Anda di halaman 1dari 44

STRUMA NODUSA NON TOKSIK

Roshynta Linggar Andatu


20174011156
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny. M
• Umur : 29 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat : Kasihan Tamantirto
Bantul
• Masuk Rawat Inap : 08 Januari 2018
• Diagnosa Masuk : Struma Nodusa Non
Toksik
ANAMNESA
• Keluhan Utama
Sulit menelan dan tenggorokan terasa terdesak sejak 1
MSMRS

• Riwayat Penyakit Sekarang


Os datang dengan keluhan sulit menelan, terasa ada
yang mengganjal dan mendesak di tenggorokan sebelah
kanan sejak 1MSMRS. Benjolan di tenggorokan ada sejak
tahun 2014 dan semakin membesar sehingga mengganggu
aktifitas dan penampilan. Nyeri dirasakan belum begitu
memberat, kemerahan (-), keluar cairan dari benjolan (-),
sesak (-), nyeri kepala berputar (-), nafsu makan sedikit
berkurang, mual muntah (-), BAB BAK tidak ada keluhan.
ANAMNESA
• Riwayat Penyakit Dahulu
Asma (+) terakhir kambuh 3 tahun yll
Riwayat kuretase (+)
Alergi obat (-)
Alergi makanan (-)
• Riwayat Penyakit Keluarga
Vertigo  Ayah
• Riwayat Sosial
Pasien adalah seorang penjahit, mempunyai 2 anak,
menstruasi normal, pola makan tidak teratur, merokok
(-), alkohol (-).
PEMERIKSAAN FISIK
• Vital sign Epistaksis (-/-) • Abdomen
KU : sedang, CM Datar
TD : / mmHg • Mulut Peristaltik (+) normal
Nadi : x/ menit Gusi berdarah (-) Nyeri Tekan (-)
Respirasi : x/ menit Lidah kotor (-)
Suhu : ºC Faring hiperemis (-) • Ekstremitas
Akral hangat (+) nadi
• Mata • Thorax kuat
Conjunctiva anemis Simetris, Retraksi (-) CRT <2 detik
(-/-) Pulmo : Edema (-)
Sklera ikterik (-/-) SDV (+/+), Ronkhi (-/-), Rash (-)
Wheezing (-/-) Rumple Leed (-)
• Hidung Cor :
Discharge (-/-) S1 S2 reguler, BJ (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi Leher Palpasi Leher
Benjolan di leher (+) kanan Ukuran ± 5cm
Bentuk bulat Bentuk bulat lonjong mendatar
Jejas (-) Konsistensi kenyal
Luka (-) Nyeri tekan (-)
Cairan (-) Simetris sebelah kanan
Eritem (-) Teraba hangat (-)
Gerakan ketika menelan (+)
Limfadenitis (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hemoglobin 11.6 12.0-16.0

Leukosit 6.91 4.00-11.00


Control PPT 15.2 11.0-16.0
Eritrosit 4.48 4.00-5.00
Control APTT 36.1 28.0-36.5
Trombosit 245 150-450

Hematokrit 35.2 36.0-46.0 Ureum 13 17-43


Creatinin 0.61 0.60-1.10

Eosinofil 0 2-4
Basofil 0 0-1 GDS 100 80-200
Batang 4 2-5
Segmen 62 51-67 Natrium 139.7 137.0-145.0
Limfosit 24 20-35
Kalium 3.82 3.50-5.10
Monosit 10 4-8

Klorida 104.8 98.0-107.0


PEMERIKSAAN PENUNJANG
• RO thorax
Pulmo dan cor normal

• RO vertebrae cervical AP Lateral


Soft tissue mass di colli dextra dengan deviasi trachea ke sinistra
Tak tampak penyempitan airway
Tak tampak kelainan pada vertebra cervical

• USG Thyroid
Thyroid dextra : ukuran membesar (6.18 cm x 4.83 cm x 7.1 cm) tampak multiple
nodul dengan ukuran bervariasi, tak tampak kalsifikasi maupun hypervascularisasi
intralesi, diameter terbesar lesi 2.88 cm

Kesan : Struma nodusa dextra, tak tampak tanda malignancy


Tak tampak kelainan pada thyroid sinistra
PENATALAKSANAAN
• Infus RL 20 tpm
• Injeksi Ceftriaxon 1gr/12 jam
• Pamol 3x500
• Injeksi Ketorolac 500mg/12 jam
• Injeksi Methylprednisolone 62,5 mg (sebelum
Op)
• Operasi tanggal 12 Januari 2018
• Post Op diet tinggi protein
STRUMA
DEFINISI
• Struma disebut juga goiter adalah suatu
pembengkakan pada leher oleh karena
pembesaran kelenjar tiroid akibat kelainan
glandula tiroid dapat berupa gangguan fungsi
atau perubahan susunan kelenjar dan
morfologinya.

• Struma nodusa non toksik adalah pembesaran


kelenjar tiroid yang secara klinik teraba nodul
satu atau lebih tanpa disertai tanda-tanda
hipertiroidisme
EMBRIOLOGI
ANATOMI LEHER
ANATOMI KELENJAR TIROID
ANATOMI
FISIOLOGI
• Iodida anorganik (bahan baku hormon tiroid)
diserap saluran cerna  kelenjar tiroid
mentransport yodium ke sitoplasma 
dipekatkan 30-40x  afinitas tinggi di jaringan
tiroid  iodida anorganik teroksidasi  bentuk
organik (bagian dari tirosin) dalam tiroglobulin 
monoiodotirosin (MIT) atau diiodotirosin (DIT) 
berkonjugasi  T3 atau T4  disimpan di dalam
kelenjar tiroid  T4 dilepas ke sirkulasi dan
sisanya dalam kelenjar  deiodinasi  daur
ulang
FISIOLOGI
• Hormon tiroid di sirkulasi terikat protein (globulin
: thyroid-binding globulin/ TBG atau prealbumin
pengikat tiroksin : thyroxine-binding
prealbumine/ TBPA)
• Kebutuhan T3 dan T4 tinggi  sel folikel ingesti
koloid secara pirositosis  T3 dan T4 dilepas dari
tiroglobulin dibantu enzim lisosomal  difusi ke
sirkulasi darah  ditranspor dalam bentuk
kombinasi kimiawi dengan protein dalam plasma
FISIOLOGI
• Sekresi hormon tiroid oleh thyroid stimulating
hormone (TSH), dihasilkan lobus anterior
kelenjar hipofisis.
• Berpengaruh terhadap jaringan/ organ tubuh
yang berhubungan dengan metabolisme sel
• Sel parafolikular penghasil kalsitonin
• Kalsitonin : polipeptida yang mengatur
metabolisme kalsium  menurunkan kadar
kalsium serum (terhadap tulang)
KLASIFIKASI STRUMA
1. Fisiologis
a. Eutiroidisme : suatu keadaan hipertrofi pada kelenjar
tiroid yang disebabkan stimulasi kelenjar tiroid yang
berada di bawah normal sedangkan kelenjar hipofisis
menghasilkan TSH dalam jumlah yang meningkat.
b. Hipotiroidisme : kelainan pada hipotalamus,
kerusakan hipofisis, defisiensi iodium, penggunaan
antitiroid, dan tiroiditis
c. Hipertiroidisme : struma difus toksik, struma nodusa
toksik, pengobatan berlebihan dengan tiroksin,
permulaan tiroiditis, struma ovarium, metastasis
ekstensif karsinoma tiroid diferensiasi baik
KLASIFIKASI STRUMA
2. Klinis (American society for Study of Goiter )
• Struma Toksik
a. Difus toksik (menyebar luas ke jaringan lain)
b. Nodus toksik (teraba satu/ lebih benjolan 
struma multinoduler toksik)
• Struma Non Toksik
a. Difus toksik
b. Nodus toksik
KLASIFIKASI NODUL TIROID
Benigna
- Follicular adenoma
- Lain-lain : Hurtle cell adenoma, teratoma
KLASIFIKASI NODUL TIROID
Maligna
Karsinoma Tiroid Papiler Karsinoma Tiroid
Folikuler

Tumbuh lambat Tumbuh lambat

Diferensiasi baik Diferensiasi baik

Metastasis secara limfogen Metastasis secara


hematogen (paling sering
ke tulang dan paru-paru)
KLASIFIKASI NODUL TIROID
Maligna
Karsinoma Tiroid Meduller Karsinoma Anaplastik

Berasal dari sel parafolikuler Tumbuh cepat

Terdiri dari amiloid Invasi ke struktur sekitar (muskulus,


trakea, dan vaskuler)

Bersifat padat, keras, dan nodular Banyak mengalami mitosis

Terjadi bersama gangguan hormonal Metastasis jauh


(feokromositoma)

Terapi kombinasi radiasi, kemoterapi


dan operatif tidak memberikan hasil
yang baik
KLASIFIKASI NODUL TIROID
Non epithelial tumors - Solid cell nest
maligna - Ectopic thyroid tissue
- Fibrosarkoma - Thyroiditis :
Malignant lymphomas hashimoto thyroiditis,
Tumor-like lession de Quervain
- Hiperplastik goiter : thyroiditis, Riedel’s
graves disease, thyroiditis
plummer disease
- Thyroid cystic
Folikular adenoma Hurtle Cell Adenoma
Teratoma
ETIOLOGI
• Defisiensi iodium
a. Sedang <50 mcg/d
b. Berat <25 mcg/d
• Kelainan metabolik kongenital
a. Makanan atau sayur jenis Brassica
b. Obat-obatan
c. Agen lingkungan
• Hiperplasi dan involusi kelenjar tiroid
• Dishormonogenesis
• Riwayat radiasi kepala dan leher
PATOFISIOLOGI
PENEGAKAN DIAGNOSIS
• Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
Nyeri?
Keras atau lunak?
Ukuran?
Permukaan rata atau berbenjol?
Tunggal atau ganda?
Batas tegas?
Mobilitas nodul?
PENEGAKAN DIAGNOSIS
• Laboratorium
1. T3, T4, TSH
2. Kalsitonin (tumor marker pada karsinoma
medular)
3. Human thyroglobulin tera (penanda
karsinoma deferensiasi baik, tumor residif)
PENEGAKAN DIAGNOSIS
• Radiologi
1. Ro thorax posisi AP
2. USG
• Sidik tiroid
• FNAB
• Histopatologi
RO THORAX
Normal Abnormal
USG
Normal Abnormal
KLASIFIKASI KLINIK TNM
• T Tumor Primer
• Tx Tumor primer tidak dapat dinilai
• T0 Tidak didapat tumor primer
• T1 Tumor dengan ukuran terbesar 2 cm atau kurang masih terbatas pada tiroid
• T2 Tumor dengan ukuran terbesar lebih dari 2 cm tetapi tidak lebih dari 4 cm masih terbatas pada
tiroid
• T3 Tumor dengan ukuran terbesar lebih dari 4 cm masih terbatas pada tiroid atau tumor ukuran
berapa saja dengan ekstensi ekstra tiroid yang minimal (misalnya ke otot sternotiroid atau jaringan
lunak peritiroid)
• T4a Tumor telah keluar kapsul tiroid dan menginvasi ke tempat berikut : jaringan lunak subkutan,
laring, trakhea, esofagus, n.laringeus
• T4b Tumor menginvasi fasia prevertebra, pembuluh mediastinal atau arteri karotis
• T4a* (karsinoma anaplastik) Tumor (ukuran berapa saja) masih terbatas pada tiroid#
• T4b* (karsinoma anaplastik) Tumor (ukuran berapa saja) berekstensi keluar kapsul tiroid$

Catatan : Tumor multifokal dari semua tipe histologi harus diberi tanda (m) (ukuran terbesar
menentukan klasifikasi), contoh : T2(m)
*Semua karsinoma tiroid anaplastik/undifferentiated termasuk T4
#Karsinoma anaplastik intratiroid – resektabel secara bedah
$Karsinoma anaplastik ekstra tiroid irresektabel secara bedah
KLASIFIKASI KLINIK TNM
• N Kelenjar Getah Bening Regional
• Nx Kelenjar Getah Bening tidak dapat dinilai
• N0 Tidak didapat metastasis ke kelenjar getah bening
• N1 Terdapat metastasis ke kelenjar getah bening
• N1a Metastasis pada kelenjar getah bening cervical
Level VI (pretrakheal dan paratrakheal, termasuk
prelaringeal dan Delphian)
• N1b Metastasis pada kelenjar getah bening cervical
unilateral, bilateral atau kontralateral atau ke kelenjar
getah bening mediastinal atas/superior
KLASIFIKASI KLINIK TNM
• M Metastasis jauh
• Mx Metastasis jauh tidak dapat dinilai
• M0 Tidak terdapat metastasis jauh
• M1 Terdapat metastasis jauh
DIAGNOSA PADA PASIEN
• Struma nodusa non toksik dextra T4aN0M0
• Asma bronchial
CURIGA GANAS BILA
- Usia penderita dibawah 20 tahun atau diatas 50
tahun
- Ada riwayat radiasi leher pada masa anak-anak
- Disfagia, sesak nafas, dan perubahan suara
- Nodul soliter, pertumbuhan cepat dan konsistensi
keras
- Ada pembesaran kelenjar getah bening leher
(jugular, servikal, atau submandibular)
- Ada tanda-tanda metastasis jauh
PENATALAKSANAAN
• Kapsul minyak beriodium terutama bagi penduduk di daerah endemik sedang dan
berat
• Edukasi : merubah prilaku masyarakat, dalam hal pola makan dan
memasyarakatkan pemakaian garam beriodium
• Penyuntikan lipidol
Sasaran penyuntikan lipidol adalah penduduk yang tinggal di daerah endemik
diberi suntikan 40% tiga tahun sekali dengan dosis untuk orang dewasa dan anak
di atas enam tahun 1 cc, sedang kurang dari enam tahun diberi 0,2 cc –0,8 cc.
• Tindakan operasi (strumektomi)
Pada struma nodosa non toksik yang besar dapat dilakukan tindakan operasi bila
pengobatan tidak berhasil, terjadi gangguan misalnya : penekanan pada organ
sekitarnya, indikasi, kosmetik, indikasi keganasan yang pasti akan dicurigai.
• L-tiroksin selama 4-5 bulan
Preparat ini diberikan apabila terdapat nodul hangat, lalu dilakukan pemeriksaan
sidik tiroid ulang. Apabila nodul mengecil, terapi dianjutkan apabila tidak mengecil
bahkan membesar dilakukan biopsy atau operasi
• Biopsy aspirasi jarum halus
Dilakukan pada kista tiroid hingga nodul kurang dari 10mm
INDIKASI OPERATIF STRUMA

Malignancy
Penekanan trakea
Fungsional
Kosmetik

Anda mungkin juga menyukai