I.Pemaparan Kasus
II.Panduan / Protokol
IV.Kajian Serologi
V.Kajian Molekular
2
I.Pemaparan Kasus
3
Contoh Kasus 1
Rapid Test Negatif
PCR Positif
18 April 25 April
19 April 24 April
Rapid Test Rapid Test
Non Reaktif PCR Positif PCR ?? Reaktif
4
Contoh Kasus 2
• Wanita
Pasien • 35 tahun
9
Indikasi Uji Diagnostik di Antara Kasus
Suspek/Terkonfirmasi Covid-19
14
Pemantauan Laboratorium pada
Protokol Tatalaksana Pasien
1. OTG
Terkonfirmasi
2. Gejala Ringan COVID-19
3. Gejala Sedang
• Pemantauan laboratorium Darah Perifer Lengkap berikut dengan
hitung jenis, bila memungkinkan ditambahkan dengan CRP, fungsi
ginjal, fungsi hati dan ronsen dada secara berkala
4. Gejala Berat
• Pemantauan laboratorium Darah Perifer Lengkap berikut dengan
hitung jenis, bila memungkinkan ditambahkan dengan CRP, fungsi
ginjal, fungsi hati, Hemostasis, LDH, D-dimer.
• Monitor tanda-tanda sebagai berikut; - Takipnea, frekuensi napas ≥
30x/min, - Saturasi Oksigen dengan pulse oximetry ≤93% (di jari), -
PaO2/FiO2 ≤ 300 mmHg, - Peningkatan sebanyak >50% di
keterlibatan area paru-paru pada pencitraan thoraks dalam 24-48
jam, - Limfopenia progresif, - Peningkatan CRP progresif, - Asidosis
laktat progresif.
17
Parameter Hematologi Dasar
1. Limfopenia (ALC <1500/µL)1
• Baseline ALC <0,6x109/L : prediktor rawat dini ICU2
2. NLR (Neutrophil Lymphocyte Ratio)
• Cut-Off 3,13 – 6,23,4
• NLR 3,13 dan usia ≥50 tahun prediktor derajat keparahan3
Parameter2 Non ICU ICU
WBC (x 109/L)
<2 1,8 % 0%
2-4 25 % 44,4%
>4 73,2 % 55,6 %
Abs Lymph Count (ALC) (x109/L)
<0,5 1,8% 44,4%
0,5 – 1 28,6% 33,3%
>1 69,6% 22,2 %
1Guan et al, 2020. doi: 10.1056/NEJMoa2002032
2Fan et al, 2020. DOI: 10.1002/ajh.25774
3Liu, et al, 2020.https://doi.org/10.1101/2020.02.10.20021584
4Sysmex Haematology Updates – Investigasi COVID-19 dengan Pemeriksaan Hematologi Sysmex.
HEM/EM/010/III/2020 18
Berbagai Cut-Off Nilai NLR1
24
Stratifikasi Risiko dan Manajemen Pasien
Berdasarkan Usia dan CRP
26
Penyebab penyakit Coronavirus
Virus SARS-CoV-2 Disease 2019 (COVID-19)
Kannan et al, 2020. COVID-19 (Novel Coronavirus 2019) – recent trends. European Review for
Medical and Pharmacological Sciences. 2020; 24: 2006-2011 28
29
Kinetika IgM dan IgG Pada Pasien Berdasarkan Gejala
• IgM muncul hari ke-7, meningkat sampai hari ke-28 dan mulai
menurun pada hari 42
• IgG muncul hari ke-10, meningkat sampai hari ke-49
• Kadar antibodi IgM dan IgG lebih tinggi pada pasien dengan klinis
berat dibandingkan pasien dengan klinis ringan
• Viral clearance 7 hari setelah kemunculan antibodi lebih tinggi pada
pasien dengan gejala ringan dibandingkan pasien dengan gejala
berat
Tan et al, 2020. https://doi.org/10.1101/2020.03.24.20042382
30
Dynamics of SARS-CoV-2 RNA Shedding
Zhao et al, 2020. Antibody responses to SARS-CoV-2 in patients of novel coronavirus disease 2019.
https://doi.org/10.1101/2020.03.02.20030189 32
Total antibodi lebih sensitif dibandingkan IgM/IgG
Zhao et al, 2020. Antibody responses to SARS-CoV-2 in patients of novel coronavirus disease
2019. https://doi.org/10.1101/2020.03.02.20030189 33
ANALOGI
Respons Imun Infeksi Virus Dengue (IVD)
34
Kemungkinan Penyebab False Positive
FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL
1. Rheumatoid Factor 1. Hemolisis: Selama inkubasi, kadar
2. Antibodi heterofilik Hb yang meningkat teradsorpsi pada
3. Sistem komplemen: reaksi imunitas fase padat, lalu bereaksi dengan
cross-linking dengan antibodi substrat HRP menyebabkan hasil
4. Anti-mouse antibody Ig “false positive”.
5. Lisozim: dapat membentuk 2. Waktu penyimpanan terlalu lama:
jembatan antara IgG fase padat dan IgG dapat berpolimerisasi, di
IgG marker imunoasai tidak langsung akan
menyebabkan reaksi background
yang dalam, sehingga hasil“false
positive”
3. Spesimen tidak membeku
sempurna: Pada ELISA, terbentuk
blok fibrin sering false positive
4. Pengaturan cut-off hasil positif: area
abu-abu
Liu Min, Dept. Laboratorium Medis RS Pertama Afiliasi Universitas Sun Yat-Sen.
Mindray Webinar. 35
Kemungkinan Penyebab False Negative
KLINIS LABORATORIUM
1. Masa awal infeksi, antibodi belum 1. Reagen yang dipilih (Antigen dan
terbentuk atau belum terdeteksi kualitasnya)
2. Fungsi kekebalan tubuh terganggu 2. Kondisi laboratorium (temperatur
tidak dapat menghasilkan dan kelembaban)
antibodi yang cukup untuk 3. Cara pengerjaan tes
terdeteksi
Liu Min, Dept. Laboratorium Medis RS Pertama Afiliasi Universitas Sun Yat-Sen. Mindray
Webinar.
14 April 2020
36
Menganalisis performa rapid test antibodi SARS-COV-2
Jumlah sampel: 39 sampel
Spesimen : darah kapiler
Sensitivitas 36,4%
Spesifisitas 88,9% 37
REKOMENDASI PENGGUNAAN TES
SEROLOGI UNTUK DIAGNOSIS
WHO Interim Guidance,
Antibodi IgM / IgG spesifik COVID-19
2 March 2020
dapat digunakan sebagai kriteria
diagnosis untuk COVID-19 pada saat
tes asam nukleat virus yang negatif.
Prasyaratnya adalah diperlukan lebih
dari 2 kali tes dinamis.
(Min, Liu. Mindray Covid-19
Clinical Diagnostic Webinar
14 April 2020)
Poin Utama:
Digunakan ketika PCR negatif dengan kecurigaan kuat Covid-19 DAN
HARUS dua kali pemeriksaan (akut dan konvalesen)
38
Rapid Test Antigen
• Prinsip pemeriksaan: serologi (immunoassay)
• Sampel : sampel saluran pernapasan
• Deteksi : viral protein (antigen)
• Dapat identifikasi infeksi akut
• Sensitivitas dapat bervariasi (34 – 80%) berdasarkan data
antigen-based RDT Influenza
• Faktor yang dapat mempengaruhi:
• Waktu pengambilan sampel
• Konsentrasi virus pada spesimen
• Kualitas spesimen dan pemrosesan
• Formulasi reagen pada test kit
• Rekomendasi WHO: SAAT INI sebatas untuk penelitian, bukan
untuk diagnosis
WHO Scientific Brief 8 April 2020. Advice on the use of point-of-care immunodiagnostic tests for COVID-1939
Alur Rapid Test Antigen Kemenkes Rev04
40
V. Kajian Molekular
41
Torres, 2008
42
Target Gen RT-PCR SARS-CoV-2
45
Liu Min, Dept. Laboratorium Medis RS Pertama Afiliasi Universitas Sun Yat-Sen. Mindray Webinar. 14 April
2020
FAKTOR YANG PERLU
DIPERHATIKAN PADA PCR COVID-19
1.Jenis spesimen (nasofaring /orofaring swab, sputum, BAL)
tingkat positivitas berbeda
2.Persyaratan laboratorium yang dapat mengerjakan PCR (sesuai
SE HK.02.01/MENKES/234/2020)
3.Ketersediaan APD, Swab & VTM, Reagen Ekstraksi dan PCR
4.Kompetensi SDM dalam (1). Pengambilan sampel; (2) Ekstraksi;
(3) PCR
5.Perbedaan proses ekstraksi: manual/otomatis
6.Perbedaan alat PCR: open/closed system
7.Perbedaan target gen Interpretasi dan keseragaman
pelaporan hasil
46
Discontinuation of Transmission-Based Precautions and
Disposition of Patients with COVID-19 in Healthcare
Settings (CDC Interim Guidance 23 March 2020)
1. Test Based Strategy
Resolution of fever without the use of fever-reducing
medications and
Improvement in respiratory symptoms (e.g., cough, shortness
of breath), and
Negative results of an FDA Emergency Use Authorized
COVID-19 molecular assay for detection of SARS-CoV-2
RNA from at least two consecutive nasopharyngeal swab
specimens collected ≥24 hours apart (total of two negative
specimens)
2. Non Test Based Strategy
At least 3 days (72 hours) have passed since recovery defined
as resolution of fever without the use of fever-reducing
medications and improvement in respiratory symptoms (e.g.,
cough, shortness of breath); and,
At least 7 days have passed since symptoms first appeared
47
Kriteria KRS (RSUD Dr Soetomo)
dr. Arief Bakhtiar SpP(K). Medical Training 2 FK Unair. Pengalaman Kasus & Tatalaksana
COVID-19
49
Berbagai Panduan COVID-19 oleh PDS PatKLIn
TANGGAL PANDUAN
7 Maret 2020 Manajemen Spesimen Dan Diagnosis Laboratorium Kasus
Suspek 2019-ncov
7 Maret 2020 2. Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Pada Suspek
Infeksi 2019-ncov
19 Maret 2020 Press Release Kewaspadaan Tes Cepat (Rapid Test)
COVID-19 Igm/Igg Berbasis Serologi
21 Maret 2020 Alur Pemeriksaan Rapid Test Sars-Cov-2 (COVID-19)
Usulan PDS Patklin
25 Maret 2020 Panduan Tatalaksana Pemeriksaan Rapid Test Antibody
Sars-cov-2 Metode Imunokromatografi
20 April 2020 Daftar Rapid Test Serologi COVID-19 Yang Sudah Terdaftar
di FDA Negara
21 April 2020 Revisi Panduan Pemeriksaan Rapid Test Antibodi Metode
Imunokromatografi
22 April 2020 Panduan Tatalaksana Pemeriksaan Tes Cepat Molekuler
(TCM) dan Polymerase Chain Reaction (PCR) SARS-CoV-2 50
1. Email : infokompdspatklin2019@gmail.com
2. Facebook : infokompdspatklin2019@gmail.com
3. Website : www.pdspatklin.or.id
4. Youtube : PDS PatKLIn Dokter Patologi Klinik
5. Instagram : DOKTER PATOLOGI KLINIK
6. Twitter : www.twitter.com/patologi_klinik
51
TAKE HOME MESSAGE
Tatalaksana COVID-19 memerlukan
kolaborasi multidisiplin
52
TERIMA KASIH
53