Anda di halaman 1dari 139

PENERIMAAN PASIEN BARU DI ICU

No Dokumen No Revisi Halaman


1/3
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI

PROSEDUR TETAP Ditetapkan:


Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Penerimaaan pasien baru adalah kegiatan yang dilakukan pada
saat pasien baru masuk ruangan ICU
Tujuan Pasien dan keluarga merasa nyaman diruang rawat ICU
ebijakan Pasien yang baru masuk harus diterima sesuai prosedur
prosedur 1. Terima informasi via telepon tentang rencana masuk pasien
baru dari ruangan lain atau IGD.
2. Siapkan tempat tidur lengkap
3. Menyiapkan formulir rekam medic untuk pasien baru
- Flowsheet khusus ICU
- Formulir catatan dokter
- Formulir catatan perkembangan
- Formulir diagnose perawatan
- Formulir pengkajian fisik
- Formulir tanda-tanda vital
- Formulir catatan intake dan output
- Formulir pemesanan makanan
- Formulir izin menunggu pasien

PENERIMAAN PASIEN BARU DI ICU


No Dokumen No Revisi Halaman
1/3
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
4. Hubungi kembali petugas diruangan yang akan memindahkan
pasien, apabila semua persiapan sudah siap.
5. Terima pasien diruangan dan lakukan orientasi pasien dan
keluarga terhadap lingkungannya
6. Perkenalkan diri pada pasien dan keluarga
(salam,sapa,senyum)
7. Pindahkan pasien dan mengatur posisi pasien, sesuai kondisi
pasien
8. Lakukan observasi kondisi pasien secara umum
9. Berikan informasi pada pasien dan keluarga sesuai dengan
ceklist tentang informasi yang harus diberikan.
10.Berikan formulir izin menunggu orang sakit bila diperlukan
keluarga harus menunggu
11.melakukan overan pasien dengan petugas yang memindahkan
atau via telepon yang meliputi :
- Kelengkapan status pasien (status lengkap, hasil
penunjang, lembaran jaminan pasien, catatan pindah
perawat, resume dokter, flowsheet ).
- Kondisi pasien meliputi (Alkes yang terpasang, catatan
pengobatan, rencana tindakan pasien selanjutnya,
kejadian atau kegawatan yang pernah dialami oleh pasien,
masalah perawatan lainnya). Melakukan cek dan ricek
kembali pengobatan pasien meliputi nama pasien, nama
obat, dosis obat dan cara pemberian obat disesuaikan
kembali antara catatan perawat dan catatan dokter yang
merawat dan mengecek obat yang sudah expired.
- Rencana tindakan yang akan dilakukan

PENERIMAAN PASIEN BARU DI ICU


No Dokumen No Revisi Halaman
1/3
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
12. Hubungi farmasi sesuai dengan jaminan pasien, untuk
menyiapkan obat yang diperlukan pasien
13. Lakukan dokumentasi hasi lobservasi keperawatan
14. Laporkan kepada petugas gizi untuk persiapan makanan
15.Masukkan data pada buku register dan menuliskan pada
papan nama pasien.
16. Laporkan pasien baru tersebut ke konsulen
Unit Terkait  Unit Pelayanan ICU
 Dokter IGD
 Perawat IGD
 Ruang rawat
 Medical record
 Farmasi
 Gizi
Dokumen terkait  Protap ICU
 Arsip

Lampiran -
SERAH TERIMA PASIEN

No Dokumen No Revisi Halaman


1/3
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

15 November 2012

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Serah terima pasien adalah kegiatan yang dilakukan pada saat
Pengertian
pergantian dinas
Sebagai acuan dalam penerapan langkah dan overan psien untuk
Tujuan
mengetahui setiap masalah dan kondisi pasien.
Kebijakan Pasien yang baru masuk harus diterima sesuai prosedur
Prosedur WAKTU :
Pagi : 07.30 – 08.00
Sore : 14.00 – 14.30
Malam : 20.00 – 20.30

1. Lakukan serah terima pasien dengan melihat langsung pasien


yang akan dirawatnya selama perawat bertugas. Setelah
mengikuti timbang terima antar leader, masing-masing
perawat memegang pasien.
2. Bawa catatan penting oleh perawat pemegang pasien
berikutnya pada saat serah terima pasien secara langsung.
3. Baca catatan perawatan, catatan dokter, dan hasil
pemeriksaan – pemeriksaan pasien-pasien yang menjadi
tanggung jawabnya sebelum melihat pasien secara langsung
oleh perawat pemegang pasien.
SERAH TERIMA PASIEN

No Dokumen No Revisi Halaman


2/3
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
Prosedur 4. Catat masalah-masalah pasien yang menjadi tanggung
jawabnya setelah serah terima pasien secara langsung, dan
setelah membaca seluruh catatan yang terdokumentasi.
Catatan tersebut dapat digunakan sebagai rencana
keperawatan berikutnya.
5. Perkenalkan diri pada pasien-pasien yang menjadi tanggung
jawabnya
6. Serah terima meliputi ;
A. Identitas pasien yang menjadi tanggung jawabnya
- Nama
- Usia
- Diagnosa medis
- Tanggal masuk ruangan
B. Kesiapan pasien yang akan dilakukan tindakan dengan
melihat secara langsung :
- Kesiapan administrasi
- Kesiapan fisik dan psikologis
Kesiapan darah, laboratorium dan pemeriksaan
penunjang lainnya seperti : Rontgen thorak, ECG, hasil
ECHO, CT Scan, Rehabilitasi
C. Kondisi-kondisi pasien dengan melihat secara langsung :
a. Data subyektif : keluhan yang dirasakan pasien antara
lain ; nyeri dada, tidak bisa tidur, sakit kepala, sesak
nafas.
b. Data obyektif : tekanan darah, denyut nadi,
pernafasan,suhu tubuh.
c. Cairan parenteral yang diberikan : koloid, kristaloid,
dll
SERAH TERIMA PASIEN

No Dokumen No Revisi Halaman


3/3
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
d. Keseimbangan cairan
e. Alat-alat medik yang terpasang ditubuh pasien seperti
: IV line, NGT, kateterurine,terapi oksigen,dll
f. Hasil pemeriksaan-pemeriksaan seperti : pemeriksaan
laboratorium, EKG, ECHO, photo thorak,
pemeriksaan diagnostic invasife.
g. Kebersihan pasien dan lingkungan disekitar pasien
h. Masalah yang terkait dengan tim kesehatan : keluhan
dari pasien terhadap dokter, perawat, staf gizi,
Semua kegiatan perawatan harus dicatat / di dokumentasikan
dalam lembar catatan keperawatan
Unit Terkait Unit Pelayanan ICU
Dokumen terkait - Protap ICU
- Arsip
Lampiran -
PEMASANGAN JERUJI TEMPAT TIDUR

No Dokumen No Revisi Halaman


1/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Pemasangan jeruji tempat tidur adalah sesuatu kegiatan
pemasangan jeruji pinggir tempat tidur oleh perawat sesuai
kebutuhan pasien.
Tujuan Mencegah cidera karena terjatuh atau membatu pasien untuk
merubah posisi atau duduk.
Kebijakan Pasien yang harus tidur di tempat tidur, harus terjaga
keamanannya.
Prosedur 1. Lengkapi semua tempat tidur dengan jeruji samping
2. Gunakan jeruji pinggir tempat tidur setiap saat seperti yang
tertera di bawah ini dan jika tidak ada kontra indikasi :
a. Pasien yang sudah tua dan anak – anak sebagai
kebijaksanaan perawat.
b. Pasien post op sampai pasien sadar betul dan pasien yang
telah mendapat terapi pre-op (misalnya relaksan, anastesi
dan lain sebagainnya)
c. Pasien tidak sadar
d. Pasien yang sedang binggung atau gangguan jiwa
e. Pasien yang dapat sedative dengan dosis besar
f. Pasienyang cenderung convulsi
g. Ruang ICUatau semua ruang pemulihan
PEMASANGAN JERUJI TEMPAT TIDUR

No Dokumen No Revisi Halaman


2/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
3. Rencana / pikiran jika jeruji telah terpasang atau jika menolak
untuk di pasang jeruji

Pertimbangan khusus :
a. Pasang jeruji secara terus menerus jikaperlu
b. Turunkan salah satu dari jeruji itu, jika perawat sedang
bekerja
c. Pasang kembali jeruji pagar jika perawat mau
meninggalkan pasien tersebut walau hanya sebentar atau
setelah perawat melakukan askep terhadap pasien tersebut.
d. Periksa setiap hari untuk menyakinkan jeruji sampai aman
dengan mengencangkan tombol pengikat
Instruksikan bagian pemeliharaan alat, untuk member pelumas
atau mengganti jeruji jika susah di pasang atau mencret.
Unit terkait Unit Pelayanan ICU
 Protap ICU
Dokumen Terkait  Arsip

Lampiran 
PEMBERIAN O2 SUNGKUP BERKANTONG

No Dokumen No Revisi Halaman


1/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar
PROSEDUR TETAP
04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Pemberian O2 sungkup berkantong adalah cara pemberian
oksigendengan aliran tinggi dan konsentrasi tinggi
Tujuan Meningkatkan Pa O2 dengan tetap mempertahankan kadar CO2
yang normal dalam darah
Kebijakan Pemberian O2 sungkup sesuai prosedur
Persiapan alat 1. Sumber O2 (tabung O2 atau oksigen dinding)
2. Humidifier
3. Aquadest / air steril
4. Selang panjang dari sumber O2 ke mask
5. NRM : ada klep
6. Sungkup oksigen non rebirthing mask atau rebirthing mask
Persiapan pasien 1. Jelaskan kepada pasien / keluarga tindakan yang akan
dilakukan
2. Atur posisi tidur yang nyaman untuk pasien
Prosedur 1. Siapkan alat
2. Siapkan pasien
3. Mencuci tangan
4. Hubungkan NR mask dengan selang panjang
5. Hubungkan ujung selang panjang satunya ke sumber O2
6. Buka flow meter O2 8 – 12 L / ml (sesuai kebutuhan)
7. Lihat gelembung O2 yang mengalir di humidifie
PEMBERIAN O2 SUNGKUP BERKANTONG

No Dokumen No Revisi Halaman


2/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
8. Letakkan mask pada wajah pasien, tarik mask kebelakang dan
masukan ibujari ke atas lubang reservoir bag, biarkan bag
terisi penuh / minimal 2/3 nya.
9. Angkat ibu jari secepatnya dan letakkan mask di wajah pasien
10. Observasi keadaan dan heamodinamik pasien
11. Keringkan wajah pasien bila pada mask terlihat basah
12. Jelaskan pada pasien bahwa tindakan pemasangan sudah
selesai
13. Rapihkan pasien dan alat – alat
14. Mencuci tangan
15. Dokumentasi
Unit terkait Semua unit pelayanan keperawatan, unit intensif care
Dokumen Terkait Protap ICU
PROTAP PEMBERIAN OKSIGEN NASAL

No Dokumen No Revisi Halaman


1/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Pemberian oksigen nasal adalah pemberian oksigen melalui kanul
hidung.
Tujuan Mencegah/mengobati hipoksemia/hipoksia.
Kebijakan Dilakukan oleh semua perawat dan dokter di ICU
Prosedur 1. Persiapan alat :
- Tabung oksigen / oksigen sentral.
- Manometer oksigen.
- Masker/selang oksigen sesuai dengan indikasi
penggunaanya.
- Tissue / plester.
- Cairan aqua / air matang.
2. Cara kerja :
- Beritahu pasien akan tindakan yang akan dilakukan.
- Atur posisi pasien semi fowler.
- Bersihkan oksigen sesuai kebutuhan pasien maksimal 6
ltr / mnt.
- Pasang selang oksigen ke dalam hidung pasien.
- Agar posisi selang tidak berubah, fiksasi selang dengan
plester.
PROTAP PEMBERIAN OKSIGEN NASAL

No Dokumen No Revisi Halaman


2/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
- Posisi selang supaya nyaman bagi pasien, letakkan
selang di belakang telinga kemudian di kencangkan di
bawah dagu pasien.
- Observasi keadaan umum pasien setelah pemasangan
O2
- Bereskan alat – alat dan mencuci tangan
- Dokumentasikan tindakan yang sudah di lakukan
Unit terkait Semua unit pelayanan keperawatan, unit Intensif Care
Dokument terkait Protap ICU
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI

No Dokumen No Revisi Halaman


1/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Pengambilan sampel darah arteri adalah suatu cara pengambilan
darah melalui pembuluh darah arteri di lakukan pemeriksaan.
Tujuan 1. Untuk mendiagnosa penyakit
2. Untuk data dasar pasien
3. Mengevaluasi efek pengobatan
Kebijakan Pemeriksaan yang dilakukan hasilnya adekuat
Persiapan alat 1. Alas plastic
2. Kapas alcohol
3. Plester
4. Gunting
5. Spuit 2,5 cc
6. Heparin
7. Gabus
Prosedur 1. Jelaskan prosedur yang akan di kerjakan
2. Mencuci tangan
3. Siapkan spuit, heparin 0,5 cc ( 1 : 1000 iu/cc )
4. Beri posisi nyaman untuk pasien
5. Raba daerah yang akan di tusuk
6. Pasang pengalas plastic di bawah daerah yang akan di
tusuk

PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI

No Dokumen No Revisi Halaman


2/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
7. Desinfektan daerah tusukan dengan kassa dan bethadine
solution 10%
- Bila penusukan di daerah radial, masukan jarum dan
spuit dengan sudut 45 derajat posisi pergelangan tangan
hiperekstensi.
- Bila daerah femoralis dengan sudut 45 – 60 derajat
8. Ambil darah sebanyak 2 – 3cc, keluarkan udara dari jarum
atau beri gabus supaya tidak tercampur udara luar.
9. Tekan daerah penusukan selama 5 menit, supaya tidak
perdarahan.
10. Kirim sample darah secepat mungkin supaya tidak terlalu
lama pada suhu ruangan.
11. Sebelum di kirim beri label nama, ruangan dan suhu tubuh
pada sample.
12. Mencuci tangan
13. Observasi
14. Dokumentasi
Unit terkait Semua unit pelayanan keperawatan, unit Intensif Care
Dokumen Terakhir Protap ICU
PENGAMBILAN SAMPLE DARAH VENA

No Dokumen No Revisi Halaman


1/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Pengambilan sample darah vena adalah suatu cara pengambilan
darah melalui pembuluh darah vena.
Tujuan 1. Untuk mendiagnosa penyakit
2. Untuk data dasar pasien
3. Mengevaluasi efek pengobatan
Kebijakan Pemeriksaan yang di lakukan hasilnya adekuat
Persiapan alat 1. Tournikuet
2. Kapas alcohol
3. Spuit dan jarum steril sesuai kebutuhan
4. Tabung vacuum container + jarum + citras, edta dan
tabung kosong
5. Heparin 1 vial k/p
6. Label untuk sample : nama, umur, jenis pemeriksaan dan
tanggal
7. Sarung tangan disposable k/p
8. Plester
Prosedur 1. Jelaskan prosedur yang akan di lakukan
2. Mencuci tangan dan gunakan sarung tangan
3. Dekatkan spuit atau tabung vacum container
4. Beri posisi yang nyaman untuk pasien
PENGAMBILAN SAMPLE DARAH VENA

No Dokumen No Revisi Halaman


2/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
5. Pasang alas dibawah tempat penusukan
6. Pasang tourniquet 5 – 6 cm di atas penusukan
7. Desinfektan daerah yang akan ditusuk
8. Masukan jarum spuit / jarum vacuum container pada vena
dengan sudut 30 – 45 derajat
9. Hisap darah perlahan-lahan sampai mengisi spuit jika
menggunakan vacuum container, perhatikan sampai darah
mengisi tabung tersebut
10. Lepaskan tourniquet
11. Tekan daerah tusukan minimal 3 menit dengan kassa
bethadine
12. Masukan darah dari spuit ke botol yang disediakan
- Untuk hematologi 1, gunakan botol edta dan isi darah
sebanyak 2 cc
- Untuk haesmostase, gunakan botol citrate dan isi darah
sebanyak 2,7cc
- Untuk pemeriksaan gula darah gunakan botol dan isi
darah sebanyak 7 cc
Unit terkait Semua unit pelayanan keperawatan, unit Intensif Care
Dokumen Terakhir Protap ICU
PEMASANGAN WATER SEAL DRAINASE

No Dokumen No Revisi Halaman


1/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agutus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Pemasangan water seal drainase ( WSD ) adalah persiapan untuk
pemasangan
Tujuan 1. Mengeluarkan udara, cairan, darah dari rongga pleura
2. Mengembangkan kembali paru yang kolaps
3. Mempertahankan tekanan negative pada rongga plura
4. Mencegah refluk drainase kembali ke rongga dada
Kebijakan Pemasangan WSD di lakukan sesuai standar
Persiapan alat 1. Sarung tangan steril dan masker
2. Set instrument steril untuk tindakan invasive ( VC set )
3. Trocar kateter WSD untuk dewasa no 16 – 28 F
4. Connecting tube ( selang )
5. Y conector jika terdapat dua chest tube
6. Set drainase system ( pleura evac, sentineal, dll )
7. Blade atau pisau bisturi no. 11
8. Jarum dan benang jahit no. 3( silk )
9. Kelly klem 2 buah
10. Local anastesi ( lidocain 2 % )
11. Spuit 5 cc atau 10 cc
12. Bengkok
13. Cairan antiseptic ( bethadine solution )
PEMASANGAN WATER SEAL DRAINASE

No Dokumen No Revisi Halaman


2/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
14. Kassa steril dan plester

Prosedur 1. Jelaskan prosedur dan tujuan pemasangan WSD kepada


pasien dan keluarga
2. Buat surat ijin tindakan
3. Mencuci tangan
4. Dekatkan trolly alat yang sudah di siapkan dekat tempat
tidur pasien
5. Buka set instrument set steril
6. Buka set WSD
7. Isi kom steril dengan cairan aseptic
8. Bantu dokter tim melakukan preparasi
9. Atur posisi pasien kea rah lateral, supine
( pneumothorak ), semifowler ( hemothorak )
10. Bantu dokter dalam melakukan insersi WSD
11. Letakkan chest drainase system dibawah level dada pasien
12. Bantu dokter dalam viksasi tabung
13. Instruksikan pasien tarik nafas dalam dan mengeluarkanya
pelan-pelan
14. Lakukan pemasangan kassa / transfaran dressing pada
daerah pemasangan WSD
15. Sambungkan ujung tabung ke chest drainase system
16. Dokumentasikan prosedur dan kondisi pasien
17. Bereskan peralatan yang tidak terpakai
18. Mencuci tangan
19. Dokumentasikan dalam catatan keperawatan
Unit terkait Semua unit pelayanan keperawatan, unit Intensif Care
Dokumen Terkait Protap ICU

PEMASANGAN DOWER CATETER

No Dokumen No Revisi Halaman


1/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Pemasangan dower cateter adalah tindakan invasive dengan
memasukan selang kateter ke dalam kandung kemih
Tujuan 1. Mengosongkan kandung kemih
2. Dapat mengukur pengeluaran urine secara akurat
Kebijakan Pengeluaran urine melalui kateter sesuai dengan prosedur
Persiapan alat 1. Folley cath sesuai ukuran
2. Urine bag
3. Xylocain jelly
4. Sarung tangan steril
5. Kassa dan bethadine
6. Spuit 10 cc dan aquadest steril
7. Bengkok
8. Perlak, pengalas, duk steril
9. Lampu senter
Prosedur 1. Jelaskan tindakan yang akan di lakukan
2. Mencuci tangan
3. Tutup tirai pasien
4. Dekatkan alat-alat kedekat pasien
5. Atur posisi, jika wanita dengan posisi supine dengan
mengangkat kedua lutut atau salah satunya
PEMASANGAN DOWER CATETER

No Dokumen No Revisi Halaman


2/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
6. Bersihkan alat genetalia dengan bethadine
7. Gunakan pengalas atau duk bolong steril untuk menutupi
daerah sekitar genetalia
8. Gunakan sarung tangan steril dan atur alat-alat di atas
pengalas yang steril
9. Pemasangan pada pria :
- Masukan xylocain jelly kira-kira 10 cc ke dalam ureter
- Masukan kateter melalui ureter sampai keluar urine
melalui selang
- Masukan kateter 10 – 15 cm atau sampai percabangan
kateter
- Sambungkan ke urine bag
10. Pemasangan pada wanita :
- Buka labia mayor dan minor untuk membuka saluran
kemih
- Berikan xylocain jelly pada ujung kateter
- Masukan perlahan – lahan 2 – 3 cm atau sampai keluar
urine
11. Masukan aquadest steril 20 – 30 cc melalui selang kateter
12. Tarik foly kateter sampai batas balon pada kandung kemih
13. Bersihkan tempat pemasangan kateter
14. Lakukan fiksasi kateter dengan plester
15. Bereskan alat yang tidak di gunakan
Dokumentasikan prosedur yang telah di lakukan
Unit terkait Semua unit pelayanan keperawatan, unit Intensif Care
Dokumen terkait Protap ICU
PEMBERIAN TOTAL PARENTERAL NUTRISI

No Dokumen No Revisi Halaman


1/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Pemberian total parenteral nutrisi adalah kegiatan memberikan
cairan makanan melalui infuse berupa protein, gula hipertonik
dan tambahn zat lain
Tujuan Memenuhi kebutuhan makan yang lengkap secara parenteral pada
pasien yang tidak bisa di berikan makanan melalui
gastrointestinal
Kebijakan Pasien harus mendapat nutrisi yang tepat
Persiapan alat 1. Cairan infuse
2. Infuse pump
3. Infuse set
4. Kapas alcohol
5. Plester
6. Tiang infuse
7. Cairan makan sesuai kebutuhan
Prosedur 1. Sediakan cairan makanan sesuai kebutuhan
2. Cek label cairan makanan sesuai advis dokter
3. Cek tanggal kadaluarsa cairan makanan
4. Sambungkan infuset dengan cairan makanan
5. Buang udara dengan mengisi cairan dalam selang
6. Set infusion pump sesuai perhitungan

PEMBERIAN TOTAL PARENTERAL NUTRISI

No Dokumen No Revisi Halaman


2/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
7. Nyalakan infuse pump
8. Bereskan alat yang tidak di pakai
9. Observasi dan dokumentasikan prosedur
Unit terkait Semua unit pelayanan keperawatan, unit Intensif Care
Dokumen terkait Protap ICU
PEMASANGAN VENTILASI MEKANIK

No Dokumen No Revisi Halaman


1/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar
04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Pemasangan ventilasi mekanik adalah pemasangan alat bantu
mekanik untuk memberikan bantuan nafas.
Tujuan Memberikan bantuan nafas dengan cara memberikan tekanan
positif melalui jalan nafasa buatan
Kebijakan Pemasangan ventilasi mekanik sesuai standar
Persiapan alat 1. Endotracheal tube
2. Pulse oxymetri
3. Manual resuscitation bag (ambu bag)
4. Ventilator lengkap
5. Alat-alat penghisap lender
Prosedur 1. Mencuci tangan
2. Atur modus ventilasi mekanik
3. Set tidal volume 6-8 ml/kg BB
4. Pilih frekuensi nafas antara 10-20x/menit
5. Atur ratio inpirasi :expirasi (1:2)
6. Set sensitifitas (trigger sensitivity) antara 0 s/d 20
7. Set fraksi oksigen (FiO2) 21%-100%
8. Atur level PEEP
9. Atur semua alarm (batas atas dan batas bawah)

PEMASANGAN VENTILASI MEKANIK

No Dokumen No Revisi Halaman


2/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
10. Sambungkan kabel listrik ke sumber listrik dan nyalakan
power mesin
11. Sambungkan selang udara ke sumber udara
12. Sambungkan selang oksigen ke sumber oksigen
13. Sambungkan selang pasien ke test lung
14. Cek pengembangan test lung sesuai dengan TV yang
sudah diatur
15. Sambungkan selang pasien ke ETT
16. Mencuci tangan
17. Dokumentasikan pada catatan keperawatan.
Unit terkait Semua unit pelayanan keperawatan, unit Intensif Care
Dokumen terkait Protap ICU
PEMASANGAN NGT

No Dokumen No Revisi Halaman


1/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar
04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Pemasangan NGT adalah memasang selang NGT melalui
nasofaring ke dalam lambung.
Tujuan 1. Mengeluarkan cairan atau udara dari lambung
2. Memberikan cairan, makanan dan obat-obatan.
3. Mencegah terjadinya aspirasi.
Kebijakan Pemasangan NGT sesuai standar
Persiapan alat 1. Selang NGT sesuai ukuran
2. Jelly atau pelumas
3. Handuk kecil
4. Tissue
5. Bengkok
6. Stetoskop
7. Kateter tip
8. Gelas air minum
9. Sarung tangan steril
10. Plester/gunting
Prosedur 1. Mencuci tangan
2. Jelaskan prosedur dan tujuan kepada pasien
3. Atur posisi pasien
4. Letakkan handuk diatas dada pasien
PEMASANGAN NGT

No Dokumen No Revisi Halaman


2/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
5. Gunakan sarung tangan
6. Ukur tanda selang dan diberikan tanda
7. Berikan pelumas pada ujung selang
8. Masukkan alat NGT melalui hidung
9. Atur posisi pasien dengan menekuk kepala pasien
10. Anjurkan kepada pasien untuk melakukan reflek menelan
bila pasien sadar.
11. Dorong selang NGT setiap pasien menelan.
12. Periksa letak selang pada daerah lambung dengan
menggunakan stetoskop
13. Aspirasi cairan lambung
14. Fiksasi selang dengan plester
15. Bereskan alat yang tidak dipakai
16. Mencuci tangan
Dokumentasikan prosedur.
Unit terkait Semua unit pelayanan keperawatan, unit Intensif Care
Dokumen terkait Protap ICU
PERSIAPAN PEMASANGAN CVP /
VENA DALAM

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD SUNGAI BAHAR
1/2
KAB. MUARO JAMBI

PROSEDUR TETAP Ditetapkan:


Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Persiapan pemasangan CVP/ vena dalam adalah memasukkan
kateter kedalam pembuluh vena besar atau ke atrium kanan.
Tujuan 1. Sebagai sarana untuk mengukur CVP
2. Untuk memberikan cairan, obat-obatan dan nutrisi
parenteral.
Kebijakan Pemasangan alat CVP terpasang dengan baik dan tepat sesuai
standar.
Persiapan alat 1. Set luka steril
2. Duk bolong steril
3. Sarung tangan steril
4. Bethadine solution
5. Alcohol 70 %
6. Spuit 5 cc, 10 cc
7. Lidocain 2%
8. Infuse set
9. Kateter cavavif/ 2 lumen/ 3 lumen
10. Three way buntut/ biasa
11. Cairan infuse
12. NaCL 0,9% 25 cc
13. Heparin Leo
PERSIAPAN PEMASANGAN CVP /
VENA DALAM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD SUNGAI BAHAR 2/2
KAB. MUARO JAMBI
14. Transparan dressing
15. Plester/ gunting
16. Bengkok
17. Jarum dan benang
Pisau steril
Prosedur 1. Beritahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Buat surat izin tindakan
3. Mencuci tangan
4. Bersihkan dengan bethadine kemudian dengan alcohol
daerah penusukan
5. Pasang duk bolong didaerah yang ditusuk
6. Lakukan anastesi kecil dan pasang kateter
7. Cairan infuse dipasang ditiang infuse, sambungkan infuse
set, three way, selang infuse di isi cairan. Pastikan tidak
ada udara di dalamnya, sambungkan dengan kateter yang
sudah dipasang.
8. Selesai penusukan cek kembali apakah kateter sudah
betul-betul masuk
9. Fiksasi dengan plester
10. Beri label pada daerah pemasangan dan cairan infuse
11. Pasien diberi tahu bahwa tindakan sudah selesai.
12. Alat-alat dibereskan
13. Mencuci tangan
14. Lakukan foto rontgen bila perlu.
Unit terkait Semua unit pelayanan keperawatan, unit Intensif Care
Dokumen terkait Protap ICU / ICCU
PROTAP PEMAKAIAN SYRINGE PUMP

No Dokumen No Revisi Halaman


1/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Syringe pump adalah suatu alat untuk mengatur pemberian
terapi yang dilarutkan dengan cairan infuse
Tujuan 1. Memberikan dosis obat dgn tepat dalam unit kecil
2. Mengatur jumlah obat dalam satuan mililiter dalam
satuan waktu tertentu
Kebijakan Dilakukan oleh perawat dan dokter yang bertugas sesuai standar
yang berlaku
Prosedur 1. Siapkan alat, terdiri dari:
- Spuit 50 cc
- Extension tube
- Three way stopcock
- Larutan obat dalam cairan infuse
2. Hubungkan alat ke stop kontak listrik
3. Tentukan spuit yang akan digunakan (2-90 cc) dan
lakukan pengecekan ke syringe pump, jika tidak sesuai
maka tekan alat tersebut ke angka sesuai dengan ukuran
spuit
4. Pasang selang ET ke spuit yang telah di isi obat sesuai
dengan dosis pengenceran
PROTAP PEMAKAIAN SYRINGE PUMP

No Dokumen No Revisi Halaman


2/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
5. Buka kunci alat ke arah kanan dan kiri untuk mengunci
dan tarik jepitan pada spuit untuk melepas, kemudian
spuit dilepaskan dari alat
6. Pasang spuit dan selang ET ke line infuse atau CVP
pasien dengan menggunakan threeway
7. Hidupkan alat dan tunggu lampu menyala kuning kedip-
kedip beberapa saat dibagian layar alat, kemudian tekan
dan atur angka sesuai dengan kebutuhan
8. Lampu akan menyala hijau jika dalam kondisi baik
Perhatikan tanda alarm, jika terjadi peringatan kepada
petugas.
Dokumen terkait 1. Buku pemberian therapy
2. Buku medical intervensi
3. Lyst pasien
Unit terkait Semua unit pelayanan keperawatan, unit Intensif Care
PROTAP PEMAKAIAN INFUSE PUMP

No Dokumen No Revisi Halaman


1/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Infuse pump adalah suatu alat untuk mengatur aliran cairan infuse
dalam waktu tertentu secara kontinyu
Tujuan Memberikan aliran cairan infuse secara tepat baik jumlah maupun
waktunya
Kebijakan Dilakukan oleh perawat dan dokter yang bertugas sesuai standar
yang berlaku
Prosedur 1. Siapkan alat, terdiri dari:
- Cairan infus
- Infus set
- Three way stopcock
2. Hubungkan alat ke stop kontak listrik
3. Buka pintu infuse pump
4. Pasang infuse set yang sudah terpasang dengan pasien
5. Tutup pintu infuse pump
6. Tekan tombol power untuk menghidupkan alat
7. Set tetesan dalam 1 cc cairan sesuai jenis infuse set yang
digunakan
8. Set jumlah cc cairan dalam 1 jam yang di inginkan
9. Set batas maksimal pemberian cairan yang diinginkan
10. Tekan tombol start untuk memulai pemberian cairan
PROTAP PEMAKAIAN INFUSE PUMP

No Dokumen No Revisi Halaman


2/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
11. Perhatikan bunyi alarm setiap alat memberikan
peringatan
Dokumen terkait 1. Buku pemberian therapy
2. Buku medical intervensi
3. Lyst pasien
Unit terkait Semua unit pelayanan keperawatan, unit Intensif Care
PROTAP PEMASANGAN MONITOR EKG

No Dokumen No Revisi Halaman


1/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Monitor EKG adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi
signal biolistrik jantung dan menghasilkan tekanan berupa grafik
pada rekaman dapat dilakukan untuk mendiagnosa variasi
ketidaknormalan jantung
Tujuan 1. Untuk mengetahui adanya disritmia
2. Untuk mengetahui perubahan denyut jantung
3. Untuk mengetahui status haemodinamik pasien
Kebijakan 1. Observasi dilakukan oleh perawat dan dokter yang
bertugas
2. Kolaborasi dengan dokter jika pasien mengalami
perubahan status haemodinamik
Prosedur 1. Persiapan alat :
- Monitor
- Tissue
- Alcohol
- Elektroda / plaster
2. Persiapan pasien :
- Beri tahu pasien tindakan yang akan dilakukan
- Lap dengan tissue dan alcohol pada daerah yang akan
dipasang elektroda
PROTAP PEMASANGAN MONITOR EKG

No Dokumen No Revisi Halaman


2/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
- Elektroda dipasang pada daerah :
a. Intercosta iga 2 pada dada sebelah kanan
b. Intercosta iga 2 pada dada sebelah kiri
c. Intercosta iga 5 kiri pada bagian bawah
- Letakkan penjepit elektroda sesuai dengan petunjuk
yang ada (yang tertulis pada alat)
- Jika pasien banyak keringat, beri perekat pada plester
3. Tekan tombol power untuk menghidupkan monitor
4. Atur batas limit alarm yang diinginkan
5. Dokumentasikan / print out gambaran EKG yang
menunjukan adanya kelainan
6. Beritahu pasien bahwa tindakan sudah selesai dilakukan
Dokumen terkait 1. Buku pemberian therapy
2. Buku medical intervensi
3. Lyst pasien
Unit terkait Semua unit pelayanan keperawatan, unit Intensif Carew
Dokumentasi terkait Protap ICU
PROSEDUR UMUM PENGGUNAAN VENTILATOR

No Dokumen No Revisi Halaman


1/3
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Tata cara penggunaan ventilator secara umum untuk single mode dasar
volume atau pressure mode
Tujuan 1. Upaya menggunakan ventilator secara benar
2. Membantu upaya pemeliharaan alat ICU yang mahal, mencegah
kerusakan dini, karena pemakaian tidak benar
Kebijakan 1. Gunakan ventilator yang paling familiar
2. Pelajari dulu dengan bila akan menggunakan ventilator yang belum
familiar
3. Konsultasi kepada yang lebih tahu bila mendapat kesulitan
4. Untuk ventilator mode lanjut, konsultasi pada yang lebih tahu
Prosedur 1. Tempatkan ventilator di tempat yang space cukup luas, disamping
tempat tidur pasien
2. Sebelum dihubungkan kepasien, persiapkan dulu ventilator dengan
cermat dan tes ventilator lebih dulu pada test lung
PERSIAPAN VENTILATOR :
1. Set up ventilator sesuai spesifikasi ventilator yang akan dipakai jalur
inspirasi, alat humidifikasi dan pemanas, Y connector, test lung dan
jalur ekspirasi.
2. Perhatikan apakah ada selang-selang diameter kecil untuk nebulizer,
flow sensor dan lain-lain hubungkan ketempat yang benar. Yakinkan
hubungan tidak bocor
PROSEDUR UMUM PENGGUNAAN VENTILATOR

No Dokumen No Revisi Halaman


2/3
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
3. Hubungkan selang kesumber oksigen
4. Hubungkan selang ke udara tekan / compressor air
5. Posisi ventilator alarm switch off
6. Periksa kabel listrik kesumber listrik dan pastikan tegangan listrik
yang sesuai, hubungkan kesumber listrik
7. Nyalakan main switch on
8. Nyalakan ventilator dan atur sedemikian rupa sehingga parameter
ventilator atau layar monitor mudah dan jelas
9. Pilih mode of ventilation : controlled. Pilih single mode volume atau
pressure
10. Tentukan volume tidal atau minute volume bila menggunakan mode
volume dan tentukan level / tinggi pressure bila menggunakan mode
pressure
11. Tentukan RR
12. Tentukan inspirasi : ekspirasi (I:E) ratio
13. Tentukan fraksi oksigen inspirasi / FiO2
14. Jalankan mesin ventilator
15. Perhatikan gerakan pada test lung / kembang kempis
16. Periksa apakah humidifikasi berfungsi baik, hangat dan beruap air
17. Atur dan periksa alarm untuk :
- Alarm pressure bila menggunakan mode volume
- Alarm volume bila menggunakan mode pressure
- Alarm untuk obstruksi dan kebocoran
- Alarm high dan low pressure
- Alarm untuk FiO2
- Alarm untuk apnoe
18. Pertimbangkan penggunaan mode tambahan bila perlu, seperti PEEP
19. Hubungkan ventilator dengan pasien
PROSEDUR UMUM PENGGUNAAN VENTILATOR

No Dokumen No Revisi Halaman


3/3
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
20. Observasi keadaan umum pasien setelah pemasangan ventilator,
apakah mode yang digunakan sesuai dengan kebutuhan pasien
21. Dokumentasikan semua tindakan yang sudah dilakukan kedalam
status pasien
Dokumen terkait ICU Anak, High Care Unit, Protap ICU / ICCU
Unit terkait Prosedur weaning ventilator ICU
DEFEBRILASI EXTERNAL PADA PASIEN DEWASA

No Dokumen No Revisi Halaman


1/3
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Defebrilasi external adalah suatu terapi kejut listrik dengan Mode
Asyncrone yang dapat menghantarkan listrik ke myocard pada saat
aritmia
Tujuan 1. Untuk mengatasi Ventrikel Fibrilasi
2. Untuk mengembalikan irama kesistem konduksi yang normal
Kebijakan 1. Defebrilator ventilator yang belum familiar
2. Konsultasi kepada yang lebih tahu bila mendapat kesulitan
Untuk ventilator mode lanjut, konsultasi pada yang lebih tahu
Prosedur 1. Tempatkan ventilator di tempat yang space cukup luas, disamping
tempat tidur pasien
2. Sebelum dihubungkan kepasien, persiapkan dulu ventilator dengan
cermat dan tes ventilator lebih dulu pada test lung
PERSIAPAN VENTILATOR :
1. Set up ventilator sesuai spesifikasi ventilator yang akan dipakai jalur
inspirasi, alat humidifikasi dan pemanas, Y connector, test lung dan
jalur ekspirasi.
2. Perhatikan apakah ada selang-selang diameter kecil untuk nebulizer,
flow sensor dan lain-lain hubungkan ketempat yang benar. Yakinkan
hubungan tidak bocor
3. Hubungkan selang kesumber oksigen
4. Hubungkan selang ke udara tekan / compressor air
DEFEBRILASI EXTERNAL PADA PASIEN DEWASA

No Dokumen No Revisi Halaman


2/3
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
5. Posisi ventilator alarm switch off
6. Periksa kabel listrik kesumber listrik dan pastikan tegangan listrik
yang sesuai, hubungkan kesumber listrik
7. Nyalakan main switch on
8. Nyalakan ventilator dan atur sedemikian rupa sehingga parameter
ventilator atau layar monitor mudah dan jelas
9. Pilih mode of ventilation : controlled. Pilih single mode volume atau
pressure
10. Tentukan volume tidal atau minute volume bila menggunakan mode
volume dan tentukan level / tinggi pressure bila menggunakan mode
pressure
11. Tentukan RR
12. Tentukan inspirasi : ekspirasi (I:E) ratio
13. Tentukan fraksi oksigen inspirasi / FiO2
14. Jalankan mesin ventilator
15. Perhatikan gerakan pada test lung / kembang kempis
16. Periksa apakah humidifikasi berfungsi baik, hangat dan beruap air
17. Atur dan periksa alarm untuk :
- Alarm pressure bila menggunakan mode volume
- Alarm volume bila menggunakan mode pressure
- Alarm untuk obstruksi dan kebocoran
- Alarm high dan low pressure
- Alarm untuk FiO2
- Alarm untuk apnoe
18. Pertimbangkan penggunaan mode tambahan bila perlu, seperti PEEP
19. Hubungkan ventilator dengan pasien
DEFEBRILASI EXTERNAL PADA PASIEN DEWASA

No Dokumen No Revisi Halaman


3/3
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
20. Observasi keadaan umum pasien setelah pemasangan ventilator,
apakah mode yang digunakan sesuai dengan kebutuhan pasien.
21. Dokumentasikan
Dokumen terkait Protap ICU, Arsip
Unit terkait Unit pelayanan ICU, Prosedur weaning ventilator ICU
PEMASANGAN ENDOTRACHEAL TUBE
(INTUBASI)

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD SUNGAI BAHAR
1/2
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Tindakan memasukkan pipa jalan nafas ke thrakea
Tujuan 1. Membebaskan jalan nafas.
2. Faslitas pemasangan ventilasi mekanik
3. Mempermudah penghisapan lender
Kebijakan Pemasangan intubasi dilakukan sesuai dengan proseur,baik dilakukan
oleh dokter maupun perawat terlatih
Persiapan Alat 1. ETT beberapa nomor
2. Laryngoscope (handle dan blades)
3. Flexible stylet
4. Magill forcep
5. Ambu bag
6. Connecting tube
7. Oropharengeal gudle
8. Sarung tangan streril 2 buah
9. Set penghisap lender lengkap
10. Spuit 20cc 1 buah
11. Kateter suction beberapa nomor
12. Aqua steril
13. Xylocain jelly
14. Plester
15. Gunting
PEMASANGAN ENDOTRACHEAL TUBE
(INTUBASI)

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD SUNGAI BAHAR
2/2
KAB. MUARO JAMBI
1. Stetoskop
2. Oksigen
Prosedur 1. Mencuci tangan
2. Beritahu keluarga tentang prosedur dan tujuan
3. Siapkan oropharingeal gudle
4. Siapkan alat penghisap lendir
5. Cek alat-alat yang akan digunakan
- Kembangkan balon ETT untuk mengecek kebocoran
- Masukkan stylet kealam ETT
6. Atur posisi pasien dengan mengganjal dengan bantal tipis
didaerah oksiput
7. Cek daerah mulut dari gigi palsu dan sisa-sisa makanan
8. Lakukan peroksigenasi selama 3 menit dengan menggunakan
ambu bag dengan FiO2 100%.
9. Berikan premedikasi sesuai rencana pengobatan.
10. Bantu operator atau dokter dalam melakukan intubasi
11. Sambungkan ETT ke ambu bag yang sudah terpasang
12. Cek posisi ETT dengan menggunakan stetoskop pada rongga
dada pasien.
13. Kembangkan balon ETT dengan menggunakan spuit 20 cc.
14. Lakukan fiksasi ETT. Bersihkan alat - alat
Sambungkan ETT dengan ventilator. Cuci tangan
Unit terkait Unit pelayanan ICU
Dokumentasi terkait Protap ICU, Arsip
Lampiran -
BANTUAN HIDUP DASAR

No Dokumen No Revisi Halaman


1/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Bantuan hidup dasar adalah pertolongan pertama yang segera
dilakukan bila duga adanya keadaan berkurangnya perfusi ke
otak, henti naas atauhenti jantung tanpa menggunakan alat-alat
bantu.
Tujuan Mengurangi mobilitas dan mordibitas akibat berkurangnnya
perfusi oksigen ke otak, dengan memeberikan pertolongan
segera, untuk memperbaiki perfusi oksigen sambil menunggu
bantuan hidup lanjut dan bantuan defenitif dapat diberikan.
Kebijakan 1. Bantuan hidup dasar dilakukan oleh dokter atau perawat
yang telah terlatih untuk itu.
2. Dokter anastesi atau residen anatesi yang ada memimpin
tindakan resusitasi.
3. Bantuan hidup dasar terdiri atas:
- A : Airway yaitu penilaian atau penatalaksanaan jalan
nafas
- B : Breathing yaitu penilaian atau penatalaksanaan
ventilasi dan oksigenasi
- C : Circulation yaitu penilaian dan penatalaksanaan
sirkulasi
BANTUAN HIDUP DASAR

No Dokumen No Revisi Halaman


2/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
Prosedur Tentukan kesadaran
Segera panggil panggil dan goyang
bantuan
Buka jalan nafas
Head tilt
chinlift, bila ada
trauma jawtrust
Periksa pernafasan
Lihat, dengar, raba

Jika ada pernafasan


Recovery position

Buat nafas bantuan


Awal 2x, sedetik

Penilaian sirkulasi
< 10 detik
Tanda sirkulasi
(denyut nadi karotios)

Ada sirkulasi - Tidak ada sirkulasi


Lanjutkan nafas Segera pijari jantung
Buatan
Dokumen terkait Rekam medis pasien, IGD, ICU, HCU, Kmar bedah
Unit terkait Ruang resusitasi
Dokumentasi terkait Protap ICU
PEMASANGAN PIPA OROFARING

No Dokumen No Revisi Halaman


1/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
TanggaL Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Pipa orofaring adalah alat yang dimasukkan melalui mulut yang
ujun distalnya akan terletak di orofaring bila terpasang dengan
benar. Berfungsi untuk menahan lidah agar tidak jatuh
kebelakang menutupi hipofaring.
Tujuan Pemasangan pipa orofaring yang benar dan tepat sehingga jalan
nafas pasien dapat terjaga dengan baik.
Kebijakan 1. Indikasi pemasangan pipa orofaring adalah pasien yang
tidak mampu menjaga jalan nafasnya.
2. Pipa orofaring terpasang dengan ukuran sesuai untuk
pasien , yaitu pipa orofaring yang panjangnya sesuai
dengan jarak antara ujung mulut pasien ke telinga bawah
pasien. Ukuran terrlalu besar atau kecil akan menutup
jalan nafas pasien.
3. Hati-hati pemasangan alat ini pada anak karena dapat
merangsang muntah
Prosedur 1. Siapkan Alat : Pipa orofaring sesuai ukuran, tog spatel
2. Masukkan ppa orofaring ke mulut pasien dengan
lengkungan menghadap ke langit-langit.
3. Bila ada perlawanan pasien, tong spatel bisa membantu
untuk membuka mulut paien.
PEMASANGAN PIPA OROFARING

No Dokumen No Revisi Halaman


2/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
4. Setelah masuk separuh panjangnya alat diputar separuh
180°hingga lengkungannya sekarang berada menempel
pada lengkungan lidah.
5. Pastikan setelah terpasang udara pernafasan dapat lewat
dengan bebas melalui pipa orofaring.
Dokumen terkait Ruang resusitasi,HCU,OK
Unit terkait Protap ICU
PENATALAKSANAAN FIBRILASI VENTRIKEL
DAN TAKIKARDI
VENTRIKEL TANPA DENYUT

RSUD SUNGAI BAHAR


KAB. MUARO JAMBI No Dokumen No Revisi Halaman
1/3
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian 1. Fibrilasi ventrikel dan takikardi ventrikel tanpa denyut
adalahkeadaan gawat darurat kardiak yang mengancam
jiwa dan membutuhkan penatalaksanaan segera.
2. Penatalaksanaan yang tepat dan benar dari takikardi
ventrikeltanpa denyut dan fibrilasi ventrikel akan dapat
menurunkan angka mortalitas
Tujuan 1. Penatalaksanaan segera dan tepat fibrilasi ventrikel dan
takikardi ventrikel tanpa denyut.
2. Menurunkan mortalitas akibat fibrilasi ventrikel dan
takikardi ventrikel tanpa denyut.
Kebijakan 1. Penatalaksanaan fibrilasi ventrikel dan takikardi ventrikel
tanpa denyut dilakukan oleh dokter konsultan, residen
atau perawat yang terlatih dan dinyatakan mampu
melakukan tatalaksana dengan segera dan tepat.
2. Tindakan penatalaksanaan dan pbat-obatan yang
diberikan dicatat pada rekam meis pasien.
PENATALAKSANAAN FIBRILASI VENTRIKEL
DAN TAKIKARDI
VENTRIKEL TANPA DENYUT

RSUD SUNGAI BAHAR


KAB. MUARO JAMBI No Dokumen No Revisi Halaman
2/3
Prosedur Survey ABC primer
Focus BHD dan fibrilasi
Cek kesadaran pasien dan respon pasien
Aktifkan system emergency
Minta disiapkan defibrilastor
A : Airway : buka jalan nafas
B : Breathing : beri ventilasi tekanan negative
C: Circulation: kompresi dada
200 joule,300 joule, 360 jouleatau bifasik yang ekivalen

Irama jantung setelah 3x syok ?

Fibrilasi entrikel atau takikardi tetap atau rekaren

Survey ABCD sekunder


Tujuan : penilaian dan tatalaksana lanjut Epineprine 1mg
bolus diulang
setiap 3-5 menit
A : Airway, pemasangan alat bantu jalan nafas
secepat mungkin
B : Breathing, patikan penempatan alat bantu defibrilasi diulang
Jalan nafas 60 joule dalam
B : fiksasi alat bantu jalan nafas 30 – 60 detik
B : konfirmasi ventilasi dan oksigenasi efektif
C : Circulaton, pasang jalur IV
PENATALAKSANAAN FIBRILASI VENTRIKEL
DAN TAKIKARDI
VENTRIKEL TANPA DENYUT

RSUD SUNGAI BAHAR


KAB. MUARO JAMBI No Dokumen No Revisi Halaman
3/3
pertimbangkan
C : identifikasi irama jantung pemberian amiodaron
C : beri obat sesuai irama dan keadaan lidocain, procainamide
pasien
D : Diagnosa dan terapi Defibrilasi ulang
Dokumen terkait Ruang resusitasi, HCU, OK, Protap ICU
Unit terkait Semua pelayanan keperawatan, unit Itensif Care
PENGHISAPAN LENDIR MELALUI
ENDOTHRAKEAL

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD SUNGAI BAHAR
1/23
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Penghisapan lender adalah suatu tindakan mengambil secret
melalui endothrakeal tube.
Tujuan 1. Untuk membebaskan secret yang menyumbat jalan nafas
2. Untuk mencegah infeksi jalan nafas bagian bawah
3. Unuk pengambilan sputum kultur
Kebijakan Penghisapan lender dilakukan sesuai standar
Persiapan Alat 1. Sumber pengisap lender
2. Penampung secret
3. Selang penghisap lendir
4. Suction set
5. Kateter sesuai ukuran
6. Sarung tangan steril
7. Tissue
8. Handuk kecil
9. Ambu bag
10. Bengkok
11. Pinset anatomi 1 buah
12. Trolley emergency
PENGHISAPAN LENDIR MELALUI
ENDOTHRAKEAL

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD SUNGAI BAHAR
2/2
KAB. MUARO JAMBI
Prosedur 1. Jelaskan prosedur dan tujuan kepada pasien
2. Dekatkan alat-alat ke tempat tidur pasien
3. Mencuci tangan
4. Atur posisi pasien semifowler (bila memungkinkan)
5. Hisupkan mesin penghisap, set tekanan sesuai kebutuhan
6. Sambungkan kateter poenghisap ke selang penghisap
7. Buka bungkus kateter
8. Pasang sarung tangan pada tangan kanan
9. Basahi kateter penghisap dengan cairan aqua steril
10. Putuskan ventilator dari endothrakeal tube
11. Lakukan hiperventilasi selama 3 menit dengan
menggunakan ambu bag
12. Maukkan kateter melalui endotrakheal tube kira-kira 8-
10 cm, kemudian tarik kateter 1-2 cm, tarik kateter
penghisap sambil memutar dan menarik kateter keluar.
13. Bilas kateter dengan aqua steril
14. Lakukan hiperventilasi selama 3 menit dengan
menggunakan ambu bag
15. Lakukan observasi kondisi pasien selama dan setelah
tindakan
16. Ulangi langkah penghisapan
17. Matikan mesin penghisap
18. Bersihkan alat-alat
19. Mencuci tangan
20. Dokumentasikan semua prosedur
Unit terkait Semua pelayanan keperawatan, unit Intensif Care
dokumentasi terkait Protap ICU
PENGGUNAAN ALAT MONITOR

