PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh :
Andini
19.023.54.201.031
Pembimbing l Pembimbing ll
i
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, karunia, hidayah, serta syarat kemudahan-Nya sehingga
Penulis dapat menyelesaikan proposal dengan lancar. Proposal penelitian yang
berjudul Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Terhadap Produk Tempe Di
Desa Sukamaju Kecamatan Sukamaju Kabupaten Luwu Utara. Proposal ini
berujuan untuk melakukan penelitian dan skripsi. Selama penulisan proposal ini
penulis tidak luput dari kendala. Semua kendala tersebut dapat diatasi penulis
berkat adanya bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh
karena itu penulis menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya . Penulis
menyadari bahwa proposal penelitian ini masih terdapat bayak kekurangan dan
masih jauh dari sempurna baik dari segi isi manapun bahasanya dikarenakan
keterbatasannya pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan tulisan akhir.
Akhir kata penulis berharap semoga proposal ini menjadi bahan untuk melakukan
penelitian skripsi penulis.
Palopo, 2023
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
manusia, karena itu pemenuhan atas pangan yang cukup bergizi dan aman
menjadi hak asasi setiap masyarakat untuk mewujudkan sumber daya manusia
yang telah dikenal di Indonesia, yang dibuat dengan cara fermentasi atau
peragian. Konsumsi tempe menyebabkan perubahan kimia maupun fisik pada biji
kedelai, menjadikan tempe lebih mudah dicerna oleh tubuh. Tempe segar tidak
dapat disimpan lama, karena tempe tahan hanya selama 2x24 jam. Lewat masa
itu, kapang tempe mati dan selanjutnya akan tumbuh bakteri atau mikroba
dengan skala usaha kecil yang tergolong sebagai industri rumah tangga. Industri
rumah tangga. Industri tempe memiliki peran cukup penting dalam pertumbuhan
sumber kalori protein yang cukup besar. Selain itu, industri tempe juga dapat
bahan pangan nabati yang diperlukan untuk mencukupi gizi anak-anak dan
1
masyarakat Indonesia secara umum, terutama dalam mencukupi kebutuhan
protein tubuh.
Tempe dibuat dari fermentasi biji kedelai atau beberapa bahan lain yang
umum dikenal sebagai “ragi tempe”. Tempe kaya akan serat pangan, kalsium,
vitamin B, dan zat besi. Berbagai macam kandungan dalam tempe mempunyai
Selain mengandung banyak nutrisi, produk tempe memiliki pasar yang besar,
sehingga industri tempe tumbuh dan berkembang dengan mudah di mana saja,
meskipun sebagian besar dalam skala kecil (rumah tangga). Penjualan produk
setempat. Meski demikian, pada saat ini produk tempe sudah banyak yang
menembus pasar swalayan, dan pasar modern lainnya. Bahkan sudah ada yang
rangsangan dari luar kendali konsumen. Sementara itu, menurut Swastha dan
keinginan dan keputusan akan suatu produk dengan menilai dari sumber-sumber
2
perorangan maupun rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk
konsumen.
pemasaran menjadi sangat penting karena perilaku konsumen bukan hal yang
pembelian sesorang merupakan hasil interaksi dari semua faktor kultur, social,
merupakan bagian dari starategi bauran pemasaran (marketing mix) yang telah
merupakan salah satu desa yang memiliki industri tempe yang berbahan dasar
kedelai dengan kualitas produk yang sangat bagus, dan harga yang terjangkau,
tempe dikemas dengan beberapa kemasan yaitu menggunakan plastik dan daun
membelinya. Dalam hal ini yang membuat saya mengambil judul penelitian yaitu
3
1.2 Rumusan Masalah
1. Hasil pebelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian dan informasi
ini.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Griffin dalam Sopiah dan Sangadji (2013: 8), perilaku konsumen
menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal diatas atau kegiatan
mengevaluasi.
Menurut Hasan (2013: 161), perilaku konsumen adalah studi proses yang
mengatur produk jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan
keinginan konsumen.
Menurut Kotler dan Keller (2009: 166) perilaku konsumen adalah studi
5
dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang atau jasa termasuk
bagi orang yang dengan berbagai alasan berhasrat untuk mempengaruhi atau
memiliki akar utama dalam bidang ekonomi terlebih lagi dalam pemasaran.
a. Faktor kebudayaan
6
b. Faktor sosial
menganut nilai- nilai, minat, dan perilaku yang serupa. Kelas sosial
c. Faktor pribadi
membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu Umur dan tahap
konsep diri.
d. Faktor psikologis
masa lampau atau antisipasinya pada waktu yang akan datang. Pilihan
barang yang dibeli seseorang lebih lanjut dipengaruhi oleh faktor psikologi
7
Untuk mengetahui seberapa jauh faktor-faktor perilaku konsumen
pembelian mereka.
keinginannya.
pembelian aktual dilakukan dan memiliki dampak yang sama setelah itu.
8
Namun, para konsumen tidak selalu melewati seluruh lima urutan tahap
ketika membeli produk. Mereka bisa melewati atau membalik beberapa tahap.
keputusan pembelian.
terdiri dari :
1. Pengenalan Masalah
makan.
9
2. Pencarian Informasi
pajangan ditoko.
konsumen.
produk.
3. Evaluasi alternatif
dan ukuran.
4. Keputusan pembelian
pembelian yang actual adalah hasil akhir dari pencarian dan evalasi
10
5. Perilaku pasca pembelian
kuat.
Perilaku
Pengenalan Pencarian Evaluasi Keputusan
pasca
kebutuhan informasi alternatif pembeli
pembelian
2.3 Pemasaran
setiap kali satu unit social berupaya untuk mengadakan transaksi dengan unit
social berupaya untuk mengadakan transaksi dengan unit sosial yang lain atas
suatu yang bernilai. Pemasaran dimaksudkan adalah kreasi dan realisasi sebuah
11
sebuah produk atau jasa yang akan memenuhi kegiatan tersebut, dan
manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk
12
mempengaruhi keputusan dalam pembelian jumlah tempe dipengaruhi secara
sinifikan oleh faktor ukuran tempe, harga tempe dan kualitas tempe. Faktor yang
ketahanan, sangat puas, terhadap rasa, kemasan dan waktu konsumen puas,
dipengaruhi oleh factor dominan harga yang terjangkau, kualitas produk yang
13
dikemas dengan kemasan yang higienis, pelayanan penjualan yang ramah,dan
faktor langganan.
2.5 Tempe
pula makanan serupa tempe yang tidak berbahan kedelai yang juga disebut
tempe. Kata “tempe” diduga berasal dari bahasa Jawa Kuno. Pada zaman Jawa
Kuno terdapat makanan berwarna putih tersebut dari tepung sagu yag disebut
tumpi. Tempe juga berwarna putih terlihat memiliki kesamaan dengan makanan
tumpi tersebut.
Surakarta. Abad ke-16 di Jawa telah ditemukan kata tempe, misalnya dengan
penyebutan nama hidangan jae santen tempe (sejenis masakan tempe denga
santan) dan Kadhele tempe srundengan. Dalam catatan sejarah yang tersedia
lainnya menunukkan bahwa mungkin pda mulanya tempe diproduksi dari kedelai
abad ke-16.
hasil industry rakyat. Tempe diminati oleh masyarakat, selain harganya murah,
juga memiliki kandungan protein nabati yang tinggi. Menurut Tarwatjo (1998),
14
setiap 100 g tempe mengandung 10-20 g senyawa protein, 4 g senyawa lemak,
vitamin B12 dan 129 mg zat kalsium, tetapi tidak mengandung serat.
jam. Pada waktu tersebut, tempe siap untuk dipasarkan. Hal ini tandai dengan
pertumbuhan kapang yang hamper tetap dan tekstur lebih kompak. Jika proses
(kasmidjo,1990).
Tempe segar yaitu tempe yang berwarna putih dengan jamur yang
tidak dapat disimpan lama karena paling lama kuat disimpan 2x24 jam, lewat
masa itu kapang tempe mati dan selanjutnya akan tumbuh bakteri atau mikroba
Tempe dapat dibuat dari berbagai bahan tetapi yang lebih dikenal
sebagai tempe oleh sebagian peminat tempe yaitu yang terbuat dari kedelai.
dibuat dengan bahan selain kedelai, antara lain: ampas tahu, ampas kacang, biji
15
BAB III
METODE PENELITIAN
terdapat industri tempe di Desa ini yang merupakan daerah penghasil tempe.
Penelitian ini akan dilaksanakan pada Bulan Maret sampai dengan Bulan Juni
2023.
1. Observasi
gambaran yang jelas mengenai obyek yang diteliti dan daerah lokasi penelitian.
2. Teknik Wawancara
diwawancarai, tetapi dapat juga secara tidak langsung seperti memberikan daftar
3. Kuesioner
16
3.3 Populasi dan Sampel
kualitas dan karakteristik tentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
di Desa Sukamaju.
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Teknik yang dapat diambil dalam pengambilan sampel ini yaitu
secara kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan
persyaratan sampel dengan kriteria tertentu sebagai sumber data. Dalam teknik
sedikit lima kali parameter estimasi yang digunakan. Dalam penelitian ini
penentuan ukuran sampel mengikuti saran dari Hair, yaitu lima dikali jumlah
indikator.
lapangan yaitu suatu penelitian yang dilakukan dilapangan atau lokasi penelitian,
suatu tempat yang dipilih sebagai lokasi untuk menyelidiki gejala objektif sebagai
terjadi dilokasi tersebut, yang dilakukan juga menyusun laporan ilmiah. Data dari
17
penelitian lapangan ini merupakan data yang dibutuhkan berdasarkan informasi
yang diperoleh dari pedagang dan pembeli tempe di Pasar Sentral Sukamaju.
1. Data Primer
Sumber data primer dalam penelitian ini diperoleh penulis dari tanggapan
Sukamaju.
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari data yang sudah ada dan tersedia pada
gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Berdasarkan uraian diatas
mereka (Kotler dan Keller, 2008: 166). Fakor yang mempegaruhi perilaku
18
konsumen, dalam memahami perilaku konsumen perlu dipahami siapa
b. Pencarian Informasi
c. Evaluasi Alternatif
d. Keputusan pembeli
19
3. Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai
Rhizopus.
20
DAFTAR PUSTAKA
Andika Putra Setiawan Dkk, 2020. Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Produk
tempe. Kampak Kabupaten Trenggalek.
Abri Yenti Dkk, 2020 Perilaku Konsumen Terhadap Produk Tempe di Pasar
Benai.
Kotler dan Armstrong 2008 : 181, Indikator Keputusan Pembelian
Hasan 2013 : 161, Perilaku Konsumen Studi Proses Yang Terlibat ketika individu
atau kelompok memilih, membeli, menggunakan atau mengatur produk
jasa, ide atau pengalaman.
21
Kotler 2001 : 144 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen yaitu
kebudayaan, factor sosial, pribadi, pskologis.
Suparjo & Hariastuti 2017, Sudah Ada Yang Mengekspor Tempe Keluar Negeri
Dan Membuka Cabang.
Hair at al, 1995. Jumlah responden ditentukan paling sedikit lima kali parameter
estimasi yang digunakan.
Sartika, 2007. Kandungan dalam tempe mempunyai nilai obat, seperti antibiotika
untuk menyembuhkan infeksi dan antibioksidan pencegah penyakit
degenerative.
Sarwono, 2005. kapang tempe mati dan selanjutnya akan tumbuh bakteri atau
mikroba perombak protein, akibatnya tempe cepat busuk.
22