CARCINOMA MAMAE
Pembimbing :
HALAMAN JUDUL
Disusun Oleh:
FAKULTAS KEDOKTERAN
SEMARANG
2018
PENDAHULUAN
Kanker payudara merupakan salah satu penyakit kanker yang tertua pada
manusia. Penyakit kanker payudara telah dikenali sejak jaman mesir kuno ± 1600
SM , walaupun pada saat itu belum ada definisi mengenai kanker. Edwin Smith
Papyrus melaporkan ada 8 kasus tumor yang disertai ulkus pada daerah payudara
yang diterapi dengan cara dibakar dengan api. Selang beberapa abad lamanya
muncul pada abad 17 seorang ahli bedah Perancis Jean Louis Petit (1674 – 1750)
aksila. Kemudian ahli bedah dari scotlandia Benjamin Bell (1749 – 1806)
melakukan operasi pengangkatan kelenjar payudara beserta otot – otot dada dan
1882 ) melakukan Halsted Radikal Mastectomy dan prosedur ini tetap populer
tergantung jenis spesies. Pada manusia terdapat satu pasang kelenjar. Secara
embriologi, payudara manusia berasal dari penebalan ektodermal pada sisi dada
dari ketiak kearah vulva pada kedua sisinya. Penebalan bilateral ini (milk streak)
timbul pada minggu keenam kehidupan mudigah (foetal life). Pada minggu
kesembilan, penebalan ini menjadi atrofi, kecuali pada daerah dada dan puncak
papilla nampak sebagai daerah proliferasi sel basal. Akhir bulan ketiga gestasi, sel
payudara tumbuh berasal dari daerah ini dan berakhir pada puncak lobular yang
depan, berada pada celah iga depan ke dua sampai ke tujuh. Dimensi kepala-ekor
antar 10-12 cm, dan ketebalan kelenjar maksimum 3-5 cm. Payudara non laktasi
mempunyai berat 150-200 gram dan kelenjar yang mengalami laktasi mempunyai
atas 15-25 lobus yang berfungsi mengeluarkan air susu. Setiap lobus terpisah oleh
bermuara pada papila payudara, terdapat 15-25 muara dan setiap muara
berdiameter 0,5 mm. Susunan histologik kelenjar payudara beragam sesuai jenis
DEFINISI
terdeteksi dalam jaringan payudara. Sel-sel kanker ini dapat menyebar di dalam
jaringan atau organ tubuh dan kebagian tubuh yang lain. Kanker payudara adalah
pembelahan sel-sel tubuh secara tidak teratur sehingga pertumbuhan sel tidak
dapat di kendalikan dan akan tumbuh menjadi benjolan tumor (kanker) sel
(Tucker dkk,1998).
Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal yang terus tumbuh di
Kanker payudara adalah tumor ganas yang berasal dari parenkim, stoma
Sel kanker payudara yang pertama dapat tumbuh menjadi tumor sebesar 1
cm dalam waktu 8–12 tahun. Sel kanker tersebut diam pada kelenjar payudara.
Sel-sel kanker payudara ini dapat menyebar melalui aliran darah ke seluruh tubuh.
Kapan penyebaran itu berlangsung, kita tidak tahu. Sel kanker payudara dapat
tanpa kita ketahui, dan tiba-tiba aktif menjadi tumor ganas atau kanker.
EPIDEMIOLOGI
kematian oleh karena kanker (kanker paru, kanker lambung, kanker hati, kanker
usus besar). Pada tahun 2005, 502.000 penderita meninggal oleh karena kanker
kematian) dan ini merupakan penyebab kematian terbanyak yang terjadi pada
40.910 penderita
menderita kanker payudara dan 1 dari 33 wanita meninggal oleh karena kanker
payudara.
Kanker payudara adalah jenis keganasan yang paling sering dijumpai pada
justru dikenali oleh penderita itu sendiri sehingga memudahkan dokter untuk
di negara barat dimana setiap wanita usia subur diharuskan oleh asuransi
stadium dini kanker payudara ditemukan jauh lebih tinggi daripada di negara
berkembang dimana tidak ada keharusan untuk wanita usia subur memeriksakan
payudaranya.
dasarnya terletak dari kira-kira iga kedua atau ketiga sampai iga keenam atau
mencapai pinggir sternum dan di lateral setentang garis mid aksilaris dan meluas
keatas ke aksila melalui suatu ekor aksila berbentuk piramid. Payudara melekat
diantara subcutaneous fat dan fasia otot pektoralis mayor, otot serratus anterior,
dan mengisi payudara, memberikan ukuran yang berbeda-beda pada tiap orang.
aerola terdapat Montgommery tubercles yang berukuran kecil dan dapat melumasi
seluruh daerah putting-aerola selama laktasi. Epitel aerola adalah sel khusus
mammae, disebut sebagai Ligamentum Cooper’s. Oleh karena itu, jika terdapat
cabang bagian lateral dari a.intercostal posterior, dan cabang dari a.axillary
drainase vena menuju axilla. Tiga kelompok vena yang paling berperan adalah
v.axilla (yang mempunyai peran utama dalam drainase), v.torakalis interna dan
sepanjang tulang belakang dan memanjang dari dasar tengkorak ke sacrum, dapat
persarafan sensorik pada payudara dan dinding dada anterolateral. Cabang ini
keluar dari ruang intercostal diantara m.serratus anterior. Cabang kutaneus yang
cabang kutaneus lateral n.interkostal kedua, dan dapat terlihat ketika pembedahan
lengan atas.
yang terletak dari lateral sampai batas lateral m.pectoralis minor. Tingkat II
terdapat tepat di bagian dalam m.pectoralis minor. Bagian III adalah pembuluh
limfe yang terletak dari medial sampai batas medial dari m.pectoralis minor dan
yang penting bagi perkembangan payudara dan fungsi payudara normal. Estrogen
dari sel basofilik. Disini terdapat umpan balik dari sirkulasi estrogen dan
payudara. Setelah lahir, kadar estrogen dan progresteron pada bayi perempuan
menurun hal ini masih berlangsung hingga masa kanak-kanak karena sensitivitas
umpan balik negatif dari axis hipotalamus-hipofisis dari hormon ini. Kemudian
pada masa pubertas terjadi penurunan sensitivitas umpan balik negative axis
yang nantinya terbentuk siklus menstruasi. Pada awal siklus menstruasi, terjadi
pertama dan kedua duktus minos bercabang dan berkembang. Pada trimester
ketiga lemak mengumouk di epitel alveolar dan rongga ductus. Pada akhir
kehamilan, prolactin merangsang sintesis lemak susu dan protein. Setelah plasenta
pengeluaran susu diatur oleh reflex saraf yang berasal dari ujung saraf putting-
aerola. Proses laktasi membutuhkan stimulasi dari reflex saraf yang kemudian
adanya stimulus dari menyusui baik visual, auditory, dan olfaktori. Oksitosin
pelepasan prolactin dan oksitosin berkurang. Ketika proses mnyusui terhenti maka
terjadi peningkatan tekanan didalam duktus dan alveoli. Ketika menopause terjadi
penurunan sekresi estrogen dan progresteron olih ovarium dan inovulasi duktus
dan alveoli mammae. Terjadi peningkatan densitas di sekitar jaringan ikat fibrosa
bahwa perubahan genetik belum berkaitan dengan kanker payudara, namun apa
ini termasuk perubahan atau mutasi dalam gen normal, dan pengaruh protein yang
dihasilkan oleh ovarium mempunyai peran penting dalam kanker payudara. Dua
hormon ovarium utama-estradiol dan progesterone mengalami perubahan dalam
Faktor resiko timbul kanker payudara terdiri dari faktor resiko yang tidak
Umur
paling sering terserang kanker payudara adalah usia di atas 40 tahun. Wanita
berumur di bawah wanita 40 tahun juga dapat terserang kanker payudara, namun
menstruasi pertama sebelum umur 12 tahun. Umur menstruasi yang lebih awal
payudara.
perubahan klinis. Kurang dari 25% kanker payudara terjadi pada masa sebelum
klinis.
Riwayat keluarga
Terdapat peningkatan resiko menderita kanker payudara pada wanita yang
payudara sebesar 60% pada umur 50 tahun dan sebesar 85% pada umur 70 tahun.
10% kanker payudara bersifat familial. Pada studi genetik ditemukan bahwa
Amerika Serikat dengan desain cohort, wanita yang mempunyai tumor payudara
(adenosis, fibroadenoma, dan fibrosis) mempunyai resiko 2,0 kali lebih tinggi
untuk mengalami kanker payudara 4,0 kali lebih besar untuk terkena kanker
payudara (RR=4,0).
Riwayat kehamilan
desain cohort, wanita yang kehamilan pertama setelah 35 tahun mempunyai resiko
3,6 kali lebih besar dibandingkan wanita yang kehamilan pertama sebelum 35
tahun untuk terkena kanker payudara (RR=3,6). Wanita yang multipara atau
belum pernah melahirkan mempunyai faktor resiko 4,0 kali lebih besar
dibandingkan wanita multipara atau sudah lebih dari sekali melahirkan untuk
Terdapat hubungan yang positif antara berat badan dengan kanker payudara
pada wanita pasca menopause. Konsumsi lemak diperkirakan sebagai suatu faktor
Kandungan estrogen dan progestron pada kontrasepsi oral akan memberikan efek
kontrasepsi oral untuk waktu yang lama mempunyai resiko untuk mengalami
Konsumsi Rokok
payudara daripada waita yang tidak merokok. Penelitian Indriati tahun 2009 di RS
diperkirakaan resiko bagi wanita yang merokok untuk terkena kanker payudara
2,36 kali lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok
(OR=2,36).
terhadap radiasi ionisasi setelah masa pubertas dan sebelum usia 30 tahun
case control menunjukkan bahwa diperkirakan resiko bagi wanita yang terpapar
radiasi lebih dari 1 jam sehari untuk terkena kanker payudara 3,12 kali lebih tinggi
(OR=3,12)
Patofisiologi
genetik berkaitan dengan kanker payudara namun apa yang menyebabkan genetik
masih belum diketahui. Meskipun belum ada penyebab spesifik kanker payudara
yang diketahui namun bisa diindentifikasi melalui beberapa faktor resiko, faktor
selalu harus diingat adalah bahwa 60% yang di diagnosa kanker payudara tidak
Kanker payudara berasal dari jaringan epitel dan paling sering terjadi pada
atipik. Sel-sel ini akan berlanjut menjadi karsinoma insitu dan menginvasi stroma.
Karsinoma membutuhkan waktu 7 tahun untuk bertumbuh dari sel tunggal sampai
menjadi massa yang cukup besar untuk dapat diraba (kira-kira berdiameter 1 cm).
Pada ukuran itu kira-kira seperempat dari karsinoma mammae telah bermetastasis.
Lorrairee M, 1995).
anak sebar keorgan-organ yang jauh.Didalam sel tersebut telah terjadi perubahan
secara biokimiawi terutama dalam maligna dan berubah menjadi sekelompok sel
proses rumut yang disebut transformasi, yang terdiri dari tahap insiasi, promosi
dan progresi. Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam genetiksel yang
memancing sel menjadi maligna. perubahan dalam denetic sel ini disebabakan
oleh suatu gen yang disebut dengan karsinogen, yang bisa berupa bahan kimia,
virus, radiasi atau penyinaran dan sinar matahari. Tetapi, tidak semua sel
akan dipotong dan diperbaiki. Namun, kadang terjadi transkripsi dan tidak
terdeteksi oleh enzim-enzim pengoreksi. Pada keadaan tersebut akan timbul satu
atau lebih protein regulator yang akan mengenali kesalahan resebut dan
menghentikan sel dititik tersebut dari proses pembelahan. pada titik ini, kesalahan
DNA dapat diperbaiki, atau sel tersebut deprogram untuk melakukan bunuh diri
yang secara efektif menghambat pewarisan kesalahan sel-sel keturunan jika sel
tersebut kembali lobs, maka sel tersebut akan menjadi mutasi permanen dan
Pada tahap promosi kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang
Bahkan gangguan fisik menahun pun dapat membuat sel menjadi lebih peka untuk
copi multiple gen (Sukarha, 2000). Suatu sel yang telah megalami insiasi akan
menjadi maligna. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpenngaruhi
oleh promosi. Oleh karena itu, diperlukan beberapa faktor untuk terj adinya suatu
keganasan (gabungan dari sel yang akan peka dan suatu karsinogen).
progresif ini timbul perubahan benigna menjadi pre-maligna dan maligna. Kanker
payudara menginvasi secara lokal dan menyebar pertama kali melalui kelenjer
getah bening regional, aliran darah, atau keduanya. Kanker payudara yang
beberapa dekade setelah diagnosis pertama dan terapi (Swart R, DAN Harris JE,
2011).
penyebaran ketempat jauh.Stadium hanya di kenal pada tumor ganas atau kanker
dan tidak ada tumor jinak.Untuk menentukan suatu stadium,harus dilakukan
(Sukarja,2000).
WOC
KLASIFIKASI
A. Carcinoma In Situ
Sel-sel kanker dianggap insitu atau invasif tergantung dari apakah dia mengenai dasar
membran. Pada kanker payudara in situ tidak mengenai stroma sekitar, sel kanker hanya
mengenai ductus dan aleveolar. Karena dapat terjadi penjalaran, akurasi diagnosis tentang
karsinoma in situ perlu dilakukan analisis mikrosopoik mulitple. Karsinoma in situ dibagi
menjadi dua, yaitu lobular carsinoma in situ (LCIS) dan ductal carcinoma in situ, selain itu
Lobular Carcinoma In Situ (LCIS) berasal dari ductus lobular terminal dan hanya
berkembang pada payudara wanita. LCIS dikarakteristik dengan distensi dan distorsi ductus
lobular terminal oleh sel kanker, dimana membesar namun dengan ratio sitoplasmik dan
nukleus yang normal. Ciri khas dari kanker ini adalah sitoplasma berlendir globulus.
Kanker ini rata-rata terjadi pada usia 44-47, paling sering terjadi pada perumpuan ras putih
perempuan dengan LCIS. LCIS dianggap sebagai penanda risiko untuk kanker payudara
invansif. Diketahui perempuan dengan riwayat LCIS sebesar 65% berkembang menjadi
Insidensi Ca lobularis belum pasti. Diduga Ca lobularis in situ merupakan 3 % dari seluruh
Ductal Carcinoma In Situ paling sering ditemukan pada perempuan, tapi sekitar 5% terjadi
pada laki-laki. DCIS merupakan faktor risiko paling tinggi mberkembang menjadi kanker
pertumbuhan papilla dari ductus lumina. Pada awal perkembangan, sel kanker tidak
antara DCIS dengan hiperplasia jinak mammae. Sel-sel mempunyai sifat mikroskopik
keganasan, tetapi tidak menginvasi membrane basalis epitel duktus. Jika dibiarkan tanpa
Secara umum kanker memiliki prognosis yang buruk. Foote dan Stewart membagi klasifikasi
B. Medullary carcinoma 4%
D. Papillary carcinoma 2%
Paget disease of the nipple adalah invasi dermis papilla mammae oleh carcinoma ductal,
berupa suatu lesi kronis pada areola dan nipple dengan erupsi eczematoid, krusta, bersisik,
dan hiperemis. Tumor primernya dapat tidak teraba pada palpasi dan erosi atau krusta sering
mammae dan hampir selalu timbul bersama-sama dengan Ca ductal atau invasive. Gejalanya
berupa nyeri, gatal, panas dan kadang berdarah. Penting sekali untuk dilakukan biopsi papilla
mammae. Penyakit paget harus diterapi sebagai carcinoma ductal invasive, biasanya masih
pada stadium 1.
Neoplasma ini mewakili 75-78 % carcinoma mammae invasive dan disertai dengan
desmoplasia dan fibrosis. Tersering timbul pada wanita usia perimenopause atau
postmenopause (decade VI) sebagai suatu massa soliter, tidak nyeri, konsistensi keras,
berbatas tidak tegas. Carcinoma ini menginfiltrasi kulit secara diffuse dengan keterlibatan
ligamentum Cooper yang menghasilkan peau d’orange atau edema kulit yang luas.
c) Carcinoma Medullare
Sekitar 3-5 % keganasan mammae, neoplasma ini dianggap berasal dari ductus yang besar
dan ditandai oleh penampilan makroskopik hemorrhagic yang lunak. Biasanya mobile dan
terletak profunda di dalam mammae. Saat diagnosis, kulit sering tertarik diatas massa sferis
besar yang berdiameter lebih dari 3 cm. Riwayat progresifitas lambat, walaupun tumor dapat
membesar dengan cepat, sekunder terhadap perdarahan atau nekrosis. Hanya kurang dari 20
% kasus Ca medullare ini yang timbul bilateral dan kurang dari 10 % yang mengandung
esterogen dan progesteron reseptor. Carcinoma ini mempunyai 5 year survival rate lebih baik
dibandingkan Ca ductus atau lobolus invasif. Prognosis terpenting pada Ca medullare adalah
d) Comedo carcinoma
Salah satu bentuk Ca invasif yang berasal dari ductus, sekitar 5-10 % dari semua Ca
mammae. Seperti varian in situ nya, ia mempunyai sumbat materi seperti pasta yang dapat
dikeluarkan dari permukaan neoplasma. Pertumbuhannya lambat, dapat meluas dalam waktu
beberapa tahun. Lesinya berukutan sekitar 5 cm, yang pada sepertiga pasien dapat metastase
ke KGB axillaris. Pada terapi dini, survival rate 5 dan 10 tahunnya masing-masing 73 % dan
58 %, setelah mastectomy yang adekuat. Secara makroskopis, tumor ini berbatas tegas,
Merupakan suatu adenocarcinoma yang secara tipikal membentuk materi gelatin yang
menjadi bagian utama carcinoma ini. Angka kejadiannya sekitar 2 % dari seluruh Ca
mammae. Neoplasma jenis ini mempunyai potensi pertumbuhan yang lambat dengan
makroskopik tumor ini berbatas tegas tetapi tidak berkapsul. Bila dipotong, benang materi
f) Papillary carcinoma
Angka kejadiannya kurang dari 2 % dari seluruh Ca mammae, sering ditemukan pada usia
70-an, dan mempunyai 5 year survival rate terbaik. Lesi biasanya kecil, jarang melebihi 2-3
cm dan berbatas tegas. Dapat timbul nekrosis, perdarahan sentral, dan menghasilkan sekret
g) Tubular carcinoma
Merupakan suatu lesi yang berasal dari ductus, berdiferensiasi baik, yang digambarkan
membentuk tubulus. Ca ini merupakan 2 % dari semua Ca mammae. Neoplasma jenis ini
sering menyerupai Scleroticans adenosis maupun penyakit fibrokistik mammae dan harus
1. Adanya benjolan pada payudara : Benjolan ini biasanya tidak nyeri dan ukurannya
3. Terjadi perubahan warna : warna menjadi pink atau kecoklatan sampai menjadi
oedema yang menyebabkan kulit payudara atau putting mengkerut dan menjadi borok. Borok
dapat membesar dan mendalam sehingga merusak payudara, menjadi busuk dan berdarah.
4. Nipple discharge : keluarnya cairan. Gejalanya adalah keluarnya cairan yang tidak
wajar dan spontan dari puting. Cairan ini dikatakan tidak normal karena cairan normal hanya
keluar pada ibu hamil, ibu yang sedang menyusui, atau ibu yang memakai pil kontrasepsi.
Dimana cirri dari cairan ini adalah cairan berdarah encer, bewarna merah atau kecoklatan,
dapat keluar sendiri tanpa dipijat, dan dapat keluar terus menerus pada satu payudara.
Tanda lainnya yaitu terjadi pendarahan pada puting, sakit atau nyeri bila tumor sudah besar
dan timbul borok. Kemudian timbul pembesaran pada ketiak yaitu kelenjar getah bening,
terjadi pembekakan pada lengan. Kemudian terjadi penyebaran kanker keseluruh tubuh.
General
Pasien tidak menunjukkan gejala, tetapi kanker payudara dapat terdeteksi pada pasien tanpa
Tanpa rasa sakit, terdapat gumpalan yang jelas merupakanm tanda yang paling umum.
Kurang umum : nyeri, nipple discharge, retraksi atau lesung, edema kulit, kemerahan atau
Tergantung dari bagian yang mengalami metastase, tapi bisa berupa nyeri tulang, susah
bernafas, nyeri abdominal ataupun lebih luas, jaundis, perubahan status mental.
Tes Laboratorium
Tumor marker seperti antigen kanker (CA 27 .29) atau carcinoembryonic (CEA) dapat
meningkat.
Fosfatase alkali atau tes fungsi hati dapat meningkat pada penyakit yang bermetastase.
Biopsy untuk review patologi dan menentukan reseptor tumor esterogen/progesteron (ER/PR)
Tes stadium sistemik terdiri dari : Chest X-ray, chest CT, bone scan, abdominal CT atau
Stadium I
Tumor teraba dalam payudara, bebas dari stadium jaringan sekitarnya, tidak ada fixasi/
infiltrasi ke kulit dan jaringan yang di bawahnya (otot). Besar tumor 1-2 cm dan tidak dapat
terdeteksi dari luar. Kelenjer getah bening regional belum teraba. Perawatan yang sangat
sistematis diberikan tujuannya agar sel kanker tidak dapat menyebar dan tidak berlanjut pada
stadium selanjutnya. Pada stadium ini, kemungkinan penyembuhan pada penderita adalah
70%.
Stadium II
Tumor terbebas dalam payudara, besar tumor 2,5-5 cm, sudah ada atau beberapa
kelenjer getah bening axila yang masih bebas dengan diameter kurang dari 2 cm. Untuk
mengangkat sel-sel kanker biasanya dilakukan operasi dan setelah operasi dilakukan
penyinaran untuk memastikan tidak ada lagi sel-sel kanker yang tertinggal. Pada stadium ini,
Staium III A
Tumor sudah meluas pada payudara, besar tumor 5-10 cm, tapi masih bebas di jaringan
sekitarnya, kelenjar getah bening axila masih bebas satu sama lain. Menurut data Depkes,
Tumor melekat pada kulit atau dinding dada, kulit merah, ada edema (lebih dari
sepertiga permukaan kulit payudara) ulserasi, kelenjar getah bening axila melekat satu sama
lain atau ke jaringan sekitarnya dengan diameter 2-5 cm. Kanker sudah menyebar pada
seluruh bagian payudara, bahkan mencapai kulit, dinding dada, tulang rusuk dan otot dada.
Stadium IV
Tumor seperti pada stadium I,II,III tapi sudah disertai dengan kelenjar getah bening
axila supra-klafikula dan metastasis jauh. Sel-sel kanker sudah merembet menyerang bagian
tubuh lainnya, biasanya tulang, paru-paru, hati, otak, kulit, kelenjar limfa yang ada di batang
leher. Tindakan yang harus dilakukan adalah mengangkat payudara. Tujuan pengobatan pada
Limpedema
limfedema terjadi jika saluran limfe untuk menjamin aliran balik limfe bersirkulasi umum
tidak berfungsi dengan kuat. Jika nodus axilaris dan sistem limfe di angkat maka sistem
kolater dan axilaris harus mengambil ahli fungsi mereka. Limfedema dapat dicegah dengan
meninggikan setiap sendi lebih tinggi dari sendi yang prokximal. Jika terjadi limfedema
keluasan biasanya berhubungan dengan jumlah saluran limfatik kolateral yang diangkat
D. Pemeriksaan Diagnostik
Sejumlah studi memperlihatkan bahwa deteksi dini kanker payudara yang diikuti
dengan terapi dapat meningkatkan harapan hidup dan memberikan pilihan terapi lebih banyak
pada pasien.
Skrining adalah tes dan pemeriksaan untuk menemukan kanker pada orang-orang
yang belum menunjukkan gejala kanker. Deteksi dini adalah upaya menggunakan alat bantu
untuk memungkinkan kanker didiagnosis lebih dini. Skrining sangat baik dilakukan pada
4. Biopsi tanpa pembedahan (Fine Needle Aspiration Biopsy atau Core Biopsy).
mendeteksi dini kanker payudara. Rekomendasi untuk mammografi dari American Breast
Usia Pemeriksaan
sekali, pada hari ke-7 sampai hari ke-10 dihitung dari hari pertama haid. Bila wanita telah
menopause, SADARI dilakukan pada tanggal yang sama setiap bulan, misalnya tanggal 10.
1. Berdiri di depan cermin dengan berbagai posisi: mulai dari berdiri dengan lengan di
kedua sisi tubuh, lalu angkat lengan ke atas kepala. Lanjutkan dengan
menekan kedua tangan di pinggang, lalu gerakkan kedua lengan dan situ ke depan
kanan di bawah kepala. Gunakan ketiga jari tangan kiri untuk memeriksa
seluruh payudara kanan termasuk daerah puting. Periksa mulai dari daerah ketiak, lalu
daerah luar payudara dan melingkar hingga ke daerah puting. Perhatikan tanda berikut:
3. Tekan puting dengan lembut untuk melihat adanya cairan atau darah yang keluar.
4. Ulang langkah 2 dan 3 untuk payudara kiri.
Wanita pada usia 20-39 tahuin sebaiknya menjalani pemeriksaan klinis payudara oleh
dokter sebagai baigan dari Medical Check Up setidaknya 3 tahun sekali. Setelah usia 40
tahun, pemeriksaan klinis payudara harus dilakukan setidaknya sekali dalam 1 tahun.
klinis ini adalah kesempatan bagi wanita dan dokter untuk berdiskusi tentang perubahan yang
terjadi pada payudara, jenis pemeriksaan untuk deteksi dini, dan tentang faktor risiko yang
3. Pemeriksaan Radiologis
A. Mammografi
mammografi sekali setahun selama mereka dalam kondisi sehat. Mammografi adalah
meratakan dan menyebarkan jaringan. Keadaan ini mungkin menimbulkan rasa tidak
nyaman, tetapi sangat penting untuk menghasilkan gambar mammogram yang baik dan dapat
dibaca. Penekanan payudara ini hanya berlangsung beberapa detik. Seluruh prosedur
Hasil dari mammografi adalah film (mammogram) yang dapat diinterpretasi oleh
dokter bedah atau dokter ahli radiologi. Perubahan yang dapat terlihat dari mammogram
adalah :
Mikrokalsifikasi yaitu deposit-deposit kecil kalsium dalam jaringan payudara yang terlihat
sebagai titik-titik kecil putih di sekitar jaringan payudara. Mikrokalsifikasi yang dicurigai
sebagai tanda kanker adalan titik-titik yang sangat kecil, dan berkumpul dalam suatu
kelompok (cluster). Massa yang tampak pada mammogram dapat disebabkan oleh kanker
atau bukan kanker, tetapi untuk memastikan biasanya dilakukan biopsi. Massa yang tampak
dapat berupa massa padat atau kistik (berongga dan berisi cairan).
B. Ultrasonografi (USG)
dapat membedakan benjolan berupa tumor padat atau kista. USG biasa digunakan untuk
mengevaluasi masalah payudara yang tampak pada mammogram dan lebih direkomendasikan
pada wanita usia muda (di bawah 30 tahun). Pemeriksaan USG saja tanpa mammografi tidak
direkomendasikan untuk deteksi kanker payudara. Tetapi dengan kombinasi USG dan
sebelum mammografi karena pada usia muda (di bawah 30 tahun) cukup sulit untuk
menginterpretasikan hasil mammogram. Hal ini dikarenakan payudara di usia muda lebih
padat dan kelenjar susunya lebih banyak daripada usia tua yang payudaranya lebih tersusun
oleh lemak sehingga lebih muda dideteksi dengan mammogram. USG saat ini cukup banyak
dilakukan karena tidak bersifat invasif dan tidak semahal pemeriksaan lainnya. Tetapi,
efektifitas pemeriksaan USG sangat tergantung dari pengalaman dan keahlian operator.
gelombang radio untuk memproduksi gambar irisan tubuh. Pemeriksaan MRI akan jaruh
lebih bermanfaat bila menggunakan zat kontras. MRI merupakan alat deteksi kanker yang
lebih sensitif dari mammografi, tetapi MRI memiliki nilai positif palsu yang lebih tinggi,
maksudnya sering muncul gambaran kelainan payudara yang ternyata bukan kanker. Itu
sebabnya MRI tidak direkomendasikan sebagai alat skrining untuk wanita tanpa risiko tinggi
kanker payudara.
D. PET Scan
Ini adalah pemeriksaan terbaru yang dapat menggambarkan anatomi dan metabolisme
sel kanker. Untuk melihat apakah kanker sudah menyebar.Dalam PET scan cairan glukosa
yang mengandung radioaktif disuntikkan pada pasien. Sel kanker akan menyerap lebih cepat
cairan glukosa tersebut, dibanding sel normal. Sehingga akan terlihat warna kontras pada
PET scan. PET scan biasanya digunakan sebagai pelengkap data dari hasil CTscan, MRI dan
pemeriksaan secara PET Scan tidak direkomendasikan untuk skrining rutin kanker payudara.
4. Biopsi
keganasan. Biopsi adalah pengambilan sampel jaringan yang akan diperiksa oleh dokter ahli
Patologi Anatomi. Jaringan akan dilihat di bawah mikroskop sehingga dapat ditentukan ada
tidaknya sel kanker. Biopsi bisa dilakukan dengan anestesi lokal dan umum tergantung cara
biopsinya. Untuk biopsi dengan fine needle aspiration dan core biopsi biasanya bius lokal
sedangkan biobsi bedah dengan bius umum. Terdapat beberapa cara biopsi :
Biopsi ini menggunakan jarum sebesar jarum suntik biasa dan tidak
di area tumor.Bila tumor tidak mudah diraba, maka biopsy jarum halus
mungkin
agak nyeri dan dapat menyebabkan memar ringan yang akan hilang dalam 1-2 hari. Karena
jaringan yang diambil hanya sedikit maka ada kemungkinan sel kanker tidak terambil
sehingga tidak terdeteksi. Pemeriksaan biopsi jarum halus saja memiliki kemungkinan
2. Core Biopsy
Core Biopsy sangat mirip dengan Biopsi Jarum Halus tetapi menggunakan jarum
yang lebih besar. Dengan bius lokal, dibuat irisan kecil di kulit payudara dan sedikit
jaringan payudara diambil. Pemeriksaan ini dapat menimbulkan nyeri minimal. Hasil core
biopsy adalah jaringan payudara sehingga lebih mudah diidentifikasi adanya kanker.
Beberapa jenis benjolan lebih cocok untuk didiagnosis dengan core biopsy karena
bentuknya.
Hasil pemeriksaan Biopsi Jarum Halus dan Core Biopsy dapat berupa :
Kemungkinan ada tanda kanker payudara, yaitu terdapat sel-sel yang mencurigakan
tetapi belum cukup jelas untuk menegakkan diagnosis. Hasil ini lebih baik
Ditemukan sel kanker. Pada kasus ini, wanita akan menjalani biopsi bedah yang dapat
3. Biopsi Bedah
Bila seluruh pemeriksaan tidak menghasilkan diagnosis pasti kanker, maka wanita
akan dirujuk ke dokter bedah untuk menjalani biopsi bedah. Sebaliknya bila hasil
pemeriksaan sebelumnya menunjukkan tanda pasti kanker, biasanya tidak perlu dilakukan
biopsi bedah.
Untuk tumor yang berukuran kecil, biopsi bedah biasanya sekaligus dengan mengangkat
tumor seluruhnya. Dengan begitu, ahli patologi dapat memeriksa dan lebih meudah
menentukan ada tidaknya kanker. Bekas luka biopsi akan dijahit. Hasil biopsi akan
Biopsi dengan menggunakan needle atau jarum lebih meminimalkan rasa tidak
nyaman, kecemasan serta mengurangi komplikasi setelah perlakuan biopsi, juga tidak
terjadi kerusakan dan lebih murah dibandingkan biopsi pembedahan secara konvensional.
Jenis tes yang baru menyertakan juga tes tumor untuk menentukan status HER2
(human epidermal growth factor receptor-2). Ini berhubungan dengan pertumbuhan sel
kanker yang agresif. Pasien dikatakan HER2 positif jika pada tumor ditemukan overekspresi
HER2 dan kurang sensitif terhadap kemoterapi tertentu.Kanker dengan HER2-positif dikenal
sebagai bentuk agresif dari kanker payudara dan memiliki perjalanan penyakit yang lebih
E. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Medis
Adanya beberapa cara pengobatan kanker payudara yang penerapannya tergantung pada
A. Pembedahan/operasi
terserang kanker payudara. Pembedahan paling utama dilakukan pada kanker payudara
stadium I dan II. Pembedahan dapat bersifat kuratif (menyembuhkan) maupun paliatif
Tindakan pembedahan atau operasi kanker payudara dapat dilakukan dengan 3 cars yaitu:
Operasi ini selalu diikuti dengan pemberian pemberian terapi. Biasanya lumpektomi
direkomendasikan pada penderita yang besar tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya di
pinggir payudara.
Masektomi total (masetomi), yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara saja, tetapi
payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga, serta benjolan disekitar ketiak.
B. Radioterapi
Radiologi yaitu proses penyinaraan pada daerah yang terkena kanker dengan
menggunakan sinar X dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yang masih
terisisa di payudara setelah payudara.tindakan ini mempunyai efek kurang baik seperti tubuh
menjadi lemah, nafsu makan berkurang, warna kulit disekitar payudara menjadi hitam, serta
Hb dan leukosit cendrung menurun sebagai akibat dari radiasi. Pengobatan ini biasanya
C. Kemoterapi
Kemoterapi merupakan proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil
cair atau kapsul atau melalui infuse yang bertujuan membunuh sel kanker. Sistem ini
diharapkan mencapai target pada pengobatan kanker yang kemungkinan telah menyebar ke
bagian tubuh lainnya. Dampak dari kemoterapi adalah pasien mengalami mual dan muntah
serta rambut rontok karena pengaruh obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi.
D. Terapi hormonal
Pertumbuhan kanker payudara bergantung pada suplai hormone estrogen, oleh karena
itu tindakan mengurangi pembentukan hormone dapat menghambat laju perkembangan sel
kanker, terapi hormonal disebut juga dengan therapi anti estrogen karena system kerjanya
menghambat atau menghentikan kemampuan hormone estrogen yang ada dalam menstimulus
Pencegahan kanker payudara adalah pencegahan yang bertujuan menurunkan insidens kanker
payudara dan secara tidak langsung akan menurun angka kematian akibat kanker payudara.
Pencegahan Primodial
Pencegahan primodial yaitu upaya pencegahan yang ditujukan kepada orang sehat yang
memiliki faktor resiko. Upaya yang dimaksudkan dengan menciptakan kondisi pada
masyarakat yang memungkinkan kanker payudara tidak mendapat dukungan dasar dari
kebiasaan, gaya hidup dan faktor resiko lainnya. Pencegahan primodial dilakukan melalui
promosi kesehatan yang ditunjukan pada orang sehat melalui upaya pola hidup sehat.
Pencegahan Primer
Pencegahan primer pada kanker payudara dilakukan pada orang sehat yang sudah
memiliki faktor resiko untuk terkena kanker payudara. Pencegahan primer dilakukan melalui
upaya menghindari diri dari keterpaparan berbagai faktor resiko dan melaksanakan pola
hidup sehat. Konsep dasar dari pencegahan primer adalah menurunkan insiden kanker
d. Mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak serat. Serat akan menyerap zat-zat
yang bersifat karsinigen dan lemak, yang kemudian membawanya keluar melalui feces.
e. Mengkonsumsi produk kedelai serta produk olahan seperti tahu atau tempe. Kedelai
mengandung flonoid yang berguna untuk mencegah kanker dan genestein yang berfungsi
sebagai ektrogen nabati (fitoestrogen). Ektrogen nabati ini akan menempel pada reseptor
estrogen sel-sel epitel saluran kelenjer susu, sehingga akan menghalangi estrogen asli
untuk menempel pada saluran susu yang akan merangsang tumbuhnya sel kanker.
vitamin C, zat antioksidan dan fitokimia, seperti jeruk, wortel, tomat, labu, pepaya,
Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder ditujukan untuk mengobati para penderita dan mengurangi akibat-
akibat yang lebih serius dari penyakit kanker payudara melalui diagnosa dan deteksi dini dan
pemberian pengobatan.
1. Brunner & Suddarth. 2001 . Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol 1 .Jakarta : EGC
2. Brunner & Suddarth. 2001 . Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol 2 .Jakarta : EG
3. Donengoes Marilynn E.2000 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman untuk perencanaan dan
4. Dyayidi.2009 praktik SADARI dikalangan remaja putri dalam hal ini siswa SMA Negeri dan
Swasta.www.eprints.undip.ac.id
5. Nugroho ,Taufan 2011. Asuhan Keperawatan Maternitas,Anak, Bedah, dan Penyakit Dalam
kasus.padang
8. Rasjidi Iman .2009 Deteksi Dini dan Pencegahan Kanker . Jakarta : CV Sagung Seto