Anda di halaman 1dari 18

PASCASARJANA

UNIVERSITAS LAMPUNG

MODEL KOMPUTASI OLIGOPOLI SPASIAL


DINAMIS DARI PERSPEKTIF KETIMPANGAN
VARIASI DIFERENSIAL
MATA KULIAH PERENCANAAN DAN
PENGEMBANGAN WILAYAH

Dosen Pengampu:
Dr. Ir. M. Irfan Affandi, M,Si.
Dr. Bambang Utoyo Sutiyoso, M.Si.
Dr. Asnani, S.Sos., M.A.

TARI BERTA LESTARI 2320051014


- MAGISTER PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA -
Agenda
PENDAHULUAN KESIMPULAN

01  Latar Belakang
04
TINJAUAN PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

02  Pengertian Oligopoli
 Gagasan Ekuilibrium Nash
 Oligopoli Kompetitif
05
 Oligopoli Jaringan Kompetitif Statis
 Oligopoli Jaringan Dinamis

PEMBAHASAN

03  Kasus Oligopoli Spasial


Dinamis Berdasarkan
Ketimpangan Variasi Diferensial
Pada Industri Mie Instan di
Indonesia
Latar Belakang
Contents 1 Contents 2 Contents 3
Model persaingan spasial awalnya Dalam konteks persaingan Tujuan dari bab ini adalah
dikembangkan oleh Hotelling dan spasial modern, persaingan untuk membangun model
Smithies yang saat ini telah antar produk didefinisikan keseimbangan umum yang
berkembang sebagai alat untuk berada dalam suatu garis dapat dihitung untuk
menganalisa strategi positioning lurus yang mencirikan oligopoli spasial statis dan
dan dampaknya terhadap harga. perbedaan karakteristik dari dinamis dengan orientasi
Perangkat tersebut sekarang masing-masing produk yang komputasional dan bukan
menawarkan pemahaman yang dinamakan dengan ideal point teoritis.
lebih mendalam mengenai yaitu suatu posisi produk di
hubungan antara variasi produk dalam garis lurus yang
dan persaingan harga antar merek menggambarkan posisinya
(interbrand price competition). bagi konsumen.
OLIGOPOLI

 “Pasar oligopoli didefinisikan sebagai struktur


pasar yang hanya terdiri dari sekelompok kecil
atau beberapa perusahaan saja, yaitu antara 2 –
10 perusahaan”

 Oleh sebab itu, pasar ini dikatakan juga sebagai


pasar dengan persaingan tidak sempurna.
Kehadiran pasar oligopoli membuat para produsen
dengan jumlah sedikit tersebut menguasai pasar.
Mereka juga saling bersaing untuk mendapat
konsumen sebanyak2nya
CIRI-CIRI OLIGOPOLI
Terdapat beberapa penjual
Persaingan antara perusahaan yang
mempunyai produk yang sama
namun berbeda kualitas

Barang yang dijual homogen


atau berbeda corak
penjual didalam pasar ini
menghasilkan banyak barang yang Terdapat satu market leader
sama dengan perusahaan yang lain
namun beda harga suatu kepemimpinan perusahaan
juga beda kualiasnya. bisa mengakibatkan banyak
perusahaan muncul dan mengikuti
Sulit dimasuki perusahan baru produk yang di luncurkan oleh
Image dari perusahaan yang sudah lama perusahaan yang memimpin pasar
terbangun lebih kuat dengan pembeli di
banding perusahaan yang baru muncul yang
menawarkan barang yang sama namun Harga jual tidak mudah berubah
pembeli atau konsumen tidak tau kualitas
Karena perusahaan sudah cukup
menghasilkan keuntungan, namun
Membutuhkan peran iklan
jika harga naik maka pembeli dapat
Iklan terbukti ampuh dalam beralih ke produk perusahaan lain
menarik perhatian calon pembeli yang menjual varian sama namun
yang ingin memilih barang-barang harga lebih murah dan kualitas
melalui keunggulan produknya hampir sama
dibanding produk perusahaan lain
GAGASAN EKUILIBRIUM NASH
 Ekuilibrium Nash (Nash equilibrium) adalah konsep  Sehingga, perusahaan di pasar memiliki
teori permainan yang menentukan solusi optimal ketergantungan strategis, tetapi tidak kooperatif atau
dalam permainan non-kooperatif di mana setiap mereka tidak bekerjasama dan berkolusi untuk
pemain tidak memiliki insentif untuk mengubah memaksimalkan keuntungan bersama.
strategi awalnya.  Oleh karena itu, perusahaan di pasar memiliki
 Ekuilibrium Nash tercapai ketika tidak ada ketergantungan strategis, tetapi tidak kooperatif atau
perusahaan yang dapat meningkatkan keuntungan mereka tidak bekerjasama dan berkolusi untuk
dengan mengubah harga secara sepihak. memaksimalkan keuntungan bersama.
 Setiap perusahaan mencoba untuk memaksimalkan
keuntungannya sendiri mempertimbangkan
tanggapan dari para pesaingnya. Setiap perusahaan
mengantisipasi bagaimana saingannya akan
merespons. Mereka membangun berbagai skenario
terkait respon yang mungkin dari pemain lainnya dan
menggunakannya untuk mengambil keputusan yang
memaksimalkan keuntungan.
OLIGOPOLI KOMPETITIF

Dalam oligopoli kompetitif, beberapa penjual


bersaing, sehingga harga tetap lebih rendah
dibandingkan dengan oligopoli kolusif.
Dimisalkan ada N perusahaan i = 2,….., N
yang memasok komoditas homogen dengan
cara non koperatif. Dengan mengingat
perusahaan lain, 𝑞−𝑖 perusahaan mencoba
memaksimalkan laba totalnya dengan
memecahkan masalah respon terbaiknya
OLIGOPOLI KOMPETITIF

Oligopoli Spasial Kompetitif Ketimpangan Variasional

01 Asumsikan terdapat N perusahaan dan M pasar


permintaan yang umumnya terpisah secara
02 Ketimpangan
pertidaksamaan
variasional
yang melibatkan
adalah
suatu
spasial. Kemudian komoditas homogen diproduksi fungsi, yang harus diselesaikan untuk
oleh N perusahaan dan dikonsumsi di M pasar. semua nilai yang mungkin dari suatu
Maka untuk menentukan pola pengiriman variabel tertentu yang biasanya termasuk
komoditas perusahaan N harus berada dalam dalam himpunan cembung
keadaan ekuilibrium (Nagumey,1999)

Algoritma Diagonalisasi Untuk Ketimpangan Varisional

03 Diagonalisasi dapat menyelesaikan pertidaksamaan varisional dimensi


hingga submasalah yang dihasilkan adalah program linier yang dapat
diselesaikan secara efisien dengan algoritma pemrograman non linier
yang dipahami dengan baik.
Oligopoli Jaringan Kompeti- Oligopoli Jaringan Di-
tif Statis namis
Bagian ini mempertimbangkan
dampak jaringan transportasi
OLIGOPOLI Perusahaan oligopolistik, yang
bertindak sebagai pengirim barang,
spasial terhadap keputusan bersaing secara sempurna sebagai
ekonomi perusahaan dengan setiap penerima harga di pasar jasa
perusahaan berusaha distribusi fisik. Persaingan sempurna
memaksimalkan keuntungan dalam pelayaran muncul karena
totalnya yang dinyatakan sebagai banyak perusahaan pelayaran
pendapatan dikurangi biaya melayani banyak pelanggan karena
produksi dan transportasi. keterlibatan pengirim dalam berbagai
pasar keluaran ekonomi jaringan.
Contoh Numerik

Sebuah perusahaan tunggal F terletak di setiap simpul I = 1, 2,


3, 4. Konsumsi output setiap perusahaan berpotensi terjadi
disetiap simpul Kenaikan harga yang signifikan terjadi di pasar
4 dimana semua perusahaan dapat bersaing

Perusahaan 3 satu-satunya yang mengalami


keuntungan positif sebesar $248.179 dan
semua perusahaan lain mengalami kerugian
Kasus Oligopoli Spasial Dinamis Berdasarkan Ketimpangan Variasi
Diferensial Pada Industri Mie Instan di Indonesia

Ketatnya persaingan dalam Meski


pasar mie instan terjadi krisis global,
menjadikan penguasaan namun pada 2008 lalu
Disamping itu, potensi
pasar oleh PT. Indofood produksi mie instan tetap
pasar masih cukup
Sukses Makmur merk mengalami
besar dengan populasi
Indomie berkurang menjadi pertumbuhan produksi
225 juta jiwa pada
77% karena munculnya PT. sekitar 6,9% menjadi
2008, konsumsi mie
Prakarsa Alam Segar sekitar 1.544.072 ton
instan per kapita baru
dengan produk Mie Sedap dibandingkan 1.443.686
sekitar 63 bungkus per
yang menguasai 12% ton pada tahun
orang setiap tahun
pangsa pasar sebelumnya

Menyusul krisis keuangan Sejak lima tahun terakhir Industri mie instan
global yang menghantam hingga saat ini pasar mie instan memiliki nilai pasar
hampir semua sektor industri menjadi arena pertarungan yang cukup besar,
termasuk industri makanan, antara Indomie (Grup Indofood) pada 2008 lalu
industri mie instan juga dengan Mie Sedaap (Grup diperkirakan mampu
terkena imbasnya. pada Wings), keduanya menguasai menembus Rp 15
2008 lalu terjadi kenaikan sekitar 89% dari seluruh pasar triliun
harga bahan baku utama mie instan di Indonesia.
tepung terigu akibat Sementara sejumlah pemain
penyesuaian terhadap lainnya memperebutkan sisa
kenaikan harga bahan bakar pangsa pasar yang sangat kecil
hanya 11%
Oligopoli Pada Industri Mie Instan di Indonesia
 Klasifikasi Oligopoli Pada Industri Mie Instan di Indonesia

Beberapa Penjual Barang yang dijual homogen/


berbeda corak namun terdiferensiasi
Produsen mie instan tercatat sekitar 20
perusahaan baik perusahaan berskala
besar maupun kecil diantaranya :

Grup Indofood, PT Nissin Mas, PT ABC,


PT Jakarana Tama, PT Nestle, PT
Barokah Inkopontren, Grup Wings, PT
Olagafood dan PT Tiga Pilar Sejahtera
Food Tbk
 Klasifikasi Oligopoli Pada Industri Mie Instan di Indonesia

Sulit dimasuki perusahaan baru Pemimpin Pasar

Pada tahun 2002 Indomie menguasai


Pasar mie instan leader market adalah
90% pangsa pasar sebagai dominant
Indofood yang menguasai pangsa pasar
market leader. Indofood sempat terlena
tetapi produsen baru masih dapat
memaintain pasarnya hingga
memasuki pasar mie instan apabila
kesempatan ini dimanfaatkan
dapat bersaing dengan produk mie
WingsFood dan Orang Tua Group.
instan dari PT.Indofood Sukses Makmur
Namun tahun 2012 Indomie kembali
Tbk seperti PT. Mayora Indah dengan
menguat dengan market share 77,9 %
produksi mie “bakmi mewah rasa”
 Klasifikasi Oligopoli Pada Industri Mie Instan di Indonesia

Harga Jual Tidak Berubah Membutuhkan peran iklan

Tiap tahun nya harga mie instan Iklan adalah setiap bentuk komunikasi
meningkat 10%. Karena penjualan yang nonpersonal mengenai suatu organisasi,
stabil terhadap suatu produk yang produk, servis atau ide yang di bayar oleh
diluncurkan oleh suatu perusahaan satu ponsor yang diketahui.
sudah cukup menghasilkan keuntungan.
Seperti PT. Indofood merupakan
Namun jika harga naik, pembeli beralih
perusahaan yang mempunyai strategi yang
pada produk perusahaan yang menjual
paling laris dan menyeluruh maka membuat
varian yang sama namun harga murah
iklan dengan lagu indomie seleraku dan
gambar orang sedang makan mie
KESIMPULAN

Perkembangan perekonomian yang sudah Ekuilibrium Nash merupakan


maju di Indonesia mengakibatkan banyak konsep teori permainan yang
terdapat pasar oligopoli karena teknologi yang menentukan solusi optimal dalam
sangat modern. Hal tersebut berlaku pada permainan nonkooperatif dimana
produk mie instan yang dicirikan dengan setiap pemain tidak memiliki
terdapat beberapa penjual yaitu Grup insentif untuk mengubah strategi
Indofood (indomie), PT Nissin Mas (pop mie), awalnya. Dalam oligopoli
PT ABC (top ramen/mie ABC), PT Jakarama kompetitif, beberapa penjual
Tama (michiyo dan miduo) ,PT Nestle bersaing, sehingga harga tetap
(maggimi), Pt Barokah Inkopontren (barokoh), lebih rendah dibandingkan dengan
Grup Wings (mie sedap/mie sukses’s),PT oligopoli kolusif.
Olagafood (alhami/ santremie/maitri), PT Tiga
Pilar Sejahter (bihun cap cangakular/hahami/ Selanjutnya untuk
mikita), barang yang dijual homogen atau mempertimbangkan mekanisme
berbeda corak, Kemudian sulit dimasuki pasar oligopolistik yang biasa,
perusahaan baru yaitu pasar mie instan leader dimana perusahaan N berperilaku
marketnya adalah Indofood, membutuhkan sebagai agen nonkoperatif dan
peran iklan dan harga jual tidak mudah memenuhi permintaan sambil
berubah karena penjualan yang stabil sudah mencari keuntungan mereka
cukup menghasilkan keuntungan sendiri.
Daftar Pustaka
• Manfred M.Fischer, P. N. (2014). Handbook of Regional Science, Second and Extended
• Edition (Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Daerah). Vienna Austria: Vrije Universiteit
Amsterdam.
• Muhamad Ridwan, R. P. (2021). Analisis Strategi Bersaing Merek Mie Instan Menggunakan
Teknik Markov Chain dan Game Theory (Studi Kasus Mie I VS Mie S). Jurnal Sistem Teknik
Industri (JSTI) Vol 23, No.2, 132-145.
• Nasrudin, A. (2022, April 9). Ekuilibrium Nash : Konsep dan Contoh. From
https://cerdasco.com/ekuilibrium-nash/
• Suharmo. (2017, November 28). Struktur Pasar : Pasar Oligopoli. From
http://ekonomiindustri1.blogspot.com/2017/11/struktur-pasar-pasar-oligopoli_28.html
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai