net/publication/355009216
CITATIONS READS
0 577
1 author:
Hasanuddin Z. Abidin
Bandung Institute of Technology
321 PUBLICATIONS 3,431 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Hasanuddin Z. Abidin on 01 October 2021.
Hasanuddin Z. Abidin
Guru Besar, Kelompok Keilmuan Geodesi
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian
Institut Teknologi Bandung
Presentasi pada acara NGOPI #2 “Konsep Indonesia Satu Peta, Apakah Masih Mungkin?”
Departemen Diskusi, Kajian dan Literasi, Bidang PSDA
Ikatan Mahasiswa Geodesi (IMG), Institut Teknologi Bandung
Bandung, 1 Oktober 2021
2
Geospasial: Ruang Lingkup
GEOSPATIAL Segala sesuatu terjadi
Ref: Jack Dangermond (ESRI), 2019 di lokasi tertentu.
Sensing
Untuk meningkatkan nilai,
AKUISISI DATA dampak, dan manfaatnya,
VISUALISASI
data dan informasi geospasial
& PEMETAAN
perlu diintegrasikan dengan
ANALISA & data dan informasi lain,
PEMODELAN seperti data statistik, sosial,
Understanding ekonomi, kependudukan,
Provides the Framework . . . lingkungan, keuangan, dan
. . . And Process PERENCANAAN data lainnya.
& DESAIN
Perlu dipersiapkan SDM
Responding PENGAMBILAN
Geospasial yang kompeten
Tujuan dan professional untuk setiap
KEPUTUSAN
tahapan kegiatan Geospasial
Pembangunan
Mendukung Berbagai AKSI
tersebut, dengan jumlah dan
Aktivitas terkait
Berkelanjutan distribusi yang baik.
Pembangunan
Dalam Berbagai
Berkelanjutan
Sektor Hasanuddin Z. Abidin (2020, 2021)
3
DATA Contoh Foto Udara Foto Terestris Pasut Laut Data dan Informasi
Citra Satelit Point Cloud Gaya Berat
Geospasial
umumnya punya
Jaring Kontrol Geodesi Peta Dasar volume yang
INFORMATION Contoh Peta Batimetri Peta Tematik DEM sangat besar
(Big Spatial Data)
City Model Building Model DSM
• Pembangunan Berkelanjutan
• Pengelolaan Sumberdaya Alam
• Mitigasi dan Adaptasi Bencana Kepentingan
WISDOM Contoh • Pengayaan Khasanah Keilmuan Bangsa dan
• Pertahanan dan Keamanan Negara Negara
• Pengembangan Ekonomi Dijital
• Pembangunan Wilayah & Masyarakat Cerdas
Hasanuddin Z. Abidin (2021)
5
Informasi Geospasial di Indonesia
Berdasarkan UU 4/2011, Horizontal Vertikal
JKHN
UU Cipta Kerja, dan PP 45/2021
Jaring Kerangka Referensi Sistem Referensi
Kontrol JKVN Geospasial Geospasial Nasional
Geodesi
Penyelenggara: BIG JKGN
IGD
• Garis Pantai RBI UU Cipta Kerja:
• Hipsografi Peta RBI mencakup wilayah
• Perairan darat dan wilayah laut,
Peta • Nama Rupabumi
• Batas Wilayah LPI termasuk wilayah pantai.
Dasar
• Transportasi Dan Utilitas
Informasi • Bangunan dan Faslitas Skala: 1:1K (wilayah tertentu
Geospasial Umum sesuai dengan kebutuhan), 1:5K,
• Penutup Lahan LLN 1:25K, 1:50K, 1:250K, 1:1.000K
Penyelenggaraan IGD
Legenda:
IGT Sektoral (K/L) IGD = Informasi Geospasial Dasar dapat dilakukan melalui
IGT = Informasi Geospasial Tematik kerja sama antara
JKHN = Jaring Kontrol Horisontal Nasional Pemerintah Pusat
IGT Strategis Nasional
IGT (Non Sektoral)
JKVN = Jaring Kontrol Vertikal Nasional dengan BUMN
JKGN = Jaring Kontrol Gayaberat Nasional
RBI = Rupa Bumi Indonesia
Penyelenggara: K/L/PD/P LPI = Lingkungan Pantai Indonesia
IGT Hasil Integrasi LLN = Lingkungan Laut Nasional
1
REFERENSI Kompilasi
STANDAR
BASIS DATA Integrasi
GEOPORTAL Sinkronisasi 85
PETA TEMATIK
Berbagi-pakai
Manfaat KSP
Sebagai acuan untuk peningkatan kualitas:
✓ Perencanaan Tata Ruang. Ref: BIG (2020)
✓
✓
Pengelolaan Sumberdaya Alam.
Perencanaan Pembangunan Berkelanjutan. 19
KEMENTERIAN
KEBIJAKAN
SATU
PETA
34
PROVINSI
✓ Manajemen Pengurangan Resiko Bencana.
✓ Penyusunan Kebijakan & Pengambilan Keputusan. /LEMBAGA
✓ Pembangunan Ekonomi Digital.
Hasanuddin Z. Abidin (2021)
9
Struktur Organisasi Tim Percepatan KSP (2016-2020)
Kemhan
6
KKP
18
ESDM
1 2 5 10
Sudah terbit BNPP 2 BMKG
3 Kemenhub ATR/BPN
11
Perpres No. 23 Tahun 2021 Dikbud BIG PUPR
tentang Perubahan Atas
1
3
Perpres 9/2016 Kementan
4 9
Kebijakan Satu Peta BPS
1 2 KLHK
Kemenko Kemendes Kemendagri
Perekonomian PDTT
158 IGT dari 24 K/L Ref: BIG (2018)
HZA (2021)
12
Daftar 85 Peta Tematik dalam KSP 2016-2020 (2)
HZA (2021)
13
2017
2016 2017
2018
2018
Kalimantan : 05 Provinsi
Sumatera : 10 Provinsi
Ref: BIG (2018)
Sulawesi : 06 Provinsi
Papua : 02 Provinsi
2018 Penyempurnaan
Maluku : 02 Provinsi 2017 2019
Jawa, Bali, NT : 09 Provinsi Hasil KSP
Integrasi
Integrasi Integrasi
74 80 67
dari 80 IGT
dari 83 IGT dari 77 IGT
Integrasi
81 Integrasi
dari 84 IGT 66
dari 78 IGT
Integrasi
74
dari 79 IGT
Legenda: Integrasi
Pelaksanaan Integrasi sejak 2016 73
Pelaksanaan Integrasi sejak 2017 dari 79 IGT
Pelaksanaan Integrasi sejak 2018 Ref: BIG (2020)
77,365,141 hektar
dari luas wilayah
40.6% Indonesia
(PPIDS)
Universitas 34 24
Ref: BIG (2020),
Data dan Informasi Geospasial Indonesia disimpan di InaGEOPORTAL: https://simojang.big.go.id/
https://tanahair.indonesia.go.id dan umumnya dapat diunduh oleh publik secara gratis.
Hasanuddin Z. Abidin (2021)
19
InaGeoportal JIGN Dibangun dan
dikelola oleh
https://tanahair.indonesia.go.id
11 DESEMBER 2018
85
P e t a t e m a t ik
Peta Tematik
• Peremajaan (Updating) peta tematik
yang telah diintegrasikan harus terus berjalan.
• Semakin banyak peta tematik yang terlibat:
Sudah terbit → proses kompilasi, integrasi, sinkronisasi, dan
Perpres No. 23 Tahun berbagai-pakai data menjadi semakin menantang.
2021 tentang Perubahan
• Semakin banyak K/L yang terlibat:
Atas Perpres 9/2016
Kebijakan Satu Peta
→ proses koordinasi menjadi semakin menantang.
• Diperlukan banyak SDM Geospasial di lingkungan K/L.
Arahan Presiden - 2 • Tim Percepatan KSP telah menyusun 15 Rule Base penyelesaian
tumpang tindih antar IGT, baik untuk permasalahan tumpang
Kementerian/Lembaga & Pemerintah tindih di Kawasan Hutan dan Non-Kawasan Hutan.
Daerah agar segera memanfaatkan • Tim Percepatan KSP telah merumuskan penyelesaian
Peta Indikatif Tumpang Tindih permasalahan tumpang tindih dengan berlandaskan pada
Informasi Geospasial Tematik (PITTI) prinsip-prinsip dasar berikut:
Ref: Kemenko Perekonomian (2020)
sebagai peta kerja untuk
menyelesaikan permasalahan
tumpang tindih pemanfaatan lahan
Arahan Presiden - 4
Kementerian/Lembaga & Pemerintah Skala prioritas antara ke 4 prinsip bergantung pada pola permasalahan yang dihadapi.
Daerah agar berkolaborasi untuk
menyelesaikan permasalahan tumpang Bagaimana merealisasikan sistem dan mekanisme
kolaborasi K/L/PD yang efektif dan efisien dalam penanganan
tindih pemanfaatan lahan di lapangan
permasalahan tumpang tindih pemanfaatan lahan ?
Ref: Kemenko Perekonomian (2020) Perlu MonEv secara online dan berkelanjutan
terhadap status pemanfaatan produk KSP !
24
Pemetaan Batas
Desa/Kelurahan
Tahun 2013-2019
Percepatan penentuan batas definitif Desa/Kelurahan sebaiknya melibatkan semua pemangku Hasanuddin
Z. Abidin
kepentingan sampai level tapak, baik dari sektor Pemerintah maupun non-Pemerintah. (2021)
25
BIG menyusun mekanisme data updating yang efektif serta
Arahan Presiden - 6 menyiapkan peta dasar pada skala yang lebih besar agar
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dapat
memulai pemetaan tematik dengan skala yang lebih besar
Ketersediaan
Peta Dasar
Ref: BIG (2020)
1:250.000
1:50.000
Cakupan
1:25.000
peta skala besar
1:10.000 masih sangat terbatas.
Hasanuddin Z. Abidin (2021)
1:5.000
Kebutuhan Peta Skala Besar (1:5000 dan 1:1000): RDTR, Reforma Agraria,
Mitigasi Bencana, Pemetaan Desa, Infrastruktur, Smart City, LBS, dll.
26
Tantangan: Integrasi KSP dengan Satu Data Indonesia
Data Statistik
Interoperabilitas SDGs
Data Geospasial
Big Data
Perencanaan
Kebijakan Satu Peta (KSP) & Penganggaran
Pembangunan
Ref: Kemen PPN/Bappenas (2020) Data Lainnya
Hasanuddin Z. Abidin (2021)
27
Catatan Penutup
Ada sejumlah tantangan lainnya untuk program KSP, yaitu antara lain:
Aturan,
Akses produk Kebijakan Satu Peta
Mekanisme,
oleh pihak non-pemerintah ?
dan Protokol ?