Anda di halaman 1dari 100

STIKES BETHESDA YAKKUM YOGYAKARTA

PROPOSAL

PENGARUH EDUKASI GOOD FEEDING BEHAVIOUR MELALUI

VIDEO TERHADAP MOTIVSI IBU DENGAN ANAK BAWAH

3 TAHUN (BATITA) DI POSYANDU DUSUN BABADAN

BANTUL TAHUN 2023

LIMBONG DAMERIA SHYNTIA CHRISTIN

1902026

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN SEKOLAH

TINGGI ILMU KESEHATAN BETHESDA YAKKUM YOGYAKARTA

TAHUN 2023
PENGARUH EDUKASI GOOD FEEDING BEHAVIOUR MELALUI

VIDEO TERHADAP MOTIVSI IBU DENGAN ANAK BAWAH 3 TAHUN

(BATITA) DI POSYANDU DUSUN BABADAN BANTUL TAHUN 2023

PROPOSAL

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Keperawatan

LIMBONG DAMERIA SHYNTIA CHRISTIAN

1902026

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BETHESDA YAKKUM

YOGYAKARTA TAHUN 2023


PRAKATA

Puji dan syukur penulis/peneliti panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas

segala kasih dan berkat-Nya. Segala hormat kemuliaan yang tak terhingga

ditunjukan kehadirat Bapa Surgawi yang telah memberikan berkat, anugerah dan

penguatan yang luar biasa selama menjalani proses pembuatan proposal/skripsi

ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal dengan judul “Pengaruh

Edukasi Good Feeding Behaviour melalui video terhadap Motivasi Ibu dengan

anak bawah Tiga Tahun (Batita) di Posyandu Dusun Babadan Bantul tahun 2023”

Proposal ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Program

Sarjana Keperawatan di STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta.

Selama proses penyusunan proposal ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih

kepada yang terhormat:

1. Ibu Nurlia Ikaningtyas, S. Kep., Ns., M.Kep. Sp Kep.MB.,Ph.D.NS,

selaku Ketua STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta

2. Ibu Ethic Palupi, S.Kep., Ns., MNS, selaku Wakil Ketua STIKES Behesda

Yakkum Yogyakara sekaligus dosen pembimbing yang telah memberikan

saran dan masukan selama pembuatan proposal

3. Ibu Indah Prawesti, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Ketua Prodi Sarjana

Keperawatan STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta

4. Ibu Santahana Febrianti, S.Kep., Ns., MSN selaku dosen pembimbing

akademik
5. Ibu Ignasia Yunita Sari, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku koordinator Skripsi

STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta

6. Seluruh Staf Perpustakaan STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta yang

telah membantu dalam penyediaan buku dan jurnal dalam penyusunan

proposal

7. Bapak Supriyadi selaku Lurah Kelurahan Bantul dan Bapak Eko selaku

Kepala Dusun Babadan yang telah memberikan izin untuk melakukan

studi awal pendahuluan

8. Ibu Muryanti selaku Ketua Posyandu Mekar I dan Ibu Wita Erwanti selaku

Ketua Posyandu Mekar II yang telah membantu selama proses studi awal

pendahuluan

9. Kedua orang tua tersayang, Bapak Jansen Limbong dan Ibu Dini

Hernaneng yang selalu memberikan dukungan baik secara moral maupun

material dalam proses pengerjaan proposal ini

10. Endah, Ensy, Naldy, Fedrik, Beni, Fera, Mursidah, Oa, Jati, Hayu, Chatrin

dan teman- teman STIKES BETHESDA angkatan 2019 yang telah

mendukung dalam penyusunan proposal ini

Penulis menyadari dalam penyusunan ini masih banyak kekurangan. Untuk itu,

penulis meminta saran dan kritikan yang membangun demi perbaikan selanjutnya.

Semoga proposal ini bermanfaat bagi semua pihak yang membaca. Tuhan

memberkati.

Yogyakarta, Desember 2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.

....................................................................................................................................

PRAKATA...............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................7

A. Latar Belakang..........................................................................................7

B. Rumusan Masalah...................................................................................10

C. Tujuan Penelitian.....................................................................................11

D. Manfaat Penelitian...................................................................................11

E. Keaslian Penelitian..................................................................................13

BAB II KAJIAN TEORI........................................................................................18

A. Landasan Teori........................................................................................18

1. Edukasi................................................................................................18

2. Media video.........................................................................................25

3. Batita....................................................................................................26

4. Good Feeding Behaviour.....................................................................27

5. Motivasi...............................................................................................39

B. Kerangka Teori........................................................................................46

C. Kerangka Konsep....................................................................................48
D. Pertanyaan/Hipotesis Penelitian..............................................................49

E. Variabel penelitian...................................................................................49

BAB III..................................................................................................................54

METODE PENELITIAN.......................................................................................54

A. Desain Penelitian.....................................................................................54

B. Waktu dan Tempat Penelittian.................................................................55

C. Populasi dan Sampel...............................................................................55

D. Alat Ukur penelitian................................................................................56

E. Uji validitas dan Reliabilitas...................................................................57

F. Etika penelitian...........................................................................................58

G. Prosedur pengumpulan data....................................................................60

H. Rencana analisa data...............................................................................63

I. Jadwal dan biayapenelitian.........................................................................68

Telampir.............................................................................................................68
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada anak usia Batita sudah memasuki usia 1-3 tahun, atau biasa disebut

Golden Periode merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan dalam

membentuk sebuah tumbuh kembang dan karakter pada anak. Usia anak 1-3

tahun masih dalam tahap pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI),

seperti yang telah diketahui oleh orang tua terutama pada Ibu, Makanan

Pendamping ASI (MP-ASI) memiliki dua jenis yang berbeda yakni terdiri dari

MP-ASI Instan (produk kemasan) yang diolah oleh pabrik dalam bentuk

kemasan instan dan memiliki standar keamaan higenis, kemudian ada juga

MP-ASI Alami (buatan homemade) yang diolah dengan menggunakan bahan

makanan alami dan dibuat sendiri dirumah. Beberapa faktor yang menjadi

karakteristik ibu dalam pola pemberian makan pada anak, antara MPASI

Instan dan buatan (homemade). MP-ASI instan telah diolah berdasarkan

ketentuan khusus (Codex Alimentaris) dari WHO yang meliputi standar

keamanan, higienitas dan kandungan nutrisi, selain itu juga kandungan gizi

yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi pada anak. Selain gizi yang sudah

terukur dan keamanan yang baik, MP-ASI buatan pabrik juga menghemat

waktu dalam proses pembuatan, ibu dapat memilih jenis dan rasa MP-ASI

yang disukai oleh anak (Simatupang & Meliasari, 2020). Pemberian Makanan

Pendamping ASI (MP-ASI) pada anak maupun secara buatan dan alami perlu
diperhatikan kandungan nutrisi harus seimbang, kandungan protein, lemak,

dan karbohidrat didalamnya sangat penting dalam pemenuhan nutrisi pada

anak.Pada usia anak Batita beberapa sering ditemukan perilaku Gerakan Tutup

Mulut (GTM) dan Picky eater, pada perilaku ini merupakan faktor hambatan

ibu dalam pemberian nutrsi pada anak. Perilaku Gerakan Tutup Mulut (GTM)

merupakan perilaku anak dengan cara menutup mulut menujukan sebagai

penolakan terhadap makanan yang diberikan (Maulidiya & Muniroh, 2020).

Picky eater merupakan perilaku yang sering ditemukan pada anak usia Batita,

perilaku ini menunjukan sikap anak dalam memilih-milih makanan, perilaku

yang akan muncul pada anak seperti menolak dan mengalami kesulitan

mengkomsumsi makanan atau minuman, yang ditandai dengan tidak adanya

rasa maupun keinginan mencoba varian makanan baru sesuai jenis dan jumlah

sesuai usia secara fisiologis pada anak, yaitu mulai dari sikap sulit membuka

mulut tanpa paksaan, mengunyah dan menelan, hingga masuk melalui

pencernaan secara baik tanpa paksaan melalui pemberian vitamin dan obat

tertentu (Fairus & Katharina, 2018).

Beberapa masalah dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak yang akan

mungkin terjadi jika pilih – pilih makan dan perilaku gerakan menutup mulut

dibiarkan terjadi pada anak, antara lain dapat menyebabkan terjadi kekurangan

energi protein, malnutrisi, kepekaan emosional pada beberapa anak, gangguan

frekuensi makan yang dapat mengakibatkan masalah tumbuh kembang anak

akibat masalah dalam pemenuhan nutrisi gizi yang berkepanjangan (Fairus &
Katharina, 2018). Sehingga pentingnya edukasi dalam memberi pengetahuan

bagaimana peran ibu dalam mengatasi masalah pemberian nutrisi pada anak,

dengan meningkatkan motivasi ibu melalui edukasi Good Feeding Behaviour

untuk memberi pengetahuan pada ibu bagaimana mengatasi masalah pada

anak dari mulai pemberian nutrisi seimbang, perilaku Gerakan Tutup Mulut

(GTM) dan picky eater sampai dengan role model pada anak. Dari hasil data

yang ditemukan UNICEF tahun 2018 menunjukan angka kejadian pada anak

yang mengalami kesulitan makan di Inggris ditemukan sebanyak 17% dan

12% perilaku anak yang gemar pilih-pilih makanan. Sedangkan di negara

Eropa, New Zealand ditemukan sebanyak 24% orang tua mengeluh anaknya

mengalami kesulitan makan pada usia 3 tahun (Warni et al., 2020).

Berdasarkan penelitian lain di Amerika Serikat ditemukan sebanyak 19-50%

orang tua mengeluh perilaku anaknya yang suka pilih-pilih makanan sebanyak

44,5% mengalami masalah kekurangan gizi ringan hingga sedang, dan

sebanyak 79,2% anak mengalami kesulitan makan serta cendelung suka pilih-

pilih makanan Picky Eater yang terjadi selama lebih dari tiga bulan (Warni et

al., 2020).

Hasil studi awal yang penulis lakukan pada tanggal 27 Desember 2022

Posyandu Mekar I dan Posyandu Mekar 2 Babadan Bantul, didapatkan data

anak usia 1-3 Tahun ada 73 orang. Dari Posyandu Mekar 1 untuk anak 1-3

Tahun terdapat 31 Anak. Lalu Posyandu Mekar 2 untuk anak 1-3 Tahun

terdapat 42 Anak. Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa ibu mengeluh


bahwa anaknya mengalami Picky Eater dan Gerakan Tutup Mulut (GTM).

Didapatkan hasil dari 10 Ibu dari Posyandu Mekar I terdapat 3 ibu

mengeluhkan anaknya mengalami Picky Eater dan terdapat 2 ibu yang

mengeluh anaknya mengalami Gerakan Tutup Mulut (GTM), 2 Ibu

mengeluhkan anaknya mengalami keduanya. Lalu dari Posyandu Mekar 2

didapatkan hasil wawancara dari 10 Ibu, 4 Ibu mengeluhkan anaknya Picky

Eater, 3 Ibu mengeluhkan anaknya GTM, 1 Ibu mengeluhkan anaknya

mengalami keduanya. Saat melakukan wawancara, penulis juga menanyakan

terkait motivasi ibu saat menghadapi anaknya yang mengalami masalah

perilaku Picky Eater, GTM. Hasilnya ditemukan dari 15 ibu yang anaknya

mengalami masalah perilaku Picky Eater, GTM, maupun keduanya terdapat 8

ibu yang mengatakan merasa kurang memiliki motivasi dalam memenuhi

kebutuhan gizi anaknya yang mengalami masalah perilaku Picky Eater, GTM,

maupun keduannya.

Berdasarkan fenomena dan studi awal yang sudah penulis lakukan. Penulis

tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul pengaruh edukasi Good

Feeding Behaviour melalui video terhadap motivasi ibu dengan anak bawah 3

tahun (batita) di Posyandu Dusun Babadan Bantul Tahun 2023, dengan

harapan dapat meningkatkan motivasi ibu dalam pemberian nutrisi pada ibu

yang memiliki anak bawah 3 tahun (batita).


B. Rumusan Masalah

1. Berdasarkan uraian dari latar belakang, maka rumusan masalah penelitian

yang di kemukakan peneliti adalah. Apakah ada pengaruh Edukasi Good

Feeding Behaviour melalui video terhadap motivasi ibu dengan anak

bawah 3 tahun (batita) di Posyandu Dusun Babadan Bantul Tahun 2023.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh edukasi Good Feeding Behaviour melalui vidio

terhadap motivasi ibu dengan anak bawah 3 tahun (batita) di posyandu

dusun babadan bantul tahun 2023?

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui karakteristik responden meliputi : usia dan pekerjan.

b. Mengetahui karakteristik anak yang terdiri dari usia, jenis kelamin.

c. Mengetahui motivasi ibu motivasi ibu dengan anak bawah 3 tahun

(batita) sebelum dan sebelum dilakukan edukasi Good Feeding

Behaviour melalui video.

d. Mengetahui motivasi ibu motivasi ibu dengan anak bawah 3 tahun

(batita) sesudah dilakukan edukasi Good Feeding Behaviour melalui

video.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Umum

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran pengaruh

edukasi Good Feeding Behaviour melalui video terhadap motivasi ibu,


dengan anak bawah 3 tahun (batita) di Posyandu Dusun Babadan Bantul

Tahun 2023.

2. Manfaat Khusus

a. Manfaat Untuk Tempat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan

yang lebih luas juga sebagai lieratur bagi Posyandu, untuk memberikan

informasi tentang edukasi Good Feeding Behaviour melalui video

terhadap motivasi ibu dengan anak bawah 3 tahun (batita).

b. Manfaat Untuk Responden

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah sumber informasi

mengenai edukasi Good Feeding Behaviour terhadap motivasi ibu

dalam pemenuhan nutrisi gizi seimbang pada anak bawah 3 tahun

(batita).

c. Manfaat Untuk Institusi

Penilitian ini diharapkan dapat menjadi sumber bacaan dan literatur

untuk bahan penelitian selanjutnya.

d. Manfaat Untuk Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan, sumber informasi dan

bahan referensi penelitian selanjutnya agar dapat dikembangkan.

e. Manfaat Untuk Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan

mengenai edukasi Good Feeding Behaviour melalui video terhadap

motivasi ibu dengan anak bawah 3 tahun (batita)


E. Keaslian Penelitian

Penelitian tentang “Pengaruh edukasi Good Feeding Behaviour melalui video

terhadap motivasi ibu dengan anak bawah 3 tahun (batita) di Posyandu Dusun

Babadan Bantul Tahun 2023” belum pernah dilakukan di lakukan di STIKES

Bethesda, namum ada beberapa penelitian serupa yang pernah dilakukan.

Keaslian penelitian dapat dilihat ditabel berikut.


Tabel 1

Keaslian Penelitian

No Nama Judul Metode Hasil Persamaan Perbedaan


1 Rosa Filia Adi Pengaruh a. Desain penelitian Ada pengaruh a. Terdapat fenomena yang sama a. Intervensi yang di lakukan
Novitasari, N., Hypnoparenting ini menggunakan hypnoparenting yakni terkait kejadian pada pada peneliti terdahulu adalah
Trimawarti, T., terhadap pendekatan terhadap Picky eater Hypnoparenting dengan
& Peningkatan kuantitatif peningkatan b. Jenis penelitian sama-sama metode hipnotis sedangkan
Purwaningsih, Nafsu makan dengan metode nafsu makan mengguankan kuantitatif pada penelitian yang akan
H. (2020) Anak Toddler quasi anak toddler yang c. Alat ukur yang digunakan saya lakukan pemberian
Yang Mengalami eksperiment mengalami picky menggunakan kuesioner edukasi good feeding
Picky Eater Di dengan desain eater di Desa behaviour dengan Media
Desa Wonorejo non equivalent Wonorejo Video.
Kecamatan control group. Kecamatan b. Penelitian terdahulu meneliti
Pringapus b. Terdapat 2 Pringapus tentang nafsu makan anak
Kabupaten variabel dalam Kabupaten Toddler. Sedangkan
Semarang. penelitian yaitu Semarang penelitian yang dilakukan
pengaruh didapatkan nilai penulis saat ini adalah
Hypnoparenting p-value sebesar motivasi ibu dengan anak
dan nafsu makan 0,000 < α 0,05 bawah 3 tahun (Batita)
anak toddler c. Desain penelitian terdahulu
c. Populasi menggunakan desain non
penelitian ini equivalent control grup
adalah 257 anak. sedangkan pada penelitian
Jumlah sampel sekarang menggunakan
sebanyak 20 desain eksperimental one
anak, group pretest-posttest
d. Teknik purposive d. Penelitian terdahulu
sampling dan menggunakan teknik
pengumpulan purposive sampling
data dengan sedangkan pada penelitian
kuesioner sekarang menggunakan total
pengukuran sampling
nafsu makan
(Judarwanto,
2010)
e. Alat ukur yang
digunakan pada
penelitian yaitu
kuesioner
2 Yulia Pengaruh edukasi a. Desain penelitian Hasil a. Teknik sampling yang a. Desain peneliti sebelumnya
Rahmawaty manajemen : pre menunjukan digunakan sama-sama menggunakan pre
Hasanah laktasi terhadap experimental bahwa menggunakan total sampling experimental dengan one
(2022) pengetahuan dan design dengan pengetahuan dan b. Alat ukur yang digunakan group pre-post test sedangkan
motivasi ibu one group pre- motivasi ibu sama-sama menggunakan pada penelitian sekarang
hamil dalam post test. hamil dalam kusioner menggunakan desain desain
pemberian asi b. Teknik pemberian ASI c. Terdapat variabel yang sama eksperimental one group
eksklusif sampling : total Eksklusif yaitu motivasi ibu pretest-posttest
sampling sebelum dan b. Populasi responden pada
c. Jumlah sampel sesudah penelitian sebelumnya ibu
yang digunakan : diberikan edukasi hamil sedangkan pada
30 partisipan ibu manajemen penelitian sekarang populasi
hamil laktasi responden pada ibu dengan
d. Alat ukur yang menunjukkan anak batita bawah 3 tahun
digunakan : adanya pengaruh
kusioner yang bermakna,
e. Uji parametik : dimana P= 0,000
uji pairet sample lebih kecil dari α
t-test = 0.005.
Sehingga edukasi
manajemen
laktasi perlu
ditingkatkan agar
capaian
pemberian ASI
Eksklusif
meningkat.
3 Endah Zulya Pengaruh a. Menggunakan 2 Hasil penelitian a. Terdapat variabel yang sama a. Desain penelitian terdahulu
Dinata (2020) pemberian variabel yaitu ada antara edukasi dan motivasi ibu menggunakan desain Quasi
edukasi dengan pemberian perbedaan yang b. Alat ukur yang digunakan Experimental sedangkan pada
media edukasi dengan signifikan sama-sama menggunakan sedangkan pada penelitian
audiovisual media terhadap motivasi kusioner sekarang menggunakan desain
terhadap audiovisual dan dan sikap Ibu eksperimental one group
motivasi ibu motivasi ibu dalam merawat pretest-posttest
dalam merawat b. Desain penelitian balita dengan b. Populasi penelitian terdahulu
balita dengan menggunakan diare sebelum menggunakan ibu yang
diare Quasi dan sesudah memiliki balita dengan diare
Experimental diberikan edukasi sedangkan pada penulis
pre-post test audiovisual. Ada sekarang menggunakan
c. Populasi yang pengaruh yang populasi ibu dengan batita
digunakan oleh signifikan bawah 3 tahun
penelitian ini terhadap motivasi c. Jenis penelitian pada peneliti
semua ibu yang Ibu dalam terdahulu menggunakan quasy
memiliki balita merawat balita eksperimen sedangkan pada
dengan diare dengan diare penulis sekarang
yang sedang sebelum dan menggunakan jenis penelitian
menjalani sesudah kuantitatif
perawatan di pemberian d. Media penelitian pada penulis
RSU Tanggerang edukasi dengan terdahulu menggunakan media
d. Jenis penelitian : media audiovisual sedangkan pada
quasy audiovisual yaitu penelitian sekarang
eksperimen ρ value motivasi menggunakan media video
e. Alat ukur yang (0.001).
digunakan :
kusioner
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Edukasi

a. Definisi

Edukasi adalah kegiatan dalam bentuk pendidikan atau pengetahuan, ya

ng disampaikan kepada individu, kelompok maupun kepada masyarakat

dengan tujuan mereka dapat mengikuti apa yang diharapkan oleh pelak

u pendidikan. Edukasi kesehatan saat ini banyak menggunakan media

cetak seperti poster, leaftlet, booklet, maupun dalam bentuk power

point. Berjalannya perkembangan zaman saat ini, banyak masyarakat

memiliki alat komunikasi canggih salah satunya smartphone, sehingga

banyak menyukai edukasi kesehatan melalui pendekatan audiovisual

dalam bentuk video dengan konsep yang menarik (Emergensi et al., 202

1).

b. Jenis Media

1) Media sosial

Media sosial merupakan sebuah aplikasi yang dapat menjadi media

untuk berdiskusi secara online, sehingga dapat menjadi sarana untuk

melakukan kreativitas maupun berpartisipasi dalam bentuk interaksi

sosial lainnya. Seiring banyaknya penggunaan media sosial melalui

smartphone, media sosial dapat menjadi tempat penyajian konten

edukasi atau pembelajaran secara digital seperti fitur-fitur aplikasi


yang ada di media sosial sehingga dapat memperluas materi yang

berkaitan dengan edukasi kesehatan serta dapat memberikan

pengetahuan kepada pengguna media sosial lainnya (Fitriani, 2021).

2) Audio visual

Video adalah sebuah media dalam bentuk audio-visual yang

melibatkan banyak panca indra, sehingga sangat menarik dan mudah

untuk dipahami. Edukasi melalui media video menyampaikan pesan

dalam bentuk cerita dengan suara yang jelas dan sederhana serta

gambar yang menunjukan boleh dan tidak boleh dilakukan (Sartika

& Purnanti, 2021)

3) Booklet

Booklet merupakan lembaran yang cukup banyak memiliki 20

halaman dengan ukuran 20x30 cm dan dijilid menjadi satu, terdapat

beberapa visual seperti huruf, foto, gambar. Isi pada booklet harus

jelas, menarik dan tidak sulit untuk dipahami. Kelebihan pada media

booklet dapat dibaca isi informasinya dengan tidak terburu-buru,

terdapat gambar untuk memperjelas isi pesan yang ingin

disampaikan. (Sartika & Purnanti, 2021).

4) Game edukasi

Game edukasi merupakan sebuah jenis media yang diaplikasikan

dalam memberikan pembelajaran, pengetahuan kepada pengguna

dengan cara unik dan menarik. Media ini edukasi ini diberikan

kepada anak-anak, dengan harapan membantu proses belajar dan


mengajar melalui media yang unik dan menarik perhatian sehingga

proses pembelajaran lebih menyenangkan dan antusias untuk belajar

(Rozi & Khomsatun, 2019).

c. Metode edukasi

Metode edukasi/pendidikan menurut Notoadmojo (2012) dan penelitian

(Febsiana, 2020) terbagi menjadi 3 golongan yakni :

1) Metode berdasarkan pada pendekatan perseorangan

Metode memiliki tujuan perubahan perilaku pada individu dalam

membuat perubahan dan inovasi baru, melalui pendekatan dengan

cara konseling, pengarahan dan wawancara

2) Metode berdasarkan pendeketan kelompok

Metode ini melalui penyuluhan secara berkelompok dengan berbgai

besar kelompok sasaran dan tingkat pendidikannya.

a) Kelompok besar

Jumlah peserta konseling lebih dari 15 orang, berikut ini metode

yang tepat yakni :

(1) Ceramah

Kunci keberhasilan penceramah pada metode ini merupakan

penguasaan materi yang disampaikan kepada sasaran

penyuluh, cocok untuk diberikan kepada pendidikan rendah

maupun tinggi.
(2) Seminar

Metode ini merupakan kelompok yang memiliki pendidikan

pada menengah atas. Seminar adalah penyampaian edukasi

terkait topik yang khalayak melalui seseorang yang ahli.

b) Kelompok kecil

(1) Diskusi kelompok

Diskusi kelompok terdapat anggota yang bebas

menyampaikan pendapat, memiliki pemimpin yang

menjalankan diskusi.

(a) Brain storming

Brain storming sama dengan metode diskusi kelompok,

hanya saja pada awal diskusi, pemimpin memulai dengan

satu masalah dan anggota diminta untuk mengunggapkan

pendapatnya, setelah itu memberikan jawaban dari masing-

masing pendapat dipertimbangkan terlebih dulu kemudian

dicatat untuk diskusi. Sampai setiap peserta mengeluarkan

pendapatnya, mereka tidak boleh mengajukan keberatan

sampai semua anggota mengeluarkan pendapatnya agar

tidak menimbulan perdebatan.

(b) Snow balling

Kelompok terbagi menjadi berpasangan dan saling

bergabung dengan pasangan lainnya dan lalu diberikan

satu permasalahan. Tiap pasangan beranggota 4 orang


bergabung dengan kelompok lain setelah itu bergabung

dan mulai berdiskusi menyelesaikan permasalahan yang

ada.

(c) Buz group

Metode ini kelompok dibagi menjadi kecil berdiskusi

untuk membahas permasalahan lalu membuat hasil

kesimpulan.

(d) Role play

Kelompok yang memiliki anggota dan memainkan peran

yang sudah dibagi saat diskusi.

(e) Simulation games

Gabungan dari role play dan disampaikan dalam bentuk

monopoli.

3) Metode berdasarkan pada pendekatan Public

a) Public speaking

Metode dengan cara disampaikan di depan umum dengan tema

tertentu.

b) Pidato atau diskusi

Dilakukan dengan cara menyampaikan pesan secara umum

dengan menggunakan media elektronik seperti TV atau radio.

Pidato adalah cara penyampaian pesan secara umum, bisa melalui

media elektronik baik TV maupun radio.

c) Simulasi
Metode massa salah satu contohnya seperti dialog dokter dengan

pasien sedang berdiskusi terkait penyakit yang dialami pasien.

d) Tulisan atau majalah

Majalah merupakan metode pendekatan berkaitan dengan berita,

tanya jawab dan konsultasi.

e) Billboard

Metode yang menggunakan media cetak berupa spanduk dan

poster sebagai penyampaian informasi.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi edukasi

Menurut Widyanti (2010) dalam penelitian (Febsiana, 2020) faktor yang

dapat mempengaruhi edukasi sebagai berikut :

1) Faktor penyuluh

Kemampuan penyuluh yang diragukan karena bahasa yang sulit

dimengerti dan intonasi suara yang telalu pelan sehingga kurang

terdengar kepada seseorang yang berpartisipasi sebagai responden.

2) Faktor sasaran

Pendidikan yang rendah dapat mempengaruhi terhadap penerima

pesan yang disampaikan, serta tingkat sosial yang memiliki ekonomi

rendah lebih cenderung memperhatikan kebutuhan serta adat dan

kebiasaan di lingkungan kecil dapat menyebabkan perubahan.

3) Faktor proses penyuluhan

Waktu dan jadwal penyuluhan yang tidak sesuai, serta lokasi tempat

penyuluhan yang tidak kondusif dapat mempengaruhi jalannya


penyuluhan serta jumlah responden yang melebihi kapasitas dapat

mempengaruhi alat dan metode yang digunakan dalam penyuluhan

menimbulkan pesan yang disampaikan tidak diterima dengan baik

(Febsiana, 2020).

e. Fungsi edukasi

Menurut Notoadmojo (2012) dalam penelitian (Febsiana, 2020) fungsi

edukasi sebagai berikut :

1) Memecahkan suatu pemahaman dan permasalahan.

2) Dapat memberikan dampak ketertarikam pada bidang pendidikan.

3) Tercapainya tujuan edukasi.

4) Memberikan dukungan kepada sasaran untuk menyampaikan pesan

agar mudah tersampaikan.

5) Mempermudah menyampaikan pengetahuan yang disampaikan.

6) Dapat mempermudah dan menerima informasi dari penerima atau

sasaran.

7) Mendorong individu agar mengetahui dan mendapatkan pengetahuan

yang disampaikan.

8) Membantu megaskan pengertian terkait pengetahuan yang diterima.


2. Media video

a. Definisi Video

Video merupakan media digital yang memiliki karakteristik terdapat

gambar dan audio, video dapat menjadi sarana dalam edukasi yang

memiliki konsep audio visual yang dapat dilihat dan didengar dalam

bentuk gambar dan suara. Media video dapat menjadi media alternatif

dalam proses menyampaikan edukasi yang dapat ditonton secara

berkali-kali (Fitriani, 2021).

b. Kelebihan dan kekurangan video

1) Kelebihan video

Media video memiliki kelebihan penyampaian komunikasi yang jelas

dan kompleks melalui materi yang disampaikan, selain itu juga dapat

ditonton berulang-ulang kembali, dengan begitu media video

menjadi daya minat untuk menerima edukasi pengetahuan yang

disampaikan (Fitriani, 2021).

2) Kekurangan video

Kekurangan dari media video adalah memerlukan suport dari media

lain seperti laptop, Handphone, alat proyektor, dan proses pembuatan

video yang mengeluarkan biaya cukup tinggi. Dalam proses

pembuatan video memerlukan durasi waktu yang cukup lama dalam

menyelesaikan isi materi dalam video tersebut (Fitriani, 2021).


3. Batita

a. Definisi

Anak usia batita (1-3 tahun) merupakan fase perkembangan dan

pertumbuhan fisik, terutama pada tiga tahun pertama atau biasanya

disebut masa Golden Age. Pada masa tersebut, otak yang berperan

perting dalam perkembangan anak dan mengalami pertumbuhan

cepat, sehingga apabila terjadi malnutrisi pada anak, akan

berpengaruh pada kualitas hidup jangka panjang yang berkaitan

dengan gizi di masa dewasa (Loka et al., 2018). Pentingnya asupan

nutrisi gizi seimbang melalui makanan yang dikomsumsi. Sulit

makan pada anak merupakan salah satu perilaku yang biasa muncul

pada anak usia batita (1-3 tahun) sehingga hal ini yang menjadi

faktor yang dapat mempengaruhi pemberian nutrisi gizi seimbang

pada anak, faktor lainnya adalah karakteristik orang tua (tingkat

pengetahuan, pekerjaan, pola pengasuhan psikososial), dan perilaku

makan anak (Arisandi, 2019).


b. Karakteristik

Balita terbagi mejadi dua kelompok yakni anak usia 1-3 tahun

(batita) dan anak usia prasekolah. Anak usia 1-3 tahun (batita)

memiliki karakter konsumen pasif, anak akan mengomsumsi

makanan yang sudah disediakan ibunya. Kecepatan pertumbuhan

pada usia batita lebih besar dari masa usia anak prasekolah, karena

itu menyebabkan porsi makan yang cukup lebih banyak. Perut yang

masih lecil menimbulkan porsi makan yang di komsumsi lebih

sedikit dari usianya. Pada usia batita anak mulai menunjukan

perilaku memilih-milih makanan yang dia sukai, anak mulai

beradaptasi pada lingkungan dan mulai menunjukan sikap menolak,

pada masa ini cenderung mengalami penurunan berat badan akibat

perilaku makan dan aktivitas anak (Pratama et al., 2019).

4. Good Feeding Behaviour

a. Definisi Good Feeding Behaviour

Good Feeding Behaviour merupakan istilah perilaku makan yang

baik, perilaku makan adalah perilaku seseorang atau sekelompok

orang memenuhi kebutuhan gizi. Kebiasaan makan anak-anak

merupakan peran penting terhadap status nutrisi. Perilaku makan

yang baik sangat penting dibentuk pada anak dengan upaya

memenuhi kebutuhan gizi. Perilaku makan yang kurang baik akan

mempengaruhi terjadinya asupan gizi yang berlebihan atau

kekurangan (Indriati & Audina, 2021). Asupan yang berlebihan


menyebabkan kelebihan nutrisi di sisi lain, nutrisi yang kurang dari

yang diperlukan menyebabkan tubuh kurus dan mudah terserang

penyakit. Kebiasaan makan yang baik juga harus dikembangkan agar

menghindari interaksi negatif dari nutrisi yang akan masuk kedalam

tubuh, menyebabkan rentan terpapar penyakit serta mempengaruhi

perkembangan intelegensi pada anak (Indriati & Audina, 2021).

Pada anak usia batita masih belum mampu memenuhi kebutuhan

gizinya secara individu sehingga orang tua memiliki peranan penting

terhadap pemberian asupan nurisi gizi yang seimbang dengan

memperhatikan proses pemberian makanan tidak hanya prosesnya

saja tetapi juga bagaimana jenis makanan dan porsi yang tepat.

Perilaku pemberian makan oleh orang tua saat ini kurang

memperhatikan asupan gizi yang baik, dikarenakan persepsi ibu yang

kurang tepat terkait status gizi pada anak. Perilaku ibu dalam

pemberian makan memiliki karakteristik yang berbeda-beda

tergantung pada perilaku makan anak, sikap ibu dalam memberikan

makan pada anak dengan cara tidak memaksa, atau saat anak sedang

menangis, menolak dan sulit makan akan memberikan dampak yang

baik terkait status gizinya. (Rizona, 2018).

b. Kriteria Good Feeding Behaviour

1) Gizi seimbang
Gambar 1 Tumpeng Gizi Seimbang

Sumber : (Rahmita et al., 2016)

a) Definisi

Gizi Seimbang merupakan susunan makanan yang tedapat

kandungan jenis zat gizi dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan

didalam tubuh dengan memperhatikan keanekaragaman pangan,

perilaku hidup bersih, aktivitas fisik serta mempertahankan berat

badan ideal untuk mencegah terjadi masalah pada pemberian gizi

seimbang (Marhumi & Dkk, 2022). Tumpeng gizi seimbang

merupakan gambaran kebutuhan gizi seimbang yang memiliki

bentuk seperti segitiga piramida yang memiliki arti semakin

mengerucut ke atas akan menyebabkan porsi makanan sesuai dengan

kebutuhan akan semakin berkurang. Tumpeng gizi seimbang

menggambarkan kebutuhan pokok dan pangan dengan bentuk porsi

gizi seimbang, selain itu terdapat beberapa aktivitas yang

menggambarkan prinsip hidup sehat dengan menyeimbangi pola

hidup sehat memalui aktivitas olahraga yang teratur (Rahmita et al.,

2016).
Gizi (nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan bahan

makanan dapat dikonsumsi secara normal dengan beberapa proses

yaitu melalui tahap digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan,

metabolisme dan peneluaran zat makanan oleh tubuh, dengan tujuan

mempertahankan kelangsungan hidup serta pertumbuhan fungsi

organ tubuh untuk menghasilkan energi (Ariana, 2016).

b) Zat-zat yang terkandung dalam gizi seimbang

(1) Karbohidrat

(a) Definisi karbohidrat

Karbohidrat merupakan zat gizi berupa senyawa organik

yang terdiri dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen yang

berperan sebagai pembentuk energi, karbohidrat masuk

kedalam tubuh akan dioksidasi untuk mencukupi energi

dalam tubuh. Kandungan zat karbohidrat berasal dari biji-

bijian, umbi-umbian, buah, sayuran, susu serta madu, sumber

utama karbohidrat memiliki proporsi paling banyak pada

hidangan makanan yang dikomsumsi sehari-hari.

(b) Fungsi karbohidrat

Fungsi karbohidrat selain menghasilkan energi tetapi juga

memiliki banyak peran penting dalam proses metabolisme

dalam tubuh seperti berperan mengatur metabolisme lemak,

menyuplai energi pada otak dan saraf, lalu sebagai


menyimpan glikogen serta mengatur peristaltik usus dan

pemberi muatan sisa makanan.

(2) Protein

(a) Definisi protein

Protein merupakan zat gizi bersifat makro berperan pokok

dalam tubuh selain karbohidrat maupun lemak. Enzim yang

terdapat pada protein memiliki beberapa jenis dan fungsi

dalam tubuh manusia. Sumber protein berasal dari berbagai

jenis makanan seperti hewan maupun tumbuh-tumbuhan,

protein masuk kedalam tubuh kemudian dipecah menjadi

partikel kecil yakni asam amino lalu dibawa kedalam sel

setelah itu digunakan untuk membentuk berbagai jenis

protein yang dibutuhkan oleh tubuh. Protein terdiri dari

karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen.

(b) Fungsi protein

Protein berperan penting dalam pertumbuhan, proses

pembentukan komponen struktural, sebagai pengangkut serta

penyimpanan zat gizi, enzim, serta berfungsi sebagai

pembentukan antibodi dan sumber energi dalam tubuh

manusia.

(3) Lemak

(a) Definisi lemak


Lemak atau lipid merupakan zat organik yang memiliki sifat

mudah larut dalam air, lemak yang memiliki kadungan energi

yang tinggi berperan sebagai proses metabolisme dalam

lemak. Menurut ajuran pedoman gizi seimbang,

mengomsumsi zat lemak yang seimbang dalam makanan

adalah 25% dari kebutuhan. Zat lemak yang bisa ditemui dan

dikonsumsi adalah seperti kacang kedelai, lemak hewani

seperti daging dan ayam, lalu terdapat pada susu, keju,

kuning telur serta masakan yang dimasak menggunakan

lemak ataupun minyak selain itu sayur dan buah yang

memiliki sedikit kandungan lemak didalammnya.

(b) Fungsi lemak

Fungsi lemak berperan penting dalam tubuh karena lemak

berfungsi sebagai melindugi organ tubuh, sumber asam

lemak esensial, pengangkut serta pelarut vitamin yang laruk

dalam lemak, selain itu juga sebagai pemula prostaglandin

yang berfungsi mengontrol tekanan darah, denyut pada

jantung dan lipolisis.

(4) Vitamin

(a) Definisi vitamin

Vitamin adalah zat gizi yang dapat ditemukan pada makanan,

yang sangat diperlukan oleh tubuh, meskipun hanya dalam

porsi sedikit yang dibutuhkan tetapi vitamin sangat berperan


penting untuk pertumbuhan dan perkembangan serta dapat

menjadi perlindungan tubuh dalam mecegah virus dan

mempertahankan kondisi tubuh yang sehat serta optimal.

(b) Fungsi vitamin

Vitamin mempunya fungsi yang berbeda-beda sesuai dengan

jenis vitamin yang dikomsumsi, secara kesimpulan fungsi

vitamin dapat menjaga kesehatan pada mata, berperan untuk

pertumbuhan serta perkembangan fisik dan otak, mencegah

terjadinya infeksi, meningkatkan imun serta menjaga

keseimbangan dalam tubuh. Kekurangan vitamin dapat

menyebabkan masalah pada gangguan fisiologis dan klinis

seperti sariawan, gangguan pembekuan dan peredaran darah

sertagangguan klinis lainnya.

(5) Mineral

(a) Definisi mineral

Mineral merupakan unsur kimia yang penting dalam tubuh

dalam bentuk elektrolit anion, jumlah mineral yang

dibutuhkan oleh tubuh adalah 4%. Tubuh manusia

mempunyai berbagai cara mengatur kadar mineral yang

dibutuhkan, dengan cara mengatur jumlah yang diabsorpsi

melalui saluran pencernaan dan mengontrol jumlah mineral

yang dapat ditahan dalam tubuh. Kurang asupan mineral

dapat menyebabkan defisiensi tetapi bila berlebihan


mengomsumsi mineral juga dapat menyebabkan keracunan,

mineral terbagi menjadi dua yaitu mineral makro dan mikro.

(b) Fungsi mineral

Asupan mineral dalam tubuh berfungsi sebagai komponen

senyawa tubuh yang esensial, lalu dapat menjaga

keseimbangan asam basa tubuh dan pertumbuhan jaringan

dalam tubuh.

(6) Air

(a) Definisi air

Air merupakan zat dengan rumus H2O yang tidak berwarna,

tidak mempunyai rasa dan berbau. Air berperan sebagai zat

pengatur sehingga nurisi, O2 serta zat lainnya dapat diterima

organ tubuh sesuai kebutuhan.

(b) Fungsi air

Air berperan penting dalam tubuh manusia, berperan sebagai

pengatur suhu tubuh manusia, lalu sebagai pembentukan sel

dan cairan tubuh, mengatur keseimbangan elektrolit selain itu

juga air berfungsi sebagai salah satu media untuk

mengeluarkan racun dan produk sisa metabolisme dalam

tubuh.

c) Kebutuhan zat gizi pada anak usia 1-3 tahun


Tabel 2 kebutuhan Gizi Anak Usia 1-3 tahun

sumber (AIPIGI, 2017)

Makronutrien

Usia Energi Protein Lemak (g) Karbohidrat Air (ml)

(kkal) (g) (g)


Total n-6 n-3

1-3 tahun 1125 26 44 7,0 0,7 155 1200

Mikronutrien (vitamin)

Usia Vit.A Vit.D Vit.E Vit.K Vit. B1 (mg) Folat Vit.B12 Vit.C

(mcg)
(mcg) (mcg) (mcg) (mcg) (mcg) (mcg)

1-3 400 15 6 15 0,6 160 0,9 40

tahun

Mikronutrien (Mineral)

Usia Ca (mg) P (mg) Mg (m Na (mg) K (mg) Fe (m I (mcg) Zn (m

g) g) g)

1-3 tahun 650 500 60 1000 3000 8 120 4

3) Sarara dan prasarana


(a) Pengertian sarana dan prasarana

Sarana dan prasarana merupakan alat sebagai pendukung

dalam meningkatkan sebuah tujuan yang ining dicapai, sarana

merupakan sebuah media untuk mempeoleh keinginan yang

ingin dicapai sedangkan prasarana memiliki istilah lainnya

adalah media yang secara tidak langsung seperti tempat lokasi

dalam bentuk bangungan. Sarana dan prasarana dalam

pemberian makan pada anak perlu diperhatikan, dalam

meningkatkan status gizi pada anak sarana maupun prasarana

harus memiliki kualitas yang baik dan benar sehingga

mengurangi fakor hambatan pada motivasi ibu dalam

pemberian nutrisi pada anak (Sopian, 2019). Berikut ini

beberapa hal yang dapat menjadi sarana dan prasarana dalam

meningkatkan motivasi ibu pada pemberian nutrisi pada anak :

(b) Ruangan makan yang aman dan nyaman

Ruangan makan yang bersih dan memiliki pencahayaan yang

cukup baik dapat memberikan rasa nyaman pada anak, dengan

terdapat interior yang unik dengan beberapa warna warni yang

menarik memberikan rasa nyaman dan aman pada anak.

Terdapat ventilasi udara, lalu karpet yang bergambar motif

kartun, kondisi ruangan yang luas dan terdapat meja atau kursi

makan yang dapat membantu anak makan dengan posisi yang

nyaman, sehingga kondisi ruang makan yang aman dan


nyaman dapat menjadi sarana dan prasarana dalam pemberian

makan pada anak (Rahayu & Munastiwi, 2019).

(c) Peralatan alat makan yang digunakan

Peralatan alat makan yang digunakan pada anak terbuat dari

bahan aman dari benda yang tidak mudah pecah, tidak

tercemar dari zat kimia yang dapat membahayakan

keselamatan anak, alat makan seperti sendok, garpu, piring

dan mangkok yang digunakan sebagai alat yang sering

digunakan sebagai pemberian makan pada anak. Pola asuh ibu

dalam praktik pemberian makan, sendok atau garpu

merupakan sarana alat makan yang sering digunakan. Pada

anak usia 1-3 beberapa anak mampu memasukan makanan

secara individu dengan menggunakan sendok atau garpu. Role

model yang dapat dinilai pada saat anak makan menggunakan

sendok atau garpu secara individu ketrampilan yang dilihat

adalah anak mulai bisa memegang sendok dengan tangnya

sendiri, dapat memasukan makanan secara perlahan kedalam

mulut dan menguyah makanan, perilaku cara makan yang

baik dan benar sudah mulai diajarkan sejak anak usia dini

(Wijayanti, 2016).

4) Role Model

(a) Pengertian Role model


Role model merupakan perilaku atau kebiasaan yang

ditunjukan pada seseorang, perilaku ini dapat menunjukan

sikap yang baik atau kurang baik untuk dicontoh. Anak di usia

1-3 tahun memiliki Role model pada kebiasaan makan dengan

cara yang berbeda-beda pada setiap anak, kebiasaan ini dapat

dipengaruhi oleh perilaku makan yang ditunjukan oleh

anggota keluarga maupun orang tua (Rifayanti et al., 2018).

Pola asuh orang tua dalam pemberian makan memiliki cara

yang berbeda-beda, beriku ini beberapa Role model yang

ditujukan pada anak saat makan :

(b) Bermain

Pola asuh orang tua terhadap perilaku makan dapat

mempengaruhi Role model pada anak, pengaruh cara

pemberian makan dengan mengajarkan tata cara makan

dengan cara santai salah satunya dengan cara bermain

bersama dengan teman-temannya sebagai Role model

akibatnya anak-anak mempunyai kemampuan dalam

bersosialisasi dan kognitif yang baik (Puspitasari, 2021)

(c) Menonton TV

Sikap ibu dalam pemberian makan pada anak dengan

kebiasaan sambil menonton TV, akibat perilaku orang tua

makan sambil menonton Tv dapat mempengaruhi kebiasaan

atau role model pada anak di usia 1-3 tahun.


Penerapan media terlalu sering pada usia dini mempengaruhi

perkembangan signifikan pada indeks massa tubuh, akibat

terpapar oleh media dapat meyebabkan perilaku sedentary

pada kebiasaan makan sambil menonton TV. Perilaku

sedentary akan cenderung menetap dengan peningkatan usia

anak (Limardi et al., 2019)

5. Motivasi

a. Definisi motivasi

Motivasi adalah sebuah gejala psikologis yang berbentuk seperti dor

ongan di dalam diri seseorang untuk melakukan tindakan dan menca

pi tujuan tertentu, motivasi bisa dalam bentuk sebuah usaha individu

maupun kelompok yang timbul secara sadar karena ingin mencapai t

ujuan dan mendapatkan kepuasan atas perbuatannya (Hasikin, 2023).

Motivasi dapat diartikan sebagai sebuah bentuk proses yang dapat

menghasilkan kekuatan dan ketekunan bagi individu, seseorang yan

g menjalani aktivitas memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan d

an meberikan dampak hasil yang bernilai bagi diri sendiri, dengan a

danya kebutuhan yang harus dipenuhi menjadi alasan mendorong se

seorang untuk melakukan sesuatu hal. Menurut Abraham Maslow

motivasi adalah hierarki kebutuhan manusia menurut maslow

memiliki 5 tingkatan, yakni sebagai berikut :

1) Kebutuhan fisiologi.
Kebutuhan fisiologi merupakan kebutuhan seperti makan,

minum, perlindungan secara fisik, bernapas, seksual. Hal

tersebut merupakan kebutuhan yang paling dasar.

2) Kebutuhan rasa aman

Kebutuhan rasa aman merupakan kebutuhan seperti perlindungan

dari bentuk ancaman, bahaya, pertentangan dari lingkungan.

3) Kebutuhan untuk rasa memiliki.

Kebutuhan untuk rasa memiliki merupakan kebutuhan rasa ingin

diterima di lingkungan seperti kelompok, berkomunikasi, dan

ingin dicintai dan mencitai.

4) Kebutuhan harga diri

Kebutuhan harga diri merupakan keinginan dalam h=bentuk

ingin di hargai dan dihormati orang lain.

5) Aktualisasikan diri

Aktualisasi diri merupakan kebutuhan dalam mengaktualisasikan

diri dengan menggunakan kemampuan dan ketrampilan hingga

potensi dalam diri (Strategi et al., 2021)


b. Tujuan motivasi

Tujuan motivasi merupakan sebuah bentuk perlakuan menggerakan

dan mendorong seseorang supaya timbul rasa keinginan dan

kemauan dalam melakukan sesuatu hal agar mendapatkan hasil

sehingga mencapai tujuan tertentu (Hasikin, 2023).

c. Jeis motivasi

Motivasi merupakan suatu proses dalam mempengaruhi tingkah lak

u individu atau kelompok melalui pengetahuan dengan tujuan agar s

eseorang tergerak untuk melakukan tindakan yang ingin dicapai, jeni

s motivasi terbagi menjadi tiga yaitu sebagai berikut :

1) Motivasi Intrinsik merupakan rangsangan yang timbul dalam diri

sesuai dengan kebutuhannya, yang berdifat kontekstual dan bisa

berubah dengan seiring waktunya. Salah satu contohnya seperti

seseorang yang ingin mendapatkan pengetahuan yang sesuai

dengan keinginan tersebut sehingga faktor ini muncul dari diri

sendiri.

2) Motivasi Ekstrinsik merupakan motivasi yang timbul dari

rangsangan luar, salah satu contohnya seperti seorang individu

yang memiliki keinginan menjadi juara dengan mengikuti sebuah

perlombaan rasa keinginan untuk menjadi juara satu merupakan

faktor yang timbul dari luar individu (Ridha, 2020).

3) Motivasi Jasminah dan Rohaniah


Motivasi ini merupakan terbagi 2 jenis yaitu motivasi jasminah

dan motivasi rohaniah, disebut motivasi jasmani karena

memiliki refleks, insting otomatis dan nafsu. Sedangkan

motivasi rohaniah disebut kemauan (Sari & Hum, 2018)

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi

Menurut Gage dan Berliner dikutip dari penelitian (Eriany et al.,

2013) ada 5 faktor yang dapat mempengaruhi motivasi yakni :

1) Kebutuhan : adanya timbul motivasi seseorang disebabkan karena

kebutuhan atau kekurangan sehingga akan termotivasi dan

menggerakan tingkah lakunya dalam memenuhi kebutuhannya

tersebut.

2) Sikap

Sikap merupakan respon seseorang terhadap objek yang

melibatkan rasa emosi seperti perasaan senang atau tidak senang,

dengan menghindari sebuah objek atau sasaran kognitif tersebut

menunjukan bagaimana cara individu mempersepsikan sesuatu.

3) Keinginan

keinginan menyebabkan seseorang mempunyai perhatian khusus

terhadap suatu objek yang akan menimbulkan sebuah motivasi

didalam diri.

4) Nilai

Nilai adalah suatu bentuk pandangan seseorang akan sebuah hal

dan tujuan yang menurut mereka dirasa penting dalam hidupnya


5) Aspirasi

Aspirasi adahal sebuah harapan seseorang terhadap sesuatu dan

berusahan dalam mencapai suatu hal yang diinginkan.

e. Proses terjadinya motivasi

Motivasi merupakan terjadinya awal perubahan energi pada diri

seseorang dengan ditandai adannya Feeling elemen penting yang

merupakan proses terjadinya motivasi menurut (Sardiman, 2006)

yang dikutip oleh (Sari & Hum, 2018) yaitu sebagai berikut :

1) Motivasi adalah sebagai bentuk mengawali terjadinya perubahan

energi pada diri seseorang pada sistem dalam diri atau istilahnya

Neurophysiological yang berkaitan dengan perubahan energi

seseorang begitupun juga berkaitan dengan kegiatan fisik

seseorang.

2) Motivasi yang disebabkan karena timbulnya Feeling atau afeksi

individu, hal tersebut dikarenakan motivasi memiliki keterkaitan

dengan persoalan-persoalan kejiwaan, begitupun juga afeksi dan

energi yang mampu menentukan tingkah laku seseorang.

3) Motivasi akan memberikan rangsangan karena adanya tujuan

yang menyangkut pada kebutuhan yang ingin dicapai, motivasi

yang muncul dalam diri seseorang disebabkan karena adanya

dorongan dari luar.


f. Alat ukur motivasi

Menurut Notaoadmodjo (2010) dalam penelitian (Rohma, 2016) ada

beberapa cara dalam mengukurmotivasi yakni dengan cara sebagai

berikut :

1) Tes proyektif

Salah satu teknik proyekyif yang banyak diketahui orang salah

satunya yaitu Thematic Apperception Test (TAT), dalam teknik

ini seseorang akan diberikan test dan sebuah gambaran untuk

membuat cerita dari gambaran yang telah diberikan. Berdasarkan

dari cerita yang telah dibuat seseorang dapat mendeskripsikan

motivasi yang timbul dalam diri seseorang yaitu berdasarkan

konsep kebutuhan.

2) Kusioner

Salah satu cara mengukur motivasi seseorang dengan

menggunakan kusioner dengan cara meminta seseorang mengisi

kusioner yang telah diberi beberapa pertanyaan didalamnya.

3) Observasi perilaku

Oberservasi perilaku merupakan cara mengukur motivasi dengan

membuat situasi agar seseorang mampu memunculkan perilaku

yang menggambarkan motivasinnya. Salah satu conthnya seperti

mengukur keinginan dalam berprestasi, seseorang diminta

membuat origami dengan keterbatasan waktu. Perilaku yang

diobservasi yaitu apakah seseorang mengambil Feedback Yang


diberikan, membuat keputusan yang beresiko maupun

mementingkan kualitas pada kuantitas kerja tersebut.

4) Menurut Hidayat (2009) dalam penelitian (Rohma, 2016) kriteria

dalam mengukur motivasi mempunyai kategori sebagai berikut :

a) Motivasi kuat : 67-100%

b) Motivasi sedang : 34-66%

c) Motivasi lemah : 0-33%


B. Kerangka Teori

Kerangka teori merupakan kumpulan variabel-variabel yang relevan telah

diidetifikasi melalui proses pengamatan dan tinjauan teori menggunakan

sumber referesi terpercaya, setelah itu menjelaskan hubungan terkait antara

variabel tersebut. Berdasarkan landasan teori diatas maka teori dalam

penelitian ini dijelaskan pada

EDUKASI VIDEO
1. Pengertian 1. Pengertian
2. Jenis media 2. Kelebihan dan kekurangan
3. Metode
4. Faktor yang mempengaruhi
5. Fungsi edukasi

ALAT UKUR
FAKTOR YANG
MOTIVASI MOTIVASI
MEMPENGARUHI
MOTIVASI 1. Pengertian 1. Tes
2. Tujuan proyektif
1. Kebutuhan 2. Kusioner
2. Sikap 3. Jenis
4. Faktor yang mempengaruhi 3. Observasi
3. Keinginan perilaku
4. nilai motivasi
4. Kriteria
mengukur
motivasi
BATITA
1. Pengertian GOOD FEEDING BEHAVIOUR
2. karakteristik 1. Pengertian
2. Kriteria gizi seimbang
3. Sarana dan prasarana
4. Role model

Skema 1 Kerangka Teori


Sumber :, (Sartika & Purnanti, 2021), (Rozi & Khomsatun, 2019), (Loka et al.,

2018), (Indriati & Audina, 2021), (Marhumi & Dkk, 2022), (Limardi et al., 2019),

(Hasikin, 2023), (Strategi et al., 2021), (Ridha, 2020), (Sari & Hum, 2018), (Sartika &

Purnanti, 2021), (Febsiana, 2020), (Arisandi, 2019), (Pratama et al., 2019), (Rizona,

2018).
C. Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan diagram yang mendeskripsikan terkait hubungan

antara variabel yang diteliti, kerangka konsep memaparkan dengan cara

konseptual tentang hubungan antar variabel penelitian Antara variabel

penelitian yang berkaitan dengan teori. Sehingga dapat memaparkan hubungan

antara variabel independen dan dependen (Adiputra et al., 2021). Berikut

penjelasan terkait kerangka konsep yang akan dilakukan oleh penulis

digunakan untuk menjadi sebuah landasan pada penelitian yang akan

dilakukan mengenai pengaruh edukasi Good Feeding Behaviour melalui video

terhadap motivasi ibu dengan anak bawah 3 tahun (batita) di Posyandu

Babadan Bantul Tahun 2023.

Variabel bebas : Variabel terikat :

Edukasi Good feeding Motivasi ibu dengan


behaviour melalui video di anak bawah 3 tahun
Posyandu Babadan Bantul (batita)
2023
1. Motivasi kuat
2. Motivasi sedang
3. Motivasi lemah

Faktor yang
mempengaruhi :
1. Kebutuhan
2. Sikap
3. Keinginan
4.
Skema 2 Kerangka Konsep nilai
Keterangan :

= diteliti

= tidak ditelii

= berkaitan

D. Pertanyaan/Hipotesis Penelitian

Menurut Usman (2016) dalam buku penulis (Adiputra et al., 2021) hipotesis

merupakan jawaban sementara terkait pada masalah yang ditemukan melalui

hasil kesimpulan dari kerangka pemikiran (Adiputra et al., 2021). Berdasarkan

penelitian yang ada maka penulis dapat merumuskan dalam penelitian

1. H0 :

Tidak ada pengaruh edukasi Good Feeding Behaviour melalui video

terhadap motivasi ibu dengan anak bawah 3 tahun (batita) di Posyandu

Babadan Bantul Tahun 2023

2. Hα :

Terdapat pengaruh edukasi Good Feeding Behaviour melalui video

terhadap motivasi ibu dengan anak bawah 3 tahun (batita) di Posyandu

Babadan Bantul Tahun 2023


E. Variabel penelitian

Menurut Zigmud (1997) dalam buku penulis (Adiputra et al., 2021) variabel

merupakan subjek yang memiliki variasi atau nilai yang dapat berubah, akibat

sebuah variabel memiliki kualitas yang membuktikan adanya perbandingan

yang beda dari nilai besar atau kelebiihan masing-masing variabel. Seperti

pada umumnya variabel dapat diperhitungkan melalui perbedaan kategori atau

berdasarkan nilai numerik. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yakni

variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen atau istilah

lainnya variabel bebas merupakan variabel yang dapat mendominasi

terjadinya perubahan pada variabel terikat. Variabel independent pada

penelitian ini adalah edukasi Good Feeding Behaviour, sedangkan pada

variabel dependen atau istilah lainnya variabel terikat merupakan akibat dari

variabel bebas sehingga mengalami perubahan akibat variabel bebas berubah

(Adiputra et al., 2021) variabel dependen pada penelitian ini adalah motivasi

ibu dengan anak bawah 3 tahun (batita).

1. Definisi Konseptual

Definisi konseptual adalah batas variabel yang menjadikan sebuah

pedoman pada penelitian sehingga tujuan dan arah tidak menyimpang,

penelitian membuat definisi konseptual pada penelitian untuk

memfasilitasi penelitian itu berkaitan dengan masalah yang diteliti agar

tidak terjadi kesalahan pada saat mengartikan pengetahuan yang ingin

diteliti sehingga peneliti membuat definisi konseptual (Sofiana et al.,

2020).
a. Variabel bebas : Edukasi Good Feeding Behavior

Good Feeding Behaviour merupakan istilah perilaku makan yang

baik, perilaku makan adalah perilaku seseorang atau sekelompok

orang memenuhi kebutuhan gizi. Kebiasaan makan anak-anak

merupakan peran penting terhadap status nutrisi. Perilaku makan

yang baik sangat penting dibentuk pada anak dengan upaya

memenuhi kebutuhan gizi. Perilaku makan yang kurang baik akan

mempengaruhi terjadinya asupan gizi yang berlebihan atau

kekurangan (Indriati & Audina, 2021).

b. Variabel terikat : Motivasi Ibu

Motivasi adalah sebuah gejala psikologis yang berbentuk seperti

dorongan di dalam diri seseorang untuk melakukan tindakan dan

mencapi tujuan tertentu, motivasi dapat digambarkan dalam bentuk

sebuah usaha individu maupun kelompok yang timbul secara sadar

karena ingin mencapai tujuan dan mendapatkan kepuasan atas

perbuatannya. (Hasikin, 2023).

2. Defiisi Operasional

Definisi operasional merupakan hipotesis yang bisa di uji, sehingga

dibutuhkan konsep atau objek karena akan mengakibatkan perbedaan

interpretasi pada setiap peneliti (Adiputra et al., 2021). Definisi

operasional adalah penjelasan tekait variabel yang digunakan penelitian

dengan cara operasional, agar memudahkan pembaca dalam memahami

penelitian
Tabel 3

Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Alat ukur Hasil ukur Skala

Variabel Bebas : Edukasi Good feeding Edukasi dilakukan dengan


Good feeding behaviour dengan poster memaparkan terkait materi
behaviour merupakan upaya pembeian Good fedding behaviour
informasi mengenai perilaku kepada ibu dengan anak usia
makan yang baik, perilaku bawah 3 tahun (batita) edukasi
makan adalah perilaku ini diberikan 1x seminggu
seseorang atau sekelompok selama 3 minggu video akan
orang memenuhi kebutuhan disampaikan kepada ibu
gizi. Edukasi ini akan diberikan melalui grup whatsapp
untuk meningkatkan motivasi sehingga dapat ditonton dan
ibu dalam pemberian nutrisi dipahami secara individu
gizi seimbang, role mode pada
anak agar memiliki perilaku
makan yang baik melalui
sarana dan prasarana yang
diberikan pada pola asuh orang
tua. Edukasi ini akan diberikan
kepada ibu yang memiliki anak
usia dibawah 3 tahun (batita) di
Posyandu Dusun Babadan
Bantul tahun 2023
Variabel terikat : Motivasi adalah sebuah gejala Motivasi ibu menggunakan Dari hasil jawaban ini akan di Ordinal
Motivasi ibu psikologis yang berbentuk kusioner yang telah dibuat ukur dengan menggunakan
seperti dorongan di dalam diri sendiri oleh penulis sejumlah rumus :
seseorang untuk melakukan 15 item pertanyaan dengan Interval=
tindakan dan mencapi tujuan menggunakan skala likert skor maksimum−skor minimum
tertentu. Motivasi ibu sangat dengan bentuk jumlahkelas interval
diperlukan dalam memberikan Sangat Setuju : (SS) : 4 ( 15 x 4 )−(15 x 1)
perilaku kebiasan makan yang Setuju (S) : 3 Interval =
baik pada anak, melalui Tidak Setuju : (TS) : 2 3
pemberian nutrisi gizi Sangat Tidak Setuju (STS) : 1 = 15
seimbang dengan sarana dan Skor tertinggi (4x15) = 60 dan Hasil ukur dikategorikan :
prasarana yang baik. Di skor terendah (1x15 = 15 Motivasi tinggi = 46-60
Posyandu Dusun Babadan Motivasi sedang = 30-45
Bantul tahun 2023 Motivasi rendah = 0-15
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan sebuah pedoman yang digunakan dalam proses

untuk menentukan instrumen pada pengambilan data, sampel, pengumpulan

dan analisa data. Desain penelitian ini menggunakan quasi eksperimen

dengan menggunakan pendekatan pre dan post test without control.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi Good feeding

behaviour melalui video terhadap motivasi ibu pada anak usia bawah 3 tahun

(batita) di Posyandu Dusun Bababadan Bantul Tahun 2023.

Desain rancangan penelitian yang digunakan sebagai berikut :

Skema 1. Rancangan Penelitian

Pre test Intervensi Edukasi Post test


dengan media
( X 0) ( X 1)
video (T)

Keterangan :

X0 : Pre test motivasi ibu sebelum dilakukan Intervensi

T : Intervensi Edukasi dilakukan 1x seminggu selama 3


minggu intervensi diberikan

X1 : Post test motivasi ibu diberikan setelah dilakukan

intervensi

B. Waktu dan Tempat Penelittian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2023 di Posyandu Dusun Babadan

Bantul

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah secara keseluruhan yang mencangkup atas subjek atau

objek yang memiliki kuanttas dan karakteristuk tertentu yang telah

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan dibuat kesimpulan (Adiputra

et al., 2021). Populasi pada penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak

dengan usia dibawah 3 tahun (batita) di Posyandu Dusun Babadan Bantul

sebanyak 73 orang

2. Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total

sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini yaitu 73 ibu yang memiliki

anak usia dibawah 3 tahun (batita) berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi

yakni sebagai berikut :

Kriteria Inklusi

a. Ibu yang memiliki anak usia 1-3 tahun (batita) yang berpartisipasi

mengikuti edukasi Good feeding behaviour sampai selesai.


b. Ibu pada anak usia 1-3 tahun yang bersedia menjadi responden dan

sudah menandatangani informend consent

Kriteria Eksklusi :

a. Ibu yang tidak hadir

b. Ibu yang tidak kooperatif

D. Alat Ukur penelitian

1. Alat ukur penelitian

Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah kusioner. Terkait

kusioner yang akan digunakan adalah kusioner motivasi ibu dalam edukasi

Good feeding behaviour melalui video pada anak usia bawah 3 tahun

(batita) yang kemudian akan diberikan kepada ibu diakhir setelah

intervensi diberikan. Kusioner diukur mengunakan skala likert, jawaban

terdiri dari sangat setuju, setuju, kurang setuju dan tidak setuju. Kusioner

dipilih karena dapat menjadi alat ukur untuk mempermudah penulis

memperoleh data yang cukup luas.

2. Kisi-kisi instrumen

Tabel 4 kisi-kisi Instrumen

NO Aspek Motivasi Nomor Pernyataan Jumlah

1. Motivasi

Intrinsik
2. Motivasi

Ekstrinsik

E. Uji validitas dan Reliabilitas

1. Uji validitas

Validitas merupakan bentuk uji coba melalui instrumen yang diberikan

melalui peneliti untuk melakukan sebuah penelitian, instrumen yang berisi

pertanyaan akan dilakukan uji validitas untuk mengetahui apakah alat ukur

yang digunakan sudah valid atau tidak valid (Syafrida Hafni Sahir, 2022).

Pada penelitian ini penulis akan melakukan uji valid di Posyandu Dusun

Kersen Bantul. Rumus yang akan digunakan untuk uji validitas

mengunakan rumus :

r xy=∑ xy −¿ ¿ ¿ ¿

Keterangan :

r xy : Koefisien korelasi product moment

n : Jumlah sampel

X : Skor total

Y : Skor soal

X2 : Skor x kuadrat

Y2 : Skor y kuadrat
2. Uji reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan alat uji instrumen untuk mengetahui jawaban

responden apakah sudah konsisten atau belum, uji reliabilitas di ukur

dengan hasil dalam bentuk angka (Syafrida Hafni Sahir, 2022). Uji

reliabilitas dapat menggunakan rumus Cronbach Alpha berikut rumus yang

akan digunakan :

[ ∑S
]
2
k
r ii= 1− 2 I
k −1 St

Keterangan :

r ii : nilai reliabilitas

k : jumlah item

2
S I :Varian skor item

2
St :Varian skor total

F. Etika penelitian

Etika penelitian merupakan aspek penting dalam bentuk sopan santun, tata

jrama dan budi perketi dalam melakukan sebuah penelitian (Nursalam, 2016)

dalam penelitian (Sitorus, 2021). Peneliti akan mengajukan Ethical Clereance

kepada Komite Etik Penelitian Kesehatan di STIKES Bethesda Yakkum


Yogyakarta. Prinsip etika dalam penelitian melibatkan manusia menjadi

responden, sehingga perlu menerapkan empat prinsip etika peneliian sebagai

berikut :

1. Menghormati harkat dan martabat manusia (Respect for human dignity)

Penulis harus mampu memikirkan hak responden agar memiliki informasi

yang berkaitan terhadap penelitian yang akan dilakukan dan tidak terjadi

adanya paksaan dari pihak manapun.

2. Manfaat (Beneficence)

Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan manfaat dan tidak

memberikan dampak kerugian atau resiko terhadap subjek atau ttempat

penelitian yang akan digunakan.

3. Tidak membahayakan subjek penelitian (Non-Maleficence)

Penelitian ini harus mengurangi kerugian maupun risiko bagi tempat

penelitian. Penting bagi penulis untuk memperhatikan dampak

kemungkinan yang akan terjadi saat dilakukan penelitian, sehingga penulis

dapat mencegah risiko yang membahayakan bagi subjek penelitian.

4. Keadilan (Justice)

Pada peneliian ini keadilan yang dimaksud adalah tidak membeda-bedakan

subjek penelitian. Penulis berharap dapat mempertimbangkan antara

manfaat dan risiko yang akan terjadi pada saat penelitian dilakukan.
G. Prosedur pengumpulan data

Metode prosedur pengumpulan data pada penelitian yang akan dilakukan oleh

penulis menggunakan instrumen kusioner motivasi ibu. Tahap yang akan

dilakukan oleh penulis yaitu sebagai berikut :

1. Tahap persiapan

a. Penulis menyiapkan surat izin studi awal untuk melakukan studi awal

dari STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta

b. Penulis menyerahkan surat izin studi pendahuluan kepada Posyandu

Dusun Babadan Bantul pada tanggal 20 Desember 2022.

c. Penulis melakukan studi awal di Posyandu Dusun Babadan Bantul

selama 3 hari dan mendapatkan data dari ibu yang memiliki anak usia

dibawah 3 tahun (batita) pada tanggal 27-29 Desember 2022.

d. Penulis mulai menyusun proposal pada bulan Desember 2022. Dosen

pembimbing memberikan arahan dalam penyusunan proposal.

Kemudian proposal diajukan dan telah disetujui oleh dosen

pembimbing, setelah penulis mengajukan seminar proposal.

e. Penulis mulai membuat Ethical Clerence dan diajukan kepada komite

Etik Penelitian Kesehatan di STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta.

f. Setelah surat Ethical Clerence dari STIKES Bethesda Yakkum

Yogyakarta telah keluar, penulis akan mengajukan surat ijin penelitian

dari STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta yang akan diajukan ke

Posyandu Dusun Babadan Bantul.


g. Penulis akan menentukan asisten yang akan membantu penulis dalam

melakukan penelitian dan asisten harus menandatangi surat persetujuan

asisten penelitian dengan kriteria :

1) Jumlah asisten berjumlah 2 orang

2) Asisten merupakan mahasiswa STIKES Bethesda Yakkum

Yogyakarta semester 8 yang telah dinyatakan lulus mengikuti mata

kuliah metodologi penelitian dan bersedia untuk mendatangani

surat persetujuan menjadi asisten penelitian.

3) Tugas asisten penelitian yaitu membantu penulis dalam

mengumpulkan data dan proses penelitian berlangsung dilokasi

penelitian.

4) Pelaksanaan dalam pengumpulan data dan proses penelitian

berlangsung akan dilakukan pada bulan Mei 2023.

h. Mengajukan surat ijin penelitian ke Posyandu Dusun Babadan Bantul

2. Tahap pelaksanaan

a. Penulis menyiapkan asisten penelitian untuk membantu peneliti dalam

melakukan penelitian

b. Penulis dan asisten penelitian akan datang ke Posyandu Dusun Babadan

Bantul untuk memberikan surat ijin penelitian dan melakukan kordinasi

kepada Kader-kader di Posyandu Dusun Babadan Bantul, terkait

penelitian yang akan dilaksanakan.


c. Penulis mengambil sampel sebanyak 73 responden ibu yang memiliki

anak dibawah3 tahun (batita) sesuai dengan kriteria untuk dilakukan

pengambilan data.

d. Pengambilan data akan dilakukan di Posyandu Dusun Babadan Bantul,

ibu yang memiliki anak usia dibawah 3 tahun, bersedia menjadi

responden dan dapat bekerja sama akan diambil menjadi sampel

penelitian.

e. Penulis dan asisten penelitian memberikan informed consent kepada

responden sebagai tanda persetujuan responden sebagai responden

penelitian.

f. Setelah selesai melakukan pengisian kusioner yang telah diberikan,

penulis dan asisten penelitian akan langsung memberikan souvenir

sebagai bentuk kenang-kenangan dan tanda terimakasih atas kesediaan

untuk mengisi kusioner dan telah berpartisipasi menjadi responden.

3. Tahap akhir

a. Penulis mengoreksi kembali kusioner yang sudah di isi oleh responden

untuk melihat apakah sudah terjawab semua atau belum pada beberapa

item kusioner yang diberikan.

b. Penulis memberikan kompensasi kepada responden berupa souvenir

seharga Rp. 10.000 berupa alat makan, setelah responden selesai

mengisi kusioner.

c. Penulis akan melakukan pengolahan data yang sudah dikumpulkan

menggunakan bantuan laptop.


H. Rencana analisa data

Analisa data pada peneliian ini dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh

pemberian edukasi Good feeding behaviour melalui video terhadap motivasi

ibu dengan anak usia dibawah 3 tahun(batita) di Posyandu Dusun Babadan

Bantul.

1. Teknik pengolahan data

Menurut Notoatmodjo (2010) pada penelitian (Hendrawan, 2019) teknik

pengolahan data pada penelitian memiliki beberapa tahapan yaitu mulai

dari proses editing, coding, scoing dan entry data.

a. Editing

Editing meupakan proses pengecekan data yang telah dikumpulkan,

data yang masuk dan sudah terkumpul kemungkinan terdapat adanya

hasil yang kurang relevan. Tujuan proses dilakukan editing untuk

mencegah tejadinya kesalahan yang ditemukan dalam pengisian

kusioner.

b. Coding

Coding merupakan pemberian kode-kode dalam bentuk angka pada

setiap item data yang diberikan, tujuan pemberian kode dalam bentuk

angka ini untuk memudahkan proses tabulasi dan analisa data

selanjutnya.

1) Motivasi ibu

a) Tinggi : kode 1

b) Sedang : kode 2
c) Rendah : kode 3

2) Usia ibu

a) <20 tahun : kode 1

b) 20-35 : kode 2

c) >35 : kode 3

3) Pekerjaan ibu

a) Bekerja : kode 1

b) Tidak bekerja : kode 2

4) Pendidikan ibu

a) SD : kode 1

b) SMP : kode 2

c) SMA : kode 3

d) Perguruan tinggi : kode 4

5) Jenis kelamin anak

a) Laki-laki : kode 1

b) Perempuan : kode 2

6) Usia anak

a) 1 tahun : kode 1

b) 2 tahun : kode 2

c) 3 tahun : kode 3

c. Scoring

Scoring merupakan proses pemberian nilai atau skor pada setiap item

pada kusioner dengan mengakumulasikan semua nilai atau skor


kusioner yang sudah diberi coding berdasarkan kriteria nilai yang telah

dibuat.

d. Entry data

Entry data adalah jawaban dari setiap masing-masing responden dalam

bentuk angka maupun huruf yang akan dimasukan kedalam sebuah

program pada software komputer. Program yang akan digunakan adalah

SPSS,

2. Analisa data

Analisa data merupakan data yang telah diolah secara keseluruhan, dari

hasil analisa data akan memperoleh informasi hasil pengolahan data

setelah itu data yg diperoleh akan dibuat kesimpulan pada hasil penelitian

(Syafrida Hafni Sahir, 2022).

a. Analisa univariat

Menurut Notatmodjo (2012) analisa univariat merupakan analisis yang

digunakan terhadap setiap variabel penelitian, tujuan dilakukan analisa

univariant adalah untuk mendeskripsikan distribusi dan presentase

dalam sebuah tabel pada setiap variabel penelitian (Ryan et al., 2013).

Data yang sudah diperoleh dan dikumpulkan kemudian dianalsisis

menggunakan rumus univariat yaitu :

P=
∑ f ×100 %
n

Keterangan :

P = prosentase
∑ f = frekuensi tiap kategori
n = jumlah sampel

b. Analisa bivariat

Menurut Notatmodjo (2012) analisa bivariat merupakan analisa

terhadap setiap variabel yang memiliki hubungan atau korelasi pada

penelitian (Ryan et al., 2013). Yaitu motivasi ibu sebelum diberikan

edukasi dan motivasi ibu sesudah diberikan edukasi. Untuk mengetahui

apakah ada atau tidaknya pengaruh terkait variabel independen

tersebut, maka penulis menggunakan uji statistik T test dengan

menggunakan sistem program komputer. Uji T-Test, jika data

berdistribusi tidak normal maka penelitian akan menggunakan uji

statistik Wilcoxon test dengan mengguankan sistem komputer.

1) Uji normalitas

Untuk mengetahui distribusi data yang akan diteliti apakah normal

atau tidak, maka akan dilakukan uji normalitas menggunakan uji

Kolmogorov Smirnov karena sampel yang digunakan >50 orang.

Langkah-langkah uji Kolmogorov Smirnov dengan menggunakan

program komputer yaitu sebagai berikut :

a) Buka program uji statistik pada komputer, kemudian klik variable

view pada data editor.

b) Pada kolom name ketik variabel yang akan dilakukan pengujian

pada penelitian ini yaitu pre test dan post test.


c) Kemudian klik data view, masukan data pre test dan post test

pada kolom yang tersedia.

d) Klik menu analyze, kemudian pilih nonparametric test, pilih 1-

sample K-S.

e) Kemudian pindahkan variabel data yang akan diuji. Centang

nomal pada test distribution.

f) Klik Ok.

Kesimpulan :

Jika nilai output pada kolom signifikansi dari hasil uji normalitas

menunukan taraf signifikasi (p>0,05) maka data tersebut

berdistribusi normal dan sebaliknya jika nilai output pada kolom

signifikasi dari hasil uji normalitas menunjukan taraf signifikansi

(p>0,05) maka data tersebut tidak berdistribusi normal.

Langkah-langkah uji Wilcoxon Test menggunakan program komputer

1) Menentukan hipotesis null (Ho) dan hipotesis alternatif (Hα) :

a) Ho : tidak ada pengaruh edukasi Good feeding behaviour

melalui video terhadap motivasi ibu pada anak usia dibawah 3

tahun di Posyandu Dusun Babadan Bantul tahun 2023.

b) Ha : ada pengaruh edukasi Good feeding behaviour melalui

video terhadap motivasi ibu pada anak usia dibawah 3 tahun di

Posyandu Dusun Babadan Bantul tahun 2023.

2) Menentukan tingkat kemaknaan (nilai α)

Pada penelittian nilai alfa yang digunakan yaiu 5% atau 0,05.


3) Tentukan uji staistik yang akan digunakan

Uji statistik yang akan digunakan adalah uji Wilcoxon Test

menggunakan komputer dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a) Buka program uji statistik pada komputer lalu masukan data.

b) Kolom paling kiri berisi skor motivasi ibu sebelum edukasi

Good feeding behaviour melalui video dan kolom selanjutnya

berisi motivasi ibu sesudah edukasi Good feeding behaviour

melalui video.

c) Proses data dengan perintah : Analyze, Nonparametric Test 2

Related Sample. Berikan tanda check pada pilihan Wilcoxon.

d) Klik kolom kiri dengan skor motivasi ibu sebelum edukasi

Good feeding behaviour melalui video dan kolom selanjutnya

dengan skor motivasi ibu sesudah edukasi Good feeding

behaviour melalui video dipindahkan ke kolom Test Pair List

dengan klik tanda panah ke kanan lalu ok.

I. Jadwal dan biayapenelitian

Telampir
DAFTAR PUTAKA

Adiputra, M. S., Ni, W. T., & Ni, P. W. O. (2021). Metodologi Penelitian

Kesehatan. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 1–

308.

https://books.google.co.id/books/about/Metodologi_Penelitian_Kesehatan.

Ariana, R. (2016). GIZI SEIMBANG (N. Rismawati (ed.); 1st ed.). WIDINA

BHAKTI PERSADA BANDUNG.

Arisandi, R. (2019). Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Picky Eating Pada

Anak. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 10(2), 238–241.

https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i2.158

Emergensi, K., Ilmu, D., & Fk, K. (2021). Edukasi Kesehatan Dengan Media

Video Animasi: Scoping Review. Jurnal Perawat Indonesia, 5(1).

https://doi.org/10.32584/jpi.v5i1.926

Eriany, P., Hernawati, L., & Goeritno, H. (2013). Studi Deskriptif Mengenai

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Mengikuti Kegiatan Bimbingan

Belajar pada Siswa SMP di Semarang. Psikodimensia, 13(1), 115–130.

Fairus, M., & Katharina, K. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan

Kejadian. Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai, 5(2), 89–94.

Febsiana, F. (2020). PEMBERIAN EDUKASI TENTANG PERILAKU

PENGELOLAHAN MAKANAN SEHAT (KHUSUSNYA DALAM


PENGGUNAAN MINYAK GORENG UNTUK PENCEGAHAN KADAR

KOLESTROL PADA IBU RUMAH TANGGA (Vol. 5, Issue 1).

Fitriani, Y. (2021). Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Media Penyajian Konten

Edukasi Atau Pembelajaran Digital. Journal of Information System, Applied,

Management, Accounting and Research, 5(4), 1006–1013.

https://doi.org/10.52362/jisamar.v5i4.609

Hasikin, S. N. (2023). Hubungan Self Awareness dengan Motivasi Ibu Dalam

Melakukan Imunisasi Dasar. 1(1).

Hendrawan, A. (2019). Gambaran Tingkat Pengetahuan Tenaga Kerja Pt’X’

Tentang Undang-Undang Dan Peraturan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja.

Jurnal Delima Harapan, 6(2), 69–81.

https://doi.org/10.31935/delima.v6i2.76

Indriati, M., & Audina, N. (2021). Perbedaan Perilaku Makan Pada Anak Usia

Sekolah Dasar. Jurnal Sehat Masada, XV.

Limardi, S., Widinugroho, S., & Ribuan, C. (2019). Penggunaan Media Informasi

yang Bijak untuk Anak Usia Dini di Era Digital. Cermin Dunia Kedokteran,

46(11), 702–706.

http://www.cdkjournal.com/index.php/CDK/article/view/415

Loka, lola vita, Martini, Margaretha, & Relina, S. (2018). Hubungan Pola

Pemberian Makan dengan Perilaku Sulit Makan pada Anak Usia Pra Sekolah

(3-6). Keperawatan Suaka Intan (JKSI), 3(2), 1–10.


Marhumi, & Dkk, N. (2022). Initium Community Journal. ICJ (Initium

Community Journal) Online ISSN, 2798–9143.

Maulidiya, H., & Muniroh, L. (2020). Hubungan Perilaku Ibu Dalam Pemberian

MP - ASI Dengan Kejadian Gerakan Tutup Mulut ( GTM ) Dan Status Gizi

Pada Baduta The Relationship Of Mother Behavior In Providing

Complementary Feeding With The Case Of Mouth Movement ( Gtm ) And

Nutritional Status In. Media Gizi Dan Kesmas, 9(1), 23–29.

Pratama, A., Sufyan, A. M., MSn, Sd., Kunci, K., & Gerak, K. (2019).

Pengembangan Perancangan Stroller Dengan Meningkatkan Kenyamanan

Dan Fungsional Untuk Anak Usia 1-3 Tahun Stroller Design Development

By Increasing Comfortness and Function for Children Age 1-3. Jurnal Ilmu

Kesehatan, 6(1), 495–504.

Puspitasari, M. D. Martanti, L. E., & Astyandini, B. (2021). HUBUNGAN

PRAKTIK PEMBERIAN MAKAN DAN PENDIDIKAN IBU TERHADAP

PERILAKU PICKY EATER PADA ANAK PRA SEKOLAH. Midwifery

Care Journal, 27(4), 111–118.

Rahayu, N., & Munastiwi, E. (2019). Manajemen Makanan Sehat di PAUD.

Golden Age: Jurnal Ilmiah Tumbuh Kembang Anak Usia Dini, 3(2), 65–80.

https://doi.org/10.14421/jga.2018.32-01

Rahmita, R. S., Prabandari, Y. S., & Helmyati, S. (2016). Persepsi petugas

puskesmas, kader posyandu, serta akademisi di Kota Yogyakarta terhadap

pedoman gizi seimbang (PGS) 2014. Jurnal Gizi Dan Dietetik Indonesia
(Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics), 4(2), 112.

https://doi.org/10.21927/ijnd.2016.4(2).112-122

Ridha, M. (2020). Teori Motivasi Mcclelland dan Implikasinya dalam

Pembelajaran PAI. Palapa, 8(1), 1–16.

https://doi.org/10.36088/palapa.v8i1.673

Rifayanti, R., Saputri, A., Arake, A. K., & Astuti, W. (2018). Rifayanti2017. 7(2),

2302–2582.

Rizona, F. (2018). Perilaku Pemberian Makan Orang Tua Pada Balita : Review

Literatur Parent’s Feeding Behaviour on Children : Literature Review.

Seminar Nasional Keperawata, 74–76.

Rohma, A. (2016). Tingkat Motivasi Dalam Knowledge Sharing. 2(01), 14–20.

Rozi, F., & Khomsatun, K. (2019). Rancang Bangun Game Edukasi Pengenalan

Warna Untuk Pendidikan Anak Usia Dini Menggunakan Adobe Flash

Berbasis Android. JIPI (Jurnal Ilmiah Penelitian Dan Pembelajaran

Sari, I., & Hum, M. (2018). Motivasi Belajar Mahasiswa Program Studi

Manajemen Dalam Penguasaan Keterampilan Berbicara (Speaking) Bahasa

Inggris. Jurnal Manajemen Tools, 9(1), 41–52.

Sartika, Q. L., & Purnanti, K. D. (2021). Perbedaan Media Edukasi (Booklet Dan

Video) Terhadap Ketrampilan Kader Dalam Deteksi Dini Stunting. Jurnal

Sains Kebidanan, 3(1), 36–42. https://doi.org/10.31983/jsk.v3i1.6907

Simatupang, M., & Meliasari, D. (2020). Perbedaan Kualitas Hidup Dan


Antropometri Bayi Usia 6-12 Bulan Berdasarkan MPASi Di Puskesmas

Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2019. Anatomica

Medical Journal | Amj, 3(3), 137. https://doi.org/10.30596/amj.v3i3.5165

Sitorus, J. (2021). ARTHRITIS DENGAN KOMPRES HANGAT JAHE MERAH.

19–28.

Sofiana, M., Wahyuni, R., & Supriyadi, E. (2020). Studi Komparasi Kepuasan

Pasien BPJS Dan Non BPJS Pada Mutu Pelayanan Pendaftaran Puskesmas

Johar Baru Jakarta Pusat. Abiwara : Jurnal Vokasi Administrasi Bisnis, 1(2),

93–110. https://doi.org/10.31334/abiwara.v1i2.797

Sopian, A. (2019). Manajemen Sarana Dan Prasarana. Raudhah Proud To Be

Professionals : Jurnal Tarbiyah Islamiyah, 4(2), 43–54.

https://doi.org/10.48094/raudhah.v4i2.47

Strategi, A., Menggunakan, B., Analyse, S., Pt, P., & Ep, P. (2021). Research

Business and Economics Studies. 1(1), 53–61.

Syafrida Hafni Sahir. (2022). Buku ini di tulis oleh Dosen Universitas Medan

Area Hak Cipta di Lindungi oleh Undang-Undang Telah di Deposit ke

Repository UMA pada tanggal 27 Januari 2022.

Warni, F., Netty, Dhewi, S., & Ilmi, M. B. (2020). Hubungan sikap pendapatan

dan pola asuh dengan perilaku sulit makan pada anak di Tk Kartini

Kecamatan Bungur Baru Kabupaten Tapin tahun 2020. http://eprints.uniska-

bjm.ac.id/2201/
Wijayanti, R. (2016). ABILITY OF SELF-CARE EATING CHILDREN

MENTALLY DISABLE CATAGORIES MODERATE PENDAHULUAN

Anak tunagrahita merupakan anak yang mengalami gangguan dalam

perkembangan mental , gangguan tersebut diakibatkan karena tingkat

kecerdasan yang rendah . Gangguan perkem. Jurnal Widia Ortodidaktika, Vo

l 5 No 1, 1135–1145.
LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Ijin Studi Awal
Lampiran 2 Surat Keterangan Pelaksanaan Studi Awal
Lampiran 3 Surat Permohonan Menjadi Responden

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN


Kepada
Yth. Responden Penelitian
Di Tempat

Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Limbong Dameria Shyntia C
NIM : 1902026
Prodi : Sarjana Keperawatan STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta
Dalam rangka penyusunan tugas akhir, saya mengharapkan kesediaan ibu di
wilayah Posyandu Dusun Babadan Bantul untuk berpartisipasi dalam penelitian
yang berjudul “Pengaruh Edukasi Good Feeding Behaviour dengan Video
terhadap Motivasi Ibu dengan Anak di bawah Tiga Tahun (Batita) di Posyandu
Dusun Babadan Bantul Tahun 2023”. Saya mohon kesediaannya untuk mengisi
kuesioner yang diberikan dengan jujur dan sesuai dengan diri sendiri. Apabila ibu
berkenan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, maka saya mohon kesediaanya
menandatangani lembar persetujuan. Demikianlah permohonan ini saya
sampaikan, atas perhatiannya dan kerjasamanya dalam membantu kelancaran
penelitian ini saya ucapkan terimakasih.
Yogyakarta, 25 Maret 2023

Penulis

Limbong Dameria Shyntia C


Lampiran 4 Surat Persetujuan Responden

LEMBAR PERSETUJUAN UNTUK BERPARTISIPASI SEBAGAI

RESPONDEN DALAM PENELITIAN

(INFORMED CONCENT)

1. Saya, ………………………………………… (mohon untuk menuliskan

nama)

2. Saya menyatakan bahwa saya telah membaca dan memahami “lembar

informasi” yang berisi informasi yang terkait dengan penelitian ini dan

ketentuan-ketentuan dalam berpartisipasi sebagai responden.

3. Saya menyatakan bahwa peneliti telah memberikan penjelasan secara lisan

untuk memperjelas hal-hal terkait dengan informasi tersebut di atas. Saya

telah memahaminya dan telah diberi waktu untuk menanyakan hal-hal

yang

kurang jelas.

4. Saya menyadari bahwa mungkin saya tidak akan secara langsung

menerima atau merasakan manfaat dari penelitian ini, namun telah

disampaikan kepada saya bahwa hasil penelitin ini akan berguna untuk

meningkatkan pelayanan.

5. Saya telah diberi hak untuk menolak memberikan informasi jika saya

berkeberatan untuk menyampaikannya.

6. Saya juga diberi hak untuk dapat mengundurkan diri sebagai responden

pada penelitian ini sewaktu-waktu tanpa ada konsekuensi apapun.


7. Saya mengerti dan saya telah diberitahu bahwa semua informasi yang akan

saya berikan akan sepenuhnya digunakan untuk kepentingan penelitian.

8. Saya juga telah diberi informasi bahwa identitas pribadi saya akan dijamin

kerahasiaannya, baik dalam laporan maupun publikasi hasil penelitian.

Dengan demikian, saya menyatakan bersedia untuk menjadi responden

dalam penelitian yang berjudul : “Pengaruh Edukasi Good Feeding

Behaviour dengan Video terhadap Motivasi Ibu dengan Anak di bawah 3

Tahun (Batita) di Posyandu Dusun Babadan Bantul Tahun 2023”

Yogyakarta, 25 Maret 2023

Peneliti Responden

(Limbong Dameria Shyntia C) (………….)


Lampiran 5 Surat Persetujuan Menjadi Asisten penelitian

Surat Persetujuan Menjadi Asisten Penelitian

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama :

Jenis Kelamin :

Umur :

Pendidikan :

menyatakan bahwa saya bersedia untuk berpartisipasi menjadi asisten penelitian

di dalam penelitian dengan judul “Hubungan Keterpaparan Media Sosial dengan

Tingkat Kecemasan Orang Tua terhadap Penyakit Gagal Ginjal Akut Balita di

Puskesmas Kalasan 1 tahun 2023” yang akan dilakukan oleh Hayu Dwi Cahyani

selaku mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bethesda Yakkum Yogyakarta.

Saya telah mendapatkan penjelasan mengenai tugas saya sebagai asisten

penelitian dan memahami mengenai tujuan, manfaat, dan prosedur penelitian yang

akan dilakukan dan penelitian yang akan dilakukan tidak akan merugikan saya.

Demikian lembar persetujuan ini saya isi dengan sebenar-benarnya untuk

dipergunakan dengan sebagaimana mestinya.


Yogyakarta, .......................... 2023

Asisten Penelitian

(......................................)
Lampiran 6 Kusioner Penelitian

KUSIONER PENELITIAN

Pengaruh Edukasi Good Feeding Behaviour Melalui Video Terhadap Motivasi Ibu dengan

Anak Bawah 3 tahun (Batita)

A. Karakteristik Responden

Berilah tanda lingkaran pada pilihan jawaban yang telah tersedia pada tempat yang telah

disediakan.

Nama :

Usia :

Pendidikan : a. SD b. SMP c. SMA d.Perguruan tinggi

Pekerjaan :

Jenis kelamin anak :

Usia anak :

B. Motivasi Ibu

Isilah dengan memberi tanda () pada salah satu setiap kolom jawaban pernyataan

kusioner dibawah ini.


NO. PERTANYAAN STS TS S SS

Motivasi Intrinsik

1. Saya akan

memberikan

makanan pada anak

saya dengan gizi

seimbang karena

merupakan tanggung

jawab seorang ibu.

2. Saya akan

memberikan sarana

dan prasarana,

perilaku makan dan

nutrisi gizi seimbang

yang baik pada anak.

3. Saya akan membuat

variasi penyajian

makanan dalam

komposisi dan porsi

sesuai dengan gizi

seimbang.
4. Saya akan

mengawasi dan

mendampingi anak

ketika makan.

5. Saya akan tetap

memberikan nutrisi

gizi seimbang pada

anak saya walaupun

saya harus berkerja

atau mengurus

pekerjaan rumah.

6. Saya akan

mengajarkan cara

perilaku makan yang

baik seperti makan

harus duduk dengan

benar.

7. Saya akan

mengajarkan anak

cara memasukkan

makanan sendiri

melalui sendok
kedalam mulut.

Motivasi Ekstrinsik

8. Saya merasa senang

jika suami dan

keluarga saya

memberikan pujian

bila perilaku makan

anak saya baik.

9. Saya akan

melakukan

pemberian makan

sesuai dengan

anjuran informasi

yang saya dapatkan

dari kader-kader

posyandu.

10. Saya selalu bertanya

pada petugas

kesehatan atau kader

posyandu tentang

pemberian nutrisi
gizi seimbang.

11. Saya rutin membawa

anak ke posyandu

karena melalui

ajakan dari ibu-ibu di

lingkungan rumah

saya

12. Saya akan

melakukan skrining

kesehatan rutin yang

dilakukan seperti

ibu-ibu di posyandu

disekitar lingkungan

saya.

13. Saya senang bila

menu makanan yang

saya buat dihabiskan

oleh anak saya

dengan porsi

makanan yang saya

berikan.
14. Saya memberikan

nutrisi gizi seimbang

karena paksaan dari

keluarga saya.

15. Saya selalu

membiasakan anak

saya makan sambil

bermain agar anak

saya mau makan.


Lampiran 7 Dummy Tabel Umum

Dimmy Tabel Umum

Karakteristik Responden Pengaruh edukasi Good feeding behaviour melalui video terhadap motivasi ibu pada anak usia bawah 3

tahun (batita) di Posyandu Dusun Babadan Bantul 2023.

No Karakteristik Responden Pengaruh edukasi Good feeding

behaviour melalui video terhadap


Responden Ibu Anak
motivasi ibu pada anak usia bawah 3

tahun (batita)

Usia pekerjaan pendidikan Jenis kelami Usia Tinggi Sedang Rendah

n
Lampiran 8 Analisa Univariat

Analisa Univariat

Dummy Tabel

Distribusi frekuensi berdasarkan motivasi ibu dalam pengaruh edukasi Good

feeding behaviour melalui video pada anak usia bawah 3 tahun (batita) di

PosyanduDusun Babadan Bantul 2023

Kategori Frekuensi Persentase (%)


1. Tinggi
2. Sedang
3. Rendah
Jumlah

Dummy Tabel
Distribusi frekuensi berdasarkan usia ibu di Posyandu Dusun Babadan Bantul
2023
Kategori Frekuensi Persentase (%)
1. <20 tahun
2. 20-35 tahun
3. >35 tahun
Jumlah
Dummy Tabel
Distribusi frekuensi berdasarkan pendidikan ibu di Posyandu Dusun Babadan
Bantul 2023
Kategori Frekuensi Persentase (%)
1. SD
2. SMP
3. SMA
4. Perguruan Tinggi
Jumlah

Dummy Tabel
Distribusi frekuensi berdasarkan pekerjaan ibu di Posyandu Dusun Babadan
Bantul 2023
Kategori Frekuensi Persentase (%)
1. Bekerja
2. Tidak bekerja
Jumlah
Dummy tabel
Distribusi frekuensi berdasarkan jenis kelamin anak di Posyandu Dusun Babadan
Bantul 2023
Kategori Frekuensi Persentase (%)
1. Laki-laki
2. Perempuan
Jumlah

Kategori Frekuensi Persentase (%)


1. 1 tahun
2. 2 tahun
3. 3 tahun
Jumlah
Lampiran 9 Analisa Bivariat
Analisa Bivariat
Dummy Tabel
Pengaruh edukasi Good feeding behaviour melalui video terhadap motivasi ibu pada anak usia bawah 3 tahun di Posyandu Dusun
Babadan Bantul 2023
No Responden Motivasi ibu sebelum edukasi Good feeding Motivasi ibu sesudah edukasi Good feeding behaviour
behaviour melalui video melalui video

Tinggi Sedang Rendah Tinggi Sedang Rendah


Lampiran 10 Rencana Dana Penelitian

N Keterangan Biaya

1. Transportasi Rp. 100.000

2. Cetak proposal Rp. 100.000

3. Cetak Kusioner Rp. 100.000

4. Cetak skripsi Rp. 100.000

5. Pembuatan Video Rp. 300.000

6. Sovenir/ kenang-kenangan untuk responden Rp. 150.000

penelitian

7. Transportasi asisten Rp. 100.000

8. Bolpoint Rp. 10.000

9. Kenang-kenangan untuk posyandu Rp. 100.000

10. Ethical Clearance (EC) Rp. 200.000

Total Rp. 1.260.000


Lampiran 11 Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian

NO Rencana Kegiatan 2022 2023

November Desember Jan Feb Mar April Mei Juni Juli

1. Pengajuan judul propos

al

2. Pengajuan surat izin

studi pendahuluan

3. Melakukan studi penda

huluan

4. Penyusunan proposal
5. Ujian sidang proposal

6. Revisi proposal

7. Ethical Clearance (E

C)

8. Penelitian

9. Pengolahan data

10. Penyelesaian skipsi

11. Ujian sidang hasil


Lampiran 12 lembar konsultasi

Anda mungkin juga menyukai