sarung tangan steril
4. Kapas sublimant dalam tempatnya
5. Pengalas
6. Xylocain Jelly
7. Piala ginjal (bengkok) minimal 2 buah (satu berisi larutan
Lysol/desinfektan)

PEMASANGAN KATETER SEMENTARA


No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/3
RS Dr. SISMADI
8. Botol steril untuk steril (bila diperlukan untuk pemeriksaan)
9. Selimut ekstra/kain penutup

Cara Kerja
1. Perawat mencuci tangan
2. Melepaskan pakaian bawah dan pasang kain
penutup/selimut ekstra
3. Meletakkan pengalas di bawah bokong pasien dan
meletakkan piala ginjal (bengkok) didekat bokong.
4. Memakai sarung tangan
5. Pada pasien wanita :
 Membersihkan vulva dengan kapas sublimat dengan cara atas ke
bawah minimal 3 kali (tiap kalinya ganti kapas), kemudian kapas
kotor diletakkan dalam piala ginjal (bengkok).
 Membuka labia mayor dengan ibu jari dan telunjuk kiri yang
diolesi kapas sublimat sambil menekan sedikit keatas,
membersihkan meatus uretra dengan tangan kanan menggunakan
kapas sublimat.
 Mengambil kateter lalu ujungnya diberi xylocain jelly, pangkal
kateter dipegang oleh perawat lain dengan pinset.
 Memasukkan ujung kateter perlahan-lahan ke dalam uretra sampai
urine keluar + 5 cm sambil pasien dianjurkan menarik nafas
panjang.
 Menampung urine ke dalam piala ginjal (bengkok)/botol steril bila
diperlukan untuk pemeriksaan.
6. Pada pasien pria :
- Memegang penis dengan tangan kiri dengan menggunakan kassa
steril.
- Menarik prepitum sedikit kearah pangkalnya, kemudian
membersihkannya dengan kapas sublimat

PEMASANGAN KATETER SEMENTARA


No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS Dr. SISMADI 3/3
minimal 3 kali (tiap kalinya ganti kapas)
- Mengambil kateter, lalu ujungnya diberi xylocain jelly, pangkal
kateter dipegang oleh perawat lain dengan pinset.
- Masukkan kateter perlahan-lahan ke dalam uretra + 20 cm sambil
penis diarahkan ke atas. Jika kateter tertahan jangan dipaksa,
usahakan penis lebih di keataskan lagi sedikit sampai urine mulai
keluar
- Menampung urine ke dalam piala ginjal (bengkok)/ botol steril.

7. Bila sudah selesai, sambil menganjurkan pasien tarik nafas panjang, kateter
dicabut perlahan-lahan lalu dimasukkan ke dalam piala ginjal (bengkok)
berisi larutan lisol/desinfektan
8. Melepas sarung tangan dan masukkan ke dalam piala ginjal (bengkok)
bersama dengan kateter dan pinset
9. Merapikan pasien dan alat-alat
10. Perawat mencuci tangan

D. Sikap
1. Sopan
2. Hati-hati
3. Teliti
4. Tepat
5. Peka terhadap respon pasien

- Unit Rawat Inap


- Unit Rawat Jalan
Unit terkait
- Unit Gawat Darurat

PEMASANGAN KATETER TETAP


( DAUER KATETER )
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/4
RS Dr. SISMADI
STANDAR Ditetapkan oleh
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
Dr. Chambali Sp. M
Direktur
Suatu tindakan yang dilakukan untuk memasukkan kateter ke dalam uretra dan
Pengertian
kandung kemih yang dipasang terus menerus untuk jangka waktu tertentu
1. Agar aliran air kemih/urine lancar
2. Agar urine tidak tertimbun
Tujuan 3. Agar tidak terjadi penyempitan pada uretra
4. Agar tidak terjadi iritasi

Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RSDS/VIII/2019 Tentang SPO


A. Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
Memberitahu pasien dan keluarga tentang tindakan yang akan
dilakukan
2. Persiapan Fisik :
Menutup pintu/memasang sampiran
 Mengatur posisi pasien dalam sikap dorsal recumbent.
3. Persiapan Administrasi
Prosedur
A. Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
Memberitahu pasien dan keluarga tentang tindakan yang akan
dilakukan
2. Persiapan Fisik :
Menutup pintu/memasang sampiran
 Mengatur posisi pasien dalam sikap dorsal recumbent.
3. Persiapan Administrasi

PEMASANGAN KATETER TETAP


( DAUER KATETER )
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/4
RS Dr. SISMADI
B. Persiapan Alat
 Set kateter steril + urine bag
 Bak instrument steril sedang berisi :
o 1 buah pinset anatomi
o Kassa beberapa potong
 Sarung tangan steril
 Kapas sublimat dalam tempatnya
 Pengalas
 Xylocain jelly
 Piala ginjal (bengkok) minimal 2 buah (satu berisi larutan
Lysol/desinfektan
 Botol kecil yang steril (bila diperlukan untuk pemeriksaan)
 Selimut ekstra/kain penutup
 Spuit 10 cc + aqua bidest atau NaCL 0,9 %
 Gantungan urine bag

Cara Kerja
1. Perawat mencuci tangan
2. Melepaskan pakaian bawah dan pasang kain penutup/selimut ekstra
3. Meletakkan pengalas di bawah bokong pasien dan meletakkan piala
ginjal (bengkok) di dekat bokong
4. Memakai sarung tangan.
5. Pada pasien wanita :
 Membersihkan vulva dengan kapas sublimat dengan cara atas ke
bawah minimal 3 kali (tiap kalinya ganti kapas), kemudian kapas
kotor diletakkan dalam piala ginjal Bengkok).
 Membuka labia mayor dengan ibu jari dan telunjuk kiri yang
diolesi kapas sublimat sambil menekan sedikit

PEMASANGAN KATETER TETAP


( DAUER KATETER )
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3/4
RS Dr. SISMADI
keatas, membersihkan meatus uretra dengan tangan kanan
menggunakan kapas sublimat.
 Mengambil kateter lalu ujungnya diberi xylocain jelly, pangkal
kateter dipegang oleh perawat lain dengan pinset.
 Memasukkan ujung kateter perlahan-lahan ke dalam uretra sampai
urine keluar + 5 cm sambil pasien dianjurkan menarik nafas
panjang.

6. Pada pasien pria :


 Memegang penis dengan tangan kiri dengan menggunakan kassa
steril
 Menarik prepitium sedikit kearah pangkalnya, kemudian
membersihkannya dengan kapas sublimat minimal 3 kali (tiap
kalinya ganti kapas)
 Mengambil kateter, lalu ujungnya diberi xylocain jelly, pangkal
kateter dipegang oleh perawat lain dengan pinset.
 Masukkan kateter perlahan-lahan ke dalam uretra + 20 cm sambil
penis diarahkan ke atas. Jika kateter tertahan jangan dipaksa,
usahakan penis lebih di keataskan lagi sedikit sampai urine mulai
keluar

7. Memasukkan udara/cairan aqua atau NaCL 0,9 % + 10-15 cc dengan


menggunakan spuit sebagai fiksasi kateter.
8. Menghubungkan pangkal kateter dengan selang urine bag
9. Melepas sarung tangan dan dimasukkan dalam piala ginjal (bengkok)
berisi larutan desinfektan
10. Merapikan alat-alat
11. Perawat mencuci tangan
PEMASANGAN KATETER TETAP
( DAUER KATETER )
No. Dokumen No. Revisi Halaman
4/4

RS Dr. SISMADI

Sikap
1. Sopan
2. Hati-hati
3. Teliti
4. Tepat
5. Peka terhadap respon pasien

- Unit Rawat Inap


Unit terkait - Unit Gawat Darurat
MEMBANTU PASIEN
BUANG AIR BESAR DAN BUANG AIR KECIL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali Sp. M
Direktur
Suatu tindakan yang di lakukan untuk membantu pasien dalam memmenuhi
Pengertian
kebutuhan eliminasi yaitu hal b.a.b. dan b.a.k.
1. Untuk mengurangi pergerakan pasien
Tujuan 2. Untuk menolong pasien, yang tidak dapat atau tidak boleh berjalan ke WC
3. Untuk mengetahui adanya kelainan feaces urine secara langsung
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RSDS/VIII/2019 Tentang SPO
i. Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
 Menjelaskan pada pasien tentang tindakan yang akan di lakukan
2. Persiapan Fisik :
 Menutup pintu atau memasang sampiran
3.Persiapan Administrasi

Persiapan Alat
Prosedur
 Pot/urinal
 Pengalas
 Botol berisi air untuk cebok
 Tissue closed
 Bengkok
 Selimut Ekstra/kain penutup
 Sarung tangan
MEMBANTU PASIEN
BUANG AIR BESAR DAN BUANG AIR KECIL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2
RS Dr. SISMADI
Cara Kerja
1. Perawat mencuci tangan
2. Pakaian bawah di tanggalkan, selimut atau kain penutup di pasang
3. Pasien dianjurkan menekuk lututmya dan mengangkat bokong ( bila
perlu dibantu perawat )
4. Alas bokong dipasang
5. Letakkan pispot dibawah bokong pasien
6. Bila telah selesai anus dan daerah genitelia dibersihkan dengan air dan
tissue closed lalu di buang ke dalam pot, diulang beberapa kali sampai
bersih.
7. Angkat pot dan amati faeces, bila ada kelaianan segera dilaporkan dan
dicatat
8. Bersihkan dan keringkan bokong pasien, lalu angkat pengalas.
9. Merapikan pasien dan alat-alat
10. Perawat mencuci tangan.

Sikap
 Sopan
 Teliti
 Peka terhadap respon pasien

Unit Rawat Inap


Unit terkait
 Unit Gawat Darurat
MENGAMBIL TINJA SECARA MANUAL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/ 2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali Sp. M
Direktur
Suatu tindakan yang dilakukan untuk mengeluarkan tinja/faeces dengan cara
Pengertian
manual
1. Pengobatan
Tujuan 2. Pemeriksan Faeces
3. Mengurangi rasa tidak enak dalam perut
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RSDS/VIII/2019 Tentang SPO
A. Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
 Menjelaskan pada pasien tentang maksud dan tujuan pemeriksan
2. Persiapan Fisik :
 Memperhatikan keadaan pasien selama tindakan dilakukan
3. Persiapan Administrasi

B. Persiapan Alat
 Sarung tangan steril
Prosedur
 Minyak pelumas/Vaseline
 Bengkok
 Kertas kloset
 Wash-lap bawah
 Sabun
 Air dalam kom
 Handuk
 Pispot
 Pengalas
MENGAMBIL TINJA SECARA MANUAL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2

RS Dr. SISMADI
Cara Kerja
1. Perawat mencuci tangan
2. Pasang pengalas dibawah bokong pasien
3. Pakaian bawah di lepas, lalu di tutup dengan handuk.
4. Membantu pasien dalam posisi tidur miring kiri
membelakangi perawatt dengan lutut kanan di tekuk atau dalam posisi
sim’s
5. Dekatkan pispot ke panggul pasien
6. Perawat memakai sarung tangan
7. Memberikan minyak pelumas/Vaseline pada sarung
tanganh bagian telunjuk
8. Anjurkan pasien untuk tarik nafas panjang
9. Memasukkan jari telunjuk perlahan-lahan
10. Ke dalam anus dengan arah menuju ke umbilicus,
samapai terasa adanya sumbata feaces
11. Mengeluarkan semua faeces dengan jari telunjuk dan
di tampung di dalam pispot
12. Lepaskan sarung tangan dan letakkan dalam bengkok
13. Membersihkan dan merapikan pasien, seperti saat
menolong pasien untu b.a.b.
14. Faeces di buang ke closet
15. Perawat mencuci tangan

Sikap
- Sopan
- Hati-hati
- Tidak merasa jijik

Unit Rawat Inap


Unit Terkait Unit Rawat Jalan
 Unit Gawat Darurat
PEMBERIAN HUKNAH RENDAH/TINGGI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/3

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali Sp. M
Direktur
Suatu tindakan yang dilakukan untuk memasukkan cairan ke dalam kolon
Pengertian
melalui anus.
1. Mengeluarkan sisa – sisa
Tujuan makianan / feses dari usus besar
2. Agar pasien bisa buang air besar
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RSDS/VIII/2019 Tentang SPO
A. Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
 Menjelaskan pada pasien tentang maksud dan tujuan pemeriksaan
2. Persiapan Fisik :
 Mengatur posisi pasien sesuai dengan jenis huknah
3. Persiapan Administrasi : -

B. Persiapan Alat
1. Pengalas
Prosedur 2. Selimut ekstra
3. Pispot 2 buah, botol cebok dan tissue kloset
4. Piala ginjal (bengkok) berisi larutan desinfektan
5. Irigator + kanul + cairan huknah
6. sarung tangan
7. Vaseline
8. Masker

Cara Kerja
1. Perawat mencuci tangan
PEMBERIAN HUKNAH RENDAH/TINGGI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/3

RS Dr. SISMADI
2. Memasang selimut ekstra, pengalas dan buka pakaian bawah pasien.
3. Siapkan irigator + kanul dan cairan huknah, perawat memakai masker
4. Perawat memakai sarung tangan
5. Oleskan kanul dengan Vaseline, lalu masukkan kanul ke dalam
anussambilanjurkan pasien untuk tarik nafas dalam
6. Atur aliran cairan huknah (tinggi irrigator)
7. Setelah cairan masuk seluruhnya anjurkan pasien untuk menahan cairan
+ 5-10 menit dengan posisi miring kanan kiri bergantian sampai
benar-benar ingin defekasi
8. Letakkan kanul di piala ginjal (bengkok)
9. Setelah 5-10 menit, letakkan pispot di bawah bokong pasien untuk
b.a.b. Bila pasien sudah selesai b.a.b angkat pispot I dan langsung
pasang pispot II untuk cebok. Bila pasien dapat cebok sendiri, beri
tissue. Bila tidak bisa dibantu oleh perawat lalu angkat pispot.
10. Merapikan pasien dan alat-alat
11. Perawat mencuci tangan dan buka masker
12. Bila pasien dapat mobilisasi ke kamar mandi :
a. Sama seperti cara kerja point 1-8
b. Setelah pasien menahan cairan 5-10 menit, anjurkan pasien
untuk b.a.b di kamar mandi
c. Lanjutkan cara kerja 11 sampai selesai

HAL HAL YANG PERLU DI PERHATIKAN


Penentuan posisi tinggi irrigator, jumlah cairan tergantung jenis huknah :
1. Huknah tinggi :
 Tujuannya sampai ke kolon assendens
 Posisi pasien yaitu posisi sim’s miring ke
kanan
PEMBERIAN HUKNAH RENDAH/TINGGI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3/3

RS Dr. SISMADI
 Tinggi irigator + 30 cm
 Jumlah cairan + 2000 cc

2. Huknah rendah :
 Tujuannya sampai ke kolon dessendens
 Posisi pasien yaitu posisi sim’s miring ke kiri
 Tinggi irigator + 50 cm
 Jumlah cairan + 1000

Sikap
 Sopan
 Peka terhadap respon pasien
 Tidak menunjukkan rasa jijik
 Tidak tergesa-gesa

Unit Rawat Inap


Unit terkait
 Unit Gawat Darurat
MEMBERI GLYCERIN SEMPRIT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Memasukkan cairan glycerin ke dalam usus besar dengan menggunakan semprit
Pengertian
glycerin
1. Sebagai pengobatan
Tujuan
2. Merangsang untuk buang air besar
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RSDS/VIII/2019 Tentang SPO
A. Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
 Menjelaskan dan memberitahu pada pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan

2. Persiapan Fisik :
 Mengatur posisi pasien miring ke kiri
3. Persiapan Administrasi : -

B. Persiapan Alat
Prosedur
1. Kain penutup/selimut ekstra
2. Pengalas
3. Botol cebok
4. Semprit glycerin
5. Piala ginjal (bengkok) berisi cairan desinfektan
6. Cairan glycerin dalam botol direndam dalam air panas
7. Kom kecil
8. Pot 2 buah
9. Kertas / tissue closed
10. Vaseline
MEMBERI GLYCERIN SEMPRIT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
30/SPO/RS DR 2/2
SISMADI/KPRWT/VIII/20
10
RS Dr. SISMADI
Cara Kerja
 Perawat cuci tangan
 Memasang pengalas di bawah bokong pasien
 Melepaskan pakaian bawah dan pasang kain penutup/selimut ekstra
 Letakkan piala ginjal di dekat bokong pasien
 Tuangkan cairan glycerin ke kom kecil (hangat-hangat kuku)
 Hisap cairan glycerin dari kom kecil + 10-20 cc (untuk anak + 10 cc),
kemudian keluarkan udara yang ada dalam semprit
 Oleskan Vaseline pada ujung semprit lalu masukkan semprit sampai
pangkal kanul sambil pasien dianjurkan menarik nafas panjang.
 Semprotkan glycerin perlahan-lahan
 setelah cairan glycerin habis, cabut semprit lalu diletakkan dalam piala
ginjal (bengkok) yang berisi cairan desinfektan dan posisi pasien tetap
miring
 Pasang pot untuk b.a.b
 Setelah pasien selesai b.a.b bersihkan pasien seperti saat mambantu b.a.b
 Setelah selesai rapikan pasien dan alat-alat
 Perawat mencuci tangan

