Anda di halaman 1dari 7

SPO PEMULANGAN PASIEN DARI INSTALASI

RAWAT INAP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
UK.11/6.077/2020 0 1/3
Ditetapkan oleh :
Direktur Klinik Jantung
STANDAR Hasna Medika Malang
Tanggal Terbit
PROSEDUR
06 Desember 2020
OPERASIONAL

Dr. Muhammad Jauharil Wafi


Pemulangan pasien dari instalasi rawat inap adalah rangkaian
proses yang dilakukan di ruang perawatan, diawali dengan
pasien mendapatkan persetujuan pulang oleh DPJP (Dokter
PENGERTIAN
Penanggung Jawab Pelayanan), persiapan pasien, administrasi
serta obat-obatan sampai pasien meninggalkan Klinik Jantung
Hasna Medika
Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk
melakukan pemulangan pasien dari instalasi rawat inap :
TUJUAN 1. Proses pemulangan pasien berjalan dengan lancar.
2. Memberikan rasa aman dan nyaman pada pasien dan
keluarga pasien.
Peraturan Direktur Klinik Jantung Hasna Medika Malang Nomor
KEBIJAKAN 117/KEP/DIR-HMMALANG/XII/2020 Tentang Kebijakan
Pelayanan Rawat Inap di Klinik Jantung Hasna Medika Malang.
1. Pastikan DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pelayanan)
telah menyetujui pemulangan pasien dengan cara membaca
ulang di catatan perkembangan pasien terintegrasi pada
berkas rekam medis.
PROSEDUR
2. Informasikan pada pasien/keluarga, mengenai persiapan
terkait administrasi yang harus diselesaikan.
3. Lakukan persiapan sebagai berikut :
SPO PEMULANGAN PASIEN DARI INSTALASI
RAWAT INAP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
UK.11/6.077/2020 0 2/3
a. Pengkajian ulang tentang kondisi pasien untuk
memastikan pasien pulang dalam kondisi baik, jika
ditemukan kondisi kurang baik seperti ada demam,
sesak, dan lainnya, segera laporkan kepada dokter
jaga/kepala instalasi untuk dikolaborasikan dengan DPJP.
b. Administrasi: buat resume medis dan surat kontrol yang
berisi nama DPJP, hari, tanggal dan jam kontrol, data
pasien, obat-obatan yang diberikan selama di Klinik dan
yang akan dilanjutkan di rumah serta catatan khusus lain.
c. Siapkan hasil pemeriksaan penunjang yang akan dibawa
pulang.
4. Memberikan penjelasan pada pasien/keluarga tentang :
a. Surat kontrol : jelaskan tanggal, hari, dan jam kontrol
PROSEDUR pasien harus sesuai dengan yang sudah dijadwalkan.
b. Berikan pendidikan kesehatan (penkes) tentang penyakit
yang diderita dan informasikan mengenai akses
pelayanan kesehatan terdekat sesuai dengan kebutuhan
dan kondisi pasien.
c. Mengarahkan keluarga pasien untuk menuju farmasi
klinik guna mengabil obat pulang dan mendapatkan
penjelasan dari petugas farmasi tentang tata cara
meminum obat pulang.
d. Dokumentasikan di buku bukti pemberian informasi /
edukasi kepada pasien/keluarga pasien.
SPO PEMULANGAN PASIEN DARI INSTALASI
RAWAT INAP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
UK.11/6.077/2020 0 3/3
e. Jika pasien menggunakan pebiayaan secara umum
perawat mengarahkan keluarga pasien setelah dari
farmasi klinik diarahkan ke kasir untuk menyelesaikan
administrasi keuangan dan mendapatkan tanda bukti
lunas.
5. Lepaskan Infus pasien dan semua peralatan medis yang
terpasang di pasien sesuai SPO tindakan.
PROSEDUR
6. Antarkan pasien bersama keluarga sampai ke halaman
depan klinik (sesuai dengan kondisi pasien).
7. Dokumentasikan semua tindakan dalam catatan perawat.
8. Rapikan data rekam medis pasien yang sudah dipulangkan.
9. Lengkapi data pemulangan
10. Laporkan ke instalasi gizi untuk menghentikan pengiriman
makanan pasien.
1. Handscoon
2. Hypafix
ALAT & BAHAN 3. Alkohol Swab
4. Bengkok
5. Gunting
1. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT 2. Instalasi Farmasi
3. Instalasi Gizi
Diagram Alur Pemulangan Pasien

DPJP Mengkonfirmasi Pasien


boleh Pulang sesuai kriteria pasien
pulang

Perawat Mengkonfirmasi ke
Pasien dan keluarga jika pasien
sudah boleh pulang

Perawat Mengkonfirmasi dan Perawat Mengkonfirmasi ke


crosscek tindakan dan penunjang farmasi tentang pemakaian obat
medis pasien dan alkes

Perawat Mengkonfirmasi final verifikasi tindakan dan


penunjang medis pasien ke petugas administrasi dan
konfirmasi bill untuk pasien umum

UMUM Asuransi

Farmasi (KIE Obat)

Kasir

KIE Keluarga Pasien Pasien Meninggal


untuk Pulang (Mengurus SKK)

Pasien Pulang
Kategori Pemulangan Pasien

Pemulangan pasien dapat dibagi menjadi 3 kategori :


1. Pasien pulang atas izin DPJP
2. Pasien pulang atas permintaan sendiri
3. Pasien yang pemulangannya kritis
Perencanaan pemulangan pasien melibatkan dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP),
case manager maupun keluarga pasien. DPJP menentukan kesiapan pasien untuk
dipulangkan dan rencana pemulangan pasien meliputi kebutuhan pelayanan penunjang
dan kelanjutan pelayanan medis. Untuk itu maka dibuatlah resume pemulangan pasien
oleh DPJP sebelum pasien pulang dan didokumentasikan ke dalam berkas rekam medis.
Resume pasien pulang dapat diberikan kepada praktisi kesehatan rujuk.
Perawat memberikan informasi tentang perencanaan pulang kepada pasien dan keluarga
dan melakukan pengkajian mengenai :
a. Kondisi klinis saat pulang
b. Lama perawatan
c. Tanggal perencanaan pulang
d. Perawatan lanjutan yang diberikan di rumah
e. Cara transportasi pulang
f. Transportasi yang digunakan
g. Barang-barang milik pasien
1. Pasien Pulang Atas Izin DPJP
a. Kriteria pasien boleh dipulangkan atas izin DPJP:
1) Pasien sudah mengalami perbaikan kondisi medis sesuai dengan Panduan
Praktik Klinis (PPK) dan Clinical Pathway setiap kasus penyakit
2) Pasien bisa dilakukan perawatan di rumah
3) Pasien sudah tidak memerlukan pengobatan secara parenteral/ intravena atau
target pengobatan tercapai.
4) Pasien meninggal
b. Setelah pasien diizinkan pulang DPJP membuat resume medis, menuliskan resep
obat-obatan yang akan dilanjutkan dirumah dan rencana kontrol pasien selanjutnya
c. Perawat memeriksa kelengkapan administrasi termasuk resep tambahan dan
menghubungi bagian administrasi rawat inap bahwa pasien akan pulang
d. Bila sudah tidak ada masalah administrasi, pasien diberi surat pengantar untuk
mengurus administrasi biaya perawatan ke kasir rawat inap.
e. Setelah adminitrasi selesai, perawat menjelaskan obat-obatan yang dibawa pulang
oleh pasien serta tanggal rencana kontrol kepada DPJP
2. Pasien Pulang Atas Permintaan Sendiri (Tanpa izin dokter)
Terhadap pasien yang meminta pulang tetapi belum mendapatkan izin pulang dari DPJP
dikategorikan pasien pulang atas permintaan sendiri.
a. Perawat menginformasikan kepada DPJP bahwa pasien minta pulang
b. DPJP menjelaskan kepada pasien bahwa kondisi medis pasien belum
memungkinkan untuk dipulangkan dan memberikan informasi edukasi mengenai
risiko yang dapat terjadi bila pasien pulang
c. Apabila pasien tetap minta pulang, maka perawat memberikan formulir penolakan
tindakan/pengobatan medis
d. Perawat berkoordinasi dengan dokter ruangan untuk memberikan penjelasan kepada
pasien dan keluarga pasien tentang segala resiko yang dapat terjadi bila tetap
memaksa pulang serta edukasi mengenai hal-hal yang berkaitan penyakit maupun
lingkungan yang berada disekitar pasien
e. Perawat menghubungi DPJP untuk menginformasikan bahwa pasien tetap pulang
atas permintaan sendiri dan menanyakan obat-obatan yang perlu dibawa pulang oleh
pasien dan rencana kontrol selanjutnya
a. Perawat memeriksa kelengkapan administrasi dan menghubungi bagian administrasi
rawat inap bahwa pasien akan pulang
b. Bila sudah tidak ada masalah administrasi, pasien diberi surat pengantar untuk
mengurus administrasi biaya perawatan ke administrasi rawat inap
f. Setelah adminitrasi selesai, perawat menjelaskan obat-obatan yang dibawa pulang
oleh pasien serta tanggal rencana kontrol kepada DPJP secepatnya atau ke
pelayanan kesehatan lainnya yang terdekat
3. Pasien yang Pemulangannya Kritis
a. Kriteria pasien yang rencana pemulangannya kritis antara lain :
1) Usia di atas 60 tahun dengan komplikasi penyakit yang mengakibatkan
gangguan fungsi
2) Segala usia dengan keterbatasan gerak dan membutuhkan bantuan aktivitas
3) Segala usia dengan perawatan lama dan butuh pengobatan berkelanjutan.
4) Pasien yang pulang dengan alat kesehatan, misal NGT, kateter
b. Rencana pemulangan kritis harus dikaji dalam waktu 24 jam pertama sejak pasien
dirawat inap. Informasi yang harus dikaji adalah:
1) Kebutuhan edukasi pasien dan keluarga meliputi : diagnosis dan manajemen,
rehabilitasi, pemberian minum dengan NGT, obat-obatan, manajemen nyeri,
perawatan luka, diet dan nutrisi, home care, lain-lain.
2) Perencanaan pulang meliputi : pasien tinggal dengan siapa dirumah, letak kamar
pasien dirumah, kebutuhan transportasi, kondisi rumah pasien, perawatan
kebutuhan dasar pasien, apakah pasien memerlukan alat bantu khusus, apa
makanan pasien, apakah perlu dirujuk ke komunitas tertentu, yang harus
dilakukan jika terjadi kondisi/ keadaan darurat, serta rencana pemeriksaan
penunjang selanjutnya.
c. Apabila pasien dinyatakan boleh pulang, DPJP menginformasikan langsung kepada
pasien dan atau keluarga pasien bahwa pasien sudah di perbolehkan pulang dan
dilakukan edukasi kepada pasien dan atau keluarga pasien.
d. DPJP membuat resume medis, menuliskan resep obat-obatan yang akan dilanjutkan
dirumah dan rencana kontrol pasien selanjutnya
e. Perawat melakukan rekomfirmasi untuk validasi data dengan cara:
1) Memastikan kepulangan pasien sudah siap sesuai dengan perencanaan dan
melakukan identifikasi potensi masalah yang dapat menghambat kepulangan
pasien.
2) Memastikan kebutuhan perawatan lanjutan telah terpenuhi dan melibatkan
keluarga pasien.
3) Memastikan perencanaan kontrol kembali atau perawatan lanjutan
f. Perawat menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang hal-hal yang dibutuhkan
di rumah kemudian meminta pasien atau keluarga pasien mengulang kembali
penjelasan yang diberikan.

Anda mungkin juga menyukai