Anda di halaman 1dari 16

Template:

1. ANKLE JOINT AP/LATERAL :


• Besar, bentuk, dan struktur trabekula os pembentuk ankle joint dalam batas normal.
• Sela sendi dan permukaan sendi dalam batas normal.
• Tidak tampak garis fraktur.
• Tidak tampak lesi litik maupun sklerotik.
• Tidak tampak osteofit.
KESAN : Foto ankle joint dalam batas normal.
2. ANTEBRACHII AP/LATERAL :
• Besar, bentuk & struktur trabekula os radius dan ulna dalam batas normal.
• Sela dan permukaan sendi dalam batas normal.
• Tidak tampak garis fraktur.
• Tidak tampak lesi litik maupun sklerotik.
KESAN : Foto antebrachii dalam batas normal
3. Appendikogram
BNO : preperitoneal fat jelas, psoas line jelas, distribusi udara di usus halus dan colon dalam
batas normal.
Kontras tampak mengisi caecum, colon ascendens, colon transversum, colon descdens dan
rectosigmoid. Tidak tampak filling defek dan filing afek
Kontras tampak mengisi Seluruh / Sebagian / Tidak mengisi lumen appendiks diameter tidak
melebar,
Kesan:
-Positive Filling
-Partial filling
-Non Filling

4. Atelektasis
Thorak AP:
Soft tissue dan skeletal yang terscaning dalam batas normal.
Trakea ditengah.
Cor tidak membesar.
Sinuses lancip. Diafargma dalam batas normal.
Pulmo :
Hilli normal.
Corakan bronkovaskular dalam batas normal.
Tampak perselubungan opak homogen di lapang atas sampai tengah paru kanan yang menarik
fisura minor ke arah superior.
Kesimpulan :
- Atelektasis lobus superior paru kanan.
- Tidak tampak kardiomegali.
5. BNO 1 Posisi Normal
Preperitoneal fat jelas.
Psoas line jelas
Kontur kedua ginjal jelas.
Distribusi udara collon dalam batas normal, dengan fecal material didalamnya.
Distribusi udara usus halus dalam batas normal.
Tidak tampak konkramen opak.
Masih tampak bayangan udara di rongga pelvis.

KESAN :
Tidak tampak urolitiasis opak
Tidak tampak tanda-tanda ileus.
6. BNO 3 Posisi Normal
Preperitoneal fat jelas.
Psoas line jelas.
Kontour kedua ginjal jelas
Tampak distribusi udara di usus halus dalam batas normal.
Tampak distribusi udara di collon dalam batas normal, dengan fecal material didalamnya.
Pada foto tegak dan LLD : air fluid level (-), free air subdiafragma (-).
Masih tampak udara di rongga pelvis.

Kesimpulan :
- Tidak tapak tanda – tanda ileus
- Tidak tampak pneumoperitonium.
7. BNO Neonatus Normal
Tampak bayangan udara di dalam usus terdistribusi secara merata dengan pola mozaik.
Tidak tampak bayangan lusen pada dinding usus
Tidak tampak bayangan lusen yang terdistribusi didaerah hepar.
KESAN :
-Tidak tampak tanda-tanda ileus.
-Tidak tampak pneumotosis intestinalis maupun portal venous gas.

8. Bronkopneumonia Kanan
Thorak AP:
Cor tidak membesar.
Sinuses lancip. Diafargma dalam batas normal.
Pulmo :
Hilli normal.
Corakan bronkovaskular bertambah
Tampak infiltrat di parakardial kanan

KESIMPULAN :
-Bronkhopneumonia kanan
-Tidak tampak kardiomegali

9. Bronkitis
Thorak AP:
Cor tidak membesar.
Sinuses lancip. Diafargma dalam batas normal.
Pulmo :
Hilli normal.
Corakan bronkovaskular bertambah peribronchial cuffing (+)
Tidak tampak perbercakan.
.
Kesimpulan :
-Gambaran bronkhitis
-Tidak tampak kardiomegali

10. CERVICAL AP/LATERAL/OBLIQUE (FI) Normal :


• Curve dan alignment dalam batas normal.
• Besar, bentuk, dan struktur trabekula vertebra cervicalis dalam batas normal.
• Discus intervertebralis tidak menyempit.
• Pedikel dalam batas normal.
• Tidak tampak osteofit dan garis fraktur.

KESAN : Foto cervical dalam batas normal

11. CRURIS AP / LATERAL Normal :


• Besar, bentuk, dan struktur trabekula os tibia dan fibula dalam batas normal.
• Sela sendi dan permukaan sendi dalam batas normal.
• Tidak tampak garis fraktur.
• Tidak tampak lesi litik maupun sklerotik.
KESAN: Foto cruris dalam batas normal.

12. CT Scan Kepala Normal


CT scan kepala dengan potongan axial slice interval 5 mm, dimulai didaerah basis sampai vertex,
Scanning tanpa memakai kontras media. Dibuat rekontruksi bone window.
Jaringan lunak ekstra calvaria dan calvaria masih memberikan bentuk dan densitas yang normal.
Sulci dan gyri corticalis, fissura sylvii bilateral, dan fissura interhemisfer masih tampak normal.
Bentuk dan posisi ventrikel lateralis kanan dan kiri tampak simetris. Ukuran ventrikel lateralis
bilateral, ventrikel 3 dan ventrikel 4 dalam batas normal.
Sisterna basalis dan ambiens dalam batas normal.
Parenkim cerebri, cerebellum, dan batang otak tidak menunjukkan adanya lesi yang
memberikan densitas patologis.
Daerah sela tursika dan juxtasella masih dalam batas normal.
Tampak kalsifikasi fisiologis di daerah glandula pinealis dan pleksus choroideus bilateral.
Mastoid air cell bilateral yang terscaning dalam batas normal
Sinus maksilaris, ethmoidalis, spenoidalis dan frontalis bilateral yang terscanning dalam batas
normal.
Bulbus oculi dan ruang retrobulber bilateral dalam batas normal.
Tidak tampak pergeseran struktur garis tengah.
Kesimpulan :
- Tidak tampak tanda-tanda perdarahan, lesi iskemik, SOL/ neoplasm, malformasi vakuler
maupun kelainan lainnya.
13. CT Scan Urologi Batu
Dilakukan MSCT scan urologi potongan aksial, koronal dan sagital dengan ketebalan 5 mm.
Scanning
tanpa memakai kontras media
Scanning daerah :
Ginjal kanan : Ukuran tidak membesar, struktur parenkim homogen, sistem pelvokalises tidak
melebar, tidak tampak batu/ massa.
Ginjal kiri : Ukuran tidak membesar, struktur parenkim homogen, sistem pelvokalises tidak
melebar,
tidak tampak batu/ massa.
Vesika urinaria : Terisi penuh, tidak tampak batu/massa. Perivesical fat normal.
Tampak bayangan hiperdens berdiameter lk 0,43 cm di rongga pelvis kanan

Kesan :
MSCT Scan urologi menunjukkan :
Tampak bayangan hiperdens berdiameter lk 0,43 cm di rongga pelvis kanan ec plebolith DD/
urethrolithiasis kanan
Scanning ginjal kanan dan kiri dan vesika urinaria tidak tampak kelainan.

14. Temporo mandibular Joint bilateral Trauma :


Buka mulut:
Caput mandibula bilateral terletak pada anterior eminentia articular
Tutup mulut:
Caput mandibula bilateral tetap berada pada anterior eminentia articular bilateral
KESAN :
Sugestif dislocation anterior temporo mandibular joint bilateral

15. Thorak PA: - Effusi pleura kanan


Soft tissue dan skeletal yang terscaning dalam batas normal.
Trakea ditengah.
Cor sulit dinilai, batas kanan tertutup perselubungan
Sinus dan diafargma kanan berselubung
Pulmo :
Hilli normal.
Corakan bronkovaskular dalam batas normal.
Tampak perselubugan opak homogen dihemithorax lateral atas sampai bawah kanan
.
Kesimpulan :
- Effusi pleura kanan

16. ELBOW JOINT AP/LATERAL :


•Besar, bentuk & struktur trabekula distal os. humerus, proksimal os radius dan ulna dalam
batas normal.
•Sela dan permukaan sendi dalam batas normal.
•Tidak tampak garis fraktur.
•Tidak tampak lesi litik maupun sklerotik.

KESAN : Foto elbow joint dalam batas normal

17. FEMUR SINISTRA AP / LATERAL :


 Besar, bentuk dan struktur tulang femur dalam batas normal
 Sela sendi dan permukaan sendi dalam batas normal
 Tidak tampak osteofit
 Tidak tampak proses litik dan sclerotik
 Tidak tampak garis fraktur
KESAN: Foto femur sinistra dalam batas normal.
18. GENU SINISTRA AP/LATERAL : Normal
Besar, bentuk, dan struktur trabekula tulang-tulang pembentuk genu kiri dalam batas normal.
Sela sendi tidak menyempit, permukaan sendi tidak sklerotik.
Eminentia intercondyloidea tidak meruncing.
Tidak tampak garis-garis fraktur / dislokasi.
Tidak tampak osteofit.
.
Kesan :
Foto genu kiri saat ini masih dalam batas normal.
19. Hyaline Membran Disease ( HMD ) Grade I  disebabkan karena kurangnya surfaktan
• Cor tidak membesar.
• Sinuses dan diafragma normal.
• Pulmo:
- Hili kabur.
- Corakan bronkovaskuler sulit dinilai.
- Tampak perbercakan retikulogranuler halus di kedua lapang paru

KESAN :
- Menyokong suatu HMD grade 1
- Tidak tampak kardiomegali.

20. Thorax AP : HMD grade 2


• Cor tidak membesar.
• Sinuses dan diafragma normal.
• Pulmo:
- Hili kabur.
- Corakan bronkovaskuler sulit dinilai.
- Tampak perbercakan retikulogranuler halus di kedua lapang paru dengan air
bronchogram dan penurunan aerasi paru.

KESAN :
- Suspek HMD grade 2
- Tidak tampak kardiomegali.

HMD grade 3 -> mengaburkan batas jantung


HMD grade 4 -> white lung

21. HUMERUS DEXTRA AP/LATERAL : Normal


• Besar, bentuk & struktur trabekula os humerus dextra dalam batas normal.
• Sela dan permukaan sendi dalam batas normal.
• Tidak tampak garis fraktur
• Tidak tampak lesi litik maupun sklerotik.

KESAN : Foto humerus dextra dalam batas normal


22. Thorak PA: Kardiomegali LVH,LAH
Soft tissue dan skeletal yang terscaning dalam batas normal.
Trakea ditengah.
Cor membesar ke lateral kiri, dengan apek tertanam pada diafragma, pinggang jantung
menonjol. Kalsifikasi aorta ( +/- )
Sinuses lancip. Diafragma dalam batas normal.
Pulmo :
Hilus kanan normal, hilus kiri superposisi jantung.
Corakan bronkovaskular tidak bertambah.
Tidak tampak perbercakan.
Kranialisasi (-)

Kesimpulan :
- Kardiomegali ( LVH, LAH ) tanpa bendungan paru.
- Pulmo dalam batas normal.