Sikap
 Sopan
 Tidak menunjukkan rasa jijik
 Peka terhadap respon pasien
 Unit Rawat Inap
Unit terkait  Unit Gawat Darurat
 Unit Kamar Bersalin
MENGGANTI ALAT TENUN TEMPAT TIDUR PASIEN TANPA PASIEN
DI ATASNYA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2
RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Suatu tindakan untuk merapikan tempat tidur dengan mengganti alat tenun tanpa
Pengertian
pasien diatasnya.
1. Merapikan tempat tidur
Tujuan
2. Menyiapkan tempat tidur siap pakai, bila ada pasien baru.
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RSDS/VIII/2019 Tentang SPO
Prosedur 1. Persiapan Mental :
 Menjelaskan pasien tentang tindakan yang akan dilakukan

2. Persiapan Fisik :
 Memberikan posisi yang nyaman

3. Persiapan Administrasi : -
 Alat-alat tenun yang bersih (sprei besar, sprei kecil, sarung bantal, selimut
dan perlak)
 Kantong cucian
 Larutan desinfektan
 Lap
 Perawat mencuci tangan
 Melepaskan sarung bantal dan meletakkan bantal di kursi
 Melepaskan sprei kecil, sprei besar dan selimut, lalu dimasukkan ke kantung
cucian
 Membalik kasur dengan cara melipat kasur pada bagian kepala
 Membersihkan tempat tidur dengan larutan desinfektan kemudian
dikeringkan. Demikian selanjutnya untuk bagian kaki.
 Memasang sprei besar
MENGGANTI ALAT TENUN TEMPAT TIDUR PASIEN TANPA PASIEN
DI ATASNYA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2
RS Dr. SISMADI
 Memasang perlak, kemudian sprei kecil
 Memasang selimut dan sarung bantal
 Merapikan alat-alat dan kantung cucian pada tempatnya.
 Perawat mencuci tangan
Unit terkait Unit Rawat Inap
MENGGANTI ALAT TENUN TEMPAT TIDUR PASIEN DENGAN
PASIEN DI ATASNYA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2
RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali Sp. M
Direktur
Suatu tindakan untuk mengganti alat tenun yang kotor dengan alat tenun yang
Pengertian bersih selama pelaksanaanya pasien tetap dalam keadaan berbaring di atas tempat
tidur.
1. Memberikan rasa nyaman bagi pasien
Tujuan 2. Agar tempat tidur pasien selalu dalam keadaan rapi dan bersih.
3. Mencegah dekubitus.
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RSDS/VIII/2019 Tentang SPO
Persiapan Pasien
1.Persiapan Mental :
a. Memberitahu kepada pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan
Persiapan Fisik :
Persiapan Administrasi
Persiapan Alat
Satu set alat tenun
a. Laken
Prosedur b. Stick laken
c. Sarung bantal
d. Selimut
e. Perlak (bila perlu diganti)
2. Kantung cucian
3. Larutan desinfektan dan lap

Cara Kerja
 Perawat mencuci tangan
MENGGANTI ALAT TENUN TEMPAT TIDUR PASIEN DENGAN
PASIEN DI ATASNYA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2
RS Dr. SISMADI
 Memiringkan pasien ke kiri
 Menggulung stik laken ke tengah tempat tidur sejauh mungkin
 Membersihkan perlak dengan larutan desinfektan, lalu digulung ke tengah
tempat tidur
 Menggulung laken sejauh mungkin ke tengah tempat tidur
 Memasang laken yang baru setengah bagian
 Menarik perlak yang telah dibersihkan kemudian memasang stik laken
setengah bagian
 Memiringkan pasien ke kanan
 Mengangkat stik laken yang kotor dan dimasukkan ke dalam kantung cucian
 Menarik perlak yang sebagian dan bersihkan dengan larutan desinfektan
 Mengangkat laken yang kotor
 Menarik sebagian laken yang bersih dan memasangnya
Memasang perlak dan stik laken
 Mengangkat sarung bantal yang kotor, lalu mengganti dengan yang bersih
 Memasang/meletakkan bantal di bawah kepala pasien
 Memasang selimut
 Merapikan pasien dan alat-alat
Perawat mencuci tangan

Sikap
 Peka terhadap privacy pasien
 Bersikap ramah, sopan dan sabar
 Hati-hati
 Cermat dalam menentukan langkah-langkah sesuai kondisi pasien

Unit terkait Unit Rawat Inap


MENCUCI RAMBUT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Suatu tindakan yang dilakukan untuk membersihkan rambut dengan
Pengertian
menggunakan shampo kemudian dibilas dengan air bersih.
M Memberikan rasa nyaman
Tujuan
Membersihkan rambut dari kotoran
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RSDS/VIII/2019 Tentang SPO
A. Persiapan alat
1. Handuk 2 buah
2. Perlak pengalas
3. Perlak untuk talang
4. Wash-kom berisi air hangat + gayung
5. Ember kosong
6. Kapas dan sisir
7. Shampo
Cara kerja
1. Perawat mencuci tangan
2. Perawat mencuci tangan
3. Atur posisi kepala di tepi tempat tidur
Prosedur
4. Pasang perlak pengalas dan lapisi dengan handuk
5. Pasang talang dan arahkan ke ember kosong
6. Tutup telinga dengan kapas
7. Alasi dada dengan handuk sampai leher
8. Basahi rambut dengan air hangat
9. Bila perlu ulangi cuci rambut
10. Angkat perlak talang dan masukkan ke dalam ember
11. Mengeringkan rambut dengan menggunakan handuk yang menutupi
dada

MENCUCI RAMBUT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2
RS Dr. SISMADI
12. Setelah kering sisir rambut
13. Angkat perlak pengalas dan handuk
14. Rapikan alat-alat
15. Perawat mencuci tangan

Sikap:
 Ramah
 Sopan
 Hati-hati
 Peka terhadap respon pasien

Unit Terkait Rawat Inap


MEMASANG KAP KUTU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Chambali Sp. M
Direktur
Suatu tindakan untuk menghilangkan kutu di daerah kepala dengan memberikan
Pengertian
obat dan menutup dengan kain segitiga (obat pembasmi kutu).
1. Untuk menghilangkan kutu
Tujuan 2. Untuk memberikan rasa nyaman
3. Untuk menjaga kebersihan kepala
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RSDS/VIII/2019 Tentang SPO
A. Persiapan Mental :
Memberitahukan pasien tentang tindakan yang akan dilakukan

B. Persiapan Fisik :
Memberikan posisi yang nyaman

Persiapan Administrasi : -

C. Persiapan alat
1. Kain segitiga
Prosedur 2. Karet pengalas
3. Kassa/kapas dengan vaselin
4. Obat pembasmi kutu
5. Sisir biasa dan sisir kutu
6. Kertas Koran
7. Piala ginjal (bengkok) berisi Lysol 2% - 3%

MEMASANG KAP KUTU


No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS Dr. SISMADI 2/2
Cara kerja
1. Ember berisi Lysol 2% - 3%
2. Perawat mencuci tangan
3. Mendekatkan alat-alat dekat pasien
4. Perawat cuci tangan dan berdiri dibelakang kepala pasien
5. Memasang pengalas di bawah kepala
6. Menempatkan ember Lysol di belakang kepala
7. Untuk menyambung alas karet dengan ember gunakan Koran
8. Menyisir rambut dengan sisir biasa dan sisir kutu
9. Memberikan Vaselin sekeliling batas rambut kepala pasien
10. Menggosok kulit kepala dengan obat pembasmi kutu hingga rata
11. Menjalin rambut (bila panjang) dengan longgar
12. Membungkus kepala dengan kain segitiga
13. Merapikan alat-alat dan dikembalikan ke tempatnya
14. Memperbaiki posisi pasien
15. Perawat mencuci tangan

Sikap
1. Ramah
2. Sopan

Unit terkait Unit Rawat Inap


MENYISIR RAMBUT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Suatu tindakan yang dilakukan untuk merapikan rambut pasien dengan cara
Pengertian
menyisir rambut.
1. Agar rambut pasien terlihat rapi
Tujuan 2. Meningkatkan rasa nyaman
3. Melihat kelainan pada kulit kepala
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RSDS/VIII/2019 Tentang SPO
Prosedur 1. A. Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
Memberitahu dan meminta izin pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan
2. Persiapan Fisik : -
B. Persiapan Administrasi : -

C. Persiapan Alat
1. Pengalas Handuk
2. Sisir
3. Kalau perlu karet pengikat, minyak rambut, kertas atau piala ginjal
(bengkok) berisi larutan Lysol 2 %
4. Kantung plastic

Cara Kerja
1. Perawat mencuci tangan
2. Mengatur posisi pasien, bila mungkin pasien duduk
3. Letakkan pengalas atau handuk kecil di bawah kepala
4. Rambut dibagi dua dan disisir sedikit demi sedikit dari ujung ke arah
pangkal

MENYISIR RAMBUT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2
RS Dr. SISMADI
5. Setelah rapi rambut di jalin dan diikat (bila rambut panjang)
6. Mengumpulkan rambut yang rontok dan di bungkus dengan kertas atau
dimasukkan ke dalam piala ginjal (bengkok)
7. Merapikan alat-alat
8. Perawat mencuci tangan

Sikap
1. Sopan
2. Hati-hati sehingga tidak menyakiti pasien

Unit terkait Unit Rawat Inap

MEMANDIKAN PASIEN
DALAM POSISI BERBARING
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/3
RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Chambali
Direktur
Suatu proses tindakan dalam membantu memandikan pasien menggunakan air
Pengertian
dan sabun dalam posisi berbaring.
Tujuan 1. Memberikan rasa nyaman bagi pasien
2. Agar tempat tidur pasien selalu dalam keadaan kering dan basah
3. Mendidik pasien dalam kebersihan
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RSDS/VIII/2019 Tentang SPO
A. Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
Memberitahu pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Persiapan Fisik :
Menutup pintu/sampiran
3. Persiapan Administrasi : -

B. Persiapan Alat
1. 2 kom berisi air 2/3 bagian
2. 2 kantong pencuci (wash-lap)
3. 2 handuk
4. Sabun dan tempatnya
Prosedur
5. Kamper spiritus dan bedak
6. Peralatan untuk menggosok gigi
7. Pakaian bersih
8. Sisir
9. Botol cebok
10. Kertas kloset

MEMANDIKAN PASIEN
DALAM POSISI BERBARING
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/3
RS Dr. SISMADI
C. Cara Kerja
- Pakaian bagian atas ditanggalkan
- Handuk atas dibentangkan memanjang di sisi kanan, dan handuk bawah
di sisi kiri, sehingga menutup bagian depan dan kedua lengan di atas
handuk
- Mencuci tangan dan ketiak, membilas minuman 3 X
- Mengeringkan dengan handuk atas
- Mencuci dada dan perut :
- Kedua lengan di keataskan dan diletakkan disamping kepala
- Merubah letak kedua handuk, sehingga leher, dada dan perut dapat di
cuci
- Mencuci leher, dada dan perut, kemudian mengeringkannya dengan
handuk atas
- Memberi bedak/talk tipis-tipis pada leher, dada, ketiak dan perut
- Membentangkan handuk atas memanjang di bawah Punggung

1. Mencuci punggung :
- Menutup bagian depan dengan handuk bawah
- Menanggalkan celana dalam
- Menganjurkan pasien miring ke kiri
- Membentangkan handuk atas memanjang di bawah punggung
- Mencuci punggung dengan wash-lap
- Mencuci paha dan bokong dengan handuk bawah
- Menggosokkan kamper spiritus dan bedak tipis-tipis
- Menganjurkan pasien miring kiri dan kanan
- Mencuci punggung, paha dan bokong sebelah kiri (terapi anus) seperti
sebelah kanan
- Mengenakan pakaian atas

MEMANDIKAN PASIEN
DALAM POSISI BERBARING
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3/3

RS DR SISMADI
2. Mencuci paha dan kaki :
- Membentangkan handuk atas menutupi bagian bawah
- Handuk bawah dibentangkan memanjang di bawah kaki
- Mencuci dengan kantong
- Mengeringkan dengan handuk bawah

3. Mencuci bagian bawah depan :


- Handuk bawah melintang dibawah bokong. Separuh menutup bagian
atas
- Mencuci bagian bawah dengan kantong pencuci bawah (wash-lap)
- Mengeringkan handuk dengan handuk bawah
- Memberi bedak tipis-tipis
- Mengenakan pakaian bawah
4. Menyisir rambut pasien
5. Merapikan alat-alat
6. Perawat mencuci tangan

Sikap
1. Peka terhadap privacy pasien
2. Bersikap Ramah, Sopan dan sabar
3. Hati-hati
4. Cermat dalam menentukan langkah-langkah sesuai kondisi pasien

Unit terkait Unit Rawat Inap

MEMBERSIHKAN MULUT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Pengertian Suatu tindakan yang dilakukan untuk membersihkan gigi dan rongga mulut.
1. Membersihkan mulut dari sisa-sisa makanan
2. Meningkatkan rasa nyaman pasien
Tujuan 3. Mencegah berkembangbiaknya mikro organisme dalam rongga
mulut/mencegah infeksi
4. Mencegah bau mulut
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RSDS/VIII/2019 Tentang SPO
a. Persiapan Pasien
Persiapan Mental :
Menberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
1. Persiapan Fisik : -
Persiapan Administrasi
b.Persiapan Alat
1. Handuk kecil
2. Gelas kumur berisi air matang
3. Lidi kapas, depper atau kain kassa
4. Bak instrument berisi :
5. Sudip lidah yang telah dilapisi kain kasa
Prosedur  Pinset anatomi 2 buah
 Borak glycerin
 Piala ginjal (bengkok)
C. Cara Kerja
1. Perawat mencuci tangan
2. Letakan handuk kecil di bawah dagu pasien
3. Miringkan kepala pasien di atas pinggiran bantal
4. Membuka mulut pasien dan menahan lidan dengan
5. Bersihkan mulut di mulai dari langit- langit dengan

MEMBERSIHKAN MULUT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2

RS Dr. SISMADI
6. mengunakan kassa basah yang di lilitkan pada pinset atu menggunakan
depper dengan cara mengusapkandari dalam kearah luar
7. Selanjutnya bersihkan gusi dan gigi bawah bagian luar,gusi dan gigi atas
bagian luar,dinding mulut kanan dan kiri
8. Setelah selesai olesi bibir dan mukosa,mulut dengan boraks gliserin
9. Merapikan alat
10. Perawat mencuci tangan
Sikap
 Hati-hati
 Tidak tergesa-gesa
Tidak menunjukkan rasa jijik
Unit terkait Unit rawat inap

MEMBANTU MENYIKAT GIGI


No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2
RS Dr. SISMADI
11. Meletakkan handuk di bawah dagu pasien
12. Basahi sikat gigi dengan sedikit air dan memberi pasta gigi
13. Bila pasien mampu, anjurkan untuk menyikat gigi
14. Bila pasien tidak mampu, bantu untuk menyikat gigi pasien
15. Bila sudah selesai, anjurkan pasien untuk berkumur dan air bekas kumur
di tampung dalam piala ginjal (bengkok)
16. Bersihkan dan keringkan mulut dengan handuk
17. Cuci sikat gigi, gelas dan piala ginjal (bengkok) di bawah air mengalir,
keringkan dan letakkan pada tempatnya
18. Perawat mencuci tangan

Unit terkait Unit Rawat Inap


MEMBERIKAN OBAT MELALUI ORAL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Pengertian Suatu tindakan untuk menyiapkan obat yang dapat diberikan melalui mulut pasien.
1. Mencegah, mengobati penyakit serta mengurangi rasa sakit
Tujuan 2. Membantu menegakkan diagnosa
3. Pasien merasa tenang
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RSDS/VIII/2019 Tentang SPO
F. Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
 Menjelaskan tentang obat-obatan yang akan diberikan.
2. Persiapan Fisik : -
3. Persiapan Administrasi :
Resep Obat

G. Persiapan Alat
1. 1.Obat-obat
2. 2.Gelas obat
Prosedur 3. 3.Daftar obat
4. 4.Tempat obat
5. 5.Baki/meja obat
6. 6.Gelas/gelas ukur

Cara Kerja
1. Membagi obat ke tempat obat :
a. Mencuci tangan
b. Membaca instruksi pada daftar obat
c. Mengambil obat-obat
d. Menyiapkan obat yang tepat menurut daftar obat
MEMBERIKAN OBAT MELALUI ORAL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2
RS Dr SISMADI
e. Menyiapkan obat cair beserta gelas obat
2. Membagi obat ke pasien :
a. Mencuci tangan
b. Mengambil daftar obat dan kemudian di teliti kembali
c. Menuangkan obat cair ke dalam gelas obat, jaga kebersihan etiket obat
d. Membawa obat dan daftar obat ke pasien sambil mencocokkan nama pada
tempat tidur dengan nama-nama pada daftar obat
e. Memastikan pasien benar dengan memanggil nama pasien dengan nama
pada daftar obat
3. Memberi obat satu persatu ke pasien sambil menunggu sampai pasien selesai
minum.

Sikap
1. Jujur
2. Teliti
3. Tanggung-jawab

- Unit Rawat Inap


Unit terkait - Unit Gawat Darurat
- Unit Rawat Jalan
MEMBERIKAN OBAT MELALUI SUBLINGUAL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Suatu usaha untuk menyiapkan obat yang dapat diberikan melalui bawah lidah
Pengertian
(sublingual).
1. Mencegah, mengobati penyakit serta mengurangi rasa sakit.
Tujuan
2.Pasien merasa nyaman
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
A. Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
Menjelaskan kepada pasien tentang obat-obatan yang diberikan
2. Persiapan Fisik :
Memperhatikan kondisi pasien sebelum dan sesudah pemberian obat.
3. Persiapan Administrasi : -
Resep Obat.

B. Persiapan Alat
Obat yang telah ditentukan dalam tempatnya

Prosedur
Cara Kerja
1. Memberikan obat kepada pasien
2. Memberitahu pasien agar meletakkan obat pada bagian bawah lidah, hingga
terlarut seluruhnya.
3. Menganjurkan pasien agar tetap menutup mulut, tidak minum dan berbicara
selama obat belum terlarut seluruhnya.

Sikap
Teliti
Sabar
MEMBERIKAN OBAT MELALUI SUBLINGUAL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2

RS Dr. SISMADI
Unit Rawat Inap
Unit terkait Unit Gawat Darurat
Unit Rawat Jalan
MEMBERIKAN OBAT MELALUI KULIT (OLES)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Pengertian Suatu tindakan untuk memberikan obat melalui kulit dengan cara dioleskan.
Tujuan Agar obat terserap kedalam kulit.
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
A. Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
Menjelaskan tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Persiapan Fisik :
Memasang sampiran
3. Persiapan Administrasi :
Resep Obat

B. Persiapan Alat
1. Obat yang diperlukan (salep, obat cair atau powder)
2. Kapas lidi steril
3. Kassa steril
Prosedur
4. Piala ginjal (bengkok)

C. Cara Kerja
1. Perawat mencuci tangan
2. Memberikan kulit dengan kassa steril
3. Mengoleskan kulit dengan salep/obat cair atau dengan menggunakan lidi
kapas atau kassa steril
4. Merapikan pasien dan alat-alat
5. Perawat mencuci tangan

D. Sikap
Sabar
MEMBERIKAN OBAT MELALUI KULIT (OLES)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2

RS Dr. SISMADI
Teliti
Peka terhadap respon pasien

- Unit Rawat Inap


- Unit Gawat Darurat
Unit terkait
- Unit Rawat Jalan
- Unit Kamar Operasi
MEMBERIKAN OBAT TETES MATA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Cara pemberian oabt yang dilakukan dengan memberikan obat tetes ke dalam
Pengertian
mata.
1. Sebagai pengobatan dan mencegah terjadinya infeksi

Tujuan 2. Mengurangi rasa sakit


3. Pasien merasa nyaman

Kebijakan SK Direktur Nomor ............... Tentang SPO


A. Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai prosedur yang
akan dilakukan
2. Persiapan Fisik :
Memperhatiakn kondisi/keadaan pasien sebelum pemberian obat.
3. Persiapan Administrasi :
Resep Obat

Prosedur B. Persiapan Alat


1. Obat tetes mata yang telah di tentukan
2. Pipet bila perlu
3. Bak instrument kecil berisi :
- Pinset anatomis steril
- Kain kassa steril beberapa potong
4. Kom steril kecil berisi bulatan kapas steril dalam larutan boorwater
5. Tissue
6. Korentang dalam tempatnya
7. Plester
MEMBERIKAN OBAT TETES MATA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2

RS Dr. SISMADI
8. Gunting verban
9. Balutan

Cara Kerja
1. Mencuci tangan
2. Memberikan dan menjelaskan kepada pasien
3. Membawa alat-alat ke dekat pasien
4. Mengatur posisi pasien : duduk/telentang dengan kepala di tengadahkan
5. Membersihkan kelopak bulu mata kearah hidung
6. Membuka kelopak mata bawah dengan jari-jari telunjuk kiri
7. Meneteskan obat mata pada permukaan konjungtiva kelopak mata bawah
sisi-dosis
8. Pasien dianjurkan untuk menutup dan mengedip-ngedipkan matanya
9. Membersihkan sekitar mata dari sisa obat dengan menggunakan kain kassa
10. Merapikan pasien dan obat-obatan
11. Mencuci tangan

Sikap
1. Sabar
2. Sopan
3. Hati-hati
- Unit Rawat Inap
Unit terkait - Unit Rawat Jalan
- Unit Gawat Darurat
MEMBERIKAN OBAT TETES TELINGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Pengertian Cara pemberian obat yang dilakukan dengan memberikan obat ke dalam telinga.
1. Sebagai pengobatan
2. Mengurangi rasa sakit
3. Kotoran telinga (serumen) menjadi lunak
Tujuan
4. Membasmi mikro organisme
5. Serangga yang masuk ke dalam rongga telinga menjadi mati
6. Sebagai anastesi
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
A. Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai prosedur yang
akan dilakukan
1. Persiapan Fisik :
Memperhatikan kondisi/keadaan pasien sebelum pemberian obat.
2. Persiapan Administrasi :
Resep Obat

Prosedur
B. Persiapan Alat
Baki yang berisi :
 Pipet bila perlu
 Bak instrumen kecil berisi :
 Pinset telinga
 Kain kassa
 Kapas lidi
 Spekulum telinga
 Lampu dahi/senter
MEMBERIKAN OBAT TETES TELINGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2

RS Dr. SISMADI

 Bengkok
 Bulatan kapas dalam tempatnya

Cara Kerja
1. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien
2. Membawa alat-alat kedekat pasien
3. Mengatur posisi pasien : pasien berbaring dengan posisi miring, telinga yang
sakit menghadap ke atas
4. Mencuci tangan
5. Membersihkan liang telinga dengan kapas lidi
6. Menarik daun telinga pasien dan diangkat ke atas dengan hati-hati
7. Meneteskan obat ke dalam liang telinga sesuai dosis. Biarkan posisi berbaring
miring/untuk beberapa menit
8. Merapikan pasien
9. Membersihkan alat-alat
10. Mencuci tangan

Sikap
1. Sabar
2. Sopan
3. Hati-hati
- Unit Rawat Inap
Unit terkait - Unit Rawat Jalan
- Unit Gawat Darurat
MEMBERIKAN OBAT TETES HIDUNG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Pemberian obat yang dilakukan dengan cara meneteskan/ menyemprotkan kedalam
Pengertian
hidung.
1. Pembengkakan pada selaput lendir hidung menjadi berkurang (mencegah
terjadinya infeksi)
Tujuan
2. Rasa sakit menjadi berkurang
3. Sebagai pengobatan
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
A. Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
 Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai prosedur yang
akan dilakukan
2. Persiapan Fisik :
 Memperhatiakn kondisi/keadaan pasien sebelum pemberian obat.
3. Persiapan Administrasi :
Resep Obat

B. Persiapan Alat
Prosedur
1. Obat yang sudah di tentukan
2. Pipet bila perlu
3. Kapas
4. Piala ginjal (bengkok)

Cara Kerja
1. Mencuci tangan
2. Pasien diberi sikap berbaring tengadah dengan kepala lebih rendah dari bahu,
misal :
 Bahu di ganjal bantal
MEMBERIKAN OBAT TETES HIDUNG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2

RS Dr. SISMADI

 Dorsal Recumbert
 Kepala di gantung di pinggir tempat tidur dan di sokong dengan satu
tangan perawat.
3. Mengisi pipet dengan obat yang sudah ditentukan
4. Menetesi hidung :
 Sesuai dengan dosis yang ditentukan
 Dianjurkan tengadah/berbaring 5-10 menit supaya obat tidak mengalir
keluar
 Membersihkan tetesan obat dengan kapas.
5. Merapikan dan mengembalikan alat pada tempatnya
6. Mencuci tangan

Sikap
1. Sabar
2. Ramah
3. Hati-hati

- Unit Rawat Inap


Unit terkait - Unit Rawat Jalan
- Unit Gawat Darurat
MEMBERIKAN OBAT MELALUI VAGINA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Pengertian Suatu tindakan memasukkan obat ke dalam tubuh melalui vagina.
Tujuan Mengobati saluran vagina dan atau serviks
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
A. Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai prosedur yang
akan dilakukan
2. Persiapan Fisik :
Menutup pintu, jendela atau sampiran
Memberikan posisi dorsal recumbent..
3. Persiapan Administrasi :
Resep Obat

B. Persiapan Alat
1. Baki berisi :
 Obat suppositoria vagina
Prosedur
 Kom berisi kapas sublimat
 Piala ginjal (bengkok)
 Sarung tangan
 Kertas kloset
2. Pengalas

Cara Kerja
1. Meletakkan alat-alat ke dekat pasien
2. Perawat mencuci tangan
3. Memasang pengalas di bawah bokong pasien
4. Pakaian bawah dilepaskan

MEMBERIKAN OBAT MELALUI VAGINA


No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2

RS Dr. SISMADI

5. Letakkan piala ginjal (bengkok) di dekat bokong pasien


6. Membuka pembungkus suppositoria
7. Memakai sarung tangan
8. Membersihkan vulva dengan kapas sublimat
9. Menjepit suppositoria yang telah diolesi vaselin dengan jari telunjuk dan jari
tengah.
10. Membuka labila minor dengan tangan kiri, kemudian tangan kanan
memasukkan suppositoria ke dalam vagina sejauh mungkin sambil pasien di
minta menarik nafas panjang.
11. Membuka sarung tangan
12. Merapikan pakaian pasien dan alat-alat
13. Perawat mencuci tangan

Sikap
Hati-hati
Teliti
Sopan
- Unit Rawat Inap
Unit terkait - Unit Gawat Darurat
- Unit Rawat Jalan

MEMBERIKAN OBAT melalui RECTUM


No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Pengertian Suatu tindakan yang dilakukan untuk pemberian obat yang melalui anus/rectum.
1. Sebagai pengobatan
Tujuan 2. Untuk mengurangi rasa sakit
3. Feses menjadi lunak dan merangsang untuk b.a.b
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
A. Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai prosedur yang
akan dilakukan
2. Persiapan Fisik :
Memperhatikan kondisi/keadaan pasien sebelum pemberian obat.
3. Persiapan Administrasi :
Resep Obat

B. Persiapan Alat
Prosedur 1. Obat Suppositorium
2. Sarung tangan kanan
3. Vaselin
4. Bengkok/Nierbeken
5. Sampiran (kalau perlu)

Cara Kerja
1. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien
2. Membawa alat-alat ke dekat pasien
3. Memasang sampiran bila perlu
4. Membuka pakaian bawah dan mengatur pasien dalam posisi
MEMBERIKAN OBAT melalui RECTUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2

RS Dr. SISMADI
miring ke kiri, kaki ditekuk.
5. Membuka pembungkus suppositorium
6. Memakai sarung tangan
7. Mengoles telunjuk tangan kanan dan ujung suppositorium dengan vaselin
8. Memasukkan suppositorium ke dalam rectum, sambil pasien dianjurkan
bernafas melalui mulut
9. Menganjurkan agar pasien tetap berbaring selama + 20 menit dan tidak
mengedan
10. Merapikan pasien dan membereskan alat-alat
11. Mencuci tangan

Sikap
Hati-hati
Teliti
Sabar
Sopan

- Unit Rawat Inap


Unit terkait - Unit Gawat Darurat
- Unit Rawat Jalan
MENYIAPKAN OBAT UNTUK INJEKSI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Suatau tindakan untuk menyiapkan obat-obatan (cair, padat) untuk diberikan atau
Pengertian
disuntikkan ke jaringan tubuh.
Tujuan Agar tindakan efektif dan efisien
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
A. Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental : -
2. Persiapan Fisik : -
3. Persiapan Administrasi : -

B. Persiapan Alat
1. Bak instrument
2. Spuit sesuai kebutuhan
3. Jarum sesuai cara pemberian obat
4. Kapas alkohol, kassa
5. Gergaji ampul (kalau perlu)
6. Obat suntikan (vial/flakon/ampul)
Prosedur 7. Aquadest / NaCL 0,9 %
8. Daftar obat
9. Piala ginjal (bengkok)

Cara Kerja
1. Jenis Flacon/vial :
Perawat mencuci tangan
Membaca daftar obat pasien
Mengambil obat, dan membuka tutup metal
 Desinfeksi tutup karet obat
 Mengambil spuit sambil memasukkan udara ke dalam spuit
Tusukkan/masukkan udara dari spuit kedalam vial
MENYIAPKAN OBAT UNTUK INJEKSI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2

RS Dr. SISMADI
Balikkan vial, kemudian masukkan obat ke dalam spuit dengan menarik
penghisap spuit
Jika dosis obat yang masuk ke spuit sudah sesuai
Tarik jarum dan keluarkan udara yang ada dalam spuit
Tutup jarum dan letakkan spuit dalam bak instrumen
Perawat mencuci tangan

2. Jenis Ampul :
Perawat mencuci tangan
Ketokkan perlahan-lahan ujung ampul dengan ujung jari
Gunakan kassa untuk mematahkan leher ampul
Hisap obat dari ampul
Jika dosis obat sudah sesuai, tarik jarum dan keluarkan udara yang ada dalam
jarum lalu tutup jarum
Letakkan spuit dalam bak instrumen
Perawat mencuci tangan

Sikap
1. Teliti
2. Hati-hati
3. Jujur

- Unit Rawat Inap


- Unit Gawat Darurat
Unit terkait - Unit Rawat Jalan
- Unit Kamar Operasi
- Unit Kebidanan VK

MEMBERIKAN OBAT MELALUI JARINGAN TUBUH (PARENTERAL)


No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/4

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Suatu tindakan menyiapkan dan memasukkan obat tertentu ke dalam jaringan tubuh
Pengertian dengan menggunakan spuit dan jarum suntikan steril melalui intra kutan, sub kutan,
intra maskular, intra vena.
1. Mempercepat reaksi dari cairan obat
2. Mendapat reaksi setempat (mantoux, skint test)
Tujuan
3. Membantu menegakkan diagnosa (penyuntikan zat kontras)
4. Mendapat kekebalan (imunisasi : BCG, DPT, ATS dan lain-lain)
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
A. Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
 Menjelaskan pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Persiapan Fisik :
 Memasang sampiran (menutup pintu)
3. Persiapan Administrasi :
 Resep obat
 Instruksi tertulis tentang pemberian obat

B. Persiapan Alat
Prosedur 1. Pemberian obat melalui intra kutan dan sub kutan
 Bak instrument berisi :
 1 buah spuit 1 cc berisi cairan suntikan
 Kapas alkohol
 Piala ginjal (bengkok)
 Buku catatan (buku obat)
2. Pemberian obat melalui Intra Maskuler
Sama dengan persiapan pemberian obat melalui intra kutan tetapi
dengan jarum berukuran 22-20 grage dan spuit sesuai dengan jumlah obat cairan
yang akan diberikan.

MEMBERIKAN OBAT MELALUI JARINGAN TUBUH (PARENTERAL)


No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/4

RS Dr. SISMADI

3. Pemberian obat melalui Intra Vena


 Sama dengan persiapan pemberian obat melalui intra kutan dengan ukuran
jarum disesuaikan dengan besarnya diameter vena serta spuit sesuai dengan
cairan/obat yang akan diberikan
 Karet pembendung
 Pengalas

Cara Kerja
1. Melalui Intra Kutan (Jaringan Kulit)
 Perawat mencuci tangan
 Menentukan lokasi penusukan :
 Mengusap daerah yang akan ditusuk dengan kapas alkohol
 Menegakkan kulit daerah yang akan di tusuk dengan ibu jari kiri
 Tusukkan jarum perlahan-lahan dengan lubang jarum mengarah ke atas
dengan posisi jarum dan kulit membentuk sudut 15 0 – 200. setelah ujung jarum
masuk ke kulit, jarum disejajarkan dengan kulit sambil memasukkan jarum
sampai + 2/3 dari ujung jarum
 Semprotkan cairan/obat sampai terjadi gelembung pada kulit lalu ditarik
jarum dengan cepat. Jangan di usap dengan kapas alkohol dan jangan di
massage
 Merapikan pasien dan obat-obat
 Perawat mencuci tangan

2. Melalui sub kutan (jaringan di bawah kulit)


 Perawat mencuci tangan
 Membebaskan daerah yang akan di suntik dari pakaian
 Menghapus hamakan kulit pasien dengan kapas alkohol
 Mengangkat kulit sedikit dengan jari telunjuk dan ibu jari tangan kiri,
kemudian memasukkan jarum dengan lubang jarum mengarah ke atas
dengan posisi jarum dengan kulit
MEMBERIKAN OBAT MELALUI JARINGAN TUBUH (PARENTERAL)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3/4

RS Dr. SISMADI
membentuk sudut + 45 O
 Melakukan aspirasi (menarik penghisap) untuk memeriksa apakah ada
darah atau tidak, bila tidak ada darah semprotkan cairan perlahan-lahan
sampai habis.
 Bila selesai, tarik jarum dengan cepat, kemudian lakukan massage kecil
pada luka bekas tusukan dengan menggunakan kapas alkohol
 Merapikan pasien
 Perawat mencuci tangan.

3. Melalui Intra Maskular


 Perawat mencuci tangan
 Membebaskan daerah yang akan ditusukkan dari pakaian
 Menghapus hamakan kulit dengan kapas alkohol
 Menegakkan kulit dengan tangan kiri atau mengangkat otot bila otot kecil
(orang yang kurus)
 Menusukkan jarum ke dalam otot dengan posisi jarum tegak lurus dengan
permukaan kulit sedalam ¾ panjang jarum
 Melakukan aspirasi apakah ada darah atau tidak, bila tidak ada darah
memasukkan obat perlahan-lahan
 Setelah obat masuk seluruhnya, tarik jarum dengan cepat kemudian lakukan
message pada luka bekas tusukan dengan menggunakan kapas alkohol
 Merapikan pasien dan alat-alat
 Perawat mencuci tangan

4. Melalui Intra Vena (pembuluh darah)


 Perawat mencuci tangan
 Membebaskan daerah yang akan ditusuk dari pakaian
 Memasang pengalas di bawah daerah/tempat penusukan
 Mengikat bagian diatas daerah yang akan ditusuk dengan karet
MEMBERIKAN OBAT MELALUI JARINGAN TUBUH (PARENTERAL)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
4/4

RS Dr. SISMADI
pembendung agar vena mudah diraba/dilihat. Bila vena belum cukup
tampak/masih sulit diraba, dianjurkan pasien untuk mengepal dan melepas
tangan dengan cepat. Jika vena sudah pasti teraba anjurkan pasien untuk
mengepalkan tangan
 Menghapus hamakan kulit dengan kapas alkohol
 Menegangkan kulit pasien dengan tangan kiri, lalu tusukkan jarum ke dalam
vena dengan lubang jarum mengarah ke atas dengan posisi jarum dan kulit
membentuk sudut 20 O – 30 O. setelah jarum masuk sejajarkan dengan kulit.
 Melakukan aspirasi, jika darah masuk ke dalam spuit, berarti penusukan
sudah benar
 Menganjurkan pasien untuk membuka kepalanya dan perawat membuka
karet pembendung, dan secara perlahan-lahan masuk cairan/obat ke dalam
vena
 Jika telah selesai, tarik jarum dengan cepat dan langsung menekan bekas
tusukan dengan kapas alkohol sampai darah tidak keluar lagi (bila perlu
dilepas + 5-10 menit)
 Merapikan pasien dan alat-alat
 Perawat mencuci tangan

Sikap
Teliti
Hati-hati
Pasti (tidak ragu-ragu) dan tepat
Peka terhadap respon pasien
Jujur

- Unit Rawat Inap


- Unit Gawat Darurat
Unit terkait
- Unit Rawat Jalan
- Unit Kamar Operasi

MELAKUKAN PPD TEST


No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Suatu tindakan memasukkan obat ke dalam jaringan kulit melalui suntikan
Pengertian
intrakutan.
1. Mengetahui reaksi pasien terhadap kuman
tuberkulosa
Tujuan
2. Pasien yang dicurigai menderita atau menghadap
kuman tuberkulosa
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
A. Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
 Menjelaskan tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Persiapan Fisik : -
3. Persiapan Administrasi :
 Resep Obat (PPD test)

B. Persiapan Alat
1. Bak instrument berisi :
 Spuit 1 cc 1 buah yang berisi cairan PPD test (5 unit)
Prosedur  Kapas basah (hangat)
2. Piala ginjal (bengkok)
3. Alat tulis (ballpoint)

Cara Kerja
1. Perawat mencuci tangan
2. Menentukan lokasi penyuntikan : bagian dalam lengan bawah sepertiga dari
lekukan siku (dua pertiga dari pergelangan tangan), pada kulit yang sehat
dan jauh dari pembuluh darah
3. Membasahi kulit yang akan ditusuk dengan kapas basah (hangat) sambil ibu
jari tangan kiri merenggangkan kulit.
MELAKUKAN PPD TEST
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2

RS Dr. SISMADI

4. Suntikkan obat PPD dengan tehnik penyuntikan : Intra-kutan (masukkan


jarum dengan sudut 15o setelah jarum masuk ke bawah kulit, jarum
disejajarkan, masukkan obat sampai terjadi gelombang di bawah kulit)
5. Setelah selesai tarik jarum lalu basahi sedikit kapas basah (hangat) serta
tidak boleh di massage
6. Beri tanda (lingkari) mengikuti gelembung (hanya sebatas gelembung)
7. Merapikan alat-alat
8. Mencatat identitas pasien, waktu penyuntikan dan pembacaan serta lokasi
9. Perawat mencuci tangan

Sikap
 Teliti
 Hati-hati

- Unit Rawat Inap


Unit terkait - Unit Gawat Darurat
- Unit Rawat Jalan
MEMBERIKAN OBAT MELALUI INHALASI (NEBULIZER)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Pengertian Suatu tindakan pemberian obat dengan cara menghirup uap
1. Membantu untuk mengencerkan sekret dalam saluran nafas
Tujuan 2. Melonggarkan jalan nafas sehingga pasien dapat memperoleh O 2 secara
adukuat
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
A. Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
Menjelaskan pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Persiapan Fisik :
 Mengatur posisi pasien (semi fowler/fowler)
 Menutup pintu/memasang sampiran
3. Persiapan Administrasi : -

B. Persiapan Alat
1. Baki berisi :
Alat nebulizer + selang + sungkup
Obat-obatan sesuai kebutuhan (instruksi dokter)
Prosedur
Tissue
Sputum pot
Piala ginjal (bengkok)

Cara Kerja
1. Dekatkan alat ke pasien
2. Perawat mencuci tangan
3. Letakkan sputum pot didekat pasien
4. Hubungkan pangkal sungkup dengan slang dan slang dengan alat nebulizer lalu
hubungkan alat dengan sumber listrik

MEMBERIKAN OBAT MELALUI INHALASI (NEBULAZER)


No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2

RS Dr. SISMADI
5. Masukkan obat yang telah ditentukan pada pangkal sungkup
6. Pasang sungkup ke pasien, kemudian hidupkan alat nebulizer dengan menekan
tombol “ON”
7. Anjurkan pasien untuk tarik nafas melalui hidung dengan dikeluarkan melalui
mulut
8. Lakukan claping pada punggung pasien selama tindakan berlangsung
9. Hentikan tindakan nebulizer bila obat habis dan matikan alat.
10. Lepaskan sungkup dari pasien, lepaskan slang dari pangkal sungkup dan
lepaskan slang dari alat nebulizer hubungkan alat dengan sumber listrik
11. Mengatur posisi pasien yang nyaman
12. Merapikan alat-alat
13. Perawat mencuci tangan

Sikap
Ramah
Sopan
Teliti
Tanggap/Peka terhadap respon pasien

- Unit Rawat Inap


Unit terkait - Unit Gawat Darurat
- Unit Rawat Jalan

MEMBERIKAN INFUS (IV TERAPI)


No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/3

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Suatu tindakan atau pengobatan dengan memasukkan cairan elektrolit, nutrisi dan
Pengertian
obat-obatan ke dalam vena (pembuluh darah) melalui kanul.
1. Memberikan cairan elektrolit dan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan dasar
Tujuan 2. Mengganti kekurangan cairan elektrolit
3. Sebagai media untuk pemberian obat melalui intra vena
Kebijakan SK Direktur Nomor ...?? Tentang SPO
A. Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
 Menjelaskan pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan serta
meminta izin.
2. Persiapan Fisik :
 Menutup pintu, jendela atau sampiran
3. Persiapan Administrasi : -

B. Persiapan Alat
Prosedur
1. Baki berisi :
 Cairan infus
 Infus set dan kanul/abocath
 Kassa steril
 Kapas alkohol
 Torniquet (karet pembendung), pengalas, piala Ginjal (bengkok)
 Salf dan cairan betadine
 Plester dan etiket
MEMBERIKAN INFUS (IV TERAPI)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/3

RS Dr. SISMADI
Cara Kerja
1. Perawat mencuci tangan
2. Membuka set infus kemudian tutup klem pada slang infus, buka tutup botol
cairan infus, buka tutup tube infus set lalu tusukkan tube infus set ke dalam
botol cairan infus.
3. Isi chamber dengan cairan sebanyak ½ dari bagian chamber, lalu buka tutup
ujung slang dan buka klem slang sampai tidak ada lagi udara di dalam slang,
kemudian klem slang dan tutup kembali slang infus.
4. Menyelesaikan dan persiapan vena :
 Siapkan plester untuk menfiksasi jarum
 Memilih tempat penusukan yaitu sebaiknya dimulai pada vena distal dan
pada tangan yang tidak dominan kemudian pasang pengalas.
 Letakkan ekstremitas pada posisi dibawah jatung
 Pasang torniquet + 15-20 cm dari tempat yang akan ditusuk
 Jika vena tidak cukup dilatasi, massage dan ketuk-ketuk vena serta
anjurkan pasien untuk mengenal dan melepas kepala dengan cepat.
5. Desinfektan kulit pada tempat yang akan ditusuk dengan cairan betadine dan
kapas alkohol.
6. Gunakan ibu jari untuk memegang kulit pada daerah yang akan ditusuk
7. Penusukan jarum :
 Pegang jarum dengan posisi jarum membentuk sudut 20 o – 30o dan
lubang jarum mengarah ke atas.
 Tusukkan jarum, setelah masuk (darah keluar ke jarum abocath). Jarum
di masukkan + 1 cc, kemudian tarik sedikit mandrin dan masukkan
abocath sampai ke pangkal.
 Buka torniquet dan buka penutup slang, kemudian tarik mandrin
seluruhnya dan sambungkan slang dengan abocath.
MEMBERIKAN INFUS (IV TERAPI)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3/3

RS Dr. SISMADI
 Atur tetesan & infeksi tanda infiltrat
 Fiksasi abocath dengan menggunakan plester :
- Olesi salf betadine pada tempat pemasukan
- Letakkan plester di atas pangkal jarum (melintang)
- Letakkan plester di bawah pangkal jarum, kemudian ke atas jarum
menyilang.
- Letakkan kembali plester diatas pangkal jarum (melintang).
 Tutup dengan kassa steril dan fiksasi kembali dengan plester
 Beri etiket (waktu/tanggal, ukuran jarum dan nama zuster)
 Atur kembali aliran/tetesan sesuai instruksi
 Beri tahu pasien tindakan telah selesai
 Rapikan pasien dan alat-alat
 Perawat mencuci tangan
 Pencatatan pada daftar infus dan catatan perawatan

Sikap
1. Teliti
2. Hati-hati
3. Tidak ragu-ragu
4. Cermat

- Unit Rawat Inap


Unit terkait
- Unit Gawat Darurat
MEMBERIKAN TRANFUSI DARAH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Suatu tindakan memasukkan darah dari seseorang (donor) kepada orang lain
Pengertian
(resipien) ke dalam vena dengan menggunakan perangkat infus
Tujuan Menambah darah (meningkatkan kadar Hb)
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
A. Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
 Menjelaskan pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Persiapan Fisik :
3. Persiapan Administrasi : -

B. Persiapan Alat
Sama dengan persiapan pemberian infus ditambah :
Cairan Fisiologis (Nacl 0,9%)
Darah yang dibutuhkan
Prosedur Obat-obatan : anti histamin (oradexon) + spuit

Cara Kerja
1. Perawat mencuci tangan
2. Dimulai dari pemberian Nacl 0,9% dengan cara yang sama saat memasang
infus
3. Memberikan obat anti histamin (oradexon 1 amp)
4. Memindahkan slang infus dari cairan ke botol/kantung darah yang sebelum
dipindahkan, slang diklem dahulu
5. Atur tetesan darah
6. Bila darah sudah habis, pindahkan kembali slang ke cairan Nacl 0,9%
MEMBERIKAN TRANFUSI DARAH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2

RS Dr. SISMADI
7. Perawat mencuci tangan
8. Mencatat pada lembar infus dan catatan perawatan

Sikap
Teliti
Hati-hati
Peka terhadap respon pasien
Sebelum pemberian darah:
Lapor dahulu pada dokter bila suhu pasien tinggi
Cocokan pada label: nama pasien, no kode pada kantong
darah, formulir permintaan darah,tanggal pengambilandan tanggal
kadaluarsa,golongan darah dan hasil tes ulang
Di periksa dahulu keadaan darah(warna,adanya
gumpalan darah)
Darah dari lemari es tidak boleh langsung di berikan, harus menunggu kurang
lebih 15 menit
 Awasi keadaan pasien (menggigil, sesak, urtikaria, suhu tinggi, nyeri
pinggang, sakit sepanjang vena dll) Bila terjadi gejala tersebut, klemslang dan
lapor dokter

- Unit Rawat Inap


- Unit Gawat Darurat
Unit terkait
- Unit Kamar Operasi
- Unit kamar bersalin
BLOOD- TAPP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Suatu tindakan yang dilakukan untuk mengeluarkan darah dari pembuluh darah
Pengertian
balik (vena)
1. Mengurangi kekentalan darah
Tujuan
2. Agar aliran darah menjadi lancar
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
A. Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
 Memberitahu pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Persiapan Fisik : Pasien dalam berbaring
3. Persiapan Administrasi :
Hasil pemeriksaan Laboratorium (Hb, Ht)

B. Persiapan Alat
Baki Berisi :
 Blood set
 Abocath No. 18
 Kapas alkohol dalam tempatnya
Prosedur
 Tourniquet
 Sputi 1 cc berisi heparin + 1000 ui
 Plester
 Gunting
 Pengalas
 Botol untuk menampung darah

Cara Kerja
1. Perawat mencuci tangan

BLOOD- TAPP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2

RS Dr. SISMADI
2. Meletakkan pengalas di bawah lengan yang akan ditusuk
3. Membuka pembungkus blood set, kemudian klem slang dan letakkan di atas
pengalas.
4. Menyiapkan plester untuk fiksasi jarum/abocath
5. Memasang tourniquit + 10-15 cm dari vena yang akan ditusuk
6. Mendesinfeksi daerah/vena yang akan ditusuk
7. Membuka abocath lalu menusukkannya ke dalam vena
8. Setelah abocath dapat terpasang lepaskan mandrin dan sambungkan abocath
dengan slang, lalu fiksasi abocath dengan plester
9. Masukkan heparin melalui slang
10. Gunting pangkal slang (buang chambar blood set)
11. Buka klem slang, lalu alirkan darah ke dalam botol
12. Bila telah selesai, klem slang lalu cabut abocath dari vena
13. Menekan bekas tusukan abocath dengan menggunakan kapas alkohol, lalu
diplester selama + 5 menit
14. Memberitahu pasien bahwa tindakan telah selesai
15. Merapikan pasien dan alat-alat
16. Perawat mencuci tangan

Sikap
Teliti
Hati-hati
Peka terhadap respon pasien
- Unit Rawat Inap
Unit terkait - Unit Gawat Darurat
- Unit Kamar Operasi

MENGUKUR BALANCE CAIRAN


No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Mengawasi dan mengukur jumlah cairan yang masuk dan jumlah urine yang
Pengertian
keluar.
Tujuan Menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
A. Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
Menjelaskan pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Persiapan Fisik : -
3. Persiapan Administrasi : -

B. Persiapan Alat
1. Pispot/urinal
2. Penampung urine yang tertutup, berkapasitas + 2 liter dan terdapat skala.
Pada penampung urine ini harus diberi label (nama, jenis kelamin, tanggal
Prosedur mulai pengumpulan urine, ruangan/kamar, no. RM)
3. Kain pel sebagai pengalas botol penampung urine
4. Catatan perawatan (balance cairan)

Cara Kerja
1. Mencatat jumlah pemasukan air (oral/maag slang dan infus)
2. Menampung urine, bagi pasien yang memerlukan bantuan harus ditolong
untuk buang air kecil, dan urine dimasukkan ke tempat penampungan yang
telah di sediakan
3. Setiap 24 jam urine diukur volumenya (ukur berat jenis urine untuk pasien
diabetes insipidus)
MENGUKUR BALANCE CAIRAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2

RS Dr. SISMADI
4. Bila urine dikumpulkan hanya untuk bahan pemeriksaan laboratorium,
setelah 24 jam urine dibuang dan alat-alat dirapikan
5. Catat semua jumlah urine dalam catatan perawatan dan lakukan
penghitungan selisih antara pemasukan dan pengeluaran.
6. Perawat mencuci tangan

Sikap
Teliti
Hati-hati

Unit terkait Unit Rawat Inap


MEMBERIKAN POSISI SIM’S
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/1

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Suatu tindakan yang dilakukan untuk merubah posisi pasien dari suatu posisi ke
Pengertian
posisi miring dengan kaki bagian atas ditekuk (setengah telungkup).
1. Memudahkan untuk rektal touché
Tujuan 2. Memudahkan perawat dalam memberikan tindakan perawatan (misalnya
huknah, menolong b.a.b)
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
Memberitahu pasien tentang prosedur yang akan dilakukan
2. Persiapan Fisik : -
3. Persiapan Administrasi : -

Prosedur
Cara Kerja
1. Perawat mencuci tangan
2. Menganjurkan pasien untuk miring setengah telungkup ke arah kiri atau
kanan, lengan pada sisi yang tertindih diletakkan sejajar dengan punggung
3. Tekuk lutut kaki yang berada pada sisi atas dengan ditarik ke arah perut.
4. Perawat mencuci tangan
- Unit Rawat Inap
Unit Terkait - Unit Rawat Jalan
- Unit Gawat Darurat

MEMBERIKAN POSISI FOWLER/SEMI FOWLER


No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Suatu tindakan yang dilakukan untuk merubah posisi pasien dari suatu posisi ke
Pengertian
posisi duduk atau setengah duduk.
1. Melegakan pernafasan
Tujuan 2. Memudahkan perawat dalam memberikan tindakan perawatan (misalnya
memberi makan)
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
Memberitahu pasien tentang prosedur yang akan dilakukan
2. Persiapan Fisik : -
3. Persiapan Administrasi : -

Cara Kerja
1. Perawat mencuci tangan
2. Menaikkan pasien
Prosedur
- Perawat berdiri disebelah kanan menghadap pasien
- Menganjurkan pasien untuk menekuk kedua lutut
- Menganjurkan pasien untuk menopang badan dengan kedua lengan
- Tangan kanan perawat membantu dibawah ketiak (pangkal lengan)
dan tangan kiri dibawah punggung pasien
- Menganjurkan pasien untuk mendorong badannya kebelakang
a. Perawat berdiri dikedua sisi tempat tidur
b. Masing-masing perawat merentangkan satu tangan
dibawah bahu dan satu tangan dibawah
MEMBERIKAN POSISI FOWLER/SEMI FOWLER
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2

RS Dr. SISMADI
pangkal paha, saling berpegangan
c. Menganjurkan pasien untuk menundukkan kepala dan
kedua tangan diatas perut
d. Salah satu perawat memberi aba-aba dan bersama-sama
mengangkat pasien keatas
3. Menyusun bantal dengan sudut 600 – 900 untuk posisi fowler dan 300 – 450
untuk posisi semi fowler atau tinggikan bagian kepala tempat tidur dengan
sudut yang sama.
4. Berikan posisi pasien yang nyaman
5. Perawat mencuci tangan
- Unit Rawat Inap
Unit Terkait - Unit Rawat Jalan
- Unit Gawat Darurat
MEMBERIKAN POSISI DORSAL RECUMBENT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDARD Tanggal Terbit
PROCEDURE
OPERATING Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Suatu tindakan yang dilakukan untuk merapika dan membersihkan kuku-kuku
Pengertian
pasien
1. Agar kuku pendek dan bersih
Tujuan 2. Mencegah tergoresnya kulit bila pasien menggaruk (mencegah) terjadinya
infeksi)
Kebijakan Sesuai dengan kebijakan menggunting kuku
Prosedur
H. Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan.
2. Persiapan Fisik : -
3. Persiapan Administrasi : -

I. Persiapan Alat
1. Pengalat
2. Handuk kecil
3. Gunting kuku
4. Sikat kuku
5. Piala ginjal (bengkok)
6. Wash-kom berisi air hangat
7. Lotion

Cara Kerja
1. Perawat mencuci tangan
2. Letakkan pengalas piala ginjal (bengkok)
3. Gunting kuku jari tangan lebih dahulu lalu kikir satu persatu
4. Rendam jari tangan dalam wash-kom air hangat, kemudian sikat
dengan sikat kuku lalu keringkan dengan dengan handuk
5. Setelah kering berikan Loton pada jari-jari
MEMBERIKAN POSISI DORSAL RECUMBENT
No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
2/2

RS Dr. SISMADI
6. Ulangi langkah-langkah di atas untuk kuku-kuku jari kaki
7. Rapikan alat-alat
8. Perawat mencuci tangan
Prosedur Sikap
- Hati-hati
- Teliti

- Unit rawat inap


Unit terkait - Unit gawat darurat

MEMBERIKAN POSISI LITOTOMI


No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI

Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Suatu tindakan yang dilakukan untuk merubah posisi pasien dari suatu posisi ke
posisi terlentang dengan kedua tungkai diangkat, lutut ditekuk kearah dada,
Pengertian
tungkai bawah ditopang oleh dua orang perawat ; bila ada meja ginekologi,
tungkai bawah diletakkan pada penahan kaki yang tersedia.
1. Memudahkan pemeriksaan daerah rongga panggul (misalnya touché,
sistoskopi, rektoskopi)
Tujuan
2. Memudahkan pelaksanaan parasat (misalnya menolong partus, operasi
haemoroid, pemasangan IUD, curettage)
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
Prosedur Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
 Menjelaskan pada pasien tentang prosedur dan tindakan yang
akan dilakukan.
2. Persiapan Fisik :
1. Menutup pintu, jendela atau memasang sampiran
3. Persiapan administrasi : -

Persiapan Alat
 Meja ginekologi

Cara Kerja
1. Perawat mencuci tangan
2. Pasien tidur terlentang, kedua kaki diangkat dan ditekuk kearah perut
3. Tungkai bawah ditekuk dengan membuat sudut 90 °

MEMBERIKAN POSISI LITOTOMI


No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2

RS Dr. SISMADI
4. terhadap paha, Karena sikap ini sulit dipertahankan, maka
dipergunakan alat penahan kaki (bila ada meja ginekologi)
5. Rapikan pasien setelah selesai pemeriksaan atau pelaksanaan perasat.
6. Perawat mencuci tangan

 Unit rawat inap


Unit terkait  Unit kamar bersalin
 Unit gawat darurat

MEMBERIKAN POSISI TRENDELENBERG


No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Suatu tindakan yang dilakukan untuk merubah posisi pasien dari suatu posisi ke
Pengertian
posisi dimana bagian kepala lebih rendah dari pada bagian kaki
1. Agar darah lebih banyak mengalir ke daerah kepala.
Tujuan
2. Untuk memudahkan perawatan dan pemeriksaan
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
Prosedur Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
 Menjelaskan pada pasien tentang prosedur dan tindakan yang
akan dilakukan.
2 Persiapan Fisik :
 Merapikan sikap pasien (tergantung indikasi, misalnya miring
kanan, kiri atau telentang
3 Persiapan administrasi : -

Persiapan Alat
1. Dua balok besar yang sam tingginya atau tempat tidur yang dapat
ditinggalkan di bagian kaki
2. Dua/tiga orang perawat

Cara Kerja
1. Perawat mencuci tangan
2. Mengangkat bagian kaki tempat tidur, perawat lain
memberi/meletakkan balok di bawah kaki tempat tidur
3. Merapikan pasien
4. Perawat mencuci tangan

MEMBERIKAN POSISI TRENDELENBERG


No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2

RS Dr. SISMADI
 Unit rawat inap
Unit terkait  Unit kamar bersalin
 Unit gawat darurat
MEMBERIKAN LATIHAN PASIF
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/1

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Suatu tindakan yang dilakukan dengan meatih pergerakan otot dan sendi
Pengertian
terutama ekstremitas pasien di tempat tidur
1. Untuk melatih pergerakan otot dan sendi
Tujuan
2. Sebagai terapi
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
Prosedur Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
 Menjelaskan pada pasien tentang prosedur dan tindakan yang
akan dilakukan.
2. Persiapan Fisik :
3. Persiapan administrasi : -

Persiapan Alat
-

Cara Kerja
1. Perawat mencuci tangan
2. Membantu pasien terlentang
3. Melatih pergerakan otot dan sendi pada kedua ekstremitas atas dan
bawah secara bergantian dengan gerakan-gerakan normal
4. Merapikan pasien dan tempat tidur pasien
5. Perawat cuci tangan

Unit terkait  Unit rawat inap


MEMBERIKAN LATIHAN AKTIF
No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Pengertian Suatu tindakan yang dilakukan dengan melatih pasien dalam melakukan aktifitas
1. Untuk membantu pasien dalam beraktifitas
Tujuan
2. Sebagai terapi
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
Prosedur Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
 Menjelaskan pada pasien tentang prosedur dan tindakan yang
akan dilakukan.
2. Persiapan Fisik :
 Persiapan keadaan fisik pasien sebelum latihan
 Mengukur tanda-tanda vital sebelum dan sesudah latihan
3. Persiapan administrasi : -

Persiapan Alat
Menyiapkan alat Bantu sesuai dengan kebutuhan dan jenis latihan,
misalnya : three foot, tetrafoot, tongkat dan lain-lain

Cara Kerja
1. Perawat mencuci tangan
2. Melatih pasien secara bertahap untuk :
 Berbaring setengah duduk, sampai duduk di tempat tidur
 Duduk ditepi tempat tidur sambil menggoyang-goyangkan kaki
 Duduk kursi
MEMBERIKAN LATIHAN AKTIF
No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
2/2

RS Dr. SISMADI
 Berdiri di sisi tempat tidur sambil berjalan mengelilingi tempat
tidur dengan berpegangan pada pinggir tempat tidur
 Berjalan dengan menggunakan alat Bantu bejalan
 Berjalan tanpa menggunakan alat Bantu berjalan
 Naik ke tempat tidur
3. Merapikan pasien dan memberikan posisi yang nyaman
4. Perawat cuci tangan

Unit terkait  Unit rawat inap

MEMBANTU PASIEN DALAM LATIHAN OTOT (RANGE OF MOTION)


No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Suatu tindakan yang dilakukan untuk melatih otot dengan menggerakkan organ-
Pengertian
organ tubuh pasien terutama ekstremitas
1. Relaksasi otot
Tujuan 2. Mencegah kontraktur (kekakuan otot) dan atrofi
3. Melatih kekakuan otot
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
Prosedur Persiapan Pasien
3. Persiapan Mental :
 Menjelaskan pada pasien tentang prosedur dan tindakan yang
akan dilakukan.
4. Persiapan Fisik :
 Memeriksa Tekanan Darah sebelum dan sesudah pemeriksaan
3. Persiapan administrasi : -
Persiapan Alat
-

Cara Kerja
1. Perawat mencuci tangan
2. Melakukan pergerakan pada leher dan ekstremitas atas :
 Gerakan fleksi dan ekstensi pada leher
 Gerakan memutar kepala
 Gerakan fleksi dan ekstensi dari bahu dan siku
 Memutar siku ke dalam 140ank e Luar
 Menggerakkan pergelangan tangan fleksi, ekstensi dan memutar
 Menggerakkan jari

MEMBANTU PASIEN DALAM LATIHAN OTOT (RANGE OF MOTION)


No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2

RS Dr. SISMADI
3. Melakukan pergerakan pada ekstremitas bawah :
 Gerakan fleksi dan ekstensi lutut
 Gerakan abdukasi dan addukasi serta rotasi pangkal paha
 Gerakan fleksi dan ekstensi dari pergelangan kaki
 Gerakan memutar pergelangan kaki
 Menggerakan jari-jari
4. Merapikan pasien dan tempat tidur
5. Perawat mencuci tangan
Unit terkait  Unit rawat inap

MEMINDAHKAN PASIEN Dari TEMPAT TIDUR ke KURSI RODA dan


SEBALIKNYA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Suatu tindakan untuk memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi roda atau
Pengertian
sebaliknya
1. Melatih mobilisasi pasien
Tujuan
2. Membatasi pergerakan pasien sesuai dengan keadaan fisik atau diagnosa
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
Prosedur Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
 Menjelaskan pada pasien tentang prosedur dan tindakan yang
akan dilakukan.
2. Persiapan Fisik :
 Persiapan keadaan fisik pasien sebeum latihan
 Mengukur tanda-tanda vital sebelum dan sesudah latihan
3. Persiapan administrasi : -

Persiapan Alat
 Kursi roda

Cara Kerja
1. Perawat mencuci tangan
2. Meletakkan kursi roda sejajar dengan tempat tidur
3. Megunci kursi roda dan membuka sandaran kaki
4. Kedua kaki pasien di geser ke pinggir tempat tidur dan dibantu untuk
duduk dengan kaki direntangkan
5. Perawat meletakkan kedua tangan dibawah ketiak pasien dan jari-jari
melebar menutupi bagian atas

MEMINDAHKAN PASIEN Dari TEMPAT TIDUR ke KURSI RODA dan


SEBALIKNYA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2

RS Dr. SISMADI
6. Pasien di Bantu untuk berdiri
7. Membantu pasien untuk membelakangi kursi roda
8. Kedua tangan pasien memegang sandaran kursi roda
9. Memasang kembali sandaran kaki dan meletakkan kaki pasien di atas
sandaran kaki
10. Perawat mencuci tangan

Unit terkait  Unit rawat inap

MEMINDAHKAN / MENGANGKAT PASIEN dari TEMPAT TIDUR ke


KERETA DORONG oleh 2 atau 3 ORANG PERAWAT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Pengertian Suatu tindakan untuk memindahkan pasien dari tempat tidur ke kereta dorong
Membasmi dan atau menghindari pergerakkan psien sesuai dengan keadaan
Tujuan
fisik atau diagnosanya
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
Prosedur Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
 Menjelaskan pada pasien tentang prosedur dan tindakan yang
akan dilakukan.
2. Persiapan Fisik : -
3. Persiapan administrasi : -

Persiapan Alat
1. Kereta dorong
2. Pengalas kereta dorong
3. Bantal lengkap dengan sarungnya
4. Selimut
5. Tiga orang perawat
Cara Kerja
1. Perawat mencuci tangan
2. Menempatkan kereta dorong dimana bagian kepala kereta dorong berada
pada bagian kaki tempat tidur dengan membentuk sudut 90°, atau sejajar
dengan tempat tidur bila pasien dapat menggeserkan badannya sndiri ke
kereta dorong.

MEMINDAHKAN / MENGANGKAT PASIEN dari TEMPAT TIDUR ke


KERETA DORONG oleh 2 atau 3 ORANG PERAWAT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
\ \ 2/2

RS Dr. SISMADI
3. Mengunci kereta dorong
4. Perawat berdiri di sebelah kanan pasien
5. Susupkan lengan-lengan perawat (perawat I dibagian leher dan
punggung, perawat II dibagian pinggang dan bokong, perawat III
dibagian paha dan kaki) dengantelapak tangan ke atas sampai mencapai
sisi kiri pasien, telapak tangan perawat dirapatkan ke badan pasien
dengan sedikit ditekan untuk menahan agar pasien tidak terlepas/jatuh
6. Salah seorang perawat memberi aba-aba dan dengan serentak pasien
diangkat menuju ke kereta dorong.
7. Meletakkan pasien secara bersam-sama dan perlahan-lahan diatas kereta
dorong
8. Merapikan pasien dan membawa pasien untuk pemeriksaan
9. Merapikan tempat tidur
10. Perawat mencuci tangan

Unit terkait  Unit rawat inap

IRIGASI TELINGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
STANDAR Ditetapkan oleh
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Suatu tindakan mencuci/mengumbah liang telinga luar dengan cairan yang
Pengertian
dialirkan ke dalam telinga dan luar telinga.
1. Membersihkan liang telinga dari benda asing (semut, biji-bijian dan
Tujuan sebagainya), serumen / kotoran, nanah dan lain-lain.
2. Mengurangi rasa sakit.
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
1. Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
 Menjelaskan tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Persiapan Fisik :
 Mengatur posisi pasien : duduk atau berbaring dengan kepala
dimiringkan dimana telinga yang akan di kumbah berada di bagian
atas.
3. Persiapan Administrasi : -

2. Persiapan Alat
Prosedur
Baki berisi :
 Cairan yang diperlukan (H2O2) atau sesuai dengan instruksi dokter
 Spuit 10 cc steril tanpa jarum (pipet)
 Lidi kapas
 Kassa steril dalam tromol
 Tissue
 Korentang
 Pengalas
 Piala ginjal (bengkok)

IRIGASI TELINGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2

RS DR SISMADI

Cara Kerja
1. Perawat mencuci tangan
2. Meletakkan pengalas di sekitar bahu
3. Meletakkan piala ginjal/bengkok di bawah telinga
4. Mengisi spuit/pipet dengan obat (cairan) yang diperlukan sesuai dengan
instruksi dokter
5. Menyemprotkan atau menetesi telinga :
 Daun telinga ditarik ke belakang atas (dewasa), untuk anak-anak
telinga ditarik ke belakang bawah.
 Menyemprotkan cairan perlahan-lahan.
6. Pasien dianjurkan untuk mempertahankan posisinya beberapa saat, lalu
membalikkan posisi kearah yang berlawanan (posisi telinga yang dikumbah
berada dibawah)
7. Tunggu beberapa saat sampai cairan yang dimasukkan keluar, kemudian
bersihkan telinga.
8. Merapikan pasien dan alat-alat
9. Perawat mencuci tangan

HAL-HAL YANG PERLU DI PERHATIKAN


1. Saat menyemprotkan / meneteskan cairan harus perlahan-lahan dan tidak
boleh langsung ke dalam telinga, tetapi diarahkan ke dinding telinga.
2. Hentikan tindakan bila pasien merasa / mengeluh sakit, mual atau pusing.

- Unit Rawat Inap


Unit terkait - Unit Rawat Jalan
- Unit Gawat Darurat
IRIGASI MATA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Suatu tindakan mencuci mata/mengumbah dengan cairan yang terus menerus
Pengertian
mengalir, menggunakan spuit atau pipet
1. Membebaskan mata dari kotoran / benda asing
Tujuan
2. Membebaskan radang
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
A. Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
 Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan
2. Persiapan Fisik :
 Mengatur posisi pasien : duduk atau terlentang dengan kepala di
miringkan kearah yang sakit.
3. Persiapan Administrasi : -

B. Persiapan Alat
1. Kom steril dan cairan yang diperlukan atas instruksi dokter (Nacl 0,9%,
Aquadest, Boorwater 3 %)
Prosedur 2. Pipet steril / spuit steril tanpa jarum (20 cc)
3. Kapas lembab steril
4. Korentang
5. Pengalas, handuk kecil
6. Piala ginjal (bengkok) 2 buah
7. Obat mata bila perlu.

Cara Kerja
1. Perawat mencuci tangan
2. Memasang pengalas

IRIGASI MATA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2

RS Dr. SISMADI
3. Meletakkan piala ginjal (bengkok) dibawah mata yang akan dikumbah
4. Membersihkan kelopak mata dengan kapas lembab dari sudut luar kearah
hidung, kapas hanya satu kali pakai lalu dibuang
5. Mengisi spuit dengan cairan irigasi
6. Membuka kelopak mata bawah dengan tangan kiri dan menganjurkan
pasien untuk melihat ke atas.
7. Perawat mencuci tangan

Unit terkait - Unit Rawat Inap


- Unit Rawat Jalan
- Unit Gawat Darurat

BILAS LAMBUNG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Suatu tindakan memasukkan dan mengeluarkan cairan dari lambung
Pengertian
melalui maag-slang dengan menggunakan Nacl 0,9 % atau air es.
1. Membersihkan dan mengosongkan lambung
Tujuan
2. Vasokonstriksi
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
Prosedur A. Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
 Menjelaskan tentang tindakan
yang akan dilakukan pada pasien dan atau keluarga.
2. Persiapan Fisik :
 Pasien terpasang maag-slang
 Mengatur posisi pasien : berbaring tanpa bantal
 Menutup pintu atau memasang sampiran
3. Persiapan Administrasi : -

B. Persiapan Alat
1. Piala ginjal (bengkok) 2 buah
2. Spuit 50 cc dan corong
3. Cairan yang diperlukan dalam
tempatnya
4. Tissue
5. Was-kom untuk menampung
cairan
6. Pengalas

Cara Kerja
1. Perawat mencuci
tangan
2. Memasang
pengalas dibawah wash-kom ditempatkan
BILAS LAMBUNG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2

RS Dr. SISMADI

3. Melakukan aspirasi
untuk memastikan posisi maag-slang tetap berada di lambung
4. Memasang corong
dan menuangkan cairan
5. Lepaskan corong
lalu pasang spuit 50 cc
6. Lakukan aspirasi
untuk mengeluarkan cairan yang telah dimasukkan, lakukan
berulang kali (secukupnya) sampai bersih.
7. Bila telah selesai
tutup ujung slang
8. Merapikan pasien
dan alat-alat
9. Perawat mencuci
tangan

Sikap
 Hati-hati
 Teliti
 Sabar

-Unit Rawat Inap


Unit terkait
-Unit Gawat Darurat
MEMBERIKAN RENDAMAN DUDUK
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Pengertian Suatu tindakan yang dilakukan untuk merendam daerah bokong.
1. Sebagai pengobatan
Tujuan 2. Mengurangi rasa sakit
3. Membersihkan luka
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
Prosedur A. Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
 Menjelaskan tentang tindakan yang akan dilakukan.
2. Persiapan Fisik :
 Memberikan privacy ruangan (bila
perlu dilakukan di kamar mandi)
3. Persiapan Administrasi : -

B. Persiapan Alat
1. Cairan rendaman dalam kom untuk merendam. Biasanya yang
dipakai adalah PK dengan perbandingan 1 : 4000 (atau sesuai
instruksi dokter)
2. Handuk
3. Alat-alat untuk vulva hygiene dan mengganti balutan.

Cara Kerja
1. Perawat mencuci tangan
2. Membuat cairan untuk rendaman dengan suhu 37O – 40O C
3. Membantu pasien untuk duduk di atas kom rendaman
MEMBERIKAN RENDAMAN DUDUK
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2

RS Dr. SISMADI
4. Beritahu pasien waktu mengeringkan daerah bokong dan kembali
ke tempat tidur
5. Ganti balutan luka
6. Merapikan pasien dan alat-alat
7. Perawat mencuci tangan

Sikap
1. Sopan
2. Hati-hati

 Unit Rawat Inap


Unit terkait

MENCUCI TANGAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur

Pengertian Suatu tindakan yang dilakukan untuk mencuci dan membersihkan tangan.

1. Untuk membersihkan tangan


Tujuan
2. Untuk mencegah infeksi nasokomial
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
Prosedur A. Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental : -
2. Persiapan Fisik : -
3. Persiapan Administrasi : -
B. Persiapan Alat
1. Sabun
2. Lap yang bersih dan kering
3. Air besih

Cara Kerja
1. Kedua tangan dibasahi dibawah air mengalir
2. Tangan disabuni dan di gosok terutama di sela-sela jari dan
kuku secara merata.
3. Tangan dibilas dari jari kea rah siku dibawah air mengalir
sampai bersih.
4. Dikeringkan dengan lap sampai kering.

Sikap
1. Teliti
2. Hati-hati

MENCUCI TANGAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2

RS Dr. SISMADI
Unit Terkait - Unit Rawat Inap
- Unit Rawat Jalan
- Unit Gawat Darurat
MEMBUAT LARUTAN DESINFEKTAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur

Pengertian Menyiapkan atau membuat larutan desinfektan sesuai dengan ketentuan.

Menyediakan larutan desinfektan yang dapat digunakan secara tepat guna dan
Tujuan
aman serta dalam keadaan siap pakai.
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
A. Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental : -
2. Persiapan Fisik : -
3. Persiapan Administrasi : -

B. Persiapan Alat
1. Tabung/gelas ukur
2. Larutan desinfektan
3. Ember berisi air
4. Ember/was-kom/piala ginjal

Prosedur
Cara Kerja
1. Menentukan presentasi dan jumlah cairan yang akan dibuat (misalnya :
Larutan lisol/creolin/salvon 0,5% sebanyak 3 liter)
2. Menuangkan lisol/creolin/salvon kedalam gelas ukur (sebanyak 15 cc)
3. Mencampurkan lisol/creolin/ salvo 15 cc kedalam air (3 liter) yang telah
disediakan.
4. Merapikan alat-alat
5. Perawat mencuci tangan.

MEMBUAT LARUTAN DESINFEKTAN


No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2

RS Dr. SISMADI
Sikap
1. Hati-hati agar tidak
tercecer
2. Teliti
Unit Terkait - Unit Rawat Inap
- Unit Rawat Jalan
- Unit Gawat Darurat
- Unit Kamar Bedah / OK

MENCUCI TANGAN dengan LARUTAN DESINFEKTAN


No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Suatu tindakan yang dilakukan untuk membersihkan tangan dengan
Pengertian
menggunakan sikat steril dan cairan desinfektan dibawah air mengalir.
Suatu tindakan yang dilakukan untuk membersihkan tangan dengan menggunakan
Tujuan
sikat steril dan cairan desinfektan dibawah air mengalir.
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
Prosedur A. Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental : -
2. Persiapan Fisik : -
3. Persiapan Administrasi : -
B. Persiapan Alat
1. Air Mengalir
2. Cairan Desinfektan
3. Sikat steril 2 buah

Cara Kerja
1. Cuci kedua lengan cairan desinfektan hingga ± 5 cm diatas siku dibawah
air mengalir
2. Ambil sikat steril, kemudian tuangkan cairan desinfektan secukupnya
diatas sikat.
3. Urutan menyikat ke dua lengan :
 Sikat kuku jari-jari tangan ± 10 X gosokan (1-2 menit)
 Sikat telapak dan punggung tangan sampai ± 5 cm dari pergelangan
tangan ± 10 X gososkan.
 Sikat jari-jari tangan, mulai ibu jari dan sela-sela jari ± 10 X
gosokan.

MENCUCI TANGAN dengan LARUTAN DESINFEKTAN


No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
2/2

RS Dr. SISMADI
 Sikat pergelangan tangan dalam dan luar sampai siku ± 10 X
gosokan.
 Lakukan kelengan lainnya dengan cara yang sama.
 Ulangi penyikatan dengansikat steril yang baru dengan cara yang
sama.
 Kemudian letakkan sikat pada tempatnya.
 Bilas kedua lengan dengan air mengalir
 Tuangkan bahan desinfektan ke telapak tangan dan gosokkan kedua
tangan sampai siku tanpa menggunakan sikat.
 Disiram dengan cairan alcohol/desinfektan.
4. Hindarkan tangan yang sudah dicuci menyentuh benda-benda sekitar
tidak steril
5. Masuk keruang operasi kedua lengan selalu lebih tinggi dengan
pinggang dan tetap berada di depan dada.

Sikap
1. Hati-hati
2. Teliti

Unit Terkait  Unit Kamar Operasi

MEMAKAI SARUNG TANGAN STERIL


No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur

Pengertian Suatu tindakan yang dilakukan untuk menghindari kontak langsung antara
tangan dengan obyek.
1. Mencegah terjadinya infeksi nasokomial.
Tujuan
2. Menghindari penularan pada petugas.
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
A. Persiapan Pasien
4. Persiapan Mental : -
5. Persiapan Fisik : -
6. Persiapan Administrasi : -

B. Persiapan Alat
1. Sarung tangan
2. Piala ginjal berisi larutan desinfektan

Cara Kerja
1. Perawat cuci tangan
Prosedur 2. Mengambil sarung tangan kanan, pegang
lipatan pergelangan sarung tangan, lalu masukkan tangan kanan dan
jari-jari sesuai dengan jari-jari sarung tangan.
3. Untuk tangan kiri, pegang bagian dalam
dari lipatan pergelangan sarung tangan,lalu masukan jari-jari tangan.

Sikap
1. Hati-hati
2. Teliti

MEMAKAI SARUNG TANGAN STERIL


No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
2/2

RS Dr. SISMADI
Unit Terkait - Unit Kamar Bedah / Ok
- Unit Gawat Darurat
- Unit Rawat Inap
- Unit Rawat Jalan
- Unit Kamar Bersalin

MEMAKAI MASKER
No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur

Pengertian Suatu tindakan menggunakan penutup hidung dan mulut.

Untuk menghindari terjadinya penularan melalui udara dari petugas ke pasien


Tujuan
atau sebaliknya
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
Prosedur A. Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental : -
2. Persiapan Fisik : -
3. Persiapan Administrasi : -

B. Persiapan Alat
1. Masker

Cara Kerja
1. Perawat mencuci tangan
2. Memberitahukan pasien maksud perawat memakai masker
3. Pasang masker menutupi mulut dan hidung kemudian ikat tali-tali :
 Tali bagian atas diikat ke belakang kepala melewati bagian atas
telinga
 Tali bagian bawah diikat dibelakang leher
4. Setelah selelasi, tanggalkan masker, dengan melepaskan ikatan tali –
talinya, kemudian masker dilipat dengan bagian luar di dalam.
5. Letakkan masker pada rendaman larutan Lysol ( masker disposible
langsung dibuang )
6. Perawat mencuci tangan

MEMAKAI MASKER
No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
2/2

RS Dr. SISMADI
Sikap
1.Rapi

Unit Terkait - Petugas di ruangan steril dan semi steril


- Petugas di rungan infeksius
- Petugas di ruangan

MEMAKAI SKORT
No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
1/1

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur

Pengertian Suatu tindakan menggunakan baju pelindng.

1. Untuk mengurangi kontak


langsung antara petugas dan pasien
Tujuan
2. Untuk mencegah infeksi
nasokomia
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
A. Persiapan Pasien
1. Persiapa
n Mental : -
2. Persiapa
n Fisik : -
3. Persiapa
n Administrasi : -

B. Persiapan Alat
Skort

C. Cara Kerja
Prosedur 1. Pera
wat mencuci tangan
2. Memaka
i Skort
3. Melepas
kan skort denngan bagian dalam di sebelah luar, kemudian langsung di
masukkan ke kantong cucian.
4. Perawat
mencuci tangan

D. Sikap
 Rapi

Unit Terkait - Unit Gawat Darurat


- Unit Rawat Jalan
- Unit Rawat Inap
- Unit Kamar Operasi

MENSTERILKAN ALAT-ALAT dengan CARA MEREBUS


No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Suatu tindakan yang dilakukan untuk mensterilkan alat-alat dengan cara
Pengertian
memasaknya kedalam air mendidih.
1. Untuk
mensterilkan alat-alat
Tujuan
2. Untuk
mencegah infeksi nosokomia
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
Prosedur A. Persiapan Pasien
1. Persiapan
Mental : -
2. Persiapan
Fisik : -
3. Persiapan
Administrasi : -
B. Persiapan Alat
 Ala
t-alat yang akan disterilkan sudah dicuci bersih
 Ba
k steril
 Ste
rilisator atau tempat untuk merebus dan kompor
 Ko
rentang steril

C. Cara Kerja
1. Perawat mencuci
tangan
2. Memasukan alat
yang disterilkan dalam sterilisator dan diisi dengan air sampai terendam.
3. Merebus alat-alat
sampai air mendidh selama 15-20 menit
4. Alat-alat logam yang
tajam atau terbuat dari karet dimasukan setelah air mendidih dan direbus
selama 3-5 menit
5. Pindahkan lalat-alat
yang sudah direbus kedalam bak steril tertutup dengan memakai
korentang.
6. Rapikan alat-alat dan
letakan pada tempatnya
7. Perawat mencuci
tangan

MENSTERILKAN ALAT-ALAT dengan CARA MEREBUS


No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
2/2

RS Dr. SISMADI

D. Sikap
 Cermat terhadap sterilisasi
 Teliti
 Hati-hati

Unit Terkait - Unit Gawat Darurat


- Unit Rawat Jalan
- Unit Kamar Operasi
- Unit Kamar Bersalin

MENDESINFEKSI
ALAT- ALAT LOGAM, KARET, TENUN dan KACA
No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur

Suatu tindakan untuk membunuh atau menghambat perkembangnan aktivitas


Pengertian
kuman pathogen dan apatogen pada benda atau dengan menggunakan bahan
desinfektan
1. Untuk
membersihkan alat dari kuman
Tujuan
2. Untuk
mencegah infeksi nosokomia
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
A. Persiapan Pasien
1. Persiapan
Mental : -
2. Persiapan
Fisik : -
3. Persiapan
Administrasi : -

B. Persiapan Alat
1. Tempat
merendam alat (sesuai dengan larutan)
2. Larutan
Prosedur
desinfektan :
 Lysol
 Savlon

2. Cara Kerja
1. Perawat mencuci tangan
2. Membersihkan alat dari kotoran
3. Merendam alat-alat selama + 2 jam dalam larutan desinfektan
4. Membersihkan alat-alat
5. Merapikan alat-alat pada tempatnya
6. Perawat mencuci tangan
MENDESINFEKSI
ALAT- ALAT LOGAM, KARET, TENUN dan KACA
No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
2/2

RS Dr. SISMADI
Sikap
 Rapi
 Teliti
 Hati-hati

Unit Terkait - Unit Gawat Darurat


- Unit Rawat Jalan
- Unit Rawat Inap
- Unit Kamar Operasi
- Unit Kamar Bersalin

MEMASANG RESTRAINT
No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Suatu tindakan yang dilakukan untuk memberikan pengamanan pada pasien
Pengertian

Tujuan Agar pasien terhindar dari bahaya fisik (luka)


Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
Prosedur A. Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
 Menjelaskan pada pasien dan atau keluarga alas an pemasangan
restraint
2 Persiapan Fisik : -
 Mengkaji jenis restraint yang diperlukan
3. Persiapan
Administrasi : -

B. Persiapan Alat
 Restraint ( sesuai dengan jenis restraint yang diperlukan)

1. Cara Kerja
1. Perawat mencuci
tangan
2. Jika
menggunakan restraint pengikat, gunakan bantalan sebelum memasang
3. restraint
4. Ikat restraint
5. Perawat cuci
tangan
6. Buka restraint
tiap 4 jam selama 30 menit

Sikap
 Teliti
 Hati-hati

MEMASANG RESTRAINT
No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
2/2

RS Dr. SISMADI
Unit Terkait - Unit Gawat Darurat
- Unit Rawat Jalan
- Unit Rawat Inap

MENDAMPINGI PASIEN DALAM KEADAAN TERMINAL


No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Suatu tindakan untuk menemani dan mendampingi pasien dalam menghadapi
Pengertian
maut/ajal
Memberikan persaan tenang dan tentram kepada pasien dalam menghadapi maut
Tujuan dengan memberikan bantuan fisik dan spiritual sehingga meringankan
penderitanya
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
Prosedur Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
2. Persiapan Fisik :
 Pasien dipisah dengan yang lain (Isolasi) atau pasangan sampiran
3. Persiapan administrasi : -

Persiapan Alat
Sesuai dengan kebutuhan

Cara Kerja
1. Mengamati tanda-tanda pasien kritis
2. Menyarankan agar keluarga menunggu
3. Memberikan rasa nyaman pad pasien :
 Membetulkan letak/posisi pasien
 Membasahi bibir
 Mengeringkan keringat, kalau paerlukan pakaian diganti
 Mengobservasi keadaan pasien
 Memberi obat sesuai intruksi dokter

MENDAMPINGI PASIEN DALAM KEADAAN TERMINAL


No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2

RS DR SISMADI

4. Memberi dorongan mental


 Memberikan kekuatan mental/iman dan kepercayaan
 Memberikan harapan akan kehidupan kekal
 Mengucapkan doa singkat dan memberikan kesempatan pasien
untuk berdoa
Unit terkait  Unit rawat inap

MERAWAT JENAZAH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Suatu tindakan yang dilakukan untuk memberikan perawatan pada pasien yang
Pengertian
telah meninggal dunia
1. Supaya jenazah berada dalam keadaan bersih dan rapi
Tujuan
2. Untuk memberi kesan yang baik pada eluarga pasien
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
Prosedur Persiapan Pasien
4. Persiapan Mental :
 Menjelaskan kepada keluarga pasien mengenai prosedur yang
akan dilakukan
 Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk 166ember
penghormatan yang terakhir
5. Persiapan Fisik :
 Jenazah dipisah dari pasien lain atau bila tidak mungkin pasang
sampiran
 Melepaskan alat-alat perawatan
 Melepaskan perhiasan yang dipakai oleh jenazah dan memberikan
kepada keluarganya.
3. Persiapan administrasi :
 Mencatat waktu meninggal pasien dengan tepat
 Menyiapkan surat kematian

Persiapan Alat
1. Alat untuk memandikan
2. Pakaian jenazah atau penutup jenazah
3. Kapas berlemak atau kapas lembab
4. Pinset anatomis
5. Piala ginjal
MERAWAT JENAZAH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2

RS Dr. SISMADI

6. Kain segitiga (mitella) atau verban


7. Kereta jenazah
8. Formulir/surat kematian

Cara Kerja
1. Perawat mencuci tangan
2. Melepas pakaian yangdipakai jenazah
3. Memandikan jenazah dengan cara yang sam bila memandikan pasien
4. Bila ada luka balutlah lukadengan baik
5. Menutup lubang hidung, telinga, dengan kapas alcohol
6. Menutup mata dengan kapas lembam agar mata dapat tertutup rapat
7. Masukan kapas berlemak kedalam lubang pelepasan (anus)
8. Mengenakan pakaian jenazah (bila jenazah non muslim)
9. Mengikat rahang dengan kain segitiga atau verban agar mulut tidak
terbuka (menganga)
10. Merapatkan kedua kaki jenazah kemudian diikat dengan verban
11. Meletakkan tangan (posisitangan) sesuai dengan tradisi atau agama
yang dianut jenazah
12. Memindahkan jenazah kekereta jenazah
13. Perawat mencuci tangan
14. Setelah dua jam jenazah disrahkan kepada keluarga

Unit terkait  Unit rawat inap

MELATIH PASIEN untuk BATUK EFEKTIF


No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/1

RS Dr. SISMADI
STANDAR Ditetapkan oleh
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Suatu tindakan yang dilakukan untuk mengajarkan pasien dalam batuk secara
Pengertian
efektif
1. Untuk membantu mengurangi rasa sakit
Tujuan
2. Agar pasien dapat belajar secara efektif
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
Prosedur Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
 Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Persiapan Fisik : -
3. Persiapan administrasi : -

Persiapan Alat
1. Piala ginjal
2. Kertas tissue
3. Stetoskop

Cara Kerja
1. Mengatur posisi pasien
2. Menganjurkan pasin untuk nafas dalam dan membatukkannya sekuat
tenaga
3. Mengulangi prosedur 3X
4. Membersihkan mulut
5. Merapikan pasien
6. Perawat cuci tangan

Unit terkait  Unit rawat inap

MENCUKUR PASIEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Agustus 2010 Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Suatu tindakan yang dilakukan untuk mencukurrambut atau bulu pada daerah
Pengertian
tertentu sesuai kebutuhan
1. Untuk kebersihan pre operatif
Tujuan 2. Untuk mencegah infeksi
3. Kebersihan perorangan
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
Prosedur Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
Menjelaskan pada pasien tentang prosedur yang akan dilakukan
2. Persiapan Fisik : -
3. Persiapan administrasi : -

Persiapan Alat
1. Pisau cukur
2. Cream cukur/sabun/bedak
3. Kantong pencuci /tissue
4. Kom berisi air
5. Piala ginjal (bengkok)
6. Penyekat(scherm) bila perlu

Cara Kerja
1. Perawat mencuci tangan
2. Memasang penyekat kalau perlu
3. Mengatur posisi pasien dan buka daerah yang akan dicukur
4. Mengolesi daerah yang akan dicukur dengan crean/sabun
MENCUKUR PASIEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2

RS DR SISMADI

5. Meregangkan kulit yang berlipat dengan halus dan cukur dengan


arah yang melawan dengan tubuhnya rambut
6. Menghilangkan sabun/busa dengan air dan keringkan dengan
handuk sambil memperhatikan apakah sudah bersih atau belum.
7. Merapaikan pasien
8. erapikan alat-alat
9. Perawat cuci tangan

Unit terkait  Unit rawat inap

MERAWAT LUKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Pengertian Suatu tindakan yang dilakukan untuk membersihkan dan merawat luka
1. Menjaga kebersihan luka
Tujuan
2. Untuk mecegah infeksi
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
Prosedur Persiapan Pasien
4. Persiapan Mental :
Menjelaskan pada pasien tentang prosedur yang akan dilakukan
5. Persiapan Fisik :
Membebaskan daerah luka dari pakaian
6. Persiapan administrasi : -

Persiapan Alat
1. Set ganti balut
2. Kassa steril dalam tromol
3. Korentang set
4. Bethadien sol dan obat-obatan untuk luka
5. Plester
6. Piala ginjal (bengkok)
7. Wash-bensin dan kapas
8. Karet pengalas

Cara Kerja
1. Perawat cuci tangan
2. Letakkan alat-alat dekat pasien

MERAWAT LUKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2

RS Dr. SISMADI
1. Atur posisi yang nyaman
2. Letakkan karet pengalas dibawah daerah luka
3. Membuka balutan dengan kapas dan wash-bensin
4. Masukkan balutan kotor kedalam piala ginjal (bengkok)
5. Bersihkan daerah luka dan sekitarnya dengan bethadinesol
6. Memberikan obat pada luka (kalau perlu)
7. Merapikan pasien
8. Merapikan alat-alat dan meletakkan pada tempatnya
9. Perawat cuci tangan

Sikap
 Teliti/cermat
 Hati-hati
 Sopan

Unit terkait  Unit rawat inap

MENGOMPRES LUKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Suatu tindakan yang dilakukan untuk mengompres luka dengan menggunakan
Pengertian
obat kompres
1. Mengobat luka
Tujuan 2. Mempercepat penyembuhan
3. Mencegah infeksi
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
Prosedur
Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
Menjelaskan pada pasien tentang prosedur yang akan dilakukan
2. Persiapan Fisik :
Mengatur posisi pasien
Membebaskan daerah luka
3. Persiapan administrasi : -

Persiapan Alat
1. Set ganti balut
2. Obat kompres dalam kom steril
3. Kassa steril dalam tromol
4. Korentang set
5. Alkohol 70%, H2O2 3%,Nacl 0,9% dalam tempatnya
6. Piala ginjal (bengkok)
7. Gunting dan plester
8. Karet pengalas
9. Kantong plastic
10. Verban gulung
11. Spuit 10 cc steril
MENGOMPRES LUKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2

RS DR SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Cara Kerja
1. Perawat cuci tangan
2. Letakkan alat-alat dekat pasien
3. Letakkan karet pengalas dibawah daerah luka
4. Piala ginjal (bengkok)
5. Membuka balutan dengan kapas dan wash-bensin
6. Masukkan balutan kotor kedalam kantong plastic
7. Kalau perlu menekan darah luka untuk mengeluarkan kotoran/pus
8. Kalau perlu membersihkan lukadengan H2O2 3% dan bilas degan Nacl
0,9% lalu dikeringkan dengan kassa steril
9. Pinset yang telah dipakai dibersihkan dengan alcohol 70%
10. Dengan dua pinset mengambil kassa kompres
11. Meletakkan kassa kompres pada luka sesuai dengan kebutuhan
12. Menutup dengan kassa kering kemudian dapat dibalut dengan verban
gulung lalu plester
13. Merapikan pasien
14. Merapikan alat-alat dan mrngembalikannya pada tempatnya
15. Perawat mencuci tangan

Sikap
 Teliti/cermat
 Hati-hati
 Sopan

Unit terkait  Unit rawat inap


PERAWATAN LUKA PASCA OPERASI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Memberikan tindakan perawatan pada luka pasca operasi dengan prinsip steril
Pengertian
dan menggunakan teknik aseptic dan anti septic
Mempercepat proses penyembuhan lika operasi
Tujuan
Mencegah adanya komplikasi (infeksi) pada luka operasi
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
Prosedur
Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
Menjelaskan pada pasien tentang prosedur yang akan dilakukan
2. Persiapan Fisik :
Mengatur posisi pasien sehingga mempermudah tindakan
3. Persiapan administrasi : -

Persiapan Alat
1. Bak instrument steril berisi :
2. Supratule
3. Tegaderm/ hypafic
4. Sarung tangan (kalau perlu)
5. Bethadine solution
6. Kapas lidi steril
7. Piala ginjal (bengkok)
8. Plester
9. Alkohol 70%
10. Wash-bensin
11. Pengelas / perlak
PERAWATAN LUKA PASCA OPERASI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2

RS Dr. SISMADI
Cara Kerja
1. Menjelaskan pada pasien tentang prosedur yang akan dilakukan
2. Membawa alat-alat kedekat pasien
3. Menutup pintu atau memasang tirai
4. Mengatur posisi pasien sesuai dengan daerah luka yang akan dibersihkan
dan memasang pengelas
5. Perawat mencuci tangan
6. Siram dengan Na Cl sebelum penutup luka dibuka
7. Membuka penutup luka pada pasien secara perlahan-lahan
8. Membersihkan/mendesinfeksi daerah luka dengan menggunakan kapas
steril diberi bethadine dengan cara memutar dari dalam kearah luar
9. Memasang sufratule sesuai ukuran luka dan menggunakan pinset cirurgis

Sikap
 Teliti/cermat
 Hati-hati
 Sopan
 Komunikasi

Unit terkait  Unit rawat inap


MERAWAT LUKA yang MEMAKAI DRAIN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Suatu tindakan yang dilakukan untuk membersihkan dan merawat luka yang
Pengertian
terpasang drain.
1. Menjaga kebersihan luka
Tujuan
2. Mencegah infeksi
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
Prosedur
Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
Menjelaskan pada pasien tentang prosedur yang akan dilakukan
2. Persiapan Fisik :
Membebaskan daerah luka
3. Persiapan administrasi : -

Persiapan Alat
1. Set ganti steril
2. Kassa steril dalm tromol
3. Set angkat jahitan steril (kalau perlu)
4. Obat-obatan yang diperlukan
5. Sarung tangan yang steril
6. Bethadine sol dalam tempatnya
7. Alkohol 70% dalam tempatnya
8. Plester
9. Kantong balutan kotor
10. Kantong balutan kotor
11. Karet pengelas
MERAWAT LUKA yang MEMAKAI DRAIN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2

RS Dr. SISMADI
Cara Kerja
1. Perawat mencuci tangan
2. Meletakkan karet pengelas dibawah luka pasien
3. Melepaskan pembalut yang kotor dengan pinset dan dimasukkan dalam
kantong balutan kotor, bekas-bekas plester dibersihkan dengan wash-
bensin
4. Sekitar luka dibersihkan dengan alcohol, luka dibersihkan dengan kassa
steril
5. Drain bagian dibersihkan dengan alcohol 70%
6. Drain diputar supaya caiaran dikeluar, lalu drai ditutup kassa yang sudah
digunting tengahnya
7. Luka diberi obat sesuai dengan terapi 177edic dan ditutup kassa steril,
lalu diplester rapat
8. Perawat mencuci tangan
9. Merapikan pasien dan lingkungannya
10. Merapikan alat-alat dan mengembalikannya pada tempatnya
11. Perawat mencuci tangan
12. Mencatat presedur yang sudah dilakukan dalam catatan perawatan

Sikap
 Sabar
 Hati-hati
 Sopan
 Cekatan

Unit terkait  Unit rawat inap


MENGANGKAT JAHITAN LUKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Suatu tindakan yang dilakukan untuk mengangkat jahitan luka sebagian atau
Pengertian
seluruhnya sesuai dengan kebutuhan
1. Melepaskan jahitan luka yang sudah kering
Tujuan
2. Mencegah terjadinya infeksi sekunder
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
Prosedur
Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
Menjelaskan pada pasien tentang prosedur yang akan dilakukan
2. Persiapan Fisik :
Mengatur posisi pasien sehingga mempermudah tindakan
3. Persiapan administrasi : -

Persiapan Alat
1. Bak instrument steril berisi :
2. Kapas lidi steril
3. Korentang set
4. Pengalas
5. Pila ginjal ( bengkok)
6. Supratule
7. Verban (kalau perlu)
8. Plester
9. Alkohol 70%
10. Wash-bensin
11. Bethadine
MENGANGKAT JAHITAN LUKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2

RS Dr. SISMADI

Cara Kerja
1. Perawat mencuci tangan
2. Membawa alat-alat kedekat pasien
3. Menutup pintu atau memasang sampiran
4. Memasang pengalas
5. Membuka baluatan, bekas-bekas plester dibersihkan dengan kassa
yang diberikan wash-bensin atau alcohol 70%
6. Membersihkan daerah sekitar luka dengan kapas lidi yang diberi
bethadine sol 10% dengan cara : gerakan memutar dari dalam keluar
7. Melepaskan jahitan satu persatu (jika angkat jahitan setengah, lepas
jahitan secara selang seling) dengan cara menjepitsimpul jahitan
keatas, kemudian menggunting benang tepat dibawah simpul yang
berdekatandengan kulit, lalu letakkan benang diatas kassa steril yang
diletakkan diatas piala ginjal (bengkok)
8. Memeriksa kembali keadaan luka,patikan tidak ada benag yang
tertinggal
9. Mengolesi luka dan sekitarnya dengan bethadine solution 10%
kemudian luka ditutup dengan suopratule dan kassa steril lalu plester
atau tutup dengan tegaderm /hypavik
10. Mengangkat pengalas
11. Memberitahu pasien bahwa tindakan sudah selesai

Sikap
 Teliti/cermat
 Hati-hati
 Sopan

 Unit rawat inap

Unit terkait
PENGOBATAN LUKA BAKAR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/3

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Suatu tindakan merawat luka yang terjadi akibat trauma tehadap panas,
Pengertian
elektronik, zat-zat kimia dan sinar radioaktif
1. Mencegah terjadinya infeksi sekunder/nosokomial
Tujuan
2. Mencegah terjadinya kontraktur
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
Prosedur
Persiapan Pasien
6. Persiapan Mental :
 Menjelaskan pada pasien tentang prosedur yang akan dilakukan
7. Persiapan Fisik :
 Pemberian analgesic sesuai intruksi dokter (profeind supp)
 Memasang sampiran
 Mengatur posisi pasien dengan kebutuhan
5. Persiapan administrasi : -

Persiapan Alat
1. Bak instrumentsteril berisi :
2. Kapas basah steril dalam tempatnya
3. Laken, steak dan selimut steril
4. Perlak
5. Gunting verband
6. Piala ginjal (bengkok)
7. Plester
8. Cairan Nacl;,0,9%, Salvon, bethadine (perbandingan Nacl 0,9%, salvon,
bethadine, adalah 1 : 9
PENGOBATAN LUKA BAKAR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/3

RS Dr. SISMADI
9. Obat-obat luka sesuai intruksi (burnazyn zalf, bioflacenton, supratule)
10. Masker dan baju pelindung
11. Supit 2,5 cc/ spuit 5cc
12. Dekkonbuel

Cara Kerja
1. Perawat mencuci tangan
2. Pasang perlak dibawah daerah luka baker
3. Memakai masker
4. Membuka balutan dengan pinset cirurghis yang sebelumnya dibasahi dengan
Nacl
5. Kassa yang sudah kotor dibuang pada tempatnya (plastic/piala ginjal
(bengkok)
6. Bersihkan luka dengan kapas steril yang dicampur dengan bethadine/salvon
agak diperasdengan cara ditotol
7. Bila bullae yang belum pecah dan lebih dari 2cm dilakukan aspirasi
8. Jika ada jaringan mati/pecah digunting dengan mempergunakan pinset
anatomis dan gunting jaringan
9. Bersihkan luka kembali dengan kapas basah steril yang dicampur dengan
bethadine/salvon agak diperas dengan cara ditotol
10. Kemudian luka diberi obat misalnya : burnazynzalf, bioplacenton/sipratule,
lalu luka ditutup dengan verban steril atau plester dengan rapi
11. Mengambil pengalas lalu memasang aken dan steak steril
12. Memasang dekken buck dan ditutup dengan selimut steril memberitahu
pasien bahwa tindakan sudah selesai
13. Merapikan pasien dan membereskan alat-alat
14. Perawat mencuci tangan
15. Mencatat pada catatan perawatan
PENGOBATAN LUKA BAKAR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3/3

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Agustus 2010 Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Sikap
 Sabar
 Ramah
 Teliti / cermat
 Peka terhadap respon pasien

Unit terkait  Unit rawat inap

PERAWATAN LUKA DECUBITUS


No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Suatu tindakan yang dilakukan untuk membersihkan dan merawat luka yang
Pengertian
terjadi akibat penekanan (pressure ulcer)
1. Menjaga kebersihan luka
Tujuan 2. Mencegah infeksi
3. Mempercepat penyembuhan
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
Prosedur
Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
 Menjelaskan pada pasien tentang prosedur yang akan dilakukan
2. Persiapan Fisik :
 Mengatur posisi pasien
 Membebaskan daerah luka
3. Persiapan administrasi : -

Persiapan Alat
1. Kassa steril dalam tromol
2. Korentang set
3. Set ganti balut steril
4. Sarung tangan (kalau perlu)
5. Set necrotomi steril (kalau perlu)
6. Bethadine sol 10%, alcohol 70% dan wash-bensin dalam tempatnya
7. Obat-obatan yang diperlukan
8. Cairan H2O2 3%, Nacl 0,9%
9. Spuit 10 cc steril
10. Plester gunting

PERAWATAN LUKA DECUBITUS


No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
11. Karet pengalas
12. Kantong balutan kotor

Cara Kerja
1. Perawat mencuci tangan dan memakai sarung tangan
2. Meletakkan karet pengalas dari bawah luka/dekat luka
3. Membuka set balutan dan meletakkan dekat pasien
4. Membuka balutan luka dan segera masukka dalam kantongan balutan
kotor
5. Membersihkan bekas plester dengan wash-bensin dan alcohol 70%
kesekitar luka
6. Menyemprot luka dengan H2O2 3% dan bethadine sol 10% sampai
bersih
7. Bilas dengan cairan Nacl 0,9%
8. Mengeringkan luka dengan kassa steril
9. Kalau perlu lakukan necrotomi dan bersihkan dengan bethadine sol
10%
10. Menutup luka dengan kassa steril dengan rapat lalu diplester
11. Perawat melepas sarung tangan
12. Merapikan alat-alat da mengembalikannya pada tempatnya
13. Perawat mencuci tangan
Sikap
 Teliti/cermat
 Hati-hati
 Sopan
 Komunikasi
Unit terkait  Unit rawat inap

MEMASANG GURITA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Suatu tindakan yang dilakukan untuk membantu pasien dalam pemasangan
Pengertian
gurita.
1. Memberikan rasa nyaman
Tujuan
2. Mengurangi rasa sakit
Kebijakan SK Direktur Nomor .......... Tentang SPO
Prosedur Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
Menjelaskan pada pasien tentang prosedur yang akan dilakukan
2. Persiapan Fisik :
- Mengatur posisi pasien
- Membebaskan daerah luka
3. Persiapan administrasi : -

Persiapan Alat
 Gurita bersih
 Penyekat (screrm)

Cara Kerja
1. Perawat mencuci tangan
2. Mengatur posisi pasien untuk posisi tidur telentang
3. Memasang penyekat
4. Melepaska pakaian pasien
5. Meletakan gurita dibagian bawah badan pasien
6. Mengikat tali gurita dengan cukup kuat dan rapi
7. Merapikan pasien
8. Perawat mencuci tangan

MEMASANG GURITA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2

RS Dr. SISMADI

Sikap
 Sabar
 Hati-hati
 Sopan

Unit terkait  Unit rawat inap

MELAKUKAN PERSIAPAN dan MELAKUKKAN FUNGSI KANDUNG


KEMIH (USPP = URINE SUPRA PUBIC PUNGTION)
No. Dokumen No. Revisi
Halaman
1/2
RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Pengertian Suatu tindakan untuk menyiapkan dan melakukan pengambilan urine langsung
dengan cara ditusukkan ke kandung kemih sebagai bahan untuk pemeriksaan mikro
organisme.
Tujuan Mendapatkan urine steril untuk pemeriksaan
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
1. Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
Menjelaskan pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Persiapan Fisik :
Menahan kencing sampai teraba kandung kemih penuh.
3. Persiapan administrasi : -

1. Persiapan Alat
1. Satu buah bantal
2. Spuit 10 cc 1 buah
Prosedur
3. Sarung tangan steril 1 pasang
4. Cairan desinfektan (bethadine dan alcohol 70 %)
5. Kassa steril, duk berlubang
6. Plester etiket
7. Piala ginja (bengkok)

3. Cara Kerja
1. Memberikan sarung tangan steril kepada Dokter
2. Mendisinfektan daerah pubic yang akan ditusuk
3. Memasang duk yang berlubang
MELAKUKAN PERSIAPAN dan MELAKUKKAN FUNGSI KANDUNG
KEMIH ( USPP = URINE SUPRA PUBIC PUNGTION)
No. Dokumen No. Revisi
Halaman
2/2
RS Dr. SISMADI
 Memasukkan jarum ke dalam kandung kemih dengan posisi
jarum tegak lurus
 Bila telah selesai, cabut forum dan tekan daerah yang ditusuk.
1. Perawat mengangkat duk berlubang
2. Menutup luka dengan kassa yang telah di olesi bethadine lalu di
plester
3. Memberikan etiket pada spuit
4. Merapikan pasien dan alat-alat
5. Perawat mencuci tangan
6. Mengantar bahan dan alat-alat
7. Perawat mencuci tangan

4. Sikap
1. Tidak ragu-ragu
2. Hati-hati
3. Sopan

- Unit Rawat Inap


Unit terkait - Unit Gawat Darurat
- Unit Kamar Bersalin
MENYIAPKAN DAN MELAKUKAN (ASISTEN)
BONE MARROW FUNCTION ( BMP )
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3/3

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Suatu tindakan untuk menyiapkan dan membantu dalam pelaksanaan pengambilan
Pengertian
sumsum tulang.
1. Untuk prosedur diagnostik
Tujuan
2. Agar tindakan (BMP) dilakukan secara efektif dan efisien
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
Prosedur Cara Kerja
1. Perawat mencuci tangan
2. Membebaskan pakaian pasien pada daerah/lokasi fungsi
3. Meletakan piala ginjal (bengkok) di dekat pasien.
4. Membuka set fungsi
5. Memberikan sarung tangan pada dokter
6. Menuangkan bethadine 10 % dan alcohol 70 % secara bergantian untuk
mendesinfektan lokasi fungsi yang dilakukan oleh Dokter
7. Dokter melakukan fungsi
8. Memberikan botol berisi EDTA dan Dokter menuangkan cairan sumsum ke
dalam botol EDTA,lalu menjabut jaruum fungsi sambil menekan bekas
tusukan dan mengangkat duk berlubang.
9. Perawat menutup bekas tusukan fungsi dengan kassa steril yang telah diolesi
bethadine 10 %
10. Perawat mencuci tangan
11. Mengirim bahan ke laboratorium

Sikap
- teliti
- Hati-hati
- Peka terhadap pasien
- Unit Rawat Inap
Unit terkait
- Unit Gawat Dawat Darurat
MENYIAPKAN DAN MELAKUKAN ( ASISTEN )
FUNGSI PLEURA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/3

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Suatu tindakan memasukan jarum ke dalam rongga pleura untuk mengeluarkan
Pengertian
cairan yang ada di dalam rongga pleura.
1. Sebagai pengobatan (mengurangi cairan dalam rongga pleura)
Tujuan
2. Untuk memperoleh cairan guna pemeriksaan
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO
Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
 Menjelaskan pada pasien keluarga tentang tindakan yang akan
dilakukan
2. Persiapan Fisik :
 Menutup pintu atau memasang sampiran
 Mengatur posisi pasieen : duduk dan memangku 3-4 bantal serta tangan
pasien memeluk bantal-bantal tersebut
3. Persiapan administrasi :
 Surat Izin Tindakan
Prosedur  Melengkapi hasil pemeriksan diagnostic ( F- Torax )

Persiapan Alat
1. Baki berisi :
 Korentang dalam tempatnya
 Gunting dan plester
 Sarung tangan steril
 Duk berlubang, kassa steril dalam tempatnya
 Jarum fungsi (abocath no. 14 )
 Set infuse ( blood set) 1 buah
 Obat anastesi local (lidocain)
MENYIAPKAN DAN MELAKUKAN ( ASISTEN )
FUNGSI PLEURA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/3

RS Dr. SISMADI
 Obat desinfektan (bethadine 10 % dan alcohol 70 %)
 3 buah piala ginjal (bengkok)
 1 atau 2 buah botol steril + tutup untuk tempet bahan/ cairan yang akan
diperiksa
 Pengalas

Cara Kerja
1. Mendekatkan alat-alat ke pasien
2. Perawat mencuci tangan
3. Melepaskan pakaian atas pasien
4. Memasang pengalas dan meletakkan piala ginjal di dekat pasien
5. Perawat memberi sarung tangan pada dokter, dokter mengenakan sarung
tangan
6. Perawat : menuangkan larutan desinfektan
Dokter :
1. Mendesinfektan lokasi penusukan
2. Memasang duk berlubang
3. Memberi anastesi local dan menunggu beberapa menit
4. Memasukan jarum fungsi (abocath no.14) ke dalam rongga pleura
5. Memasang threeway dengan posisi aliran kedalam rongga pleura
(abocath) terkunci
6. Menyambung/ memasang spuit 50 cc ke tree way
b. Menghisap cairan pleura
7. Perawat : memasukan cairan ke dalam tabung (botol steril) untuk bahan
pemeriksaan
8. Bila perlu (bila cairan yang akan dikeluarkanbanyak )
Dokter : Menyambung abocath dengan pipa karet (infuse set/blood set)
yang sebelumnya diklem dahulu
Perawat : membuka klem dan mengalirkan cairan ke piala ginjal (botol)
9. Bila selesai :
Dokter : mencabut jarum dari rongga pleura dan memasukkan ke
MENYIAPKAN DAN MELAKUKAN ( ASISTEN )
FUNGSI PLEURA
No. Dokumen No. Revisi Halaman

3/3

RS Dr. SISMADI
dalam piala ginjal berisi larutan Lysol, sambil menekan bekas
tusukan dengan kassa.

10. Perawat :
 Mengangkat duk berlubang
 Menutup bekas tusukan dengan kassa yang diberi bethadine lalu plester
 Membaringkan pasien dan merapikan pasien
11. Dokter :
 Melepaskan sarung tangan dan meletakan dalam piala ginjal
 Mencuci tangan
12. Perawat:- Memeriksa tanda - tanda vital pasien
 Mengukur jumlah cairan yang dikeluarkan
 Merapikan alat-alat
 Mencuci tangan
 Mengrim bahan ke laboratorium disertai formulir permintaan
pemeriksan yang telah di buat dokter
 Mencatat jumlah, warna, viskositas cairan yang keluar

Sikap
 Teliti
 Hati-hati
 Sabar

 Peka terhadap respon pasien

- Unit Rawat Inap


Unit terkait
- Unit Gawat Darurat
PEMBERIAN OKSIGEN (DENGAN MENGGUNAKAN NASAL KANUL,
NASAL KATETER DAN MASKER )
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/3

RS Dr. SISMADI
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Chambali, Sp. M
Direktur
Suatu tindakan pemberian gas dengan bantuan beberapa alat (nasal kanul, nasal
Pengertian
kateter, dan masker) yang berbeda konsentrasinya.
1. Untuk respirasi, agar alveoli dapat melakukanfungsinya(inspirasi dan
ekspirasi)
Tujuan
2. Untuk oksidasi.
3. Untuk metabolisme.
Kebijakan SK Direktur Nomor 025/SK/DIR/RS-YAK/VIII/2009 Tentang SPO

Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
Menjelaskan pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Persiapan Fisik :
Mengatur posisi pasien dalam posisi duduk atau setengah duduk sesuai
kemampuan pasien.
3. Persiapan administrasi : -

Persiapan Alat
Prosedur
1. O2 (oksigen) lengkap dengan flow mete, humidifier.
2. Nasal kateter/nasal kanul/masker
3. Xylocain jelly (untuk pemasangan nasal kateter)
4. Plester dan gunting

Cara Kerja
1. Perawat mencuci tangan
2. Memeriksa flow meter dan huminifer apakah masih berfungsi baik
3. Mengatur posisi pasien (semi fowler/fowler)
PEMBERIAN OKSIGEN (DENGAN MENGGUNAKAN NASAL KANUL,
NASAL KATETER DAN MASKER )
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/3

RS Dr. SISMADI
4. Nasal kateter :
 Mengukur kateter yang akn di masukandengan jarak dari lubang
hidung – telinga dan beri tanda
 Lumasi kateter denganxylocain jelly
 Hubungkan kateter dengan sumber oksigen dengan aliran rendah
 Masukan kateter melalui lubang hidung sejauh yang diperkirakan.
 Buka mulut pasien, bila ujung kateter terlihat dibelakang ovula,
tarik kateter sehingga ujung kateter tidak terlihat lagi
 Gunakan plester untuk fiksasi kateter/slang oksigen supaya tidak
mudah lepas.
 Alirkan O2 sesuai dengan kebutuhan (sesuai instruksi Dokter)
5. Nasal kanal :
 Hubungkan kanula dengan slang oksigen ke huminifer dengan
aliran O2 yang rendah
 Fiksasi slang oksigen
 Alirkan O2 sesuai dengan kebutuhan (instruksi Dokter)
6. Masker :
 Hubungkan masker dengan slang O2 ke humidifier dengan aliran
yang rendah
 Pakaikan masker waqjah pasien
 Atur pengikat, supaya sungkup/masker menutup rapat dan nyaman
 Alirkan O2 sesuai dengan kebutuhan ( instruksi Dokter)
7. Perawat mencuci tangan

Sikap
- Teliti
- Hati-hati
- Sabar
- Peka terhadap respon pasien
PEMBERIAN OKSIGEN (DENGAN MENGGUNAKAN NASAL KANUL,
NASAL KATETER DAN MASKER )
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3/3

RS Dr. SISMADI
 Unit Rawat Inap
Unit terkait
 Unit Gawat Darurat

Anda mungkin juga menyukai