Anda di halaman 1dari 7

PANDUAN

PELAPORAN NILAI KRITIS PEMERIKSAAN


DIAGNOSTIK
TAHUN 2022

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT


RSUD MOHAMMAD NATSIR
Jl.Simpang Rumbio Kota Solok Telp. (0755) 20003 Faks: (0755) 20003
Website: www.rsudmnatsir. sumbarprov.go.id email: rsud.mnatsir@sumbarprov.go.id
KOTA SOLOK
BAB I
DEFINISI

Hasil kritis didefinisikan sebagai varian dari rentang normal yang menunjukkan
adanya kondisi patofisiologis yang berisiko tinggi atau mengancam nyawa, yang dianggap
gawat atau darurat, dan mungkin memerlukan tindakan medis segera untuk
menyelamatkan nyawa atau mencegah kejadian yang tidak diinginkan. Pelaporan hasil
kritis adalah proses penyampaian nilai hasil pemeriksaan yang memerlukan penanganan
segera dan harus dilaporkan ke DPJP untuk mencegah keterlambatan penatalaksanaan
pasien.
BAB II

RUANG LINGKUP

Panduan ini berlaku untuk semua staf klinis dan semua bagian. Semua instruksi
klinis yang diberikan secara lisan atau per telepon, pemeriksaan cito, nilai kritikal dan
pemeriksaan diagnostik lain yang membutuhkan respon segera. Hal ini mencakup semua
tes yang dilaporkan secara verbal atau via telepon.
a. Terlaksananya proses pelaporan nilai-nilai yang perlu di waspadai (alert values)
interpretasi laboratorium dan radiologi.
b. Mencegah keterlambatan penatalaksanaan pasien dengan hasil kritis.
c. Hasil kritis dapat diterima oleh DPJP yang merawat dan diinformasikan pada pasien
sesuai waktu.
BAB III
TATA LAKSANA

A. Tata Cara Komunikasi Efektif Pemberian Informasi Nilai Kritis


Laboratorium dan Hasil Kritis Radiologi
1) Tata Cara Komunikasi Efektif Pemberian Informasi Nilai Kritis
Laboratorium
 Komunikasi efektif petugas laboratorium dilakukan melalui prinsip SBAR,
tulis, baca, dan konfirmasi.
 Petugas laboratorium melaporkan nilai kritis kepada dokter penanggung
jawab laboratorium tidak lebih dari 5 menit setelah hasil keluar dari alat.
 Setelah mendapatkan hasil nilai kritis yang sudah dikonsulkan ke dokter
penanggung jawab laboratorium, petugas laboratorium membacakan hasil
laboratorium kepada perawat ruangan yang akan meneruskan laporan
kepada DPJP yang meminta pemeriksaan dalam waktu kurang dari 30 menit
sejak hasil di verifikasi oleh PPA yang berwenang di unit laboratorium.
Apabila hasil tersebut adalah nilai kritis, baca ulang jenis dari hasil
pemeriksaan, bila dimungkinkan ejalah menggunakan standar
internasional alfabetis dan angka.
 Penerima informasi hasil laboratorium menuliskan secara lengkap isi pesan
tersebut pada lembar CPPT dan hasil lab dibacakan kembali secara lengkap
oleh penerima pesan (tulis, baca, konfirmasi). Pembacaan ulang dilakukan
dengan mengeja hasil dan jenis pemeriksaan, bila dimungkinkan gunakan
singkatan alfabetis internasional.
 Petugas laboratorium melakukan verifikasi hasil yang dibaca ulang oleh
penerima informasi.
 Penerima informasi segera melaporkan hasil kepada dokter DPJP atau
dokter yang meminta pemeriksaan.
 Untuk pasien rawat jalan, hasil nilai kritis disampaikan langsung oleh
petugas laboratorium kepada pasien via telepon dan selanjutnya pasien
dianjurkan ke IGD untuk dirawat (dengan sebelumnya menjemput hasil
pemeriksaan labor ke laboratorium).

2) Tata Cara Komunikasi Efektif Pemberian Informasi Hasil Kritis


Radiologi
 Hasil pemeriksaan radiologi umumnya dalam bentuk laporan tertulis yang
kemudian akan ditempel dalam lembar rekam medis yang sudah disediakan.
 Untuk hasil kritis pemeriksaan radiologi harus segera disampaikan kepada
dokter yang meminta pemeriksaan atau perawat ruangan yang meminta
pemeriksaan melalui lisan atau telepon tidak harus menunggu hasil print
out pemeriksaan selesai.
 Petugas radiologi memberikan hasil pemeriksaan kepada dokter peminta
pemeriksaan. Jika menemukan pemeriksaan yang masuk dalam nilai kritis,
petugas radiologi memberitahukan kepada dokter penanggung jawab
radiologi untuk mendapatkan hasil expertise dalam waktu kurang dari 1
jam.
 Setelah mendapatkan hasil kritis dari dokter radiologi, petugas radiologi
melaporkan hasil nilai kritis ke perawat atau dokter jaga secara lisan atau
telepon dengan metode SBAR serta perawat atau dokter jaga menulis di
lembar Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT), membaca ulang
dengan mengeja hasil dan jenis pemeriksaan, melakukan konfirmasi kepada
petugas radiologi (TBAK).
 Petugas radiologi mendokumentasikan di buku sebagai bukti bahwa angka
kritis tersebut telah dilaporkan ke dokter jaga atau perawat ruangan yang
meminta pemeriksaan tersebut. Mendokumentasikan hari, tanggal, jam,
angka kritis yang dilaporkan, petugas yang melapor, yang menerima
laporan, tanda tangan petugas radiologi yang melapor.

B. Daftar Nilai Kritis Laboratorium dan Radiologi


1. Daftar Nilai Kritis Pemeriksaan Laboratorium
NO JENIS BATAS BATAS
PEMERIKSAAN BAWAH AKHIR SATUAN
HEMATOLOGI
1 Hemoglobin < 7,0 > 20 g/dl
2 Leukosit < 2000 > 30.000 /ul
3 Trombosit (dewasa) < 50.000 > 1.000.000 /ul
4 Trombosit (anak) < 20.000 > 1.000.000 /ul
5 Hematokrit < 20 >60 vol%
HEMOSTATIS
1 Protombine Time ( PT ) - > 30 Detik
2 APTT - > 100 Detik
3 Fibrinogen < 100 >700 mg/dl
4 INR - >3,6
KIMIA KLINIK
1 Glukosa < 45 >500 mg/dl
2 Glukosa (bayi baru lahir) <30 >300 mg/dl
3 Ureum <2 >214 mg/dl
4 Creatinin - > 5,0 mg/dl
5 Bicarbonat - >20 mg/dl
6 Bilirubin total (dewasa) - >12 mg/dl
7 Bilirubin total (bayi) - >15 mg/dl
8 Calcium < 6,5 > 14 mg/dl
9 Natrium/Na < 120 > 160 meq/l
10 Kalium/K < 2,8 > 6,2 meq/l
11 Kalium/K (bayi baru lahir) < 2,5 >8,0 eq/l
12 Chlorida/Cl - > 115 meq/l
13 Troponin I - >50 ug/L
14 CK - >3-5 kali batas ug/l
normal
15 CKMB - >5% atau >=10 ug/l
16 Albumin <1,5 - g/dl
17 Magnesium <1 >4,7 mg/dl
18 Ferritin <10 - ng/ml
19 Phosfor <1,1 - mg/dl
ANALISA GAS DARAH
1 Arterial PH < 7,10 > 7,59 mmHg
2 Arterial pCO2 < 20 > 75 mmHg
3 Arterial pO2 (dewasa) <40 - mmHg
4 Arterial pO2 (bayi baru <37 >92 mmHg
lahir)

2. Nilai Kritis Pemeriksaan Radiologi

Pemeriksaan Radiologi Ekspertise


Thorax AP/Lateral Tension Pneumothorax
Hidropneumothorax dengan sesak napas
Edema Paru
CT-Scan Kepala Perdarahan Cerebri
Akut Infark Cerebri
USG/CT-Scan Abdomen Cairan bebas ekstra lumen intraabdomen
pada kasus trauma
Abdomen 3 posisi / CT-Scan Udara bebas ekstra lumen intra
abdomen/perforasi
BAB IV
DOKUMENTASI

Panduan pelaporan nilai kritis ini dibuat sebagai acuan dalam pelaksanaan asuhan
dan pelayanan bagi petugas dan pemberi layanan pada pasien dan keluarga di lingkungan
Rumah Sakit Umum Daerah M. Natsir.

Anda mungkin juga menyukai