23. Thorak Ap: Kardiomegali, AA,Bronkitis


Soft tissue dan skeletal yang terscaning dalam batas normal.
Trakea ditengah.
Cor membesar ke lateral kiri, dengan apek membulat diatas diafragma, pinggang jantung
mendatar, Kalsifikasi aorta ( + )
Sinuses lancip. Diafragma dalam batas normal.
Pulmo :
Hilus kanan normal, hilus kiri superposisi jantung.
Corakan bronkovaskular bertambah.
Tidak tampak perbercakan.
Kranialisasi (-)
.
Kesimpulan :
- Kardiomegali ( RVH, LAH ) disertai atherosklerosis aorta
- Bronkhitis

24. Thorak PA: - Kardiomegali ( RVH, LAH ) disertai edema paru DD/ Pneumonia bilateral
Soft tissue dan skeletal yang terscaning dalam batas normal.
Trakea ditengah.
Cor membesar ke lateral kiri, dengan apek membulat diatas diafragma, pinggang jantung
mendatar
Sinuses lancip. Diafragma dalam batas normal.
Pulmo :
Hilus kanan normal, hilus kiri superposisi jantung.
Corakan bronkovaskular bertambah.
Tampak infiltrat di 2/3 medial lapang atas sampai bawah paru bilateral
Kranialisasi (-)
.
Kesimpulan :
- Kardiomegali ( RVH, LAH ) disertai edema paru DD/ Pneumonia bilateral
25. Thorak PA: Pneumonia Kanan Kardiomegali
Cor membesar ke lateral kiri, dengan apek tertanam pada diafragma, pinggang jantung
menonjol.
Sinuses lancip. Diafragma dalam batas normal.
Pulmo :
Hilus kanan normal, hilus kiri superposisi jantung.
Corakan bronkovaskular tidak bertambah.
Tampak infiltrat di parakardial kanan
Kranialisasi (-)
.
Kesimpulan :
- Kardiomegali ( LVH, LAH ) tanpa bendungan paru.
- Pneumonia kanan

26. LUMBOSAKRAL AP/LATERAL : Normal


Curve dan alignment dalam batas normal.
Besar, bentuk, dan struktur trabekula vertebra lumbosakral dalam batas normal.
Discus dan foramen intervertebralis tidak menyempit.
Pedikel dalam batas normal.
Tidak tampak garis fraktur dan osteofit.
.
KESAN :
Foto lumbosakral dalam batas normal.

27. TB AKTIF BILATERAL


Iga & Clavicula Normal
Sinus, diafragma kanan Baik, kiri Baik
Cor: CTR< 50%
Aorta Baik
Pulmo
Hilus kanan kiri kasar
Corakan baik
Infiltrat di parakardial kanan kiri
Massa / perselubungan (-)
.
KESAN:
KP duplex aktif
Lab MT ?

28. KP duplex aktif DD/ Pneumonia bilateral


Iga & Clavicula Normal
Sinus, diafragma kanan Baik, kiri Baik
Cor: CTR< 50%
Aorta Baik
Pulmo
Hilus kasar
Corakan baik
Infiltrat di perihiler kiri dan parakardial kanan kiri
Massa / perselubungan (-)
.
KESAN:
Suspek KP duplex aktif DD/ Pneumonia bilateral
29. Thorak AP: MAS UK 34-36 terutama post term
Soft tissue dan skeletal yang terscaning dalam batas normal.
Trakea ditengah.
Cor tidak membesar.
Sinuses lancip. Diafargma dalam batas normal.
Pulmo :
Hilli normal.
Corakan bronkovaskular dalam batas normal
Tampak perbercakan kasar (rope like ) yang asimestris di parcardial kanan dan perihilier kiri

KESAN :
- Sugestif meconium aspirasi syndrom
-Tidak tampak kardiomegali.
30. Thorak PA: Metastasis intrapulmonal
Cor tidak membesar.
Sinuses lancip. Diafargma dalam batas normal.
Pulmo :
Hilli normal.
Corakan bronkovaskular bertambah
Tampak gambaran opak berbentuk coin lession multipel berbagai ukuran di lapang atas sampai
bawah paru bilateral

.
Kesimpulan :
-Metastasis intrapulmonal
-Tidak tampak kardiomegali
31. GENU DEXTRA AP/LATERAL : OA grade III
Besar, bentuk, dan struktur trabekula tulang-tulang pembentuk genu dextra dalam batas
normal.
Tampak osteofit pada condylus lateral dan medial os femur dextra, condylus medial dan lateral
os tibia dextra dan os patella dextra
Sela sendi menyempit dan permukaan sendi sklerotik.
Eminentia intercondiloidea meruncing.
Tampak fabella pada fossa poplitea dextra
.
KESAN :
Osteoarthritis genu dextra grade III
Fabella pada fossa poplitea dextra
32. GENU SINISTRA AP/LATERAL : OA
Besar, bentuk, dan struktur trabekula tulang-tulang pembentuk genu sinistra dalam batas
normal.
Tampak osteofit pada condylus lateral dan medial os femur sinistra, condylus medial dan lateral
os tibia sinistra dan os patella sinistra
Sela sendi menyempit dan permukaan sendi sklerotik.
Eminentia intercondiloidea meruncing.
Tampak fabella pada fossa poplitea sinistra
.
KESAN :
Osteoarthritis genu sinistra
fabella pada fossa poplitea sinistra

33. PELVIS AP : OA Hip Joint


• Besar, bentuk dan struktur trabekula tulang-tulang pembentuk pelvis dalam batas
normal
• Sela sendi hip joint bilateral tampak menyempit dengan permukaan acetabulum
sclerotik.
• Skinner’s line, Shenton’s line, Iliofemoral line dan Klein’s line : normal.
• Tidak tampak garis fraktur.
• Tidak tampak osteofit

KESAN : Osteoartritis hip joint bilateral.

34. SHOULDER DEXTRA AP (Ekso dan Endo ): OA


Sela sendi tampak menyempit dengan permukaan greater tuberosity os humerus dextra dan
procesus acromion dextra sklerotik
Besar, bentuk, dan struktur trabekula tulang-tulang pembentuk sendi glenohumeral dalam batas
normal.
Tidak tampak fraktur.
Tampak osteofit greater tuberosity os humerus dextra dan procesus acromion dextra
.
KESAN :
Osteoarthritis shouder joint dextra

35. PANORAMIK : Normal


Besar, bentuk, dan struktur trabekula os maksila dan os mandibula dalam batas normal.
Tidak tampak impaksi dental.
Tidak tampak sisa radiks.
Tidak tampak carries dentis.
Tidak tampak missing dental.
Tidak tampak bayangan lusen di periapikal.

Impaksi dental

caries dentis
missing dental

36. PEDIS KIRI AP/OBLIQUE : Normal


Besar, bentuk, dan struktur trabekula os tarsal, metatarsal, dan phalanges dalam batas normal.
Sela sendi dan permukaan sendi dalam batas normal.
Tidak tampak garis fraktur.
Tidak tampak lesi litik maupun sklerotik.
Tidak tampak osteofit.
.
KESAN : Foto pedis kiri dalam batas normal.

37. PELVIS AP : Normal


• Besar, bentuk dan struktur trabekula tulang-tulang pembentuk pelvis dalam batas
normal
• Sela sendi dan permukaan acetabulum dalam batas normal.
• Skinner’s line, Shenton’s line, Iliofemoral line dan Klein’s line : normal.
• Tidak tampak garis fraktur.
• Tidak tampak lesi litik maupun sklerotik.

KESAN : Foto pelvis dalam batas normal.


38. PELVIS AP : OA hip, protesa
• Tampak terpasang protesa pada acetabulum sinistra dan caput femoris sampai
proksimal os. femur sinistra.
• Besar, bentuk dan struktur trabekula tulang-tulang pembentuk pelvis lainnya dalam
batas normal
• Sela sendi hip joint dextra tampak menyempit, dengan permukaan acetabulum dan
caput femoris yang sclerotik.
• Skinner’s line, Shenton’s line, Iliofemoral line dan Klein’s line dextra : normal.
• Tampak osteofit pada trochanter mayor os. femur dextra dan acetabulum dextra.

