id
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Memperoleh Derajat Sarjana Pertanian
Di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh :
SEPTI INDRIASTUTI MAJID
H 1107031
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSEMBAHAN
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan segala rahmat, hidayah, petunjuk serta berbagai kemudahan-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi dengan
judul “PENGARUH PEMANGKASAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN
HASIL BEBERAPA VARIETAS TOMAT (Lycopersicum esculentum
Mill.)”dengan baik dan lancar. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi
sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana Pertanian di Fakultas
Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis mendapatkan bantuan, bimbingan,
arahan, dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ir. H. Bambang Pujiasmanto, MS selaku Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Sebelas Maret Surakarta
2. Ir. Suharto Pr.,MP selaku Pembimbing Utama dan Pembimbing Akademik yang
telah memberikan saran, bimbingan dan arahannya selama pelaksanaan penelitian
sampai
3. Ir. Sri Nyoto., MS selaku Pembimbing Pendamping atas masukan, bimbingan dan
arahannya hingga akhir penyusunan skripsi ini
4. Ir. Panut Sahari, MP selaku dosen pembahas yang telah memberikan evaluasi dan
masukannya dalam penyusunan skripsi
5. Semua pihak yang telah membantu penulis selama penelitian sampai skripsi ini
selesai yang tidak dapat disebutkan satu per satu
Penulis selalu berusaha membuat karya ini dengan baik, saran dan masukan
selalu diharapkan untuk membuat karya ini lebih baik lagi. Penulis berharap semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan memberikan wawasan untuk
memajukan dunia pertanian pada umumnya.
Penulis
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................. ..... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ......................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. viii
RINGKASAN ................................................................................................ x
SUMMARY ................................................................................................... xi
I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 2
D. Hipotesis .............................................................................................. 3
II. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 4
A. Tanaman Tomat .................................................................................. 4
B. SyaratTumbuh Tanaman Tomat........................................................... 5
C. Pemangkasan ........................................................................................ 5
D. Varietas ................................................................................................ 7
III. METODE PENELITIAN ...................................................................... 8
A. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................... 8
B. Alat dan Bahan Penelitian ................................................................. 8
C. Tata Laksana Penelitian ..................................................................... 8
1. Rancangan Penelitian.................................................................. 8
2. Pelaksanaan Penelitian................................................................ 9
3. Variabel Pengamatan .................................................................. 12
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
RINGKASAN
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
SUMMARY
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan hortikultura merupakan salah satu aspek dari pembangunan
pertanian keseluruhannya. Permintaan komoditas hortikultura cenderung semakin
bertambah dengan adanya kenaikan jumlah penduduk, perbaikan daya beli
masyarakat dan sejalan dengan semakin baiknya kesadaran terhadap nilai gizi.
Oleh kerena itu diperlukan usaha peningkatan produksi sesuai standar permintaan.
Untuk menunjang pengembangan produksi tersebut diperlukan benih yang
bervarietas unggul, teknik budidaya yang benar. Usaha budidaya tanaman
merupakan suatu kegiatan vital dalam kelangsungan hidup manusia yang
menggunakan hasil tanaman sebagai bahan makanan utama dan untuk
mendapatkan hasil setinggi mungkin baik dari segi kuantitas maupun kualitas
(Sitompul dan Guritno, 1995).
Tanaman tomat merupakan salah satu jenis sayuran buah yang sangat
pontensial dibudidayakan di indonesia. Tergantung jenis atau varietasnya,
tanaman ini dapat ditanam secara luas dari mulai dataran rendah sampai dataran
tinggi. Tanaman tomat yang cocok dikembangkan didataran rendah adalah
varietas atau kultivar yang tahan suhu panas dan juga tahan terhadap penyakit
layu bakteri (Anonim, 2009).
Peningkatan produktifitas tomat yang diupayakan petani didalam usaha
taninya adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Adiyoga 2000).
Penggunaan varietas yang baru yang unggul merupakan salah satu cara
meningkatkan produktivitas dimana varietas tersebut cukup tinggi, kualitas baik,
tahan terhadap gangguan hama dan penyakit, sedangkan Sartono (1994)
menyatakan bahwa perlu di adakan penelitian untuk memperbaiki mutu buah
tomat, khususnya buah segar.
Suatu pembudidayaan tanaman tomat khususnya dalam pemangkasan
tanaman sering menemui dominansi pertumbuhan tunas apikal, yaitu hambatan
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. Perumusan Masalah
Melihat dari latar belakang yang ada, maka permasalahan yang akan
dipelajari dalam penelitian adalah:
1. Bagaimana pengaruh pemangkasan terhadap hasil tanaman tomat?
2. Varietas mana yang memberikan hasil terbaik pada tanaman tomat?
3. Adakah interaksi antara varietas dengan pemangkasan terhadap hasil tanaman
tomat?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk :
1. Mengetahui pengaruh pemangkasan terhadap hasil tanaman tomat
2. Mengetahui varietas manakah yang memberikan hasil terbaik pada tanaman
tomat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
D. Hipotesis
Diduga dengan pemangkasan setelah muncul tunas apikal diharapkan bisa
mempercepat pertumbuhan dan hasil beberapa varietas tomat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
A. Tanaman Tomat
Tanaman tomat berasal dari daerah Peru dan Ekuator, kemudian menyebar
keseluruh Amerika, terutama kewilayah yang beriklim tropik, sebagai gulma.
Penyebaran tanaman tomat dilakukan oleh burung yang makan buah tomat dan
kotorannya tersebar ke mana-mana. (Pracaya, 1998) Tomat merupakan salah satu
jenis sayuran yang dapat ditanam didataran medium sampai dataran tinggi. Sesuai
dengan kegunaannya, tomat dibutuhkan oleh banyak negara untuk pangan segar
atau industri. Kontribusi Indonesiauntuk memenuhi kebutuhan tomat negara lain
masih sangat sedikit (Pabinru, 1991).
Berdasarkan taksonomi tumbuh-tumbuhan (Rukmana, 1994) tanaman tomat
termasuk dalam:
Divisio : Spermatopyta
Sub divisio : Angiospermae
Klas : Dicotyledoneae
Sub Klas : Metachlamidae
Ordo : Solanaceae
Genus : Lycopersicum
Spesies : Lycopersicum esculentum Mill.
Tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) adalah tumbuhan setahun,
berbentuk perdu atau semak dan termasuk dalam golongan tanaman berbunga
(Angiospermae). Bentuk daunnya bercelah menyirip tanpa stippulae (daun
penumpu). Jumlah daunnya ganjil, antara 5-7 helai. Bentuk penampang melintang
batangnya segi empat sampai bulat, berwarna hijau dan mempunyai banyak
cabang. Akarnya akar tunggang dengan akar samping yang menjalar di seluruh
permukaan atas. Hampir semua bagian tanaman tomat berbulu halus bahkan ada
yang tajam, kecuali pada akar dan mahkotanya (Tugiyono, 1995).
commit to user
4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Bunga tanaman tomat tersusun dalam rangkaian bunga yang jumlah kuntum
bunganya beragam antara varietas, kuntum bunga tomat terdiri dari atas 5 daun
kelopak dan 5 helai mahkota, bakal buah, kepala putik, tangkai putik serta benang
sari. Sebagian besar bunga tomat menyerbuk sendiri, tetapi dapat juga dilakukan
persilangan. Buah tomat umumnya berbentuk bulat, bulat pipih dan oval dengan
ukuran panjang 4-7 cm, diameter 3-8 cm. Sruktur buah tomat berada di atas
tangkai buah, kulitnya tipis, halus dan bila sudah masak berwarna merah muda,
merah dan juga kuning (Rukmana, 1994).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
terhadap sinar matahari yang terik dan hujan lebat (Rukmana, 1994). Waktu
tanam yang baik untuk tanaman tomat adalah dua bulan sebelum musim hujan
berakhir, sehingga sewaktu musim kemarau atau menjelang musim kemarau di
harapkan tanaman tomat sudah berbuah ( Tugiyono, 1995).
C. Pemangkasan
Tanaman tomat memerlukan perhatian khusus dalam pemeliharaannya.
Pemeliharaan tanaman yang dilakukan kurang baik, maka kemungkinan
kegagalan panen akan besar, salah satu usaha pemeliharaan tanaman adalah
pemangkasan (Soetopo, 2002).
Pemangkasan tanaman adalah memotong pucuk tanaman, sehingga tanaman
tumbuh baik dan sehat dengan peredaran yang cukup serta mendapatkan sinar
matahari. Tujuannya adalah merangsang pertumbuhan cabang, meremajakan
cabang yang telah tua dan merangsang untuk cepat berbunga dan berbuah
(Arief, 2000). Dalam hubungannya dengan pemangkasan untuk merangsang
pertumbuhan cabang, didukung oleh adanya auksin pada dominansi apikal.
Berkaitan dengan auksin yang dibuat di pucuk batang tanaman yang distribusinya
secara basipetal, yaitu dari pucuk ke arah dasar. Pengangkutan yang menuju
kebawah akan mengakibatkan konsentrasi auksin di bagian bawah lebih besar
daripada konsentrasi auksin yang dipucuk batang. Konsentrasi auksin yang terlalu
besar ini dapat menghambat pertumbuhan tunas (Wilkins, 1999).
Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, antara lain
adalah Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) pada tanaman (plant regulator). Contoh zat
pengatur tumbuh itu antara lain adalah auksin. Auksin dibentuk di koleoptil atau
ujung batang dan akar yang berfungsi pada pemanjangan tunas apikal (tunas
pertama yang tumbuh cepat), akibat dari dominansi apikal, yaitu terhambatnya
pertumbuhan tunas lateral (tunas ketiak daun). Untuk itu pemangkasan tunas
apikal perlu dilakukan agar tunas lateral dapat tumbuh. Pertumbuhan tunas lateral
menimbulkan terbentuknya cabang batang yang cukup banyak pada ketiak batang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
D. Varietas
Varietas yang ditanam ada tiga yaitu, varietas Mawar, varietas Lentera, dan
varietas Rempai. Deskripsi dari Varietas Mawar yaitu umur panen sekitar 60 hst,
tinggi tanaman 50 cm- 90 cm, warna daunnya hijau, lebar daun 10 – 25 cm,
bentuk tomat bulat berlekuk, jumlah buah 20 buah/ kg, toleran terhadap penyakit
layu, cocok ditanam untuk dataran rendah, dan tipe pertumbuhan determinante.
Deskripsi dari Varietas Lentera yaitu, umur panen sekitar 60 hst, tinggi tanaman
50 -80 cm, warna daunnya hijau, lebar daun 10 – 25 cm, bentuk tomat bulat
lonjong, tahan layu bakteri (bacterial wilt), layu Verticillium dan Fusarium
race,di tanam di dataran rendah, dan tipe pertumbuhan determinane. Deskripsi
dari Varietas Rempai, yaitu umur panen sekitar 70 – 75 hst, ti nggi tanaman 50-80
cm,warna daun hijau, lebar daun 10 – 25 cm, bentuk tomat bulat seperti buah
cerry, toleran terhadap layu bakteri, di tanam di dataran rendah, dan tipe
pertumbuhan determinate (Anonim, 2011).
commit to user
7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Pelaksanaan Penelitian
a. Pembibitan Tanaman Tomat
1) Persemaian Bibit Tomat
Membuat semai bibi tomat, berupa tanah dan pupuk kandang
dengan perbandingan 2:1, dibiarkan selama 7 hari kemudian
dimasukkan ke dalam polybag, semai ukuran 8x10 cm. Benih ditanam
dalam polybag dan diberi naungan plastik. Setelah bibit cukup besar
dan tahan terhadap terik matahari maka naungan plastik dibuka, agar
bibit menyesuaikan diri dengan keadaan dilapang.
b. Persiapan Lahan
1) Pengolahan Tanah
Persiapan lahan diawali dengan pembajakan. Pengolahan lahan
ini dilakukan 3 minggu sebelum penanaman agar lapisan tanah yang
ada di atas berada di bawah dan sebaliknya. Selanjutnya lahan diairi
dengan cara di-leb/digenangi secara merata.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
2) Pembuatan Petakan
Membuat blok sebanyak 3 buah, dengan jarak antar blok 75 cm,
tiap blok dibuat 12 petak dengan ukuran masing-masing petak 200 cm
x 175 cm dan jarak antar petak 50 cm, sehingga keseluruhan petak ada
36 petak.
3) Pemupukan Dasar
Pemberian pupuk dasar berupa pupuk kandang sapi dengan dosis
20 ton per hektar setara dengan 70 gram per petak, ditaburkan di atas
bedengan kemudian ditutup dengan tanah. Diberikan 3 minggu
sebelum tanam.
c. Penanaman Tanaman Tomat
Penanaman merupakan proses pemindahan tanaman dari polybag ke
lahan. Hal yang harus dilakukan dalam penanaman antara lain:
1) Jarak tanam
Jarak tanam yang dipakai dalam penanaman tomat adalah jarak
antar tanaman yaitu 40 x 35 cm. Dalam satu petak ada 25 tanaman,
sehingga jumlah keseluruhan petak ada 36 petak dan keseluruhan
tanaman ada 900 tanaman.
2) Cara penanaman
Bibit tomat siap ditanam di areal penanaman setelah berdaun 4-5
helai. Sebelum ditanam bibit dan lubang tanam disiram air terlebih
dahulu hingga basah. Bibit ditanam dengan cara membenamkannya
bersama media ke lubang tanam, kemudian menimbunnya dengan
tanah dan memadatkan tanah di sekitar batang. Jarak tanam yang
digunakan adalah 40 cm x 35 cm. Jumlah lubang tanam dalam satu
petak adalah 25.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11
12
3. Variabel Pengamatan
a. Jumlah Cabang
Jumlah cabang primer, sekunder, tersier dan kuwarter dihitung setelah
panen.
b. Saat Berbunga (hst)
Pengamatan saat berbunga dilakukan apabila dari setiap perlakuan
menunjukkan sudah berbunga 70%.
c. Jumlah Bunga
Jumlah bunga dihitung ketika mulai muncul bunga sampai tanaman sudah
tidak berproduktif lagi.
d. Jumlah Buah / tanaman
Buah dihitung pertanaman pada tanaman sampel pada saat panen, lalu
dijumlahkan secara keseluruhan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13
4. Analisis Data
Data hasil pengamatan dianalisis dengan analisis ragam berdasarkan uji
F pada taraf 5% dan 1%, Apabila terdapat pengaruh yang berbeda nyata maka
dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan (DMRT) dengan taraf 5%.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
A. Jumlah Cabang
Cabang primer merupakan cabang yang tumbuh dari batang pokok, dimana
tempat munculnya cabang sekunder. Cabang sekunder adalah cabang yang
tumbuh dari ketiak daun pada cabang primer, Cabang tersier adalah anak cabang
yang muncul pada cabang sekunder, Cabang kuwarter adalah anak cabang tersier,
merupakan cabang terakhir yang tidak dapat menghasilkan cabang lagi,atau
cabang terakhir.
commit to user
14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17
hal ini disebabkan suatu faktor dominansi, yaitu zat penghambat di daun muda
(Salisbury et al.,1995)
B. Saat Berbunga
Pembungaan merupakan masa transisi tanaman dari fase vegetatif menuju
fase generatif, yaitu dengan terbentuknya kuncup-kuncup bunga. Pada umumnya
proses fisiologi dan morfologi yang mengarah pada pembungaan dan pembuahan
merupakan respon terhadap fotoperiode (panjang hari) dan temperatur
(Gardner et al., 1991).
Umur berbunga merupakan parameter yang dapat digunakan untuk
menunjukkan adanya peralihan fase pertumbuhan tanaman dari fase vegetatif ke
fase generatif. Peralihan fase vegetatif ke fase generatif dipengaruhi oleh salah
satu faktor yaitu faktor lingkungan. Faktor lingkungan sangat mempengaruhi
pembungaan. Berdasarkan teori pembungaan, pengaturan pembungaan mungkin
dilakukan. Ada dua teori pembungaan, teori pertama menyatakan bahwa inisiasi
pembungaan pada tanaman tidak akan terjadi kecuali ada rangsangan, sedangkan
teori kedua menyatakan bahwa tanaman selalu berpotensi untuk inisiasi bunga,
tetapi terkadang tertekan oleh kondisi yang tidak sesuai (Syahbudin, 2009).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
C. Jumlah Bunga
Bunga merupakan indikator bahwa tanaman telah masuk pada fase
reproduktif. Untuk pembentukan bunga tanaman membutuhkan asimilat yang
lebih banyak daripada fase vegetatif, karena bunga merupakan organ penarik
asimilat yang kuat. Jumlah bunga dihitung pada bunga yang muncul pada setiap
tanaman saat pegamatan.
Bunga merupakan salah satu organ generatif tanaman, fase generatif
meliputi pembentukan kuncup bunga, pembentukan buah dan biji. Menurut
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19
Darjanto dan Satifah (1990) apabila tanaman itu telah mencapai tingkat dewasa
dan telah mempunyai persediaan zat cadangan cukup banyak, maka tanaman
dapat mengalami perubahan kualitatif menuju arah pembungaan. Dalam fase
pertama tanaman akan membentuk primordia bunga yaitu bakal bunga yang akan
tumbuh menjadi kuncup bunga. Tanpa pembentukan primordia terlebih dahulu
tidak akan terjadi kuncup bunga. Dengan terbentuknya primordia bunga maka
tanaman mulai mengalami peralihan pertumbuhan dari fase vegetatif ke fase
generatif.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20
21
tingkat persaingan buah yang terletak dalam satu pohon untuk mendapatkan
fotosintat tersebut. Pada tanaman jumlah buah yang terbatas, tingkat persaingan
buah dalam mendapatkan fotosintat menjadi makin kecil sehingga suplai
fotosintat dari organ “source” daun mencukupi kebutuhan semua buah yang pada
akhirnya dapat memperkecil tingkat keguguran buah.
Menurut Fadillah (2007) tidak semua buah yang terbentuk tumbuh terus
hingga menjadi buah masak. Dalam pertumbuhan menjadi buah diperlukan nutrisi
mineral yang cukup banyak untuk terjadi mobilisasi dan transport dari bagian
vegetatif ketempat perkembangan buah. Menurut Sutedjo (1995) untuk
mendorong pembentukan buah, diperlukan dalam jumlah yang cukup. Selain itu
juga berhubungan dengan jumlah karbohidrat yang diperoleh hasil fotosintesis.
Tanaman yang memiliki kandungan karbohidrat tinggi cenderung akan
menghasilkan jumlah buah yang lebih banyak.
Tabel 8. Pengaruh pemangkasan dan macam varietas terhadap berat buah per
tanaman
Pemangkasan
Varietas Purata
0 2 3 4
Mawar 84,43 80,61 46,67 60,01 67,93 a
Lentera 98,61 60,20 82,51 34,52 68,96 a
Rempai 83,53 50,87 61,36 74,20 67,49 a
Purata 88,86 a 63,89 a 63,51 a 56,24 a
Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom maupun baris yang
sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uji DMRT 5%
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23
Tabel 9. Pengaruh pemangkasan dan macam varietas terhadap persentase fruit set
Pemangkasan
Varietas Purata
0 2 3 4
Mawar 0,73 0,82 0,88 0,45 0,72 a
Lentera 0,78 0,56 0,63 0,63 0,65 a
Rempai 0,47 0,70 0,69 0,82 0,67 a
Purata 0,66 a 0,69 a 0,73 a 0,63 a
Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom maupun baris yang
sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uji DMRT 5%
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24
nyata dan tidak ada interaksi antara kedua perlakuan. Sesuai pendapat Yuliani
(2007) Varietas Mawar merupakan varietas paling tahan terhadap perubahan
cuaca sehingga peralihan dari vegetatif ke generatif pun berjalan sebagaimana
mestinya, ditambah Gadner et al., (1991) bahwa investasi hasil asimilasi dalam
pertumbuhan vegetatif menentukan produktifitas pada tingkat perkembangan
berikutnya.
Menurut Fadillah (2007), tidak semua buah yang terbentuk dapat tumbuh
terus hingga menjadi buah masak. Dalam pertumbuhan menjadi buah diperlukan
nutrisi mineral yang cukup banyak untuk terjadinya mobilisasi dan transport dari
bagian vegetatif ke tempat perkembangan buah dan biji. Banyaknya bunga yang
terbentuk tiap tanaman menyebabkan terjadinya persaingan dalam mendapatkan
hasil fotosintesis untuk pertumbuhan menjadi buah, sehingga semakin sedikit
hasil fotosintesis yang diserap mengakibatkan banyak bunga yang tidak dapat
berkembang menjadi buah, karena pada saat pembentukan bunga menjadi buah
tanaman membutuhkan unsur hara lebih banyak dibandingkan saat pembentukan
buah, pada umumnya semakin banyak bunga terbentuk semakin banyak pula
jumlah yang akan mengalami penyerbukan dan pembuahan
(Darjanto dan Satifah, 1990).
G. Diameter buah
Pertumbuhan buah dapat diukur dengan peningkatan ukuran diameter
panjang buah berat basah atau kering. Bentuk buah mengalami perubahan selama
pertumbuhan (Ashari, 2002). Ukuran buah yang dihasilkan suatu tanaman
dipengaruhi oleh jenis varietas dan lingkungan yang mendukung dalam
pertumbuhan tanaman. Besar kecil buah dapat diukur dengan diameter buah.
Untuk mendapatkan hasil yang baik maka diperlukan unsur hara yang cukup
untuk pertumbuhan tanaman.
Secara genotipik dan fenotipik, semakin lebar mahkota semakin tinggi
mahkota maka semakin besar diameter buah, karena mahkota memiliki khlorofil
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
Tabel 10. Pengaruh pemangkasan dan macam varietas terhadap diameter buah
Pemangkasan
Varietas Purata
0 2 3 4
Mawar 3,13 2,75 2,91 2,59 2,84 b
Lentera 3,37 3,49 3,35 2,86 3,27 c
Rempai 1,80 1,82 1,88 1,85 1,84 a
Purata 2,76 a 2,69 a 2,71 a 2,43 a
Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom maupun baris yang
sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uji DMRT 5%
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
Tabel 11. Pengaruh pemangkasan dan macam varietas terhadap berat segar
brangkasan
Pemangkasan
Varietas Purata
0 2 3 4
Mawar 3,44 2,43 2,77 2,78 2,85 a
Lentera 1,43 2,34 1,98 1,08 1,71 a
Rempai 1,82 1,54 3,00 2,02 2,10 a
Purata 2,23 a 2,03 a 2,58 a 1,96a
Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom maupun baris yang
sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uji DMRT 5%
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
diserap akan digunakan untuk proses metabolisme yaitu fotosintesis dan respirasi,
dimana daun berperan penting dalam proses fotosintesis yang menghasilkan
fotosintat. Fotosintat tersebut digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan
tanaman seperti jumlah cabang, jumlah bunga baru sehingga berat segar makin
meningkat.
Tabel 12. Pengaruh pemangkasan dan macam varietas terhadap berat kering
brangkasan
Pemangkasan
Varietas Purata
0 2 3 4
Mawar 59,91 82,84 78,10 75,41 74,07 a
Lentera 47,80 65,44 33,61 31,55 44,60 a
Rempai 53,84 49,73 72,82 65,83 60,55 a
Purata 53,85 a 66,00 a 61,51 a 57,59 a
Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom maupun baris yang
sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uji DMRT 5%
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
1. Perlakuan pemangkasan tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap
semua variabel pengamatan.
2. Perlakuan macam varietas memberikan pengaruh sangat nyata pada variabel
jumlah cabang sekunder yaitu sebesar 7,655, jumlah cabang tersier yaitu
sebesar 8,164, saat berbunga yaitu sebesar 6,916, jumlah buah per tanaman
yaitu sebesar 12,312, dan diameter buah yaitu sebesar 48,619, dan
berpengaruh nyata pada jumlah bunga yaitu sebesar 4,488.
3. Varietas Rempai memberikan hasil nilai purata yang baik, jika dibandingkan
dengan varietas lain.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
mengenai pemangkasan dan sebaiknya menanam tomat varietas rempai,
karena dapat memberikan hasil terbaik jika dibandingkan varietas lentera dan
mawar.
commit to user
29