id
SKRIPSI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
guna memperoleh derajat Sarjana Pertanian
di Fakultas Pertanian
Universitas Sebelas Maret
Oleh :
HENRY WAHYU TRILAKSONO
H0404045
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
HALAMAN PENGESAHAN
Ir. Marcelinus Molo, MS, Phd D. Padmaningrum, SP. MSi Dr. Ir. Suwarto, MSi
NIP. 19490320 197611 1 001 NIP. 19720915 199702 2 001 NIP. 19561119 198303 1 002
Surakarta,
Mengetahui
Universitas Sebelas Maret
Fakultas Pertanian
Dekan
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
KATA PENGANTAR
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
Penulis
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................v
DAFTAR TABEL...........................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................x
RINGKASAN..................................................................................................xi
SUMMARY.....................................................................................................xii
I. PENDAHULUAN.............................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................1
B. Perumusan Masalah......................................................................3
C. Tujuan Penelitian..........................................................................4
D. Manfaat Penelitian........................................................................5
II. LANDASAN TEORI.........................................................................6
A. Tinjauan Pustaka...........................................................................6
B. Kerangka Berpikir.........................................................................20
C. Hipotesis........................................................................................21
D. Definisi Operasional.....................................................................21
E. Pengukuran Variabel.....................................................................25
III. METODE PENELITIAN.................................................................28
A. Metode Dasar Penelitian...............................................................28
B. Metode Penentuan Lokasi.............................................................28
C. Populasi dan Teknik Sampling......................................................29
D. Jenis dan Sumber Data..................................................................30
E. Teknik Pengumpulan Data............................................................30
F. Metode Analisis Data....................................................................30
IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN................................32
A. Keadaan Alam...............................................................................32
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
B. Keadaan Penduduk........................................................................33
C. Keadaan Pertanian.........................................................................38
D. Keadaan Sarana Perekonomian........................................................39
V. HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................40
A. Karakteristik Responden...................................................................40
B. Dampak Pembangunan Jalan Tol Terhadap Responden Dilihat Pada
Aspek Ekonomi, Sosial dan Psikologis.........................................55
C. Analisis Perbedaan Dampak Sosial, Ekonomi dan
Psikologis Pembangunan Jalan Tol Terhadap Petani dan Bukan
Petani.............................................................................................68
VI. KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................74
A. Kesimpulan...................................................................................74
B. Saran..............................................................................................76
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................77
LAMPIRAN..............................................................................................79
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
DAFTAR TABEL
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
DAFTAR GAMBAR
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
DAFTAR LAMPIRAN
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
RINGKASAN
SUMMARY
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
1
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Menurut Sumarwoto (2001), hakikat pembangunan ialah mengubah
keseimbangan yang ada menjadi keseimbangan baru, yang dianggap lebih
baik untuk kehidupan manusia. Pembangunan diperlukan namun
pembangunan itu haruslah tidak merusak lingkungan yang terdiri dari berbagai
ekosistem seperti biotik dan abiotik. Biotik (makhluk hidup) dan abiotik (tak
hidup) menjadi bagian yang saling melengkapi di dalam ekosistem. Manusia
merupakan bagian dari lingkungan sehingga manusia akan terpengaruh oleh
pembangunan.
Pembangunan tidak hanya cukup memperhatikan keseimbangan baru
dalam suatu lingkungan. Namun perlu adanya konsep pembangunan jangka
panjang yang berwawasan lingkungan. Menurut Sumarwoto (2001) yang
dimaksud pembangunan berwawasan lingkungan yaitu pembangunan yang
berorientasi jangka panjang yang memperhatikan permasalahan lingkungan
dan ekologi manusia.
Dalam studi ini pembangunan itu adalah pembangunan jalan tol yang
akan merubah kondisi normal di masyarakat. Selama ini fungsi dari jalan tol
sebagai sarana untuk mempermudah pemindahan barang dan orang. Di
samping itu, jalan tol juga menjadikan transportasi lalu lintas lancar tanpa
adanya hambatan. Kota-kota besar di Indonesia yang membangun jalan tol
sebagai jalan alternatif memberikan kelancaran dalam transportasi di darat.
Jalan tol menjadi sesuatu yang dibutuhkan pada saat jalan konvensional
tidak mampu menampung arus lalu lintas barang dan orang.
Pembangunan jalan tol di suatu kota tidak terlepas dari aspek fisik dan
non fisik. Aspek fisik biasanya berkaitan dengan lingkungan dan aspek non-
fisik berupa sosial masyarakat. Oleh karena itu, dengan adanya faktor-faktor
yang mempengaruhi pembangunan diperlukan adanya keseimbangan dalam
pembangunan demi terwujudnya pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan.
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3
2. Rumusan Masalah
Pembangunan jalan tol Solo-Ngawi yang melintasi Desa Denggungan,
Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali akan membebaskan lahan
pertanian milik warga. Desa Denggungan merupakan titik nol (0) atau
pertemuan antara jalan tol Solo-Semarang, Solo-Yogya dan Solo-Ngawi.
Luas lahan sebesar 148 bidang/petak sawah dan pekarangan di Desa
Denggungan akan terkena pembebasan. Dengan demikian, diperkirakan
produksi rata-rata pertanian akan mengalami perubahan dari sebelumnya,
diperkirakan akan terjadi penurunan produksi pangan/padi sebesar 1,740
ton/tahun. Penurunan produksi pangan tersebut akan menjadi ancaman bagi
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
5
4. Manfaat penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi peneliti, dapat mengetahui kajian mengenai analisis dampak sosial
ekonomi dan psikologis pembangunan jalan tol terhadap masyarakat desa.
2. Sebagai persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana Pertanian di
Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Membantu pemrakarsa dan pemerintah dalam proses pengambilan
keputusan mengenai dampak sosial ekonomi pembangunan jalan tol.
4. Memberikan rekomendasi terhadap instansi-instansi terkait mengenai
penyelesaian dari dampak sosial ekonomi dalam pembangunan jalan tol.
5. Bagi peneliti lain, sebagai referensi penelitian mengenai dampak sosial
ekonomi dan psikologis pembangunan jalan tol Solo-Ngawi pada pasca
konstruksi.
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
6
A. Tinjauan Pustaka
1. Jalan tol
Dalam peraturan pemerintah Republik Indonesia No 15 tahun 2005
tentang jalan tol pada pasal 1 ayat (2) jalan tol adalah jalan umum yang
merupakan bagian sistem jaringan jalan dan sebagai jalan nasional yang
penggunanya diwajibkan membayar tol. Pada pasal 4 ayat (1) jalan tol
merupakan lintas alternatif dari ruas jalan umum yang ada, pasal 4 ayat
(2) Jalan tol dapat tidak merupakan lintas alternatif apabila pada kawasan
yang bersangkutan belum ada jalan umum dan diperlukan untuk
mengembangkan suatu kawasan tertentu. Dalam pasal 5 ayat (1) jalan tol
mempunyai tingkat pelayanan keamanan dan kenyamanan yang lebih
tinggi dari jalan umum yang ada dan dapat melayani arus lalu lintas jarak
jauh dengan mobilitas tinggi. Sementara itu, pada pasal 5 ayat (2) jalan
tol yang digunakan untuk lalu lintas antarkota didesain berdasarkan
kecepatan rencana paling rendah 80 kilometer per jam dan untuk jalan tol
di wilayah perkotaan didesain dengan kecepatan rencana paling rendah
60 kilometer per jam.
Jalan bebas hambatan (jalan tol) memiliki dampak positif berupa
keseimbangan waktu perjalanan sehingga waktu perjalanan menjadi
lebih cepat. Namun, terdapat kritik mengenai jalan tol, adanya sumber
polusi yang berasal dari kendaraan yang melintas, adanya perubahan
kohesi (keterikatan) warga masyarakat akibat wilayahnya terpisah. Di
samping itu timbulnya kebisingan jalan tol dikarenakan semakin
tingginya kecepatan kendaraan. Terkait tentang masalah kualitas udara,
jalan tol memberikan kontribusi emisi lebih sedikit daripada jumlah
volume kendaraan yang sama di jalan biasa. Hal ini disebabkan karena
kecepatan kendaraan yang konstan menciptakan sebuah pengurangan
emisi dibandingkan dengan arus kendaraan yang berjalan kemudian
berhenti (http://en.wikipedia.org/wiki/wikipedia:hak cipta).
commit to user
6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7
2. Pembebasan tanah
Menurut Schenk dalam Parlindungan (1990), orang yang berhak
mendapatkan ganti rugi atas tanah atau benda, dan hak bagi orang-orang
yang menempati atau menggarap tanah yang bersangkutan perlu di
perhatikan, baik berupa tempat tinggal yang lain ataupun tanah garapan
lain ataupun mendapat fasilitas ditransmigrasikan. Adapun ganti rugi itu
meliputi berikut ini:
a. Setiap kerugian sebagai akibat langsung dari pencabutan hak harus
diganti sepenuhnya.
b. Kerugian disebabkan karena sisa yang tidak dicabut haknya menjadi
berkurang.
c. Kerugian karena tidak dapat mempergunakan benda tersebut,
ataupun karena kehilangan penghasilan.
d. Kerugian karena harus mencari tempat usaha lain sebagai
penggantian.
Perhatian ini lebih penting ditujukan kepada orang yang haknya
dicabut dan diupayakan haknya itu tidak menjadi lebih miskin setelah
dicabut haknya, minimal dia (petani) mendapatkan penggantian yang
wajar (Parlindungan, 1990).
Dalam peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2005 pada pasal 1 ayat (3) pengadaan tanah adalah setiap kegiatan untuk
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9
Harga umum
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1
setempat adalah harga dasar yang ditetapkan secara berkala oleh suatu
panitia sebagai dimaksud dalam peraturan menteri dalam negeri bagi
suatu daerah menurut jenis penggunaannya.
3. Pembangunan Berkelanjutan
Menurut Soemarwoto (2001) lingkungan sosial budaya pun
merupakan komponen penting yang ikut menentukan pembangunan
berkelanjutan, salah satunya ialah kesenjangan. Tergusurnya pemukiman
rakyat kecil oleh pembangunan dan hilangnya hak adat dan hak
mengolah atas tanah mereka, sedang mereka tidak dapat menikmati hasil
pembangunan. Salah satu sebab terjadinya kesenjangan yang makin lebar
dan kecemburuan sosial yang makin meningkat dalam proses
pembangunan. Kesenjangan yang meningkat antara kelompok
masyarakat yang satu dengan lainnya akan meningkatkan kecemburuan
dan keresahan sosial sehingga gejolak sosial dengan mudah dapat
tersulut, bahkan dapat meledak. Untuk mencapai pembangunan
berkelanjutan, pembangunan itu haruslah berwawasan lingkungan.
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah syarat yang harus
dipenuhi agar pembangunan dapat berkelanjutan. Dan analisis mengenai
dampak lingkungan merupakan salah satu alat dalam upaya dapat
dilakukannya pembangunan berwawasan lingkungan tersebut.
Menurut Salim (1979) hakekat pembangunan juga bertujuan untuk
menimbulkan keragaman dan diversifikasi dalam kegiatan ekonomi
masyarakat seperti pembangunan sektor pertanian, industri, pertambangan,
jasa dan lain-lain. Semakin beragam sektor kegiatan ekonomi, semakin
besar kemampuan ekonomi negara itu untuk tumbuh cepat dan stabil.
Keperluan pembangunan untuk meragamkan berbagai kegiatan berjalan
seiring dengan keperluan untuk meragamkan sistem lingkungan. Ini
mungkin apabila dalam proses pembangunan sudah diperhitungkan segi
lingkungan hidup dan diusahakan keserasian antara pengembangan
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1
lingkungan. Dampak sosial jauh lebih luas daripada isu-isu terbatas yang
sering
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1
lingkup aspek sosial AMDAL paling tidak mencakup aspek demografi,
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1
besar yang
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1
perubahan
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
atas dunia ini sudah pasti dan terbatas jumlahnya. 2. Kurang punya
kemampuan untuk bekerjasama dengan sebuah organisasi yang besar,
dengan pembagian kerja yang kompleks, karena hidup terlalu terpusat
pada kehidupan individual dan keluarga sendiri. 3. Kurang bersahabat,
kurang tunduk dan kurang menghargai penguasa/pejabat pemerintah,
karena pengalaman hidup mereka selalu diperlakukan tidak adil dan
dijadikan obyek pemerasan. 4. Kurang inovatif dan kurang kreatif.
Mereka cenderung hidup rutin sebagaimana pola kehidupan yang telah
mereka warisi dari nenek moyang. Menyimpang dari pola yang sudah
lazim dianggap perbuatan yang berisiko tinggi, bisa menggangu
keselamatan hidup keluarga. 5. Kurang mampu mengantisipasi dan
merencanakan masa depan. Nasib dan takdir berada ditangan alam dan
tuhan. Tiada siapa pun manusia yang mampu mengubah takdir yang
sudah diguratkan tuhan baginya. Pasrah saja kepada nasib dan tuhan. 6.
Kurang dapat menahan diri dalam memenuhi nafsu, khususnya nafsu
konsumtif, sehingga ketika mereka kebetulan memperoleh penghasilan
yang agak besar, misalnya panen, atau kalau kebetulan dapat kredit dari
bank, uangnya segera dibelikan untuk keperluan-keperluan konsumtif
yang selama ini diidam- idamkan, seperti membeli sepeda motor,
memperbaiki rumah, membeli baju baru dan sebagainya.
Dalam arti umum, rumah adalah bangunan buatan manusia yang
dijadikan tempat tinggal selama jangka waktu tertentu. Rumah berbentuk
ruangan yang dibatasi dinding dan atap, biasanya memiliki jalan masuk
berupa pintu, bisa berjendela ataupun tidak. Lantainya bisa berupa tanah,
ubin, babut, keramik, atau bahan lainnya. Rumah modern biasanya
lengkap memiliki unsur-unsur ini, dan ruangan di dalamnya terbagi-bagi
menjadi beberapa kamar yang berfungsi spesifik, seperti kamar tidur,
kamar mandi atau WC (mandi cuci kakus), ruang makan, ruang keluarga,
ruang tamu, garasi, gudang, teras, dan pekarangan
(Http://Id.Wikipedia.Org/Wiki, 2009).
