Anda di halaman 1dari 6

REFLEKSI KASUS

Vulvovaginitis Kandida

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kepaniteraan Klinik dan Melengkapi Salah


Satu Syarat Menempuh Program Pendidikan Profesi Dokter
Bagian Ilmu Kandungan dan Kebidanan RST Bahkti Wira Tamtama Semarang

Disusun oleh:
Maudia Yulinda Rizki
30101607681

Pembimbing :
dr. Arief Soffanto, SpOG

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KANDUNGAN DAN KEBIDANAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2021
A. IDENTITAS
 Nama Pasien            : Ny. F
 Usia                        : 25 tahun
 Jenis kelamin            : Perempuan
 No. CM                    : 01-22-xxx
 Agama                      : Islam
 Pekerjaan                  : Buruh Pabrik
 Alamat                         : Banyumanik, Semarang
 Pendidikan terakhir : SMA
 Status penikahan      : Menikah
 Nama suami : Tn. B
 Pekerjaan : Sekuriti
 Tanggal Masuk         : 10 Desember 2020
 Ruang                       : Poli Obsgyn

B. ANAMNESA
Anamnesa dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 10 Desember 2020
pukul 11.00 WIB di Poli Obsgyn.
 Keluhan Utama
Pasien mengeluhkan keputihan dan gatal.
 Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien P0A0 usia 25 tahun datang ke poli Obsgyn RST Bhakti Wira Tamtama
dengan keluhan keputihan dari daerah kemaluan sejak 1 bulan terakhir. Keputihan
berupa lendir berwarna putih seperti susu namun tidak berbusa dan tidak berbau
yang keluar setiap hari. Satu minggu terakhir pasien lembur bekerja dan keputihan
semakin bertambah banyak, keluhan tersebut sampai membuat pasien merasa tidak
nyaman terlebih saat bekerja, pasien sempat mencoba menggunakan sabun
pembersih kewanitaan namun keluhan tidak berangsur membaik. Selain keputihan
pasien juga mengeluh gatal dan kadang nyeri saat berkemih, keluhan nyeri saat
senggama disangkal, rasa panas disangkal, demam juga disangkal. Dalam sehari
pasien hanya mengganti pakaian dalamnya saat mandi saja (mandi pagi dan mandi
sore/setelah bekerja). Riwayat keluarga yang mengalami keluhan serupa disangkal
dan pasien baru pertama kali mengalami keluhan tersebut.

2
 Riwayat Menstruasi
- Menarche : 13 tahun
- Siklus : teratur, 28 hari
- Lama : 7 hari
- Dismenorrhea : (-)

 Riwayat Pernikahan
Pasien menikah yang pertama kali dengan suami yang sekarang. Usia
pernikahan ± 8 bulan

 Riwayat KB:
Pasien tidak menggunakan KB

 Riwayat Penyakit Dahulu


- Keluhan serupa : disangkal

- Riwayat hipertensi : disangkal


- Riwayat diabetes melitus : disangkal
- Riwayat alergi : disangkal
- Riwayat asma : disangkal
- Riwayat operasi kandungan : disangkal
 Riwayat Penyakit Keluarga
- Riwayat hipertensi : disangkal
- Riwayat penyakit jantung : disangkal
- Riwayat penyakit paru : disangkal
- Riwayat diabetes mellitus : disangkal
- Riwayat penyakit keturunan : disangkal
- Riwayat bayi kembar : disangkal
- Riwayat penyakit menular : disangkal
 Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien bekerja sebagai buruh pabrik, pekerjaan suami adalah sekuriti, kesan
ekonomi : cukup, untuk biaya kesehatan ditanggung pemerintah (BPJS Non-PBI).

3
C. PEMERIKSAAN FISIK
 Status Present
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TB : 158 cm
BB : 56 kg
BMI : 22,4
Vital Sign
- Tekanan Darah : 120/90 mmHg
- Nadi : 96 x/menit
- RR : 20 x/menit
- Suhu : 36,70C
 Status Internus
- Kepala : Mesocephale
- Mata : Conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
- Hidung : Discharge (-), nafas cuping hidung (-)
- Telinga : Discharge (-)
- Mulut : Bibir sianosis (-), bibir kering (-)
- Tenggorokan : Faring hiperemis (-), pembesaran tonsil (-)
- Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-)
- Kulit : Turgor baik, ptekiae (-)
- Mamae : Simetris, tegang (+/+), hiperpigmentasi (+/+)
- Jantung
 Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
 Palpasi : ictus cordis tidak teraba
 Perkusi : redup, batas batas jantung tidak dapat ditentukan karena
terhalang pembesaran pada mammae

 Auskultasi : suara jantung I dan II murni, reguler, suara tambahan (-)


- Paru
 Inspeksi : hemithorax dextra dan sinistra simetris

4
 Palpasi : stemfremitus dextra dan sinistra sama
 Perkusi : sonor seluruh lapang paru
 Auskultasi : suara dasar vesikuler, suara tambahan (-)

- Extremitas
Superior Inferior
Oedem -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
Varises -/- -/-
Reflek fisiologis +/+ +/+
Reflek patologis -/- -/-

- Status Ginekologi

Eksterna : Inspeksi  lendir darah (-), labium mayor oedema dan eritem (+),
vulva edem (-), fluor albus (+) tidak berbau warna putih seperti susu.

Interna (VT)
• Dinding vagina licin dalam batas normal, rugae (+), massa (-).
• Porsio licin, ukuran sebesar ibu jari tangan, kenyal, teraba jaringan (-),
nyeri goyang portio (-), pembukaan OUE (-).
• Corpus uteri sebesar telur ayam dan konsistensi kenyal, nyeri tekan (-),
posisi antefleksi.
• Adneksa paramaetrium dalam batas normal, massa (-), nyeri tekan (-)
• Cavum douglass tidak terdapat penonjolan
Inspikulo
• Cairan vagina : tampak cairan yang berada di sisi-sisi lateral vagina,
berwarna putih, kental, bergumpal seperti susu pecah dan jumlah
sedikit. Setelah dibersihkan dengan menggunakan tampon tang dan
kassa steril, tidak tampak cairan atau sekret yang keluar dari serviks.
• Dinding vagina : warna tampak sedikit hiperemis, permukaan licin
tidak berbenjol-benjol
• Portio/ cervix : warna tidak hiperemis, ukuran normal sebesar ibu jari
tangan, permukaan licin tidak ada benjolan.

5
• OUE : tertutup

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Usulan pemeriksaan KOH 10% : diharapkan akan ditemukan adanya pseudohifa

E. RESUME
Pasien P0A0 usia 25 tahun datang dengan keluhan keputihan sejak 1 bulan yang lalu.
Keputihan berwarna putih seperti susu, kental, cukup banyak dan tidak berbau. Satu
minggu terakhir pasien lembur kerja dan keluhan semakin bertambah hingga
mengganggu aktivitas sehari – hari, pasien sempat mencoba menggunakan sabun
pembersih kewanitaan tetapi keluhan tidak berkurang. Keluhan lain: gatal (+) nyeri saat
berkemih (+) demam (-). Dalam sehari hanya mengganti pakaian dalamnya saat mandi
saja (mandi pagi dan mandi sore/setelah pulang bekerja). Dari pemeriksaan fisik dalam
didapatkan vulva: eritem (+), vagina: eritem (+) bercak putih (+)
F. DIAGNOSA
G0P0A0 25 tahun dengan vulvovaginitis suspek kandidiosis
G. TATALAKSANA
 Flukonazol 150 mg dosis tunggal

 Cetirizine tab 10 mg 1x1

 Klotrimazol 1% cream s.u.e

H. EDUKASI
 Pola hidup sehat yaitu diet yang seimbang, olah raga rutin, istirahat cukup, hindari
rokok dan alkohol serta hindari stres berkepanjangan.

 Selalu menjaga kebersihan daerah pribadi dengan menjaganya agar tetap kering dan
tidak lembab misalnya dengan menggunakan celana dengan bahan yang menyerap
keringat, hindari pemakaian celana terlalu ketat.

 Biasakan untuk mengganti pembalut, pantyliner pada waktunya untuk mencegah


bakteri berkembang biak.

 Biasakan membasuh dengan cara yang benar tiap kali buang air yaitu dari arah depan
ke belakang.
I. KESIMPULAN
Pasien usia 26 tahun P0 A0 dengan vulvovaginitis suspek Kandidiosis telah diberikan
terapi antifungi. Pasien diperbolehkan pulang hari itu juga.

Anda mungkin juga menyukai