KESAN :
- Osteoartritis hip joint dextra.
- Terpasang protesa pada acetabulum sinistra dan caput femoris sampai proksimal os. femur
sinistra.

39. Thorak AP: Penumothorax


Soft tissue dan skeletal yang terscaning dalam batas normal.
Trakea ditengah.
Cor tidak membesar.
Sinuses lancip. Diafargma dalam batas normal.
Pulmo :
Hilli normal.
Corakan bronkovaskular dalam batas normal.
Tampak gambaran lusen avaskular dengan paru kolaps di medialnya di hemithorak atas sampai
bawah kanan
.
Kesimpulan :
- Pneumothorak kanan
- Tidak tampak kardiomegali

40. GENU DEXTRA AP/LATERAL : protesa dan drain genu


Terpasang protesa pada distal os. femur dextra dan proksimal os. tibia dextra.
Sela sendi tidak menyempit, permukaan sendi tidak sklerotik.
Tidak tampak osteofit.
Terpasang drain pada genu dextra.
.
Kesan :
Terpasang protesa pada distal os. femur dextra dan proksimal os. tibia dextra.
Terpasang drain pada genu dextra
41. Thorak AP: Massa Paru/Rounded Pneumonia
Soft tissue dan skeletal yang terscaning dalam batas normal.
Trakea ditengah.
Cor tidak membesar.
Sinuses lancip. Diafargma dalam batas normal.
Pulmo :
Hilli normal.
Corakan bronkovaskular bertambah
Tampak gambaran opak noduler soliter dilapang tengah sampai bawah paru kanan
.
Kesimpulan :
Gambaran opak noduler soliter dilapang tengah sampai bawah paru kanan -> Massa paru DD/
rounded pneumonia
Tidak tampak kardiomegali
Saran: CT scan thorax + kontras

42. SCHEDEL AP/LATERAL : Normal


Besar, bentuk, dan struktur trabekula tulang calvaria dalam batas normal.
Tabula externa, interna, dan diploe dalam batas normal.
Vaskular dan covulational marking : normal.
Sella tursica dalam batas normal.
Tidak tampak fraktur os mandibula, os maxila, os calvaria

KESAN : Foto schedel dalam batas normal.

43. THORAKOLUMBOSACRAL AP/LATERAL : Skoliosis


-Skoliosis Vertebra Thorakolumbal Dengan Rotasi Corporavertebralis Terutama Vertebra
Thorakalis (Sudut Cobb’S Sebesar ± 56°).
Pada Foto Bending Kanan-Kiri Tidak Jelas Koreksi.
- Pedicle Normal.
- Alingment Normal.
- Discus Dan Foramen Intervertebralis Sulit Dinilai.

Kesan :
- Skoliosis Thorakolumbal Stabil.

44. LUMBOSACRAL AP/LATERAL : Spinal asimetri Vertebra lumbosacral


-Tampak spinal asimetri Vertebra lumbosacral kearah kiri dengan apek berada pada corpus
vertebra L2 dengan Sudut Cobb’S sebesar ± 8,9°.
- Pada foto bending kanan sudut coobs sebesar ± 15,8°. Tidak tampak koreksi.
- Pada foto bending kiri sudut coobs sebesar ± 13,5°. Tampak terkoreksi
- Pedicle Normal.
- Alingment Normal.
- Discus Dan Foramen Intervertebralis Sulit Dinilai.

Kesan :
- Spinal asimetri Vertebra lumbosacral kearah kiri dengan apek berada pada corpus vertebra L2
45. SHOULDER AP : Normal
• Besar, bentuk, dan struktur trabekula tulang-tulang pembentuk sendi glenohumeral
dalam batas normal.
• Tidak tampak fraktur.
• Sela dan permukaan sendi-sendi pembentuk sendi bahu dalam batas normal.
• Tidak tampak osteofit, lesi litik ataupun sklerotik.

KESAN : Foto shoulder dekstra/sinistra dalam batas normal.

46. Sinus paranasal: Normal


Sinus frontalis bilateral cerah.
Sinus maksilaris bilateral cerah.
Dinding antrum tidak menebal.
Tidak tampak penebalan concha.
Septum nasi di tengah.
Tidak tampak garis fraktur.
.
KESAN :
Foto sinus paranasal dalam batas normal
47. LUMBOSAKRAL AP/LATERAL : Spondylisthesis, lordosis, penyempitan diskus
Curve lordosis vertebra lumbosacral
Tampak antrolisthesis corpus vertebra L5 terhadap L4 sebesar <25%
Besar, bentuk, dan struktur trabekula vertebra lumbosakral dalam batas normal.
Discus dan foramen intervertebralis L1-L2, L4-L5 dan L5-S1 tampak menyempit.
Pedikel dalam batas normal.
Tidak tampak garis fraktur
Tampak osteofit. end plate corpus vertebra lumbalis disertai facies articularis yang sklerotik
.
KESAN :
Spondylolisthesis grade 1 corpus vertebra L4 terhadap L5
Spondylosis grade 3 disertai spondyloathrosis vertebra lumbalis
Penyempitan discus dan foramen intervertebralis L1-L2, L4-L5 dan L5-S1
Curve lordosis vertebra lumbosacral

48. Thorak PA/AP : TB paru lama aktif disertai cavitas


Cor tidak membesar.
Sinuses lancip. Diafragma dalam batas normal.
Pulmo :
Hilli normal.
Corakan bronkovaskular dalam batas normal.
Tampak infiltrat di lapang ..................
Tampak / Tidak tampak noda keras / garis keras di ....
Tampak / tidak tampak rongga lusen berdinding tipis di ..............

Kesimpulan :
- TBC paru lama aktif disertai cavitas.
- Tidak tampak kardiomegali.
49. Thorak AP : TBC milier
Cor tidak membesar.
Sinuses lancip. Diafragma dalam batas normal.
Pulmo :
Hilli normal.
Corakan bronkovaskular bertambah
Tampak infiltrat berbentuk milier dilapang atas sampai bawah paru bilateral

Kesimpulan :
- TBC milier
- Tidak tampak kardiomegali.
50. Thorak AP: BP + TBC
Cor tidak membesar.
Sinuses lancip. Diafargma dalam batas normal.
Pulmo :
Hilli normal.
Corakan bronkovaskular bertambah
Tampak infiltrat di suprahiler sampai parakardial bilateral.
Tampak gambaran opak lobulsted multipel di perihiler bilateral.
.
Kesimpulan :
-Bronkhopneumonia kanan disertai multipel lymphadenopary perihiler bilateral --> sugestif TBC
paru primer.
-Tidak tampak kardiomegali
51. Thorak AP: TBC Aktif DD pneumonia bilateral, efusi pleura, kardiomegali
Cor membesar ke lateral kiri, dengan apek tertanam pada diafragma, pinggang jantung
mendatar
Sinus kiri tumpul. Diafragma dalam batas normal.
Pulmo :
Hili tertutup infiltrat
Corakan bronkovaskular bertambah.
Tampak infiltrat di lapang atas sampai bawah paru bilateral
Kranialisasi (-)

Kesimpulan :
-TBC paru aktif DD/ pneumonia bilateral (Bagaimana klinis dan lab ?)
-Effusi pleura kiri
- Kardiomegali ( LVH, LAH ) tanpa bendungan paru.
52. THORAKAL AP/LATERAL : Normal
Curve dan alignment dalam batas normal.
Besar, bentuk, dan struktur trabekula vertebra thoracal dalam batas normal.
Discus dan foramen intervertebralis tidak menyempit.
Paedicle dalam batas normal.
Tidak tampak osteofit.
.
Kesan :
Foto thoracal saat ini dalam batas normal.
53. Thorak Lateral Kanan BP TBC Primer
Sinus anterior lancip / sinus posterior lancip.
Retrosternal space cerah.
Retrocardiac space cerah.
Tampak gambaran opak lobulated multipel di perihiler kanan.

Kesimpulan :
- Bronkopneumonia bilateral disertai lymphadenopaty perihiler kanan --> sugestif TBC paru
primer.
- Tidak tampak kardiomegali

54. Thorak PA: Normal


Soft tissue dan skeletal yang terscaning dalam batas normal.
Trakea ditengah.
Cor tidak membesar.
Sinuses lancip. Diafargma dalam batas normal.
Pulmo :
Hilli normal.
Corakan bronkovaskular dalam batas normal.
Tidak tampak infiltrat
.
Kesimpulan :
- Roentgenologi cor dan pulmo dalam batas normal.
55. Thorak AP: TTN  disebabkan karena mekanisme pengeluaran cairan kurang  sering pd bayi
yang SCm
Soft tissue dan skeletal yang terscaning dalam batas normal.
Trakea ditengah.
Cor tidak membesar.
Sinuses lancip. Diafargma dalam batas normal.
Pulmo :
Hilli normal.
Corakan bronkovaskular dalam batas normal
Tampak gambaran retikuloradier dari hilus ke perifer di kedua lapang paru

KESAN :
- Menyokong suatu Transient Respiratory Disorder of the Newborn.
- Tidak tampak kardiomegali
56. Uretrografy Normal:
Dilakukan pemeriksaan uretrografi retrograde
Kontras di masukkan sebanyak lk 40 cc
Kontras tampak mengisi lumen uretra pars kavernosa, pars bulbosa, pars membranacea dan
pars prostatika lancar, tidak tampak filling defeck dan filing afek
Kemudial kontras mengisi vesika urinaria
Tidak tampak filling defeck dan filling afect

Kesan:
Foto uretrografy dalam batas normal

57. MANUS DEXTRA AP/OBLIQUE Normal


• Besar, bentuk, dan struktur trabekula os. carpal, metacarpal, dan phalanges dalam batas
normal.
• Sela dan permukaan sendi dalam batas normal.
• Tidak tampak garis fraktur.
• Tidak tampak lesi litik maupun sklerotik.

KESAN : Foto manus dextra dalam batas normal.


58. WRIST JOINT AP/LATERAL : Normal
• Besar, bentuk, dan struktur trabekula os radius dan ulna dalam batas normal.
• Sela dan permukaan sendi dalam batas normal.
• Tidak tampak garis fraktur.
• Tidak tampak lesi litik maupun sklerotik.

KESAN : Foto wrist joint dextra/sinistra dalam batas normal.


59. Thorak AP
Soft tissue dan skeletal yang terscaning dalam batas normal.
Trakea ditengah.
Cor tidak membesar.
Sinuses lancip. Diafargma dalam batas normal.
Pulmo :
Hilli normal.
Corakan bronkovaskular dalam batas normal.
Tidak tampak infiltrat
.
Kesimpulan :
- Roentgenologi cor dan pulmo dalam batas normal.
60. TBC Paru Primer ( Thorax AP/Lateral )
Thorax AP:
Soft Tissue dan skeletal yang terscaning dalam batas normal.
Trakea ditengah
Cor tidak membesar.
Sinuses lancip. Diafragma dalam batas normal.
Pulmo :
Hilli normal.
Corakan bronkovaskular bertambah
Tampak infiltrat di perihiler sampai paracardia bilateral

Anda mungkin juga menyukai