2. H ( flagella ) antigens
Terdiri dari protein yang mempunyai variasi fase antigen
spesifik dan non spesifik.
3. O ( somatic ) antigens
Terdiri dari polisakarida
Both within and outside the
enteric tract :
Escherichia Coli
• Diisolasi dari feses manusia dan binatang
• Sebagian strain adalah flora usus normal, strain- strain
lainnya adalah patogenik
• Dapat menjadi oportunis patogen
Misal ke saluran kemih, empedu, paru-paru,
peritonium,dan selaput otak
Pada manusia E.coli berguna sebagai :
1. Pembentuk vitamin B kompleks
2. Menghambat kuman yang bersifat proteolitik
3. Membentuk kolicin
4. Indikator pemeriksaan air ( terkontaminasi feses /
tidak ).
• Diare
3. Meningitis
E. coli merupakan 40% kasus meningtis neonatal.
4. Infeksi saluran kemih ( penyebab tersering)
- Lebih kurang 90% pada wanita muda dan pada
wanita hamil
- Laki-laki dengan hipertropi prostat
5. Pneumonia
Di rumah sakit 59% dari Primary Nosokomial
pneumonia.
6. Infeksi Luka
Terutama luka di dalam abdomen.
Diagnosa Labor
• Bahan : Tergantung lokasi penyakit
• Langkah – langkah yang dilakukan :
1. Mikroskopik, dengan gram
2. Biakan , kuman ditanam pada :
a. Agar darah lihat ada hemolisis atau tidak
b. Mac conkey dan EMB, mempunyai kilat logam
c. Reaksi biokimia
d. Uji serologi termasuk serotipe apa.
Salmonella
• Patogen untuk manusia atau binatang. Disebarkan
dari binatang dan produknya, fecal- oral, dapat
menjadi carrier.
• Virulensi : Antigen Vi
• Klasifikasi : sangat komplek, lebih dari 2000 serotipe
yang harus secara rutin diidentifikasi untuk keperluan
klinik
• Yang menyebabkan penyakit :
1. Salmonella enteritidis ( enteritis )
2. Salmonella typhimurium ( enteritis )
• Yang menyebabkan penyakit :
1. Salmonella enteritidis ( enteritis )
2. Salmonella typhimurium ( enteritis )
3. Salmonella cholerasuis ( septicemia )
4. Salmonella typhi ( enteric fever, asymptomatic
carrier )
5. Salmonella paratyphi ( enteric fever, asymptomatic
carrier )
Shigella
• Kuman usus yang patogen, penyebab disentri basiler, habitat
alamnya usus besar manusia. Infeksi terbatas pada saluran
pencernaan.
• Morfologi / kultur
Gram negatif batang, tidak membentuk gas pada glucosa,
H2S negatif (tidak bergerak) , pada Mac Conkey SS, koloni
kecil, halus, tidak berwarna, tahan dalam es selama 2 bulan
dan di laut 2-5 bulan.
Klasifikasi
Spesies No serotype
S.dysentri 10
S.flexneri 8
S. boydii 15
S. sonnei 1
• Faktor Virulensi :
• 1. Menginvasi ke epitel usus
• 2. Toksin shiga yang memiliki efek
neurotoksik, sitotoksik dan enterotoksik.
Penularan :
• Makanan, jari, feses, lalat (4 F) dari satu orang ke orang lain.
Gejala klinis :
• sakit perut, demam, diare dengan darah dan lendir,
tenesmus dapat sembuh sendiri.
• Disentri klasik – tinja lembek, ada darah,mukus dan pus
• Watery diarrhea
• Kombinasi ke 2 nya
• Diagnosa Laboratorium :
- Bahan tinja segar yang ada darah, lendir, usapan
rektum.
- Tanam dalam media selenit : Mac Conkey, SS selama 24 jam
dengan suhu 37ºC.
- Koloni tumbuh reaksi biokimia / 24 jam
- Slide aggluination test , penentuan group.
• Pencegahan / Pengawasan :
- Sanitasi air, susu, makanan, dan sampah, pengendalian lalat
- Isolasi penderita, pemberian desinfeksi pada kotoran
- mendeteksi carrier / gejala subklinik terutama pengelola
makanan
Vibrio
• Gambaran umum
- Cholera suatu penyakit yang dahsyat, tersebar
secara
pandemic, dapat terjadi syok hipovolemik.
- Predisposisi : gizi buruk, dan daya tahan
lemah
2. Klebsiella ozena
- menyebabkan atrofi progresif pada selaput lendir hidung
dapat menyebabkan kehilangan penciuman
3. Klebsiella rhinoscleromatis
- destructive granuloma pada hidung dan pharynx
Serratia
• Pseudomonas aeroginosa
- Menyebabkan infeksi nosokimial
- Sering di isolasi dari penderita neoplastik, infeksi TR
bawah, luka bakar berat,
- Senang hidup di tempat lembab dan menghasilkan
eksotoksin (lantai kamar mandi,peralatan pernafasan,
tempat air dsb
- Dapat membuat simpai polisakharida berlendir terutama
pada kolonisasi di paru2 pada fibrosis kistik
- Mati dengan air mendidih
• Morfologi dan sifat
- Koloni bulat halus, pigmen biru kehijauan
- Berdifusi ke dalam perbenihan
- Lebih resisten terhadap antibiotika dan
desinfektan
- Pigmen :
- Piosianin ( putih kebiru-biruan)
- Fluoresin (kehijauan ).
• Infeksi
- Pada orang dengan daya tahan turun, misalnya pada
luka bakar dapat terjadi selulitis dgn nanah
biru kehijauan, endokarditis bacterialis
- Pada orang yg sakit berat dengan penggunaan
alat-alat kedokteran.
- Pada kulit dapat terjadi ectema ganggrenosum
- Otitis eksterna setelah berenang
- Infeksi lokal dapat jadi septikemia.
- Meloidosis : Ps. pseudomallei
Respiratory Tract
Haemophilus
A. Karakteristik
Gram negatif batang pleomorfik , pertumbuhan
memerlukan darah yang dilisiskan.
Yang Penting :
H. Influenza
H. Ducreyi
B. Haemophilus Influenzae
Faktor Virulensi
Kapsul poliribitol tipe B.
Yang tidak berkapsul adalah bagian flora normal
nosofaring strain berkapsul menyebabkan
penyakit yang tersering strain B.
Infeksi dan Toksisitas
1. Otitis media, sinusitis, bronkitis terutama
disebabkan strain H. Influenzae non typeable.
2. Septikemia, terutama tipe B. Menginfeksi
anak 6 bulan – 2 tahun yang belum
diimunisasi
3. Meningitis purulenta epidemik terutama pada
anak 5 bln – 5 thn . Influenzae tipe B
4. Epiglotitis
Disebabkan H. Influenzae tipe B
Pemeriksaan Laboratorium
Spesimen
Hapusan nosofaringeal, nanah, darah, cairan spinal
Pemeriksaan langsung
Imunofluoresen
Uji pembengkakan kapsul
Kultur
Agar coklat, menyediakan faktor X (protoporfirin) dan
faktor V (Nicotinamida addenen dinucleotida)
Pada agar darah, H. influenzae tumbuh disekitar
S.aureus – fenomena satelit, terjadi karena
Staphylokokus menghasilkan NAD
C. Haemophilus Ducreyi
Banyak didaerah tropik AS selatan
Menyebabkan choncroid, suatu penyakit
menular seksual (PMS)
Ada ulkus genital yang nyeri
Diagnosa dengan PCR
Legionella
Karakteristik
Basil aerobik, intrasel, kurang terwarnai dengan
Gram
Penyebab tersering legionnaire’s disease
Pencegahan
Vaksinasi DPT
Animal Source
Brucella
Gambaran umum :
• Zoonosis, parasit intraseluler didalam sistem
retikuloendotelial.
• Gram negatif batang kecil (paling banyak bentuk
coccobasil).
• Ada 3 spesies yg patogen pd manusia dan
reservoir :
• 1. B.melitensis ( kambing dan domba)
• 2. B.Abortus ( cattle)
• 3. B. swiss ( babi)
Penyakit / gejala klinik
• Brucellosis (undulant fever) / demam malta
• Demam hilang timbul dan gejala-gejala yang tidak
khas, kelemahan otot yang menonjol, menggigil,
berkeringat, nafsu makan menurun, dapat bersifat
kronik.
Reservoir dan penularan
Pada manusia :
• Menyebabkan infeksi saluran gastro intestinal,
misal minum susu yg tidak dipasteurisasi, droplet
• Kontak dengan jaringan hewan yang terinfeksi
• Bahaya pada pekerja labor / dokter hewan / dan
pekerja rumah potong, petani, pemerah susu
Diagnosis laboratorium
Bahan :
• Darah, bahan biopsi (kelenjar getah bening,
tulang, hati, LCS )
• Serum test serologi
Pemeriksaan :
1. Biakan
2. Serologi :
• test aglutinasi
• Test kulit
• Antibodi penghambat, yaitu antibodi lg A
Yersinia / Pasteurella
Gambaran Umum :
Zoonosis :
Pes menyebabkan penyakit pada binatang mengerat liar
tikus (pinjal) penyakit dahsyat, kematian hitam (black
death)
Disebarkan melalui makanan dan air
Spesies yang dikenal :
1. P. multocida Septikemi
hemorrhagik pada
binatang
2. Francisella tularensis Tularemia
3. Y. Pestis Sampar /pes
4. Y. enterocolitica
Infeksi enterik
5. Y. pseudotuberculosis
Yersinia Pestis
- Sangat virulen
- Non enteric pathogen
- 2 manifestasi klinik ; bubonic plaque & pneumonic
Faktor Virulensi
Antigen penting V dan W dan antigen selubung
Penularan
Reservoir hewan pengerat liar
Penularan :
1. Gigitan kutu
2. Percikan ludah (dianggap sangat menular)
Infeksi
Bubonie plague
Meliputi bubo (kelenjar limfe) yang cepat
membesar (ketiak & pangkal paha), demam,
konjungtivittis, septikemia,
Pnuemonia plaque, syok, angka kematian tinggi.
Pencegahan dan pengobatan
• Isolasi 72 jam, diberikan antibiotik, tetracyeline,
streptomycin dan chloromphenicol
• Berikan tetrasiklin profilaksis pada orang-orang
yang berdekatan dengan penderita dalam tengah
hari terakhir
• Angka kemtian tinggi
Diagnosis laboratorium
Bahan pemeriksaan :
Dahak, aspirasi kelenjar getah bening, darah usap
tenggorok
Identifikasi :
•Pewarnaan Giemsa, immunoflorescent,
Wayson
• Kultur
• Serologi
• Curiga pasien demam yg pernah
berinteraksi dgn rodensia
• Perlu mengethui wilayah endemik