Anda di halaman 1dari 36

KEJAHATAN SEKSUAL

 Perbuatan cabul (289, 290, 293 KUHP)

 Zinah, gendak, overspel (284 KUHP)

 Persetubuhan yang melawan hukum


(285 - 288, 291, 294 KUHP)
DEFINISI PERSETUBUHAN
Perpaduan antara dua alat kelamin yang
berlainan jenis guna memenuhi kebutuhan
biologis yaitu kebutuhan seksual.
Syarat Persetubuhan Yang Legal
Menurut Hukum
 Ada izin atau consent dari wanita yang
disetubuhi
 Wanita tersebut sudah cukup umur
 Sehat akalnya
 Tidak sedang dalam keadaan terikat
perkawinan dengan laki-laki lain
 Bukan anggota keluarga terdekat
PENENTUAN SECARA BIOLOGIS

Perempuan yang mampu dikawini adalah


bila ia telah siap untuk dapat memberikan
keturunan, yang dapat diketahui dari
menstruasi.
Ikatan perkawinan tidak dimasukkan
dalam syarat-syarat senggama legal
menurut hukum karena ikatan perkawinan
itu sendiri dapat secara langsung diangap
sebagai izin (consent) bagi suami untuk
melakukan persetubuhan dengan istrinya
Pasal 288 KUHP
Persetubuhan di dalam perkawinan yang
merupakan kejahatan bila seorang suami
melakukan persetubuhan dengan
isterinya yang belum mampu kawin
dengan mengakibatkan luka-luka, luka
berat atau mengakibatkan kematian.
Pasal 285 KUHP
Definisi perkosaan di Indonesia adalah
tindak pidana yang dilakukan dengan
kekerasan atau ancaman kekerasan oleh
laki-laki terhadap perempuan yang bukan
isterinya dengan paksaan untuk
melakukan persetubuhan intravaginal.
MALE CRIME
Pembuat UU masih menganut konsep
offence against property yaitu perempuan
ditempatkan sebagai obyek kepemilikan
bagi orang tua atau suaminya. Ditinjau
dari segi biologik, laki-laki hanya dapat
melakukan persetubuhan secara aktif
sehingga diragukan dapat mengalami
respon seksual dalam keadaan tekanan.
Pembuktikan Kasus Perkosaan

a. Unsur Pelaku
b. Unsur Korban
c. Unsur Perbuatan
Tujuan Pemeriksaan Terhadap
Korban Pada Kasus Perkosaan
 Mengungkap apakah betul korban
seorang perempuan
 Mengungkap apakah betul telah terjadi
senggama
 Mengungkap identitas laki-laki yang
menyetubuhi
 Mengungkap apakah betul telah terjadi
kekerasan fisik
Tujuan Pemeriksaan Terhadap
Tersangka Pada Kasus Perkosaan
 Mengungkap apakah tersangka
benar-benar laki-laki
 Mengungkap apakah tersangka

dapat melakukan senggama


(tidak impoten)
Apakah dokter dapat menentukan
?adanya paksaan pada kasus perkosaan

TIDAK !
Tugas Dokter Dalam Kasus Delik
Kesusilaan
 membuktikan adanya persetubuhan
 membuktikan adanya kekerasan
 membuktikan adanya tanda kedewasaan
Tanda Persetubuhan
a. Tanda langsung

b. Tanda tidak langsung


Robekan Selaput Dara
Faktor Yang Mempengaruhi
Pembuktian Adanya Persetubuhan
 Besarnya penis dan derajat penetrasinya
 Bentuk dan elastisitas selaput dara
(hymen)
 Ada tidaknya ejakulasi dan keadaan
ejekulat itu sendiri
 Posisi persetubuhan
 Keaslian barang bukti serta waktu
pemeriksaan
Perkiraan Saat Terjadinya
Persetubuhan
 4-5 jam post coital
dalam liang vagina masih dapat
bergerak
 24-36 jam post coital

 7-10 hari post coital


Syarat Pemeriksaan Pada Korban
Perkosaan
 Permintaan tertulis dari polisi yang
berwenang
 Korban diantar polisi sebagai pemastian
identitas
 Ijin tertulis dari korban atau keluarga
 Saksi
Tanda Kekerasan Pada Korban Kejahatan
Seksual Di Luar Alat Kelamin

 Cekikan di leher
 Pukulan pada kepala
 Obat-obatan yang dapat mengakibatkan
korban tak sadar
Beda Celah Bawaan pada Selaput
Dara
Ruptur Akibat Persetubuhan
Pemeriksaan Dari Tubuh Tersangka
 Perlawanan dari korban
- Luka akibat cakaran kuku korban
- Jejas gigitan dari korban
 Pemeriksaan ada tidaknya sel epitel
vagina pada glans penis
 Pemeriksaan sekret uretra untuk
menentukan adanya penyakit kelamin
Pemeriksaan terhadap kemampuan
ereksi penis dilakukan apabila tersangka
menyangkal dapat melakukan
persetubuhan karena impotensi
Pemeriksaan Dari Pakaian
Tersangka
 Dicari adanya bercak semen, darah
 Adakah robekan
 Adakah rambut kelamin korban pada
pakaian tersangka
Cara Pemeriksaan Sel Epitel Vagina
 Menekankan kaca obyek pada glans
penis
 Diletakkan terbalik di atas cawan yang
berisi larutan lugol
 Sitoplasma epitel vagina akan berwarna
coklat tua karena mengandung glikogen
Memastikan Sel Epitel Vagina
Wanita
Barr bodies
Pengambilan Sampel Cairan
Mani
 Forniks posterior

 Vestibulum
Tujuan Mencari Barang Bukti
Medik Pada Kasus Tindak Pidana
 Informasi proses terjadinya
kejahatan
 Identitas pelaku dan korban
Barang Bukti Medik Dari Tubuh
Pelaku
 Sperma
 Rambut kelamin
 Darah
 Gigi
 Jejas gigit
 Air liur
Pemeriksaan Untuk Cairan Mani

 Reaksi Florens

 Reaksi Berberio
Hal-hal yang memungkinkan tidak
ditemukannya spermatozoa pada
pemeriksaan :

Pemerkosa menderita azoospermia


Telah menjalani vasektomi
Pemeriksaan Bercak Darah

 Test Benzidine
 Test Luminol
 Test Teichman
 Test Takayama
Rambut Manusia vs Rambut Hewan

Pemeriksaan indeks medula

Anda mungkin juga menyukai