4. Atelektasis
Thorak AP:
Soft tissue dan skeletal yang terscaning dalam batas normal.
Trakea ditengah.
Cor tidak membesar.
Sinuses lancip. Diafargma dalam batas normal.
Pulmo :
Hilli normal.
Corakan bronkovaskular dalam batas normal.
Tampak perselubungan opak homogen di lapang atas sampai tengah paru kanan yang menarik
fisura minor ke arah superior.
Kesimpulan :
- Atelektasis lobus superior paru kanan.
- Tidak tampak kardiomegali.
5. BNO 1 Posisi Normal
Preperitoneal fat jelas.
Psoas line jelas
Kontur kedua ginjal jelas.
Distribusi udara collon dalam batas normal, dengan fecal material didalamnya.
Distribusi udara usus halus dalam batas normal.
Tidak tampak konkramen opak.
Masih tampak bayangan udara di rongga pelvis.
KESAN :
Tidak tampak urolitiasis opak
Tidak tampak tanda-tanda ileus.
6. BNO 3 Posisi Normal
Preperitoneal fat jelas.
Psoas line jelas.
Kontour kedua ginjal jelas
Tampak distribusi udara di usus halus dalam batas normal.
Tampak distribusi udara di collon dalam batas normal, dengan fecal material didalamnya.
Pada foto tegak dan LLD : air fluid level (-), free air subdiafragma (-).
Masih tampak udara di rongga pelvis.
Kesimpulan :
- Tidak tapak tanda – tanda ileus
- Tidak tampak pneumoperitonium.
7. BNO Neonatus Normal
Tampak bayangan udara di dalam usus terdistribusi secara merata dengan pola mozaik.
Tidak tampak bayangan lusen pada dinding usus
Tidak tampak bayangan lusen yang terdistribusi didaerah hepar.
KESAN :
-Tidak tampak tanda-tanda ileus.
-Tidak tampak pneumotosis intestinalis maupun portal venous gas.
8. Bronkopneumonia Kanan
Thorak AP:
Cor tidak membesar.
Sinuses lancip. Diafargma dalam batas normal.
Pulmo :
Hilli normal.
Corakan bronkovaskular bertambah
Tampak infiltrat di parakardial kanan
KESIMPULAN :
-Bronkhopneumonia kanan
-Tidak tampak kardiomegali
9. Bronkitis
Thorak AP:
Cor tidak membesar.
Sinuses lancip. Diafargma dalam batas normal.
Pulmo :
Hilli normal.
Corakan bronkovaskular bertambah peribronchial cuffing (+)
Tidak tampak perbercakan.
.
Kesimpulan :
-Gambaran bronkhitis
-Tidak tampak kardiomegali
Kesan :
MSCT Scan urologi menunjukkan :
Tampak bayangan hiperdens berdiameter lk 0,43 cm di rongga pelvis kanan ec plebolith DD/
urethrolithiasis kanan
Scanning ginjal kanan dan kiri dan vesika urinaria tidak tampak kelainan.
KESAN :
- Menyokong suatu HMD grade 1
- Tidak tampak kardiomegali.
KESAN :
- Suspek HMD grade 2
- Tidak tampak kardiomegali.
Kesimpulan :
- Kardiomegali ( LVH, LAH ) tanpa bendungan paru.
- Pulmo dalam batas normal.
24. Thorak PA: - Kardiomegali ( RVH, LAH ) disertai edema paru DD/ Pneumonia bilateral
Soft tissue dan skeletal yang terscaning dalam batas normal.
Trakea ditengah.
Cor membesar ke lateral kiri, dengan apek membulat diatas diafragma, pinggang jantung
mendatar
Sinuses lancip. Diafragma dalam batas normal.
Pulmo :
Hilus kanan normal, hilus kiri superposisi jantung.
Corakan bronkovaskular bertambah.
Tampak infiltrat di 2/3 medial lapang atas sampai bawah paru bilateral
Kranialisasi (-)
.
Kesimpulan :
- Kardiomegali ( RVH, LAH ) disertai edema paru DD/ Pneumonia bilateral
25. Thorak PA: Pneumonia Kanan Kardiomegali
Cor membesar ke lateral kiri, dengan apek tertanam pada diafragma, pinggang jantung
menonjol.
Sinuses lancip. Diafragma dalam batas normal.
Pulmo :
Hilus kanan normal, hilus kiri superposisi jantung.
Corakan bronkovaskular tidak bertambah.
Tampak infiltrat di parakardial kanan
Kranialisasi (-)
.
Kesimpulan :
- Kardiomegali ( LVH, LAH ) tanpa bendungan paru.
- Pneumonia kanan
KESAN :
- Sugestif meconium aspirasi syndrom
-Tidak tampak kardiomegali.
30. Thorak PA: Metastasis intrapulmonal
Cor tidak membesar.
Sinuses lancip. Diafargma dalam batas normal.
Pulmo :
Hilli normal.
Corakan bronkovaskular bertambah
Tampak gambaran opak berbentuk coin lession multipel berbagai ukuran di lapang atas sampai
bawah paru bilateral
.
Kesimpulan :
-Metastasis intrapulmonal
-Tidak tampak kardiomegali
31. GENU DEXTRA AP/LATERAL : OA grade III
Besar, bentuk, dan struktur trabekula tulang-tulang pembentuk genu dextra dalam batas
normal.
Tampak osteofit pada condylus lateral dan medial os femur dextra, condylus medial dan lateral
os tibia dextra dan os patella dextra
Sela sendi menyempit dan permukaan sendi sklerotik.
Eminentia intercondiloidea meruncing.
Tampak fabella pada fossa poplitea dextra
.
KESAN :
Osteoarthritis genu dextra grade III
Fabella pada fossa poplitea dextra
32. GENU SINISTRA AP/LATERAL : OA
Besar, bentuk, dan struktur trabekula tulang-tulang pembentuk genu sinistra dalam batas
normal.
Tampak osteofit pada condylus lateral dan medial os femur sinistra, condylus medial dan lateral
os tibia sinistra dan os patella sinistra
Sela sendi menyempit dan permukaan sendi sklerotik.
Eminentia intercondiloidea meruncing.
Tampak fabella pada fossa poplitea sinistra
.
KESAN :
Osteoarthritis genu sinistra
fabella pada fossa poplitea sinistra
Impaksi dental
caries dentis
missing dental
KESAN :
- Osteoartritis hip joint dextra.
- Terpasang protesa pada acetabulum sinistra dan caput femoris sampai proksimal os. femur
sinistra.
Kesan :
- Skoliosis Thorakolumbal Stabil.
Kesan :
- Spinal asimetri Vertebra lumbosacral kearah kiri dengan apek berada pada corpus vertebra L2
45. SHOULDER AP : Normal
• Besar, bentuk, dan struktur trabekula tulang-tulang pembentuk sendi glenohumeral
dalam batas normal.
• Tidak tampak fraktur.
• Sela dan permukaan sendi-sendi pembentuk sendi bahu dalam batas normal.
• Tidak tampak osteofit, lesi litik ataupun sklerotik.
Kesimpulan :
- TBC paru lama aktif disertai cavitas.
- Tidak tampak kardiomegali.
49. Thorak AP : TBC milier
Cor tidak membesar.
Sinuses lancip. Diafragma dalam batas normal.
Pulmo :
Hilli normal.
Corakan bronkovaskular bertambah
Tampak infiltrat berbentuk milier dilapang atas sampai bawah paru bilateral
Kesimpulan :
- TBC milier
- Tidak tampak kardiomegali.
50. Thorak AP: BP + TBC
Cor tidak membesar.
Sinuses lancip. Diafargma dalam batas normal.
Pulmo :
Hilli normal.
Corakan bronkovaskular bertambah
Tampak infiltrat di suprahiler sampai parakardial bilateral.
Tampak gambaran opak lobulsted multipel di perihiler bilateral.
.
Kesimpulan :
-Bronkhopneumonia kanan disertai multipel lymphadenopary perihiler bilateral --> sugestif TBC
paru primer.
-Tidak tampak kardiomegali
51. Thorak AP: TBC Aktif DD pneumonia bilateral, efusi pleura, kardiomegali
Cor membesar ke lateral kiri, dengan apek tertanam pada diafragma, pinggang jantung
mendatar
Sinus kiri tumpul. Diafragma dalam batas normal.
Pulmo :
Hili tertutup infiltrat
Corakan bronkovaskular bertambah.
Tampak infiltrat di lapang atas sampai bawah paru bilateral
Kranialisasi (-)
Kesimpulan :
-TBC paru aktif DD/ pneumonia bilateral (Bagaimana klinis dan lab ?)
-Effusi pleura kiri
- Kardiomegali ( LVH, LAH ) tanpa bendungan paru.
52. THORAKAL AP/LATERAL : Normal
Curve dan alignment dalam batas normal.
Besar, bentuk, dan struktur trabekula vertebra thoracal dalam batas normal.
Discus dan foramen intervertebralis tidak menyempit.
Paedicle dalam batas normal.
Tidak tampak osteofit.
.
Kesan :
Foto thoracal saat ini dalam batas normal.
53. Thorak Lateral Kanan BP TBC Primer
Sinus anterior lancip / sinus posterior lancip.
Retrosternal space cerah.
Retrocardiac space cerah.
Tampak gambaran opak lobulated multipel di perihiler kanan.
Kesimpulan :
- Bronkopneumonia bilateral disertai lymphadenopaty perihiler kanan --> sugestif TBC paru
primer.
- Tidak tampak kardiomegali
KESAN :
- Menyokong suatu Transient Respiratory Disorder of the Newborn.
- Tidak tampak kardiomegali
56. Uretrografy Normal:
Dilakukan pemeriksaan uretrografi retrograde
Kontras di masukkan sebanyak lk 40 cc
Kontras tampak mengisi lumen uretra pars kavernosa, pars bulbosa, pars membranacea dan
pars prostatika lancar, tidak tampak filling defeck dan filing afek
Kemudial kontras mengisi vesika urinaria
Tidak tampak filling defeck dan filling afect
Kesan:
Foto uretrografy dalam batas normal