PENDAHULUAN
cairan, seperti sebuah balon yang berisi air. Pada wanita, organ yang paling sering
menjadi kista adalah ovarium. Salah satu jenis kista ovarium yang menyerang
Kista dermoid merupakan suatu massa kistik yang dilapisi oleh epitel
gepeng disertai adanya struktur adneksa seperti kelenjar sebasea, rambut, folikel
rambut, serta struktur lain seperti tulang, otot, dan kartilago. Kista dermoid dapat
Kista ini tergolong kista abnormal dimana angka kejadian sekitar 15-45%
dari neoplasma ovarium dan 95% dari semua teratoma ovarium. Pada umumnya
kista dermoid terdapat unilateral pada 88% kasus dan 60% menunjukkan tumor
jinak ovarium. Lebih dari 80% kasus terjadi pada usia reproduksi terutama pada
dekade kedua dan ketiga. Sedangkan pada usia menopause berkisar antara 10-
kesuburan kaum wanita. Kista yang memiliki diameter lebih dari 5 cm dapat
melintir pada saat terjadi kehamilan. Akibatnya, kista pecah dan menimbulkan
1
nyeri sangat hebat. Bila hal itu terjadi, dapat menjadi nekrotik dan bisa
Potensi kista dermoid menjadi ganas relatif kecil, cuma sekitar 1-3%.
terdapat 3 varian kista dermoid yaitu kista epidermoid, kista dermoid dan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ovarium terletak dikedua sisi uterus dalam rongga pelvis. Selama masa
germinal. Stroma ovarium dibagi dalam region kortikal dan medullari, tapi
batas keduanya tidak jelas. Stroma terdiri dari sel-sel spindel menyerupai
terdiri atas cytoplasmic lipid dan dikelilingi oleh suatu serat retikulin.
korteks dilapisi suatu lapisan biasanya ditutupi oleh jaringan ikat kolagen
yang aseluler.
Setiap siklus menstruasi, satu folikel akan berkembang menjadi suatu folikel
grafian, yang mana akan berubah menjadi korpus luteum selama ovulasi.
Medula ovarium disusun oleh jaringan mesenkim yang longgar dan terdiri
3
dari kedua duktus (rete ovarii) dan small clusters yang bulat, sel epiteloid
2.2 Definisi
Kista dermoid adalah teratoma jinak dimana mana struktur-struktur
Teratoma berasal dari bahasa Yunani terato yang berarti “suatu monster” dan
4
onkoma yang menunjukkan “suatu pembengkalan atau massa”. Beragam
fetus yang berasal dari yolk sac. Migrasi normal dari sel-sel germinal
rambut, folikel rambut, serta struktur lain seperti tulang, otot, dan kartilago.
dermoid dan teratoid. Pada jenis epidermoid, kista dilapisi oleh epitel
dilapisi oleh epitel gepeng, juga disertai adneksa seperti rambut, folikel
tertinggi pada usia reproduksi (16-55 tahun). Insiden tertinggi terjadi sekitar
5
usia 30 tahun. Kista dermoid merupakan jenis neoplasma pada ovarium yang
terjadi bilateral pada 10-15% kasus, serta 95% dari semua teratoma ovarium.
antara 11,1% sampai 16,9%. Kista dermoid dapat berubah menjadi ganas
2.4 Etiologi
Penyebabnya saat ini belum diketahui secara pasti. Namun ada salah satu
resiko yaitu:9
1. Faktor genetik/ mempunyai riwayat keluarga dengan kanker ovarium
dan payudara.
2. Faktor lingkungan (polutan zat radio aktif).
3. Gaya hidup yang tidak sehat.
4. Ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron, misalnya akibat
parthenogenesis. Kista ini diduga terjadi karena jaringan dalam telur yang
tidak dibuahi. Perkembangan tidak sempurna dari hasil konsepsi pada akhir
sempurna, seperti rambut, tulang dan lemak. Kista dapat terjadi pada dua
6
indung telur dan biasanya tanpa gejala. Timbul gejala rasa sakit apabila kista
2.5 Patofisiologi
Teratoma tersusun atas berbagai jenis sel parenkimal yang berasal
lebih dari satu lapisan germinal dan sering berasal dari ketiga lapisan. Tumor
ini berasal dari sel-sel totipoten, umumnya pada garis tengah atau paraxial.
Lokasi yang paling sering adalah sakrokoksigeal. Karena berasal dari sel
lokasi gonad yang paling sering terjadi adalah pada ovarium. Sel-sel
pada tubuh, seperti rambut, gigi, lemak, kulit, otot dan jaringan endokrin.
Kista dermoid berasal dari lapisan germ cell yang berdiferensiasi dengan
baik. Awal kelainannya terjadi setelah fase pertama meiotic germ cell.
pemeriksaan radiografi foto perut, selain gigi, dapat dilihat jaringan tulang dan
gambaran padat pada 23% kasus. Kista berukuran kecil, asimptomatik, dan
biasanya hanya ditemukan secara insidentil. Bila kista beukuran besar dapat
memberi gejala penekanan pada panggul yang disertai nyeri. Ruptur kista dapat
7
dikeluarkan. Beberapa gejala yang dapat timbul pada kista dermoid antara lain
adanya nyeri abdomen yang bersifat ringan sampai sedang dan menetap. Torsi
dan ruptur akut biasanya akan menyebabkan nyeri yang hebat. Teraba adanya
mendukung. Gejala pada kandung kemih, gangguan pencernaan dan nyeri pada
berisi rambut.
2. Lapisan Mesoderm
Gigi, kartilago dan struktur trakea.
3. Lapisan Endoderm
Membran mukosa saluran pencernaan.
Dalam pemeriksaan histopatologis 100% teratoma matur terdiri dari lapisan
sepertiga kasus yaitu pada dinding atau dalam rongga kista, kadang-kadang
8
pada mandibula atau maksila yang rudimenter. Tulang, tulang rawan, kista-
kista musinosum, jaringan lemak, jaringan tiroid, dan jaringan otak kadang-
kadang tampak nyata pada beberapa kasus. Pada beberapa studi imaging
jaringan jenis dewasa, biasanya berasal dari semua lapisan germinal, dan
jaringan imatur fetal dapat ditemukan pada jenis kista dermoid tipikal yang
dermal (jaringan saraf perifer dan glial, otak besar, otak kecil, dan pleksus
9
koroid). Turunan mesodermal meliputi otot polos, tulang, gigi, atau lemak.
jaringan tiroid dan kelenjar liur. Jaringan lain yang lebih jarang adalah
seperti terlihat pada teratoma imatur. Kandungan atau isi kista yang terlepas
2.7 Diagnosis
tidak nyaman pada perut bagian bawah. Rasa sakit tersebut akan bertambah
jika kista tersebut terpuntir atau terjadi ruptur. Terdapat juga rasa penuh di
10
terhadap kandung kemih sehingga menyebabkan frekuensi berkemih
menjadi sering.
kista yang besar. Perabaan menjadi sulit pada pasien yang gemuk. Teraba
massa yang kistik, mobile, permukaan massa umumnya rata. Cervix dan
uterus dapat terdorong pada satu sisi. Dapat juga teraba, massa lain,
pasif.13
masa kistik berisi fokus dan material ekogenik dimana distribusinya tidak
merata atau gambaran sebuah area dengan ekogenik kuat berasal dari
jaringan tulang dan gigi. Proses penulangan dan gigi dapat juga dilihat
pada kasus kista dermoid ini. Pada pemeriksaan dengan USG didapatkan
distribusinya tidak merata atau gambaran sebuah area dengan ekogenik kuat
berasal dari jaringan tulang dan gigi. Teratoma kistik dikarakteristikkan bila
11
2. Gambaran ekogenik tipis seperti pita (kilatan garis-garis hiperekoik dan
2.8 Penatalaksanaan
Tindakan laparoskopi atau laparotomi merupakan pilihan
rekurensi 4% dan resiko keganasan sekitar 0,17%-2%. Pada kista dermoid >
jaringan ovarium yang sehat bagi pasien yang masih ingin mempertahankan
tidak diperlukan atau pasien mendekati usia menopause.9 Pada kista dermoid
12
rekurensi lokal. Ruptur harus dicegah oleh karena dapat berakibat
peritonitis.14
Pada kehamilan dengan teratoma matur, penanganan sebaiknya
dilihat dari ukuran kista tersebut serta usia kehamilan. Pada kehamilan
kemungkinan terjadi torsi kista sebesar 19%, ruptur atau pecahnya kista
tumor lebih dari 6cm dan usia kehamilan 16 minggu, maka sebaiknya
ukurannya lebih besar dan dicurigai ada keganasan, maka pendekatan lebih
2.9 Prognosis
Resiko transformasi maligna dijumpai pada 1-3% kasus dan pada
pada satu ovarium pada saat pembedahan dan mempunyai prognosis baik.
setelah didiagnosis.12
2.10 Komplikasi
13
Kista dermoid dapat menimbulkan berbagai komplikasi. Adapun
komplikasi yang sering timbul antara lain perdarahan intra tumor, torsio
kista, ruptur kista, anemia hemolitik serta keganasan. Pada perdarahan intra
utama terjadi pada 3-11% kasus. Resiko terjadinya torsi kista berhubungan
> 5 cm dapat mengalami puntiran. Insiden torsi kista sebesar 16% dan
mempermudah terjadinya rupture adalah torsi kista dan bila terjadi ruptur
membelakangi mekanisme patogenesis dari kejadian ini adalah (1) zat dari
pembentukan antibodi yang bereaksi silang dengan sel darah merah host, (2)
adanya produksi antibodi dari tumor yang secara langsung melawan sel
darah merah host, (3) terlapisnya sel darah merah oleh substansi tumor
pada kista dermoid muncul terutama pada wanita pasca menopause sekitar
1-3%, terbanyak jenis karsinoma sel gepeng, diikuti oleh tumor karsinoid
14
multiforme, neurositoma jenis sentral dan neuroblastoma. Secara
invasif diperkirakan 85% dari keganasan yang timbul pada kista dermoid. 13
Gambar 2.10 Makroskopis dan Mikroskopis Karsinoma Pada Kista
Dermoid
BAB III
KESIMPULAN
15
Teratoma adalah tumor sel germinal yang umumnya terdiri dari beberapa
jenis sel yang berasal dari satu atau lebih dari 3 lapisan germinal endoderm,
mesoderm dan ektoderm. Kista Dermoid dalah satu teratoma yang jinak di mana
gigi dan produk glandula sebasea berwarna putih kuning menyerupai lemak,
Penyebabnya saat ini belum diketahui secara pasti. Namun ada salah satu
yaitu faktor genetik/ mempunyai riwayat keluarga dengan kanker ovarium dan
payudara, faktor lingkungan (polutan zat radio aktif), gaya hidup yang tidak sehat,
Beberapa gejala yang dapat timbul pada kista dermoid antara lain adanya nyeri
abdomen yang bersifat ringan sampai sedang dan menetap. Torsi dan ruptur akut
biasanya akan menyebabkan nyeri yang hebat. Teraba adanya massa atau
hormon, namun belum ada bukti histologis yang mendukung. Gejala pada kandung
Kista dermoid memiliki gambaran masa kistik berisi fokus dan material
ekogenik dimana distribusinya tidak merata atau gambaran sebuah area dengan
ekogenik kuat berasal dari jaringan tulang dan gigi. Proses penulangan dan gigi
16
dapat juga dilihat melalui pemeriksaan radiologi. Pemeriksaaan dengan
ovarium termasuk pada kasus kista dermoid ini. Pada pemeriksaan dengan USG
didapatkan gambaran masa kistik berisi focus dan material ekogenik dimana
distribusinya tidak merata atau gambaran sebuah area dengan ekogenik kuat
terjadi tumor spill dan bisa menyebabkan peritonitis 0,2% serta meningkatkan
0,17%-2%. Pada kista dermoid > 6 cm atau ada riwayat pembedahan dengan
dengan meninggalkan jaringan ovarium yang sehat bagi pasien yang masih ingin
DAFTAR PUSTAKA
17
1. Anwar, M. Baziad, A. Prabowo. RP. Ilmu Kandungan, Edisi Ketiga. Bina
3. Cunningham FG, Gant NF, Leveno KJ, Gilstrap LC, Hauth JC, Wenstrom KD.
4. Junqueira LC, et al, In : Basic Histology, Text & Atlas, 11th ed. Mc graw
LANGE 2011.
5. Adkins ES. Teratomas and other germ cell tumors [homepage on the internet]
18
10. Sastrawinata, Sulaiman. dkk. 2010. Ilmu Kesehatan Reproduksi: Obstetri
11. Clement BP, Young RH. Atlas of Gyne-cologic Surgical Pathology (Second
12. Rosai J. Rosai and Ackerman’s Surgical Pathology Vol. 2 (Ninth Edition).
13. Pernoll’s & ML. Transverse Lie In : Benson & Pernoll handbook of Obstetrics
14. Nogales F. Germ cell tumor of the ovary. In: Haines and Taylor, editors.
19