Anda di halaman 1dari 42

Nama Umur

Asal pengirim Tanggal

USG NoPemeriksaan

Klinis : -

Hepar :
Ukuran tidak membesar, sudut tajam, permukaan rata, tekstur parenkim homogen
halus, kapsul tidak menebal, tidak tampak bayangan nodul / massa. Vena porta dan
vena hepatika tidak melebar. Vena gastrika sinistra (coronary vein) tidak melebar.Tidak
tampak koleksi cairan di sekitarnya.
Kandung empedu :
Besar normal, dinding normal, tidak tampak batu / sludge.
Duktus biliaris intra / ekstrahepatal: tidak melebar, tidak tampak bayangan hiperekhoik
dengan acoustic shadow.
Spleen :
Ukuran tidak membesar, tekstur parenkim homogen halus, tidak tampak nodul / massa.
Vena lienalis tidak melebar.
Pankreas :
Besar normal, kontur normal, tekstur parenkim homogen, tidak tampak massa /
kalsifikasi. Duktur pankreatikus tidak melebar.
Ginjal kanan-kiri :
Ukuran normal, kontur normal, parenkim normal, intensitas gema normal. Batas tekstur
parenkim dengan central echocomplek normal. Tidak tampak bayangan hiperekhoik
dengan acoustic shadow. Sistem pelvokalises tidak melebar. Ureter tidak terdeteksi.
Vesica urinaria:
Volume . . . cc, dinding tidak menebal, reguler, tidak tampak bayangan hiperekhoik
dengan acoustic shadow/massa.
Uterus :
Ukuran normal, kontur normal, tekstur parenkim homogen. Ovarium kanan dan kiri
tidak terdeteksi.
Prostat :
Ukuran tidak membesar, tekstur parenkim homogen. Tidak tampak protrusio prostat ke
dalam vesica urinaria. Residu urine : . . . cc.
Scan Paraaorta/Parailiaka :
Tidak tampak bayangan nodul hipoekhoik.

Kesan :
 Tidak tampak pembesaran KGB paraaorta/parailiaka.
 USG hepar, kandung empedu, spleen, pankreas, ginjal kanan/kiri, vesica
urinaria, dan prostat/uterus saat ini tak tampak kelainan.

Terima kasih atas kepercayaan rekan sejawat.


Salam Sejawat,

dr. Robby Hermawan


Hepar :
Ukuran tidak membesar (hepar lobus kanan  MCL, jarak terjauh craniocaudal 12-14cm
- Thieme. hepar lobus kiri pada midline 10 cm - ?) , sudut tajam (hepar lobus kanan,
caudal <450, hepar lobus kiri, lateral <300- USG Teaching Manual), permukaan rata,
tekstur parenkim homogen halus (Bandingkan dengan parenkim ginjal  lebih
hiperechoic daripada parenkim ginjal tapi tidak terlalu jauh. Bandingkan juga dengan
parenkim pankreas (hiperechoic) dan limpa (hipoechoic)) , kapsul tidak menebal, tidak
tampak bayangan nodul / massa. Vena porta dan vena hepatika tidak melebar. Tidak
tampak koleksi cairan di sekitarnya.
Kandung empedu :
Besar normal, dinding normal, tidak tampak batu / sludge.
Duktus biliaris intra / ekstrahepatal: tidak melebar, tidak tampak bayangan hiperekhoik
dengan acoustic shadow.
Spleen :
Ukuran tidak membesar, tekstur parenkim homogen halus, tidak tampak nodul / massa.
Vena lienalis tidak melebar.
Pankreas :
Besar normal, kontur normal, tekstur parenkim homogen, tidak tampak massa /
kalsifikasi. Duktur pankreatikus tidak melebar.
Ginjal kanan-kiri :
Ukuran normal, kontur normal, parenkim normal, intensitas gema normal. Batas tekstur
parenkim dengan central echocomplek normal. Tidak tampak bayangan hiperekhoik
dengan acoustic shadow. Sistem pelvokalises tidak melebar. Ureter tidak terdeteksi.
Vesika urinaria:
Besar normal, dinding tidak menebal, reguler, tidak tampak bayangan hiperekhoik
dengan acoustic shadow/massa.
Penilaian batu ureter distal < 35mm dari ureterovesical junction dilakukan dengan syarat
volume vesica urinaria 110cc. Batu juga dapat dinilai dengan color flow Doppler
(gambaran twinkle artifact)
Tebal dinding vesica urinaria normal <4mm.
Tebal dinding vesica urinaria pada bladder outlet obstruction >5mm pada volume 150cc.
Kapasitas vesica urinaria pada anak-anak dapat dihitung dengan rumus:3,4
Kapasitas vesica urinaria = (Umur[dalam tahun] + 2) x 30cc
Rumus lain untuk anak usia 0-8 tahun:5
Estimated Bladder Capacity (EBC) = (Umur[dalam tahun]x30) + 30cc
>115% EBC  overdistensi bladder

Scan Paraaorta/Parailiaka :
Tidak tampak bayangan nodul hipoekhoik.
Prostat :
Ukuran tidak membesar, tekstur parenkim homogen.
Intravesical prostate protrusion >1cm : patologis.
Residu urine > 50-100cc (patologis)
> 10% volume maksimal

Residu urine normal pada anak-anak


<5ml pada anak 6 bulan sampai <2ml pada anak 6 tahun.

Pemeriksaan residu urine harus diperiksa dalam waktu maksimal 5 menit setelah
voiding.
USG Shoulder

Scanning daerah bahu kiri:


Tampak bayangan hipoekhoik batas tidak tegas pada tendon biceps dan supraspinatus
dengan koleksi cairan di sekitarnya.

Scanning daerah bahu kanan:


Struktur muskulus dan tendon rotator cuff daerah bahu kanan tidak tampak tears, tidak
tampak koleksi cairan di sekitarnya.

Kesan :
 Tendinitis biceps kiri dan supraspinatus kiri.
USG Tiroid

Scanning tiroid lobus dekstra:


Ukuran tidak membesar dengan ukuran ± . . . x . . . x . . . mm, tekstur parenkim
homogen, solid. Tidak tampak massa.
Scanning tiroid lobus sinistra:
Ukuran tidak membesar dengan ukuran ± . . . x . . . x . . . mm, tekstur parenkim
homogen, solid. Tidak tampak massa.

Scanning daerah colli dekstra dan sinistra.


Tidak tampak bayangan hipoekhoik berbatas tegas.

Kesan :
 USG tiroid bilateral saat ini tidak tampak kelainan.
 Tidak tampak pembesaran KGB daerah coli.
USG Mammae

Mammae dekstra:
Premammary / subcutaneous zone:
Jaringan kutis dan subkutis tampak normal.
Anterior mammary fascia dan ligamentum Cooper’s tampak intact
Tidak tampak retraksi papilla. Duktus intrapapilla tampak normal.
Mammary zone:
Jaringan fibroglandular padat / kurang padat yang sebagian mengalami involusi lemak.
Terminal ductolobular unit yang terscanning tampak normal.
Tidak jelas adanya bayangan massa hiper/iso/hipo/anekhoik.
Retromammary zone:
Retromammary fascia tampak intact.
Jaringan lemak tampak normal.
M. pectoralis mayor, m. pectoralis minor, dan m.intercosta tampak normal.
Mammae sinistra:
Premammary / subcutaneous zone:
Jaringan kutis dan subkutis tampak normal.
Anterior mammary fascia dan ligamentum Cooper’s tampak intact
Tidak tampak retraksi papilla. Duktus intrapapilla tampak normal.
Mammary zone:
Jaringan fibroglandular padat / kurang padat yang sebagian mengalami involusi lemak.
Terminal ductolobular unit yang terscanning tampak normal.
Tidak jelas adanya bayangan massa hiper/iso/hipo/anekhoik.
Retromammary zone:
Retromammary fascia tampak intact.
Jaringan lemak tampak normal.
M. pectoralis mayor, m. pectoralis minor, dan m.intercosta tampak normal.

Tampak bayangan hiper/iso/hipo/anekhoik, berbatas tegas/tidak tegas dengan


diameter terbesar ± . . . cm di mammae sinistra arah jam . . . ; . . . cm dari nipple; . . . cm
dari permukaan kulit.
Karakteristik lesi :
Permukaan : Tanda jinak :
Spiculated (+/-) Pure and total hyperechogenicity (+/-)
Angular margin (+/-) Wider-than-tall with thin capsule (+/-)
Mikrolobulasi (+/-) Gently lobulated with wider-than tall
Bentuk : and 3 or fewer lobulation and
Taller-than-wide shape (+/-) with a thin capsule (+/-)
Duct extension (+/-)
Branch pattern (+/-)
Karakteristik internal:
Kalsifikasi (+/-)
Acoustic shadowing (+/-)
Hypoechogenicity (+/-)
Doppler :
Hiper/hipovaskular
Scan aksila, parasternal dan interpectoral dekstra dan sinistra:
Tidak tampak nodul hipoekhoik berbatas tegas di inferolateral/posterior/superomedial
(infraklavikula) dari m.pectoralis minor.
Tidak tampak nodul hipoekhoik berbatas tegas di internal mammary (parasternal)
bilateral dan di antara m.pectoralis mayor dan m. pectoralis minor (Rotter node).

Kesan :
 USG mammae bilateral saat ini tidak tampak kelainan.
 Tidak tampak pembesaran KGB aksila baik di level 1,2, atau 3.
 Tidak tampak pembesaran KGB di internal mammary (parasternal) bilateral
maupun pada Rotter node.
Tebal kutis normal < 3mm.

Biru : soft finding


Biasanya jinak
Tapi dapat merupakan komponen
DCIS atau circumscribed cellular.

Hijau : hard finding


Biasanya ganas
Merupakan komponen spiculated
Paucicellular

Hanya biru tanpa hijau  minimal BIRADS 4


Semakin banyak hijau  BIRADS 5

Selalu cari tanda ganas dan abaikan tanda jinak. Tanda jinak dicari hanya jika tanda
ganas tidak ada. Jika tidak ada tanda ganas dan ada tanda jinak  BIRADS 3

Simple cyst  BIRADS 2

Complex cyst : thick and irregular walls, mural nodules, thick septations, and internal
blood flow.  cenderung malignant  BIRADS 3 atau 4.
Complicated cyst : contain echogenic fluid, fluid-debris level, fat-fluid level, mobile
cholesterol crystal, milk of calcium, cyst with calcified walls, thin septation, cyst of skin
origin, lipid cyst  cenderung jinak  BIRADS 2

Scanning dilakukan radial dan antiradial. Scanning bidang oblique tambahan jika
diameter terbesar tidak terletak pada bidang radial atau antiradial.
Jika massa kecil, maka dibuat 2 window. Kiri : tanpa kaliper, Kanan : dengan kaliper.
Ukuran menggunakan diameter terbesar, dan diambil outside to outside.
Jika nodul teraba, maka usahakan menggunakan marker (jari tangan atau klip) untuk
memperlihatkan nodul,terutama pada yang gambaran USG nya normal dan dapat
didiagnosis sebagai normal palpable fibroglandular.
Jaringan fibroglandular yang normal (padat) Jaringan fibroglandular kurang padat
sebagian mengalami involusi lemak.
Jika ada nodul, maka nilai:
 Permukaan
 Karakteristik internal
 Bentuk
 Ukuran, gunakan diameter terbesar, jangan diameter rata2.
 Korelasi dengan mammografi (ukuran (diameter terbesar), bentuk, posisi dan
jaringan sekitar)

ANDI (Aberrations of normal development and involution)


Keganasan banyak di daerah mammary zone terutama bagian anterior (superfisial) pada
TDLU pada perbatasan duktus intra dengan ekstralobular.
Lipoma dan kista sebaseus terletak di premammary (subcutaneous) zone.

.
Spiculated

Angular margin
Microlobulation

Taller-than-wide
Biasanya pada yang <1cm. Kalo lebih meskipun ganas akan memberikan wider than tall

Normal DCIS komponen ductus DCIS komponen lobulus

Ductal extension
Branch pattern

Acoustic shadowing

Calcification (microcalcification <0,5mm, macrocalcification >0,5mm)


Hypoechogenicity

Pure and total hyperechogenicity

Wider-than-tall with thin capsule


Gently lobulated shape with wider-than-tall orientation with three or fewer
lobulations,with the lesion completely encompassed by a thin, echogenic capsule
BIRADS 0 : Incomplete assessment
BIRADS 1 : Normal Risk of malignancy : 0%
BIRADS 2 : Benign Risk of malignancy : 0%
BIRADS 3 : Probably benign Risk of malignancy : ≤2%
BIRADS 4 : Suspicious Risk of malignancy : >2% dan <95%
BIRADS 5 : Malignant Risk of malignancy : ≥95%
BIRADS 6 : Biopsy-proven malignancy

BIRADS 1 : Sonographically normal tissues


BIRADS 2 : Benign entities
intramammary lymph nodes
ectatic ducts
all simple cyst
many complicated cyst
definitively benign solid nodules (lipoma & hamartoma)
BIRADS 3 : Some complicated cyst
Complex cyst
Small intraductal papilloma
A subset of fibroadenoma

BIRADS 1 : Routine screnning follow-up


BIRADS 2 : Routine screnning follow-up & clinical follow up with palpation in 6 weeks
BIRADS 3 : Surgical biopsy
Image-guided needle biopsy
Short-interval sonographic follow up in 6 months
BIRADS 4&5 : Require biopsy

Batas tegas tanpa spikula Dengan spikula


Posterior enhancement Posterior shadow
Hipervaskular pada Doppler Hipovaskular pada Doppler

USG Soft Tissue

Scanning daerah mandibula dekstra:


Tampak bayangan isoekhoik inhomogen berbatas tidak tegas di daerah mandibula
dekstra. Pada pemeriksaan Doppler, tidak tampak vaskularisasi di daerah perifer
maupun di dalam bayangan isoekhoik tersebut.

Kesan :
 Pembengkakan jaringan lunak di daerah mandibula dekstra.
USG Appendiks

Scanning abdomen kanan bawah :


Tampak bayangan tubuler buntu tanpa peristaltik dengan dinding yang edema,
diameter sero-serosal (> 7mm). Bila tidak terdeteksi sebutkan: Appendiks tidak
terdeteksi.
Tidak tampak massa, tidak tampak koleksi cairan bebas, tidak tampak infiltrat.
Tampak colon yang melebar dengan dinding yang menebal.

Ginjal :
Kanan:
Ukuran normal, kontur normal, parenkim normal, intensitas gema normal. Batas tekstur
parenkim dengan central echocomplek normal. Tidak tampak bayangan hiperekhoik
dengan acoustic shadow. Sistem pelvokalises tidak melebar. Ureter tidak terdeteksi.
Kiri:
Ukuran normal, kontur normal, parenkim normal, intensitas gema normal. Batas tekstur
parenkim dengan central echocomplek normal. Tidak tampak bayangan hiperekhoik
dengan acoustic shadow. Sistem pelvokalises tidak melebar. Ureter tidak terdeteksi.

Vesika urinaria :
Besar normal, dinding tidak menebal, reguler, tidak tampak bayangan hiperekhoik
dengan acoustic shadow/massa.

Uterus dan adneksa :


Ukuran normal, kontur normal, tekstur parenkim homogen.
Cavum douglas : Tidak tampak cairan bebas.

Ovarium :
Besar dan bentuk normal, tidak tampak massa

Prostat :
Batas tegas, permukaan rata, ukuran Tidak membesar, ukuran ........ x .........x
........ mm ( gram). Kalsifikasi (-).

Kesan :
 Appendisitis akut/appendiks tidak terdeteksi.
 USG ...., ..... dan .... saat ini tak tampak kelainan.

USG kepala :
Pada scanning koronal dan sagital : sulci dan gyri masih tampak jelas.
Fisura interhemisfer tampak normal.
Ventrikel lateralis kanan dan kiri serta ventrikel tiga tampak normal.
Tidak tampak lesi hipo/hiperekhoik pada cerebrum dan cerebellum.

Kesan:
 USG kepala saat ini tampak dalam batas normal.
 Tidak tampak tanda-tanda SOL/neoplasma, perdarahan intrakranial, atau
kalsifikasi.

USG Transrektal:

Scan 1/3 distal rectum :


Tidak tampak bayangan massa hipoekhoik/hiperekhoik di mukosa rektum.

KGB perirektal :
Tidak tampak bayangan hipoekhoik berbatas tegas.

Kesan :
 USG transrektal saat ini tidak tampak kelainan.
USG Transrektal:

Scan 1/3 distal rectum :


Tampak bayangan massa hipoekhoik inhomogen, berbatas tidak tegas, tepi ireguler
yang tampaknya telah menginfiltrasi lapisan mukosa, submukosa sampai lapisan
perirectal fat dengan ukuran ± 46 x 3,37 cm di arah jam 7 sampai jam 8.
Tidak tampak infiltrasi massa ke vesica urinaria.

KGB perirektal :
Tampak bayangan nodul hipoekhoik soliter, bulat, batas tegas di arah jam 11.

Kesan :
 Massa solid 1/3 distal rectum yang telah menginfiltrasi lapisan mukosa,
submukosa sampai perirectal fat (T3).
 Pembesaran KGB perirektal (N1).
USG Testis:
Scan daerah Inguino-skrotalis:
Kanan :
Lebar kanalis inguinalis + . . . mm. Tidak tampak gambaran usus disertai gerakan
peristaltik di inguinal kanan yang berhubungan dengan rongga abdomen. Tampak
testis di dalam skrotum.

Kiri:
Lebar kanalis inguinalis + . . . mm. Tidak tampak gambaran usus disertai gerakan
peristaltik di inguinal kiri yang berhubungan dengan rongga abdomen. Tampak testis
di dalam skrotum.

Scan Skrotum :
Kanan:
Dinding skrotum tidak menebal.
Testis berukuran ......... x ......... x ....... mm, tekstur parenkhim homogen, tidak
tampak massa.
Epididimis: Besar normal, tekstur parenkhim homogen, tidak tampak massa.

Kiri :
Dinding skrotum tidak menebal.
Testis berukuran ......... x ......... x ....... mm, tekstur parenkhim homogen, tidak
tampak massa.
Epididimis: Besar normal, tekstur parenkhim homogen, tidak tampak massa.

Kesan :
 USG ...., ..... dan .... saat ini tak tampak kelainan
 Testis intraskrotalis
 Tidak tampak pembesaran KGB paraaorta / parailiaka

Dinding skrotum normal: 2-8mm


Ukuran testis normal: 5 x 3 x 2 cm
Volume : L x W x H x 0,52
Volume 1-2cm3  <12 tahun
Volume 4cm3 >12 tahun
Ekhogenisitas : hipo-iso : neonatus dan infant
Iso-hiper : remaja dan dewasa
Epididimis: caput : struktur pyramidal dengan panjang maksimal 5-12 mm
corpus : diameter 2-4mm
cauda : diameter 2-5 mm
Varicocele: vena diameter>2-3mm atau
peningkatan diameter>1mm pada valsalva maneuvre
lakukan secara supine dan berdiri
tubular berkelok-kelok
cari tanda-tanda atrofi testis
Kanalis inguinalis:
Kanan :
Lebar kanalis inguinalis + . . . mm. Pada vasalva tampak kanalis inguinalis kanan
melebar dengan ukuran + . . . mm. Tampak gambaran tubuler yang disertai
gerakan peristaltik di inguinal kanan yang berhubungan dengan rongga abdomen.

Kiri :
Lebar kanalis inguinalis + . . . mm. Pada vasalva tidak tampak gambaran tubuler
yang disertai gerakan peristaltik di inguinal kiri yang berhubungan dengan rongga
abdomen.

Kesan:

 Hernia inguinalis lateralis kanan.


 Lebar kanalis inguinalis kanan + 24,1 mm, lebar kanalis inguinalis kiri + 3,9
mm.

Diameter kanalis inguinalis normal


Anak-anak: < 4mm.
Dewasa: <2cm
USG Atresia bilier

Hepar :
Membesar, tepi tumpul, permukaan rata, tekstur parenkim kasar, kapsul tidak
menebal, tidak tampak massa. Periporta menebal, tampak gambaran menyerupai TC
sign. Vena porta tidak melebar,vena hepatika tidak melebar. Tampak koleksi cairan
minimal di sekitar hepar.

Kandung empedu :
Ukuran normal,dinding tidak menebal, tidak tampak cairan di sekitarnya

Lien :
Tampak membesar, tekstur parenkim homogen halus, tidak tampak nodul
hipo/hiperekhoik di dalam parenkim lien. V. lienalis tidak melebar. Tidak tampak
cairan di sekitarnya.

Kesan :
 Hepatosplenomegali disertai struktur parenkim hepar yang kasar dan ascites
dengan gambaran menyerupai TC signsugestif suatu atresia biliaris dd/
inflamasi
(Nilai CI normal: >68% untuk <12 minggu dan >25% untuk >12 minggu)
USG Appendiks Normal
Ginjal kanan-kiri :
Ukuran normal, kontur normal, parenkim normal, intensitas gema normal. Batas tekstur
parenkim dengan central echocomplek normal. Tidak tampak bayangan hiperekhoik
dengan acoustic shadow. Sistem pelvokalises tidak melebar. Ureter tidak terdeteksi.
Vesica urinaria:
Volume . . . cc, dinding tidak menebal, reguler, tidak tampak bayangan hiperekhoik
dengan acoustic shadow/massa.
Uterus :
Ukuran normal, kontur normal, tekstur parenkim homogen. Ovarium kanan dan kiri
tidak terdeteksi.
Scan Abdomen Kanan Bawah:
Appendiks tidak terdeteksi.
Tidak tampak massa, tidak tampak koleksi cairan bebas, tidak tampak infiltrat.

Kesan :
 Appendiks tidak terdeteksi.
 Tidak tampak koleksi cairan bebas.
 USG ginjal kanan/kiri, vesica urinaria, dan uterus saat ini tak tampak kelainan.

USG Appendisitis

Ginjal kanan-kiri :
Ukuran normal, kontur normal, parenkim normal, intensitas gema normal. Batas tekstur
parenkim dengan central echocomplek normal. Tidak tampak bayangan hiperekhoik
dengan acoustic shadow. Sistem pelvokalises tidak melebar. Ureter tidak terdeteksi.
Vesica urinaria:
Terisi penuh, dinding tidak menebal, reguler, tidak tampak bayangan hiperekhoik
dengan acoustic shadow/massa.
Uterus :
Ukuran normal, kontur normal, tekstur parenkim homogen.
Ovarium kanan dan kiri tidak terdeteksi.
Scan Abdomen Kanan Bawah:
Tampak bayangan tubuler buntu tanpa peristaltik dengan dinding yang edema, pada
potongan transversal memberikan gambaran target sign dengan lapisan submucosa
yang tidak jelas (jika perforasi), diameter sero-serosal (> 7mm). Tampak koleksi
cairan bebas di sekitarnya (jika perforasi). Tampak dilatasi usus-usus di abdomen kanan
bawah yang disertai penebalan dinding.

Kesan :
 Appendisitis, sugestif dengan tanda-tanda perforasi.
 Ascites.
 USG ginjal kanan/kiri, vesica urinaria, uterus, dan adnexa saat ini tak tampak
kelainan.
USG Karotis

Intima media thickness pada CCA (bifurcation) kanan : _____ mm


Intima media thickness pada CCA (bifurcation) kiri : _____ mm
Tampak plak homogen/inhomogen, tepi reguler/ireguler dengan diameter . . . mm (stenosis . . .% dari
diameter lumen) sepanjang . . . mm di bagian proksimal/pertengahan/distal ICA kanan/kiri
Tampak plak homogen/inhomogen, tepi reguler/ireguler dengan diameter . . . mm (stenosis . . .% dari
diameter lumen) sepanjang . . . mm di bagian proksimal/pertengahan/distal CCA kanan/kiri
Tampak plak homogen/inhomogen, tepi reguler/ireguler dengan diameter . . . mm (stenosis . . .% dari
diameter lumen) sepanjang . . . mm di bagian proksimal/pertengahan/distal ECA kanan/kiri
Tidak tampak plak pada ICA, ECA, maupun CCA bilateral yang terscanning.
Kesan :
 Plak homogen/inhomogen, tepi regular/ireguler dengan derajat stenosis <50%/50-69%/≥70%
but less than near occlusion/near occlusion/total occlusion di bagian
proksimal/pertengahan/distal ICA kanan/kiri.
 Plak homogen/inhomogen, tepi regular/ireguler dengan stenosis . . .% dari diameter lumen di
bagian proksimal/pertengahan/distal CCA/ECA kanan/kiri.
 Tidak tampak plak pada ICA, ECA, maupun CCA bilateral yang terscanning.
 Aliran darah pada arteri vertebralis kanan dan kiri dalam batas normal.
Terima kasih atas kepercayaan rekan sejawat.
Salam Sejawat,

dr. Robby Hermawan

Plak didefinisikan sebagai penebalan (IMT) fokal ≥ 50% atau ≥ 0,5mm dibandingkan
IMT sekitarnya atau jika IMT > 1,5mm.
USG wrist joint dekstra/sinistra:
Nervus medianus tampak tidak membesar dengan luas penampang . . . mm2
Pada intratunnel tampak nervus medianus tidak memipih (P:L =).
Tendon tidak membesar dengan tekstur tampak tegas hiperekhoik.
Tidak tampak volar bowing dari flexor retinaculum.
Tidak tampak bayangan anekhoik di sekitarnya.

Kesan :
 Tidak tampak tanda-tanda carpal tunnel syndrome

Luas penampang nervus medianus normal < 10mm2


Ovarium cyst
Jika tidak ada tanda-tanda malignancy maka:
< 3 cm : kista fisiologis
Kista folikular (folikel de Graaf) ≤9mm
Kista luteum (corpus luteum) 9mm-3 cm  symple cyst / functional cyst

USG Ischemic Bowel Disease

Tampak penebalan dinding usus (>5mm) dengan hilangnya stratifikasi (gut wall
signature) yang disertai bayangan hiperekhoik kecil di dalamnya (pneumatosis
intestinalis).
Tampak bayangan hiperekhoik di jaringan sekitar usus-usus (pericolic fat tissue)
Tampak bayangan anekhoik di sekitar usus-usus (ascites)
Pada pemeriksaan Power Doppler/Color Flow Doppler tidak tampak flow intramural
pada usus di . . .
Truncus coeliacus, arteri mesenterika superior, arteri mesenterika inferior dan vena
mesenterika superior tervisualisasi. Pada pemeriksaan Spectral Doppler tampak peak
systolic velocity arteri mesenterika superior /inferior >2,75-3m/s. Truncus coeliacus >
1,5m/s

USG Invaginasi/Intussusepsi
Tampak bayangan isoekhoik yang pada potongan transversal menyerupai target sign
dan pada potongan longitudinal menyerupai pseudokidney sign.
Tampak/Tidak tampak koleksi cairan yang terperangkap antara intussuseptum dan
intussusepient.
Pada color flow Doppler, tidak/masih tampak flow pada dinding usus.
Tampak/tidak tampak koleksi cairan di sekitar usus-usus.

USG Mata
Kanan:
Aqueous humor jernih
Lensa anekhoik dengan sedikit bayangan hiperekoik di bagian posterior.
Posisi lensa dalam batas normal.
Vitreous humor jernih dengan kontur bulbus oculi yang masih baik.
Retina-choroid intak
M. rectus oculi dan n.opticus yang terscanning tampak normal.
Kiri:
Aqueous humor jernih
Lensa anekhoik dengan sedikit bayangan hiperekoik di bagian posterior.
Posisi lensa dalam batas normal.
Vitreous humor jernih dengan kontur bulbus oculi yang masih baik.
Retina-choroid intak
M. rectus oculi dan n.opticus yang terscanning tampak normal.

Kesan :
USG Mata saat ini, tak tampak kelainan.

Normal

Katarak
Outline lensa terlihat jelas di anterior dengan bayangan hiperekhoik di dalamnya

Lensa artifisial/implant
Lens anekhoik dengan bayangan hiperekhoik dan artefact lens di bagian posterior

Posterior vitreal detachment


Tampak membran hiperekhoik tipis tidak terlalu reflektif di bagian lateal, mobile, yang
melewati orra serrata maupun optic disc. Pada pemeriksaan Doppler, tidak tampak flow
pada membran.

Mobilitas yang tinggi saat deviasi mata ke kanan


dan kiri

Retinal detachment
Tampak membran hiperekhoik tebal reflektif sampai ke lateral, tidak terlalu mobile,
yang tidak melewati orra serrata maupun optic disc (retinal detachment) dengan
gambaran triangular (total retinal detachment). Pada pemeriksaan Doppler, tampak
flow pada membran.
Choroidal detachment
Tampak membran hiperekhoik tebal, tidak mobile, yang ke anterior melewati orra
serrata namun terbatas sampai ciliary body, ke posterior terbatas di daerah vena
vorteks dengan gambaran bikonveks dengan bayangan anekhoik di dalamnya (tanpa
choroidal haemorrhage)

Tampak membran hiperekhoik tebal, tidak mobile, yang ke anterior melewati orra
serrata namun terbatas sampai ciliary body, ke posterior terbatas di daerah vena
vorteks dengan gambaran bikonveks dengan bayangan isoekhoik di dalamnya (dengan
choroidal haemorrhage)
Vitreous haemorrhage (gambaran usg tidak terlalu jelas, tapi visual acuity menurun)
Sering disertai posterior vitreal detachment
Intragel vitreous haemorrhage
Tampak bayangan hiperekhoik mobile di dalam vitreous humor

Subvitreal/retrohyaloid vitreous haemorrhage


Tampak bayangan hiperekhoik pada vitreous humor di bagian tepi dengan fluid
level.

Asteroid hyalosis (gambaran usg jelas, tapi visual acuity masih baik)
Tampak lesi hiperekhoik multiple tersebar di vitreous humor, tidak disertai sedimentasi.

Synchysis scintillans (gambaran usg jelas, tapi visual acuity masih baik)
Tampak lesi hiperekhoik multiple tersebar di vitreous humor, mobile yang membentuk
sedimentasi.

Metastatic carcinoma (Neoplasma terbanyak)


Tampak lesi hiper/isoekhoik di daerah choroid dengan tepi yang ireguler. Tampak /Tidak
tampak invasi ke nervus optikus. Tampak /Tidak tampak perluasan ke ekstraokular. Pada
Doppler scanning, tampak memberikan flow intralesi.

Choroidal and ciliary body melanoma (Neoplasma primer terbanyak pada dewasa)
Tampak lesi hiperekhoik lenticular di daerah choroid dengan tepi reguler. Tampak /Tidak
tampak invasi ke nervus optikus. Tampak /Tidak tampak perluasan ke ekstraokular.Pada
Doppler scanning, tampak memberikan flow intralesi.

Retinoblastoma (Neoplasma primer terbanyak pada anak-anak)


Tampak lesi hiperekhoik dome-shaped di daerah . . . dengan tepi ireguler yang disertai
bayangan hiperekhoik dengan posterior shadow di dalamnya. Tampak /Tidak tampak
invasi ke nervus optikus. Tampak /Tidak tampak perluasan ke ekstraokular. Pada
Doppler scanning, tampak memberikan flow intralesi.

Ruptur bulbi
Tampak deformitas oculi dengan bayangan hiperekhoik mobile di dalam vitreous humor

Phthisis bulbi
Tampak deformitas oculi dengan bayangan hiperekhoik yang disertai posterior shadow
di dalam vitreous humor.

USG Obstetrik Trimester 1: (kehamilan paling awal terdeteksi pada 5-6 minggu)
Uterus tampak normal.
Ovarium tampak normal. (Dapat ditemukan kista korpus luteum < 4cm)

5-6 minggu
Tampak rongga anekhoik, intra/ekstrauterina, dengan diameter rata-rata : . . .
Tampak struktur kistik bulat berdiameter 4-5mm di dalam rongga tersebut (yolk sac).

8-9 minggu (istilah embrio 8-10 minggu)


Tampak rongga anekhoik, intra/ekstrauterina, dengan diameter rata-rata : . . .
Tampak bayangan hiperekhoik eksentris tunggal/kembar (penentuan >8minggu) di
dalam rongga anekhoik tersebut (terlihat setelah 8 minggu)
Crown-rump length (CRL) : . . .
Tampak bayangan isoekhoik pulsatil di bagian tengah dari bayangan hiperekhoik
tersebut dengan pulsasi: . . . x/m
Tampak struktur kistik bulat berdiameter 4-5mm di dekat janin (yolk sac).

10-12 minggu (istilah janin/fetus > 10 minggu)


Tampak rongga anekhoik, intra/ekstrauterina.
Tampak janin tunggal/kembar di dalamnya dengan Crown-rump length (CRL): . . .
Pulsasi jantung (+/-), dengan heart rate : . . . x/m
Mobilitas janin (+/-) (dinilai >10 minggu setelah terlihat bagian kepala dan badan)

Plasenta terletak di fundus, grade 1, tebal cukup

Kesan :
 Gravida intra/ekstrauterine, . . . minggu, embrio/janin tunggal/suspek kembar,
hidup
 Gravida dengan gestasional sac intra/ekstrauterine, . . . minggu.

5-6 mg  diameter terbesar ±1-2cm


8 mg  menempati separuh uterus
9 mg  menempati 2/3 uterus
10 mg  menempati seluruh uterus.

Blighted Ovum : Tidak tampak embrio. Gestasional sac tampak lebih kecil dari usia
kehamilan.
Lakukan pemeriksaan serial 7 hari kemudian. Normal ada tanda-tanda kehidupan dan
tumbuh.

Tanda janin mati


Tidak tampak aktivitas jantung pada janin usia >8minggu.
USG Obstetrik Trimester 2 (12-24 minggu, biasanya dilakukan pada 18-22 minggu):
Uterus tampak normal.
Ovarium tampak normal.
Tampak janin tunggal/kembar (waktu paling ideal untuk memastikan kembar),
intra/ekstrauterina, mobilitas aktif/inaktif, pulsasi jantung (+/-), heart rate: . . . x/m
Plasenta terletak di fundus, grade 1, tebal cukup
Amniotic Fluid Index : . . . cm
Tidak tampak lilitan tali pusat di leher (Doppler)
Arteri umbilikalis baik.
Jenis kelamin:
Biparietal diameter (BPD) : . . . cm
Indeks Sefalik : . . . (N:70-86)
Head Circumference : . . . cm [HC =(BPD+OFD) x 1,57]
Femur length (FL) : . . . cm (hanya diafisis, epifisis tidak ikut diukur)
Lingkar perut (LP) : . . . cm
Kesan :
 Gravida intrauterine, . . . minggu, janin tunggal/kembar, hidup
 Volumen cairan amnion normal / Polyhydramnio / Oligohydramnio
 Plasenta normal.

Amniotic Fluid Index (AFI)


Ukur diameter anteroposterior kantung
cairan amnion yang bebas (tidak ada janin)
di 4 kuadran, lalu jumlahkan.
Oligohydramnion < persentil 5
Polyhydramnion > persentil 95

USG Obstetrik Trimester 3 (24-36 minggu, biasanya dilakukan pada 32-36 minggu):
Uterus tampak normal.
Ovarium tampak normal.
Tampak janin tunggal/kembar, intra/ekstrauterina, mobilitas aktif/inaktif, pulsasi
jantung (+/-), heart rate: . . . x/m
Presentasi janin :
Posisi janin :
Usia kehamilan sesuai dengan . . . minggu.
Plasenta terletak di fundus, grade 1, tebal cukup
Amniotic Fluid Index : . . . cm
Tidak tampak lilitan tali pusat di leher (Doppler)
Terdapat dua arteri umbilikalis dan 1 vena umbilikalis.
Nilai Resistive Index a. umbilikalis : . . .
Jenis kelamin:
Biparietal diameter (BPD) : . . . cm
Indeks Sefalik : . . . (N:70-86)
Head Circumference : . . . cm [HC =(BPD+OFD) x 1,57]
Femur length (FL) : . . . cm (hanya diafisis, epifisis tidak ikut diukur)
Abdominal Circumference : . . . cm

Kesan :
 Gravida intrauterine, . . . minggu, janin tunggal/kembar, hidup
 Volumen cairan amnion normal / Polyhydramnio / Oligohydramnio
 Plasenta normal.

Persiapan :
Pasien minum 4-5 gelas air dan diminta untuk menahan buang air kecil.
Lakukan pemeriksaan 1 jam kemudian.

Plasenta letak rendah < 2cm dari ostium uteri interna


Plasenta previa marginalis  menutupi sebagian ostium uteri interna.
Plasenta previa totalis  menutup total ostium uteri interna.

Tebal plasenta 3-3,5cm


16 minggu  ½ permukaan internal uterus
36-40 minggu  ¼ - 1/3 permukaan internal uterus.

Anda mungkin juga menyukai