Anda di halaman 1dari 27

TUMOR MAMMAE

SINISTRA

PEMBIMBING:
D R . D O N O M A R S E T I O W I B I S E N O S P. B

OLEH:
N U R I S FA R A D I TA
(1670193)
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien

Nama : Ny. S

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 48tahun

Pekerjaan : ibu rumah tangga

Alamat : indro kebomas no 6/4

Suku Bangsa : Jawa

Agama : Islam

Status : Menikah

Pendidikan : SMA

No. RM : 544737
Keluhan Utama :
Benjolan di payudara kiri

Riwayat Penyakit Sekarang:

Pasien datang ke Poli Bedah Umum di RSUD Ibnu Sina tanggal 11


Februari 2017dengan keluhan benjolan di payudara kiri sejak 6 bulan yang
lalu. Benjolan diakuinya kenyal, kecil kemudian membesar dan bisa
digerakkan . Nyeri (+) Tidak ada perubahan warna dengan kulit sekitarnya.
Putting susu pada payudara pasien sebelah kiri masuk ke dalam. Hal ini diakui
pasien terjadi sejak payudaranya mulai tumbuh. Pasien menyangkal
mengalami penurunan berat badan dalam waktu dekat, nafsu makan
menurun, demam, sesak, pegal-pegal, mual-muntah, dan nyeri perut. Riwayat
BAK serta BAB lancar. Pasien mengaku memakai KB suntik rutin selama 30
tahun.
Riwayat Penyakit Dahulu : (-)

Riwayat Penyakit Keluarga : ( -)

Riwayat Menstruasi :

Menstruasi pertama px usia 14 tahun, teratur sebulan sekali dengan durasi


menstruasi 7 hari, pengeluaran darah cukup, tidak berlebihan atau terlalu
sedikit.

Riwayat Persalinan dan Menyusui:

Pasien memiliki 3 orang anak, tidak pernah mengalami keguguran. Pasien


melahirkan secara normal semua di rumah sakit. Pasien tidak menyusui
anak yang ke 3 dikarenakan putting payudaranya masuk.

Riwayat Kebiasaan:

merokok (-) , minum minuman beralkohol (-) , makan makanan siap saji (-)
PEMERIKSAAN FISIK
KEADAAN UMUM : BAIK
KESADARAN : CM
GCS : 456
BB : 50 KG
TB : 150 CM

TTV
TD: 123/86 (MMHG) RR: 20 (X/MENIT)
NADI 60 (X/MNT) T : 36,5 (OC)

K/L :
A/I/C/D -/-/-/-
PEMBESARAN KGB (-)

THORAX
DINDING DADA : SIMETRIS
COR S1S2 TUNGGAL , MURMUR (-) , GALLOP (-)
PULMO : VES +/+, RH (-/-) , WH (-/-)
Abdomen :
flat, bising usus (+), tympani,
soefel hepar/lien tidak teraba tidak ada nyeri tekan.

Ekstremitas : AHKM +, Odem - , CRT < 2 Detik

Stasus lokalis: Adanya deformitas (-)


terlihat benjol (-)
hiperemi (-)
benjolan kurang lebih 1cm,
mobile, menempel dikulit (-), nyeri tekan (+).
DIAGNOSIS

Tumor mammae sinistra


Planning :

Infus RL 1500
Injeksi cefotoxime 3x1 gr
Injeksi ketorolax 2x1 ampul
Pro op
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil pemeriksaan laboratorium (11 Februari 2017) :

Pemeriksaan Lab hasil

Hb 12,7
LED 55
Leukosit 9700
Hitung jenis 0/1/0/69/21/9
PCV 35
Trombosit 458000
MCV 89
MCH 32
MCHC 36
GDA 106
BUN 106
Serum creatinin 101
SGOT 172
SGPT 124
HBSAG` (-)
TINJAUAN PUSTAKA
PAYUDARA
Payudara adalah organ yang berperan dalam proses laktasi, sedangkan pada pria organ ini

tidak berkembang dan tidak memiliki fungsi dalam proses laktasi seperti pada wanita

(rudimeter). Payudara terletak antara iga ketiga dan ketujuh serta terbentang lebarnya dari linea

parasternalis sampai axillaris anterior dan mediana. Berat dan ukuran payudara bervariasi sesuai

pertambahan umur, pada masa pubertas membesar, dan bertambah besar selama kehamilan dan

sesudah melahirkan, dan menjadi atropi pada usia lanjut. Setiap payudara terdiri atas 15 sampai

25 lobus kelenjar yang masing-masing mempunyai saluran ke papilla mamma yang disebut

duktus laktiferus dan dipisahkan oleh jaringan lemak yang bervariasi jumlahnya.
TUMOR PAYUDARA
Tumor payudara adalah benjolan tidak normal akibat pertumbuhan
sel yang terjadi secara terus menerus.Dalam klinik, istilah tumor sering
digunakan untuk semua tonjolan dan diartikan sebagai pembengkakan,
yang dapat disebabkan baik oleh neoplasma maupun oleh radang, atau
perdarahan. Neoplasma membentuk tonjolan, tetapi tidak semua
tonjolan disebabkan oleh neoplasma.
ANATOMI PAYUDARA
Payudara tersusun dari jaringan lemak yang mengandung
kelenjar-kelenjar yang bertanggung jawab terhadap produksi susu
pada saat hamil dan setelah bersalin. Setiap payudara terdiri dari
sekitar 15-25 lobus berkelompok yang disebut lobulus, kelenjar susu,
dan sebuah bentukan seperti kantung-kantung yang menampung
air susu (alveoli). Saluran untuk mengalirkan air susu ke puting susu
disebut duktus. Sekitar 15-20 saluran akan menuju bagian gelap
yang melingkar di sekitar putingsusu (areola) membentuk bagian
yang menyimpan air susu (ampullae) sebelum keluar ke permukaan.
LANJUTAN

Kedua payudara tidak selalu mempunyai ukuran dan bentuk


yang sama. Bentuk payudara mulai terbentuk lengkap satu atau
dua tahun setelah menstruasi pertamakali.Hamil dan menyusui
akan menyebabkan payudara bertambah besar dan akan
mengalami pengecilan (atrofi) setelah menopause.
Payudara akan menutupi sebagian besar dinding dada.
Payudara dibatasi oleh tulang selangka (klavikula) dan tulang dada
(sternum). Jaringan payudara bisa mencapai ke daerah ketiak dan
otot yang berada pada punggung bawah sampai lengan atas
(latissimus dorsi).
Keterangan:
I. Lateral atas (pinggiratas)
II. Lateral bawah
III. Medial atas (tengah atas)
IV. Median bawah.
Keterangan:
1. Korpus (badan)
2. Areola
3. papilla atau putting
ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO

Faktor resiko yang telah teridentifikasi, yaitu :

a. Jenis kelamin Wanita lebih beresiko dibanding pria.


b. Pada wanita dengan riwayat keluarga penderita tumor payudara beresiko
3x lebih besar menderita tumor payudara.
c. Faktor genetik
d. Faktor usia
e. Faktor hormonal
f. Kehamilan pertama pada usia >30 th
g. Terpapar radiasi
h. Intake alkohol
i. Pemakaian kontrasepsi oral
DIAGNOSIS
1. Anamnesa :

riwayat timbulnya tumor :


faktor resiko untuk terjadinya tumor payudara
adanya tanda-tanda penyebaran tumor.

2. Pemeriksaan fisik

Deteksi dini tumor payudara adalah suatu usaha untuk menemukan adanya
tumor yang belum lama tumbuh, masih kecil, masih lokal, dan belum
menimbulkan kerusakan yang berarti sehingga masih dapat disembuhkan.
Deteksi dini dilakukan pada orang-orang yang kelihatannya sehat,
asimptomatik, atau pada orang yang beresiko tinggi menderita tumor.
Wanita usia 20 tahun ke atas sebaiknya melakukan SADARI sebulan sekali,
yaitu 7-10 hari setelah menstruasi.
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dilakukan dalam tiga tahap, yaitu :

a.Melihat payudara

b.Memijat payudara

c.Meraba payudara Jika ditemukan benjolan maka yang akan dilakukan:

1. Lokasi tumor

2. Diskripsi tumor
Menurut Soeprianto (2003) klinis jinak dan ganas memberikan gambaran
sebagai berikut: klinis jinak memberikan gambaran:
a. Bentuk bulat, teratur atau lonjong.
b. Permukaan rata
c. Konsistensi kenyal, lunak
d. Mudah digerakkan terhadap sekitar
e. Tidak nyeri tekan.
Gambara Klinis yang ganas :

a. Permukaan tidak rata dan berbenjol-benjol

b. Tepi tidak rata

c. Bentuk tidak teratur

d. Konsistensi keras, padat

e. Batas tidak tegas

f. Sulit digerakkan terhadap jaringan sekitar

g. Kadang nyerti tekan


DIAGNOSIS BANDING
1. Galaktokel
2. Genikomasti
3. FAM
4. Tumor philoides
5. Papiloma intraductal
6. Karsinoma
7. Mastitis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Mammography

b. Ultrasound (USG)

c. Magnetic Resonance Imaging (MRI)

d. Biopsi :

Terbuka : dilakukan dengan operasi seperti biasa


dapat berupa pengangkatan seluruh benjolannya
(eksisi) atau sebagian saja (insisi).

Tertutup : biopsi aspirasi jarum halus (Djamaloeddin, 2005).


KOMPLIKASI
Seperti kebanyakan operasi payudara, komplikasi paska operasi dari
penatalaksanaan bedah tumor payudara termasuk berikut ini:

1. Infeksi

2. Pembentukan seroma

3. Rekurensi lokal dan/atau jauh


PROGNOSIS

Tumor setelah pengobatan awal dengan eksisi lokal luas, yang rekuren
secara lokal idealnya diterapi dengan mastektomi total.

Penyakit metastase khususnya diamati pada paru, mediastinum dan


tulang.
Sajian klinis beragam
Jika tumor jinak, prognosis jangka panjang baik sekali mengikuti eksisi
lokal yang memadai
Jika tumor berulang recara lokal setelah eksisi, maka selanjutnya
dilakukan eksisi lokal atau mastektomi.

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai