Anda di halaman 1dari 10

BAB I

DEFENISI

A. Macam dan jenis logistik


Logistik yang dikelola di laboratorium dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Logistik Medis yang terdiri dari
a. Bahan laboratorium seperti reagen, standar, bahan control, air dan media.
b. Alat kesehatan yaitu alat-alat untuk pemeriksaan habis pakai.
2. Logistik Umum
Yaitu barang-barang kebutuhan pelayanan administrasi seperti alat tulis kantor baik
cetak atau non cetak, barang-barang computer, barang-barang rumah tangga dll.
B. Dasar pemilihan
Pada bab ini khusus hanya membahas dasar pemilihan bahan laboratorium. Pada
umumnya untuk memilih bahan laboratorium harus dipertimbangkan hal-hak sebagai
berikut :
1. Kebutuhan
2. Produksi pabrik yang telah dikenal dan mempunyai sensitivitas dan spesifisitas
yang tinggi
3. Deskripsi lengkap dari pabrik
4. Mempunyai kadaluarsa yang panjang
5. Volume dan isi kemasan
6. Digunakan untuk pemakaian ulang atau sekali pakai
7. Mudah diperoleh dipasaran
8. Besarnya biaya tiap satuan (nilai ekonomis)
9. Pemasok/vendor
10. Kelancaran dan kesinambungan pengadaan
11. Pelayanan purna jual
12. Terdaftar sebagai bahan laboratorium dan alat kesehatan di Ditjen Yanfar dan
Alkes Depkes
BAB II
RUANG LINGKUP

A. Perencanaan Pengadaan
Pengadaan logistik laboratorium harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1. Tingkat persediaan
Pada umumnya tingkat persediaan harus selalu sama dengan jumlah
persediaan yaitu jumlah persediaan minimum ditambah jumlah safety stok. Tingkat
persediaan minimum adalah jumlah barang/bahan yang diperlukan untuk
memenuhi kegiatan operasional normal sampai pengadaan berikutnya dari
pembekal atau ruang penyimpanan umum.
Safety stok adalah jumlah persediaan cadangan yang harus ada untuk bahan-
bahan yang dibutuhkan atau yang sering terlambat diterima dari pemasok.Buffer
stok adalah cadangan reagen/sisa.Perhitungan stok logistik dihitung satu bulan
sekali.
2. Perkiraan jumlah kebutuhan
Perkiraan kebutuhan dapat diperoleh berdasarkan jumlah pemakaian atau
pembelian bahan dalam periode 6-12 bulan yang lalu dan proyeksi jumlah
pemeriksaan untuk periode 6-12 bulan untuk tahun yang akan dating. Jumlah rata-
rata pemakaian bahan untuk satu bulan perlu dicatat.
3. Waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan bahan/barang
Lamanya waktu yang dibutuhkan mulai dari pemesanan sampai bahan
diterima dari pemasok perlu diperhitungkan terutama untuk bahan yang sulit
didapat.
B. Penerimaan
1. Penerimaan barang reagensia dan alat kesehatan habis pakai
Prosedur:
a. Rekanan menyerahkan barang reagensia dan alat kesehatan habis pakai kepada
panitia penerimaan barang dan jasa RS dr. SISMADI Cileungsi.
b. Panitia penerimaan barang dan jasa RS dr. SISMADI Cileungsi mengecek
kesesuaian antara pesanan dengan barang yang diantarkan.
c. Panitia penerimaan barang dan jasa RS dr. SISMADI Cileungsi
menandatangani tanda terima barang atau faktur pembelian.
d. Panitia penerimaan barang dan jasa RS dr. SISMADI Cileungsi mengantar
barang ke laboratorium atau petugas logistik laboratorium mengambil barang
pesanannya ke bagian penerima barang rumah sakit.
e. Petugas Logistik memeriksa jumlah barang, Keadaan Fisik barang, spesifikasi
barang dan kesesuaian pesanan barang yang akan diterima
f. Petugas logistik laboratorium menandatangani tanda terima barang
g. Barang disimpan di gudang logistic laboratorium, selama menunggu
pendistribusian ke bagian yang membutuhkan.
C. Pelabelan Reagensia
a. Semua reagensia di laboratorium harus diberi label yang memuat :
- Nama Reagensia
- Tanggal Kadaluarsa
- Urutan reagensia yang dipakai lebih dahulu
b. Bahan – bahan yang berbahaya diletakkan ditempat khusus bahan berbahaya
dengan label tanda bahaya.
D. Penyimpanan
Bahan Laboratorium yang sudah ada harus di tangani secara cermat dengan
mempertimbangkan :
1. Perputaran pemakaian menggunakan kaidah :
2. Pertama masuk – pertama keluar (FIFO First In – First Out ) yaitu bahwa barang
yang lebih dahulu masuk persediaan harus digunakan terlebih dahulu
3. Masa kadaluarsa pendek dipakai dahulu ( FEFO First Expired – First Out ) Hal ini
untuk menjamin barang tidak rusak akibat penyimpanan yang terlalu lama.
4. Tempat Penyimpanan
5. Suhu/kelembaban sesuai dengan petunjuk penyimpanan reagensia.
6. Sirkulasi udara
7. Incompatibility/ bahan kimia yang tidak boleh dicampur
8. Tutuplah botol waktu penyimpanan
9. Tidak boleh terkena sinar matahari langsung
10. Beberapa reagen ada yang tidak boleh diletakkan pada tempat yang berdekatan
satu dengan lainnya.
11. Bahan – bahan kimia yang tidak boleh dicampur
Bahan kimia di laboratorium yang dapat menimbulkan reaksi berbahaya jika tercampur
satu sama lain, reaksi tersebut dapat berupa kebakaran dan atau ledakan. Beberapa
contoh bahan kimia yang incompatible dapat dilihat pada table berikut :
Ammonium nitrat Asam Klorat, nitrat, debu organik, pelarut
organik mudah terbakar, bubuk logam
Asam Asetat
Asam kromat, Asam nitrat, perklorat,
peroksida
Karbon aktif
Oksidator (Klorat, perklorat, Hipoklorit)
Asam kromat Asam asetat, gliserin,alcohol, bahan kimia
mudah terbakar
Hidrokarbon (Butana, benzene, terpentin, Flour, Klor, Asam kromat, peroksida
benzin)
Asam sulfat dan asam lainnya
Kalium Perklorat/klorat
Kalium permanganat Gliserin, etilen glikol, Asam sulfat

E. Pendistribusian Logistik
Barang yang ada dilogistik disdistribusikan kepada bagian yang memerlukan dengan
mengisi kartu stok logistik.Buat kartu stok yang memuat tanggal penerimaan, tanggal
kadaluarsa, tanggal wadah reagen dibuka, jumlah regaen yang diambil dan jumlah
reagen sisa serta paraf tenaga yang menggunakannya.
1. Penggunaan barang reagensia dan alat kesehatan habis pakai
a. Penanggung jawab laboratorium (kimia klinik dab imunologi, hematologi,
urinalisa dan mikrobiologi, bank darah dan penanggung jawab administrasi
mengecek persediaan barang di bagian masing-masing.
b. Penanggung jawab membuat daftar kebutuhan barang reagensia dan alat
kesehatan habis pakai yang akan diminta kepada Penanggung jawab logistik
Instalasi Laboratorium dan menandatangani daftar tersebut.
c. Penanggung jawab laboratorium meminta barang reagensia dan alat kesehatan
habis pakai kepada Penanggung jawab logistik.
d. Penanggung jawab logistik memeriksa persediaan barang yang diminta
Penanggung jawab laboratorium.
e. Penanggung jawab logistik menyerahkan barang sesuai dengan permintaan
Penanggung jawab laboratorium dengan menandatangani daftar serah terima
barang.
f. Penanggung jawab laboratorium menggunakan barang sesuai kebutuhan
laboratorium
g. Penanggung jawab laboratorium mencatat dan melaporkan pemakaian barang
kepada Kepala Instalasi Laboratorium.
h. Penanggung jawab logistik mencatat dan membuat laporan pemakaian barang
kepada Kepala Instalasi Laboratorium dan Direktur RS dr. SISMADI
Cileungsi.
2. Penggunaan barang rumah tangga
Prosedur
a. Penanggung jawab laboratorium (kimia klinik dab imunologi, hematologi,
urinalisa dan mikrobiologi, bank darah, administrasi) mengecek persediaan
barang di bagian masing-masing.
b. Penanggung jawab membuat daftar kebutuhan barang rumah tangga yang akan
diminta kepada Penanggung jawab logistic Instalasi Laboratorium dan
menandatangani daftar tersebut.
c. Penanggung jawab laboratorium meminta barang rumah tangga kepada
Penanggung jawab logistic, dengan membawa daftar kebutuhan barang rumah
tangga yang telah ditanda tangani.
d. Penanggung jawab logistic memeriksa persediaan barang yang diminta
Penanggung jawab laboratorium.
e. Penanggung jawab logistic menyerahkan barang sesuai dengan kebutuhan
laboratorium.
f. Penanggung jawab laboratorium menngunakan barang sesuai dengan kebutuhan
laboratorium.
g. Penanggung jawab laboratorium mencatat dan melaporkan pemakaian barang
kepada Kepala Instalasi Laboratorium.
h. Penanggung jawab logistik mencatat dan membuat laporan pemakaian barang
kepada Kepala Instalasi Laboratorium dan Direktur RS dr. SISMADI Cileungsi.
F. Penggunaan
1. Penggunaan barang reagensia dan alat kesehatan habis pakai
a. Penanggung jawab laboratorium (kimia klinik dab imunologi, hematologi,
urinalisa dan mikrobiologi, bank darah dan penanggung jawab administrasi
mengecek persediaan barang di bagian masing-masing.
b. Penanggung jawab membuat daftar kebutuhan barang reagensia dan alat
kesehatan habis pakai yang akan diminta kepada Penanggung jawab logistik
Instalasi Laboratorium dan menandatangani daftar tersebut.
c. Penanggung jawab laboratorium meminta barang reagensia dan alat kesehatan
habis pakai kepada Penanggung jawab logistik.
d. Penanggung jawab logistik memeriksa persediaan barang yang diminta
Penanggung jawab laboratorium.
e. Penanggung jawab logistik menyerahkan barang sesuai dengan permintaan
Penanggung jawab laboratorium dengan menandatangani daftar serah terima
barang.
f. Penanggung jawab laboratorium menggunakan barang sesuai kebutuhan
laboratorium
g. Penanggung jawab laboratorium mencatat dan melaporkan pemakaian barang
kepada Kepala Instalasi Laboratorium.
h. Penanggung jawab logistik mencatat dan membuat laporan pemakaian barang
kepada Kepala Instalasi Laboratorium dan Direktur RS dr. SISMADI
Cileungsi.
2. Penggunaan barang rumah tangga
Prosedur
a. Penanggung jawab laboratorium (kimia klinik dab imunologi, hematologi,
urinalisa dan mikrobiologi, bank darah, administrasi) mengecek persediaan
barang di bagian masing-masing.
b. Penanggung jawab membuat daftar kebutuhan barang rumah tangga yang akan
diminta kepada Penanggung jawab logistic Instalasi Laboratorium dan
menandatangani daftar tersebut.
c. Penanggung jawab laboratorium meminta barang rumah tangga kepada
Penanggung jawab logistic, dengan membawa daftar kebutuhan barang rumah
tangga yang telah ditanda tangani.
d. Penanggung jawab logistic memeriksa persediaan barang yang diminta
Penanggung jawab laboratorium.
e. Penanggung jawab logistic menyerahkan barang sesuai dengan kebutuhan
laboratorium.
f. Penanggung jawab laboratorium menngunakan barang sesuai dengan
kebutuhan laboratorium.
g. Penanggung jawab laboratorium mencatat dan melaporkan pemakaian barang
kepada Kepala Instalasi Laboratorium.
h. Penanggung jawab logistik mencatat dan membuat laporan pemakaian barang
kepada Kepala Instalasi Laboratorium dan Direktur RS dr. SISMADI
Cileungsi.
G. Evaluasi Reagensia
Reagensia dilakukan evaluasi setiap bulan mencakup:
a. Jenis reagensia
b. Tanggal kadaluarsa
c. Jumlah reagensia
d. Perubahan kondisi
e. Pengukuran suhu penyimpanan.
BAB III
TATALAKSANA
A. Organisasi
Permintaan barang alkes habis pakai medis dilakukan kebagian logistic Farmasi.
Permintaan barang rumah tangga dan alat tulis kantor dilakukan kebagian logistic
Umum. Permintaan alat kesehatan dan inventaris dilakukan kebagian procurement.
Semua Proses Pengelolaan logistic dilaksanakan oleh penanggung jawab logistik
laboratorium bersama kepala ruangan dan diketahui oleh Kepala Instalasi
Laboratorium.Untuk Pendistribusian reagensia dan alkes penanggung jawab logistik
mengisi form serah terima reagensia dan alkes dan kartu stok. Pada saat penanggung
jawab logistic tidak ada ditempat maka pelaksana laboratorium langsung mencatat di
form serah terima reagensia dan alkes.
B. Pengadaan barang logistic
Setiap tanggal 20 setiap bulannya petugas logistic menghitung stok reagensia dan
alkes laboratorium. Kemudian stok reagen yang dibawah stok minimal akan dibuat
dalam surat permintaan reagensia dan alkes bulan berikutnya. Surat permintaan
reagensia dan alkes ditandatangani oleh petugas logistic, Kepala Instalasi
laboratoriumdan direktur.
Surat Permintaan diserahkan ke logistik farmasi untuk dipesan kedistributor.
Distributor akan menyerahkan tanda terima barang kelogistik farmasi dan
mengantarkan barang ke logistic laboratorium.
Untuk permintaan barang logistic rumah tangga dan alat tulis kantor diminta oleh
petugas logistic melalui aplikasi logistic, semua permintaan disetujui oleh kepala
instalasi atau kepala ruangan. Petugas logistic laboratorium akan mengambil barang
yang diminta ke logistic umum.
C. Penerimaan barang
Barang yang diterima diperiksa jumlah, dan tanggal kadaluarsa.Kemudian dicatat
sebagai stok masuk.
D. Pelabelan Reagensia
Reagensia yang diterima diberi label, nama reagensia, tanggal kadaluarsa dan
urutan penggunaan.
E. Pendistribusian dan Penggunaan Reagensia
Pengguna Reagensia dicatat oleh petugas logistic dan pelaksana laboratorium
dicatat pada form serah terima reagensia dan alkes.
F. Evaluasi Reagensia
Semua reagensia dilakukan evaluasi secara berkala oleh petugas logistic setiap
bulan dan dilaporkan kepada kepala instalasi laboratorium.
BAB IV
DOKUMENTASI

Semua kegiatan pengelolaan laboratorium didokumentasikan berupa :


1. Surat permintaan reagensia dan alkes setiap bulan
2. Tanda terima barang dan alkes dari vendor
3. Tanda terima barang dari logistic umum RS
4. Tanda terima barang keluar
5. Kartu stok
6. Laporan evaluasi reagensia bulanan

Ditetapkan di : Bogor

Tanggal : 30 Juni 2019

DIREKTUR RS DR SISMADI

dr. M Saptadji , MARS

Anda mungkin juga menyukai