No Dokumen No Revisi Halaman


1/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Adalah tata cara umum memasang alat untuk memonitor
beberapa parameter sekaligus yaitu : tekanan darah noninvasive,
hate rate, EKG, saturasi oksigen denyut (SPO2), ET (end tidal)
CO2
Tujuan 1. Agar dapat menggunakan alat monitor secara tepat dan
benar
2. Upaya pemeliharaan alat, pecegahan kerusakan dini
Kebijakan 1. Alat-alat beharga mahal
2. Lama umur masa pakai semaksimal mungkin
Prosedur 1. Tempatkan alat monitor ditempat aman, terfiksasi
dengan baik, posisi dapat diatur sehingga layar monitor
mudah dan jelas dapat dilihat
2. Pastikan monitor dalam posisi switch off
3. Patikan tegangan listrik sesuai dengan alat
4. Pastikan kabel listrik penghubung monitor kesumber
listrik dalam keadaan baik.
5. Hubungkan kabel listrik ke sumber listrik
6. Pastikan dengan baik masing-maing jenis unit kabel
monitor penghubung monitor ke pasien (kabel EKG, HR,
SpO2, TD noninvasive, ET CO2, Temperatur, RR)
7. Pasang masing-masing kabel tersebut ketempat yang
benar di alat monitor, dengan lebih dulu mencermati dan
PENGGUNAAN ALAT MONITOR

No Dokumen No Revisi Halaman


2/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
1. mencek ulang dari masing-masing jenis kabel monitor
dan tempat yang benar.
2. Hubungkan kabel monitor ketempat pasie yang benar.
3. Nyalakan arus listrik alat monitor (switch on)
4. Nyalakan layar monitor, atur pencahayaan
5. Masing-masing monitor diatur sesuai kebutuhan pasien
seperti lead EKG, interval pengukuran tekanan darah,
alarm batas atas dan bawah untuk HR, SpO2, ET
CO2,TD (sistolik,diastolic,mean),RR,Temperatur
6. Bila akan mematikanalat monitor, matikan dulu layar
monitor, selanjtnya lepas kabel monitor yang menempel
pada pasien, matikan lat monitor kabel-kabel monitor
dapat ditinggalkan terpasang pada alat monitor atau
dilepaskan guna pemeliharaan/penyimpanan tergantung
kebutuhan.
Dokumen terkait 1. Dokumen pemeliharan oleh perusahaan alat (contrac
service)
2. Buku pemeliharaan alat
3. Buku pemakaian alat
1. Divisi pemeliharaan alat listrik dan elektroemik rumah
sakit
2. IPS-RS
Unit terkait 3. Instalasi rawat inap
4. ICU
5. IBS/OK
6. IGD
PEMBERIAN ADRENALIN (EPINEPRINE)
UNTUK RESUSITASI

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD SUNGAI BAHAR
1/2
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Adrenalin atau epinefrin adalah salah satu obat penting dalam
resusitasi jantung paru
Tujuan 1. Pemberian obat yang sesuai indikasi, dosis dan cara
pemberian yang tepat
2. Semua obat, jumlah dancara pemberian di catat pada
rekam medis pasien
Kebijakan Adrenalin di indikasikan untuk :
1. Henti jantung : VT, VF, tanpa denyut, asistole, pulseless
electrical activity
2. Bradikardi symptomatic : setelah atropine, dopamine dan
trancutaneus pecing.
3. Hipotensi berat,
4. Reaksi anafilaksis, reaksi alergi berat diberikan
bersamaan dengan pemberian cairan dalam jumlah
banyak, cortoscoteroid dan antihistamin
Prosedur 1. Henti jantung :
- Dosis intravena 1mg adrenalin diberikan setiap 3 – 5
meni selam resusitasi. Setiap pemberian diikuti dengan
pemberian flush 20 cc.
PEMBERIAN ADRENALIN (EPINEPRINE)
UNTUK RESUSITASI

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD SUNGAI BAHAR
2/2
KAB. MUARO JAMBI
- Infuse continue 30 mg epinerine kedalam 250 cc NacL
0,9 % atau Dektrose 5%, berikan dalam kecepatan awal
100 cc NacL 0,9%
2. Bradikardi atau hipotensi berat :
- Infuse dengan kecepatan 2 – 10 mcg/mnt atau 1 mg
dimasukkan kedalam 500 ml NacL 0,9% dengan
kecepatan 1-5 cc/menit
Dokumen terkait Ruang resusitasi, HCU, IGD, OK, Protap ICU
Unit terkait Semua pelayanan keperawatan, unit Intensif Care
PROTAP MENGUKUR SUHU TUBUH

No Dokumen No Revisi Halaman


1/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Mengukur suhu adalah menilai jumlah panas yang disimpan
dalam tubuh kita.
Tujuan 1. Untuk mengetahui suhu tubuh
2. Mendeteksi peubahan suhu tubuh
3. Mendeteksi kelainan suhu
Menentukan tindakan yang akan dilakukan
Kebijakan Dapat dilakukan oleh perawat yang ada
Persiapan Alat 1. Thermometer axial
2. Cairan desinfektan
3. Tissue/ alat pembersih
4. Bengkok 1 buah
Prosedur 1. Bawa alat kedekat pasien
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
3. Mencuci tangan
4. Ambil thermometer dan turunkan air raksa sampai
kurang dari 350 C
5. Atur posisi tidur pasien senyaman mungkin
6. Bantu pasien untuk membuka pakaian bagian depan
atas dan bersihkan
PROTAP MENGUKUR SUHU TUBUH

No Dokumen No Revisi Halaman


1/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
7. Letakkan pangkal thermometer ditengah axial dan
menempel dikulit axial dan persilahkan pasien untuk
menjepit thermometer
8. Tunggu kira-kira 3 menit
9. Angkat lengan pasien dan ambil thermometer
10. Baca batas air raksa menunjukkan suhu tubuh pasien
11. Alat-alat dirapikan dan mencuci tangan.
Unit terkait Semua pelayanan keperawatan, unit Intensif Care
Dokumentasi terkait Protap ICU
PROTAP MENGUKUR SUHU TUBUH MELALUI
AKSILA

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD SUNGAI BAHAR
1/2
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Mengukur suhu tubuh pasien melalui axila adalah suatu tindakan
mengukur nilai suhu tubuh pasien melaluin axila.
Tujuan Untuk mengetahui suhu tubuh pasien.
Kebijakan Suhu tubuh pasien dapat dipandu secara akurat.
Persiapan Alat 1. Termometer axila
2. Cairan disenfektan
3. Tissue
4. Bengkok
Prosedur 1. Bawa alat kedekat pasien
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
3. Tutup gorden dan pintu
4. Mencuci tangan
5. Anjurkan pasien untuk tidur terlentang/setengah duduk
6. Bantu pasien untuk membuka pakaian bagian depan atas,
dan anjurkan pasien untuk mengangkat lengannya hingga
axila terbuka, bersihkan axila dengan tissue
7. Meletakkan pangkal termometer ditengah axila dan
menempel pada kulit axila tersebut
8. Jika pasien tidur terlentang, lengan bawahnya ditaruh
diatas dada dan jika pasien duduk, lengan bawah ditaruh
diatas bahu
PROTAP MENGUKUR SUHU TUBUH MELALUI
AKSILA

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD SUNGAI BAHAR
2/2
KAB. MUARO JAMBI
9. Tunggu kira-kira 10 menit
10. Angkat lengan pasien, ambil thermometer dan rapikan
pakaian pasien
11. Bersihkan thermometer dengan alat pembersih dari arah
distal ke arah proksimal
12. Baca skala thermometer dan catat hasil pengukuran suhu
tubuh pasien.
13. Beritahu pasien hasil pengukuran suhu tubuhnya
14. Beri pasien posisi yang nyaman, buka gorden dan pintu
15. Rapikan alat-alat
16. Mencuci tangan
17. Dokumentasikan
Unit terkait Semua unit pelayanan keperawatan, unit Intensif Care
Dokumentasi terkait Protap ICU
MENGUKUR SUHU TUBUH MELALUI
REKTUM

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD SUNGAI BAHAR
1/2
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Mengukur suhu tubuh diarea rectum adala suatu tindakan
mengukur nilai suhu tubuh pasien melaui rectum
Tujuan 1. Mengetahui suhu tubuh pasien
2. Mendeteksi perubahan suhu tubuh pasien
Kebijakan Mengukur suhu tubuh pasien dilakukan sesuai dengan standar
Prosedur Bawa alat kedekat pasien
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Tutup gorden dan pintu
3. Mencuci tangan
4. Ambil thermometer dan turunkan air raksa sampaikurang
dari 35° C
5. Pakai sarung tangan disposable
6. Ambil vaselin 0,5 cc lalu oleskansekeliling pangkal
thermometer
7. Jika pasien dewasa, persilahkan miring dan menekuk
lututnya pada kaki sebelah atas.
8. Buka lipatan bokong dengan tangan yan dominan
9. Letakkan pangkal thermometer pada anus pasien dan
anjurkan pasien unuk menarik nafas dalam
10. Mesukkan thermometer dengan arah umbilicus secara
hati-hati sejauh pada anak 1,25 -2,5 cm dan pada dewasa
MENGUKUR SUHU TUBUH MELALUI
REKTUM

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD SUNGAI BAHAR
2/2
KAB. MUARO JAMBI
2,5 – 4 cm pangkal thermometer harus menempel pada
dinding rectum
11. Pegang thermometer dan pertahankan posisinya selama
2-4 menit
12. Angkat thermometer dengan hati-hati
13. Bersihkan thermometer dengan tissue dari arah distal ke
proksimal. Bersihkan daerah proksimal dengan cara
memutar lalu buang tissue kedalam bengkok
14. Baca skala thermometer lalu masukkan thermometer ke
dalam bengkok
15. Beri tahu pasien tentang suhu tubuhnya
16. Bersihkan anus pasien dengan tissue
17. Rapihkan pakaian pasien, buka gorden dan pintu
18. Bersihkan thermometer dengan desinfektan dan air, lalu
keringkan dengan tissue
19. Buka sarung tangan dan masukkan ke dalam bengkok
20. Rapihkan alat-alat
21. Mencuci tangan
22. Dokumentasi
Unit terkait Semua unit pelayanan keperawatan, unit Intensif Care
dokumentasi terkait Protap ICU
MEMBANTU PASIEN BAB DAN BAK DI
TEMPAT TIDUR

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD SUNGAI BAHAR
1/3
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Membantu pasien BAB dan BAK adalah kegiatan yang dilakukan
untuk pasien yang tidak bisa BAB dan BAK sendiri
Tujuan Pasien dapat BAB dan BAK dengan nyaman dengan privasi yang
tidak terganggu
Kebijakan Pasien harus bisa BAB dan BAK sesuai kebutuhan
Persiapan alat 1. Bedpan 1 buah atau urinal 1 buah
2. Tutup bedpan
3. Zell dan alas bokong
4. Tissue
5. Tempat tissue yang kotor / kantong plastic 1 buah
6. Waskom berisi air hangat 1 buah waslap 1 buah dan
handuk kecil 1 buah
7. Tempat bahan pemeriksaan urine atau feces k/p
8. Pengharum ruangan
9. Sarung tangan bersih
Prosedur 1. Dekatkan alat-alat ke pasien
2. Tutup gorden dan pintu
3. Mencuci tangan dan memakai sarung tangan
4. Jelaskan cara-cara yang harus dilakukan pasien untuk
eliminasi dengan menggunakan pispot atau urinal
5. Turunkan pakaian bawah dan naikkan pakaian atas

MEMBANTU PASIEN BAB DAN BAK DI


TEMPAT TIDUR

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD SUNGAI BAHAR
2/3
KAB. MUARO JAMBI
Prosedur 6. Atur posisi pasien tidur telentang, menekuk lutut lalu
mengangkat bokongnya
7. Pasang zell dan alasnya dibawah bokong pasien
8. Dorong bedpan hingga kebawah bokong pasien
9. Lihat anus dan uretra pasien apakah ada di atas lubang
bedpan
10. Naikkan bagian atas tempat tidur hingga pasien pada
posisi semifowler
Jika menggunakan urinal
11. Letakkan urinal di antara kedua paha pasien, masukkan
penis pasien pada bagian ujung yang terbuka
12. Persilahkan pasien untuk BAK
13. Dekatkan bell pasien
14. Dekatkan tissue agar pasien dapat membersihkan sendiri
15. Tinggalkan ruang pasien jika pasien menginginkan
16. Kembali keruang pasien segera seteah bel berbunyi
17. Randahkan tempat tidur bagian kepala
18. Angkat urinal lalu ditutup
19. Bersihkan daerah uretra dengan tissue dan masukkan
tissue ke dalam kantong plastic
20. Tuang air cebok ke derah parineal bagi pasien wanita,
bagi pasien wanita yang di ukur urinenya dan
penggantian bedpan tidak memungkinkan, maka jumlah
air cebok yang disediakan dicatat dulu dan
diperhitungkan pada waktu mengukur urine
MEMBANTU PASIEN BAB DAN BAK DI
TEMPAT TIDUR

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD SUNGAI BAHAR
2/3
KAB. MUARO JAMBI
21. Pertahankan posisi bedpan tetap datar dengan memegang
bedpan ditempatnya, lalu bantu pasien miring
membelakangi perawat lalu angkat bedpan
22. Letakkan bedpan di kursi / lantai
23. Bersihkan daerah perineal dengan tissue, lalu masukkan
tissue kotor kekantong plastic, posisi pasien tetap miring,
angkat perlak dan alasnya
24. Bantu pasien untuk tidur telentang, rapihkan pakaian
pasien, beri posisi yang nyaman lalu buka goren dan
pintu
25. Bawa bedpan / urinal kedalam wc dan perhatikan
konsistensinya, warna, baud an kelainan pada feces dan
urine, lalu ukur jumlahnya
26. Bersihkan bedpan / urinal lalu kembalikan ketempatnya
27. Buka sarung tangan dan mencuci tangan
28. Semprotkan pengharum ruangan secukupnya kebawah
tempat tidur pasien
Rapihkan alat-alat
Unit terkait Semua unit pelayanan keperawatan, unit Intensif Care
Dokumen terkait Protap icu
MEMABNTU MENGGANTI PAKAIAN PADA
PASIEN DEWASA

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI 1/2

PROSEDUR TETAP Ditetapkan:


Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Bersihkan daerah perineal dengan tissue, lalu masukkan tissue
kotor kekantong plastic, posisi pasien tetap miring, angkat perlak
dan alasnya membantu mengganti pakaan pada pasien dewasa
adalah kegiatan mengganti pakaian dengan yang baru untuk
pasien yang tidak bisa melakukan sendiri
Tujuan Memberikan rasa nyaman
Kebijakan Pasien berhak mendapatkan rasa nyaman selama perawatan
Prosedur 1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Mencuci tangan
3. Tutup gorden
4. Turunkan pengaman tempat tidur yang dekat dengan
perawat dan sisi yang satunya harus tetap terpasang
5. Buka tali baju dan sisihkan baju kotor masing-masing ke
kiri dan ke kanan pasien
6. Tutup bagian atas pasien dengan selimut pasien
7. Buka baju mulai dari arah yang mobile terlebih dulu dan
dorong baju ke bagian belakang dan bagian immobile
dilakukan secara hati-hati (jika pasien bisa duduk berikan
bantuan secukupnya untuk melepas baju yang kotor)
8. Letakkan pakaian yang kotor pada tempatnya
MEMABNTU MENGGANTI PAKAIAN PADA
PASIEN DEWASA

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI 1/2

9. Masukkan baju mulain dari lengan yang immobile terlebih


dulu
10. Miringkan pasien kea arah yang berlawanan dengan lengan
yang immobile dan masukkan lengan baju pada bagian
lengan yang mobile
11. Angkat selimut, rapikan baju dan pasang
talinya’kembalikan pasien ke posisi yang nyaman
12. Kembalikan pasien ke posisi yang nyaman
13. Buka gorden
14. Mencuci tangan
15. Dokumentasikan
Unit terkait Semua unit pelayanan keperawatan, unit Intensif Care
dokumentasi terkait Protap ICU
PEMBERIAN OBAT TETES

No Dokumen No Revisi Halaman


1/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Pemberian obat tetes adalah pemberian obat dengan meneteskan
langsung ke bagian mata, telinga dan hidung
Tujuan Memberikan obat sesuai dengan rencana pengobatan
Kebijakan Pemberian obat diberikan sesuai dengan prosedur
Persiapan alat 1. Obat tetes
2. Nampan obat
3. Bengkok
4. Pengalas
5. Lidi kapas k/p
Prosedur 1. Mencuci tangan
2. Dekatkan alat-alat kedekat pasien
3. Cek kembali nama pasien untuk memastikan
4. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
5. Atur posisi pasien dengan screen k/p
6. Bersihkan mata, telinga dan hidung yang mau ditetesi
obat
7. Atur sedemikian rupa tempat yang mau ditetesi obat,
sehigga memudahkan pemberian
8. Masukkan obat tetes sesuai dosis yang diperlukan
9. Anjurkan pasien untuk tetap pada posisi tersebut selama
2-3 menit
PEMBERIAN OBAT TETES

No Dokumen No Revisi Halaman


2/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
10. Beritahu pasien bilatindakan telah selesai
11. Bereskan alat dan catat respon pasien
12. Mencuci tangan
Unit terkait Semua unit pelayanan keperawatan, unit Intensif Care
dokumentasi terkait Protap ICU
PEMBERIAN OBAT MELALUI INTRA
MUSCULAR ( IM )

