PENDAHULUAN
Payudara memiliki ukuran yang tidak selalu sama besar, selalu terdapat
sedikit perbedaan. Adakalanya yang sebelah tidak berkembang sesempurna
yang sebelahnya. Ini tidak perlu dikhawatirkan sebagai suatu hal yang
patologik.
Payudara pada wanita menonjol mulai dari iga II/III sampai ke VI/VII
dan dari dekat pinggir sternum sampai garis axillaris anterior. Tetapi jaringan
payudara yang sebenarnya lebih luas lagi, ia bisa sampai klavikula sebagai
suatu lapisan jaringan tipis dan ke medial sampai garis median, ke lateral
sampai pinggir musculus latissimus dorsi. Sebagai tonjolan payudara itu terdiri
dari jaringan lemak.
1
memebedakannya dengan dari penyakit lain yang berhubungan dengan
payudara, dibutuhkan pengetahuan tentang Mamma Aberans itu sendiri dan
kemampuan untuk mendiagnosa serta penatalaksanaan awal dengan baik
penyakit tersebut.
2
BAB II
LAPORAN KASUS
1. IDENTIFIKASI
Nama : Ny.S
Usia : 41 tahun
Alamat : Rajabasa
Agama : Islam
2. ANAMNESIS
Keluhan Utama:
Keluhan tambahan:
3
semakin lama semakin membesar dan saat ini ukuran benjolan sebesar telur itik
dan muncul nyeri yang hilang timbul. Os mengaku awalnya benjolan muncul
saat Os hamil anak pertamanya yang sekarang sudah berusia 15 tahun. Os
memiliki riwayat memakai KB suntik rutin setiap 3 bulan sekali dan tidak
pernah menstruasi.
Riwayat terakhir menyusui sejak 15 tahun yang lalu, mual muntah tidak
ada, dan tidak terjadi penurunan berat badan. Keluhan demam disangkal, Buang
Air Besar dalam batas normal, dan Buang Air Kecil dalam batas normal.
Riwayat Keluarga :
3. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
Dehidrasi : (-)
4
Suhu : 35,70 C
Kulit
Warna sawo matang, turgor kembali cepat, ikterus pada kulit (-), sianosis (-),
scar pada dada (-), scar pada aksila (-), scar pada abdomen (-), dan scar pada
glutea (-), keringat umum(-), keringat setempat (-), pucat pada telapak tangan
dan kaki (-).
Pembesaran KGB pada daerah aksila (-), pembesaran KGB pada daerah leher (-
), pembesaran KGB pada daerah inguinal (-), dan pembesaran KGB pada
daerah submandibula (-), nyeri tekan KGB(-).
Kepala
Bentuk kepala normal, lonjong, simetris, ekspresi normal, dan deformitas (-)
Rambut
Mata
Hidung
Bagian luar tidak ada kelainan, septum deviasi (-), tulang-tulang dalam
perabaan baik, tidak ditemukan penyumbatan,epistaksis (-/-), sekret (-),
pernapasan cuping hidung(-).
Telinga
5
Bentuk telinga normal, simetris, serumen (-/-), tophi (-), nyeri tekan processus
mastoideus (-),pendengaran baik.
Mulut
Bibir sianosis (-), mukosa mulut normal, tonsil tidak ada pembesaran, papila
lidah normal, pucat pada lidah (-), tyfoid tongue (-), atrofi papil (-), gusi
berdarah (-), stomatitis (-), rhagaden (-), bau pernapasan khas (-), faring tidak
ada kelainan, karies gigi (-), langit-langit normal, bau nafas aseton (-).
Leher
Bentuk simetris, trakea di tengah, pembesaran kelenjar tiroid tidak ada, JVP (5-
2) cmH 2 O, kaku kuduk (-), tortikolis (-), pembesaran kelenjar limfe (-).
Thorax
Paru-paru
6
Jantung
Abdomen
Nyeri tekan (-), hepar tidak teraba, lien tidak teraba, turgor kulit
P:
normal.
Tympani
P:
Bising usus (+) normal
A:
Alat kelamin :
Tidak diperiksa
7
Extremitas atas :
Gerakan bebas, kekuatan+5, nyeri sendi (-), edema(-), jaringan parut (-),
pigmentasi normal, akral hangat, turgor normal, clubbing finger (-).
Extremitas bawah:
Gerakan bebas, kekuatan + 5, jaringan parut (-), edema (-), pigmentasi normal,
akral hangat, turgor normal.
Inspeksi : ukuran sebesar telur bebek ( 7x4 cm), sewarna dengan kulit,
permukaan rata.
Hematologi:
8
- Limfosit : 24 (N: 20-40)
- Monosit : 10 (N: 2-8)
II.7 PENATALAKSANAAN
IVFD RL 20 tetes per menit.
Ceftriaxone 2x1 gram.
Ketorolac 3x30 mg.
Ranitidine 2x1 amp.
Biopsi
II.9 PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia et bonam
Quo ad functionam : dubia et bonam
9
BAB III
ANALISIS KASUS
III.1 Definisi
10
mamma aberrans memiliki berbagai tingkat ekspresi klinis termasuk jaringan
payudara dengan putting tanpa memiliki areola, jaringan kelenjer dengan areola
tapi tanpa putting, atau hanya dengan jaringan payudara bukan merupakan
areola atau nipple.
b. Jaringan payudara tanpa areola tapi dengan puting dan jaringan kelenjar.
11
kontrol hormon normal dan dapat menjadi klinis yang jelas saat perempuan
memasuki masa puber atau selama kehamilan. Payudara ektopik dengan
kompleks areolar lengkap akan berfungsi sebagai payudara normal, termasuk
menyusui. Gejala pada jaringan payudara aksila dilaporkan memburuk dengan
kehamilan berikutnya, menyebabkan rasa sakit meningkat dan iritasi lokal.
Namun, beberapa studi menunjukkan bahwa jaringan mungkin tanpa gejala.
12
jaringan awal karena diagnosis klinis tidak dapat diandalkan. Jika ditemani oleh
kompleks puting-areolar, massa mungkin tidak salah didiagnosis sebagai
lipoma, kelenjer getah bening, kista sebasea, atau suppurativa hidradenitis.
Mamma aberans beresiko untuk menjadi jinak ataupun ganas. Diagnosa
dilaporkan termasuk penyakit fibrokistik, mastitis, fibroadenoma, hyperplasia
atipikal, dan karsinoma. Penyakit keganasan yang paling sering dilaporkan
adalah infiltrating ductal carcinoma (79%), diikuti oleh meduler dan karsinoma
lobuler (9,5%).
13
sepanjang milk lines, kemungkinan adanya jaringan payudara harus
dipertimbangkan. Massa tersebut, misalnya di ketiak, mungkin pada
pemeriksaan awal keliru untuk kelenjer getah bening yang membesar. Sejumlah
kasus kanker payudara yang timbul pada jaringan payudara ektopik telah
dilaporkan.
14