Anda di halaman 1dari 20

ANGIOGRAFI

SEREBRAL
Tehnik pemeriksaan pungsi langsung
1. Pasien terlentang, punggung
diganjal & kepala diturunkan, Fase-fase
hingga denyut ACC teraba. pemeriksaan :
2. Lakukan anestesi lokal
3. Pungsi leher pada perabaan
denyut nadi arteri karotis 1.Fase arteri :
kommunis (jarum abbocath –1-3 detik, setelah
no. 20 / 18). suntikan.
4. Pungsi menembus dinding
anterior & posterior P.darah , 2.Fase kapiler :
tarik perlahan-lahan sampai –3-4 detik
darah memancar lancar. 3.Fase vena
5. Kontras +/- 8-10 cc , injeksi
cepat. –4-12 detik.
6. Sinar X arah glabella sudut
27-30 derajat dengan vertikal,
kranio-kaudal.
Tehnik pemeriksaan pungsi Tidak
langsung

1. Pungsi pada A. Femoralis ( inguinal) dengan


jarum abbocath 16/18 setelah anestesi lokal
dan insisi.
2. Masukkan guide wire ke lumen arteri Femoralis
ke arah proksimal, lalu tarik abbocath ditarik
keluar.
3. Masukkan kateter melalui “guide wire”, lalu
tarik “ guide wire “ keluar, sambung pangkal
kateter dengan luer lock.
4. Dorong kateter mencapai ACC / ACI / ACE.
5. Suntik kontras +/- 8 – 10 cc dengan injeksi
cepat.
 ACC cabang dua pada bifurkatio setinggi
C3-4.
 ACC bercabang menjadi ACI & ACE.
 Frontal : bayangan proksimal ACE terletak
medial dari ACI.

Gambaran normal Angiografi


karotis
 Dileher tak tampak percabangan.
 Pars kavernosa berjalan sepanjang tepi
dinding tulang sfenoid, bentuk “S” dengan
nama “ carotid Siphon”.
 Segemen supraklinoid tdd 3 cabang :
◦ A. oftalmika.
◦ A. kommunikans posterior.
◦ A. koroidalis anterior

A. Karotis Interna
 ASA kanan –kiri dihubungkan dengan A.
kommunikans anterior.
 Cabang ASA :
◦ A. frontopolaris.
◦ A. Callosamarginalis.
◦ A.Pericallosa lanjutan ASA.

A. Serebri Anterior
 Segmen horisontal :
◦ Keluar beberapa A. lentikulostriata ( arteri
jalan supero-post , perdarahi ganglia basalis
dan kapsula interna.
◦ Posisi AP : gambaran “ S”
 Pertemuan ACI, ASA dan ASM : “T
Formation”.
 Cabang post medial dan sup : Sylvian
point.

A. Serebri Media
 Posisi lateral :
◦ Cabang serebri media bentuk “ loops” sampai
puncak sulkus sirkularis.
◦ Garis yg hubungkan aspek sup loops ini : atap
dari “ sylvian triangle”.
◦ Sylviant point :
 30 - 45 mm medial tab interna orang dewasa.
 Perengahan garis yang hub puncak orbita atau
piramid petrosa.
 Pertengahan antara tabula interna dan mid-line
kranium.
◦ Cabang-cabang ASM :
 A. Parietalis post.
 A. gyriangularis.
 A. Temporalis posterior.
Fase kapiler Fase Vena
 4 detik sesudah  Fase lanjut.
injeksi kontras.  Pengisisan vena
 Baangan difus profunda
hemisfer /  V. Profunda terletak
serebrogram. lebih posterior
dibandingkan V.
superfisisal.
Vertebralis
A. A. Basilaris
 Asal : a. subklavia.  Sepanjang clivus
 For Transversarium. ( 1-2 cm )
 Cab : a.spinalis ant  Dekat bifurkasio 
& post. a. serebelli superior
 Ke-2 bersatu ( mendarahi
bentuk : a.basilaris permukaan superior
( pons varolis) serebeli )
 Cab intrakranial
besar : a.serebeli
inferior-psterior, cab
:
◦ A. vermian inferior
◦ A. tonsilohemisferik.

Gambaran Normal
A. serebri Posterior
 Asal : a. basilaris
 Cabang :
◦ A. talamoperforata
◦ A. koroidalis posterior
medialis
◦ A. koroidalis posterior
lateralis
 Cabang distal :
◦ Cabang2 temporalis
posterior
◦ Cabang2 kalkarina
◦ Cabang2 parietooksipital
FASE VENA  Ada 3 pembuluh darah
 Vena2 superior arterial primitif :
serebelum  sinus 1. A. trigerminus primitive
lateralis  vena magna resistant :
Galeni. Asal : a. karotis interna
 Vena2 anterior Bergabung dgn a.
serebelum & Batang basilaris
otak  vena petrosus 2. A. Hypoglossus
 Posisi lateral : Vena primitive resistant :
presentalis serebeli  AsaL : A. Carotis
vena magna Galeni. interna
 Embriologi : a. vertebra Bergabung dgn a.
& a. basilaris terpisah vertebralis
dari karotis. Bisa tetap 3. A. acousticus primitive
terbentuk Primitive resistant :
vascular channel  Asal : a. karotis interna
hubungkan sirkulasi & a. basilaris.
karotis &
vertebrobasilaris ( hilang
setelah bayi lahir )
 Aterosklerosis
◦ Trombosis..
◦ Tanpa trombosis.
 Emboli.
◦ Terutama dari pembuluh darah di leher.
 Stenosis (50%) akan terlihat pada
angiogram.

Oklusi P.Darah
 Etio : perdarahan subarakhnoid.
 a/ ruptur aneurisma intrakranial.
 Lokasi :
1. Pangkal A. kommunikans posterior.
2. Pertemuan A.komunikans anterior dengan A.
Serebri anterior.
3. A.serebri media.
4. Kongenital : diproksimal sirkulus arteriosus
Willisi
5. <<<: pangkal a.oftalmika,a.Serebri anterior &
media, a.Serebeli anterior inferior-posterior.

Aneurisma
 Kelainan dimana arteri & vena
berhubungan secara langsung tanpa
kapiler
 Sifat kongenital.
 Usia : 20-30 tahun
 Lokasi :
◦ Hemisfer serebri.
◦ Serebelum.

AVM
 Tumor di frontal anterior:
◦ Cukup besar desak a.serebri anterior lewati mid-line.
 Tumor puncak kepala depan:
◦ Herniasi subfalksial akibat falks kaku tergeser.
 Tumor deep:
◦ Distal shift.
 Tumor ganas : glioblastoma
◦ Vaskularisasi abnormal fase arteri : “ ealy filling vein”
 Tumor meningens : meningioma
◦ Gambaran difus , batas tegas tumor pada fase late
artery & jelas pada fase vena.
 Vaskular necrotic center : metastasis avaskular.

Tumor intrakranial
 Herniasi subfalksial.
 Herniasi unkus.
 Herniasi tonsiler.
 Herniasi tentorium.

Herniasi
Hematom subdural Hematom epidural
 Pendesakan A/V bentuk  A. Meningea media
konveks. terdesak ke medial.
 Lokasi perdarahan :  Entry to sinus venosus
pendesakan A. serebri : SV terpisah dari
ant-med, & deep vein. tabula interna.
 Angiogram
kontralateral.
 Hematom temporo-
basal (
higroma.hematoma) :
gambaran “bridging
vein”

Trauma
 Pelebaran ventrikel lateralis .
 Angiorafi : lengkung V. Talamosttriata
(frontal).
 Hidorsefalus sedang : bentuk “S-Shaped”
menjadi “flat”.
 Hidrosefalus berat : konveks.
 Fase arteriogram : “Sylvian Triangle
terangkat & teregang.
 Kompresi A.K.K pada kontralateral u/ lihat
hidrosefalus internus simetris.

Hidrosefalus

Anda mungkin juga menyukai