id
SKRIPSI
Oleh :
Sri Utami
H 0808148
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
2013
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Oleh :
Sri Utami
H 0808148
Dr. Ir. Eny Lestari, M.Si Bekti Wahyu Utami, SP, M.Si Dr. Ir. Minar Ferichani, MP
NIP. 19601226 198601 2 001 NIP. 19780715 200112 2 001 NIP.19670331 199303 2 001
Mengetahui,
Universitas Sebelas Maret
Fakultas Pertanian
Dekan
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Penyusun
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xii
RINGKASAN ........................................................................................................ xiii
SUMMARY ........................................................................................................... xiv
I. PENDAHULUAN........................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................. 1
B. Perumusan Masalah ..................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6
D. Kegunaan Penelitian.................................................................................... 6
II. LANDASAN TEORI ..................................................................................... 8
A. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 8
B. Tinjauan Pustaka ........................................................................................ 10
1. Pemasaran............................................................................................. 10
2. Bauran Pemasaran (Marketing mix) ................................................... 11
3. Keputusan Pembelian Konsumen ....................................................... 13
4. Pemasaran Gula.................................................................................... 18
5. Pasar Swalayan .................................................................................... 20
C. Kerangka Teori Pendekatan Masalah ....................................................... 21
D. Hipotesis ..................................................................................................... 26
E. Asumsi ........................................................................................................ 26
F. Pembatasan Masalah .................................................................................. 26
G. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ......................... 27
III. METODOLOGI PENELITIAN .................................................................. 29
A. Metode Dasar Penelitian ............................................................................ 29
B. Metode Pengambilan Daerah Penelitian ................................................... 29
C. Jenis dan Sumber Data ............................................................................... 31
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 32
H. Pengujian Instrumen ............................................................................ 33
I. Hasil Pengujian Instrumen...................................................................... 34
E. Metode Analisis Data ................................................................................. 37
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
RINGKASAN
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
SUMMARY
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id 1
digilib.uns.ac.id
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu tanaman perkebunan yang dominan diusahakan di Indonesia
sebagai bahan pangan adalah tanaman tebu (Saccharum officinarum).
Tanaman ini dapat diusahakan oleh perkebunan negara, swasta, maupun
perkebunan rakyat. Menurut Anonima (2011), tebu (Saccharum officinarum)
termasuk keluarga rumput-rumputan. Tanaman ini dapat tumbuh baik di
wilayah tropis. Mulai dari pangkal sampai dengan ujung batangnya
mengandung air gula. Air gula ini yang akan dibuat menjadi gula kristal putih
atau gula pasir. Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber
energi dan merupakan salah satu komoditi perdagangan dunia.
Gula pasir merupakan salah satu dari sembilan bahan pokok yang
berfungsi sebagai sumber energi/kalori bagi tubuh yang relatif murah.
Masyarakat mengkonsumsi gula sebagai sumber kalori atau lebih utamanya
sebagai pemanis maupun pengawet. Konsumsi gula pasir tidak hanya penting
bagi kebutuhan kita sehari-hari baik dalam skala rumah tangga, namun juga
digunakan sebagai bahan pembantu utama dalam berbagai jenis industri
makanan yang sampai saat ini peranannya tak mudah disubstitusi oleh bahan
pemanis lain. Hal tersebut menyebabkan kebutuhan gula hampir dipastikan
cukup besar. Kebutuhan gula nasional saat ini mencapai 5,01 juta ton per
tahun dengan tingkat konsumsi gula per kapita mencapai 15 kg per tahun
(Toharisman, 2011).
Permintaan terhadap gula pasir akan mengalami kenaikan seiring
dengan pertumbuhan penduduk. Semakin banyak jumlah penduduk, maka
konsumsi gula pasir akan meningkat pula. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Susanto (2011), bahwa peningkatan konsumsi gula pasir terutama berkaitan
dengan dua faktor yaitu pertambahan penduduk dan peningkatan pendapatan
atau pertumbuhan ekonomi. Penduduk Indonesia yang sampai tahun 2010
mencapai 237.641.326 jiwa, merupakan pangsa pasar yang sangat besar bagi
commit
perkembangan industri gula pasir. to user
Sejak dahulu, industri gula pasir atau gula
1
perpustakaan.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id
kristal putih didominasi oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu PT
Perkebunan Nusantara (PTPN) dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (PT
RNI). Sampai dengan tahun 2009, jumlah industri gula pasir mencapai hampir
10 perusahaan yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatra. Pasokan gula kristal
putih atau gula pasir di dalam negeri sebagian besar berasal dari enam pelaku
usaha saja yakni PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PT RNI, PT Gunung Madu
dan PT Sugar Group Companies. Secara keseluruhan, jumlah pasokan gula
kristal putih dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1. Pangsa Produksi Gula Kristal Putih atau Gula Pasir Tahun 2009
No Perusahaan Gula Kristal Putih Pangsa Produksi (%)
1 PT RNI I 8,61
2 PT RNI II 4,15
3 PTPN II 0,38
4 PTPN VII 5,59
5 PTPN IX 6,16
6 PTPN X 18,72
7 PTPN XI 15,64
8 PTPN XIV 0,98
9 PT Kebon Agung 6,24
10 PT Laju Perdana Indah 1,36
11 PT Gorontalo 0,84
12 PT Madubaru 1,42
13 PT Gunung Madu PLT 9,16
14 PT Pemuka Sakti Manis Indah 1,78
15 PT Sugar Group Companies 18,96
Sumber: Http:www.kppu.go.id. (2010)
Tabel 1. menunjukkan bahwa PTPN X, PTPN XI dan PT Sugar Group
Companies merupakan tiga pelaku utama industri gula pasir yang masing-
masing pangsa produksinya di tahun 2009 yaitu 18,72%, 15,64%, dan 18,96%.
PT Sugar Group Companies mampu menjadi leader (pemimpin) dalam
commit to user
industri gula ini. Terobosan baru pada industri gula di Indonesia dilakukan
perpustakaan.uns.ac.id 3
digilib.uns.ac.id
oleh PT Sugar Group Companies (SGC) yang terdiri dari 3 pabrik gula yang
berlokasi di Lampung yaitu PT Sweet Indolampung (SIL), PT Indolampung
Perkasa (ILP), dan PT Gula Putih Mataram (GPM) dengan mengeluarkan
produk gula pasir bermerek pertama di Indonesia, yaitu Gulaku.
Dahulu, di kalangan pelaku industri gula pasir, pemberian merek
(branding) masih belum dianggap penting, sehingga produk gula pasir yang
umum dikenal oleh masyarakat adalah gula pasir non bermerek
(curah/ketengan). Kegiatan pemasarannya pun dilakukan layaknya produk
komoditas dan yang terjadi hanya kegiatan penjualan saja. Pemberian merek
pada gula pasir diharapkan dapat menjadi salah satu cara yang tepat dan
efektif digunakan oleh PT Sugar Group Companies untuk menghadapi
persaingan dengan gula curah maupun dengan gula pasir bermerek lain yang
jumlahnya semakin banyak beredar di pasaran. Oleh karena itu banyak
industri kompetitor yang memasuki dan ikut berkompetisi dalam bidang usaha
ini dan membuat persaingan semakin ketat.
Penggunaan merek (brand) pada gula pasir merek Gulaku diharapkan
nilai jualnya dapat ditingkatkan dan lebih mempunyai daya saing terhadap
produk gula pasir lainnya. Selain pemberian merek, Gulaku telah dirancang
dengan penciptaan produk yang berkualitas. Pihak manajemen PT Sugar
Group Companies sangat menjamin kualitas dan higienitas produk Gulaku
yang disertai dengan pencatuman tanggal kadaluwarsa. Hal inilah yang
menjadi salah satu perbedaan dengan produk gula lainnya. Sasaran Gulaku
bukan semata-mata konsumen yang sadar akan harga. Segmentasi pasarnya
lebih ke segmen yang mempunyai perhatian terhadap hieginitas maupun yang
belum mempunyai kesadaran terhadap hieginitas gula pasir
(Sudarmadi, 2004). Gaya hidup masyarakat yang semakin menyadari
pentingnya pola hidup yang hiegenies membuat mereka cenderung lebih
selektif dalam memilih kebutuhan pangan khususnya dalam mengkonsumsi
gula pasir.
Sampai saat ini PT Sugar Group Companies masih aktif melakukan
commit tomix)
strategi bauran pemasaran (marketing userGulaku. Hal ini dilakukan dengan
perpustakaan.uns.ac.id 4
digilib.uns.ac.id
tujuan agar produk ini dapat tetap diminati konsumen diikuti dengan
meluasnya pasar sasaran. Seperti halnya yang dimuat dari salah satu media
elektronik (internet), pihak manajemen Gulaku menuturkan bahwa bauran
pemasaran yang dilaksanakan oleh Gulaku meliputi semua variabel bauran
pemasaran produk Gulaku yaitu produk, harga, tempat/lokasi, dan promosi,
termasuk dengan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR).
Dilihat dari segi produk, Gulaku memiliki kualitas yang lebih baik
dibandingkan dengan produk lain yaitu lebih hiegenies, segar, terdapat
pencatuman tanggal kadaluwarsa serta adanya variasi rasa, warna kristal dan
kemasan yang ditawarkan tersedia dalam beraneka ragam. Harga yang
ditawarkan cukup terjangkau oleh konsumen. Harga yang ditetapkan untuk
setiap produk berbeda satu sama lain, sehingga konsumen bebas memilih
sesuai keinginannya. Lokasi penjualan Gulaku pada awalnya lebih banyak
tersedia di pasar swalayan, namun lama kelamaan pemasarannya juga meluas
ke pasar-pasar tradisional bahkan toko atau warung. Hal ini menyebabkan
ketersediaan Gulaku sangat terjamin. Promosi yang dilakukan melalui iklan
Televisi di kemas sedemikian rupa untuk menarik perhatian konsumen serta
menimbulkan kekuatan merek pada benak konsumen. Selain itu, PT Sugar
Group juga melaksanakan kegiatan bakti sosial berupa pemberian sembako
gratis kepada masyarakat Tulang Bawang, Lampung (Sudarmadi, 2004)
Kebutuhan akan pengetahuan tentang perilaku konsumen merupakan
hal yang dapat dilakukan oleh PT Sugar Group Companies untuk
mengevaluasi tanggapan konsumen terhadap produk Gulaku. Kesesuaian
antara bauran pemasaran Gulaku dengan harapan konsumen dapat menjadi
alternatif strategi untuk meningkatkan bauran pemasaran produk Gulaku yang
selama ini sudah dilaksanakan. Pemasaran Gulaku sudah meluas, tidak hanya
pada daerah-daerah tertentu namun sudah meliputi berbagai daerah di
Indonesia. Ditambah dengan perkembangan pasar modern yang pesat
membuat pemasaran Gulaku menjadi lebih mudah untuk dipasarkan. Seperti
halnya di Kabupaten Karanganyar, keberadaan pasar swalayan pun menjadi
salah satu pilihan konsumen commit to user gula pasir merek Gulaku. Atas
untuk membeli
perpustakaan.uns.ac.id 5
digilib.uns.ac.id
merek Gulaku oleh konsumen Gulaku, sehingga hal tersebut sangat penting
bagi produsen dalam menentukan atau mengubah strategi bauran pemasaran
yang telah dilaksanakannya selama ini.
Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang dapat diangkat dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana deskripsi bauran pemasaran gula pasir merek Gulaku menurut
konsumen rumah tangga pada pasar swalayan di Kabupaten Karanganyar?
2. Bagaimana deskripsi mengenai keputusan pembelian Gulaku oleh
konsumen rumah tangga pada pasar swalayan di Kabupaten Karanganyar?
3. Seberapa besar pengaruh bauran pemasaran Gulaku yang terdiri dari
produk, harga, lokasi, dan promosi terhadap keputusan pembelian Gulaku
oleh konsumen rumah tangga pada pasar swalayan di Kabupaten
Karanganyar?
4. Variabel bauran pemasaran apakah yang paling besar pengaruhnya terhadap
keputusan pembelian Gulaku oleh konsumen rumah tangga pada pasar
swalayan di Kabupaten Karanganyar?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui deskripsi bauran pemasaran gula pasir merek Gulaku menurut
konsumen rumah tangga pada pasar swalayan di Kabupaten Karanganyar.
2. Untuk mengetahui deskripsi mengenai keputusan pembelian Gulaku oleh
konsumen rumah tangga pada pasar swalayan di Kabupaten Karanganyar.
3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh pelaksanaan bauran pemasaran
Gulaku yang terdiri dari produk, harga, lokasi, dan promosi terhadap
keputusan pembelian Gulaku oleh konsumen rumah tangga pada pasar
swalayan di Kabupaten Karanganyar.
4. Untuk mengetahui variabel bauran pemasaran Gulaku yang paling besar
pengaruhnya terhadap keputusan pembelian Gulaku oleh konsumen rumah
tangga pada pasar swalayan di Kabupaten Karanganyar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 7
digilib.uns.ac.id
D. Kegunaan Penelitian
Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini, diantaranya
adalah sebagai berikut :
1. Bagi peneliti, penelitian ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret
Surakarta, sekaligus bermanfaat untuk menambah pengalaman dan
pengetahuan dalam bidang pemasaran.
2. Bagi produsen PT Sugar Group Companies dan pemasar gula pasir lainnya,
hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
menentukan kebijakan dan pengembangan strategi bauran pemasaran yang
sesuai dengan kebutuhan pasar.
3. Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
kajian dan pertimbangan dalam melakukan penelitian dimasa mendatang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 8
digilib.uns.ac.id
A. Penelitian Terdahulu
Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan atau
masukan untuk melengkapi penyusunan skripsi ini. Penelitian terdahulu yang
dijadikan sebagai bahan rujukan adalah skripsi ataupun penelitian-penelitian
yang berkaitan dengan penelitian ini, baik tema maupun metode yang
digunakan. Beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan dapat dilihat
pada Tabel 2. di bawah ini.
Tabel 2. Hasil Penelitian Terdahulu
No Judul Penelitian Alat Analisis Hasil Penelitian
1. Mulyana, 2010. · Analisis Hasil penelitian
Pengaruh Kinerja deskriptif dan menyimpulkan bahwa dari hasil
Bauran Pemasaran verifikatif dengan pengujian statistik uji F terdapat
terhadap Keputusan teknik pengaruh kinerja bauran pemasaran
Pembelian Teh Celup pendekatan secara simultan berpengaruh positif
Walini (Survei pada interval skor (77,73%) terhadap keputusan
Ibu-Ibu di Komplek · Analisis jalur pembelian teh celup Walini pada
Metro Kecamatan (path analysis) Ibu-Ibu di Komplek Metro
Rancasari Bandung). Kecamatan Rancasari Bandung,
sedangkan pengaruh variabel lain
yang tidak diteliti sebesar 22,27%.
Hasil pengujian statistik uji
t-student menyatakan bahwa
produk, harga, lokasi dan promosi
berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap keputusan
pembelian teh celup Walini.
Pengaruh kinerja bauran pemasaran
teh celup Walini yang mempunyai
pengaruh paling besar terhadap
keputusan pembelian teh celup
Walini pada Ibu-Ibu di Komplek
Metro Kecamatan Rancasari
Bandung adalah bauran harga
sebesar 24,1%.
2. Yudhiarina, 2009. · Analisi Deskriptif Hasil penelitian
Pengaruh Strategi · Analisis jalur menunjukkan bahwa berdasarkan
Diferensiasi Produk, (path analysis) pengujian secara simultan,
Merk dan Promosi diferensiasi produk, merek dan
terhadap Keputusan promosi secara bersama-sama
Pembelian Konsumen berpengaruh terhadap terhadap
pada Perusahaan keputusan pembelian rokok merek
Rokok PT. HM. Marlboro mix 9 sebesar 75,25%.
Sampoerna. Pengaruh variabel lain sebesar
24,75%, sedangkan variabel yang
commit to user memiliki pengaruh paling besar
adalah variabel merek (31,16%).
8
perpustakaan.uns.ac.id 9
digilib.uns.ac.id
B. Tinjauan Pustaka
1. Pemasaran
Pemasaran merupakan hal yang penting bagi setiap pelaku usaha. Inti
dari konsep pemasaran adalah memenuhi kepuasan pada konsumen,
sehingga perusahaan selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi
konsumen. Apabila konsumen memperoleh kepuasan, maka perusahaan
akan mampu mempertahankan bahkan meningkatkan usahanya. Kata
pemasaran memiliki beragam definisi, namun pada dasarnya hampir sama.
Menurut Kotler (2000), pemasaran adalah proses sosial yang dengan
proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan
dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas
mempertukarkan barang dan jasa yang bernilai dengan pihak lain. Definisi
pemasaran lainnya menurut Stanton (1985), bahwa pemasaran adalah suatu
sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang dirancang untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli yang ada
maupun pembeli yang potensial.
Berdasarkan definisi pemasaran yang telah disebutkan di atas, maka
commit to user
dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran merupakan suatu proses untuk
perpustakaan.uns.ac.id 11
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 14
digilib.uns.ac.id
Psikologi
konsumen
Rangsangan Rangsangan Proses keputusan Keputusan
pemasaran: lain: pembelian pembelian
· Motivasi
· Persepsi
· Produk · Ekonomi · Pemahaman · Pemilihan produk
· Pembelajaran
· Harga · Teknologi masalah · Pemilihan merek
· Ingatan
· Saluran · Politik · Pencarian · Pemilihan saluran
pemasaran · Budaya informasi pembelian
· Promosi · Pemilihan · Penentuan waktu
Karakteristik alternatif pembelian
konsumen
· Keputusan · Jumlah pembelian
pembelian · Metode
· Budaya · Perilaku pasca pembayaran
· Sosial pembelian
· Pribadi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 17
digilib.uns.ac.id
b. Persepsi
Seseorang yang bermotivasi akan siap bertindak. Tindakannya
dipengaruhi oleh persepsinya mengenai situasi. Persepsi adalah proses
yang dilalui orang dalam memilih, mengorganisasikan, dan
mengitepretasikan informasi guna membentuk deskripsi yang berarti
c. Pembelajaran
Pembelajaran menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang
karena pengalaman. Pembelajaran dihasilkan melalui perpaduan
antara doronga, stimuli, respons, dan penguatan.
d. Keyakinan dan sikap
Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki sesorang
mengenai sesuatu. Sedangkan sikap adalah evaluasi, perasaan, dan
kecenderungan dari seseorang terhadap suatu objek atau ide .
Pengertian keputusan pembelian, menurut Kotler dan Armstrong
(2001) adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana
konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu
kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan
mempergunakan barang yang ditawarkan.
Tahap-tahap proses keputusan pembelian dapat digambarkan dalam
sebuah model sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 18
digilib.uns.ac.id
b. Pencarian informasi
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari
informasi yang lebih banyak. Pencarian informasi merupakan tahap proses
keputusan pembeli dimana konsumen ingin mencari informasi lebih
banyak. Konsumen dapat memperoleh informasi dari bebrapa sumber
seperti sumber pribadi (keluarga, teman, rekan, tetangga), sumber publik
(media massa, organisasi), sumber pengalaman.
c. Evaluasi alternatif
Evaluasi alternatif merupakan tahap proses keputusan pembeli dimana
konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif
dalam sekelompok pilihan.
d. Keputusan pembelian
Keputusan pembelian konsumen adalah membeli merek yang paling
disukai, tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan
pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain. Faktor kedua adalah
faktor situasional yang tidak diharapkan. Konsumen mungkin membentuk
niat pembelian berdasarkan faktor seperti pendapatan, harga, dll, akan
tetapi kejadian tak terduga bisa mengubah niat pembelian konsumen.
e. Perilaku pasca pembelian
Setelah membeli produk, pelanggan akan mengalami tingkat kepuasan
atau ketidakpuasan tertentu. Kepuasan pembeli adalah fungsi beberapa
dekat harapan pembeli atas suatu produk dengan kinerja yang dirasakan
pembeli atas suatu produk. Jika kinerja produk lebih rendah daripada
harapan pembeli, pembeli akan kecewa, jika sesuai harapan, pembeli akan
puas. Perasaan ini akan membedakan apakah pembeli akan membeli
kembali produk tersebut atau tidak.
4. Pemasaran Gula
Gula pada umumnya dihasilkan dari tanaman tebu (Sacharum
officinarum). Disamping itu, terdapat pula gula yang diperoleh dari kelapa
ataupun aren, namun dikalangan masyarakat konsumsi kedua jenis gula
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 19
digilib.uns.ac.id
2) Dalam pola yang lebih maju seperti yang dilakukan oleh Garuda
Panca Arta (Lampung) yang mendistribusikan produk Gulaku, maka
tidak ada hambatan berarti untuk langsung mendistribusikan
produknya tersebut ke retailer.
d. Produsen – Retailer
Model seperti ini juga dilakukan oleh beberapa PTPN tetapi
dalam skala yang sangat kecil, biasanya dilakukan pendistribusian ke
beberapa koperasi pesantren di provinsi Jawa Timur yang selama ini
menjadi lumbung gula Indonesia.
Gulaku merupakan produk gula pasir bermerek yang diproduksi oleh
PT Sugar Group Companies. Tahun 2000, PT Sugar Group Companies
mengambil inisiatif pemasaran dengan melakukan promosi secara besar-
besaran saat peluncuran perdananya. Saat awal peluncuran Gulaku,
pemasaran Gulaku masih dipusatkan di Pulau Jawa. PT Intermas Tata
Trading sebagai distributor tunggal Gulaku memeratakan
pendistribusiannya hingga ke Kalimantan, Sulawesi dan Irian. Gerai modern
seperti minimarket, supermarket, dan hypermarket dijadikan sebagai tempat
penjualan Gulaku. Hal tersebut dikarenakan kehadiran produk bermerek
seperti Gulaku menjadi pilihan karena relatif kecil kemungkinan para
pengelola pasar modern menjual gula secara ketengan (Sudarmadi, 2004).
PT Sugar Group Companies adalah produsen pertama gula bermerek
di Indonesia dengan merek Gulaku. Gulaku dibuat dari gula tebu asli.
Gulaku dipasarkan dengan dua warna pilihan yaitu putih dan kuning dengan
harga yang hampir sama. Gulaku memiliki market share sekitar 5% di
Indonesia. Pemasaran Gulaku tidak hanya dijual di retail modern seperti
minimarket, supermarket, dan hypermarket tetapi juga dipasarkan di pasar
tradisional (Sudarmadi, 2004).
5. Pasar Swalayan
Pasar swalayan merupakan tempat jual beli yang memperdagangkan
kebutuhan rumah tangga yang memungkinkan pembeli memilih dan
mengambil barang sendiri commit
dengan toharga
user yang pasti dan membayar pada
perpustakaan.uns.ac.id 21
digilib.uns.ac.id
pasir lainnya. Gula pasir curah/ketengan yang dihasilkan oleh pabrik gula
sudah mulai tersaingi dengan munculnya berbagai produk gula pasir bermerek
yang semakin banyak beredar di pasar. Kebutuhan akan pengetahuan mengenai
perilaku konsumen dalam keputusan pembelian gula pasir menjadi sangat
penting bagi setiap industri gula pasir untuk dapat mencapai tujuan yang
diharapkan.
Seperti halnya pada PT Sugar Group Companies, terobosan baru untuk
meningkatkan nilai jual dan meningkatkan daya saing gula pasir dilakukan
dengan mengeluarkan gula pasir bermerek yaitu Gulaku. Merek ini membuat
gula pasir ini memiliki ciri yang berbeda dengan gula pasir lain dan konsumen
dapat membedakan dengan mudah produk yang dibelinya dengan produk lain
sehubungan dengan kualitas yang melekat pada merek tersebut. Segmentasi
pasar Gulaku adalah masyarakat yang peduli akan hieginetas dan yang belum
sadar akan hieginetas pproduk gula pasir, sehingga Gulaku lebih banyak dijual
di pasar modern (minimarket, supermarket, dan hypermarket) dengan kemasan
yang bervariasi, meski di beberapa pasar tradisonal juga tersedia produk
Gulaku. Perkembangan ritel pasar modern yang sangat cepat akan membantu
mempermudah penyebar luasan Gulaku kepada para konsumen.
Pemahaman mengenai perilaku konsumen dalam keputusan pembelian
gula pasir merupakan hal penting yang harus dipahami oleh setiap perusahaan
atau industri gula pasir. Salah satu cara yang dapat digunakan oleh PT Sugar
Group Companies adalah dengan mengetahui bagaimana persepsi konsumen
Gulaku terhadap bauran pemasaran Gulaku yang selama ini sudah
dilaksanakan dan deskripsi mengenai keputusan pembelian Gulaku oleh
konsumen. Strategi bauran pemasaran (marketing mix) tradisional terdiri dari 4
P, yaitu produk (product), harga (price), tempat atau lokasi (place) dan
promosi (promotion). Pengertian dari setiap variabel bauran pemasaran (4 P)
menurut Kotler dan Keller (2009) adalah sebagai berikut:
1. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 23
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id
1. Produk (X1)
a. Merek
b. Kemasan
c. Label
d. Warna
e. Ukuran Keputusan
KeputusanPembelian Gulaku
pembelian (Y)
f. Rasa
g. Kebersihan a. Pilihan produk
b. Pilihan merek
c. Pilihan lokasi
2. Harga (X2)
d. Waktu pembelian
a. Harga
e. Jumlah pembelian
3. Lokasi (X3)
a. Ketersediaan barang
b. Kenyamanan
pembelian
4. Promosi (X4)
a. Media promosi
a. Isi pesan
b. Informasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 25
digilib.uns.ac.id
Produk (X1)
Harga (X2)
Keputusan Pembelian (Y)
Lokasi (X3)
Promosi (X4)
Hubungan antara lokasi (X3) dengan promosi (X4) misalnya, di sebuah toko
selain terdapat produk yang dijual juga terdapat spanduk sebagai salah satu
bentuk promosi kepada konsumen.Hubungan antara produk (X1) dengan
lokasi (X3) misalnya, produk berkualitas tentunya akan dijual pada lokasi
yang sesuai dengan segmen pasar yang diharapkan. Hubungan antara harga
(X2) dengan promosi (X4) misalnya, produk dengan harga yang tinggi
cenderung melakukan promosi secara besar-besaran serta biaya yang
dikeluarkan untuk promosi ikut berperan dalam strategi penetapan harga.
Hubungan antara produk (X1) dengan promosi (X4) misalnya, penciptaan
produk dengan merek baru tidak akan berhasil apabila perusahaan tidak
melakukan promosi, karena dengan promosi produk akan mudah dikenal dan
merangsang minat beli konsumen.
D. Hipotesis
Dalam penelitian ini, rumusan hipotesis utama yang diajukan penulis
adalah diduga bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, lokasi dan
promosi berpengaruh nyata terhadap keputusan pembelian Gulaku oleh
konsumen rumah tangga pada pasar swalayan di Kabupaten Karanganyar.
A. Asumsi-Asumsi
1. Responden merupakan pengambil keputusan dalam melakukan pembelian
Gulaku yang mewakili rumah tangga dan secara langsung terlibat dalam
membeli dan mengkonsumsi Gulaku.
2. Keputusan pembelian diambil responden secara rasional berdasarkan
pertimbangannya dalam keputusan pembelian gula pasir.
B. Pembatasan Masalah
1. Produk gula pasir yang akan diteliti adalah Gulaku dari PT Sugar Group
Companies dengan berbagai kemasan dan ukuran produk.
2. Konsumen yang diteliti adalah konsumen rumah tangga yang membeli
Gulaku dan yang tidak bertujuan menjualnya kembali (untuk dikonsumsi).
3. Penelitian ini dilakukan pada pasar swalayan di Kabupaten Karanganyar
tahun 2012. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 27
digilib.uns.ac.id
commit to user
29
perpustakaan.uns.ac.id 30
digilib.uns.ac.id
n = 1+
Ǵ2
Keterangan :
n : Ukuran sampel
N : Ukuran populasi
e : Prosentase kelonggaran ketelitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang masih bisa ditolerir atau diinginkan (e =0,1)
Berdasarkan rumus Slovin diketahui bahwa ukuran sampel dari
penelitian ini adalah:
N = 234.480 rumah tangga (responden)
e = 0,1
n = 1+
Ǵ2
234.480
n= 2
1+ 234.480(0,1)
234.480
n= 2345,8
Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan
disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak-pihak lain
(Husein, 2002).
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan responden
dengan menggunakan daftar pertanyaan (questionaire) yang telah
dipersiapkan. Data primer yang terdapat dalam daftar pertanyaan yang
disediakan tersebut terdiri dari data demografi, data persepsi konsumen
mengenai bauran pemasaran Gulaku, dan data mengenai keputusan
pembelian Gulaku oleh konsumen.
2. Data sekunder diperoleh dengan membaca literatur yang berkaitan dengan
topik penelitian yaitu antara lain berasal dari perpustakaan (buku, jurnal,
dan teks book), media elektronik (internet), Dinas Perdagangan Industri
Koperasi dan UMKM (Diperindagkop dan UMKM) Kabupaten
Karanganyar, dan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Karanganyar.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Observasi yaitu dengan melakukan pengamatan langsung terhadap
responden pada saat penelitian berlangsung, sehingga didapatkan deskripsi
yang jelas mengenai obyek yang diteliti.
2. Wawancara (interview) yaitu melakukan wawancara langsung kepada
responden dalam penelitian ini guna mendapatkan keterangan dan data
yang dibutuhkan. Kegiatan wawancara dilakukan kepada konsumen yang
sedang membeli Gulaku di pasar swalayan yang merupakan lokasi
penelitian.
3. Daftar pertanyaan (questionaire) yaitu teknik pengumpulan data melalui
seperangkat daftar pertanyaan kepada responden yang telah dipersiapkan
sebelumnya dalam penelitian.
4. Pencatatan yaitu suatu teknik untuk mendapatkan data dengan mencatat
commit
data yang diperlukan dalam to user
penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id 33
digilib.uns.ac.id
E. Pengujian Instrumen
Kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data merupakan penjabaran
dari indikator variabel sebelum digunakan untuk mengumpulkan data di
lapangan, terlebih dahulu harus diuji tingkat validitas dan reabilitasnya.
Validitas menunjukkan sejauh mana instrumen dapat digunakan untuk
mengukur apa yang hendah diukur, sedangkan reliabilitas menunjukkan
sejauh mana instrumen pengukur dapat dipercaya atau dihandalkan (stabil dan
konsisten) (Sugiyono, 2008). Oleh karena itu setelah instrumen valid dan
reliable, maka dapat digunakan untuk mengumpulkan data dilapangan. Uji
validitas dan uji reabilitas ini dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada
25 responden.
1. Pengujian Validitas
Sebelum kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data, terlebih
dahulu diuji validitasnya kepada responden dengan menggunakan rumus
teknik korelasi “Product Moment” dari Karl Pearson sebagai berikut
(Priyatno, 2008):
n n n
nå X I YI - å X i å Yi
rxy = I =1 i =1 i =1
é n æ n ö
2
ù é n 2 æ n ö2 ù
ênå X i2 - ç å X i ÷ ú ê nå Yi - ç å Yi ÷ ú
êë i =1 è i =1 ø úû êë i =1 è i = 1 ø úû
Dimana:
r = Korelasi validitas item yang dicari
X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item
Y = Skor total yang diperoleh subjek dari seluruh item
∑X = Jumlah skor dalam distribusi X
∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y
∑X 2
= Jumlah kuadrat dalam distribusi X
∑Y2 = Jumlah kuadrat dalam distribusi Y
N = Jumlah responden
Keputusan pengujian validitas item instrumen adalah sebagai berikut:
commit
a. Item pertanyaan dikatakan to jika
valid userr hitung > r tabel.
perpustakaan.uns.ac.id 34
digilib.uns.ac.id
Dimana:
(S )
S
Rumus Varians = s = 2
Keterangan:
r 11 = Reliabilitas instrumen/koefisien alfa
k = Banyaknya butir soal
S = Jumlah varians bulir
= Varians total
N = Jumlah responden
Keputusan pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut:
a. Jika r hitung > r tabel, maka instrumen dinyatakan reliabel.
b. Jika r hitung < r tabel, maka instrumen dikatakan tidak reliabel.
F. Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel bauran pemasaran (X)
berdasarkan hasil perhitungan validitas item instrumen yang dilakukan dengan
bantuan program SPSS for windows menunjukkan bahwa item-item
pertanyaan dalam kuesioner dikatakan valid karena skor rhitung lebih besar jika
dibandingkan dengan rtabel dari dk = n-2 = 25-2 = 23 yang bernilai 0,396. Hasil
uji coba penelitian untuk variabel X diperoleh kesimpulan bahwa dari 22 item
yang dinyatakan valid ada 19 item yang valid. Sedangkan item yang tidak
valid sebanyak 3 item. Untuk melihat nilai tingkat validitas karakteristik
individu dapat dilihat pada Tabel 4. sebagai berikut:
Tabel 4. Hasil pengujian Validitas Bauran Pemasaran (X)
No Indikator r hitung r tabel Ket.
commit to user
Produk (Product)
perpustakaan.uns.ac.id 35
digilib.uns.ac.id
1. Penggunaan nama merek sebagai brand image gula 0,511 0, 396 Valid
pasir bermerek
2. Daya tarik desain kemasan Gulaku 0,596 0, 396 Valid
3. Daya tarik variasi bentuk kemasan Gulaku 0,412 0, 396 Valid
4. Kepercayaan terhadap Jaminan Halal pada kemasan 0,388 0, 396 Tidak Valid
5. Daya tarik pencatuman informasi resep makanan 0,182 0, 396 Tidak Valid
pada kemasan Gulaku
6. Kelengkapan informasi (kode produksi, waktu 0,303 0, 396 Tidak Valid
kadaluwarsa) produk pada kemasan Gulaku
7. Kesesuain warna kristal dengan selera konsumen 0,588 0, 396 Valid
8. Tingkat variasi ukuran volume Gulaku 0,526 0, 396 Valid
9. Kadar rasa manis Gulaku 0,429 0, 396 Valid
10. Tingkat kebersihan (bebas dari benda selain gula) 0,572 0, 396 Valid
Harga (Price)
11. Kesesuaian harga dengan kualitas produk Gulaku 0,714 0, 396 Valid
12. Tingkat harga jual Gulaku 0,814 0, 396 Valid
13. Keterjangkauan harga Gulaku saat pembelian 0,844 0, 396 Valid
Lokasi (Place)
14. Kontinuitas ketersediaan Gulaku 0,818 0, 396 Valid
15. Kestrategisan lokasi pembelian Gulaku 0,799 0, 396 Valid
16. Kenyamanan lokasi saat pembelian Gulaku 0,781 0, 396 Valid
17. Keamanan lokasi saat pembelian Gulaku 0,757 0, 396 Valid
18. Tingkat pelayanan di lokasi pembelian 0,523 0, 396 Valid
Promosi (Promotion)
19. Daya tarik pembuatan/tayangan iklan Gulaku di TV 0,744 0, 396 Valid
20. Daya tarik iklan Gulaku di media cetak 0,674 0, 396 Valid
21. Kejelasan isi pesan yang disampaikan media 0,726 0, 396 Valid
elektronik
22. Kemampuan mempengaruhi kesan/benak konsumen 0,689 0, 396 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2012
Hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel Keputusan Pembelian
(Y) berdasarkan hasil perhitungan validitas item instrumen yang dilakukan
dengan bantuan Program SPSS for windows menunjukkan bahwa item-item
pertanyaan dalam kuesioner valid karena skor rhitung lebih besar jika
dibandingkan dengan rtabel dari dk = n-2 = 25-2 = 23 bernilai 0,396. Hasil uji
coba penelitian untuk variabel Y diperoleh kesimpulan bahwa semua item
dinyatakan valid yaitu sebanyak 7 item. Untuk lebih rincinya dapat dilihat
pada Tabel 5. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 36
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 37
digilib.uns.ac.id
X1
ε
rx1x2 ryx1
rx1x3 X2 ryε
ryx2
rx1x4 rx2x3
rx2x4 ryx3
X3 Y
ryx4
rx3x4
X4
ê n å x i - ç å x i ÷ ú ên å x i - ç å x i ÷ ú
2
êë i = 1 è i =1 ø úû êë i = 1 è i =1 ø úû
Dimana:
rxy = koefisien jalur dari variabel Xi terhadap Y
Ryxi = korelasi antara variabel Y dengan variabel Xi
CRij = unsur elemen pada baris ke-1 dan kolom ke-j dari matriks
invers korelasi
f. Setelah perhitungan tersebut, dapat dihitung berapa besar pengaruh
semua variabel eksogen terhadap variabel endogen secara bersama-
sama dengan menggunakan rumus:
k
R 2
yx 1 ... = å p commit
j =1
r YX 1 YX 1
to user
perpustakaan.uns.ac.id 41
digilib.uns.ac.id
g. Kemudian dapat dihitung pula besar pengaruh dari variabel lain yang
tidak masuk dalam penelitian (ryε ) dengan rumus:
Py e = 1 - R 2 yx 1 .... xk
3. Pengujian Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah: “Diduga terdapat pengaruh
bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, lokasi dan promosi
terhadap keputusan pembelian Gulaku oleh konsumen rumah tangga pada
pasar swalayan di Kabupaten Karanganyar”. Jika hipotesis penelitian
tersebut dinyatakan ke dalam hipotesis statistik adalah:
H0 : rYX1 = rYX2 =…rYX4 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh variabel
eksogen terhadap variabel endogen.
H1 : sekurang-kurangnya ada sebuah rYXI ≠ 0, I = 1,2,…4, artinya
terdapat pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen.
Statistika uji yang digunakan untuk menguji koefisien jalur secara
keseluruhan/bersama-sama adalah:
k
(n - k - 1 )å PYX 1 f YX !
F = i =1
k (1 - å PYX 1 f YX 1 )
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 42
digilib.uns.ac.id
n - k -1
I = 1,2,…4
Statistik uji di atas mengikuti distribusi t dengan db (n-k-1).
Sedangkan kriteria uji untuk variabel X1, X2…X4 secara individu terhadap
Y adalah : commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 43
digilib.uns.ac.id
n - 2
t =
(1 - r 2
)
Dengan menggunakan tabel distribusi t dengan tα/2 (n-2)
Tolak H0 jika nilai │t│ lebih besar dari t table atau tα/2 (n-2)
(Riduwan dan Engkos, 2010)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 44
digilib.uns.ac.id
A. Keadaan Geografis
Secara geografis apabila dilihat dari garis bujur dan garis lintang,
Kabupaten Karanganyar terletak di antara 70 28’ sampai dengan 70 46’ Lintang
Selatan, dan 1100 40’ sampai 1100 70’ Bujur Timur dan 70 28’ sampai dengan
70 46’ Lintang Selatan. Wilayah Kabupaten Karanganyar membentang dari
barat ke timur. Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Karanganyar yaitu:
Sebelah Utara : Kabupaten Sragen
Sebelah Selatan : Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Wonogiri
Sebelah Barat : Kabupaten Boyolali dan Kota Surakarta
Sebelah Timur : Propinsi Jawa Timur
Kabupaten Karanganyar mempunyai keadaan yang beriklim tropis dan
memiliki temperatur udara yang dikategorikan sedang dengan kisaran suhu
antara 220-310C. Berdasarkan metode Schimidt Ferguson, tipe iklim di
Kabupaten Karanganyar adalah iklim C (agak basah). Berdasarkan data dari 6
(enam) stasiun pengukur yang ada di Kabupaten Karanganyar, banyaknya hari
hujan selama Tahun 2010 adalah 154,5 hari dengan rata-rata curah hujan
9.307,5 mm. Kabupaten Karanganyar mempunyai topografi yang
bergelombang meliputi dataran rendah, dataran sedang dan dataran tinggi.
Rata-rata ketinggian wilayah di Kabupaten Karanganyar berkisar antara 511
meter di atas permukaan laut. Sedangkan wilayah terendah di Kabupaten
Karanganyar berada di Kecamatan Jaten yang hanya 90 meter di atas
permukaan laut dan wilayah tertinggi berada di Kecamatan Tawangmangu
yang mencapai 2.000 meter di atas permukaan laut.
Secara administratif luas wilayah Kabupaten Karanganyar adalah
77.378,64 hektar, yang terdiri dari luas tanah sawah dan tanah kering. Luas
tanah sawah sebesar 22.459,80 hektar dan luas tanah kering 54.917,84 hektar.
Tanah sawah terdiri dari irigasi teknis sebesar 12.918,37 hektar, non teknis
sebesar 7.586,58 hektar dan tidak berpengairan 1.955,61 hektar.
commit to user
44
perpustakaan.uns.ac.id 45
digilib.uns.ac.id
B. Keadaan Penduduk
Jumlah penduduk di Kabupaten Karanganyar berdasarkan resgristrasi
tahun 2010 sebanyak 878.210 jiwa. Dibandingkan tahun 2009 maka terdapat
pertambahan penduduk sebanyak 6.454 jiwa atau mengalami pertumbuhan
sebesar 0,74%. Sejalan dengan pertumbuhan penduduk, rumah tangga juga
bertambah. Pada tahun 2010 tercatat sebanyak 234.480 rumah tangga dan
mengaalami penurunan sebesar 0,64% dari tahun 2009. Rata-rata banyaknya
anggota rumah tangga pada tahun 2010 cenderung meningkat jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar 3,75 jiwa per rumah
tangga. Perincian jumlah penduduk Kabupaten Karanganyar dapat dilihat pada
Tabel 7.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 46
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 48
digilib.uns.ac.id
C. Keadaan Perekonomian
1. Struktur Perekonomian
PDRB merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang
dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu wilayah. Besarnya nilai
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dapat digunakan untuk
mengetahui struktur perekonomian suatu daerah. PDRB Atas Dasar Harga
Berlaku (ADHB) menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang
dihitung menggunakan harga pada setiap tahun. Besarnya PDRB atas harga
berlaku dapat dilihat padaTabel 12.
Tabel 12. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga
Berlaku (ADHB) Kabupaten Karanganyar Tahun 2007 - 2009
Lapangan Usaha 2007 2008 2009
Juta (Rp) % Juta (Rp) % Juta (Rp) %
Pertanian 1.496.358,39 19,47 1.701.539,07 20,08 1.921.348,45 19,6
Pertambangan & 71.047,85 0,83 80.483,00 0,80 90.935,05 0,83
Penggalian
Industri Pengolahan 3.288.513,83 52,88 3.578.431,04 52,08 3.748.465,4 52,1
Listrik, Gas dan Air 110.207,47 1,38 124.816,13 1,36 142.498,05 1,38
Minum
Bangunan 197.841,47 2,40 228.249,70 2,37 263.726,59 2,45
Perdagangan 788.762,79 10,09 890.413,99 10,29 995.643,64 10,2
Angkutan & 233.376,92 2,80 256.509,36 2,75 278.574,06 2,79
Komunikasi
Lembaga Keuangan, 184.872,62 2,12 207.807,07 2,09 232.986,70 2,13
Sewa Bangunan dan
Jasa Perusahaan
Jasa-Jasa 534.009,14 8,03 611.425,99 8,19 704.137,70 8,45
Total PDRB 6.904.990,47 100 7.679.675,35 20,08 8.378.315,88 100
Sumber: BPS Kabupaten Karanganyar
Berdasarkan Tabel 12 kegiatan perekonomian di Kabupaten
Karanganyar ditopang oleh sembilan sektor perekonomian, antara lain
sektor pertanian; sektor pertambangan dan penggalian; sektor industri
pengolahan; sektor listrik, gas, dan air minum; sektor bangunan; sektor
perdagangan; sektor angkutan dan komunikasi; sektor lembaga keungan,
sewa bangunan dan jasa perusahaan; serta sektor jasa-jasa. Laju
commit to Karanganyar
pertumbuhan ekonomi Kabupaten user dari sembilan yang ada
perpustakaan.uns.ac.id 52
digilib.uns.ac.id
meliputi rumah tangga, anak-anak, dewasa maupun orang tua. Sedangkan pasar
untuk konsumen industri ini yaitu produk Gulaku yang diperuntukkan bagi
industri pengolahan pangan baik bagi industri di dalam negeri maupun industri
di luar negeri.
Target pasar produk Gulaku adalah bahwa Gulaku ditujukan kepada
semua jenjang usia dengan beragam tingkat pendidikan, sehingga tidak ada
batasan usia maupun tingkat pendidikan bagi konsumen yang akan
mengkonsumsinya. Selain itu, adanya perubahan gaya hidup konsumen yang
semakin memperhatikan kesehatan terutama dalam mengkonsumsi bahan
makanan dan minuman membuat konsumen semakin selektif dalam
memutuskan pembelian. Hal tersebut dapat dijadikan indikasi bahwa produk
Gulaku memiliki target pasar terhadap konsumen yang memiliki gaya hidup
sehat yang cenderung lebih memperhatikan kualitas produk Gulaku untuk
dikonsumsi.
Positioning yang dilakukan PT SGC dalam memasarkan produk Gulaku
dilakukan dengan menciptakan brand image yang tinggi terhadap produk
Gulaku sekaligus sebagai pelopor pertama gula pasir bermerek di Indonesia.
Strategi diferensiasi yang dilakukan PT SGC terhadap produk Gulaku
dilakukan dengan menciptakan produk yang memiliki perbedaan khusus
dengan merek gula pasir lainnya. Atribut produk yang ditawarkan diharapkan
mampu memberikan kepuasan bagi para konsumen untuk menciptakan
loyalitas peanggan. Perbedaan tersebut antara lain terletak pada warna kristal
gula pasir yang lebih putih, ukuran kristal yang halus, kemudahan larut,
kemasan yang menarik dan bentuknya unik, serta kelengkapan informasi
pelabelan pada kemasan.
Komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh PT SGC sebagian besar
melalui media. Pemasaran dilakukan melalui media cetak (koran, spanduk,
billboard) maupun media elektronik (televisi, internet, radio). Melalui media
elektronik (internet) konsumen dapat berkomunikasi dengan pihak Gulaku
dengan disediakan facebook sebagai sarana media sosial. Dilihat dari kemasan
commit to
Gulaku, PT SGC memanfaatkannya user salah satu strategi komunikasi
sebagai
perpustakaan.uns.ac.id 55
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
A. Karakteristik Responden
Dalam penelitian ini, jumlah konsumen yang diteliti sebanyak 100
orang. Konsumen yang diambil dalam penelitian ini dipilih secara purposive
berdasarkan beberapa kriteria, yaitu bersedia diwawancarai dengan dipandu
kuesioner dan pernah membeli gula pasir merek Gulaku.
Pengambilan sampel melalui penyebaran kuesioner dilakukan di dua
pasar swalayan di Kabupaten Karanganyar yaitu Mall Luwes dan Palur Plaza.
Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan, diketahui bahwa
responden memiliki karakteristik yang beragam. Karakteristik yang
digambarkan dalam penelitian ini terdiri dari jenis kelamin, umur, tingkat
pendidikan, pekerjaan, pendapatan rumah tangga responden per bulan, dan
jumlah anggota keluarga. Berdasarkan karakteristik tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut.
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin terdiri dari
perempuan dan laki-laki. Karakteristik responden berdasarkan jenis
kelamin dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 14. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase (%)
1. Laki-laki 8 8,0
2. Perempuan 92 92,0
Jumlah 100 100
Sumber: Analisis Data Primer
Berdasarkan Tabel 14. di atas dapat dilihat bahwa mayoritas
responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 92
responden(92%), berarti bahwa pengambil keputusan dalam melakukan
pembelian Gulaku dalam keluarga yang paling dominan adalah responden
berjenis kelamin perempuan dan selebihnya adalah responden berjenis
kelamin laki-laki yaitu sebanyak 8 responden (8%) dari total responden.
commit
Jumlah responden perempuan to user
lebih dominan daripada laki-laki, hal ini
56
perpustakaan.uns.ac.id 57
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 63
digilib.uns.ac.id
harga yang sedikit lebih mahal dan dalam jumlah berapapun yang mereka
inginkan jika dibandingkan dengan kemasan premium atau gold.
6. Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga
Dalam membeli dan mengkonsumsi gula pasir khususnya Gulaku,
jumlah konsumsi konsumen juga sangat dipengaruhi oleh jumah anggota
keluarga. Menurut BKKBN (1998), besar rumah tangga adalah jumlah
anggota keluarga yang terdiri dari suami, isteri, anak, dan anggota
keluarga lainnya yang tinggal bersama. Berdasarkan jumlah anggota
rumah tangga, besar rumah tangga dikelompokkan menjadi tiga, yaitu
rumah tangga kecil, sedang, dan besar. Rumah tangga kecil adalah rumah
tangga yang jumlah anggotanya kurang atau sama dengan 4 orang. Rumah
tangga sedang adalah rumah tangga yang memiliki anggota antara lima
sampai tujuh orang, sedangkan rumah tangga besar adalah rumah tangga
dengan jumlah anggota lebih dari tujuh orang. Pada penelitian ini
karakteristik responden berdasarkan jumlah anggota keluarga dapat dilihat
Tabel 19.
Tabel 19. Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga
No. Jumlah Anggota Keluarga Jumlah Persentase (%)
1. £ 4 orang (Keluarga Kecil) 78 78
2. 5 – 7 orang ( Keluarga Sedang) 21 21
3. > 7 orang (Keluarga Besar) 1 1
Jumlah 100 100
Sumber: Analisis Data Primer
Berdasarkan Tabel 19. dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden Gulaku memiliki jumlah anggota keluarga sebanyak £4 orang
(78%). Anggota keluarga dapat saling mempengaruhi dalam pengambilan
keputusan dalam pembelian suatu produk. Adanya perbedaan selera pada
anggota keluarga juga membuat jumlah permintaan Gulaku berbeda-beda
pada setiap rumah tangga. Jumlah anggota keluarga akan mempengaruhi
keputusan pembelian produk Gulaku dalam keluarga terkait dengan
banyaknya Gulaku yang akan dibeli untuk konsumsi rumah tangga
commit to
konsumen. Menurut Sumarwan user jumlah anggota keluarga akan
(2003),
perpustakaan.uns.ac.id 65
digilib.uns.ac.id
menentukan jumlah dan pola konsumsi suatu barang dan jasa. Rumah
tangga dengan jumlah anggota lebih banyak akan membeli dan
mengkonsumsi bahan pangan yang lebih banyak dibandingkan dengan
rumah tangga yang memiliki anggota lebih sedikit.
B. Pengalaman Responden Gulaku
Karakteristik responden berdasarkan aspek konsumen yaitu
karakteristik konsumen yang dilihat dari berbagai faktor yang berhubungan
dengan perilaku pembeliannya. Karakteristik ini dianalisis melalui
pengalaman responden terhadap gula pasir merek Gulakuyang diindikasikan
melalui sumber informasi tentang Gulaku, pemberi pengaruh dalam pembelian
Gulaku, frekuensi pembelian Gulaku, warna Gulaku yang dibeli, faktor yang
menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih tempat pembelian Gulaku,
dan perilaku konsumen Gulaku apabila Gulaku tidak tersedia. Penjelasannya
dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Sumber Informasi Konsumen Tentang Gulaku
Untuk mengetaui berbagai informasi mengenai Gulaku masing-
masing responden memiliki sumber informasi tersendiri. Setiap konsumen
dapat memperoleh informasi Gulaku dari satu sumber informasi maupun
lebih dari satu sumber informasi. Sumber utama informasi yang diperoleh
konsumen Gulaku berasal dari berbagai macam sumber antara lain iklan
televisi, iklan di surat kabar,relasi atau teman, dan
hypermarket/supermarket.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden
mendapatkan informasi mengenai Gulaku berasal dari televisi. Hal ini
dikarenakan media televisi merupakan media yang mempunyai daya
jangkau yang sangat luas, sehingga dapat diterima masyarakat dimanapun
berada. Selain itu media televisi merupakan media yang sangat menarik
yang merupakan penggabungan antara gambar bergerak dan suara yang
dapat didengar, sehingga akan meningkatkan daya ingatan konsumen lebih
kuat terhadap suatu produk. Sampai sekarang pun PT SGC masih aktif
meluncurkan iklan Gulakucommit to televisi.
di media user
perpustakaan.uns.ac.id 66
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 71
digilib.uns.ac.id
akan membeli gula pasir jenis lain ditempat yang sama. Hal ini berarti
bahwa kelompok responden ini bisa dianggap belum loyal, karena masih
mau berpindah merek hanya karena alasan merek yang biasa dikonsumsi
tidak tersedia di lokasi pembeliaan saat berbelanja.
Tabel 24. Perilaku Konsumen Gulaku Apabila Gulaku Tidak Tersedia
No. Jika Gulaku Tidak Tersedia Jumlah Persentase (%)
1. Membeli gula pasir jenis lain ditempat 36 36
yang sama
2. Mencari gula pasir Gulaku di tempat lain 62 62
3. Tidak jadi membeli 2 2
Jumlah 100 100
Sumber : Analisis Data Primer
C. Deskripsi Variabel Penelitian
Variabel-variabel yang diteliti pada penelitian ini adalah variabel bebas
(X) yaitu pelaksanaan bauran pemasaran dengan sub variabel produk, harga,
tempat dan promosi, serta variabel terikat (Y) yaitu keputusan konsumen
dalam pembelian gula pasir merek Gulaku. Pada penelitian ini responden yang
dijadikan sampel berjumlah 100 responden konsumen Gulaku pada pasar
swalayan di Kabupaten Karanganyar. Adapun deskripsi dari tiap sub variabel
adalah sebagai berikut:
1. Deskripsi Tanggapan Bauran Pemasaran Gulaku Menurut Responden
Kegiatan pemasaran ditentukan oleh konsep yang disebut dengan
bauran pemasaran. Elemen-elemen bauran pemasaran yang terdiri dari
semua variabel yang dapat dikontrol oleh perusahaan untuk memuaskan
konsumen sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari empat elemen yaitu
produk, harga, tempat dan promosi. Adapun gambaran mengenai
tanggapan konsumen terhadap bauran pemasaran adalah sebagai berikut:
a. Tanggapan Responden Mengenai Produk Gula Pasir Merek Gulaku
Produk merupakan titik pusat dari kegiatan pemasaran karena
produk merupakan hasil dari suatu perusahaan yang dapat ditawarkan
ke pasar untuk di konsumsi dan merupakan alat dari suatu perusahaan
untuk mencapai tujuan dari perusahaannya. Suatu produk harus
commit to user
memiliki keunggulan dari produk-produk yang lain agar dapat menarik
perpustakaan.uns.ac.id 73
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 76
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 77
digilib.uns.ac.id
harga yang ditawarkan suatu produk, maka makin tinggi pula kualitas
yang terdapat pada produk tersebut (Sciffman dan Kanuk, 2004). Di
bawah ini adalah hasil tanggapan responden mengenai bauran harga
yang terdiri dari kesesuaian harga dengan kualitas Gulaku, tingkat
harga Gulaku, dan keterjangkauan harga Gulaku. Hasil tanggapan
responden mengenai kesesuaian harga dengan kualitas produk Gulaku
disajikan pada tabel berikut.
Tabel 32. Tanggapan Responden Mengenai Kesesuaian Harga dengan
Kualitas Gulaku
Nilai Alternatif Jawaban F % Skor
(a) (b) (a x b)
5 Sangat sesuai 12 12 60
4 Sesuai 51 51 204
3 Cukup sesuai 33 33 99
2 Tidak sesuai 2 2 4
1 Sangat tidak sesuai 2 2 2
Jumlah 100 100 369
Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2012
Tabel 32. sebanyak 51 responden (51%) menyatakan sesuai
antara harga dengan kualitas Gulaku. Hal ini terjadi karena menurut
para responden uang yang dikeluarkan sesuai dengan kualitas gula
pasir yang didapat. Terdapat masing-masing 2 responden atau sebesar
2% responden yang menyatakan tidak sesuai dan sangat tidak sesuai
antara harga dengan kualitas Gulaku. Hal ini disebabkan karena
mereka menganggap kualitas Gulaku tidak harus menjadi indikator
dalam penetapan harga jual dan masih banyak faktor lain yang
dipertimbangkan dalam penetapan harga. Selanjutnya mengenai
tanggapan responden terhadap tingkat harga Gulaku dapat dilihat pada
tabel berikut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 80
digilib.uns.ac.id
5 Sangat murah 3 3 15
4 Murah 26 26 104
3 Biasa 47 47 141
2 Mahal 22 22 44
1 Sangat Mahal 2 2 2
Jumlah 100 100 306
Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2012
Tabel 33. menunjukkan bahwa sebanyak 47 responden atau
sebesar 47% menyatakan tingkat harga Gulaku adalah Biasa. Hal ini
berarti menurut responden harga Gulaku tidak terlalu mahal maupun
terlalu murah. Harga Gulaku masih sanggup dibayar oleh responden.
Sebanyak 2 responden atau sebesar 2% menyatakan bahwa harga
Gulaku mahal. Hal ini bisa terjadi karena responden memabandingkan
harga Gulaku dengan gula pasir yang pada umumnya di pasaran,
dimana harga gula pasir curahan lebih rendah dibandingkan harga
Gulaku. selisih harga berkisar sekitar Rp 2.000,00. Selain itu, dari hasil
pengamatan selama pengambilan data, Gulaku juga tidak pernah
melakukan promosi dengan memberikan potongan harga. Selanjutnya
mengenai penilaian responden terhadap keterjangkauan harga Gulaku
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 34. Tanggapan Responden Mengenai Keterjangkauan Harga
Gulaku
Nilai Alternatif Jawaban F % Skor
(a) (b) (a x b)
5 Sangat terjangkau 6 6 30
4 Terjangkau 52 52 208
3 Cukup terjangkau 34 34 102
2 Tidak terjangkau 5 5 10
1 Sangat tidak terjangkau 3 3 3
Jumlah 100 100 353
Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2012
Berdasarkan Tabel 34. diketahui sebanyak 52 responden (52%)
commit to user
responden menyatakan harga Gulaku terjangkau. Terjangkau disini
perpustakaan.uns.ac.id 81
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 82
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 84
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 90
digilib.uns.ac.id
7.143
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 97
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 98
digilib.uns.ac.id
2.520
Gambar 7. Garis Kontinum Variabel Keputusan Pembelian
Berdasarkan jumlah skor hasil pengumpulan data variabel
keputusan pembelian adalah 2.520. Dengan demikian maka keputusan
pembelian menurut persepsi 100 responden adalah 2.520/3.500 x100 =
72% dari kriteria yang diterapkan, jadi keputusan pembeliangula pasir
merek Gulaku yang dilakukan oleh 100 responden dilakukan berdasarkan
pilihan produk, merek, saluran pembelian, waktu pembelian, dan jumlah
pembelian sebesar 72%.
5. Pengujian Hipotesis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan
Pembelian
Penelitian ini mengajukan hipotesis bahwa “bauran pemasaran
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Gulaku
oleh konsumen rumah tangga pada pasar swalayan di Kabupaten
Karanganyar”. Keputusan ini dibagi menjadi 4 yaitu produk (product),
harga (price), tempat (place) dan promosi (promotion). Untuk menguji
hipotesis ini digunakan metode analisis jalur (path analysis).
Pada metode ini, besarnya hubungan kausal atau pengaruh
variabel-variabel penelitian tersebut dihitung melalui matriks korelasi dari
variabel bauran pemasaran terhadapa keputusan pembelian Gulaku.
korelasi setiap subvariabel dihitung dari skor total skala interval masing-
masing sub variabel dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson yang
mengukur asosiasi linier antara dua skala variabel. Tabel 55. menunjukkan
matrik korelasi antara sub variabel produk (X1), harga (X2), lokasi (X3),
dan promosi (X4) dan keputusan pembelian (Y).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 99
digilib.uns.ac.id
Tabel 55. Matrik Korelasi antara Sub Variabel Produk (X1), Harga (X2),
Lokasi (X3), dan Promosi (X4) Terhadap Pelaksanaan Bauran
Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Gulaku
Uraian Y x1 x2 x3 x4
r yx1 0,497 1 0,367 0,496 0,518
r yx2 0,389 0,367 1 0,469 0,282
r yx3 0,367 0,496 0,469 1 0,531
r yx4 0,338 0,518 0,282 0,531 1
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2012
Ket. : r yx1….4 adalah Koefisien Korelasi Product Moment (Pearson Correlations)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 101
digilib.uns.ac.id
X1
ε
0,359
0,367
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 107
digilib.uns.ac.id
modern yang membuat mutu gula pasir terjamin dengan berbahan baku
100% tebu alami. Kemasan yang dibuat dengan penuh inovatif seperti
kemasan yang bervariasi dengan ukuran disertai desain yang menarik
membuat Gulaku memiliki perbedaan ciri khas dengan produk gula pasir
lainnya.
Pelaksanaan bauran pemasaran dimensi harga memberikan
kontribusi pengaruh sebesar 8,3393% terhadap keputusan pembelian.
Implementasi bauran pemasaran yang dilakukan dengan memberikan
harga yang relatif terjangkau bagi konsumen dengan kualitas produk yang
terbaik. Meskipun harga Gulaku cenderung lebih tinggi dengan gula pasir
lainnya, Gulaku masih tetap banyak diminati oleh konsumen. Hal ini
dikarenakan bahwa harga bukanlah variabel utama yang menjadi
pertimbangan pokok konsumen dalam melakukan pembelian Gula pasir.
Pelaksanaan bauran pemasaran dimensi tempat/lokasi memberikan
kontribusi pengaruh sebesar 2,096% terhadap keputusan pembelian.
Penentuan lokasi pembelian yang strategis merupakan salah satu kunci
penting dalam pemasaran Gulaku, dengan lokasi yang mudah dijangkau
dan strategis merupakan modal terpenting dalam menarik calon konsumen
barugula pasir merek Gulaku. Selain itu, ketersediaan Gulaku
memilikipengaruh dalam keputusan pembelian Gulaku. Berdasarkan hasil
penelitian strategi tempat yang dilakukan pasar swalayan memilki
pengaruh yang kecil terhadap penentuan keputusan pembelian.
Pelaksanaan bauran pemasaran dimensi promosi memberikan
kontribusi pengaruh sebesar 2,059% terhadap keputusan pembelian.
Berdasarkan hasil penelitian strategi promosi Gulaku memiliki pengaruh
yang kecil terhadap penentuan keputusan pembelian Gulaku. selain itu,
selama ini promosi yang dilakukan hanya melalui media elektronk dan
media cetak saja. Dimensi-dimensi pelaksanaan bauran pemasaran terdiri
dari semua variabel yang dapat dikontrol oleh Gulaku dimana dapat
dipakia untuk memuaskan konsumen Gulaku yang pada akhirnya akan
commitkeputusan
membentuk serta meningkatkan to user pembelian Gulaku.
perpustakaan.uns.ac.id 110
digilib.uns.ac.id
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh pelaksanaan bauran
pemasaran terhadap keputusan pembelian gula pasir merek Gulaku oleh
konsumen rumah tangga pada pasar swalayan di Kabupaten Karanganyar,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Deskripsi pelaksanaan bauran pemasaran menurut persepsi konsumen
dinilai baik. Hal tersebut ditunjukkan oleh jawaban responden terhadap
unsur bauran pemasaran Gulaku yang terdiri dari produk, harga, lokasi,
dan promosi yang secara umum berada pada kategori tinggi.
2. Penilaian responden Gulaku pada pasar swalayan di Kabupaten
Karanganyar terhadap keputusan pembelian konsumen dilihat dari
pemilihan produk, merek, saluran pembelian, waktu pembelian, dan
jumlah pembelian termasuk pada kategori tinggi.
3. Dilihat dari pengujian statistik ternyata pengaruh bauran pemasaran
Gulaku terhadap keputusan pembelian oleh konsumen rumah tangga pada
pasar swalayan di Kabupaten Karanganyar secara simultan berpengaruh
positif sebesar 30,35% dan jika dianalisis secara parsial produk serta harga
berpengaruh nyata dan lokasi serta promosi berpengaruh tidak nyata
terhadap keputusan pembelian Gulaku, sedangkan pengaruh faktor lain
yang tidak bisa diabaikan perusahaan sebesar 69,65%. Dari perhitungan
juga dapat disimpulkan bahwa sub variabel bauran pemasaran memberikan
pengaruh yang berbeda-beda, baik itu pengaruh langsung maupun
pengaruh tidak langsung. Besarnya pengaruh- pengaruh tersebut adalah
sebagai berikut :
a. Sub faktor produk memberikan pengaruh langsung dan pengaruh tidak
langsung sebesar 17,8569%.
b. Sub faktor harga memberikan pengaruh langsung dan pengaruh tidak
langsung sebesar 8,3393%.
commit to user
110
perpustakaan.uns.ac.id 111
digilib.uns.ac.id
commit to user