Anda di halaman 1dari 60

CBD

TUMOR MAMAE SINISTER JINAK

Pembimbing:
Kolonel CKM dr.Dadiya, Sp.B.

MAUDIA YULINDA RIZKI


30101607681
LAPORAN KASUS

• Identitas
• Nama : Ny. DS
• Jenis kelamin : Perempuan
• Umur : 49 Tahun
• Alamat : Magelang
• Agama : Islam
• Status : Menikah
• Pekerjaan : Ibu rumah tangga
• No . RM : 111XXX
ANAMNESIS

Keluhan utama: Benjolan di payudara sebelah kiri

Riwayat penyakit sekarang:


 
Hari Senin 26 Oktober 2020 pasien dibawa keluarganya ke RST dr.
Soedjono karena terdapat benjolan pada payudara kiri dan
merasakan nyeri. Dari pengakuan pasien benjolan pertama muncul ±
6 bulan yang lalu. Awalnya muncul benjolan ukuran sebesar
kelereng, bentuknya padat, agak keras, tidak dapat digerakan, keluar
cairan dari puting susu (-) dan sebelumnya tidak nyeri. Pasien belum
pernah memeriksakan diri ke puskesmas maupun rumah sakit.
• Namun 2 bulan yang lalu bertambah besar dan terasa
nyeri akhir-akhir ini. Saat ini benjolan ukuran 4x3x3
cm, terfixir, nyeri. Keluhan rasa nyeri sudah dirasakan
pasien sejak 1 minggu lalu dan bertambah berat 1
minggu terakhir ini. Saat ini benjolan tidak berdarah,
tidak terdapat perubahan warna menjadi keunguan,
berbenjol, berbau (-), keluar cairan dari puting susu (-).
• Keluhan lain yang lain pasien tidak merasakan nyeri
kepala, mual (-), terasa penuh di ulu hati (-). Batuk (-),
sesak (-), nyeri tulang (-).
Riwayat penyakit dahulu: Pasien tidak pernah menjalani operasi tumor
payudara ataupun tumor ginekologi.

Riwayat Hormonal
• Riwayat menarche pertama usia 15 tahun dan saat ini pasien sudah
menopouse.
• Riwayat melahirkan anak pertama saat pasien berumur 28 tahun.
• Riwayat menyusui anak pertama selama 1 tahun, menyusui anak kedua
selama 2 tahun.
• Riwayat KB pasien sejak memiliki anak pertama sampai anak kedua
pasien pernah memakai KB, suntik 3 bulan, tetapi pasien tidak ingat lagi
sampai kapan.

Riwayat penyakit keluarga: Menurut pasien di dalam keluarga pasien tidak


ada yang sakit seperti pasien ataupun memiliki riwayat sakit kanker
lainnya.
Pemeriksaan Fisik

• Keadaan umum : Tampak sakit sedang


• Kesadaran : Compos mentis
• Tekanan darah : 122/77 mmHg
• Nadi : 88 x/mnt
• RR : 21 x/ mnt
• Suhu : 36,8°C
Status generalis
• Kulit : Tugor : baik
• Akral : Hangat
• Kepala : Bentuk simetris
• Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
• Telinga : Dalam batas normal
• Hidung : Dalam batas normal
• Mulut : Dalam batas normal
• Leher : Pembesaran kelenjar getah bening pada regio colli (-/-), deviasi
trakea (-)
• Thorax : Simetris, ikut gerak nafas, Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
• Jantung : Bunyi jantung I-II regular
• Paru-paru : Suara nafas vesikuler rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
• Abdomen : Supel,bising usus normal, nyeri tekan (-), Hepar(-/-),lien tidak
teraba
• Ekstremitas : Dalam batas normal.
Pemeriksaan Thorax (Pulmo)
 EXAMINATION ANTERIOR POSTERIOR

Inspection – Static RR : 20 x/min, Hiperpigmentasi (-), tumor (-),


Hyperpigmentasi (-), tumor inflammation (-), spider nevi (-),
(-), inflammation (-), spider Hemithorax D=S, Diameter AP =
nevi (-), Hemithorax D=S, LL
ICS Normal, Diameter AP =
LL
Inspection – Dinamic Pergerakan Hemithorax Pergerakan Hemithorax kanan =
kanan= kiri kiri
Muscle retraction breathing Muscle retraction breathing (-)
(-)
Retraction ICS (-)
Retraction ICS (-)
Palpation Nyeri tekan (-), tumor (-), Nyeri tekan (-),
ICS normal, Sterm fremitus
D=S tumor (-), ICS normal, Sterm
fremitus D=S
Percussion Sonor (+) Sonor (+)
Auscultation SDV normal Whezzing (-) SDV normal
Ronchi(-) Whezzing (-)
Ronchi(-)
INTERPRETATION Normal Normal
PEMERIKSAAN
JANTUNG
PEMERIKSAAN
ABDOMEN
Pemeriksaan Ekstremitas

EKSTREMITAS Superior Inferior

Oedem -/- -/-

Akral dingin -/- -/-

Capillary refill <2 detik <2 detik

Ulkus -/- -/-

Refleks Fisiologis +/+ +/+

Refleks Patologis -/- -/-


Status lokalis
Regio mammae sinistra :
Inspeksi :Tampak benjolan 4x3x3 cm pada mammae sinistra,
tidak tampak mengkilat berwarna keunguan dan tidak tampak
pelebaran pembuluh darah vena ( venektasi ), peau d’orange (-),
ulkus (-), nipple retraction (-), keluar cairan dari puting susu (-), skin
dimpling (-)

Palpasi : Terdapat benjolan di kuadran bawah lateral ± 4x3x3 cm,


berbatas tidak tegas, permukaannya kasar (-), berbenjol, konsistensi
keras, rapuh (-), mudah berdarah(-), nyeri tekan (+) dan berbau (-).
 
Regio mammae dextra :
Inspeksi : Tidak nampak perubahan bentuk dari
mammae dextra.
Palpasi : Tidak terdapat benjolan ataupun nyeri
tekan dari mammae dextra.
Status Regional :
Tidak terdapat pembesaran kelenjar limfe pada
aksila (-/-), Supraclavikula (-/-), dan Parasternal (-/-)
Pemeriksaan Laboratorium (26 Oktober 2020)
Foto thorax ( 26 Oktober 2020 )

RONTGEN THORAX PA VIEW, 


Dx klinis : TMS
HASIL:
- Corakan bronchovascular dalam batas normal  
- Kedua sinus costophrenicus lancip
- Kedua diafragma licin, dumb diafragma normal 
- CTR < 0,5
- Trachea dan mediastinum di tengah 
- Tak tampak penebalan hilus
- Sistema tulang intact 
KESAN : PULMO DAN BESAR COR NORMAL
Diagnosa
Benign neoplasm of breast
Penatalaksanaan
Terapi setelah perawatan : cefixim 2x1 dan asam
mefenamat 3x1
Terapi pasca bedah : ceftriaxon 1x1 dan ketorolac
2x30
Tindakan Operasi
Wide excisi
ABNORMALITAS DATA

Anamnesis
Benjolan di payudara kiri
Nyeri
Px. Fisik
Terdapat benjolan pada payudara kiri sebelah kuandran lateral
bawah.
Problem List
Tumor Mamae Sinistra Jinak 
PENATALAKSANAAN
 
Assesment
Pasien perempuan, usia 49 tahun dengan diagnosis Benign neoplasm of
breast akan dilakukan tindakan Excision or destruction of breast tissue, not
otherwise specified pada tanggal 27 Oktober 2020.
 
Planning
Jenis pembedahan : Excision of skin for graft
Jenis anestesi : General Anestesi
Instruksi Pasca Bedah
Awasi KU dan VS
Diet nasi
Kirim PA
Inf RL 20 tpm
Terapi ceftriaxon 1x1,ketorolac 2x30
ANATOMI PAYUDARA
• Dinding thorax anterior (costae, m. serratus ant.,
m. intercostal)
• Superficial dari muskulus pectoralis mayor
• Batas:
- Medial: Midline dinding thorax
- Lateral: mid-axillary line
- Superior: costae ke-2
- Inferior: costae ke-6
ANATOMI PAYUDARA
• Terbagi menjadi 4 kuadran:
- Upper inner (UI)
- Upper outer (UO)
- Lower inner (LI)
- Lower outer (LO)
ANATOMI PAYUDARA
• Kelenjar mamae
• Lemak
• Pembuluh darah
• Nervus
• Pembuluh limfe
• Ligamen Cooper’s
• Parenchyma terdiri dari
lobus dan duktus.
ANATOMI PAYUDARA

• Drainase limfatik pada payudara sebagian besar menuju ke pembuluh limfe axilla.
• Pembuluh limfe axilla dibagi menjadi 3 level berdasarkan hubungannya dengan m.
pectoralis minor.
- Level I: caudal dan lateral m. pectoralis minor
- Level II: dibawah m. pectoralis minor
- Level III: regio infraclavicular, cranial dan medial m. pectoralis minor
Vaskularisasi mammae terdiri dari arteri dan vena yaitu:
1. Arteri
a. Cabang-cabang perforantes A. mammaria interna (A.thoracica interna)
b. Cabang lateral dari A. intercostalis posterior
c. Cabang-cabang dari A. axillaris
d. A. thoracodorsalis yang merupakan cabang A. subscapularis
2. Vena
a. Cabang-cabang perforantes V. thoracica interna
b. Cabang-cabang V. axillaris yang terdiri dari V. thoracoacromialis, V.
thoracica lateralis dan V thoraco dorsalis
c. Vena-vena kecil yang bermuara pada V. Intercostalis
Tumor Jinak Payudara
Tumor payudara jinak adalah benjolan tumor yang tumbuh di
payudara, tidak terbentuk dari sel-sel yang ganas, dan tidak
menyebar ke bagian tubuh lain. 

• Fibroadenoma
• Fibrokistik
• Tumor Phylloides
• Papiloma Intraduktus
• Nekrosis Lemak
• Galaktokel
Golongan

Tumor

Jinak Ganas
- Tumbuhnya ekspansif (mendesak) - Tumbuhnya meginfiltrasi
pada jaringan sekelilingnya (menembus)
- Mempunyai simpai (kapsul) - Tidak bersimpai
Tumor
jinaK / Ganas
???

Sitologik  melihat keadaan sel tumor itu sendiri, yaitu


keadaan intinukleus, kromatin, bentuk dan
besarnya se-sel tumor.

Histologik  melihat hubungan jaringan tumor dengan


jaringan yang sehat sekitarnya.

Imunohistokimia merupakan penggabungan konsep


ikatan kimia dan prinsip imunologik
yang dapat menilai sifat sel.
Fibroadenoma
• Merupakan neoplasma jinak, terutama dijumpai
pada wanita muda
• FAM teraba sebagai benjolan bulat atau berbenjol,
bebas digerakkan, dan konsistensinya kenyal padat.
• Tumor tidak melekat ke jaringan sekitar
• Umumnya tidak nyeri tetapi kadang-kadang dapat
terasa nyeri
• FAM dapat sangat cepat bertumbuh dan kadang
tumbuh banyak
• Tumor ini berpotensi kambuh saat rangsangan
esterogen meninggi
• Terapi: eksisi tumor
Fibrokistik
• Kelainan jinak tersering dijumpai pada perempuan
usia 20-50 tahun
• Timbul akibat ketidakseimbangan hormon
• Nyeri terutama menjelang haid disertai payudara yang
nodular atau berbenjol. Ukuran dapat berubah
menjelang haid, terasa lebih besar dan penuh disertai
nyeri yang bertambah, setelah haid berakhir nyeri
berkurang dan tumor menghilang atau mengecil
• Tumor tidak berbatas tegas dan permukaanya kasar
atau noduler
• Konsistensi padat kenyal atau kistik
• Pada mamografi, jaringan payudara hanya
tampakmemadat tanpa adanya kelainan lain
• Jika terdapat riwayat keluarga penderita kanker
payudara ditambah adanya gambaran hiperplasia
atipik pada hasil biopsi, potensi keganasan perlu
diwaspadai.
Tumor Phylloides
• Merupakan neoplasma jinak yang berasal
dari jaringan penyokong payudara dan
memiliki perilaku biologis yang beragam,
bisa jinak, borderline maupun ganas
• Pertumbuhan tumor phylloides cepat dan
pasien biasanya datang dengan ukuran
tumor yang sudah besar.
• Tumor biasanya timbul pada semua usia
namun kebanyakan pada usia dekade ketiga
dan keempat
• Penanganan: eksisi luas. Jika tumor sangat
besar maka lakukan mastektomi simpel. Jika
tumor ternyata ganas (sarkoma phylloides)
maka lakukan mastektomi radikal.
Galaktokel
• Galaktokel adalah kista restensi berisi air
susu
• Galaktokel berbatas jelas dan mudah
digerakkan dan biasanya timbul 6-10 bulan
setelah berhenti menyusui
• Tatalaksana: aspirasi untuk mengeluarkan
sekret susu. Pembedahan baru dilakukan
bila cairan kista terlalu kental untuk bisa
diaspirasi atau jika terjadi infeksi dalam
galaktokel tersebut.
Papiloma Intraduktus
• Lesi jinak yang berasal dari
duktus laktiferus dan 75%
tumbuh dibawah areola
mammae
• Gejala: sekresi cairan
berdarah dari puting susu
• Terapi: eksisi
Nekrosis Lemak
• Benjolan jinak payudara yang terjadi akibat trauma (tumpul atau operasi)
pada jaringan lemak payudara
• Nekrosis lemak teraba berupa benjolan dengan konsistensi keras, bulat,
kulit di sekitar benjolan dapat memerah atau memar, sering agak nyeri,
tetapi tidak membesar
• Kadang terdapat retraksi kulit dan batasnya rata
• Secara klinis, kelainan ini sulit dibedakan dengan karsinoma
• Secara histopatologi terdapat nekrosis jaringanlemak yang kemudian
menjadi fibrosis
• Pemeriksaan penunjang mamografi dan USG
• Tatalaksanaan : tindakan konservatif berupa massage.
Bila ukuran massa <2cm diharapkan bisa hilang sedangkan bila massa >2cm
biasanya hanya mengecil dan dapat dilanjutkan dengan eksisi
FAKTOR RESIKO
• Wanita
• Meningkat pada usia > 50 tahun
• Early menarche (<12 tahun)
• Nulliparity
• Melahirkan anak pertama usia diatas 30thn
• Menopause lambat > 50 tahun
• Riwayat biopsi (hiperplasia, atipikal hiperplasia)
• Riwayat kanker payudara sebelumnya
• Konsumsi alkohol
• Obesitas terutama setelah menopause
• Riwayat keluarga
• Penggunaan hormon
TANDA DAN GEJALA
• Ditemukan abnormality pada mammogram.
• Massa keras dan tak nyeri.
• Perubahan persisten pada payudara seperti menebal, bengkak,
dimpling (bila mengenia ligamen Cooper’s), distorsi, iritasi kulit,
tenderness, kemerahan, scaling, penonjolan vena superficial.
• Perubahan nipple seperti ulserasi, retraksi, inversi, keluar cairan secara
spontan.
Patofisiologi
• Kanker payudara dihubungkan dengan terjadinya hyperplasia
sel dengan perkembangan sel – sel atipik, kemudian terjadi
karsinoma intraepiteliel ( karsinoma in situ ), setelah terjadi
karsinoma in situ akan terjadi multiplikasi sel – sel dengan
cepat. Selanjutnya sel – sel tersebut akan menginvasi stroma
jaringan ikat disekitarnya pada payudara. Membutuhkan
waktu kurang lebih sekitar 7 tahun pada karsinoma untuk
tumbuh dari sebuah sel tunggal sampai menjadi massa yang
cukup besar untuk dapat teraba ( diameter sekitar 1 cm ).
Prosedur Diagnostik
Pemeriksaan Klinis
Anamnesis :
a. Keluhan di payudara atau ketiak dan riwayat penyakitnya.
• Benjolan
• Kecepatan tumbuh
• Rasa sakit
• Nipple discharge
• Nipple retraksi dan sejak kapan
• Krusta pada areola
• Kelainan kulit: dimpling, peau d’orange,
• Ulserasi, venektasi
• Perubahan warna kulit
• Benjolan ketiak
• Edema lengan
b. Keluhan ditempat lain berhubungan dengan metastase,
adalah :
• Nyeri tulang ( vertebra, femur )
• Rasa penuh di ulu hati
• Batuk
• Sesak
• Sakit kepala hebat, dll
c. Faktor-faktor resiko
• Usia penderita
• Usia melahirkan anak pertama
• Punya anak atau tidak
• Riwayat menyusui
• Riwayat menstruasi
– menstruasi pertama pada usiaberapa
– Keteraturan siklus menstruasi
– Usia monopause
• Riwayat pemakaian obat hormonal
• Riwayat keluarga sehubungan dengan kanker payudara atau
kanker lain
• Riwayat pernah operasi tumor payudara atau tumor ginekologi
• Riwayat radiasi dinding dada
 Pemeriksaan fisik
a. Status generalis, cantumkan performance

Skala Penilaian
0% Meninggal
10% Sekarat proses fatal beralangsung cepat
20% Sangat sakit wajib rawat inap , wajib mendapat terapi suportif aktif
30% Hedaya berat memerlukan layanan rawat inap, walaupun tidak akan
meninggal dalam waktu dekat
40% Hedaya memerlukan bantuan medis khusus
50% Cukup memerlukan bantuan serta asuhan medis
60% Sesekali mememerlukan bantuan namun mampu memenuhi sebagian besar
kebutuhan pribadi
70% Mampu merawat diri sendiri tidak mampu menjalankan aktivitas normal
80% Mampu melakukan aktivitas normal namun ada beberapa gejala penyakit
90 % Mampu melakukan aktivitas normal dengan sedikit tanda dan gejala penyakit
100% Normal tidak ada keluhan
b. Status lokalis :
1. Payudara kanan dan kiri harus diperiksa
2. Masa tumor :
Lokasi
Ukuran
Konsistensi
Permukaan
Bentuk dan batas tumor
Jumlah tumor
Terfikasi atau tidak ke jaringan mama sekitar, kulit, m.pectoralis dan
dinding dada
3. Perubahan kulit :
Kemerahan, dimpling, edema, nodul, satelit
Peau d’orange, ulserasi
4. Nipple :
• Tertarik
• Erosi
• Krusta
• Discharge
5. Status kelenjar getah bening
• KGB aksila : Jumlah, ukuran, konsistensi, terfixir satu
sama lain atau jaringan sekitar.
• KGB infra klavicula : Jumlah, ukuran, konsistensi, terfixir
satu sama lain atau jaringan sekitar
• KGB supra klavicula : Jumlah, ukuran, konsistensi,
terfixir satu sama lain atau jaringan sekitar
6. Pemeriksaan pada daerah yang dicurigai metastasis
• Lokasi organ ( paru, tulang, hepar, otak )
Staging Ca Mammae
TNM Staging
• Tx Tumor primer tidak dapat ditentukan
• T0 Tidak terbukti adanya tumor
• Tis Carcinoma in situ : Ca intraductal, Ca lobular in situ, atau Paget’s
disease pada nipple tanpa tumor
• T1 Ukuran terbesar tumor < 2 cm
• T1a Ukuran terbesar tumor < 0,5 cm
• T1b Ukuran terbesar tumor >0,5 cm tetapi tidak melebihi 1 cm
• T1c Ukuran terbesar tumor > 1 cm tetapi tidak melebihi 2 cm
• T2 Ukuran terbesar tumor > 2 cm tetapi tidak melebihi 5 cm
• T3 Ukuran terbesar tumor > 5 cm
• T4 Tumor dengan ukuran berapapun dengan ekstensi langsung
terhadap dinding dada atau kulit
• T4a Ekstensi ke dinding dada
• T4b Edema (termasuk Peau d’orange) atau ulserasi kulit mammae
atau satelit KGB kulit teraba pada mammae yang sama
• T4c T4a dan T4b
• T4d Inflamatory carcinoma
KGB Regional (N)
Nx KGB regional tidak dapat dinilai
N0 Tidak ada metastasis ke KGB
N1 Metastasis ke KGB axillaris ipsilateral, dapat digerakan
N2 Metastasis ke KGB axillaris ipsilateral, melekat terhadap KGB atau struktur
lain
N3 Metastasis ke KGB mammae internal, ipsilateral

Metastasis jauh (M)


Mx Adanya metastasis jauh tidak dapat diperkirakan
M0 Tidak ada metastasis jauh
M1 Ada metastasis jauh (metastasis ke KGB supraclavicular ipsilateral)
Pemeriksaan Penunjang

A. Pemeriksaan Laboratorium
• Pemeriksaan darah rutin dan pemeriksaan kimia darah sesuai dengan
perkiraan metastasis
• Pemeriksaan tumor marker
B. Radiologi
X-foto thorax membantu mengetahui adanya keganasan dan mendeteksi
adanya metastase ke paru-paru
Mammografi  Dapat membantu menegakkan diagnosis apakah lesi tersebut
ganas atau tidak. Dengan mammografi dapat melihat massa yang kecil sekalipun
yang secara palpasi tidak teraba, jadi sangat baik untuk diagnosis dini dan
screening
USG (Ultrasonografi)Dengan USG selain dapat membedakan tumor padat atau
kistik, juga dapat membantu untuk membedakan suatu tumor jinak atau ganas
• FNAB dilanjutkan dengan FNAC (Fine Needle Aspiration
Cytology) merupakan teknik pmeriksaan sitologi dimana
bahan pemeriksaan diperoleh dari hasil punksi jarum
terhadap lesi dengan maupun tanpa guiding USG. FNAB
sekarang lebih banyak digunakan dibandingkan dengan
cutting needle biopsy karena cara ini lebih tidak nyeri, kurang
traumatic, tidak menimbulkan hematoma dan lebih cepat
menghasilkan diagnosis.
Tatalaksana
1. Pembedahan
• Terapi atas masalah lokal dan rgional: mastekstomi, breast
conserving surgery, diseksi aksila dan terapi terhadap
rekurensi lokal/regional
• Terapi pembedahan dengan tujuan terapi hormon: bilateral
salpingoovarektomi, dll
• Terapi terhadap tumor metastasis : metastasektomi
• Terapi rekonstruksi
BCT (BREAST CONSERVING THERAPY) meliputi: BCS (Breast Conserving
Surgery), dan radioterapi.
Tujuan utama dari BCT adalah eradikasi tumor secara onkologis dengan
mempertahankan bentuk payudara dan fungsi sensasi. BCT merupakan salah
satu pilihan terapi lokal kanker payudara stadium awal

BCS (BREAST CONSERVING SURGERY) adalah pembedahan tumor payudara


dengan mempertahankan bentuk kosmetik payudara, dibarengi atau tanpa
dibarengi dengan rekonstruksi. Tindakan yang dilakukan adalah lumpektomi
atau kuadrantektomi disertai diseksi kelenjar getah bening aksila level 1 dan
level 2.

Indikasi BCT:
- Kanker payudara Stadium I dan II
- Kanker payudara Stadium III dengan respon parsial setelah terapi
neoadjuvan
Kontraindikasi BCT:
- Kanker payudara yang multisentris terutama multrisentris yang
lebih dari 1 kuadran dari payudara
- Kanker payudara dengan kehamilan
- Penyakit vaskuler dan kolagen
- Tumor di kuadran sentral

Syarat BCT:
- Terjangkaunya sarana mamografi, frozen section dan radioterapi
- Proporsi antara ukuran tumor dan ukuran payudara yang
memadai
- Pilihan pasien dan sudah dilakukan diskusi yang mendalam
- Dilakukan oleh dokter bedah yang kompeten dan mempunyai
tim yang berpengalaman
Mastektomi simpel
Pengangkatan seluruh payudara beserta kompleks puting
areolar tanpa diseksi kelenjar grtah bening aksila

Indikasi:
Tumor phyllodes besar, keganasan payudara stadium lanjut
dengan tujuan paliatif menghilangkan tumor, penyakit
paget tanpa massa tumor, DCIS
Mastektomi Radikal Modifikasi (MRM)
Tindakan pengangkatan tumor payudara dan seluruh payudara
termasuk kompleks puting-areola, disertai diseksi kelenjar getah
bening aksilaris level I sampai II secara en blac

Indikasi: Kanker payudara stadium I, II, IIIA dan IIIB. Bila


diperlukan pada stadium IIIB, dapat dilakukan setelah terapi
neoadjuvan untuk pengecilan tumor.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai