00 1/3 Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RSUD Cikalongwetan :
UPT BLUD RSUD
CIKALONG WETAN
SPO dr. Maisara S. R. Hanif, MARS
NIP. 197411162005012002 Komunikasi SBAR (Situasion, Background, Assesment, dan Recommendation) adalah komunikasi secara lisan atau melalui telefon yang dilakukan oleh petugas kesehatan (dokter, perawat, PENGERTIAN kepala ruangan, dll) saat melaporkan kondisi pasien dan hasil pemeriksaan penunjang yang kritis yang dilakukan secara tepat, lengkap, akurat, jelas, dan mudah dipahami oleh kedua pihak (pemberi dan penerima informasi) sehingga dapat mengurangi kesalahan dan meningkatkan kesalamatan pasien. Sebagai acuan dalam melakakukan komunikasi efektif (SBAR) di TUJUAN Rumah Sakit Umum Daerah Cikalongwetan. Keputusan KEPALA UPT RSUD CIKALONG WETAN Nomor KEBIJAKAN /441/A.2/RSUD-CW/X/2022 tentang Panduan Komunikasi Efektif di Rumah Sakit Umum Daerah Cikalongwetan. 1. Sebelum menelepon dokter jaga atau dokter penanggungjawab pasien (DPJP), dokter jaga/perawat/bidan telah melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, dan identitas medis di rekam medis pasien. 2. Dokter jaga/perawat / bidan menulis hal – hal yang akan dilaporkan di lembar rekam medis rawat inap pasien (dari IGD) atau di form Catatan Perkembangan Pasien Terintegritas (di Rawat Inap) 3. Tekan nomer ekstensi pemberi perintah / dokter jaga / dokter DPJP 4. Dokter jaga/perawat/ bidan mengucapkan salam, seperti ”Selamat pagi/siang/sore/malam dokter”. 5. Dokter umum/perawat/ bidan melaporkan identitas dan PROSEDUR kondisi pasien saat ini dengan menggunakan teknik SBAR yang meliputi : a. Situation : Laporkan kondisi pasien oleh petugas kesehatan meliputi : Mengidentifikasi nama diri pelapor dan pasien Apa yang terjadi dengan pasien, misal mual atau tidak mau makan b. Background : Llatar belakang informasi klinis yang berhubungan dengan permasalahan yang ada: Obat saat ini dan alergi Tanda – tanda vital terbaru Hasil Laboratorium : tanggal dan waktu test dilakukan dan hasil test sebelumnya untuk perbandingan Riwayat medis Temuan klinis terbaru c. Assessment : Menyampaikan penilaian klinis tentang permasalahan terhadap kondisi pasien Apa temuan klinis ? Apakah analisis dan pertimbangan pelapor ? Apakah masalah itu parah atau mengancam kehidupan ? d. Recommendation : Menyampaikan rekomendasi untuk menyelesaikan masalah Apa tindakan / rekomendasi yang diperlukan untuk memperbaiki masalah ? Solusi yang bisa ditawarkan oleh pelapor ? Saran yang diperlukan dari dokter untuk memperbaiki kondisi Waktu yang diharapkan tindakan ini dikerjakan
6. Dokter jaga/perawat/bidan mencatat semua rekomendasi /
instruksi perintah dari dokter DPJP/dokter jaga/pemberi informasi. 7. Dokter jaga/perawat/bidan memastikan bahwa rekomendasi yang diberikan telah sesuai dengan menerapkan teknik Tulbakon/TbaK apabila dokter DPJP/dokter jaga menyampaikan instruksi secara verbal. a. Tul : Tulis, penerima instruksi menulis lengkap instruksinya b. Ba : Baca Ulang dengan jelas perintah dokter DPJP / dokter jaga. Eja ulang satu persatu hurufnya bila perintah mengandung nama obat golongan LASA (look alike sound alike) / NORUM (nama obat rupa sama) dan obat High Alert. c. Kon : Konfirmasi ulang secara lisan 8. Pastikan kembali pada dokter bahwa instruksi sudah benar. 9. Ucapkan terimakasih dan salam. 10. Dokumentasikan secara lengkap semua instruksi dokter DPJP/dokter jaga di status rawat jalan pasien dari IGD atau CPPT dalam rekam medis pasien dan dibubuhi stempel SBAR/Tulbakon/TBAK di akhir tulisan serta berikan tanggal, jam, paraf serta nama jelas dokter jaga/perawat/bidan yang melapor, dan nama dokter yang menerima pesan /instruksi. 11. Dokter jaga/perawat/bidan yang menerima laporan harus melakukan verifikasi dengan memberikan paraf, nama jelas, tanggal, dan jam pada kolom yang tersedia di status awat inap pasien dari IGD atau CPPT pada saat: a. Untuk dokter jaga : pada saat pergantian shift atau selambat-lambatnya dalam waktu 24 jam b. Untuk dokter DPJP : pada saat vsiste pertama kali atau selambat-lambatnya dalam waktu 1x24 jam 12. Apabila dokter DPJP (yang menerima laporan) berhalangan (cuti ataupun sakit) maka yang melakukan verifikasi menandatangani catatan pesan yang ditulis oleh penerima pesan adalah dokter pengganti yang ditunjuk DPJP tersebut dalam waktu 24 jam. 1. Instalasi Gawat Darurat 2. Instalasi Rawat Inap 3. Instalasi Rawat Jalan UNIT TERKAIT 4. Intensive Care Unit (ICU) 5. Instalasi Bedah Sentral 6. Pelayan penunjang medis 7. Instalasi PONEK