Anda di halaman 1dari 26

Laporan kasus

Tumor mammae dektra


susp FAM
Disusun oleh : Kelompok A
Anggota Nurul Islami Putri 1102016164
Putri Intan Solehah 1102016172
Ratih Rahmah Prastuti 1102016181

Dosen Pembimbing : dr. Kamal Anas, Sp.B

KEPANITERAAN KLINIK STASE BEDAH


PERIODE 1 - 28 MARET 2021
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
2021
Identitas Pasien

Nama : Nn. R
Usia : 23 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Belum menikah
Alamat : Ciamis
Suku : Sunda
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Guru
Tgl. MRS : 1 Maret 2021
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA
Benjolan di payudara kanan.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Sejak 2 bulan yang lalu pasien mengeluh terdapat benjolan di payudara kanan. Benjolan awalnya berukuran
kecil, lama kelamaan ukuran benjolan semakin membesar. Benjolan kadang terasa nyeri, tetapi sekarang tidak
nyeri dan bisa digerakkan. Tidak ada cairan yang keluar dari benjolan, tidak terdapat benjolan di tempat lain.
Pasien tidak ada demam, sesak (-), mual (-), muntah (-), nyeri pada tulang (-). Pasien mengaku belum menikah.
Menarke pada usia 13 tahun, Siklus menstruasi 28 hari, teratur setiap bulannya, lama menstruasi 5-7 hari. Saat
ini sedang tidak menstruasi. Pada keluarga, adik perempuannya memiliki riwayat benjolan pada lipat paha kiri
dan telah dioperasi.
PEMERIKSAAN FISIK Normochepalrambut warna hitam,
Kepala rontok (-)

Edema palpebra (-/-)


STATUS GENERALIS konjungtiva pucat (-/-)
Mata Sklera ikterik (-/-)
pupil isokor 3mm/3mm
Keadaan Umum RCL (+/+), RCTL (+/+)
Keadaan umum : Baik
Bentuk daun telinga normal, simetris,
Kesadaran : compos mentis pendengaran dalam batas normal,
Telinga serumen (-/-), liang telinga tidak
Tanda Vital menyempit
TD : 110/80 mmHg
Hidung Sekret (-), darah (-), polip (-)
Nadi : 72x/menit
Napas : 19x/menit Bibir sianosis (-) Faring hiperemis (-)
Mulut Mukosa kering (-)
Suhu : 36,0°C
Berat Badan : 65 kg Pembesaran KGB (-), pembesaran
Leher tiroid (-)
Tinggi Badan : 158 cm
IMT : 26 (obesitas)
STATUS GENERALIS

I : simetris, retraksi (-/-)


P : Fremitus taktil dan vokal simetris kanan - kiri, nyeri tekan (-), massa (-)
P : Sonor seluruh lapang paru
Thoraks Paru - paru : vesikular (+/+), Wheezing (-), Ronkhi (-)
Jantung : BJ I - II Regular, Murmur (-), Gallop (-)
Regio Mammae : lihat status lokalis

I : Datar, Simetris, tidak terdapat massa, sikatrik (-)


P : Supel, Nyeri tekan (-), Massa (-) Hepatosplenomegali (-)
Abdomen P : Timpani di seluruh lapang abdomen
A : Bising usus (+)

• atas: akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-/-)


Ekstremitas • bawah: akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-/-)
STATUS LOKALIS

Tidak tampak kemerahan pada bagian benjolan dipayudara,


Inspeksi payudara tampak simetris kanan kiri, retraksi papil (-),
dimpling (-), peau d’orange (-), nipple discharge (-), ulkus (-)
Regio mammae
dekstra Benjolan berukuran 1,5 x1x1 cm di quadran kanan atas,
Palpasi bentuk bulat-oval, konsistensi lunak/kenyal, mobile, nyeri
tekan (-)

Regio axillalaris Tidak teraba benjolan di axilla dextra dan sinistra

Regio Tidak teraba benjolan di supraklavikula dextra dan sinistra


supraclavicular
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• USG payudara
• Biopsi dan Histopatologi
• Foto Thorax
DIAGNOSIS BANDING
• Fibroadenoma mammae dextra
• Fibrokistik mammae dextra
• Karsinoma mammae dextra

DIAGNOSIS KERJA
• Tumor mammae dextra susp. FAM
Rencana Terapi
NON MEDIKAMENTOSA

 Rujuk → Bedah umum atau Bedah Onkologi


 Pemeriksaan patologi anatomi dari hasil biopsi

Edukasi:
• Menjelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai
penyakit yang diderita oleh pasien yaitu tumor pada
payudara kanannya.
• Menjelaskan perlunya dilakukan tindakan operasi
terhadap pasien untuk mengetahui jenis tumor apakah
jinak atau ganas.
PROGNOSIS

Quo ad Vitam Quo ad Fungsional Quo ad Sanactionam

Dubia Ad Bonam Dubia Ad Bonam Dubia Ad Bonam


RESUME

Nn. R usia 23 tahun dengan benjolan di payudara kanan sejak 2 bulan yang lalu . Pada
pemeriksaan fisik di dapatkan massa berukuran 1,5 cm, bentuk bulat-oval, konsistensi
lunak/kenyal, mobile, nyeri tekan (-) di quadran kanan atas. Pemeriksaan penunjang yang
disarankan adalah USG payudara, Biopsy, Histopatologi, dan Foto Thoraks. Diagnosis kerja
Tumor mammae dextra susp. FAM.
Tinjauan Pustaka
Definisi
Tumor atau neoplasma secara umum di artikan sebagai
benjolan atau pembengkakan yang disebabkan pertumbuhan
sel abnormal dalam tubuh. Pertumbuhan tumor dapat
bersifat ganas (malignan) atau jinak (benign).
Tumor jinak mammae ialah lesi jinak yang disebabkan
pertumbuhan sel abnormal yang dapat terjadi pada
payudara.
Epidemiologi
International Agency for Research Cancer (IARC) tahun 2012 melaporkan bahwa 1,7 juta
wanita menderita kanker payudara, bahkan 5 tahun kedepan diperkirakan 6,3 juta manusia akan
mengalami kelainan yang sama. Tumor payudara terbagi menjadi dua yaitu lesi jinak dan ganas.
Fibroadenoma mammae merupakan lesi jinak payudara yang paling sering ditemukanBreast
Cancer Institute melaporkan bahwa insidensi fbroadenoma mammae sekitar 9% dari populasi
wanita. Literatur lain menyebutkan FAM ditemukan sekitar 50% dari seluruh biopsi payudara.
Etiologi

Penyebab dari FAM adalah pengaruh hormonal. Hal ini diketahui karena ukuran
fibroadenoma dapat berubah pada siklus menstruasi atau pada kehamilan. Lesi
membesar pada akhir daur haid dan selam hamil. FAM ini terjadi akibat adanya
kelebihan hormon estrogen. Namun ada yang dapat mempengaruhi timbulnya tumor,
antara lain: konsituasi genetika dan juga adanya kecenderungan pada keluarga yang
menderita kanker.
Klasifikasi
Menurut Samsuhidajat ( 2004 ), tumor jinak payudara terdiri dari :
1.Fibroadenoma Neoplasma jinak yang terbentuk baik dalam jaringan payudara glandular maupun dalam
jaringan stromal. Fibroadenoma biasa terjadi pada usia 20 hingga 30-an tahun.
2. Tumor filoides Merupakan neoplasma jinak yang bersifat menyusup secara local dan mungkin ganas,
pertumbuhannya lebih cepat.
3. Papiloma intraduktus lesi jinak yang berasal dari duktus laktiferus di bawah areola, gejalanya berupa
pengeluaran cairan yang berdarah dari puting susu.
4.Adenosis sklerosis kelainan fibrokistik, tampak poliferasi jinak ditandai dengan gejala lobulus payudara
membesar, terdistorsi oleh jaringan berserat
5. Lipoma Tumor (benjolan) jinak yang berada dibawah kulit yang terdiri dari lemak. Biasanya lipoma
dijumpai pada usia lanjut (40-60 tahun), namun juga dapat dijumpai pada anak-anak.
Lipoma bersifat lunak pada perabaan, dapat digerakkan, dan tidak nyeri, pertumbuhannya
sangat lambat dan jarang sekali menjadi ganas. Lipoma kebanyakan berukuran kecil,
namun dapat tumbuh hingga mencapai lebih dari diameter 6 cm
6. Nekrosis lemak Terjadi ketika area pada jaringan lemak payudara mengalami kerusakan, akibat adanya
luka pada payudara. Biasanya dapat terjadi setelah menjalani radiasi atau pembedahan
Manifestasi Klinis
Fibroadenoma pada sebagian besar penderita tidak menunjukkan gejala dan terdeteksi setelah
dilakukan pemeriksaan fisik. Pertumbuhan fibroadenoma relatif lambat dan hanya menunjukkan sedikit
perubahan ukuran dan tekstur dalam beberapa bulan.

 FAM dapat multiple


 Benjolan berdiameter 2-3 cm
 Benjolan tidak menimbulkan reaksi radang, mobile dan tidak menyebabkan pengerutan kulit payudara.
 Benjolan berlobus – lobus
 Pada pemeriksaan mammografi , gambaran jelas jinak berupa rata dan memiliki batas jelas
Patofisiologi
Fibroadenoma adalah tumor jinak yang menggambarkan suatu proses hiperplasia
dan proliferasi pada satu duktus terminal, perkembangannya dihubungkan dengan
suatu proses aberasi perkembangan normal.

Penyebab proliferasi duktus tidak diketahui, diperkirakan sel stroma neoplastik


mengeluarkan faktor pertumbuhan yang mempengaruhi sel epitel. Peningkatan mutlak
aktivitas esterogen diperkirakan berperan dalam pembentukannya. Kira-kira 10%
fibroadenoma akan menghilang secara spontan setiap tahunnya, dan kebanyakan
perkembangan fibroadenoma berhenti setelah mencapai diameter 2-3cm.
Diagnosis
Fibroadenoma sering ditemukan secara kebetulan ketika dilakukan pemeriksaan medis atau ketika
pemeriksaan yang dilakukan sendiri. Walaupun fibroadenoma dapat ditemukan pada seluruh
kuadran payudara, namun lebih sering ditemukan pada kuadran atas lateral.

Teknik pemeriksaan payudara dilakukan dengan 2 cara :


• Inspeksi (posisi pasien duduk sambil tolak pinggang)
Perubahan kulit, simetris, kontur, retraksi
• Palpasi (menggunakan jari kedua, ketiga, dan keempat, pemeriksaan sistematis secara
melingkar atau pun sejajar dan diberi tekanan mulai dari tekanan yang ringan hingga dalam)
Konsistensi jaringan, rasa nyeri, dan adanya nodul. Bila terdapat nodul, tentukan lokasi, ukuran, bentuk,
konsistensi, batas, nyeri tekan, dan mobilitas. Pada aksila ada tidaknya pembesaran KGB.
Diagnosis
Pemeriksaan penunjang
 Ultrasonografi
Fibroadenoma tanpa kapsul berbentuk bulat, oval atau berupa nodul
berbatas tegas dan lebarnya lebih besar dibandingkan dengan diameter
anteroposteriornya. Internal echogenicnya homogen dan ditemukan
gambaran dari isoechoic sampai hypoechoic.

 Mammografi
Pada mamografi, digambarkan sebagai massa bentuk bulat atau oval
dengan batas tegas serta adanya kalsifikasi dengan permukaan kasar
dilapisan lebih dalam. Fibroadenoma biasanya memiliki densitas yang sama
dengan jaringan kelenjar sekitarnya, tetapi pada fibroadenoma yang besar,
dapat menunjukkan densitas yang lebih tinggi.
Diagnosis
Pemeriksaan penunjang
 Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Fibroadenoma tampak sebagai massa bulat atau oval yang rata dan
hypointense jika dibandingkan dengan jaringan sekitarnya dalam gambaran
T1-weighted dan hypointense an hyperintense dalam gambaran T2-
weighted.

 Sitologi aspirasi / Fine needle aspiration (FNA)


Gambaran sitologik fibroadenoma adalah kumpulan dari sel spindel tanpa
sel radang dan sel lemak. Bentuk sel yang uniform dan sitoplasma yang
tersusun seperti honey comb sheets ditemukan pada 95% dari seluruh
kasus fibroadenoma. Stroma dengan proliferasi fibroblast yang mengelilingi
kelenjar dan rongga kistik yang dilapisi epitel dengan bentuk dan ukuran
yang berbeda.
Tatalaksana
Operasi eksisi merupakan satu-satunya pengobatan untuk
fibroadenoma. Pemilihan tipe insisi dilakukan berdasarkan ukuran dan
lokasi dari lesi di payudara. Terdapat 3 tipe insisi yang biasa digunakan,
yaitu:
1. Radial Incision
Dengan menggunakan sinar (paling sering dilakukan)
2. Circumareoral Incision
Meninggalkan sedikit bekas luka dan deformitas, tetapi hanya
pembukaan terbatas. Hanya digunakan untuk fibroadenoma tunggal
dan kecil dan lokasinya sekitar 2 cm disekitar batas areola.
3. Curve / Semicircular Incision
Digunakan untuk mengangkat tumor yang besar dan berada di daerah
lateral payudara.
Pencegahan
SADARI (Periksa Payudara Sendiri) merupakan salah satu cara untuk mencegah dan
mendeteksi secara dini kelainan dari payudara. Cara melakukannya yang mudah diharapkan
para wanita dapat mendeteksi dini bila terjadi kelainan pada payudaranya.
Prognosis

Prognosis dari fibroadenoma mammae adalah baik, nilai diangkat dengan


sempurna, tetapi bila masih terdapat jaringan sisa dari hasil oprasi dapat kambuh
kembali.
Daftar Pustaka

• Fleishur Arthur C, Cullinan Jeanne A. Ultrasographyin obstetrics and Gynecology. A Text Book of Medical Imaging.
Third Edition. 2003
• IARC, 2013; Latest world cancer statistic. International Agency pro Research on Cancer, 2013; Latest World Cancer
Statistic. WHO. 12 des 2013
• Larsen MJ, Kruse TA, Tan Q, Lænkholm A-V, Bak M, 2013; Classifcations within Molecular Subtypes Enables
Identifcation of BRCA1/BRCA2 Mutation Carriers by RNA Tumor Profling; Classifcations within Molecular Subtypes
Enables Identifcation of BRCA1/BRCA2; PLoS ONE.
• Pierce A.G, Neil R.B, At a Glance Ilmu Bedah, Edisi 3, Jakarta, Erlangga, 2007.
• Sjamsuhidajat, Wim de Jong. 2004. Ilmu Bedah . Edisi 2. Jakarta : EGC

Pierce A.G, Neil R.B, At a Glance Ilmu Bedah, Edisi 3, Jakarta, Erlangga, 2007.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai