Anda di halaman 1dari 28

REFLEKSI KASUS BEDAH

TUMOR PAYUDARA
Disusun oleh :
Soleman Wado (42170167)

Pembimbing :
dr. Hariatmoko, Sp.B, FINACS
IDENTITAS PASIEN

 Nama : Ny. P
 No.RM : 00-09-xx-xx
 Jenis kelamin : Perempuan
 Tanggal lahir : 27-09-1972
 Umur : 45 tahun
 Alamat : Suryodiningratan,
Mantrijeron, Yogyakarta
 Pekerjaan : Ibu rumah tangga
 Masuk RS : 01-05-2018
 Ruang Perawatan : Ruang D
ANAMNESIS

 Keluhan Utama
Benjolan pada payudara

 Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien mengeluhkan muncul benjolan sebesar
bola pimpong pada payudara kiri sejak setahun
yang lalu, awalnya benjolan kecil dan lama-
kelamaan membesar. Benjolan terasa nyeri
hilang timbul, nyeri meningkat saat aktivitas
dan menstrusi. Pasien juga mengeluhkan pada
payudara kanan terdapat benjolan kecil yang
kadang teraba, nyeri hilang timbul.
 Riwayat Penyakit Dahulu
 Pernah mengalami hal yang sama 3 tahun yang lalu,
telah dilakukan tindakan pembedahan. Hasilnya
dinyatakan bersih dan pemeriksaan PA jinak
 Riwayat menstruasi teratur setiap 29 hari
 Hipertensi (-)

 Riwayat Penyakit Keluarga


 Kakak benjolan di tangan
 Adik benjolan di kaki

 Riwayat pengobatan
 Lampektomi 3 tahun lalu
 Alergi:
 Alergi makanan (-)
 Alergi obat (-)

 Lifestyle:
 Merokok : (-)
 Alkohol : (-)
 Makanan : teratur, 3 kali sehari
 Olahraga Jarang
 Pasien telah bersuami dan memiliki 2 anak
 Pasien sering melakukan pemeriksaan payudara
sendiri (SADARI)
 Pasien sudah tidak menggunakan KB 5 tahun
terakhir, sebelumnya pasien pernah menggunakan
pil dan suntikan
PEMERIKSAAN FISIK

 Status Generalis
 KU : Baik, tenang
 Kesadaran : Compos Mentis
 GCS : E4V5M6
 Vital Sign
 Tekanan darah : 120/70
 Nadi : 70 x/menit
 Suhu : 36,20C
 Nafas : 20
 Resiko Jatuh : Tidak
 Fungsional : Mandiri
 Status Lokalis

 Kepala
 Normocephali
 Konjunctiva anemis ( - )

 Sklera ikterik ( - )

 Bibir Sianosis ( - )

 Mukosa mulut basah

 Leher
 Pembesaran Limfonodi ( - )
 Nyeri tekan Limfonodi ( - )

 Pembesaran tiroid ( - )
 Thoraks
 Inspeksi: Dada simetris, ketinggalan gerak (-),
retraksi puting (-), perubahan warna (-)
 Palpasi : Mammae Sinistra; didapatkan benjolan
pada arah jam 4 dari puting payudara dengan
diameter ± 3 cm, dengan konsistensi keras,
permukaan licin, berbatas tegas, dapat digerakan,
batas tegas, ada nyeri tekan, penakanan pada puting
tidak menunjukan adanya discharge. Mammae
Dextra; didapatkan benjolan di arah jam 1 diameter
± 0,5 cm dan jam 8 diameter ± 1 cm, dengan
konsistensi keras, permukaan licin, dapat digerakan,
batas tegas, ada nyeri tekan, penakanan pada puting
tidak menunjukan adanya discharge.
 Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru.
 Auskultasi : vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing
-/-
 Abdomen
 Inspeksi : Dinding perut lebih rendah dinding
toraks, distensi (-),
 Auskultasi : Peristaltik usus (+) normal
20x/menit.
 Perkusi : Timpani
 Palpasi : Nyeri tekan (-) Pembesaran hepar
(-), pembesaran limpa (-),nyeri tekan epigastrium (-).

 Ekstremitas
 Superior : oedem (-), CRT < 2 detik, akral hangat
 Inferior : oedem (+), CRT < 2 detik, akral hangat,
palmar pucat (-)
DIAGNOSIS BANDING

 Fibroadenoma Mammae
 Kista Mammae

 Fibrokistik Mammae

 Ca Mammae
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

Hematologi lengkap

Leukosit 7,85 10`3/uL 4,5-11,5

Eritrosit 4,28 10`6/uL 4,2-5,2

Hemoglobin 12,0 g/dL 11,2-15,5

Hematokrit 36,6 % 35-49

MCV 82,8 fL 80-100

MCH 29,5 pg 26-34

MCHC 35,6 g/dL 32-36

Trombosit 289 10`3/ul 150-450

RDW-CV 12,3 % 11,7-14,4

RDW-SD 37,0 fL 36,4-46,3

PDW 10,1 fL 6,9-12,9

GDS 89 mg/dL 70-150


 Diagnosis Kerja
 Kista Mammae Sinistra et Dextra

 Planning
 Rujuk ke dokter spesialis bedah dengan rekomendasi
prosedur Lumpektomi dan dilakukan pemeriksaan
Patologi anatomi

 Prognosis
 Ad Vitam : bonam
 Ad Functionam : dubia ad bonam
 Ad Sanationam : dubia ad bonam
ANATOMI PAYUDARA
KISTA PAYUDARA

 Terbanyak pada usia 40 tahunan sampai peri-


menopause
 Secara etiopatogenesis, kista terbentuk akibat
destruksi dan dilatasi serta obstruksi lobulus
dan duktus terminalis payudara
 Kista teraba sebagai massa yang berbatas jelas,
mobil, dan berisi cairan
 Perkembangan keganasan dari kista payudara
sangat jarang yaitu sekitar 0,1%.
 Pemeriksaan sonografi dapat dengan jelas
menggambarkan apakah massa ini kistik atau
solid
FIBROADENOMA PAYUDARA

 Merupakan suatu penyimpangan perkembangan


normal dari lobulus
 terjadi akibat proliferasi abnormal jaringan
periduktus ke dalam lobulus
 Baik estrogen, progesteron, kehamilan, maupun
laktasi dapat merangsang pertumbuhan FAM
 FAM yang kecil dengan kurang dari 1 cm masih
dinilai normal
 FAM dengan ukuran di atas 1 cm sampai 3 cm
merupakan sebuah kelainan
 FAM raksasa lebih dari 3 cm merupakan penyakit
 Gambaran Klinis
 FAM dapat terjadi pada usia 20-40
tahun dengan puncak insiden
adalah 20 tahun
 Pasien ditemukan dengan benjolan
tidak nyeri di payudara
 FAM mempunyai permukaan yang
rata, konsistensi yang padat
sampai keras, dan tepi tegas, serta
mobile bebas di dalam payudara.
 Karena FAM dapat digeraka bebas
di dalam jaringan payudara, FAM
juga dikenal dengan tikus payudara
(breast mouse)
FIBROKISTIK PAYUDARA

 Sering ditemukan pada usia antara 20-30 tahun.


Secara pemeriksaan fisik sulit dibedakan dengan
FAM atau kista payudara
 Hampir selalu disertai nyeri

 Sifat nyerinya cukup signifi kan, yakni:


berfluktuasi sesuai siklus haid, bilateral, tidak
terlokalisir, dan menyebar ke bahu atau aksila
bahkan dapat menyebar ke lengan
 Nyeri biasanya menetap dan bisa memburuk
sampai menopause
 20% kasus mengalami resolusi spontan.
KANKER PAYUDARA

 Kanker payudara merupakan tumor ganas


tersering pada perempuan
 Faktor yang berperan terhadap kejadian kanker
payudara
 Usia
 Riwayat kanker payudara
 Riwayat keluarga
 Riwayat menstruasi dan reproduksi
 Paparan radiasi pada daerah dada
 Obesitas
 Aktivitas fisik
 Diet
Stadium Keterangan

0 Kanker payudara non-invasif, ada dua tipe yaitu DCIS atau LCIS

Kanker invasif kecil, ukuran tumor kurang dari 2 cm dan tidak menyerang
I
kelenjar getah bening

Kanker invasif, ukuran tumor 2-5 cm dan sudah menyerang kelenjar getah
II
bening

Kanker invasif besar, ukuran tumor lebih dari 5 cm dan benjolan sudah
III
menonjol ke permukaan kulit, pecah, berdarah atau bernanah

Sel kanker sudah bermetastasis atau menyebar ke organ lain, seperti paru-
IV
paru, hati, tulang, otak
DIAGNOSA
 Anamnesis
 Benjolan di payudara, nyeri pada payudara
unilateral atau bilateral, munculnya cairan dari
puting, retraksi kulit atau puting susu, eksim atau
radang, ulserasi puting susu, krusta yang disertai
atau tanpa disertai rasa sakit, kelainan bentuk dan
kontur kulit, serta benjolan ketiak dan edema
lengan.
 Pemeriksaan fisik
 Palpasi seperti teknik SADARI
MAMOGRAFI

 Pada mamografi , lesi yang mencurigakan ganas


menunjukkan salah satu atau beberapa gambaran
sebagai berikut: lesi asimetris, kalsifi kasi pleomorfi k,
tepi ireguler atau ber-spikula, terdapat peningkatan
densitas dibandingkan sekitarnya
ULTRASONOGRAFI
 Berguna untuk membedakan lesi solid dan kistik

BIOPSI
 Guna dilakukan pemeriksaan sitologi
mendeteksi suatu keganasan
TATALAKSANA
 Pembedahan
Prosedur T M P A S X R

Radikal klasik + + + ++ ++ - +
Radikal dimodifikasi + + - + + - +
Simpel atau total + + - - - + +
Lumpektomi + - - ± - + -

T : Pengangkatan Tumor
M : Pengangkatan seluruh kelenjar payudara
P : Pengangkatan otot pektoralis mayor dan minor
A : Pengangkatan kelenjar limfa aksila
S : kompleks areola dan kulit payudara
X : Penyinaran megavolt mamma
R : Tindakan bedah rekonstruksi atau prostesis
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai