SKRIPSI
Disusun oleh :
NIM B.111.15.0079
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
SEMARANG
2019
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Ku olah kata, ku baca makna, ku ikat dalam alinea, ku bingkai dalam bab
sejumlah lima, jadilah mahakarya, gelar sarjana kuterima, orang tua, calon suami
dan calon mertua pun bahagia.
PERSEMBAHAN
Untuk Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan limpahan berkah
Untuk Mama saya, Tumiati yang membesarkan saya sendiri dibantu
dengan Bapak Suwarno dan Ibu Yatmi (Pakdhe dan Budhe yang sudah
seperti orang tua saya sendiri) terima kasih untuk jasa kalian.
Untuk sahabat-sahabat saya yang tergabung dalam grup Para Pengusaha,
Dewi, Anita, Arum, Chiqmi, Citra yang sudah seperti keluarga terima
kasih buat support, bantuannya, dan perjuangannya.
Untuk sahabat-sahabat saya yang lain Septia Laeli, S.Kusuma Dewi,
Hanna Karunia, Nenon, Dana terima kasih buat support dan bantuannya.
Untuk temen-temen kos lainnya yaitu Mbak Pita, Nerin dan Mbak Riska
sudah membantu dan menemani.
Untuk sepupu saya Bayu, terima kasih buat supportnya.
Untuk Mauliya Siti Aisyah, terimakasih atas keberaniannya.
Untuk teman-teman saya yang lainnya, Angga, Firman, Yudhan, Angel,
Tata, Kakek Izang terima kasih support dan bantuan-bantuannya
Untuk Evan, terima kasih sudah sabar menemani sidang.
Untuk para informan terima kasih atas semua informasinya.
Untuk beberapa orang yang sedikit menghambat skripsi saya ini,
terimakasih.
vii
ABSTRACT
This research will be based in the foreground with the culinary business
development dewassa this rapid and has considerable potential for profitable.
Because basically every living things need food. Without food living beings will be
difficult in doing daily activities. Although generally people will cook your own
food which he ate, for the purpose of more efficient and secure, but over time it
began to change, people prefer to eat in restaurants/food stalls because it is more
practical, the price isn't too expensive, the difference in atmosphere, as well as the
comfort of the facilities provided.
The results of this research are: strategy BigBox One Stop Culinary Spot
in the form of food and beverage products variatifnya, terjangkaunya price, a
strategic location with adequate facilities and comfort, good service, promotion in
social media as well as Word of mouth promotion is done by the consumers
themselves are able to make prospective consumers interested to come and
become a regular customer.
Keywords: BigBox One Stop Culinary Spot, Product, Price, Location, Promotion,
Service.
viii
ABSTRAK
Hasil penelitian ini adalah : strategi BigBox One Stop Culinary Spot yang
berupa variatifnya produk makanan dan minuman, terjangkaunya harga, lokasi
yang strategis dengan kenyamanan dan fasilitas yang memadai, pelayanan yang
baik, promosi di media sosial maupun promosi mulut ke mulut yang dilakukan
oleh konsumen sendiri mampu membuat calon konsumen tertarik untuk datang
dan menjadi pelanggan tetap.
Kata Kunci : BigBox One Stop Culinary Spot, Produk, Harga, Lokasi,
Promosi, Pelayanan
ix
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................ i
Persetujuan Laporan Skripsi ..................................................................... ii
Pengesahan Laporan Skripsi .................................................................... iii
Pengesahan Kelulusan Ujian....................................................................iv
Pengesahan Revisi Skripsi........................................................................v
Pernyataan Orisinalitas Skripsi ................................................................ vi
Motto Dan Persembahan ......................................................................... vii
Abstract .............................................................................................. ....viii
Abstrak..................................................................................................... ix
Kata Pengantar......................................................................................... x
Daftar Isi................................................................................................... xi
Daftar Tabel.............................................................................................. xiii
Daftar Gambar........................................................................................... xiv
Daftar Lampiran..........................................................................................xv
Bab I Pendahuluan.................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Penelitian......................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah .................................................................. 5
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian .............................................. 6
1.3.1 Tujuan Penelitian ............................................................ 6
1.3.2 Kegunaan Penelitian ...................................................... 6
xi
2.3 Alur Penelitian........................................................................ 31
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Logo BigBox One Stop Culinary Spot......................................... 39
Gambar 4.2 Gambaran Suasana BigBox One Stop Culinary Spot................... 40
Gambar 4.3 Foto Bersama Manajer BigBox One Stop Culinary Spot............. 41
Gambar 4.4 Foto Bersama Korlap BigBox One Stop Culinary Spot............... 42
Gambar 4.5 Foto bersama Para Pemegang Tenant............................................43
Gambar 4.6 Foto Bersama Pelanggan Tetap 1................................................. 43
Gambar 4.7 Foto Bersama Pelanggan Tetap 2................................................. 44
Gambar 4.8 Foto Bersama Pelanggan Tetap 3................................................. 44
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman Wawancara........................................................................ 66
Lampiran 2 Transkip Wawancara dengan Koh Steven (Manajer BigBox).......... 67
Lampiran 3 Transkip Wawancara dengan Mas Dodo (Korlap BigBox).............. 70
Lampiran 4 Transkip Wawancara dengan Para Pemegang Tenant Terlaris..........72
Lampiran 5 Transkip Wawancara dengan Mbak Siska (Pelanggan Tetap 1)....... 75
Lampiran 6 Transkip Wawancara dengan Mbak Titik (Pelanggan Tetap 2)........ 79
Lampiran 7 Transkip Wawancara dengan Mbak Tavia (Pelanggan Tetap 3)....... 83
xv
BAB I
PENDAHULUAN
akan memasak sendiri makanan yang akan ia makan, dengan maksud lebih hemat
dan terjamin. Namun seiring berjalannya waktu, hal tersebut kini mulai berubah,
terutama makanan siap saji. Selain karena lebih praktis dan harga yang ditawarkan
tidak terlalu mahal, alasan lain yang membuat orang suka makan di rumah makan
demi kenyamanan para tamu. Waktu juga menjadi salah satu alasan orang lebih
memilih makan di rumah makan, karena belum tentu semua orang sempat untuk
menyediakan makanan di rumah. Hal tersebut yang membuat usaha rumah makan
dapat dijadikan sebagai peluang usaha yang menjanjikan. Karena peluang bisnis
Usaha yang bergerak dalam bidang kuliner merupakan salah satu bisnis
yang dewasa ini berkembang pesat dan memiliki potensi berkembang yang cukup
besar. Sudah banyak pelaku usaha yang meraup untung dari usaha kuliner ini.
