Anda di halaman 1dari 34

CLINICAL SCIENCE SESSION

CA MAMMAE
Pembimbing :
dr. Riadi Ali, Sp.B (K-ONK)
Oleh :
NurfitrI Hayati Melida.R.

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU


BEDAH RSUD RADEN MATTAHER JAMBI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNJA
2013
PENDAHULUAN
Kanker  ancaman serius kesehatan
masyarakat, karena insiden dan angka
kematiannya terus meningkat.
68,6% wanita dg kanker payudara  stadium
lanjut lokal (IIIa dan IIIb), & stadium dini
(stadium I dan II) 22,4%.
Penemuan kanker payudara sedini mungkin
didiagnosis dan diobati dg benar  menambah
harapan hidup.
ANATOMI DAN FISIOLOGI MAMAE
Surgical level (Berg’s Level)
DEFINISI
Kanker payudara
Tumor ganas payudara  perkembangan sel-sel
ganas payudara. Sel-sel ganas berasal glandula
payudara atau duktal payudara (duktal
epithelium).
FAKTOR RESIKO
Jenis kelamin  DCIS dan LCIS
Usia Proliferasi benigna
Riwayat keluarga dengan hiperplasia
Usia melahirkan anak atipikal
Radiasi
pertama
Riwayat menderita Perubahan gaya hidup

kanker payudara Hormonal


Predisposisi genetikal Penggunaan obat
jangka panjang
MANIFESTASI KLINIS
Massa Tumor
◦ massa tidak nyeri, membesar secara bertahap
◦ Lokasi massa >> kuadran lateral atas
◦ lesi soliter, batas tidak tegas, permukaan tidak licin,
mobilitas kurang
Perubahan kulit
◦ Tanda lesung, peau d’orange, nodul satelit kulit, invasi,
ulserasi kulit, perubahan inflamatorik
Perubahan Papila mamae
◦ Retraksi dan distorsi papila mamae, sekret papilar,
perubahan eksematoid
DIAGNOSIS
Anamnesis

◦ Keluhan utama  benjolan pd payudara


◦ Tanda dan gejala kanker payudara:
 Benjolan keras di payudara dg/tanpa rasa
sakit.
 Bentuk puting berubah : retraksi nipple,
nipple discharge.
 Perubahan kulit  peau d’orange, dimpling,
ulkus.
 Nodul satelit.
 Luka puting di payudara yg sulit sembuh
 Payudara terasa panas, memerah dan bengkak.
 Benjolan keras tidak bergerak (terfiksasi).
 Apabila benjolan itu kanker, awalnya biasanya
hanya pada satu payudara.
 Adanya benjolan di aksila dengan atau tanpa
massa di payudara
Pemeriksaan Fisik
◦ Inspeksi  Simetris, ukuran dan bentuk
payudara dinilai, peau d’orange, retraksi
papilla mamae, eritema.
Palpasi
◦ Pasien dalam posisi berbaring  palpasi secara
lembut dari sisi ipsilateral, memeriksa seluruh
kuadran payudara dari sternum bagian lateral
sampai m. Latissimus dorsi, dan dari klavicula
inferior sampai rectus bagian atas. Secara
sistematis mencari pembesaran KGB.
Pemeriksaan Penunjang
◦ Foto Thorax
◦ Mammografi
 Tanda primer
 Tanda sekunder
◦ USG (Ultrasonografi).
◦ Biopsi
 Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB)
 TNM Staging
 Tumor
◦ Tx Tumor primer tidak dapat ditentukan
◦ T0 Tidak terbukti adanya tumor
◦ Tis Carcinoma in situ : Ca intraductal, Ca lobular in situ, atau Paget’s disease pada nipple
tanpa tumor
◦ T1 Ukuran terbesar tumor  2 cm
◦ T2 Ukuran terbesar tumor > 2 cm tetapi tidak melebihi 5 cm
◦ T3 Ukuran terbesar tumor  5 cm
◦ T4 Tumor dengan ukuran berapapun dengan ekstensi langsung terhadap dinding
dada atau kulit
 KGB Regional (N)
◦ Nx KGB regional tidak dapat dinilai
◦ N0 Tidak ada metastasis ke KGB
◦ N1 Metastasis ke KGB axillaris ipsilateral, dapat digerakan
◦ N2 Metastasis ke KGB axillaris ipsilateral, melekat terhadap KGB atau struktur
lain
◦ N3 Metastasis ke KGB mamae internal, ipsilateral
 Metastasis jauh (M)
◦ MxAdanya metastasis jauh tidak dapat diperkirakan
◦ M0Tidak ada metastasis jauh
◦ M1Ada metastasis jauh (metastasis ke KGB supraclavicular ipsilateral)
STAGING (AJCC 2002)
Stage TNM
0 Tis, N0, MO
I T1, N0, MO
IIA T0, N1, MO
T1, N1, MO
T2, N0, MO
IIB T2, N1, MO
T3, N0, MO
IIIA T0, N2, MO
T1, N2, MO
T2, N2, MO
T3, N1, MO
T3, N2, MO
IIIB T4, N0, MO
T4, N1, MO
T4 N2 MO
IIIC Setiap T, N3, MO
IV Setiap T, Setiap N, M1
PENATALAKSANAAN
Tujuan  kesembuhan yang tinggi dg kualitas
hidup yg baik. Bersifat kuratif atau paliatif
◦ Terapi kuratif dilakukan pada kanker payudara
stadium I, II dan III.
◦ Terapi paliatif untuk meningkatkan kualitas
hidup tanpa periode bebas penyakit, umumnya
dilakukan pada stadium IV.
Pembedahan
◦ Classic Radical Mastectomy (CRM)
 Seluruh jaringan payudara, tumor, nipple areola
komplek, kulit diatas tumor, otot pektoralis mayor dan
minor, diseksi aksila level I – III.

◦ Modified Radical Mastectomy (MRM)


 Seluruh jaringan payudara , tumor, nipple areola
komplek, kulit diatas tumor, fasia pektoral diseksi
aksila level I – III.

◦ Skin Sparing Mastectomy (SSM)


 Seluruh jaringan payudara , tumor, nipple areola
komplek dg mempertahankan kulit sebanyak mungkin
diseksi aksila level I – II.
◦ Nipple Sparing Mastectomy (NSM)
 seluruh jaringan payudara beserta tumor dg
mempertahankan nipple areola komplek dan kulit ,
diseksi aksila level I – II.

◦ Breast Conserving Treatment (BCT)


 lumpektomi atau segmentomi atau kuadrantektomi
dan diseksi aksila, radioterapi.
Kemoterapi
◦ Kemoterapi adjuvan
◦ Kemoterapi neoadjuvant
◦ Kemoterapi primer (paliatif)
Radioterapi
HASIL PENGOBATAN
Setelah dilakukan pengobatan melihat hasilnya
 ketahanan hidup penderita, perubahan obyektif
dari ukuran tumor atau produk dari tumor dan
perubahan subyektif.
PROGNOSIS
Staging (TNM)  semakin dini semakin
baik prognosisnya
Stadium I : 5-10 tahun 90-80%
II : 70-50%
III : 20-11%
IV : 0%
0 : 96,2%

Jenis histopatologi keganasan


◦ Karsinoma in situ  prognosis yg baik
dibandingkan dg karsinoma yang sudah invasif.
SKRINING
Menurut American Cancer Society :
 Wanita > 20 th  SADARI setiap bulan
 Wanita 20-40 th setiap 3 tahun periksa ke dokter
 Wanita > 40 th  setiap tahun
 Wanita 35-40 th  base line mammografi
 Wanita < 50 th  ke dokter untuk mammografi
 Wanita > 50 th  setiap tahun mammografi
 Wanita berisiko tinggi (>20%)  MRI & mammogram
setiap tahun.
 Wanita risiko sedang (15-20%)  mammogram setiap
tahun, dan konsultasi ke dokter , perlu disertai
pemeriksaan MRI atau tidak.
 Wanita risiko rendah (<15%)  tidak perlu pemeriksaan
MRI periodik tiap tahun.
SADARI
Tahap I Melihat Perubahan di Hadapan Cermin
Tahap II
Melihat Perubahan dengan Cara Berbaring
Memeriksa Ketiak
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. R
Umur : 39 tahun
Pekerjaan : Buruh
MRS : 13 Agustus 2013

ANAMNESIS
◦ Keluhan Utama:
Benjolan yang semakin membesar pada payudara
kanan sejak 2 tahun yang lalu.
 RPP
◦ 2 th yll timbul benjolan payudara kanan, awalnya
benjolan sebesar kelereng dan semakin membesar.
Terkadang dirasakan nyeri.
◦ 4 bln yll, benjolan tersebut pecah dan mengeluarkan
cairan yang berwarna merah kekuningan. Kemudian
pasien meminum obat herbal (perubahan -) .
◦ 2 bln yll, timbul benjolan di ketiak kanan, semakin
membesar dan nyeri (-).
◦ Pasien juga mengeluh kedua kakinya terasa lemah dan
sulit diangkat, riwayat terjatuh (-).
◦ Merokok (+) berhenti sejak 2 tahun yang lalu.
◦ Riwayat keluarga, saudara, dan ibu kandung tidak ada
yang mempunyai penyakit yang sama seperti pasien.
 PEMERIKSAAN FISIK UMUM

◦ Tanda Vital
TD : 130/90mmHg, RR: 20x/mnt, N:76 x/ mnt, t: 37,5ºC
◦ Keadaan umum : Tampak sakit sedang
◦ Kesadaran : Composmentis, GCS 15
◦ Kepala : Normochepal
◦ Mata : CA -/-, SI -/-
◦ THT : Rinore (-), Otorea (-)
◦ Leher : Pembesaran KGB (-)
◦ Aksila : Teraba massa di aksila dekstra
◦ Thorak :
 Pergerakan dinding dada simetris, Vesikuler +/+, ronkhi -/-,
wheezing -/-. BJ I – BJ II reguler, murmur (-), gallop (-)
◦ Abdomen : Distensi (-), Supel, BU (+), NT (-) Ekstremitas : Akral
hangat (+/+), Kekuatan Motorik
5 5
2 2
PEMERIKSAAN LOKALISATA
 Mamae Dekstra

Inspeksi: ukuran tumor 7,4 cm, kedua


mammae tidak simetris, ulkus
(+) ,erosi (+), kemerahan (+),
perdarahan (+), pus (+), nodul satelit
(+).
Palpasi: teraba massa dengan
permukaan tidak rata, konsistensi
keras, immobile (+) dengan batas tidak
tegas.

 Aksila Dekstra
Inspeksi: Tampak benjolan di aksila
dekstra, hiperemis (-)
Palpasi : Teraba massa sebesar telor
ayam kampung, yang tefiksir, berbatas
tegas (+), konsistensi keras (+), nyeri
tekan (-).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Laboratorium:
 Darah Rutin (13/08/2013)
◦ WBC : 9,5 103/mm3
◦ RBC : 4,01 106/mm3
◦ HB: 10,4 L g/dl
◦ HT : 32,5 L%
◦ PLT : 342 103/mm3
 Kimia Darah Lengkap (14/08/2013)
◦ Faal Hati: Bilirubin total (0,7 mg/dl), Bilirubin direk
(0,3 mg/dl), Bilirubin indirek (0,4 mg/dl), Protein total
(6,4 g/dl), Albumin (3,1 g/dl), Globulin (3,3, g/dl),
SGOT (53 U/L), SGPT (24 U/L).
◦ Faal Ginjal: Ureum (20,0 mg/dl) dan Kreatinin (0,8
mg/dl).
◦ Gula Darah: Glukosa Darah Sewaktu 120 mg/dl.
 Pemeriksaan Elektrolit

◦ Natrium (134,18 mmol/L)


◦ Kalium (2,93 mmol/L)
◦ Chlorida (101,23 mmol/L)
 Foto Thoraks

◦ Jantung dan Paru : Normal


 USG Abdomen

◦ Hepar : Tidak ditemukan metastase di Hepar


 CT Scan Kepala : Normal
 Bone Scan
 Biopsi
DIAGNOSA
Tumor Payudara Dekstra T4N2Mx dengan
Paraparese Inferior

TERAPI/TINDAKAN
Simptomatis

◦ IVFD RL 30 tetes / menit


◦ Drip Ketorolac 2 x 30 mg
◦ Seftriakson 1x 2 gr
◦ Ranitidin 2 x 50 mg
Menunggu Hasil PA
KESIMPULAN
 Insidensi kanker payudara pada wanita 126 per
100.000 penduduk, sedangkan pada laki-laki 0,6 per
100.000 penduduk. Rasio penderita wanita dibanding
pria sekitar 100 : 1
 Penegakan diagnosis Karsinoma payudara 
pemeriksaan klinis dan pemeriksaan penunjang, Gold
standard: pemeriksaan histopatologik
 Terapi dapat bersifat kuratif atau paliatif. Terapi kuratif
dianjurkan untuk stadium I, II, dan III. Terapi paliatif
diberikan pada pasien dengan stadium IV dan untuk
pasien dengan metastasis jauh atau untuk karsinoma
lokal yang tidak dapat direseksi.
a s i h
a K
er i m
T

Anda mungkin juga menyukai