Anda di halaman 1dari 6

Hepatitis A Hepatitis B Hepatitis C and Hepatitis Alkohol Drug and toxin Non alkoholik

other Autoimun fatty liver


Definisi
Etiologi
Epidemiologi
PF
PP
DD
Pencegahan

Tambahanlgkalaumau
Sirosis
Wilson disease
Budd chiarisynd

A B C D E
Definisi Definisi hepatitis
secara umum adalah
proses inflamasi pada
hati. Hepatitis dapat
disebabkan oleh virus
hepatitis.
Etiologi virus hepatitis A virus hepatitis B (HBV), virus hepatitis C (HCV) virus hepatitis D (HDV) Virus hepatitis E (HEV)
(HAV), picornavius hepadnavirus. yang merupakan virus ditularkan melalui kotoran
berukuran 27-nm Di tularkan melalui RNA dengan amplop, manusia ke mulut dan
(yaitu virus dengan perkutaneus, membrane diklasifikasikan ke menyebar melalui makanan
positive stain RNA) mukosa yang terinfeksi dalam genus berbeda atau minuman yang
ditularkan melalui darah, semen, secret (Hepacavirus) dari terkontaminasi
fecal oral vagina dan saliva famili Flaviviridae.
Epidemiolog Kurang lebih 400 juta Data WHO angka
i orang di dunia terinfeksi, prevalensi ini amat
sekitar 1700 juta orang bervariasi dalam
bermukim di asia pasifik. distribusi secara
Daerah endemic infeksi geografi, dengan
adalah china, dimana 93 seroprevalensi terendah
juta orang terinfeksi, di Eropa sekitar 1%
Indonesia merupakan hingga tertinggi 5,3% di
peringkat ketiga setelah Afrika.
cina, dan india. - Indonesia menujukkan
bahwa prevalensinya
adalah di antara 3,1%-
4%.
Klinis dan 1.Masa Tunas (2-4 hepatitis akut : 1. Masa inkubasi 6-8 1. koinfeksi (VHD Pada infeksi yang sembuh
PF Minggu) demam ringan, mual, minggu (berkisar terjadi bersama- spontan:1.spectrum
2. Fase pra- lemas, hilang nafsu antara 2-26 minggu) sama secara penyakit mulai dari
ikterik/prodromal (2-7 makan, mata jadi kuning, gejala malaise dan simultan asimtomatik, infeksi yang
hari) kencing berwarna gelap, jaundice dengan VHB) tidak nyata sampai kondisi
lelah/lemas, hilang diare dan nyeri otot. 2. Peningkatan kadar 2. superinfeksi yang fatal sehingga terjadi
nafsu makan, nyeri & enzim hati (SGPT > ( VHD terjadi gagal hati akut.2.Sindrom
rasa tidak enak di hepatitis kronik B ada 5-15 kali rentang pada pasien klinis mirip pada semua
perut, tinja berwarna 3 fase yaitu fase normal) infeksi kronik virus penyebab mulai dari
pucat, mual dan imunotoleran, fase 3. gejala-gejala fatique, VHB) gejala prodromal yang tidak
muntah, demam replikatif, dan fase tidak napsu makan, 3. laten spesifik dan gejala
kadang-kadang integrasi mual dan nyeri gastrointestinal, seperti:
menggigil, sakit abdomen kuadran malaise, anoreksia, mual
kepala, nyeri pada 1. Fase imunotoleran kanan atas. Dari dan muntah. Gejala flu,
sendi, pegal-pegal fase imunotoleran akan semua individu faringitis, batuk, sakit
pada otot, diare dan didapatkan HBsAg serta dengan hepatitis C kepala dan
rasa tidak enak di HBeAg di dalam serum akut, 75-80% akan myalgia.3.Gejala awal
tenggorokan serta titer HBV DNA nya berkembangmenjadi cenderung muncul
3. fase iklerik (10-14 tinggi akan tetapi ALT infeksi kronis. mendadak pada HAV dan
hari).urin berwarna normal. HEV4.Demam jarang
kuning pekat seperti 2. fase non replikatif ditemukan, kecuali pada
air teh,sclera mata dan akan ditemukan HBV infeksi HAV.5.Gejala
kulitnya berwarna DNA yang rendah dan prodromal menghilang
kekuning-kuningan. anti-HBe positif pada saat timbul kuning,
4. Fasepenyembuhan tetapi gejala anoreksia,
patofisiologi hepatitis B malaise, dan kelemahan
PF: ada 5 fase: dapat menetap.6.Icterus
Sclera ikterik, kulit, 1. imunotoleran : didahului dengan
selaput lendir langit- imun menghambat kemunculan urin berwarna
langit mulut, pada replikasi VHB, dapat gelap, pruritus (biasanya
kasus yang berat dideteksi melalui HBV ringan dan sementara)
(fulminant). DNA, HBeAg, dan dapat timbul ketika icterus
Didapatkan mulut HBsAg meningkat.7.Pemeriksaan
yang berbau spesifik 2. fase imun reaktif fisik menunjukan
(foeter hepaticum). : HBeAg positif, pembesaran dan sedikit
Pada perabaan hati ALT↑, Anti HBc IgM nyeri tekan pada
membengkak, 2 mulai di produksi, hati.8.Splenomegali ringan
sampai 3 jari di bawah HBV DNA,HBeAg dan limfadenopati pada
arcus costae, dan HBsAg 15%-20% pasien.
konsistensi lunak, tepi meningkat,
tajam dan sedikit 3. inactive carier
nyeritekan. Perkusi state : replikasi
pada abdomen menurun, HBV DNA↓,
kuadran kanan atas, HBeAg (-)
menimbulkan rasa 4. HBeAg (-),
nyeri dan limpa tetapi virus yang
kadang-kadang mengalami mutasi
membesar, teraba pada precore, region
lunak. promoter core dari
genom tetap aktif
melakukan replikasi
5. HBsAg (-) ,
replikkasi berhenti
tetapi berisiko
ditularkan karena dalm
reaktifase
PP - Tes fungsi hati pemeriksaan biokimia Antibodi anti-HCV nfeksi melalui darah.-Pasien
(terdapat dan serologic dan apabila. Uji immunoblot HBsAg positif dengan:oAnti - Urin (bilirubinuria
peninggian diperlukan dengan rekombinan (RIBA) HDV dan atau anti HDV RNA - Tinja (warna tinja
bilirubin, SGPT pemeriksaan HCV-RNA kuantitatif sirkulasi (pemeriksaan belum sangat pucat)
dan kadang- histopatologik. dan kualitatif mendapat persetujuan)oIgM - Darah
kadang dapat didasarkan pada teknik anti HDV dapat muncul bilirubin, SGOT,
disertai Akut : PCR (Polymerase sementara.-Koinfeksi SGPT, dan asam
peninggian GGT, peningkatan ALT yang Chain Reactionn) HBV/HDVoHBsAg empedu
fosfatase alkali) lebih besar dibandingkan positifoIgM anti HBc - Kelainan darah
- tes serologi anti dengan peningkatan AST positifoAnti HDV dan atau perifer yang
HAV, yaitu IgM dengan kadar ALT nya HDV RNA- ditemuakan pada
anti HAV yang 20-50 kali normal. IgM SuperinfeksioHBsAg fase preikterik
positif anti HBc di dalam darah positifoIgG anti HBc yaitu terlihat
selain HBsAg, HBeAg positifoAnti HDV dan atau leukopeni,
dan HBV DNA HDV RNA-Titer anti HDV limfopeni, dan
akan menurun sampai tak netropeni,
Kronik : terdeteksi dengan adanya merupakan
peninggian ALT adalah perbaikan infeksi. gambaran umum
sekitar 10-20 Batas Atas infeksi virus
Nilai Normal (BANN)
dengan ratio de Ritis Serologi
(ALT/AST) sekitar 1
atau lebih. IgM anti-HBc pemeriksaan serologis
juga negative. dengan metode ELISA
Pemeriksaan lain yang seperti anti-HEV, IgG dan
bias dilakukan berupa IgM anti-HEV dan PCR
patologi anatomik, serum dan kotoran untuk
fibrotest, Pencitraan mendeteksi HEV-RNA
dengan USG atau CT serta
scan. immunofluorescentterhadap
antigenHEV di serum dan
sel hati.
Tatalaksana - Perawatan suportif a. Tirah baring (bedrest) - Pengobatan pada 1. Rawat jalan, kecuali pasien
- Makanan tinggi hepatitis C Akut dengan dengan mual atau anoreksia
protein dan yaitu intirahattotal Interferon alfa berat yang akan menyebabkan
karbohidrat, - Pengobatan pada dehidrasi.
ditempat tidur diawal
rendah lemak hepatitis C kronik 2.Mempertahankan asupan
untuk pasienyang fase penyakit. dengan Pegylated kalori dan cairan yang adekuat-
dengan anoreksia interferon alfa Tidak ada rekomendasi diet
b. Diet. Penderita harus
dan nausea - Ribavirin khusus-Makan pagi dengan
mendapat cukup kalori
porsi yangcukup besar
dengan ukuran 30-35
Kontraindikasi terapi merupakan makanan yang
kalori per kilogram
dan ribavirin, yaitu: paling baik ditoleransi.-
berat badan atau
-Pasien yang berusia Menghindari konsumsi alcohol
sekitar 150-175% dari
lebih dari 60 tahun selama fase akut
kebutuhan kalori basal.
-Hb<10g/dL, leukosit 3.Aktivitas fisik yang
c. Obat-obatan.
darah <2500/uL, berlebihan dan berkepanjangan
Kortikosteroid,
trombosit <100.000/uL harus dihindari
Pada tahap kronis
-Adanya gangguan jiwa 4.Pembatasan aktivitas sehari-
malakukan pengobatan yang berat hari tergantung dari derajat
-Adanya hipertiroid- kelelahan dan malaise.
dengan IFN
Pasien dengan 5.Tidak ada pengobatan
(interferon gangguan ginja spesifik untuk hepatitis D.
Kortikosteroid tidak
e. Adenosine arabinoside
bermanfaat.6.Obat-obat tidak
(ARA-A) perlu harus dihentikan.
f. Ribavirin (new atirival
agent)
g. Penekan virus (viral
supressors)
h. Obat Imunomodulator

Pencegahan Upaya Preventif Imunisasi aktif : Hb pada Tidak ada vaksin yang yang dapat dicegah hanya
umum bayi baru lahir dapat melawan infeksi koinfeksi HVD dan HVB,
Perbaikan hygiene HVC. Usaha-usaha
makanan-minuman, Immunisasi pasif : yang harus dilakukan
hygiene-sanitasi hepatitis B untuk mencegah
lingkungan-pribadi. immuneglobulin (HBIg), terjadinya infeksi yaitu
Isolasi pasien melakukan skriningdan
pemeriksaan terhadap
Upaya Preventif darah dan organ donor,
Khusus mengiaktivasi virus dari
HB-Ig (Human plasma dan produk-
Normal produk plasma,
Imunoglobulin) 0,02 mengimplementasikan
mL/kg BB, tindakan-tindakan untuk
mengontrol infeksi
dalam setting pekerja
kesehatan, termasuk
prosedur sterilisasi yang
benar terhada alat medis
dan dentis, dan
mempromosikan
perubahan tingkah laku
pada masyarakat umum
dan pekerja kesehatan

Anda mungkin juga menyukai