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI 1/2

PROSEDUR TETAP Ditetapkan:


Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Pemberian obat melalui intra muscular (IM) adalah pemberian
obat melalui injeksi langsung ke otot
Tujuan Memberikan obat sesuai rencana pengobatan
Kebijakan Pemberian obat diberikan sesuai prosedur
Persiapan alat 1. Obat di spuit
2. Bak spuit
3. Kapas alcohol
4. Bengkok
5. Pengalas k/p
6. Nampan obat
7. Therapy list
Prosedur 1. Mencuci tangan
2. Dekatkan alat yang telah di siapkan kedekat pasien
3. Cek kembali namapasienuntuk memastikan
4. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
5. Atur posisi pasien dan pasang screen k/p
6. Usap daerah yang akan disuntik dengan kapas alcohol
7. Suntikan diaspirasi, jika yang keluar udara, masukkan
obat pelan-pelan
8. Cabut spuit dan usap lagi bekas suntikan dengan kapas
alcohol
PEMBERIAN OBAT MELALUI INTRA
MUSCULAR ( IM )

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI 2/2

9. Beritahu pasien pemberian obat telah selesai dan atur


posisi pasien kembali
10. Rapihkan alat-alat
11. Cuci tangan
12. Dokumentasikan
Unit terkait Semua unit pelayanan keperawatan, unit Intensif Care
dokumentasi terkait Protap ICU
PEMBERIAN OBAT MELALUI MULUT (ORAL)

No Dokumen No Revisi Halaman


1/1
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Pemberian obat melalui oral / diminum adalah pemberian dengan
langsung diminum
Tujuan Memberikan obat sesuai rencana pengobatan
Kebijakan Pemberian obat oral / diminum diberikan sesuai dengan prosedur
Persiapan alat 1. obat pasien dalam tempatnya
2. nampan obat
3. bengkok
4. therapy list
5. pengalas
Prosedur 1. Mencuci tangan
2. Dekatkan alat yang telah disiapkan ke pasien
3. Cek kembali nama pasien untuk memastikan
4. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
5. Atur posisi pasien dan pasang screen k/p
6. Pasang pengalas dibawah leher pasien k/p
7. Berikan obat ke pasien bisa secara keseluruhan atau
bertahap
8. Berikan air minumnya
9. Pastikan obat telah ditelan seluruhnya
10. Beritahu pasien pengobatan telah selesai
11. Bereskan alat dan atur kembali posisi pasien
PEMBERIAN OBAT MELALUI MULUT (ORAL)

No Dokumen No Revisi Halaman


1/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
12. Catat respon pasien
13. Cuci tangan
14. Dokumentasikan
Unit terkait Semua unit pelayanan keperawatan, unit Intensif Care
dokumentasi terkait Protap ICU
PEMBERIAN OBAT INTRAVENA (BOLUS)

No Dokumen No Revisi No Dokumen

RSUD SUNGAI BAHAR


KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Pemberian obat melalui intravena adalah suatu tindakan
keperawatan dalam memberikan obat melalui jalur vena
Tujuan Agar pasien mendapatkan pengoatan sesuai dengan rencana
pengobatan
Kebijakan Pemberian obat diberikan sesuai dengan prosedur
Persiapan alat 1. Obat baik yang cair atau larutan dalam spuit sesuai
ukuran
2. Bak spuit
3. Kapas alcohol
4. Bengkok
5. Pengalas
6. Nampan obat
7. Therapy list k/p
8. Tourniquet jika IV
Prosedur 1. Mencuci tangan
2. Dekatkan alat-alat kedekat pasien
3. Cek kembali nama pasien untuk memastikan
4. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
5. Atur posisi pasien dengan screen k/p
6. Pasang pengalas dibawah area yang akan disuntik
7. Untuk IV :
PEMBERIAN OBAT INTRAVENA (BOLUS)

No Dokumen No Revisi Halaman


2/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
- Pasang tourniquet di atas area yang akan disuntik
(missal : lengan)
- Usap daerah yang akan disuntik dengan kapas
alcohol
- Suntikan jarum lalu aspirasi hingga keluar darah
- Dorong obat perlahan-lahan hingga habis
- Cabt spuit dan bekas luka diplester dengan kapas
alcohol
Untuk IV line:
- Buka penutup three way
- Pasang spuit dan obat
- Buka three way kearah pasien
- Aspirasi hingga darah divena keluar
- Setelah selesai tutup kembali three way keposisi
semula
- Bereskan alat
- Beri tahu pasien pengobatan telah selesai
- Dan atur posisi pasien kembali
- Catat respon pasien
8. Mencuci tangan
Unit terkait Semua unit pelayanan keperawatan, unit Intensif Care
dokumentasi terkait Protap ICU
MENGGANTI BALUTAN BASAH KE KERING

No Dokumen No Revisi Halaman


1/4
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

PROSEDUR TETAP 04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Mengganti balutan basah ke kering adalah tindakan pilihan untuk
luka yang memerlukan penggantian balutan secara efektif.
Membersihkan luka terinfeksi dan nekrotik. Kassa lembab
langsung mengabsorbsi semua eksudat dan debris luka. Lapisan
luar kering membantu menarik kelembaban dari luka kedalam
balutan dengan aksi kapiler.
Tujuan Mempercepat penyembuhan luka
Kebijakan Perawatan yang baik akan mempercepat penyembuhan luka
sesuai kebijakan tentang prosedur tindakan keperawatan
Persiapan alat 1. Set balutan steril
2. Sarung tangan steril
3. Sarung tangan sekali pakai
4. Larutan pembersih sesuai intruksi dokter
5. Normosalin
6. Plester, pengikat atau perban sesuai kebutuhan
7. Kantong tahan air untuk sampah
8. Balutan kassa ekstra dan surgipad atau bantalan ABD
9. Aseton
10. Bantalan tahan air
MENGGANTI BALUTAN BASAH KE KERING

No Dokumen No Revisi No Dokumen


2/4
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
Prosedur 1. Jelaskan prosedur pada pasien dengan menggambarkan
langkah-langkah perawatan luka
2. Susun semua peralatan yang diperlukan di meja balutan
3. Ambil kantong sekali pakai dan buat lipatan atasnya
4. Letakkan kantong pada area jangkauan anda
5. Tutup tirai
6. Bantu pasien pada posisi yang nyaman dan intruksikan
pasien untuk tidak menyentuh area luka atau peralatan
steril
7. Mencuci tangan secara menyeluruh
8. Letakkan bantalan tahan air dibawah pasien
9. Kenakan sarung tangan bersih sekal pakai dan lepaskan
plester, ikatan / perban
10. Lepaskan plester dengan cara menarik ujungnya dan
menarik secara perlahan, sejajar dengan kulit dan kearah
balutan (bila masih terdapat perekat dikulit, bersihkan
dengan aseton)
11. Angkat balutan dengan tangan yang telah menggunakan
sarung tangan (bila terpasang drain, lepaskan satu lapis
setiap mengangkat kassa)
12. Bila balutan melekat pada lapisan dibawahnya jangan
dibasahi perlahan bebaskan balutan dari eksudat yang
mongering, ingatkan pasien tentang penarikan dan
ketidaknyamanan
13. Observasi karakter dan drainage pada balutan
14. Buang balutan kotor pada tempat yang talah disediakan,
hindari kontaminasi permukaan luar wadah. Lepaskan
MENGGANTI BALUTAN BASAH KE KERING

No Dokumen No Revisi No Dokumen


3/4
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
sarung tangan sekali pakai dengan menarik bagian dalam
keluar buang pada tempat yang telah disediakan
15. Siapkan peralatan balutan steril, tuangkan larutan sesuai
intruksi dokter kedalam baskom steril dan tamabhkan
kassa steril
16. Pakai sarung tangan steril
Infeksi luka perhatikan kondisi luka, letak drain, integritas
jahitan atau penutupan kulit dan karakter drainage.
( palpasi luka, bila perlu dengan tangan yang dominan
anda tidak menyentuh peralatan steril Bersihkan luka
dengan larutan antiseptic / larutan NaCl 0,9%, pegang
kassa dengan larutan menggunakan pinset, gunakan 1
kassa setiap tekanan pembersih. Bersihkan area yang
kurang terkontaminasi ke area yang paling
terkontaminasi. Bergerak dengan tekanan progresif
menjauh dari garis insisi atau tepi luka
17. Pasang kassa yang basah tepat pada permukaan luka, bila
luka dalam, secara perlahan masukkan kassa kedalam
luka sehingga semua permukaan luka kontak dengan
kassa basah
18. Pasang kassa steril kering di atas kassa basah
19. Tutup dengan kassa, surgipat atau bantalan ABD
20. Pasang plester diatas balutan atau amankan dengan
verband
21. Bantu pasien pada posisi yang nyaman
22. Mencuci tangan
23. Observasi luka, balutan drainage dan respon pasien
24. Dokumentasikan
MENGGANTI BALUTAN BASAH KE KERING

No Dokumen No Revisi No Dokumen


3/4
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
Unit terkait Semua unit pelayanan keperawatan, unit Intensif Care
dokumentasi terkait Protap ICU
PEMASANGAN INFUS INTRA VENA

No Dokumen No Revisi Halaman


1/3
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Pemasangan infuse intra vena adalah memasukan jarum atau
kateter ke dalam vena
Tujuan Pemberian obat-obatan, cairan, elektrolit dan komponen darah
intra vena
Kebijakan Pemasangan intra vena di lakukan sesuai prosedur
Persiapan alat 1. Cairan infuse dan obat yang di butuhkan
2. Set infuse
3. Jarum dan kateter yang sesuai
4. Cairan antiseptic
5. Tourniquet
6. Standar infuse
7. Plester dan transparan dressing
8. Kassa steril dan kapas
9. Bidai
10. Pisau cukur
11. Nampan / troly
12. Label
13. Sarung tangan steril
14. Perlak ukuran 50 x 50 cm
15. Gunting balutan
16. Kom kecil
PEMASANGAN INFUS INTRA VENA

No Dokumen No Revisi No Dokumen


2/3
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
Prosedur Persiapan :
1. Mencuci tangan
2. Jelaskan kepada pasien prosedur yang akan di lakukan
3. Baa alat-alat yang sudah di siapkan di troly ke dekat
pasien
4. Buka set infuse yang masih steril
5. Atur letak klep pengatur cairan 5-10 cm di bawah
penampung cairan
6. Putar dan naikkan pengatur cairan
7. Buka penutup botol cairan dan pertahankan agar tetap
steril
8. Hubungkan set infuse dengan botol infuse secara steril
9. Gantungkan botol cairan itu pada standar infuse
10. Tekan penampung cairan sehingga cairan masuk dan
mengisi penampung ¾ bagian
11. Buka klep pengatur dan isi pipa dengan cairan
12. Matikan pengatur tetesan bila cairan sudah memunuhi
pipa
13. Perhatikan lagi apakah dalam pipa ada udara ke
penampung cairan
14. Cantumkan identitas pasien, nomor, kamar, jam, tanggal,
obat yang di masukan kedalam botol dan nama perawat
yang mengerjakannya
Pelaksanaan :
1. Gantungkan botol yang sudah di siapkan setinggi 1 m
2. Pasang alat karet di bawah tempat pemasangan infuse
3. Letakkan ujung pipa yang tertutup jarum di troly
4. Pilih jarum atau kateter yang tepat dan benar, buka
pembungkus
5. Gunting plester sepanjang 6 cm dengan lebar ½ cm dan
letakkan ditempat yang terjangkau
PEMASANGAN INFUS INTRA VENA

No Dokumen No Revisi No Dokumen


3/3
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
6. Buka kantong transparan dressing dan letakkan di troly
7. Mencuci tangan
8. Periksa vena pasien yang cocok untuk di tusuk
Unit terkait Semua unit Pelayanan keperawatan, unit Intensif Care
dokumentasi terkait Protap ICU
MEMBERIKAN TRANFUSI DARAH

No Dokumen No Revisi Halaman


1/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Memberikan tranfusi darah adalah proses memindahkan darah
dari orang yang sehat kepada orang yang sakit
Tujuan 1. Meningkatkan volume darah
2. Menambah komponen darah
Kebijakan Memberi transfusi darah sesuai prosedur
Persiapan alat 1. Set transfusi 1 buah
2. NaCL 0,9 % 1 kolf
3. Abucath no 18,20,22
4. Darah sesuai kebutuhan
5. Sarung tangan
6. Waskom ukuran sedang, air dengan suhu 37 C
7. Thermometer air 1 buah
8. Standar infuse
9. Plastic ukuran 1 KG
10. Tourniquet 1 buah
Prosedur 1. Mencuci tangan
2. Jelaskan prosedur yang akan dikerjakan
3. Ukur tanda vital sebelum di transvusi
4. Pilih saluran IV yang besar ( no. 18,20,22 )
5. Sambungkan set transvusi dengan kolf NaCL 0,9 %
sampai ujung set
MEMBERIKAN TRANFUSI DARAH

No Dokumen No Revisi Halaman


2/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
Prosedur 6. Periksa kantong darah dan teliti Jelaskan prosedur pada
pasien dengan disaksikan perawat lain
7. Nama / jenis darah
8. Golongan darah
9. Nomor darah
10. Jenis darah
11. Rhesus
12. Tanggal kadaluarsa
13. Hitung kebutuhan darah sesuai dengan hasil pemeriksaan
darah rutin / HB dengan rumus
14. PRC
15. Ganti kolf NaCL 0,9 % dengan kantong darah yang
dibutuhkan lalu gantung kira-kira 1 M diatas ketinggian
jantung pasien
16. Berikan tetesan pertama secara perlahan ( 1 cc / Kg BB /
jam ) selama 20 menit, selanjutnya tetesan disesuaikan
kebutuhan
17. Hentikan transfuse bila ada reaksi yang mencurigakan dan
lapor dokter
18. Ukur tanda –tanda vital
19. Mencuci tangan
20. Dokumentasikan

Unit terkait Semua unit Pelayanan keperawatan, unit, Intensif Care


dokumentasi terkait Protap ICU
EKSTUBASI

No Dokumen No Revisi Halaman


1/4
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Pencabutan pipa endotrakhea dari jalan nafas, yang dilakukan
pada saat yang tepat uantuk menghindari terjadinya reintubasi
dan komplikasi
Tujuan 1. Pasien Dapat Bernafas Secara Normal
2. Pasien Dapat Berbicara, Menelan, Batuk Sendiri Secara Efektif
3. Meminimalisasikan secara dini komplikasi yang mungkin
timbul, sehingga pasien tetap aman dan nyaman.
Kebijakan Semua petugas yang melaukan tindakan harus sesuai dengan
keijakan dan prosedur yang berlaku.
Persiapan alat 1. Laringoskope lengkap
2. Suction
3. Ambubag
4. Spuit cuff
5. Gudle
6. Magil forcef
7. Flexible stylet
8. Stetoskop
9. Trolly emergency
10. Oksgen

EKSTUBASI

No Dokumen No Revisi No Dokumen


2/4
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
Prosedur 1. Ukur TD, Nadi dan pernapasan dan pastikan dalam batas
normal
2. Beritahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan.
3. Kempeskan cuff
4. Lepaskan fiksasi pada pipa endotrhakea
5. Melakuka suction pada pipa endothrakea dengan gerakan
memutar sambil menarik pipa keluar, posisi cateter suction
steril tetap didalam rongga pipa
6. Bersihkan jalan nafas mulai dari hidung dan mulut
dengansuction
7. Berikan terapi oksigen / nebulizer
8. Obsevasi keadaan pasien selama dan sesudah ekstubasi
9. Dokumentasikajn obat-obatan yang diberikan dan keadaan
pasien tersebut
10. Periksa analisa gas darah pasca ekstubasi
Lakukan Re intubasi apabila pasien mengalami gagal nafas
HAL – HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN SAAT
EKSTUBASI :
1. Tindakan ekstubasi membutuhkan tenaga terlatih, asisten,
obat-obatan dan monitoring yang sama dengan standar
intubasi endotrachea
2. Tindakan pencabutan pipa endotrachea dapat dilakukan
dikamar operasi pada pasca bedah atau diruang perawat.
3. Sebaiknya dilakukan pada pagi atau siang hari, bila pasien
dalam ruang perawatan
4. Keputusan ekstubasi dilakukan oleh konsultan anastesi
atau residen anastesi yang telah dinyatakan mampu untuk
mengambil keputusan
EKSTUBASI

No Dokumen No Dokumen
No Revisi 3/4
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
5. Criteria ekstubasi :
- Pernafasan spontan dan adekuat
- Pasien pasca bedah bila diperlukan dan tidak
kontra indikasi dapat diberikan penawar
pengukuh obat sebelum ekstubasi
- Kesadaran yang adekuat untuk mempertahan
reflek batuk untuk mempertahankan jalan nafas
keculi untuk ekstubasi dalam pasca bedah
- Cadangan paru yang adekuat :
 Laju nafas < 30 x/i
 FVC > 15 ml/kg
 PaO2/FiO2 > 100
- Pada pasien pasca pembedahan jalan nafas atas
atau oedema jalan nafas atas telah minimal
ditandai dengan adanya kebocoran udara yang
adekuat setelah cuff dibuka endotrachea
kosongkan
- Pasien bedah plastic atau THT bila
memungkinkan dibicarakan terlebih dahulu
dengan dokter bedah plastic atau THT sebelum
ekstubasi. Pasien dengan intermaxillary fixation
yang masih terpasang mebutuhkan dokter bedah
plastic dan pemotong kawat bila akan di
ekstubasi
- Pasien –pasien khusus seperti pasien PPOK
pasien dengan kesadaran yang tidak bai,
membutuhkan diskusi dengan konsultan yang
bertugas untuk melakukan ekstubasi
EKSTUBASI

No Dokumen No Dokumen
No Revisi 4/4
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
- Semua pasca ekstubasi mendapat oksigen.
Dokumen terklait Protap ICU /ICCU
Unit terkait Protap ICU
PEMASANGAN KATETER INTRA VENA
PERIFER

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI 1/3

PROSEDUR TETAP Ditetapkan:


Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Kateter intravena perifer adalah kateter intravena yang dipasang
pada vena perifer
Tujuan Resiko infeksi melalui jalur intravena dapat di minimalisasi
Kebijakan 1. Jalur intra vena perifer merupakan jalur intravena pertama
yang digunakan pada saat resusitasi, termaksu untuk
tranfusi darah
2. Jalur intravena juga dipakai oleh pasien ICU yang telah
stabil yang tidak membutuhkan kateter vena sentral lagi.
3. Semua jalur intra vena untuk resusitasi yang dipasang
mungkin pada keadaan tidak steril harus dilepaskan dan
diganti sesegera mungkin
4. Cara umum hindari penggunaan kateter intravena feriper
pada pasien di ICU
5. Pemasangan kateter intra vena perifer dilakukan dengan
tehnik aseptic.
6. Berikan anastesi local bila perlu
7. Kateter intravena feriver di ICU harusdiganti selama 48
jam
Persiapan alat 1. Abocat no.20 dan 22, disesuaikan dengan pasien
2. Kapas alcohol dan salep antiseptic
3. Torniquet
PEMASANGAN KATETER INTRA VENA
PERIFER

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI 2/3

4. Infuse set dan tranfusi set


5. Three way stop cock
6. Plester
7. Gunting
8. Cairan infuse
9. Bengkok
10. Spuit 3cc, 5cc
11. Kasa steril
Prosedur 1. pilih ukuran abokat yang sesuai dengan ukuran vena
pasien dan jenis serta kecepatan cairan yang akan
diberikan
2. dilakukan teknik aseptic
3. anastesi local kulit bila dibutuhkan
4. pasang torniquit di distal tempat pemasangan kateter intra
vena perifer
5. vena yang sudah di jalur subkutan distabilisasi dengan
cara mentraksi kulit oleh tangan yang tak dominan.
6. Fungsi kulit dengan kateter dan jarum sebagai satu unit
membentuk sudut 15” dengan kulit dan diteruskan sampai
kateter dan jarum menembus vena yang ditandai dengan
aliran balik darah yang lancar. Teruskan lagi sejauh kira-
kira 5mm lagi.
7. Pangkal jarum di tahan dan kateter di teruskan masuk ke
dalam vena.jarum di lepaskan dan diberikan tekanan pada
vena di ujung kateter untuk mencegah perdarahan.
8. Lepaskan tourniquet.
9. Hubungkan ujung kateter dengan infuse set.
10. Pemberian infuse dimulai, bila aliran cairan infuse lancar,
maka kanulasi berhasil dilakukan, bila terjadi
PEMASANGAN KATETER INTRA VENA
PERIFER

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI 3/3

pembengkakan atau haematorne, kateter intravena


dicabut. Diberikan tekanan local pada tempat punksi dan
cari lagi tempat punksi yang lain.
11. Tutup dengan kassa steril dan plester
Dokumen terkait Protap ICU / ICCU
Unit terkait 1. Tanggal dan waktu pemasangan di catat pada status
pasien
2. Komplikasi yang timbul di catat pada status harian ICU.
PEMASANGAN KATETER VENA SENTRAL
(CVP)

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI 1/

PROSEDUR TETAP Ditetapkan:


Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian 1. Kateter vena sentral adalah kateter yang ujung
proksimalnya di vena cava superior
2. Kateter vena sentral biasanya di indikasikan untuk :
- Pemantauan tekanan pengisian jantung
- Jalur pemberian bahan – bahan yang menyebabkan
iritasi dan trombogenik.
- Pemberian cairan infuse / darah dalam jumlah besar
dan cepat
- Resusitasi jantung paru
- Pemasangan alat pacu jantung
- Terapi intra vena jangka lama
- Sirkuit extracorporeal
- Tehnik diagnostic
- Terapi emboli paru
- Kesukaran mengkanulasi vena perifer.
Tujuan 1. Ujung proksimal kateter vena sentral terletak benar di vena
cava superior
2. Minimalisasi resiko komplikasi akibat pemasangan kateter
vena sentral.
PEMASANGAN KATETER VENA SENTRAL
(CVP)

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI 1/4

3. Minimalisasi resiko infeksi akibat pemasangan kateter


vena sentral
4. Pemantauan dini timbulnya komplikasi akibat
pemasangan kateter vena sentral dan penatalaksanaan
segera dari komplikasi yang timbul
5. Keamanan dan kenyamanan pasien terjamin selama
pelasanaan prosedur.
6. Didapatnya keuntungan klinis yang jelas dengan
pemasangan kateter vena sentral.
Kebijakan Sesuai dengan kebijakan indikasi pemasangan kateter vena
sentral.
Persiapan alat 1. Set kateter vena sentral yang sesuai
2. Set infuse
3. Larutan antiseptic : povidon iodine dan alcohol
4. Masker dengan baju panjang dan sarung tangan steril.
5. Handuk steril
6. Kain tutup steril
7. Kassa steril
8. Syringe 5 ml dan 3 ml
9. Pisau bedah
10. Heparing
11. Lidocain injeksi
12. Benang silk 3 – 0
13. Set minor
14. Transparent dressing
PEMASANGAN KATETER VENA SENTRAL
(CVP)

No Dokumen No Revisi No Dokumen


RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI 2/4

Prosedur 1. Posisi pasien trendelenburg 15-25 derajat dengan kepala


berpaling 45 derajat kesisi berlawana
2. Mencuci tangan
3. Memakai baju panjang steril dan sarung tangan steril
4. Tempat punksi 1 cm dibawah pertengan clavikula
5. Preparasi tempat punksi dan sekitarnya dengan povidon
iodine dan alcohol
6. Tutup daerah punksi dengan kain steril
7. Injeksikan anastesi local pada tempat punksi
8. Sambungkan syringe dengan jarum punksi yang ada pada
set kateter vena sentral. Punksi dengan sudut 15 derajat
dari permukaan kulit kea rah atas sehingga menyentuh
clavikula. Jarum diteruskan dibawah clavikula kearah takik
suprasternal hingga mencapai 3-5 cm di bawah kulit sambil
membuat tekanan negative pada syringe. Vena subklavia
telah dicapai bila di jumpai adanya aliran balik darah pada
syring.
9. Bila aliran darah tidak berwarna merah segar dan tidak
berdenyut sesui denyut jantung. Guidewire dapat
dimasukkan ke jarum. Pastikan sambungan antara jarum
dan unit dispenser guidewire dalam keadaan baik.
10. Masukkan guidewire sedalam 5-6 cm, cabut jarum punksi
dengan tetap memegang guidewire supaya posisi tidak
berubah dan giudewire tidak terlepas masuk mengikuti
aliran darah. Kulit sekitar guidewire dapat dilebarkan
dengan pisau bedah secara hati- hati supaya tidak merusak
guidewire
PEMASANGAN KATETER VENA SENTRAL
(CVP)

No Dokumen No Revisi No Dokumen


RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI 3/4

11. Dilator dimasukkan melalui guidewire, diteruskan sampai


mencapai vena setelah itu cabut dilator
12. Kateter vena sentral dimasukkan melalui vena sentral
melalui guidewire. Tanda pada vena sentral menunjukkan
kedalaman vena sentral yang dimasukkan. Masukkan kateter
sedalam 10 – 15 cm. pada jenis kateter yang dihubungkan
dengan monitor EKG, masukkan kateter sampai dijumpai
adannya gelombang P pada monitor EKG.
13. Cabut guidewire dan periksa semua lumen kateter vena
sentral untuk kemungkinan obstruksi dengan larutan NaCL
fisiologis. Lumen kateter yang tidak terpakai diisi dengan
heparinge lock solution.
14. Sayap fiksasi dipasang pada kateter vena sentral. Pastikan
klip sayap terpasang baik untuk meminimalisasikan
keluarnya kateter vena sentral dari vena sentral.
15. Sayap fiksasi dijahit pada kulit
16. Bersihkan tempat punksi dan ditutup dengan transparent
dressing
17. Hasil pemeriksaan foto thorax pasca pemasangan kateter
vena sentral diusahakan sesegera mungkin di dapat.
18. Monitor tanda-tanda vital pasien pasca pemasangan kateter
vena sentral dengan trolley resusitasitersedia di dekat pasien.
19. Catat waktu, tempat pemasangan dan komplikasi yang
dijumpai pada pemasangan kateter vena sentral pasa
statusharian pasien di ICU.
20. Bersihkan pasien beserta alat yang digunakan.
21. Mencuci tangan
PEMASANGAN KATETER VENA SENTRAL
(CVP)

No Dokumen No Revisi No Dokumen


RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI 4/4

Dokumen terkait Protap ICU / ICCU


Unit terkait 1. Tanggal dan waktu pemasangan di catat pada status
pasien
2. Komplikasi yang timbul di catat pada status harian ICU.
PEMBERIAN SULFAT ATROPIN
UNTUK RESUSITASI

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI 1/2

PROSEDUR TETAP Ditetapkan:


Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Sulfat atropine atau SA adalah salah satu obat penting dalam
resusitasi jantung paru
Tujuan 1. Pemberian obat sesuai dengan indikasi, dosisdan cara
pemberian ang tepat
2. Semuaobat, jumlahdan cara pemberian dicatat pada rekam
medis pasien
Kebijakan 1. Indikasi :
- Obat utama untuk sinus bradikardi simtomatik
- Mungkin bermanfaat bila terdapat AV Blok pada level
nodal atau asistole ventrikel. Tidakevektif bila yang
terjadi adalah blok intranodal (mobitz type II)
- Obat pilihan kedua (setelah epineprin atau asiprssin)
untuk asistol atau bradycardic pulseless electrical actifity
2. Penggunaan yang hati – hati pada iskemic miokard dan
hipoksia karena meningkatkan kebutuhan oksigen miokard
3. Hindari pada bradicardi hipotermi
4. Pada pasien dengan AV Blok infranodal (type II) dan blok
derajat III dengan kompleks QRS yang lebar tidak efektif,
malah dapat menimbulkan perlambatan denyut jantung
paradoksikal
PEMBERIAN SULFAT ATROPIN
UNTUK RESUSITASI

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI 2/2

Prosedur 1. Pulseless Electrical Actifity :


- Bolus intravena 1 mg
- Ulangi setiap 3-5 menit (bila asistole menetap)
sampai dosis maksimal 0,03 0,04 mg/kgBB
2. Bradikardi :
- 0,5 – 1 mg setiap 3-5 menit sesuai kebutuhan, tidak
melebihi dosis maksimal 0,04 mg/kgBB
- Dapat digunakan interval dosis yang lebih singkat (setiap
3 menit) dengan dosis maksimal yang lebih tinggi (0,04
mg/kgBB)
3. Melalui pipa endotrachea :
- 2 sampai 3 mg dilarutkan dalam 10 cc larutan NaCL 0,9
%
Unit terkait Ruang Resusitasi IGD, HDU, OK, Protap ICU / ICCU
dokumentasi terkait Protap ICU
PEMBERIAN NATRIUM BIKARBONAT
UNTUK RESUSITASI

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI 1/2

PROSEDUR TETAP Ditetapkan:


Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Natrium bikarbonat adalah salah satu obat penting dalam
resusitasi jantung paru
Tujuan 1. Pemberian obat yang sesuaidengan indikasi, dosis dan
cara pemberian yang tepat
2. Semua obat, jumlah dan cara pemberian di catat pada
rekam medis.
Kebijakan 1. Indikasi pemberian natrium bikarbonat :
– obat utama bila diketahui adanya hiperkalemia
– asidosis yang respon terhadap pemberian bikarbonat
(ketoasidosis diabetic) atau over dosis
2. obat, overdosis anti depresi trisiklik, kokain,
diphenhidramin, aspirin.
– Resusitasi jantung paru lama dengan ventilasi yang
efektif atau setelah kembalinya sirkulasi normal
setelah periode henti jantung lama.
3. Tidak bermanfaat dan tidak efektif diberikan pada
asidosis hiperkarbi (misalnya pada henti jantung
danresusitasi jantung paru tanpa intubasi)
4. Tidak direkomendasikan untuk digunakan rutin pada
pasien henti jantung
PEMBERIAN NATRIUM BIKARBONAT
UNTUK RESUSITASI

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI 2/2

Prosedur 1. Larutkan 4mg Norepinefrin dalam Dekstrose 5% atau


Dekstrose 5% + NaCL 0,9%
2. Hindari pengenceran dengan menggunakan
3. Bila tersedia cepat, gunakan hail pemeriksaan analisa gas
darah sebagai panduan pemberian natrium bikarbonat.
Unit terkait Ruang Resusitasi IGD, HDU, OK, Protap ICU / ICCU
dokumentasi terkait Protap ICU
PEMBERIAN NOREPHINEPRINE

No Dokumen No Revisi Halaman


1/1
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Norepinephrine adalah salah satu obat penting dalam
kegawatdaruratan kardiak
Tujuan 1. Pemberian obat yang sesuai indikasi, dosis dan cara
pemberian yang tepat.
2. Semua oba, jumlah dan cara pemberian di catat pada
rekam medis pasien.
Kebijakan 1. Indikasi pemberiannya pada syok kardiogenik berat atau
hipotensi signifikan (tekanan darah sistolik < 70 mmHg)
dengan resistensi perifer total rendah .
2. Ekstravasasi dapat menimbulkan nekrosis jaringan
Prosedur 1. Larutkan 4 mg Norepinefrine dalam 5 % Dekstrose atau
Dekstrose 5% + NacL 0.9 %.
2. Hindari pengenceran dengan menggunakan NacL 0,9%
saja
3. Di berikan melalui infude intravena 0,5% sampai 1,5
mcg/menit), dititrasi sampai di dapat perbaikan tekanan
darah (sampai 30 mcg/menit)
4. Tidak boleh diberikan dalam satu jalur dengan larutan
basa
5. Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital pasien
6. Dokumentasikan tindakan yang sudah dilakukan.
Unit terkait Ruang Resusitasi IGD, HDU, OK, Protap ICU / ICCU
dokumentasi terkait Protap ICU
PROTAP PEMELIARAAN BED SIDE
MONITORING

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD SUNGAI BAHAR
1/
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Alat yang digunakan untuk memonitoring vital sign pasien yang
berupa detak jantung, nadi, tekanan darah, temperature, saturasi
oksigen dalam bentuk pulsa atau digital secara terus-menerus.

Tujuan 1. Agar alat siap pakai diperlukan


2. Menghindari kerusakan dini
Kebijakan Pelaksanaannya oleh perawat ICU dengan mengacu pada
pedoman pengendalian infeksi Nasokomial Rumah Sakit.
Prosedur 1. Alat dimatikan apabila sudah selesai digunakan.
2. Rapikan kabel-kabel penghubung electrode, saturasi O2,
temperature,blood pressure,dengan cara :
- Lap dengan air bersih kabel – kabel tersebut.
- Gantungkan kabel – kabel tersebut pada tempat yang
telah disediakan (disamping monitor).
- Cuff di cuci kemudian dikeringkan dan hindari cuff
monitor dari benda tajam.
3. Monitoring selalu dalam keadaan di charge
Unit terkait Semua pelayanan keperawatan, unit Intensif Care
dokumentasi terkait Protap ICU
PROTAP MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR
KHUSUS

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD SUNGAI BAHAR
1/2
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Menyiapkan tempat tidur khusus agar segera siap pakai
Tujuan 1. Memudahkan dalam melakukan tindakan asuhan
keperawatan
2. Memberi rasa aman dan nyaman

Kebijakan Digunakan untuk pasien – pasien yang akan segera masuk ICU

Persiapan Alat 1. Tempat tidur khusus


2. Kasur dan bantal
3. Alat – alat tenun yang memudahkan cara bekerja, maka
alat – alat tenun harus dilipat dan di susun menurut urutan
pemakaian.
4. Alat kasur dekubitus
5. Perlak
6. Steek laken
7. Laken
8. Selimut
9. Sarung bantal
Prosedur 1. Letakkan kasur dekubitus diatas kasur dengan rapi
2. Pasang laken diatas kasur dengan rapi
3. Pasang perlak berikut steek lakennya
PROTAP MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR
KHUSUS

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD SUNGAI BAHAR
2/2
KAB. MUARO JAMBI
4. Lipat selimut menjadi 4 bagian melebar dan selipkan
lipatan paling bawah, dibawah kasur arah bagian kaki
5. Masukkan bantal kedalam sarung bantal dan letakkan
dikasur daerah kepala.
6. Tempat tidur siap dipergunakan
Unit terkait Protap ICU / ICCU
dokumentasi terkait Bagian Logistik
PROTAP PEMBERIAN TERAPI INHALASI
(NEBULIZER)

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD SUNGAI BAHAR
1/2
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Memberikan obat-obat langsung melalui saluran nafas

Tujuan 1. Melonggarkan saluran pernafasan


2. Mengencerkan sputum

Kebijakan Dilakukan oleh perawat sesuai order dokter

Prosedur 1. Persiapan
- Jelaskan pada pasien tentang tujuan pemberian obat-
obatan inhalasi.
- Ukur dan monitor tanda-tanda vital pasien.
- Beri posisi tidur, bila mungkin semipowler
2. Persiapan Alat
- Masker inhalasi satu set, sebaiknya hanya digunakan
oleh satu pasien.
- Tabung inhalasi satu buah
- Oksigen tabung sentral lengkap dengan nebulizer
- Obat-obat inhalasi sesuai program pengobatan.
- Spuit 3 cc satu buah
- Cairan NaCL 0,9%
- Alat suction lengkap
PROTAP PEMBERIAN TERAPI INHALASI
(NEBULIZER)

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD SUNGAI BAHAR
2/2
KAB. MUARO JAMBI
3. Hal yang harus diperhatikan
- Inhalasi dilakukan sebelum pasien makan
- Hati-hati jika terjadi peningkatan nadi > 100 x/mnt
- Selma melakukan inhalasi sebaiknya pasien jangan
ditinggal
- Observasi keadan umum pasien selama 15 menit, jika
terjadi keluhan seperti gemetar, dada berdebar, tanda-
tanda vital tidak stabil segera lapor dokter.
- Inhalasi dilakukan tepat waku atau jika keadaan
diperlukan sewaktu-waktu.
- Bersihkan dan rapikan alat segera setelah selsesai
digunakan.
4. Cara kerja
- Masukkan obat sesuai kebutuhan kedalam alat inhalasi
- Siapkan oksigen tanpa humidifier
- Ajarkan pasien menggunakan alat inhalasi jika pasien
sadar atau jika langsung ke ventilator sambungkan
padaline inspirasi
- Sambungkan alat oksigen dengan alat inhalasi
- Latih pasien untuk nafas dalam jika pasien sadar.
dokumen terkait 1. Buku Tindakan Medical Intervensi
2. Buku Pemberian Terapi
3. Lyst Pasien
Unit Terkait Instalasi rawat inap, Instalasi rawat jalan, IGD, ICU/ICCU
PROTAP PEMBERIAN KCL

No Dokumen No Revisi Halaman


1/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Memberikan obat KCL melalui infuse/drip sesuai dengan
program pengobatan

Tujuan 1. Untuk menaikkan kalium darah


2. Untuk mengkoleksi kebutuhan kalium darah

Kebijakan Dilakukan oleh perawat sesuai dengan program pengobatan

Prosedur Persiapan:
1. KCL sesuai dengan dosis yang diperlukan
2. Cairan infuse yang ditentukan
3. Tentukan berat badan pasien
4. Hitung jumlah kebutuhan kalium pada pasien dengan
mengggunakan
RUMUS :
1/3 x kalium yg akan dicapai x BB
Contoh :
- BB pasien : 60 kg
- Niai kalium pasien : 2
- Nilai kalium yg akan dicapai : 4
Sehingga kalium yg dicapai =4–2=2
PROTAP PEMBERIAN KCL

No Dokumen No Revisi Halaman


2/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
Maka dosis yg diharapkan
1/3 x 2 x 60 = 40 mcq

Catatan : 1 cc kalium = 5 mcq


dokumen terkait Laboratorium dan protap ICU
Unit Terkait 1. Instalasi rawat inap
2. IGD
3. ICU/ICCU
PROTAP PROSEDUR PENYIMPANAN OBAT-
OBATAN

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD SUNGAI BAHAR
1/2
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Memberikan petunjuk dalam hal penyimpanan obat-obatan
Tujuan Agar semua obat-obatan dapat tersimpan dan terdokumentasi
dengan baik
Kebijakan Agar diketahui semua perawat yang bertugas di ruangan
Prosedur 1. Semua obat harus disimpan ditempat khusus
2. Semua obat yang disimpan harus dilengkapi dengan
daftar:
- Nama obat
- Jenis obat
- Jumlah obat
3. Setiap pasien yang mendapat obat emergency harus
dicatat pada buku khusus yang mencakup :
- Nama pasien
- Nomor IPD
- Nama obat
- Dosis obat
- Cara pemberian
- Nama perawat yang memberikan
4. Setiap pergantian jaga ,obat-obatan harus ditimbang
terimakan kepada perawat jaga berikutnya dengan
-
PROTAP PROSEDUR PENYIMPANAN OBAT-
OBATAN

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD SUNGAI BAHAR
2/2
KAB. MUARO JAMBI
mencantumkan nama jelas serta tanda tangan perawat
yang menyerahkan dan yang menerimanya.
5. Setiap hari kepala ruang rawat harus menegecek obat-
obatan emergency
6. Petugas asisten apoteker melengkapi semua kebutuhan
obat.
7. Semua pasien yang mendapat obat narkotik harus ditulis
dalam buku khusus yang mencakup :
- Nama pasien
- Nomor IPD
- Nama obat
- Jenis obat
- Dosis pemberian
- Cara pemberian
- Waktu pemberian
8. Setiap pemberian obat narkotik, kepala ruang rawat harus
membuat laporan kepada :
- Depo farmasi/ Instalasi farmasi
- Kepala Instalasi/SMF
Dokumen terkait 1. Buku overan obat-obatan
2. Buku tok obat
Unit Terkait 1. Instalasi farmasi
2. Instalasi rawat jalan
3. IGD
4. ICU/ICCU
PEMBERIAN DOBUTAMIN

No Dokumen No Revisi Halaman


1/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Dobutamin adalah salah satu obat penting dalam
kegawatdaruratan
Tujuan 1. Pemberian obat yang sesuai indikasi, dosis dan cara
pemberian yang tepat
2. Semua obat, jumlah dan cara dicatat pada rekam medis
pasien
Kebijakan 1. Indikasi : kegagalan pompa jantung (gagal jantung
kongestif, oedema paru) dengan tekanan darah sistolik 70-
100 mmHg dan tidak ada gejala syok
2. Hindari pemberiannya pada tekanan darah < 100 mmHg
dengan gejala syok
3. Efek samping : takhi aritmia, fluktuasi tekanan darah,
sakit kepala, mual
4. Pemberiannya tidak dicampur dengan bikarbonat
Prosedur 1. 250 mg Dobutamin dicampur dengan NaCl 0,9% atau
Dektrose 5% sesuai kebutuhan
2. Diberikan secara infuse intravena dengan kecepatan 2-20
mikrogram/kg/mnt
3. Titrasi sesuai kebutuhan pasien
4. Monitoring hemodinamik selam pemakaian dobutamine
PEMBERIAN DOBUTAMIN

No Dokumen No Revisi Halaman


2/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
Dokumen terkait 1. Lyst pasien
2. Buku pemberian terapi
3. Buku medical intervensi
Unit Terkait 1. Instalasi rawat inap
2. IGD
3. ICU/ICCU
PEMBERIAN DOPAMIN

No Dokumen No Revisi Halaman


1/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Dopamin adalah salah satu obat penting dalam kegawatdaruratan
Tujuan 1. Pemberian obat yang sesuai indikasi, dosis dan cara
pemberian yang tepat
2. Semua obat, jumlah dan cara dicatat pada rekam medis
pasien
Kebijakan 1. Indikasi
- Obat kedua setelah atopine untuk bradikardi
simtomatik
- Hipotensi (sistolik < 70-00 mmHg) dengan tanda dan
gejala syok
2. Dapat digunakan pada pasien hipovolemik setelah
pemberian cairan adekuat
3. Pemberiannya tidak dicampur dengan Natrium Bikarbonat
4. Efek samping : takiaritmia, vasokontriksi hebat
Prosedur 1. Dopamine 400-800 mg dicampur dalam NaCl 0,9% atau
Ringer Laktat atau Dektrose 5%
2. Diberikan dengan infuse kontinu, dititrasisesuai respon
pasien
3. Dosis rendah : 1-5 mikrogram/menit
4. Dosis sedang : 5-10 mikrogram/menit
5. Dosis tinggi : 10-20 mikrogram/menit
PEMBERIAN DOPAMIN

No Dokumen No Revisi Halaman


2/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
Dokumen terkait 1. Lyst pasien
2. Buku pemberian terapi
3. Buku medical intervensi
Unit Terkait 1. Instalasi rawat inap
2. IGD
3. ICU/ICCU
PENGGUNAAN ALAT MONITOR

No Dokumen No Revisi Halaman


…./… A 1/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Adalah tata cara umum memasang alat untuk memonitoring
beberapa parameter sekaligus yaitu :
Tujuan 1. Agar dapat menggunakan alat monitor secara tepat dan
benar
2. Upaya pemeliharaan alat, mencegah kerusakan dini

Kebijakan 1. Alat - alat beharga mahal


2. Lama umur masa pakai semaksimal mungkin

Prosedur 1. Tempatkan alat monitor ditempat aman,terfiksasi dengan


baik, posisi dapat diatur sehingga layar monitor mudah
dan jelas dilihat
2. Pastikan alat monitor dalam switch off
3. Pastikan tegangan listrik sesuai dengan alat
4. Pastikan kabel listrik penghubung monitor ke sumber
listrik dalam keadaan baik
5. Hubungkan kabel lstrik ke penghubung sumber listrik
6. Pastikan dengan baik masing-masing jenis unit
kabelmonitor penguhbung monitor kepasien (kabel EKG,
HR, SPO2, TD noninvasive, ET CO2 Temperature, RR)
PENGGUNAAN ALAT MONITOR

No Dokumen No Revisi Halaman


2/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
7. Pasang masing – masing kabel monitor tersebut ketempat
yang benar di alat monitor, dengan lebih dulu mencermati
dan mencek ulang masing-masing jenis unit kabel monitor
dan tempat yang benar
8. Hubungkan kabel monitor kepasien ditempat yang benar
9. Nyalakan arus listrik alat monitor (switch on)
10. Nyalakan layar monitor, atur pencahayaannya
11. Masing-masing monitor diatur sesuai kebutuhan pasien
seperti lead EKG, interval pengukuran tekanan darah,
alarm bebaas atas dan bawah untuk HR, SPO2, ET CO2,
TD (sistolik,diastolic,mean), RR, Temperature
12. Bila akan mematikan alat monitor, matikan dulu layar
monitor selanjutnya lepas kabel monitor yang menempel
pada pasien. Matikan alat monitor , kabel-kabel monitor
dapat ditinggalkan terpasang pada alat monitor atau
dilepaskan guna pemeliharaan/ penyimpanan tergantung
kebutuhan.
dokumen terkait 1. Dokumen pemeliharaan oleh perusahaan alat (contrac
service)
2. Buku pemeiharaan alat
3. Buku pemakaian alat
Unit Terkait 1. divisi pemeliharaan alat listrik dan elektromedik rumah
sakit
2. IPS-RS
3. Instalasi rawat Inap
4. ICU/ICCU
5. IBS/OKE
6. IGD
PEMBERIAN CALCIUM CHLORIDA DAN
CALCIUM GLUKONAS

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD SUNGAI BAHAR
1/2
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Calcium chloride dan calcium glukonas adalah salah satu obat
penting dalam resusitasi jantung paru
Tujuan 1. Pemberian obat yang sesuai indikasi, dosis dan cara
pemberian yang tepat
2. Semua obat, jumlah dan cara dicatat pada rekam medis
pasien
Kebijakan 1. Indikasi :
- Hiperkalemia (misalnya pada gagal jantung)
- Hipokalsemia (misalnya setelah tranfusi berulang)
- Antidotum terhadap efek toksik dari over dosis calcium
channel blocker (hipotensi dan aritmia)
- Hipermagnesemia
2. Tidak digunakan rutin pada keadaan henti jantung
3. Tidak bpoleh tercampur dengan Natrium Bikarbonat
4. Pemberian terlalu cepat dapat mengakibatkan bradikardi
atau asistole (terutama bila pasien mendapat digoxin)
Prosedur 1. Diberikan secara intravena bolus pelan 8 – 16 mg/kgBB
(biasanya sekitar 5 – 10 ml) pada keadaan hiperkalemia
dan over dosis calcium channel blocker.dapat diulang bila
dibutuhkan.
PEMBERIAN CALCIUM CHLORIDA DAN
CALCIUM GLUKONAS

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD SUNGAI BAHAR
2/2
KAB. MUARO JAMBI
2. 2 – 4 mg/kgBB (biasanya 2 ml) intravena pelan sebagai
profilaksis pemberian calcium channel blocker
Dokumen terkait 1. Lyst pasien
2. Buku pemberian terapi
3. Buku medical intervensi
Unit Terkait 1. Instalasi rawat inap
2. IGD
3. ICU/ICCU
PENATA LAKSANAAN
BRADIKARDI TANPA HENTI JANTUNG

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD SUNGAI BAHAR
1/2
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Mengurangi mortalitas dan morbilitas akibat bradikardi
Tujuan Pasien bradikardi di ICU mendapatkan piñatalaksanaan intensif
yang tepat dan benar.
Kebijakan 1. Piñatalaksanaan bradikardi dilakukan oleh dokter atau
residen yang telah dinyatakan kompeten untuk itu.
2. Semua tindakan dan obat-obatan yang diberikan di catat pada
rekam medis pasien.
Prosedur Bradikardi

Survei ABC Primer


Nilai ABC
Bebaskan jalan nafas
Pastikan monitor / defibrillator tersedia
Survey ABCD skunder
Nilai ABC skunder (perlu alat bantu jalan nafas?)
Oksigen-akses vena-monitor-cairan
Tanda vital, oksimetri denyut, TD
EKG 12 lead
Foto thorak
Anamneses dan pemeriksaan fisik
Diferensial diagnose (cari penyebab)
PENATA LAKSANAAN
BRADIKARDI TANPA HENTI JANTUNG

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD SUNGAI BAHAR
2/2
KAB. MUARO JAMBI

Keadaa pasien buruk karena bradikardi??

Tidak Ya

Blok AV derajat II atau III? Urutan intervensi


Atropine 0.5-1 mg
Transcutaneus pacing bila ada
Dopamine 5 – 20 mikro/kg/mnt
Epinephrine 2-10 mikro/mnt

Tidak Ya

Observasi siapkan transvenous pacing bila


ada
dokumen terkait 1. Lyst pasien
2. Buku pemberian terapi
3. Buku medical intervensi
Unit Terkait 1. Instalasi rawat inap
2. IGD
3. ICU / ICCU
PEMBERIAN BIKARBONAT NATRIKUS
(BICNAT)

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD SUNGAI BAHAR
1/2
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Biknat adalah obat pengukur asam basah pada analisa gas darah
Tujuan 1. Memperbaiki keadaan asam basa pada gas darah
2. Mengurangi sesak pada pasien dengan gangguan gas darah
3. Memperbaiki gas darah
Kebijakan 1. Diberikan oleh perawat sesuai dengan program pengobatan
2. Dokter dapat memberikan
Prosedur Persiapan :
1. Tentukan berat badan pasien
2. Bicnat sesuai dosis yang ditentukan
3. Hitung jumlah kebutuhan pasien dengan
RUMUS :
1. 1/3 / BB / BE
Contoh : BB = 60 kg
BE = -5
Maka kebutuhan bicnat : 1/3 x 60 x -5 = 100
meq
2. 1/6 x BB x BE
Contoh : BB = 60 kg
BE = -5
Maka kebutuhan bicnat : 1/6 x 60 x -5 = 50 meq
4. Cara memberikan bicnat dapat diberikan ½ dosis bolus
perlahan – lahan 1-2 jam kemudian, di periksa kembali
analisa
PEMBERIAN BIKARBONAT NATRIKUS
(BICNAT)

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD SUNGAI BAHAR
2/2
KAB. MUARO JAMBI
gas darah. Jika masih asidosis maka diberikan lagi ½ dosis.
Boleh diberikan ½ dosis bolus perlahan-lahan, sedangkan ½
dosis lagi diencerkan dalam NaCl 0.9% atau dektrose 5% per
drip.
dokumen terkait 1. Lyst pasien
2. Buku pemberian terapi
3. Buku medical intervensi
Unit Terkait 1. Instalasi rawat inap
2. IGD
3. ICU / ICCU
PENGUKURAN TEKANAN DARAH INVASIF

No Dokumen No Revisi Halaman


1/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Pengukuran tekanan darah secara langsung pada pembuluh darah
arteri
Tujuan Untuk mengukur tekanan darah yang paling akurat yang
sinyalnya dapat dilihat secara visual dengan distribusi yang
minimal
Kebijakan Semua petugas yang melakukan tindakan harus sesuai dengan
standar prosedur kerja yang berlaku
Prosedur 1. Persiapan alat
- Tranduser dan holter tranduser
- Monitor tekanan
- Diafragma dome
- Flush device
- Pressure bag
- Cairan NaCL 0,9%
- Giving set
- Cairan antiseptic
- Kapas alcohol
- Kassa steril
- Three way stopcock
- Heparin
- Spuit 1cc, 10cc
- IV kateter No 20/22
PENGUKURAN TEKANAN DARAH INVASIF

No Dokumen No Revisi Halaman


2/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
- Salep antiseptic
- Plester
- Lidkain 2%
2. Cara kerja
- Jelaskan tindakan yang akan dilakukan pada pasien, bila
pasien sadar
- Mencuci tangan
- Lakukan desinfeksi pada daerah pemasangan dengan
cairan antiseptic
- Raba arteri
- Anastesi likal dengan lidokain 2 % mengunakan spuit 1 cc
- Masukkan IV kateter kedalam arteri secara perlahan,
kemudian jarum ditarik keluar
- Hubungkan kateter dengan system tranduser
- Fiksasikateter dengan plaster kemudian tutup dengan kasa
yang diberi salep antiseptic
- Kalibrasi untuk mendapatkan zero poit, sebelum membaca
tekanan darah
- Bereskan alat-alat dan mencuci tangan
- Beritahu pasien bahwa tindakan sudah selesai dilakukan.
dokumen terkait Protap ICU
Unit Terkait ICU / ICCU
PEMELIHARAAN ALAT ELECTRO CARDIO
GRAPI (ECG)

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD SUNGAI BAHAR
1/2
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Elctro cardio grap (ECG) adalah suatu alat yang berfungsi untuk
mendeteksi arus listrik yang dibangkitkan oleh jantung melalui
titik-titik tertentu pada permukaan anggota tubuh manusia dengan
menghubungkan dengan electrode
Tujuan 1. Menjaga agar alat dalam kondisi baik
2. Menjaga agar alat selalu siap pakai
Kebijakan Pelaksanaan oleh perawat dan petugas tehnisi dan prosedur
pelaksanaannya di atur oleh kepala ruangan
Persiapan alat 1. Personalia : 1 orang theknisi elektromedik
2. Peralatan dan bahan :
- Toolset
- Multimeter digital (avometer)
- Simulator Eeg
- Obeng trimester
- Contact cleaner
- Electrical safety analyzer
Prosedur 1. Pemeliharaan harian dilakukan oleh user/ pemakaian alat
- Alat dibersihkan dari kotoran dan debu
- Electroe dibersihkan dari sisa-sisa jelly
- Menggunakan alat dengan baik dan benar
- Periksa tata letak
PEMELIHARAAN ALAT ELECTRO CARDIO
GRAPI (ECG)

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD SUNGAI BAHAR
2/2
KAB. MUARO JAMBI
Dokumen terkait 1. Lyst pasien
2. Buku pemberian terapi
3. Buku medical intervensi
Unit Terkait 1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Rawat Jalan
3. IGD
4. ICU / ICCU
5. IBS / OKE
6. IPS – RS
FISIOTERAPI DADA

No Dokumen No Revisi Halaman


1/1
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Suatu tindakan yang diberikan penderita dengan latihan bernafas,
menepuk dinding dada dan menggetarkan sekresi di paru – paru
mudah dikeluarkan
Tujuan 1. Untuk mempertahankan, memperbaiki dan mencapai
keefektifan dari seluruh bagian paru
2. Mencegah paru – paru kolaps akibat retensi sputum
3. Menmpertahankan oksigenasi
4. Mencegah atropi otot – otot dada
Kebijakan Fisioterapi dada dilakukan sesuai standar yang berlaku
Prosedur 1. Memberitahu pasien
2. Latihan bernafas :
Menganjurkan pasien bernafas dalam untuk mengaktifkan
otot – otot perut dan otot – otot diafragma
Dokumen terkait Protap ICU / ICCU

Unit Terkait R. ICU / ICCU

PROSEDUR TETAP UJI SERAP LAMBUNG


No Dokumen No Revisi Halaman
1/2

RSUD SUNGAI BAHAR


KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Uji serap lambung merupakan pengujian terhadap kemampuan
absorpsi system gastro intestinal sebelum diberikan enteral nutrisi
Tujuan Untuk mengatahui fungsi absorpsi dan peristaltic usus
Kebijakan Semua perawat yang melakukan tindakan harus sesuai dengan
standar prosedur kerja yang berlaku
Prosedur 1. Persisapan alat :
 NGT yang sudah terpasang pada pasien
 Cairan Dekstrose 5 %
 Infuset
 Urine Bag
2. Cara kerja
 Beritahu pasien akan tindakan yang akan
dilakukan bila pasien sadar
 Pasang infuse set dengan cairan dekstrose 5%
 Sambungakan dengan ujung NGT
 Alirkan cairan dekstrose 5 % 10 cc / jam pada 4
jam pertama
 Klem NGT selama 1 jam ke depan
 Lakukan residu dengan menghubungkan ujung
NGT dengan urin bag , selama 1 jam.
 Hitung jumlah residu yang keluar dari NGT
PROSEDUR TETAP UJI SERAP LAMBUNG

No Dokumen No Revisi Halaman


2/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
 Bila residu < 120 cc, lanjutkan langkah – langkah
diatas sampai langkah terakhir 50 cc / jam selama
4 jam
 Bila residu < 120 cc berarti lambungsudah terjadi
penyerapan
 Berikan diit cair awal 6 x 50 cc atau 6 x 100 cc
 Bila residu > 120 cc , berarti lambung belum siap
menerima diit
dokumen terkait Protap ICU
Unit Terkait R. ICU / ICCU
PROSEDUR KERJA TETAP BRONCHEAL
WASHING

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD SUNGAI BAHAR
1/2
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Adalah merupakan tindakan untuk membuat mengencerkan
sekresi yang terdapat pada dinding bronchus dengan
menggunakan cairan NaCL 0,9 % melalui Endotrkheal Tube atau
Trakheostomi tube
Tujuan 1. Membantu mengencerkan sputum yang kental, untuk
mempermudah mengeluarkan sputum dari paru – paru
2. Mengurangi penumpukan CO2 di paru – paru untuk
mencegah sumbatan jalan nafas
3. Mencegah terjadinya broncho pneumoni
4. Memperlancar sirkulasi dan perfusi keseluruh jaringan
Kebijakan Semua perawat yang melakukan tindakan harus sesuai dengan
standar prusedur kerja yang berlaku
Prosedur 1. Persiapan alat :
a. Ambubag
b. Oksigen dan selang
c. Spuit 1o cc
d. NaCL 0,9 %
e. Suction set
f. Pinset
g. Near beken
h. Ember berisi larutan desinfektan
PROSEDUR KERJA TETAP BRONCHEAL
WASHING

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD SUNGAI BAHAR
2/2
KAB. MUARO JAMBI
2. Cara Kerja :
a. Observasi tanda – tanda vital
b. Saturasi oksigen
c. Monitoring EKG
d. Bila pasien sadar berikan penjelasan tindakan yang akan
dilakukan
e. Berikan O2 10 liter melalui ambubag
f. Masukkan NaCL 0,9 % kedalam spuit 10 cc
g. Masukkan NaCL 0,9 % 3 – 5 cc melalui pipa
endotracheal
h. Atur posisi pasien semifowler
i. Pompa dengan ambubag 3 – 5 x dengan cepat untuk
menyebarkan cairan ke paru – paru
j. Lakukan posisi drainage bila mungkin dan lakukan
penghisapan cepat
k. Berikan O2 10 liter melalui ambubag
l. Perasat ini dapat diulangi sampai sekresi bersih,
berkurang selama tanda – tanda vital satabil dan saturasi
O2 baik
m. Setelah selesai, observasi kembali tanda – tanda vital,
bila pasien memakai ventilator hubungkan kembali ke
ventilator dan rapikan alat – alat
3. Hal – hal yang perlu diperhatiakan
a. Perawat harus mencuci tangan / memakai sarung tangan
b. Dikerjakan sebelum papsien makan
c. Dikerjakan minimal oleh 2 orang perawat :
 Memberikan O2 dan memompa denagan ambubag
 Mempersiapkan, memasukkan NaCL 0,9 %
 Merubah posisi pasien ( oleh perawat ketiga )
dokumen terkait Protap ICU
Unit Terkait R. ICU / ICCU
PROSEDUR TETAP TROMBOLITIK ATAU
FIBRINOLITIK

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD SUNGAI BAHAR
1/2
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Trombolitik merupakan tindakan memberikan obat anti koagulan
secara intravena dalam waktu tertentu
Tujuan Mencegah terjadinya thrombosis darah baru didalam pembuluh
darah koroner
Kebijakan Semua perawat yang melakukan trombolitik harus sesuai standar
kerja yang berlaku
Prosedur 1. Persiapan alat
 Infuse set
 Abucat no 20
 Infuse pump
 Cairan Dekstrose 5 % 100 cc atau NaCL 0,9 % 100 cc
 Streptokinase 1,5 juta IU
 Spiut 10 cc
 Plester dan gunting
 Alat tulis
 Trolly Emergency
2. Prosedur :
 Beritahu pasien akan prosedur tindakan yang akan
dilakukan
 Pastikan keadaan umum dan tanda – tanda vital pasien
dalam keadaan normal
PROSEDUR TETAP TROMBOLITIK ATAU
FIBRINOLITIK

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD SUNGAI BAHAR
2/2
KAB. MUARO JAMBI
 Aplus Streptase 1.5 juta iu kedalam cairan Dekstrose 5 %
atau NaCL 0,9 %
 Sambung cairan tersebut dengan infuse set dan pastikan
tidak ada gelembung udara didalam selag infuse set
 Bila pada pasien sudah terpasang jalur iv line,
sambungkan infuse set dengan cabang three way dengan
iv line yang sudah terpasang
 Bila belum terpasang iv line, lakukan pemasangan infuse
intravena perifer sesuai protap
 Pasang selang infuse ke dalam inuse pump
 Hidupakn infuse pump dan set aliran infuse 100 cc / jam
 Tekan start dan berarti trombolitik mulai dijalankan
 Catat kondisi pasien dan tanda – tanda vital pasien
selama trombolitik
 Rekam EKG lengkap sebelum, sedang dan sesudah
melakukan trombolitik
 Observasi adanya tanda – tanda perdarahan dan alergi
akibat trombolitik
 Catat keadaan umum dan tanda – tanda vital pasien
setelah trombolitik selesai
 Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian heparin
selanjutnya
 Bereska alat yang sudah dipergunakan
 Beritahu pasien bahwa tindakan selesai dilakukan
dokumen terkait Protap ICU / ICCU
Unit Terkait IGD, R Jantung
PEMERIKSAAN ANLISA GAS DARAH ( AGD )

No Dokumen No Revisi Halaman


1/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Pemeriksaan Analisa Gas Darah adalah pemeriksaan asam basa
darah yang diambil dari darah arteri
Tujuan 1. Menilai kadar O2 dan CO2 dalam darah
2. Mengetahui adanya gangguan keseimbangan asam basa
Kebijakan Semua perawat yang melakukan tindakan harus sesuai dengan
standar prosedur kerja yang berlaku
Prosedur 1. Persiapan alat :

 Etiket yang berisi : nama pasien, tanggal dan jam


pengambilan, suhu tubuh pasien, pemakaian O2
pada saat pengambilan darah
 Spuit 1 cc, 3 cc sesuai umur pasien
 Kapas alcohol
 Heparin
 Lidokain 2 %

2. Cara kerja :
 Beritahu pasien akan tindakan yang akan
dilakukan bila pasien sadar
 Mencuci tangan

PEMERIKSAAN ANLISA GAS DARAH ( AGD )

No Dokumen No Revisi Halaman


2/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
 Atur posisi nyaman pasien dan lengan pasien
diletakkan diatas permukaan datar
 Raba arteri dan perhatikan jalurnya 1 – 2 cm
proksimal dari lipat pergelangan tangan
 Lakukan disinfektan pada daerah yang akan
ditusuk
 Bila perlu berikan anastesi local pada tempat
suntikan ( jnagan sampai mengenai arteri )
 Hisap 0,5 cc heparin kedalam spuit, basahkan
seluruh permukaan didalamnya, lalu buang udara
dan heparin sampai hanya ruang mati spuit dan
rongga jarum yang berisi heparin
 Pengang spuit seperti memegang pensil dengan
jarum di arahkan 45 terhadap kulit, arahkan
proksimal dan sejalan dengan arterinya
 Tusuk kulit dan teruskan dengan mantap kearah
pembuluh darah arteri sampai darah masuk sendiri
kedalam spuit 2-3 cc
 Keluarkan setiap gelembung udara dari spuit
dengan mengarahkan jarumnya keatas
 Tutup spuit dengan ketat dan segera periksa kealat
sebelum 10 menit
 Bereskan alat dan mencuci tangan
 Beritahu pasien bahwa tindakan yang dilakukan
sudah selesai
dokumen terkait Protap ICU / ICCU
Unit Terkait Laboratorium, R ICU / ICCU

INTRA VENA SLIDING SCALE

No Dokumen No Revisi Halaman


1/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Memberikan insulin secara continew melalui intra vena sesuai
kadar gula dalam darah
Tujuan 1. Kadar gula dalam darah kembali normal
2. Insulin dapat secara terus menerus dan stabil masuk
melalui intra vena
Kebijakan 1. Pengenceran insulin tercatat dan diketahui oleh petugas
setiap shif
2. Pemberian insulin akan lebih akurat bila menggunakan
syring pump
Prosedur Persiapan alat :
 Alat pemeriksa gula darah
 Nacl 0,9 %
 Spuit 50 cc
 Spuit 1 cc
 Extention tube
 Three way
 Syiring pump
 Alat tulis
Cara kerja :
1. Memberitahu pasien tindakan yang akan dilakukan
INTRA VENA SLIDING SCALE

No Dokumen No Revisi Halaman


2/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
2. Ambil insulin 50 iu dg spuit 1 cc
3. Masukan Nacl 0,9 % kedalam spuit 50 cc dan tambahkan
50 ui insulin, sehingga 1 cc = 1 iu insulin
4. Sambungkan spuit 50 cc dengan extension tube dan three
way pd iv line yang sudah terpasang
5. Hubungkan kabel syring pump
6. Letakkan spuit 50 cc pada syring pump
7. Berikan label pengenceran insulin dan tempelkan pada
syring pump
8. Tekan tombol power, set jumlah cairan ( cc/jam) sesuai
hasil gula darah, sbb
Gula darah (mg/dl) actrapid insulin (iu)
<150 -
151-250 2
251-350 3
351 > 4
9. Tekan tombol start untuk memulai pemberian insulin intra
vena
10. Cek gula darah 4 jam kemudian
11. Pemberian insulin di sesuaikan dengan hasil gula darah,
dengan merubah jumlah cc / jam pada syring pump
12. Catat tindakan yang telah di lakukan
13. Bereskan alat yang sudah di gunakan
14. Mencuci tangan
Dokumen terkait Laboratorium
Unit Terkait Protap ICU
PEMELIHARAAN TABUNG SUCTION

No Dokumen No Revisi Halaman


1/1
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Suction adalah alat yang di pergunakan untuk mengisap cairan
yang tidak di butuhkan oleh tubuh manusia
Tujuan 1. Alat siap pakai
2. Mencegah infeksi nosokomial
Kebijakan Pemeliharaannya dilakukan oleh perawat ICU dengan mengacu
pada pedoman panitia infeksi nosokomial rumah sakit.
Prosedur 1. Lepaskan / pisahkan tabung suction dari selangnya
2. Buang isi tabung suction, kemudian bilas dengan cairan
desinfektan 10 % biarkan selama 15 menit
3. Sikat tabung suction dan cuci dengan air mengalir sampai
bersih
4. Tabung suction yang sudah bersih sambungkan kembali
dengan selang suction yang sudah siap pakai
Dokumen terkait Buku panduan pengendalian infeksi nasokomial rumah sakit
Unit Terkait Protap ICU
PEMBERIAN NITROGLISERINE ( NTG)

No Dokumen No Revisi Halaman


1/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSUD Sungai Bahar

04 Agustus 2022

dr. Aang Hambali


NIP . 198010042011011007
Pengertian Pemberian NTG adalah pemberian NTG pada keadaan tekanan
darah yang tinggi dan disfungsi sistolik
Tujuan Menurut After Load
Kebijakan Di berikan oleh dokter dan perawat sesuai dengan program
pengobatan.
Prosedur Persiapan
1. 1 amp NTG 10 mg
2. 1 kolf Nacl 0,9 % 100 cc /dektrose 5%
3. Infusion pump
4. NTG sesuai dosis yang ditentukan
5. Hitung jumlah dopamine yang dibutuhkan dengan rumus :
Dosis yang dibutuhkan x tetesan semenit
Konsentrasi obat terlarut
Contoh ;
Kebutuhan = 5 mikrogram/kg BB/menit
Tetesan mikrodrip = (1 cc = 60 tetes )
1 AMP NTG = 10 mg =10.000 mikrogram
1 cc mengandung 100 mikrogram
Maka tetesanyang diberikan :
5 x 6 = 3 tetes/menit mikro =3 cc/jam
100
PEMBERIAN NITROGLISERINE ( NTG)

No Dokumen No Revisi Halaman


2/2
RSUD SUNGAI BAHAR
KAB. MUARO JAMBI
6. Buatlah titrasi pengenceran dan tempelkan pada aplusan
7. Berikan NTG 3 cc/jam menguunakan infusion pump
Dokumen terkait 1. Lyst pasien
2. Buku pemberian terapi
3. Buku medical intervensi
Unit Terkait 1. Instalasi rawat inap
2. IGD
3. ICU/ICCU

Anda mungkin juga menyukai