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
6. Masyarakat Desa
Sebagai sumber ekonomi terpenting bagi masyarakat desa
khususnya petani, luas lahan dan kondisi sawah sebagai lahan pertanian
sangat menentukan produksi dan pendapatan rumah tangga petani. Petani
yang menguasai lahan sawah yang luas akan memperoleh hasil produksi
yang besar dan begitu pula sebaliknya. Dalam hal ini luas sempitnya
lahan sawah yang dikuasai petani akan sangat menentukan besar
kecilnya pendapatan yang diperoleh (Mardikanto, 1993).
Menurut Soetrisno (1998) apabila kita berbicara perihal fungsi sektor
pertanian dalam pembangunan nasional Indonesia dan kemampuan
tersebut untuk bersaing pada abad yang akan datang, maka kondisi sosial
budaya dari petani merupakan masalah utama. Berdasarkan data statistik
yang ada, sekitar 75% penduduk Indonesia pada saat ini tinggal di
wilayah pedesaan. Dari jumlah tersebut lebih dari 54% menggantungkan
hidup mereka dari sektor pertanian dengan tingkat pendapatan yang
relatif rendah, apabila dibandingkan dengan mereka yang tinggal di
daerah perkotaan.
Menurut Bintaro (1989), desa adalah suatu hasil perpaduan antara
kegiatan kelompok manusia dengan lingkungannya. Hasil dari perpaduan
itu ialah suatu wujud atau kenampakan di muka bumi yang ditimbulkan
oleh unsur-unsur fisiografi, sosial, politik dan kultur yang saling
berinteraksi antar unsur tersebut dan juga dalam hubungannya dengan
daerah-daerah lain. Unsur-unsur desa adalah : 1. daerah : dalam arti
tanah- tanah yang produktif dan yang tidak, beserta penggunaannya,
termasuk juga unsur lokasi, luas, batas yang merupakan lingkungan
geografis setempat, 2. Penduduk: hal yang meliputi jumlah, pertambahan
kepadatan, persebaran dan mata pencaharian penduduk setempat, 3. Tata
kehidupan : pola pergaulan dan ikatan-ikatan pergaulan warga desa
menyangkut seluk beluk kehidupan masyarakat desa (rural society),
Orang petani di Indonesia bekerja untuk hidup, kadang-kadang
kalau mungkin untuk mencapai kedudukan. Ia hanya mempunyai
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
perhatian
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
yang memiliki mengelola sendiri (dengan tenaga keluarga dan atau tanpa
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
7. Penelitian Terdahulu
Dalam hasil penelitian Ian Budiatmoko (2006) yang berjudul
Dampak Pembangunan Waduk Kedung Ombo Terhadap Kondisi Sosial
Ekonomi Masyarakat Desa Ngargotirto, Sumber Lawang Sragen 1982-
2004 memaparkan bahwa terjadi perubahan-perubahan sosial dalam
masyarakat berupa dampak ekonomi setelah adanya pembangunan
waduk kedung ombo terhadap masyarakat diantara seperti perubahan
mata pencaharian masyarakat. Mata pencaharian masyarakat yang
sebagian besar sebagai petani beralih menjadi nelayan (mencari ikan),
usaha budidaya ikan (karamba), karyawan karamba, pedagang ikan,
usaha perahu motor, pedagang makanan keliling menggunakan perahu,
usaha warung makan, dan memanfaatkan surutnya air waduk untuk
pertanian (sawah pasang surut), usaha tempat parkir. Peralihan pekerjaan
masyarakat mampu memberikan kontribusi dalam pendapatan keluarga.
Dalam kondisi sosial masyarakat mengalami perubahan seperti
munculnya kelompok–kelompok sosial. Kelompok yang bermunculan
setalah dibangunnya waduk kedung ombo diantaranya yaitu, kelompok
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
tani lahan,
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
B. Kerangka Berpikir
Pembangunan jalan tol merupakan salah satu sarana publik yang akan
mempermudah pengendara/pengguna jalan dalam mencapai waktu tempuh
ke suatu daerah menjadi lebih cepat. Jalan tol adalah jalan bebas hambatan
sehingga pengguna jalan tersebut dapat lebih nyaman dan tidak terbentur
oleh hambatan. Namun, di lain pihak pembangunan jalan tol akan
membebaskan lahan-lahan pertanian milik warga. Besarnya badan jalan tol
akan berpengaruh pada luas lahan yang akan terkena pembebasan. Dalam
hal ini, pembangunan jalan tol akan berdampak pada kondisi sosial
ekonomi masyarakat.
Masyarakat yang lahan pertaniannya terkena pembebasan jalan tol,
terutama petani akan memiliki dampak pada perubahan kondisi sosial
ekonominya. Beberapa dampak sosial ekonomi antara lain: keresahan
masyarakat akibat ketidakpastian rencana proyek dan terkena dampak,
ketidakpuasan masyarakat atas nilai dan proses ganti rugi, kecemburuan
sosial masyarakat akibat tidak dilibatkan sebagai tenaga kerja dalam proyek,
gangguan lingkungan selama konstruksi (bising, polusi, debu, banjir),
terganggunya akses mobilitas masyarakat ke wilayah seberang dan kondisi
pertumbuhan ekonomi saat jalan tol dioperasikan (Anonim, 2007).
Menurut Carley dan Bustelo dalam Hadi (1995), ruang lingkup aspek
sosial dari analisis dampak lingkungan (AMDAL) paling tidak mencakup
aspek demografi, sosial ekonomi, institusi dan psikologis dan sosial budaya.
Dampak demografi meliputi angkatan kerja dan perubahan struktur
penduduk, kesempatan kerja, pemindahan dan relokasi penduduk. Dampak
sosial ekonomi terdiri dari perubahan pendapatan, kesempatan berusaha,
pola tenaga kerja. Dampak institusi meliputi naiknya permintaan akan
fasilitas seperti perumahan, sekolah, sarana rekreasi, Dampak psikologis
dan sosial
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
Tahap Prakonstruksi
EKONOMI EKONOMI
Pendapatan Pendapatan
Jenis Pekerjaan Jenis Pekerjaan
SOSIAL SOSIAL
Kondisi Normal Pembebasan Lahan
1. Tempat tinggal/rumah 1. Tempat tinggal/rumah
PSIKOLOGIS PSIKOLOGIS
Kecemasan Kecemasan
Perasaan tidak nyaman (resah) Perasaan tidak nyaman (resah)
Stres Stres
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
C. Hipotesis
Diduga ada perbedaan dampak ekonomi, sosial dan psikologis yang
signifikan antara petani dan bukan petani di Desa Denggungan akibat dari
pembangunan jalan tol Solo-Ngawi.
1. Definisi Operasional
Beberapa aspek yang diteliti dalam penelitian ini adalah aspek
ekonomi, aspek sosial dan psikologis masyarakat Desa Denggungan.
a. Karakteristik responden Desa Denggungan meliputi:
1) Usia merupakan lama hidup responden sampai saat penelitian
dilakukan, yang dinyatakan dalam tahun. Usia ini dikelompokkan
menjadi 2 kriteria yaitu:
(1) 15 – 59 tahun
(2) > 60 tahun
2) Pendidikan formal merupakan jenjang pendidikan yang telah
ditamatkan responden di sekolah atau lembaga pendidikan formal.
Pendidikan diukur dengan skala ordinal yaitu:
(1) Tidak sekolah
(2) SD
(3) SMP
(4) SMA/SMK
(5) Perguruan tinggi
3) Jumlah anggota keluarga adalah keseluruhan anggota keluarga
responden yang tinggal bersama dalam satu atap (tempat tinggal)
dan memiliki hubungan darah satu sama lain yang. Jumlah
anggota keluarga diukur dalam skala ordinal yaitu:
(1) < 2 orang
(2) 2-5 orang
(3) > 5 orang
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3
2. Pengukuran Variabel
a. Aspek Ekonomi
No Variabel Indikator Kriteria Skor
1. Pendapatan Tinggi > Rp 2.500.000 3
Sedang Rp 500.000 – Rp 2
2.500.000 1
Rendah < Rp 500.000
2. Kekayaan Jenis ternak ≥ 2 ekor 3
1. Harta bergerak a. Sapi 1 ekor 2
Tidak punya sapi 1
b. Kambing ≥ 2 ekor 3
1 ekor 2
Tidak punya kambing 1
c. Unggas ≥ 5 ekor 3
1 – 4 ekor 2
Tidak punya 1
2.Harta tidak
bergerak a. Bahan bangunan
- Dinding Beton 3
Kayu 2
Bambu 1
- Atap Asbes 3
Genteng 2
Jerami kering 1
b. Alat transportasi
- Mobil Punya mobil ≥ 2 3
Punya mobil 1 2
Tidak punya mobil 1
c. Alat pertanian
- Traktor Punya traktor ≥ 2 3
Punya traktor 1 2
Tidak punya traktor 1
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Punya semprotan 1
32
Tidak punya semprotan 1
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3
d. Barang elektronik
- Mesin cuci Punya mesin cuci ≥ 2 3
Punya mesin cuci 1 2
Tidak punya mesin cuci 1
b. Aspek sosial
No Variabel Indikator Kriteria Skor
1. Interaksi sosial/
Kekerabatan Sering Sering ( >2 kali dalam 3
Jarang sehari)
Tidak pernah Jarang( 1-2 kali dalam 2
sehari)
Tidak pernah 1
2. Pindah tempat Terkena jalan tol Pindah ke kota 3
tinggal/rumah Pindah ke desa lain 2
Tidakpindah/tidak 1
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3
tah u/bingung
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
27
c. Aspek Psikologis
No Variabel Indikator Kriteria Skor
2. Perasaan tidak
nyaman (resah) - Gant rugi pembebasan Lebih dari nilai jual objek 3
lahan pajak (NJOP) harga pasar
Sesuai dengan nilai jual 2
objek pajak (NJOP)
Tidak sesuai dengan nilai 1
jual objek pajak
(NJOP)/harga jual rendah
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
B. Penentuan Lokasi
Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive sampling).
Menurut Singarimbun dan Effendi (1995), cara pengambilan sampel dengan
memilih daerah penelitian berdasarkan ciri-ciri atau alasan yang dipandang
mempunyai hubungan dengan permasalahan yang diteliti. Penelitian ini
memilih lokasi di Desa Denggungan Kecamatan Banyudono Kabupaten
Boyolali. Desa Denggungan dipilih sebagai lokasi penelitian karena desa ini
merupakan desa yang akan menjadi titik temu (titik nol) 3 ruas jalan tol
(Solo-Semarang, Solo- Ngawi, dan Solo-Jogja). Di desa ini ada 148
bidang/petak sawah dan pekarangan terkena pembebasan proyek jalan tol
Solo-Ngawi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
Dimana ;
ni : Jumlah sampel dari masing- masing responden
nk : Jumlah responden
N : Jumlah seluruh (total) responden yang akan dijadikan sampel
n : Jumlah sampel yang diambil
Non Petani 71 33
Total 107 50
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
31
Kriteria uji:
1) Apabila Chi Square hitung > Chi Square tabel maka Ho ditolak berarti
ada perbedaan dampak sosial ekonomi yang signifikan antara petani dan
bukan petani di Desa Denggungan akibat dari pembangunan jalan tol Solo-
Ngawi.
2) Apabila Chi Square hitung ≤ Chi Square tabel maka Ho diterima berarti
tidak terdapat perbedaan dampak sosial ekonomi yang signifikan antara
petani dan bukan petani di Desa Denggungan akibat dari pembangunan
jalan tol Solo-Ngawi.
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3
B. Keadaan Penduduk
1. Keadaan Penduduk Berdasarkan Umur
Keadaan penduduk di Desa Denggungan dapat dilihat
berdasarkan penggolongan umur. Umur ini dibedakan menjadi 3 yaitu
umur tidak produktif, umur produktif dan umur yang sudah tidak
produktif. Dengan melihat ketiga kategori umur tersebut maka keadaan
penduduk di Desa Denggungan akan terlihat dengan jelas. Adapun
distribusi penduduk di Desa Denggungan berdasarkan pengelompokkan
umur dilihat pada tabel 3.
= 699 247
1760 x100
= 54
Hasil perhitungan menunjukkan angka beban tanggungan (ABT)
Desa Denggungan adalah 54. Hal ini berarti setiap 100 orang penduduk
berusia produktif menanggung penduduk usia tidak produktif sebesar 54
orang. Jumlah usia tidak produktif yang cukup besar ini membuat angka
beban tanggungan di Desa Denggungan cukup tinggi. Tingginya ABT
yang ada di Desa Denggungan akan berdampak pada terhambatnya
pertumbuhan ekonomi desa. Hal tersebut dikarenakan penghasilan ataupun
pendapatan penduduk yang produktif digunakan untuk menanggung
kebutuhan penduduk yang tidak produktif. Untuk menekan jumlah ABT
agar tidak semakin besar bisa dilakukan dengan program keluarga
berencana.
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3
= 1360 x100
1446
= 94,1
Dari hasil perhitungan diketahui bahwa rasio jenis kelamin (SR)
adalah 94,1. Hal ini menunjukkan dari tiap 100 penduduk perempuan
terdapat 94 orang penduduk laki-laki. Dengan demikian untuk Desa
Denggungan tidak akan terjadi kekurangan tenaga kerja, baik untuk laki-
laki dan perempuan.
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3
C. Keadaan Pertanian
Pertanian merupakan pendukung perekonomian di Desa
Denggungan. Sektor pertanian masih dianggap sumber utama pendapatan
penduduk di desa. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya penduduk di Desa
Denggungan yang bergantung pada sektor pertanian untuk mencukupi
kebutuhan dirinya dan rumah tangganya. Komoditas pertanian yang sangat
beragam mampu menjadi peluang untuk menciptkan pertanian yang
menguntungkan. Meskipun untuk membudidayakan jenis-jenis komoditas
tidak terlepas dari kondisi lahan. Jenis-jenis komoditas pertanian yang
diusahakan oleh penduduk di Desa Denggungan diantaranya terlihat pada
tabel 7.
Tabel 7. Luas dan Produksi Tanaman Utama di Desa Denggungan Tahun 2008
No Komoditas Luas Panen (Ha) Rata-rata Produksi
produksi Per (Ton)
Ha (Kw/Ha)
1 Padi 157 69,3 1088
2 Jagung 56 69,1 387
3 Ubi kayu 5 184,0 92
4 Kacang Tanah 9 13,7 12,4
Sumber : Kecamatan Banyudono Dalam Angka Tahun 2008
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
39
Tabel 8. menunjukkan sarana perekonomian yang tersedia di Desa Denggungan yaitu toko/warung/kios
Denggungan yaitu restoran/rumah makan/kedai yang berjumlah 2 buah.
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
A. Karakteristik responden
1. Umur
Umur merupakan usia responden yang kemudian dikategorikan
menjadi dua yaitu umur produktif (15-59 tahun) dan umur tidak
produktif
(lebih dari 60 tahun). Kategori kelompok umur ini sebagai ukuran dalam mengetahui jumlah angkatan
Tabel 9. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Jumlah 50 100
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
40
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4
biasanya mereka saling bercerita tentang pekerjaannya dan
perkembangan informasi terkini.
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4
(%)
1. Perguruan Tinggi (PT) Sangat Tinggi 5 5 10
2. SMA/SMK Tinggi 4 8 16
3. SMP Sedang 3 3 6
4. SD Rendah 2 27 54
5. Tidak Sekolah Sangat rendah 1 7 14
Jumlah 50 100
Sumber : Analisis Data Primer 2010
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4
pendidikan yang lebih tinggi. Hal
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4
Sumber :Jumlah
Analisis Data Primer 2010 50 100
Tabel 11 menunjukkan bahwa jumlah anggota keluarga responden yang tinggal bersama dalam satu
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4
Jumlah 50 100
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5
5. Pendapatan
Pendapatan merupakan penghasilan yang diperoleh responden
dari usahatani dalam 1 musim tanam ataupun dari luar pertanian.
Pendapatan respoden dari hasil pertanian dalam 1 musim tanam tidak
selalu stabil. Hal ini dikarenakan usahatani memiliki resiko yang cukup
besar dibandingkan dengan usaha lainnya. Resiko itu berupa kegagalan
panen yang menyebabkan responden mengalami kerugian. Di sisi lain
yang mempengaruhi pendapatan responden di usahatani yaitu harga jual
hasil produksi yang berubah-ubah karena permainan pasar. Satu sisi jika
hasil panen baik maka harga jualnya menjadi tinggi namun sebaliknya
jika hasilnya kurang baik harga jualnya menjadi rendah.
Pendapatan responden lainnya berasal dari luar usaha tani.
Pendapatan dari pekerjaan di luar usahatani cenderung stabil dengan
resiko yang kecil. Hal ini dikarenakan responden bekerja tetap di suatu
perusahaan/pabrik yang memberikan gaji tiap bulannya dengan nominal
yang sama. Imbas kerugian yang dialami dari pabrik/perusahaan tidak
berpengaruh langsung kepada nominal pendapatan responden yang bekerja
di perusahaan itu. Dari Masing-masing jenis pekerjaan responden
tentunya dapat dilihat juga tingkat pendapatan yang dimiliki oleh
responden. Oleh karena itu, untuk mengetahui tingkat pendapatan
responden Desa Denggungan dapat di lihat pada tabel 13.
Jumlah 50 100
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5
rendah.
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5
Jumlah 50 100
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5
300.000 dan untuk
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5
Gambar 5. Sepeda (onthel) milik responden di Desa Denggungan
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5
7. Interaksi Sosial/Kekerabatan
Manusia sejak lahir di dunia telah di anugerahi tuhan sebagai
insan sosial. Insan sosial berarti memerlukan interaksi/hubungan dengan
orang lain di lingkungannya. Dalam hal ini intensitas yang terjadi pada
responden dengan orang lain disekitarnya dapat di ukur dengan waktu
yaitu hanya sebentar, sedang, dan lama. Peristiwa terjadinya intensitas
ini biasanya belangsung pada waktu pagi hari, siang hari dan malam hari.
Intensitas responden yang kerap terjadi terus-menerus berdampak pada
tingginya ikatan sosial di antara responden dengan lingkungannya. Hal
ini tentunya melahirkan semangat kekeluargaan dan kebersamaan dalam
bermasyarakat. Kebersamaan dan kekeluargaan ini menjadi sebuah
modal sosial yang sangat berperan dalam mewujudkan kehidupan
bermasyarakat Desa Denggungan yang kondusif. Untuk itu, intensitas
hubungan responden di Desa Denggungan dalam berinteraksi dengan
masyarakat dapat dilihat pada tabel 15.
Jumlah 50 100
Sumber : Analisis Data Primer 2010
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6
∑ Prosentase (%)
(orang)
1. Menerima dan melaksanakan Tinggi 3 48 96
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6
desa. Perbedaan persepsi mengenai manfaat dari mengikuti kegiatan bersih
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6
desa suatu saat bisa menjadi seragam. Hal ini bisa terjadi jika seluruh
responden telah melaksanakan kegiatan bersih desa tersebut.
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6
33 66 39 78
Bukan petani
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6
dengan luas lahan sesudah terjadinya pembebasan jalan tol. Untuk
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6
Bukan
Petani 244 146 299 45 36 135 199 110 164
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7
64 meter. Hal ini menyebabkan penghasilan petani dari hasil tegalan
pun ikut berkurang. Potensi hilangnya rata-rata luas
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7
2. Aspek Sosial
a) Rencana Pindah Tempat Tinggal/Rumah
Rumah memiliki 3 fungsi jika dilihat dari sudut pandang fisik,
sosial dan ekonomi. Fungsi rumah dari sudut pandang fisik adalah
tempat untuk berlindung dari segala keadaan seperti panas, hujan dan
dingin. Orang yang memiliki rumah akan terlindung dari keadaan
tersebut. Fungsi rumah dari sudut pandang sosial yaitu rumah bukan
hanya untuk tempat berlindung, melainkan sebagai tempat pergaulan
sosial keluarga. Di tempat inilah kehangatan sebuah arti keluarga
dapat telihat dengan jelas. Fungsi rumah dari sudut pandang ekonomi
yaitu berkaitan dengan jarak dengan sumber ekonomi. Rumah di
pedesaan biasanya berjarak dekat dengan lahan pertanian. Rumah
Jumlah responden yang memilih untuk pindah ke kota sebanyak 3 orang (6 %). Keputusan untuk p
commit to user
Gambar 7. Patok jalan tol yang berada di belakang rumah milik responden.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7
3. Aspek Psikologis
a) Kecemasan
Kecemasan merupakan kondisi psikologis yang dipengaruhi
oleh beberapa sebab seperti ketakutan, adanya pertentangan,
ancaman dan kebutuhan yang tidak kunjung terpenuhi. Kecemasan
yang yang
dihadapi oleh responden karena adanya pembebasan lahan untuk jalan tol. Pembangunan jalan tol
Tabel 21. Aspek Psikologis Responden Berdasarkan Kecemasan
NoTingkatKategoriSkorDistribusi
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7
Jumlah 50 100
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7
c)
tol cukup beragam. Responden tersebut ada yang merasa stres, biasa
saja dan bahkan tidak stres. Oleh karena itu, untuk mengetahui
tingkat stres yang dialami responden di Desa Denggungan dapat di
lihat pada tabel 23.
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8
Ada dampak 10 22 32 64
Jumlah 17 33 50 100
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8
untuk pindah pekerjaan karena
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8
Tabel 25. Analisis Chi Square Dampak Sosial Pembangunan Jalan Tol
Terhadap Petani dan Bukan Petani.
Dampak sosial Jenis Pekerjaan Total Prosentase (%)
Petani Bukan petani
Tidak ada dampak 4 21 25 50
Ada dampak 13 12 25 50
Jumlah 17 33 50 100
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8
p=5% dihasilkan bahwa Chi Square hitung besar dari Chi Square tabel
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8
untuk pindah ke lokasi yang berada dekat dengan tempat kerja. Mereka
yang tidak merasakan dampak sosial dikarenakan rumah mereka tidak
tidak terkena jalan tol. Oleh karena itu mereka akan tetap berada di Desa
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8
Tabel 26. Analisis Chi Square Dampak Psikologis Pembangunan Jalan Tol Terhadap Responden
Ada dampak 10 14 24 48
Jumlah 17 33 50 100
Diketahui nilai Chi Square kondisi psikologis adalah 1,209, df =1 dan tingkat signifikansi/ asymp.Sig
(1,209 < 3,481). Dengan demikian hipotesisnya yaitu menerima Ho
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik beberapa kesimpulan antara
lain:
1. Karakteristik masyarakat Desa Denggungan yang terkena pembangunan
jalan tol yaitu:
a. Mayoritas umur masyarakat Desa Denggungan tergolong dalam usia
produktif yaitu 15-65 tahun (76 persen).
b. Mayoritas pendidikan formal masyarakat Desa Denggungan tergolong
rendah yaitu pendidikan Sekolah Dasar (54 persen).
c. Jumlah anggota keluarga masyarakat Desa Denggungan tergolong
sedang dengan jumlah anggota keluarga antara 2-5 orang dalam satu
keluarga.
d. Mayoritas luas lahan yang dimiliki masyarakat di Desa Denggungan
tergolong sempit yaitu kurang dari 0,25 hektar.
e. Mayoritas pendapatan masyarakat Desa Denggungan tergolong
sedang yaitu antara Rp 500.000 – Rp 2.500.000.
f. Tingkat kekayaan masyarakat di Desa Denggungan tergolong
sedang dengan rata-rata kekayaan yang dimiliki masyarakat antara
lain harta bergerak dan harta tidak bergerak seperti rumah,
kendaraan, barang elektronik, lahan dan hewan ternak.
g. Interaksi sosial/kekerabatan yang terjadi di Desa Denggungan
tergolong tinggi.
h. Mayoritas masyarakat Desa Denggungan dalam penerimaan dan
pelaksanaan adat istiadat (bersih desa) termasuk dalam kategori
tinggi.
2. Dampak sosial ekonomi pembangunan jalan tol Solo – Ngawi terhadap
masyarakat Desa Denggungan dilihat dari aspek ekonomi, aspek sosial dan
aspek psikologis adalah sebagai berikut:
commit to user
74
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7
commit to