Namun tidak sedikit pula pelaku usaha kuliner yang gulung tikar alias bangkrut,
1
2
karena strategi pemasaran yang digunakan kurang tepat dan kualitas pelayanan
serta hubungan baik yang dijalani dengan konsumen. Hubungan baik akan tercipta
BigBox One Stop Culinary Spot merupakan tempat makan yang berbentuk
foodcourt / pujasera (pusat jajanan serba ada) yang terdiri dari beberapa gerai
BigBox One Stop Culinary Spot ini didirikan pada Februari 2016 terletak di Jalan
Pleburan Barat No.1, Semarang Selatan. Pada 3 bulan awal tempat ini didirikan
penurunan selama 6 bulan berikutnya. Namun sejak awal tahun 2017, BigBox
One Stop Culinary Spot ini mulai mengalami peningkatan jumlah pengunjung dan
2. Taichan Konicipi
4. Pondok Kerang
5. Real bbQ
6. Seblak Hot
7. Indomie Seleraku
8. Healthy Barbeque
2017 150
2018 300
Sumber: BigBox One Stop Culinary Spot
Tabel 1.3 Data peningkatan omset per tenant dari tahun 2017 ke 2018
Rata-rata Rata-rata
Presentase
No. Nama Omset / hari Omset / hari
Peningkatan
2017 2018
Dari data diatas dapat dilihat bahwa BigBox One Stop Culinary Spot
One Stop Culinary Spot buka setiap hari kecuali saat hari libur keagamaan dan
tahun baru, mulai dari pukul 14.30 WIB hingga pukul 23.00 WIB. Setiap harinya,
sebagian besar merupakan para mahasiswa, pekerja dan orang dewasa yang sudah
Amarta, Lot 28, Cafe Pelangi, Foodcourt Taman Erlangga, Ndoyani Foodcourt
dan lainnya. Dan kendala yang kedua loyalitas pelanggan, untuk mengatasi
Strategi pemasaran dapat dipandang sebagai salah satu dasar yang dipakai
perusahaan pada umumnya. Dalam situasi yang demikian, tidak ada lagi pilihan
lain bagi perusahaan kecuali berusaha untuk menghadapinya atau sama sekali
keluar dari arena persaingan. Perusahaan harus meningkatkan efektifitas dan nilai
pelanggan, seperti yang dikemukakan Bestari (2003) bahwa respon yang paling
baik untuk melindungi pasar yaitu dengan melakukan inovasi terus menerus
strategi pemasaran yang dipilih akan mampu menembus pasar. Apalagi kondisi
persaingan yang semakin ketat seperti saat ini, kemampuan untuk merebut pangsa
pasar akan mempengaruhi kelangsungan hidup usaha itu sendiri. Keadaan ini
tidak terkecuali dihadapi oleh BigBox One Stop Culinary Spot. Suatu manajerial
yang tepat sebagai prioritas utama untuk menghadapi persaingan pada sebagai
upaya mengembangkan pasar. Berdasarkan latar belakang di atas maka skripsi ini
KULINER ( Studi Kasus Pada BigBox One Stop Culinary Spot Semarang )”
yang dikemukakan adalah keberhasilan BigBox One Stop Culinary Spot dalam
6
1. Bagi Akademis
3. Bagi Peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pemasaran
berkembang, dan mendapatkan laba. Pemasaran juga merupakan faktor penting dalam
tetap berjalan terus atau menginginkan konsumen mempunyai pandangan yang baik
terhadap perusahaan.
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada
8
9
arti yang lebih luas daripada penjualan, pemasaran mencakup usaha perusahaan yang
dan penjualan produk tersebut. Jadi, pemasaran juga merupakan kegiatan saling
hal yang sangat penting bagi keberhasilan suatu perusahaan. Terdapat falsafah dalam
pemasaran yang disebut sebagai konsep pemasaran. Basu Swastha dan Hani Handoko
konsumen. Konsep pemasaran tersebut dapat dicapai dengan usaha mengenal dan
promosi dan distribusi yang tepat sesuai dengan keadaan konsumen sasarannya.
artinya laba dapat diperoleh melalui pemuasan konsumen. Laba dapat membuat
rencana yang terencana yang terarah di bidang pemasaran untuk memperoleh suatu
Strategi pemasaran merupakan strategi untuk melayani pasar atau segmen pasar yang
di jadikan target oleh perusahaan. Definisi strategi pemasaran adalah sebagai berikut:
dengan harapan agar unit bisnis dapat mencapai tujuan perusahaan” (Kotler, 2001).
nilai yang diberikan oleh produk, harga, promosi dan distribusi (marketing mix)
Perusahaan tak mungkin dapat memenuhi kebutuhan semua pembeli. Karena itu
Maka prinsip strategi pemasaran kedua adalah memilih pola spesifik pemusatan pasar
11
mendapatkan kedudukan yang kuat. Dengan kata lain perusahaan harus memilih
segmen pasar yang dapat menghasilkan penjualan dan laba yang paling besar.
penjualan.
e. Timing strategy. Penentuan saat yang tepat dalam memasarkan produk merupakan
hal yang peru diperhatikan. Meskipun perusahaan melihat adanya kesempatan baik.
sebagai sarana untuk memenuhi atau melayani kebutuhan dan keinginan konsumen.
Variabel yang terdapat didalamnya adalah produk, harga, distribusi, dan promosi.
Keempat elemen ini sangat menentukan arah dari strategi pemasaran perusahaan.
a. Produk
1) Pengertian Produk
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada suatu pasar untuk
adalah barang berwujud, jasa, events, tempat, organisasi, ide ataupun kombinasi
antara hal-hal yang baru saja disebutkan. Produk menurut Kotler dan Amstrong
(1996) adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian,
konsumen. Menurut Stanton (1996) adalah kumpulan dari atribut-atribut yang nyata
maupun tidak nyata, termasuk di dalamnya kemasan, warna, harga, kualitas dan merk
ditambah dengan jasa dan reputasi penjualannya. Menurut Tjiptono (1999) secara
konseptual produk adalah pemahaman subjektif dari produsen atas sesuatu yang bisa
2) Tingkatan Produk
a) Core benefit yaitu manfaat dasar dari suatu produk yang ditawarkan kepada
konsumen
b) Basic product yaitu bentuk dasar dari suatu produk yang dapat dirasakan oleh
panca indra.
13
ditawarkan oleh badan usaha dengan produk yang ditawarkan oleh pesaing.
e) Potential product yaitu semua argumentasi dan perubahan bentuk yang dialami
3) Klasifikasi Produk
yaitu :
(1) Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat,
fisik lainnya.
(2) Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk
(1) Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis
(2) Barang tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya bisa bertahan
dikonsumsi tanpa melalui pemrosesan lebih lanjut untuk memperoleh manfaat dari
produk tersebut.
(2) Barang industri merupakan suatu jenis produk yang masih memerlukan
4) Atribut Produk
Menurut Kotler dan Amstrong (2004) atribut produk adalah pengembangan suatu
produk atau jasa melibatkan penentuan manfaat yang akan diberikan. Menurut Fandy
Tjiptono (2001) atribut produk adalah unsur–unsur produk yang dipandang penting
oleh konsumen dan dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan. Meliputi merek,
kemasan, jaminan (garansi), pelayanan. Menurut Kotler (2004) atribut produk adalah
karakteristik yang melengkapi fungsi dasar produk. Unsur – unsur atribut produk :
a) Kualitas produk
Bila suatu produk telah dapat menjalankan fungsi – fungsi dapat dikatakan
b) Fitur produk
beberapa fitur.
c) Desain produk
Cara lain untuk menambah nilai konsumen adalah melalui desain atau
b. Harga
1) Pengertian Harga
Menurut Kotler dan Keller (2009), harga adalah salah satu elemen pemasaran
elemen termudah dalam program pemasaran untuk disesuaikan, fitur produk, saluran,
Kotler dan Amstrong (2008) menyatakan bahwa harga adalah suatu sistem
manajemen perusahaan yang akan menentukan harga dasar yang tepat bagi produk
atau jasa dan harus menentukan strategi yang menyangkut potongan harga,
Harga merupakan hal yang sangat penting yang diperhatikan oleh konsumen dalam
membeli produk. Jika konsumen merasa cocok dengan harga dan kualitas yang
ditawarkan, maka mereka akan cenderung melakuan pembelian ulang untuk produk
yang sama. Ini sesuai dengan konsep produksi yang menyatakan bahwa konsumen
lebih menyukai produk yang berharga murah dan kualitas yang dipercaya.
berbeda satu sama lain antar penjual maupun antar barang yang satu denga yang lain.
a.) Penetapan harga untuk mencapai pengahsilan atas investasi. Biasanya besar
b.) Penetapan harga untuk kestabilan harga. Hal ini biasanya dilakukan untuk
perusahaan yang kebetulan memegang kendali atas harga. Usaha pengendalian harga
pasar. Apabila perusahaan mendapatkan bagian pasar dengan luas tertentu, maka ia
harga berapa ia akan menetapkan penjualan. Ini berarti hbahwa ia belum memiliki
Harga yang ditetapkan atas suatu produk baru harus dapat memberikan
pengaruh yang baik bagi pertumbuhan pasar. Ada hal yang perlu diperhatikan dalam
penetapan harga produk baru dan harga bauran produk (Tjiptono, 2009):
a. Skimming Pricing, merupakan strategi yang menetapkan harga tinggi pda suatu
b. Penetration Pricing, merupakan strategi dengan penetapan harga rendah pada awal
produksi, dengan tujuan dapat meraih pangsa pasar yang besar dan sekaligus
4) Variabel Harga
Menurut Kotler dan Amstrong (2012), didalam variabel harga ada beberapa
unsur kegiatan utama harga yang meliputi tingakatan harga, diskon, potongan harga,
dan periode pembayaran. Menurut Kotler dan Amstrong (2008) ada 4 (empat)
dengan kualitas produk, daya saing harga, kesesuaian harga dengan manfaat.
c. Lokasi
Menurut Heizer & Render (2015) lokasi adalah pendorong biaya dan
Menurut Kotler (2008) salah satu kunci menuju sukses adalah lokasi, lokasi
dimulai dengan memilih komunitas. Keputusan ini sangat bergantung pada potensi
Faktor-faktor yang mempengaruhi daya tarik sebuah lokasi secara spesifik adalah
dilihat dari:
18
a. Aksesibilitas
datang atau masuk dan keluar dari lokasi tersebut. Analisis ini memliki dua tahap,
yaitu:
1. Analisis Makro
Mempertimbangkan area perdagangan primer, seperti area dua hingga tiga mil dari
lokasi tersebut. Untuk menganalisis aksesibilitas dari sebuah lokasi pada tingkat
makro ritel secara bersamaan mengevaluasi beberapa faktor seperti pola-pola jalan,
2. Analisis Mikro
Dimana akan mendekati biaya yang mahal jika mendirikan sebuah toko
sebuah pusat menarik terhadap target pangsa pasar yang saling berdekatan. Yang
dalam letak atau tempat gerai yang akan dibuka atau didirikan, yaitu:
19
Adanya akses untuk pejalan kaki atau trotoar disekitar toko retail.
Informasi tentang jumalah dan karakteristik kendaraan yang melintas, faktor lebar
jalan, kondisi jalan, kemacetan akan menjadi nilai lebih dan kurang bagi pelanggan.
3. Fasilitas Parkir
Untuk kota-kota besar, pertokoan atau pusat perbelanjaan yang memiliki fasilitas
parkir yang memadai dapat menjadi pilihan yang lebih baik bagi peritel dibandingkan
4. Transportasi Umum
memberi daya tarik yang lebih tinggi karena membantu konsumen dengan mudah
5. Komposisi Toko
Seorang peritel hendaknya jika ingin membuka toko harus mempelajari lebih dulu
toko-toko apa saja yang ada di sekitarnya, karena toko yang saling melengkapi akan
menimbulkan sinergi.
20
Letak berdirinya gerai sering kali dikaitkan dengan visibility (keterlihatan), yaitu
mudah terlihatnya toko dan plang nama oleh pejalan kaki dan pengendara mobil yang
melintas di jalan.
7. Penilaian Keseluruhan
d. Promosi
meningkatkan mutu produk dan bertujuan agar konsumen tertarik untuk membelinya.
Kotler & Keller (2009) menyatakan bahwa promosi adlah berbagai cara untuk
bentuk penawaran atau insentif jangka pendek yang ditunjukkan bagi pembeli,
pengecer, atau pedagang grosir dan dirancang untuk memperoleh respons spesifik dan
segera.
menggunakan. Tetapi bila dikaji lebih dalam promosi secara sendiri jarang mampu
menimbulkan penjualan, sebab seseorang akan membeli atau tidak dipengaruhi oleh
b.) Membujuk
c.) Pengingat
yang sangat penting agar konsumen tidak beralihke produk pesaing yang ada di pasar
sasaran.
d.) Pemantapan
telah mengambil pilihan yang tepat dengan mengambil produk tersebut dan menjadi
22
pelanggan loyal. Secara garis besar terdapat tiga klasifikasi utama dari promosi
2. Kegiatan Promosi
a. ATL (Above The Line) adalah bentuk teknik promosi dengan strategi “menarik
perhatian” konsumen melalui iklan yang menarik dan memancing rasa penasaran
orang untuk membeli atau mencoba produk. Tidak ada interaksi langsung dengan
audiens, fungsinya tidak lain adalah untuk menjelaskan sebuah produk, konsep
ataupun ide untuk menanamkan brand image yang kuat di benak audiens. Media
b. BTL (Below The Line) adalah bentuk promosi dengan strategi “mendorong” calon
konsumen untuk membeli dan mencoba produk atau jasa yang ditawarkan, dengan
secara langsung antara perusahaan atau penjual dengan masyarakat atau pembeli.
- Pameran
- Event
- Seminar
- Sampling product
- Panggung hiburan
- Sponsorship
Word of mouth adalah komunikasi dari orang ke orang antar sumber pesan
dan penerima pesan dimana penerima pesan menerima pesan dengan cara tidak
komersil mengenal suatu produk, pelayanan, atau merek. Word of mouth menjadi
komentar pelanggan mereka atas layanan jasa dan produk yang betul-betul
word of mouth adalah pembicaraan yang secara alami terjadi antara orang-orang.
Menurut Kotler (2009) ada dua manfaat utama dalam melakukan Word of
Cerita dari mulut ke mulut adalah satu-satunya metode promosi yang berasal
Pelanggan yang merasa puas tidak hanya akan membeli kembali, tetapi mereka
juga adalah reklame yang berjalan dan berbicara untuk bisnis yang dijalankan.
Dengan tetap menjaga hubungan dengan pelanggan yang puas dan menjadikan
mereka sebagai penyedia akan membebani bisnis yang dijalankan dengan biaya yang
relatif rendah.
Berdasarkan pendapat Sernovitz (2009), Word of mouth terdiri dari dua jenis, yaitu:
1. Organic word of mouth adalah pembicaraan yang bersemi secara alami dari
2. Amplified word of mouth adalah pembicaraan yang dimulai oleh kampanye yang
saluran informasi dari komunikasi seperti teman dan tetangga, rekan kerja dan
anggota keluarga.” Menurut Sernovitz (2009), “word of mouth begitu efektif karena
asal kepercayaannya adalah datang dari orang yang tidak mendapatkan keuntungan
2.1.6 Pelayanan
salah satu usaha untuk membantu menyiapkan atau mengurus apa yang diperlukan
orang lain. Sedangkan menurut Moenir (2010) pelayanan adalah kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan landasan faktor metrri
melalui sistem, prosedur, dan metode tertentu dalam rangka usaha memenuhi
serangkaian kegiatan, karena itu pelayanan merupakan sebuah proses. Sebagai proses,
yang dapat ditawarkan satu pihak ke pada ihak lain, pada dasarnya tidak berwujud
secara umum adalah rasa menyenangkan yang diberikan kepada orang lain disertai
memenuhi pesanan pelanggan dan untuk menindak lanjuti setiap kegiatan yang
mengandung kekeliruan.
3. Serangkaian kegiatan yang meliputi semua bidang bisnis yang terpadu untuk
tujuan perusahaan.
5. Penyampaian produk kepada pelanggan tepat waktu dan akurat dengan segala
c. After Sales Service (Pelayanan Purna Jual) adalah pelayanan yang tetap diberikan
kepada konsumen meskipun proses jual beli selesai. Pelayanan ini sangat penting,
Jika konsumen sudah suka dengan produk yang ditawarkan, kepuasan tersebut akan
disebarkan kepada keluarga, teman, dan lingkungannya. Sehingga efek word of mouth
keluhannya akan menyebar kemana saja sehingga dibutuhkan biaya dan upaya besar
untuk menanganinya.
(Studi kasus pada Konsumen Warung Kopi Tunjang Cafe and Restaurant Semarang)”
hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan, lokasi dan fasilitas baik
pembelian. Berdasarkan hasil perhitungan analisis data melalui uji regresi sederhana
keputusan pembelian, serta melalui uji regresi berganda disimpulkan bahwa kualitas
Rujukan kedua dalam penelitian ini adalah penelitian dari Made Resta
Handika, Agus Fredy Maradona, Gede Sri Darma (2018) yang berjudul: “Strategi
hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemasaran The Night Market Café &
Instagram bisa lebih menekan cost dalam pembiayaan marketing, Ketiga dengan
memberikan dampak positif terhadap kemajuan The Night Market Café & Co-
working Space, terakhir peran variable tempat / place dalam marketing mix bisa
membuat pengunjung untuk datang kembali ke The Night Market Café & Co-
working Space karena The Night Market Café & Coworking Space ini memberikan
dan menyuguhkan interior dan suasan tempat yang menarik bagi konsumen dan
harganya juga sesuai dengan kantong konaumen. Tempat yang menurut peneliti
kurang strategis tetapi dengan adanya kemajuan teknologi dan strategi promosi yang
The Night Market Café & Co-working Space lakukan bisa langsung mengenak ke hati
para konsumen.
29
Rujukan ketiga dalam penelitian ini adalah penelitian dari Resty Avita
Rujukan keempat dalam penelitian ini adalah penelitian dari Asia Virani
Bolang, Farah Oktafani (2016) yang berjudul: “Pengaruh Word of Mouth Terhadap
Proses Keputusan Pembelian pada Cafe Roti Gempol dan Kopi Anjis Cabang
mempengaruhi proses keputusan pembelian sebesar 70,3 persen dan sisanya sebanyak
29,7 persen dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
dibuktikan dengan nilai thitung> ttabel (15,323>1,660). Dari hasil penelitian dapat
disimpulkan word of mouth berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap proses
Rujukan kelima dalam penelitian ini adalah penelitian dari Amnericha Ester
Yesi Siburian, Yulianeu, Cicik Harini, Heru Sri Wulan (2017) yang berjudul:
Minat Beli Ulang Pelanggan (Studi Kasus di A to Z BAR WINE & BRASSERIE
terhadap minat beli ulang pelanggan. Pada uji determinasi terdapat pengaruh sebesar
63,3 persen dari variabel independen (kualitas pelayanan, fasilitas, variasi produk
sebanyak 36,7 persen dipengaruhi oleh variabel lain dan tidak termasuk kedalam
Rujukan keenam dalam penelitian ini adalah penelitian dari Imam Santoso
(2016) yang berjudul: “Peran Kualitas Produk dan Layanan, Harga dan Atmosfer
Rumah Makan Cepat Saji terhadap Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen”.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas produk dan harga berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan pembelian di rumah makan cepat saji, namun
atmosfer rumah makan dan kualitas pelayanan belum terdapat bukti yang memadai
cepat saji.
31
IDENTIFIKASI MASALAH
ANALISIS MASALAH
PENGUMPULAN DATA
ANALISIS DATA
PENERAPAN STRATEGI
KETERTARIKAN
KONSUMEN
BAB III
METODE PENELITIAN
studi kasus. Semua keterangan dan data yang didapat melalui narasumberdan
ini bertujuan untuk mempertahankan keutuhan dari objek penelitian. Data yang
kajiannya pada suatu organisasi atau individu seutuhnya, dan tidak diredusir
kepada variabel yang telah ditata atau sebuah hipotesis yang telah direncanakan
& Biklen dalam buku Suyitno (2006) yang menyatakan, bahwa pendekatan
secara langsung antara peneliti dengan subyek dan pentingnya penelitian yang
32
33
bersifat natural . Bogdan & Biklen ( 1998) . Bentuk holistik ini didasarkan pada
untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam dan khusus atas suatu fenomena
Menurut Yin (2011), studi kasus adalah suatu inkuiri empiris yang:
2. Batas-batas antara fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas; dan
dimana;
kategori, (4) mencari pola-pola (teori), dan (5) membangun sebuah teori atau
membandingkan pola dengan teori-teori lain. Hasil akhir dari penelitian kualitatif,
bukan sekedar menghasilkan data atau informasi yang sulit dicari melalui metode
bahkan hipotesis atau ilmu baru yang digunakan untuk membantu mengatasi
tanggal 28 Desember 2018 dalam kurun waktu kurang lebih 2 (dua) bulan, 1
bulan pengumpulan data dan 1 bulan pengolahan data yang meliputi penyajian
Yang dimaksud obyek penelitian, adalah hal yang menjadi sasaran penelitian (
adalah himpunan elemen yang dapat berupa orang, organisasi atau barang
yang akan diteliti. Kemudian dipertegas (Anto Dayan 1986), obyek penelitian,
adalah pokok persoalan yang hendak diteliti untuk mendapatkan data secara
lebih terarah. Adapun Obyek penelitian dalam tulisan ini meliputi: (1) Strategi
yang dilakukan pihak BigBox One Stop Culinary Spot (2) Faktor – faktor
yang membuat konsumen tertarik datang ke BigBox One Stop Culinary Spot.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder.
35
1. Data primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus
sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek
2. Data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan untuk maksud selain
dengan cepat. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah
literatur, artikel, jurnal serta situs di internet yang berkenaan dengan penelitian
yang dilakukan. Jadi data sekunder diperoleh dari hasil pengolahan pihak
kedua atau data yang diperoleh dari hasil pengolahan pihak kedua atau data
sebelumnya mendapatkan izin dari pihak BigBox One Stop Culinary Spot
- Literatur
- Jurnal
- Artikel
- Pelanggan Tetap
- Pelanggan Tetap
- Pelanggan Tetap
berupa kata–kata tertulis atau dari lisan dan perilaku orang yang dapat diamati
37
data kemudian diuraikan antara suatu data dengan data lainnya sehingga di
peroleh gambaran yang utuh tentang masalah yang diteliti dengan disesuaikan
data dengan metode Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2015:334)
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu
memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, lalu
serta landasan teori yang digunakan. Data yang telah direduksi akan
data.Dalam penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,
hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Cara yang paling sering
digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks
Setelah data yang disajikan tersebut dibahas secara rinci, maka selanjutnya data
Gambar 4.1
Bigbox One Stop Culinary Spot berdiri pada Februari 2016 yang pada
awalnya bisnis ini berkonsep angkringan. Didirikan oleh Pak Kris dan beberapa
Semarang Selatan. Buka setiap hari pukul 14.30 WIB – 23.00 WIB. Namun pada
8 bulan awal tempat ini didirikan mampu menyedot banyak pengunjung penikmat
di tahun kedua pihak manajemen BigBox One Stop Culinary Spot berusaha
merubah konsep menjadi foodcourt / pujasera. BigBox One Stop Culinary Spot
satu tempat makan atau tempat nongkrong. Menawarkan varian produk makanan
dan minuman yang kekinian dengan harga yang terjangkau dan banyak diminati
39
40
mahasiswa.
Bekerja sama dengan beberapa tenant yang sedang hits dan memiliki masa
yang besar. Ada 15 tenant aktif yang saat ini bekerja sama dengan BigBox One
tempat agar lebih nyaman untuk nongkrong di sore dan malam hari, menambah
fasilitas seperti wifi, stop kontak untuk charger handphone, serta music. Selain
itu, dengan menambah karyawan BigBox One Stop Culinary Spot berusaha
memberikan pelayanan yang lebih baik yaitu pelayanan yang ramah, cepat dan
Gambar 4.2
41
Gambar 4.3
Pada gambar diatas, laki-laki yang memakai kemeja biru adalah Koh
Steven atau akrab dipanggil Koh Steve merupakan seorang manajer di BigBox
One Stop Culinary semenjak tahun 2018 meneruskan jabatan yang sebelumnya
dipegang oleh Cik Liliana. Beliau berusia 35 tahun dan bertempat tinggal di
Gambar 4.4
Pada gambar diatas, laki-laki yang memakai seragam BigBox One Stop
Culinary Spot berwarna merah adalah Mas Dodo salah satu karyawan atau di
BigBox One Stop Culinary Spot disebut sebagai crew yang sekaligus menjadi
Pedurungan Semarang.
43
Gambar 4.5
Foto bersama Para Pemegang Tenant BigBox One Stop Culinary Spot
Pada gambar diatas, para pemegang tenant terlaris yaitu tenant Taichan
Konicipi, Healthy BBQ, Real BBQ, Pondok Kerang, Omah Gedang Kriukzz.
Gambar 4.6
Pada gambar diatas, perempuan yang memakai hijab warna coklat adalah
Mbak Siska salah satu pelanggan tetap di BigBox One Stop Culinary Spot
Gambar 4.7
Pada gambar diatas, perempuan yang berhijab warna coklat tua adalah
salah satu pelanggan tetap di BigBox One Stop Culinary Spot dan sering
Gambar 4.8
Mbak Tavia salah satu pelanggan tetap di BigBox One Stop Culinary Spot yang
berikut:
Informan 1
Koh Steven ( Manajer BigBox One Stop Culinary Spot )
Tabel 4.1
Analisis hasil wawancara Manajer
Ya ... kalau dari produk, kita memilih bekerja sama dengan tenant- Varian produk, harga yang
tenant yang berpotensial mempunyai masa yang besar, tenant-tenat terjangkau, lokasi strategis, tempat
yang produknya kekinian. Kemudian untuk harga kita pilih tenant- yang nyaman, fasilitas yang
tenant yang harganya dapat dijangkau mahasiswa dengan range harga memadai, postingan di media sosial
mulai dari 4 sampai 40 ribu per menu. sebagai sarana promosi, pelayanan
Kalo dari segi tempat dan lokasi, lokasi sudah terlihat ya .. strategis, di yang baik.
daerah tengah kota, ada di salah satu pusat kawasan kuliner di
Semarang, mudah dijangkau dimana-mana, jalannya cukup luas jadi
cukup nyaman untuk dilewati. Lalu tempat, kita memiliki lahan parkir
yang cukup luas, tempat duduk yang cukup banyak dengan space yang
cukup untuk konsumen maupun karyawan-karyawan jalan-jalan
memilih-milih tenant atau untuk mengantar makanan.
Selanjutnya, untuk promosi dulu kita memiliki dan memegang sendiri
media sosial kami yaitu @bigboxonestopculinary, namun karena
tenant semakin banyak dan ingin mempunyai kegiatan promosinya
46
Informan 2
Mas Dodo ( Koordinator Lapangan BigBox One Stop Culinary Spot )
Tabel 4.2
Analisis Hasil Wawancara Koordinator Lapangan
Crew disini mengawasi ada meja kosong satu, dua atau beberapa kita Melayani dengan ramah
cari tamu, jangan sampai tamu keluar, menawarkan seperti “berapa cepat, dan tepat.
orang mbaknya?”,
“3 orang 4 orang”.
“sana mbaknya”.
Ada customer masuk,
“ada kursi kosong satu ini “
“mbak sini kosong nih mbak, berapa orang nih mbak?”
Teman-teman saya, saya arahkan untuk keliling, selalu keliling untuk
melihat adakah yang bawa minuman dari luar.
Crew diharapkan untuk keliling lapangan untuk mencari tempat-
tempat yang ada piring kotor, ambil. Diharapkan dengan mengambil
piring itu customer bisa pesan lagi dan tidak kelihatan kumuh.
47
Informan 3
Para Pemegang Tenant Terlaris
Tabel 4.3
Analisis Hasil Wawancara Para Pemegang Tenant Terlaris
“kualitas rasa, bahan itu bagus. Rasa enak pelanggan senang Produk yang berkualitas dan
pelanggan beli ulang.” variatif dengan penyajian
“Terus juga varian rasa ya.. kita harus ciptain atau ikutin rasa baru yang menarik, promosi
yang lagi hits di kalangan konsumen, jadi kita up to date, kekinian dimedia sosial, harga
selalu.” terjangkau, lokasi strategis
“Bukan cuma rasa yang bervariasi, bahan juga harus variatif, dengan dengan tempat yang luas,
begitu kan kita punya banyak pilihan menu. penyajian produk yang pelayanan yang baik.
juga perlu. Dengan menyajikan produk dengan cara yang berbeda
dengan yang lainnya bisa buat konsumen tertarik. Seperti di Healthy
kan konsumen bisa memasak bisa roast pesenannya sendiri, jadi
sesuai selera mereka.”
“ kita sajiin makanan yang menarik kan konsumen senang, jadi kalo
makanannya difoto kan lebih bagus lebih instgramable, ya.. jaman
sekarang sedikit-sedikit upload.”
“promoin di instagram sih. Ya kan?” “Iya paling ig sama wa kita
masing-masing.”
“kita bikin harga seterjangkau mungkin ya. Kan disini kebanyakan
anak-anak muda konsumennya.”
“buat pelajar/mahasiswa kan kalo dibawah lima puluh ribu per menu
kan sudah termasuk terjangkau.”
“strategis ya..”
“Iya.. disini kan pusat keramaian juga, deket dari mana-mana.”
“Heem.. aksesnya kan gampang, dicari ngga sulit.”
“Disini luas juga.. jadi kesannya ngga umpek-umpekan kalo banyak
tenant, banyak pengunjung juga lega.”
“ Iya bener intinya disini lokasinya oke.”
“Pastinya kita beri pelayanan yang sebaik mungkin ya.. yang ramah
jadi sebisa mungkin kita akrab sama pelanggan. Cepet juga.”
“Iya.. ramah tuh kunci sih. Dengan kita bisa akrab sama pelanggan
kan pelanggan merasa nyaman, pasti balik lagi.
“Jangan bikin pelanggan lama nunggu juga.”
”Iya pokoknya layanin secepet dan setepat mungkin.”
” Iya bener. Pelayanan baik kan pelayanan yang ramah, cepat, tepat
kayak yang Manajer sini bilang.”
Informan 1
Mbak Siska ( Pelanggan Tetap 1 )
48
Tabel 4.4
Analisis Hasil Wawancara Pelanggan Tetap 1
Pelayanan disini sih bagus. Terus juga orang-orangnya ramah, cepet juga, ngga Pelayanan yang baik, tempat
usah nunggu lama. Biasanya kan kalo di tempat nongkrong kadang nunggu, nyaman, varian produk,
nunggu dulu, nunggu masnya dipanggil dulu gitu kan baru nyamperin, kalau ini lokasi strategis, harga
kan engga. terjangkau, fasilitas yang
Tahu disini dari temen. Waktu itu diajakin temen. Waktu itu kan lagi pada memadai
ngumpul nih, terus pada ngajakin itu nongkrong sini. Tempatnya nyaman, enak,
terus juga makanannya macam-macam, ada juga kesukaan disini, enak-enak
juga makanannya, lokasi strategis, harga sudah pas nggak terlalu mahal.
Ada wifi, kalo sama temen-temen nih yang cowok-cowok suka mabar (main
game bareng), yang cewek juga sama suka mabar. Parkiran juga luas.
Informan 2
Tabel 4.5
Tahu BigBox rekomendasi dari teman. Pelayanannya bagus, kalo Pelayanan yang baik, tempat
pesen cepat datangnya, engga lelet, pelayannya juga ramah. nyaman, lokasi strategis, varian
Tempatnya enak, strategis, deket dari kampus, deket dari kos. produk, harga terjangkau
Produknya banyak, harganya juga murah beda dari yang lain,
produknya baru-baru.
Informan 3
Tabel 4.6
Analisis Hasil Wawancara Pelanggan Tetap 3
B. Kategori Data
Tabel 4.7
Kategori Data Strategi di BigBox One Stop Culinary Spot
Informan
Pertanyaan Kategori
Koordinator Para pemegang Pelanggan Tetap Pelanggan Tetap Pelanggan Tetap
Manajer
Lapangan tenant terlaris 1 2 3
1. Bagaimana 1.Varian produk 1. Melayani 1.Produk yang 1. Pelayanan yang 1. Pelayanan yang 1. Pelayanan yang 1. Varian produk
strategi BigBox One 2. Harga yang dengan ramah berkualitas dan baik baik baik (berbagai macam makanan
Stop Culinary Spot terjangkau cepat, dan tepat. variatif dengan 2. Tempat nyaman, 2. Tempat nyaman, 2. Varian produk dan minuman)
dalam menjalankan 3. Lokasi strategis, penyajian yang lokasi strategis, lokasi strategis 3. Harga terjangkau 2. Harga terjangkau (harga
kelangsungan tempat yang menarik fasilitas yang 3. Varian produk 4. Lokasi strategis. yang terbilang murah)
usahanya nyaman, fasilitas 2.promosi dimedia memadai 4. Harga terjangkau 5. Informasi dari 3. Tempat
yang memadai sosial 3. Varian produk 5. Informasi dari media sosial (Lokasi yang strategis,
2. Faktor apa saja 4. Postingan di 3.harga terjangkau 4. Harga yang mulut ke mulut tempat yang nyaman,
yang membuat media sosial sebagai 4.lokasi strategis terjangkau fasilitas yang memadai)
konsumen tertarik sarana promosi dengan tempat yang 5. Informasi dari 4. Promosi (postingan di
datang ke BigBox 5. Pelayanan yang luas mulut ke mulut media sosial instagram)
One Stop Culinary baik. 5.pelayanan yang 5. Pelayanan yang baik
Spot baik. (pelayanan yang ramah,
cepat dan tepat)
6. Word of Mouth
(informasi dari mulut ke
mulut)
50
C. Klasterisasi Kategori
Tabel 4.8
Klasterisasi Kategori Strategi di BigBox yang membuat konsumen tertarik
Strategi yang membuat konsumen tertarik datang ke BigBox One Stop Culinary
Spot
4.3 Pembahasan
1. Produk
One Stop Culinary Spot dan para pelanggan tetap didapatkan temuan bahwa
strategi Manajer untuk meperbanyak varian produk di BigBox One Stop Culinary
Spot membuat konsumen tertarik untuk datang. Para pelanggan tetap merasa jenis
produk makanan dan minuman yang ada di BigBox One Stop Culinary Spot
lapangan juga terlihat banyak dari konsumen yang datang membeli tidak hanya
satu menu makanan atau minuman. Setelah makanan atau minuman mereka habis,
Menurut Philip Kotler (2008) produk mencakup segala sesuatu yang dapat
keinginan konsumen.
segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar menarik perhatian,
akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau
kebutuhan.
Yulianeu, Cicik Harini, Heru Sri Wulan (2017) yang berjudul: “Pengaruh Kualitas
Pelayanan, Fasilitas, dan Variasi Produk (Restoran) terhadap Minat Beli Ulang
minat beli ulang pelanggan. Pada uji determinasi terdapat pengaruh sebesar 63,3
sebanyak 36,7 persen dipengaruhi oleh variabel lain dan tidak termasuk kedalam
Dengan dukungan jurnal dari Resty Avita Haryanto (2013) yang berjudul:
2. Harga
One Stop Culinary Spot dan para pelanggan tetap didapatkan temuan bahwa
strategi yang dilakukan oleh Manajer dengan memilih bekerja sama dengan
tenant-tenant yang memiliki menu dengan harga yang terjangkau bagi kalangan
anak muda seperti pelajar dan mahasiswa yaitu berkisar Rp.4.000 sampai
kantongnya.
Menurut Kotler dan Armstrong (2008) harga adalah sejumlah uang yang
ditagihkan atas suatu jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan
untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau
jasa.
berjudul: “Peran Kualitas Produk dan Layanan, Harga dan Atmosfer Rumah
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian di rumah makan cepat saji,
namun atmosfer rumah makan dan kualitas pelayanan belum terdapat bukti yang
53
3. Tempat
One Stop Culinary Spot dan para pelanggan tetap didapatkan temuan bahwa
strategi yang dilakukan oleh Manajerial BigBox One Stop Culinary Spot dengan
memilih lokasi yang strategis yaitu di daerah tengah kota, ada di salah satu pusat
luas jadi cukup nyaman untuk dilewati membuat konsumen tidak kesulitan untuk
datang ke BigBox One Stop Culinary Spot. Kemudian para pelanggan juga betah
dan nyaman berada di BigBox One Stop Culinary Spot karena terdapat fasilitas
wifi, stop kontak untuk charger handphone, lahan parkir yang cukup luas, tempat
duduk yang cukup banyak dengan space yang cukup untuk konsumen maupun
makanan.
Menurut Heizer dan Reinder (2015) lokasi adalah pendorong biaya dan
Menurut Kotler (2008) salah satu kunci menuju sukses adalah lokasi,
lokasi dimulai dengan memilih komunitas. Keputusan ini sangat bergantung pada
sebagainya.
54
menunjukkan bahwa kualitas pelayanan, lokasi dan fasilitas baik secara parsial
Cicik Harini, Heru Sri Wulan (2017) yang berjudul: “Pengaruh Kualitas
Pelayanan, Fasilitas, dan Variasi Produk (Restoran) terhadap Minat Beli Ulang
minat beli ulang pelanggan. Pada uji determinasi terdapat pengaruh sebesar 63,3
sebanyak 36,7 persen dipengaruhi oleh variabel lain dan tidak termasuk kedalam
4. Promosi
One Stop Culinary Spot dan para pelanggan tetap didapatkan temuan bahwa
strategi yang dilakukan pihak-pihak BigBox One Stop Culinary Spot seperti para
pemegang tenant yaitu dengan memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk
dari para pelanggan membuat BigBox One Stop Culinary Spot mampu menarik
calon kunsumen.
One Stop Culinary Spot yang semakin membuat konsumen tertarik untuk datang
of mouth juga mampu membuat calon konsumen tertarik untuk datang hingga
kemudian menjadi pelanggan. Dengan adanya pelanggan yang puas dan senang
dengan produk makanan dan minuman serta pelayanan di BigBox One Stop
Culinary Spot maka pelanggan secara tidak langsung bercerita dari mulut ke
strategi pemasaran.
Kotler dan Keller (2009) menyatakan bahwa promosi adalah berbagai cara
Menurut Kotler (2009) ada dua manfaat utama dalam melakukan Word of
berasal dari konsumen, oleh konsumen, dan untuk konsumen. Pelanggan yang
merasa puas tidak hanya akan membeli kembali, tetapi mereka juga adalah
Maradona, Gede Sri Darma (2018) yang berjudul: “Strategi Pemasaran Bisnis
penelitian menunjukkan bahwa strategi pemasaran The Night Market Café &
Instagram, dan memberikan dampak positif terhadap kemajuan The Night Market
Café & Co-working Space, terakhir peran variable tempat / place dalam marketing
mix bisa membuat pengunjung untuk datang kembali ke The Night Market Café
& Co-working Space karena The Night Market Café & Coworking Space ini
memberikan dan menyuguhkan interior dan suasan tempat yang menarik bagi
konsumen dan harganya juga sesuai dengan kantong konaumen. Tempat yang
57
menurut peneliti kurang strategis tetapi dengan adanya kemajuan teknologi dan
strategi promosi yang The Night Market Café & Co-working Space lakukan bisa
Dengan dukungan jurnal dari Resty Avita Haryanto (2013) yang berjudul:
Dengan dukungan jurnal dari Asia Virani Bolang, Farah Oktafani (2016)
pada Cafe Roti Gempol dan Kopi Anjis Cabang Suryasumantri Bandung” hasil
sebesar 70,3 persen dan sisanya sebanyak 29,7 persen dipengaruhi oleh faktor lain
yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dalam uji T diketahui word of mouth
5. Pelayanan
One Stop Culinary Spot, Koordinator Lapangan dan para pelanggan tetap
didapatkan temuan bahwa strategi dari Manajer BigBox One Stop Culinary Spot
dan diterapkan oleh para karyawan mampu membuat nyaman dan betah berada di
BigBox One Stop Culinary Spot bahkan kembali datang lagi dan lagi. Para
karyawan diarahkan untuk memberikan pelayanan yang ramah, cepat dan tepat.
Ketika konsumen datang, mereka mencarikan meja dan tempat duduk yang
kosong sesuai dengan berapa orang saat konsumen itu kesini, menawarkan untuk
order minum ke kasir dengan ramah kemudian melayani pesanan dengan cepat
dan tepat. Untuk para tenant juga saya menghimbau untuk melakukan hal yang
serupa yaitu ramah, cepat dan tepat. Untuk konsumen yang membawa makanan
dan minuman dari luar, para karyawan harus memberi pengertian kepada
konsumen yang melakukan hal itu dengan baik dan sopan bahwa tidak boleh
kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya
Dengan dukungan jurnal dari Resty Avita Haryanto (2013) yang berjudul:
penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan, lokasi dan fasilitas baik secara
Cicik Harini, Heru Sri Wulan (2017) yang berjudul: “Pengaruh Kualitas
Pelayanan, Fasilitas, dan Variasi Produk (Restoran) terhadap Minat Beli Ulang
minat beli ulang pelanggan. Pada uji determinasi terdapat pengaruh sebesar 63,3
sebanyak 36,7 persen dipengaruhi oleh variabel lain dan tidak termasuk kedalam
Dengan dukungan jurnal dari Imam Santoso (2016) yang berjudul: “Peran
Kualitas Produk dan Layanan, Harga dan Atmosfer Rumah Makan Cepat Saji
menunjukkan bahwa kualitas produk dan harga berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian di rumah makan cepat saji, namun atmosfer rumah
makan dan kualitas pelayanan belum terdapat bukti yang memadai berpengaruh
cepat saji.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
3. Lokasi yang sangat strategis disertasi tempat yang nyaman dan faslitas yang
memadai.
5. Pelayanan yang baik yaitu berupa pelayanan yang ramah, cepat dan tepat.
1. Varian produk makanan dan minuman yang sangat beragam dan enak.
3. Lokasi yang sangat strategi juga tidak jauh dari kampus maupun tempat kerja
60
61
4. Promosi di media sosial dan Word of Mouth (mulut ke mulut) yaitu informasi
5. Pelayanan yang baik yaitu berupa pelayanan yang ramah, cepat dan tepat.
5.2 Rekomendasi
kendala waktu. Mengatur waktu pertemuan antar peneliti dengan salah satu
2. Pengaruh Platform Digital terhadap penjualan pada BigBox One Stop Culinary
Spot
Culinary Spot
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Miles, M.B dan Huberman A.M. 1984. Analisis Data Kualitatif, terjemahan oleh
Tjetjep Rohendi Rohidi. 1992. Universitas Indonesia. Jakarta.
63
64
Yin, Robert K. 2011. Studi Kasus: Desain & Metode. Rajagrafindo Persada.
Jakarta.
65
Internet:
2. Bagaimana pelayanan yang anda lakukan agar konsumen puas dan kembali
lagi?
66
67
Peniliti: “ Hallo.. sore Koh. Kenalin, saya Citra dari USM. Boleh tanya-tanya
Manajer: “ Ok.. hai nama saya Steve dari BigBox. Salam kenal mbak.”
Peneliti: “Ok .. eee.. pertama saya mau tanya, kapan sih BigBox ini dirintis?”
Peneliti: “ Ok .. terus bagaimana asal mulanya bisnis BigBox ini dimulai Koh?”
Manajer: “ Dulu bisnis ini didirikan dengan konsep angkringan. Tapi ternyata
kurang menarik masa, harganya pun terbilang cukup mahal untuk angkringan.
BigBox ini didirikan oleh Pak Kris dengan beberapa orang investor lainnya.
Nggak perlu sebut namanya lah ya.. dengan menyewa tanah perhutani ini
kemudian ditahun kedua kami berusaha merubah konsep menjadi pujasera. Kita
kekinian dalam satu tempat nongkrong. Dengan pilihan makanan dan minuman
yang kekinian yang banyak diminati oleh konsumen, terutama konsumen anak-
anak muda seperti pelajar dan mahasiswa. Suasana disini juga sedikit dirubah,
awalnya bagian ini saja kemudian diperluas lagi ke bagian depan kasir itu.
Membuat suasana lebih nyaman untuk nongkrong di sore hari. Jadi kami bekerja
sama dengan beberapa tenant dan menambah karyawan. Terus juga ada fasilitas-
fasilitas lain yang disediakan seperti wifi, stop kontak untuk charger handphone,
musik, juga pelayanan yang lebih baik yang dipertahankan sampai sekarang.”
68
Peneliti: “ Terus kemudian untuk strategi yang dilakukan BigBox buat menarik
Manajer: “ Ya.. kalau dari produk, kita pilih bekerja sama dengan tenant-tenant
harganya dapat dijangkau oleh mahasiswa dengan range harga mulai empat
sampai empat puluh ribu per menu. Kalo dari segi tempat dan lokasi, lokasi
sudah terlihat ya.. strategis, di daerah tengah kota, ada di salah satu pusat
cukup luas jadi cukup nyaman untuk dilewati. Lalu te,pat, kita memiliki parkir
yang cukup luas, te,pat duduk yang cukup banyak dengan space yang cukup
atau untuk mengantar makanan. Selanjutnya untuk promosi, dulu kita memiliki
lokasi BigBox ini saat mereka upload foto. Juga ada beberapa akun kuliner
mereview tempat kami ini. Jadi itu sudah cukup memperkenalkan BigBox ini
Peneliti: “ Nah kemudian untuk pelayanannya nih Koh, gimana pelayanan yang
Manajer: “ Saya selalu mengarahkna kepada para karyawan, kita sebutnya crew
disini, untuk memberikan pelayanan yang ramah, cepat dan tepat. Waktu
konsumen datang, mereka mencarikan meja dan tempat duduk yang kosong
sesuai dengan berapa orang saat konsumen itu kesini, menawarkan untuk order
minum ke kasir dengan ramah kemudian melayani pesanan dengan cepat dan
tepat. Untuk para tenat juga saya menghimbau untuk melakukan hal yang serupa
yaitu ramah, cepat, dan tepat. Oh ya.. disini kan tidak diperbolehkan membawa
makanan dan minuman dari luar. Jadi para karyawan juga harus memberi
pengertian kepada konsumen yang melakukan hal itu dengan baik dan sopan, kan
Peneliti: “ Ok.. eee.. aku rasa cukup sekian sih Koh, makasih ya buat info-
infonya.”
Peneliti: “ Hallo.. sore mas, saya Citra dari USM, mau tanya-tanya soal BigBox
Peneliti: “ Jadi gini mas, langsung aja ya.. gimana strategi yang ada di BigBox
ini mas?”
Korlap: “ Kalo soal strategi lebh spesifiknya nanti bisa ditanyakan ke Manajer
ya.. saya sebagai korlap disini dan karyawan, kita sebutnya crew. Disini intinya
mengarahkan kita untuk bekerja dengan baik melayani dengan baik, ramah,
cepat, tepat. Jadi crew disini mengawasi ada meja kosong satu, dua atau
beberapa kita cari tamu, kita hampiri tamu yang baru datang jangan sampai
keluar karena mungkin kebingungan cari tempat. Kita tawarkan seperti (“ berapa
Ada konsumen atau pelanggan masuk, (“ada meja kosong nih, sini mbak, berapa
orang?”). Jadi teman-teman saya, juga saya arahin buat keliling, selalu keliling
untuk melihat adakah yang bawa minuman dari luar. Kan disini ngga boleh bawa
makan minum dari luar. Nanti untuk konsumen yang begitu, kita kasih tau pelan-
pelan, baik-baik, sopan. Kemudian crew diharapkan untuk keliling lapangan untu
mengambil piring itu customer bisa pesen lagi dan tidak kelihatan kumuh.
Begitu.”
Peneliti: “ Hmm.. begitu. Terus ada lagi ngga mas, mungkin strategi yang
Peneliti: “ Ya.. kayak promosi mungkin mas atau layanan ekstra? Hehehe”
Korlap: “ Ooo.. ya ya ya, promosi. Kita paling promoin BigBox di akun medsos
kita masing-masing sih ya. Kita upload foto kita atau Bigbox di story instagram
atau whatsapp gitu. Kalo temen-temen kita liat kan siap tahu mampir.”
Peneliti: “ Ohh .. ya sudah mas, udah mulai rame hehe masnya silahkan balik
Korlap: “ Hehehe iya iya sama-sama. Nanti kalo masih ada yang dibutuhkan
lagi, mungkin data atau yang lain, nanti hubungi saya aja.”
berkumpul disini, perkenalkan saya Citra dari Usm mau tanya-tanya nih soal
Peneliti: “ Ok. Langsung aja ya kak, jadi bagaimana strategi kalian nih untuk
Pemegang tenant Taichan Konicipi: “Ok. Saya dulu ya. Kalo kita dari konicipi
sih yang penting kualitas rasa, bahan itu bagus. Rasa enak pelanggan senang
Pemegang tenant Real BBQ: “Terus juga varian rasa ya.. kita harus ciptain atau
ikutin rasa baru yang lagi hits di kalangan konsumen, jadi kita up to date,
kekinian selalu. ”
Pemegang tenant Pondok Kerang: “Iya varian rasa juga penting. Bukan cuma
rasa yang bervariasi, bahan juga harus variatif, dengan begitu kan kita punya
Pemegang tenant Healthy BBQ: “ Saya rasa penyajian produk yang juga perlu.
Dengan menyajikan produk dengan cara yang berbeda dengan yang lainnya bisa
73
buat konsumen tertarik. Seperti di Healthy kan konsumen bisa memasak bisa
Pemegang tenant Omah Gedang: “ Iya bener, kita sajiin makanan yang menarik
kan konsumen senang, jadi kalo makanannya difoto kan lebih bagus lebih
Peneliti: “ Hahaha iya bener-bener. Kemudian nih kak untuk segi promosi?”
kan?”
Pemegang tenant Pondok Kerang: “Ya kita bikin harga seterjangkau mungkin ya.
Pemegang tenant Healthy BBQ: “Iya buat pelajar/mahasiswa kan kalo dibawah
Peneliti: “Terus kak, kenapa milih lokasi di BigBox ini buat jualan?”
Pemegang tenant Taichan Konicipi: “Iya.. disini kan pusat keramaian juga, deket
dari mana-mana.”
Pemegang tenant Real BBQ: “Heem.. aksesnya kan gampang, dicari ngga sulit.”
74
Pemegang Healty BBQ: “Disini luas juga.. jadi kesannya ngga umpek-umpekan
mungkin ya.. yang ramah jadi sebisa mungkin kita akrab sama pelanggan. Cepet
juga.”
Pemegang tenant Real BBQ: “Iya.. ramah tuh kunci sih. Dengan kita bisa akrab
mungkin.”
Pemegang tenant Omah Gedang:” Iya bener. Pelayanan baik kan pelayanan
Peneliti:” Ok.. baik kalo begitu kak. Makasih untuk infonya semua. Hehe maaf
Peneliti: “ Hallo kak .. permisi, kenalin aku Citra dari USM, mau tanya soal
Mbak Siska: “ Sudah lama sih mbak. Udah lama banget, dari ini masih sepi sih.”
Mbak Siska: “ Ngga sering-sering banget sih mbak. Kadang kan seminggu sekali
Peneliti: “ Ya udah, aku mau tanya-tanya nih kak. Menurut kakak gimana
pelayanannya disini?”
Mbak Siska: “ Pelayanan disini sih bagus sih udah bagus. Terus juga orang-
orangnya ramah-ramah juga, terus cepet juga, gausah nunggu lama. Biasanya
kan kalo ditempat lain kan kadang nunggu dulu, apa nunggu masnya dipanggil
Peneliti: “ Ooo.. terus kakak tau BigBox ini dari mana ya kak?”
76
Mbak Siska: “ Heeh dari temen, waktu itu kan lagi pada ngumpul nih. Terus pada
ngajakin itu nongkrong sini. Aku ikut aja. Ternyata disini juga ya.. lumayan lah.”
Peneliti: “ Oh ya, terus menurut kakak selain adanya pelayanan yang oke nih
Mbak Siska: “ Disini sih tempatnya ya.. nyaman aja sih, terus juga suasananya
juga ya... gimana ya, susah sih kalo ngomong, ya intinya enak aja, nyaman terus
juga makanannya juga macam-macam sih ada juga kesukaan juga disini. Enak-
Mbak Siska: “ Kalo lokasi sih strategis, udah strategis, cuma ya agak kurang
bersih aja sih kalo disini, kadang tuh kalo banyak ini nih ngga dibersihin gitu.
Mbak Siska: “ Kalo harga sih menurut aku udah pas sih ngga terlalu mahal
juga.”
Peneliti: “ Ok.. terus menurut kakak selain tadi nih kurang bersih, mungkin ada
Mbak Siska: “ Heeh kurang terang, terus juga musiknya kadang kan juga kurang
lah. Harusnya kan bagus kayak yang di Pandawa itu loh mestinya kan ada live
Mbak Siska: “ Kalo ini kan engga Cuma kayak dari speaker aja sih.”
Peneliti: “ Ok.. terus kayak misal selain pelayanan, selain lokasi, selain harga,
apalagi nih kak? Mungkin ada fasilitas lain yang kakak suka dari sini.”
Mbak Siska: “ O.. kalo fasilitas itu wifi ya.. heeh wifi. Kalo disini kan lebih suka
nih apalagi sama temen-temen nih yang cowok-cowok suka mabar gitu, yang
Mbak Siska: “ Iya seru juga. Parkiran juga luas. Jadi kan parkirannya luas,
Mbak Siska: “ Hehe iya bawa mobil. Kadang juga bawa motor juga.”
78
Peneliti: “ Ok.. ya so far puas lah ya kak sama BigBox gitu atau gimana?”
Peneliti: “ Ya udah kalo gitu.. makasih banyak ya kak. Oh kakak siapa nih tadi
maaf?”
Peneliti: “ Permisi..”
Peneliti: “ Kenalin dulu nih, saya Citra dari USM. Mau tanya-tanya nih soal
Peneliti: “ Ok... eh.. gini kak saya mau tanya nih, kakak tau BigBox darimana
ya?”
Mbak Titik: “ Saya tuh biasanya tuh dari temen-temen kak, biasa
Peneliti: “ Ok. Terus menurut kakak gimana soal pelayanan, kayak gitu di
BigBox?
Mbak Titik: “ Ya.. kalo menurut saya ya mbak ya, pelayanannya tuh bagus terus
dari misalnya kalo pesen gitu tuh cepet datengnya engga lelet kayak sana gitu
Peneliti: “ Ok.. terus selain dari pelayanan nih kak, kenapa sih kakak suka
Peneliti: “ Apa sih yang membuat kakak milih BigBox ini daripada foodcourt-
Mbak Titik: “ Ya kalo menurut saya ya.. dari tempatnya dulu ya.. tempatnya tuh
enak terus eee.. strategis juga tempatnya. Terus deket dari kampus, deket dari kos
juga.”
Mbak Titik: “ Terus itu kak, produknya itu sini tuh banyak terus harganya juga
Peneliti: ” Udah cukup bagus ya disini, tapi menurut kakak masih ada
kekurangan ngga?”
Mbak Titik: “ Ooo ya.. masih, mungkin dari lampu-lampunya gitu ya kak ya..
kurang terang gitu. Terus terus sama kayak musiknya itu kurang sesuai gitu loh
Peneliti: “ Jadi ngga musik-musik yang cuma distel aja kayak gini ya?”
Peneliti: “ Hai kak.. aku Citra nih dari USM, mau tanya-tanya nih kak soal
BigBox, boleh?”
Mbak Tavia: “ Eeee.. dari instagram sih aku lihat kok ada tempat baru ya..
namanya BigBox ya.. nah terus aku kepo kan.. terus aku kesini sama temen-
temenku gitu.”
Mbak Tavia: “ Iya ngajakin temen-temen. Mumpung libur kuliah juga kan.”
Peneliti: “ Oh iya bener bener bener. Terus kalo menurut kakak nih
Mbak Tavia: “ Cepet sih.. maksudnya kalo ada yang dateng gitu terus ada yang
ngelayanin ngga ngga nunggu gitu loh maksudnya tuh. Ramah juga orangnya..
sumeh hehe.”
Peneliti: “ Heheheh iya betu betul, terus selain pelayanan nih kak, kakak disini
Mbak Tavia: “ Makanannya juga banyak, terus apa... enak-enak, eee.. masuk
Mbak Tavia: “ Oo.. lokasinya yang pertama sih strategis sih ya karna deket ini
kan kota juga jadi maksudnya ngga ngga ribet nyarinya, gampang gitu loh.”
Peneliti: “ Hmm.. ok. Terus eee.. menurut kakak ini udah puas belom, buat kakak
Mbak Tavia: “ Ooo.. puas lah pastinya. Eee.. mungkin ada kurangnya sedikit lah
yang pastinya.”
Mbak Tavia: “ Kurangnya tuh disini aku lihat sih kursinya ya.. kursinya kurang
banyak. Padahal tempatnya kan luas disini.. nah daripada kita waiting list kan,