BY :
DION
POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG - 2021
ASPEK ASPEK DALAM KELAYAKAN USAHA
ASPEK YURIDIS
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN (KOMERSIAL)
ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI
ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN
ASPEK FINANSIAL DAN EKONOMIS
ASPEK
LINGKUNGAN DAN SOSIAL BUDAYA
INPUT TRANSFORMASI
OUTPUT
Material
SDM
Mesin Proses Barang &
Enerji Konversi Jasa
Modal
Informasi
Metode
Contoh :
INPUT OUTPUT
Bank Peralatan komputer, tellers, Jasa Pelayanan
staff, dll keuangan
Pabrik Kayu, mesin / peralatan, Meja, kursi,
Perabot Tenaga Kerja, dana, dll lemari, dll
Hotel Perlengkapan hotel, Jasa akomodasi,
receptionist, dll hiburan, dll
SISTEMATIKA ASPEK TEKNIK
Desain Engineering
Pendahuluan
Desain Engineering
Terinci
D. Lay Out
1. Perencanaan Bangnan
Bangunan yang didirikan harus :
- Memenuhi tujuan untuk dapat melindungi semua input produksi ( bahan, peralatan, karyawan, dll ) dari cuaca
( panas / hujan ), kehilangan, dan resiko keruguan lainnya.
- Disesuaikan dengan mesin / peralatan produksi yang akan digunakan sehingga dapat ditetapkan kekuatan / jenis
bahan bangunan dan bentuk bengunan ( bertingkat / tidak ).
Pertimbangan – pertimbangan dalam pembuatan bangunan :
a. Fleksibilitas, yaitu bagaimana agar bangunan dapat dirubah dengan biaya yang tidak terlalu mahal apabila
diperlukan.
b. Kemungkinan perluasan / ekspansi, Bangunan harus didisain sedemikian rupa sehingga mempermudah didirikan
tambahan bangunan di masa depan apabila perusahaan melakukan ekspansi.
c. Fasilitas bagi karyawan, sehingga mereka mendapatkan kesenangan kerja dan dengan demikian didapat moral &
produktivitas kerja yang tinggi ( misalnya : AC, tempat istirahat, kantin, toilet, musholla, dll. ).
d. Perlindungan kepada karyawan terhadap bahaya kebakaran, keamanan, keselamatan kerja, kesehatan ( debu,
polusi ).
e. Kekuatan & kapasitas lantai yang memadai dikaitkan dengan mesin / peralatan yang digunakan.
ASPEK PRODUKSI
2. Penyusunan peralatan pabrik ( plant lay out )
Plant lay out berkaitan dengan masalah penyusunan mesin / peralatan produksi dalam pabrik, yaitu bagaimana
mesin/peralatan produksi disusun sehingga proses produksi dapat dilakukan secara efesien dan efektif yang pada akhirnya
akan berpengaruh terhadap perolehan laba dan kelangsungan hidup usaha perusahaan. Terdapat 2 cara pengaturan lay out,
yaitu :
a. Process Lay out, yaitu di mana mesin/peralatan yang sama ditempatkan/dikelompokkan dalam satu
area/departemen yang sama. Lay out ini biasanya digunakan untuk perusahaan yang berdasarkan job order,
misalnya penjahit.
b. Product Lay out, yaitu di mana mesin/peralatan produksi disusun menurut urut-urutan proses produksi untuk
menghasilkan suatu produk. Sistem ini biasa digunakan untuk perusahaan yang memproduksi secara massa
( mass production ).
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun lay out :
- Produk yang dihasilkan, mencakup besar, berat, dan sifat produk yang dihasilkan. Misal, apabila produk yang
dihasilkan besar dan mudah pecah maka dibutuhkan ruang yang besar.
- Urutan produksi, khususnya untuk product lay out.
- Besar/bentuk/jumlah mesin/peralatan yang dibutuhkan
- Kemudahan dilakukan maintenance
- Adanya balancing capacities
- Fleksibilitas pengaturan mesin/peralatan
- Diupayakan minimum movement karena dengan gerak yang lebih sedikit biaya yang terbeban akan lebih rendah
- Service area bagi pekerja/karyawan yang cukup memadai.
◼ Proses Kontinu
◼ Proses umumnya menghasilkan volume output yang besar
dan berulang-ulang (repetitive).
◼ Proses Intermitten (Batch)
◼ Proses yang digunakan bermacam-macam proses yang
berbeda sehingga dapat menghasilkan lebih dari satu
variasi produk.
◼ Otomatisasi dan CAM (Computer Aided
Manufacturing)
◼ Meminimalkan penggunaan tenaga kerja manusia dan
meninggikan akurasi serta meminimalkan bahaya.