Resume :
Dalam pembahasan seminar kali ini membahas terkait tentang data yang merupakan asset
yang sangat penting untuk dapat menguasai dunia jika memiliki data. Data bermanfaat
untuk mendukung proses pembangunan di berbagai sector kehidupan. Semua jenis data
dan informasi yang memiliki elemen lokasi, baik permukaan didalam dan di atas
permukaan bumi. Terdapat elemen geospasial yaitu:
Di beberapa negara geospasial dikatakan sebagai the science of where karena everything
some where, dengan segala sesuatu ada lokasinya terdapat pengukuran, visualisasi,
analisis dan seterusnya.
Data, bagian dari jarak, sudut, ketinggian, kedalaman, koordinat, gaya berat, pasut,
dll
Information, bagian jaringan control koordinat, peta dasar, peta tematik, dll
Terdapat karakteristik 4V big data yaitu volume, velocity, variety, veracity. Data
geospasial sebagai big data adalah terestris dan ekstra terestris (darat dan laut),
fotogrametri, inderaja (remote sensing). Dimana contoh dari ini adalah sistem satelit
pengamatan bumi. Big data ini digunakan sebagai pemetaaan dasar laut dengan
multibeam echosunder.
Informasi geospasial diperlukan untuk mengelola NKRI dengan skala NKRI yaitu
Sabang- Merauke 5146 km, London- Baghdad 4092 km. hal ini digunakan untuk
pembangunan berkelanjutan, pengelolaan sumberdaya alam, mitigasi dan adaptasi
bencana, pengayaan khasanah keilmuan, pertahanan dan keamanan negara,
pembangunan ekonomi digital sehingga ini akan memerlukan kapasitas SDM dan
industri IG yang baik dan berkualitas serta informasi geospasial untuk mengelola
sumberdaya alam secara berkelanjutan. Informasi geospasial di perlukan untuk
merealisasikan program dan aktivitas kota cerdas (Smart Cities) karena Indonesia
memiliki banyak kota yang perlu dikembangkan dengan mendukung berbagai tahapan
manajemen pengurangan resiko bencana.
survei pementaan
reforma agrarian
pemetaan desa
pembangunan infrastruktur
penataan ruang
pemanfataan informasi geospasial untuk penetapan batas wilayah yaitu batas negara,
provinsi, kabupaten/ kota, desa/ kelurahan. Hal ini bekerjasama dengan K/L terkait serta
pemerintah daerah untuk pemetaan neraca sumberdaya alam.
1. RTRW Nasional
2. RTR Pulau
3. RTRW Provinsi
Perlu adanya percepatan penyediaan peta dasar skala 1:5000 untuk penyusunan RDTR.
RDTR berjumlah 1800 an yang telah selesai berjumlah 57 dari 1838 kendalanya yaitu dipeta
1:5000 masih terbatas.
Terdapat SDGs merupakan rencana aksi global untuk 15 tahun kedepan guna mengakhiri,
kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. SDGs terdapat 17 goals
to transform our world. Untuk dukungan informasi geospasial guna tujuan pembangunan
berkelanjutan di dukung oleh pilar pembangunan sosial, pembangunan ekonomi, pilar
pembangunan lingkungan, dan pilar pembangunan hukum dan tata kelola serta setidaknya
mendukung 12 dari 17 tujuan SDG.
Dukungan informasi geospasial untuk realisasi SDGs yaitu berasal dari informasi
geospasial dasar (IGD), data statistik, keuangan, dll dan realisasi SDGs yang berkaitan
dengan Informasi Geospasial Tematik (IGT).
Sumber data dan informasi geospasial untuk SDGs yaitu terdapat penyelenggaraan
kebijakan satu peta yaitu berasal dari:
kompilasi integrasi sinkronisasi
Data
integrasi
Pengump pemeriks Penyebar
perencan
ulan aan luasan
aan
Jenis informasi geospasial di Indonesia terdapat dalam Undang Undang No 4 Tahun 2011.
Peraturan Presiden No 9 Tahun 2016 tentang percepatan pelaksanaan kebijakan satu peta
pada tingkat ketelitian peta skala 1:50.000. Tujuan KSP yaitu sebagai referensi standar
basis data geoportasi. Sebagai manfaat untuk peningkatan kualitas:
Dengan program utama KSP yaitu komplikasi, integrasi, singkronisasi, berbagi pakai.
Berbagi-pakai data melalui InaGeoprortal JIGN sesuai arahan Perpres No. 27 Tahun 2014,
yang dilandasi UU No. 4 Tahun 2011, Jaringan IG Nasional (JIGN) berfungsi sebagai sarana
berbagi- pakai dan penyebarluasan IG melalui simpul jaringan. Data dan informasi
geospasial Indonesia disimpan di InaGEOPORTAL: http://tanahair.indonesia.go.id dan
umumnya dapat diunduh oleh public secara gratis. Statistik pemanfaatan InaGeoportal
sebagai jumlah pengguna yang berkunjung sejak Nov 2015 s/d Nov 2019 (4 tahun) adalah
sekitar 2.5 juta dari seluruh dunia.
Pemanfaatan peta tematik produk kebijakan satu peta yaitu sebagai gerakan nasional
penyelamatan sumber daya alam, penyelesaian tumpeng tindih, rencana induk percepatan
pembangunan ekonomi, moratorium sawit, online single submission, penyusunan RDTR
untuk percepatan berusaha/berinvestasi, reforma agrarian, perbaikan kualitas rencana
tataruang.
Satu data Indonesia yaitu berasal dari kebijakan tata kelola data pemerintah untuk
menghasilkan data yang akurat, mutakhir, terpadu, dan dapat di pertanggungjawabkan,
serta mudah diakses dan dibagi pakaikan anatar instansi pusat dan instansi daerah melalui
pemenuhan standar data, metadata, interoperatibilitas data dan menggunakan kode
referensi dan data induk. Terdapat pasal 1, perpres 39 tahun 2019.
Data dalam satu data Indonesia yaitu data statistik, data geospasial, data keungan negara,
data lainnya. Arus besar data yang diatur dalam kebijakan satu data Indonesia adalah data
statistik dan data geospasial yang merupakan data penting untuk mendukung
perencanaan pembangunan, oleh karena itu BIG memegang peran penting dalam satu
Indonesia agar data dan informasi geospasial dapat diintegrasikan dengan statistik dan
data lainnya.
Terdapat 4 prinsip satu data Indonesia yaitu memastikan data yang diproduksi oleh
produsen data berkualitas serta dihasilkan menggunakan kode referensi dan data induk
dan dapat dimanfaatkan bersama . fungsi strategis informasi geospasial yaitu Indonesia
sustainability dengan kebijikan satu peta yaitu diintegrasikan dengan satu data Indonesia
untuk pentingnya SDM yang kompetem dan berkualitas. Sehingga dari semua penjelasan
diatas sudah cukup untuk kita mengetahui fungsi informasi geospasial dalam
pembangunan berkelanjutan di Indonesia.