a. Unsur Pelaku
b. Unsur Korban
c. Unsur Perbuatan
Tujuan Pemeriksaan Terhadap
Korban Pada Kasus Perkosaan
Mengungkap apakah betul korban
seorang perempuan
Mengungkap apakah betul telah terjadi
senggama
Mengungkap identitas laki-laki yang
menyetubuhi
Mengungkap apakah betul telah terjadi
kekerasan fisik
Tujuan Pemeriksaan Terhadap
Tersangka Pada Kasus Perkosaan
Mengungkap apakah tersangka
benar-benar laki-laki
Mengungkap apakah tersangka
TIDAK !
Tugas Dokter Dalam Kasus Delik
Kesusilaan
membuktikan adanya persetubuhan
membuktikan adanya kekerasan
membuktikan adanya tanda kedewasaan
Tanda Persetubuhan
a. Tanda langsung
Cekikan di leher
Pukulan pada kepala
Obat-obatan yang dapat mengakibatkan
korban tak sadar
Beda Celah Bawaan pada Selaput
Dara
Ruptur Akibat Persetubuhan
Pemeriksaan Dari Tubuh Tersangka
Perlawanan dari korban
- Luka akibat cakaran kuku korban
- Jejas gigitan dari korban
Pemeriksaan ada tidaknya sel epitel
vagina pada glans penis
Pemeriksaan sekret uretra untuk
menentukan adanya penyakit kelamin
Pemeriksaan terhadap kemampuan
ereksi penis dilakukan apabila tersangka
menyangkal dapat melakukan
persetubuhan karena impotensi
Pemeriksaan Dari Pakaian
Tersangka
Dicari adanya bercak semen, darah
Adakah robekan
Adakah rambut kelamin korban pada
pakaian tersangka
Cara Pemeriksaan Sel Epitel Vagina
Menekankan kaca obyek pada glans
penis
Diletakkan terbalik di atas cawan yang
berisi larutan lugol
Sitoplasma epitel vagina akan berwarna
coklat tua karena mengandung glikogen
Memastikan Sel Epitel Vagina
Wanita
Barr bodies
Pengambilan Sampel Cairan
Mani
Forniks posterior
Vestibulum
Tujuan Mencari Barang Bukti
Medik Pada Kasus Tindak Pidana
Informasi proses terjadinya
kejahatan
Identitas pelaku dan korban
Barang Bukti Medik Dari Tubuh
Pelaku
Sperma
Rambut kelamin
Darah
Gigi
Jejas gigit
Air liur
Pemeriksaan Untuk Cairan Mani
Reaksi Florens
Reaksi Berberio
Hal-hal yang memungkinkan tidak
ditemukannya spermatozoa pada
pemeriksaan :
Test Benzidine
Test Luminol
Test Teichman
Test Takayama
Rambut Manusia vs Rambut Hewan