Anda di halaman 1dari 27

BAB 11

PERSAINGAN
OLIGOPOLI

SUPRIYANTO, S.E., M.M.


08998960864 | www.supriyanto10.simplesite.com
PERSAINGAN OLIGOPOLI
 Pada umumnya dlm suatu perusahaan itu pasti memiliki
pesaing, tetapi lama kelamaan dlm kurun waktu tertentu
perusahaan-perusahaan itu akan menghadapi persaingan yg
tdk terlalu tinggi yg pada akhirnya memaksa mereka untuk tdk
hanya menjadi penerima harga (price taker).
 Situasi yg seperti ini oleh para ekonom biasa disebut pasar
persaingan tdk sempurna (imperfect competition)
 Pasar persaingan tdk sempurna itu dpt diartikan sebagai
pasar yg penjual & pembelinya itu jumlahnya relative, yg
terkadang jumlah penjual & pembelinya itu sedikit, bahkan ada
penjual & pembelinya itu hanya satu.
 Maka dari itu salah satu bentuk dlm pasar persaingan tdk
sempurna adalah oligopoli, yg berarti sebuah pasar dimana
hanya terdpt sedikit penjual yg masing-masing dari penjual itu
menawarkan produk yg identik satu sama lain.
PERSAINGAN OLIGOPOLI
 Secara umum OLIGOPOLI adalah suatu keadaan dimana
hanya ada 2-10 perusahaan yg menguasai pasar baik secara
sendiri-sendiri (independen)/ secara bersama-sama yg mana
perilaku antar perusahaan saling ketergantungan satu sama
lain.
 Dlm UU anti monopoli pengertian oligopoli tdk di definisikan
secara jelas, tetapi di dlm pasal 4 ayat 1, oligopoli ditetapkan
melalui suatu perjanjian, yaitu bahwa “pelaku usaha dilarang
membuat perjanjian dgn pelaku usaha lain untuk secara
bersama-sama melakukan penguasaan produksi &/ pemasaran
barang/ jasa yg dpt mengakibatkan terjadinya praktek monopoli/
persaingan usaha tdk sehat”.
 Dan dlm pasal 4 ayat 2 dinyatakan bahwa, “pelaku usaha patut
diduga/ dianggap secara bersama-sama melakukan
penguasaan produksi & pemasaran barang/ jasa tertentu,
apabila dua/ tiga pelaku usaha menguasai lebih dari 75%
pangsa pasar satu jenis barang/ jasa tertentu”.
PERSAINGAN OLIGOPOLI
 Semakin homogen suatu produk, maka semakin besar pula ketergantungannya terhadap
kebijakan yg di lakukan perusahaan yg dominan dlm pasar tentang harga. Karena kualitas
barang yg sama inilah yg menyebabkan tdk adanya persaingan kualitas, tetapi apabila
produk/ barangnya berbeda (diferensiasi product) maka itu akan berpeluang terjadi
persaingan antar pelaku usaha untuk saling menyesuaikan, Persaingan itu terjadi karena
tdk adanya kesepakatan yg terjalin antar pelaku usaha.
PERSAINGAN OLIGOPOLI
 Maka jika semakin kecil ketergantungan suatu perusahaan dgn perusahaan lainnya maka
pasti akan lebih bisa di gambarkan kurva permintaannya, kurva permintaan suatu
perusahaan lebih bisa di gambarkan jika tingkat ketergantungan suatu perusahaan dgn
perusahaan lainnya kecil, akan tetapi akan terjadi sebaliknya jika tingkat ketergantungan
suatu perusahaan itu besar maka, kita tdk bisa menggambarkan kurva permintaannya.
 Kecuali kalau kita telah mengetahui apa yg akan dilakukan produsen-produsen lain jika
seorang market leader tsb mengubah harga jual/ mengubah tingkat outputnya, sehingga
lebih gampang untuk di analisa. Berikut adalah kurva permintaan seorang produsen yg tdk
bisa di analisa & yg dpt di analisa.
TUJUAN OLIGOPOLI

 Pasar ini memiliki tujuan agar para konsumen dapat leluasa memilih produk yg mereka
inginkan. dgn begitu produsen akan terus meningkatkan kualitas produk yg mereka jual
serta memenuhi kebutuhan konsumen mereka. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi
para produsen.

 Untuk tetap bertahan & terus meningkatkan produk yg mereka jual, maka para produsen
harus terus menerus meriset pasar & membuat produk baru yg lebih baik dari produk
sebelumnya agar para konsumen tertarik & membeli produk tersebut. Meskipun terlihat
lebih susah dgn usaha pada umumnya, tetapi dgn menjadi produsen dlm oligopoli dapat
lebih menguntungkan terutama pada strategi pemasaran yg dilakukan.
CIRI – CIRI PASAR OLIGOPOLI
 Memiliki 2 Produsen atau lebih
Dalam pasar oligopoli ini dijalankan oleh 2 (dua) konsumen atau lebih. Sedangkan untuk
produsen kurang dari 10 produsen, maka dari itu pasar ini disebut dgn pasar persaiangan tdk
sempurna karna konsumen lebih banyak dari pada produsen.

 Produk yg Dijual Homogen


Produk yg dijual di pasar oligopoli ini bersifat homogen atau seragam. Selain bersifat
homogen sifat dari produk yg dijual dipasar ini juga dapat saling digantikan satu sama lain.
Misalkan ada produk rokok yg tdk laku maka dapat digantikan dgn produk yg sama dgn
variasi yg berbeda.

 Kebijakan Produsen Utama Menjadi Acuan


Dalam pasar oligopoli ini menjadikan kebijakan prosedur utama sebagai acuan oleh para
produsen lain. Misalnya dlm hal penarikan produk lama, perubahan fungsi, & juga ketentuan
penetapan harga produk. Jadi produsen lain hanya perlu mengikuti kebijakan dari produsen
utama.
CIRI – CIRI PASAR OLIGOPOLI
 Harga Barang Hampir Sama
Dalam penjualan barang di pasar oligopoli ini memiliki harga barang yg hampir sama.
Maksudnya disini yaitu harga yg dijual antara produsen 1 dgn produsen lainnya memiliki
harga yg sama atau nyaris tdk terasa ada perbedaannya. Hal ini dikarenakan jumlah
produsen yg sedikit.

 Produsen Baru Sulit Masuk


Untuk produsen baru yg ingin masuk kepasar oligopoli ini sangatlah sulit, karena produsen
utama memainkan harga sehingga produsen baru kesulitan untuk bersaing dgn harga
produsen yg sudah ada. Jika dipaksakan ,maka produsen baru hanya akan mendapatkan
keuntungan yg sangat kecil.

 Strategi Pemasaran Harus Matang


Jika sudah masuk ke dlm pasar oligopoli strategi pemasaran yg digunakan harus matang.
dgn sedikitnya jumlah produsen & ragam produk yg tdk banyak, maka persaingan akan jauh
lebih ketat. Dgn melakukan promosi & pemasaran harus sesering mungkin dilakukan agar
konsumen tdk berpindah ke produk lain.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PASAR OLIGOPOLI

Kelebihan Kekurangan

1. Memberi kebebasan memilih bagi 1. Menciptakan ketimpangan distribusi


pembeli. pendapatan
2. Mampu melakukan penelitian dan 2. Harga yang stabil dan terlalu tinggi
pengembangan produk. bisa menimbulkan inflasi
3. Karena adanya persaingan, penjual 3. Adanya pemborosan biaya produksi
lebih memperhatikan kepuasan apabila ada kerjasama antar
konsumen. oligopolies karena semangat
4. Adanya penerapan teknologi baru. bersaing kurang
5. Konsumen mendapatkan mutu 4. Menimbulkan eksploitasi terhadap
produk dan pelayanan yang baik. pemilik faktor produksi dan pembeli.
6. Konsumen mendapatkan harga yang 5. Sulit ditembus/dimasuki perusahaan
stabil, walaupun berubah akan baru
cenderung mengalami penurunan. 6. Bisa berkembang ke arah monopoli
7. Perusahaan sering beroperasi tidak
efisien.
8. Sering menimbulkan ketidakadilan.
PERSAINGAN OLIGOPOLI

 Keterangan gambar :
A. Ologopoli tanpa diferensiasi produk, dimana kurva seorang produsen itu tdk bisa
ditentukan & tdk bisa di analisa.
B. Oligopoli dgn diferensiasi produk, dimana kurva permintaan seorang produsen itu dpt
ditentukan & dpt di analisa.
PERSAINGAN OLIGOPOLI
 Dlm kasus B tsb mengartikan bahwa seorang produsen mungkin menganggap bahwa
kurva permintaannya adalah kurva permintan yg paling rendah, sehingga bisa menentukan
tingkat output & harga jualnya.
 Karena adanya ketergantungan antar perusahaan dlm suatu industri tsb itulah maka
prilaku suatu perusahaan tentu akan sulit dianalisa, karena setiap perusahaan tahu bahwa
setiap perubahan kebijakan harga , kualitas, output & iklan itu akan mendorong reaksi dari
pesaingnya. & setiap perusahaan bisa beraksi jika perusahaan lain mengubah
kebijakannya. Dlm pasar persaingan sempurna yg perusahaannya menjual produk yg
sama, tdk ada keinginan untuk membuat iklan yg bertujuan untuk mempromosikan
produknya, semua itu di karenakan konsumen sudah tahu bahwa semua produk dlm pasar
persaingan sempurna adalah sama. Contohnya adalah gandum.
 Tetapi lain halnya dlm pasar oligopoli, sebuah perusahaan sering kali mengeluarkan uang
jutaan rupiah bahkan milyaran rupiah yg hanya bertujuan untuk mendefrensiasikan produk
mereka. Walaupun cara tsb tdk begitu berarti tetapi ada sebagian informasi yg dpt diterima
oleh konsumen, pendefrensiasian produk tsb tdklah bermanfaat karena tdk ada pengaruh
apapun bagi konsumen kecuali perusahaan tsb memberikan pilihan produk yg lebih luas di
pasaran.
PERSAINGAN OLIGOPOLI
 Sebagai contoh terdpt 2 perusahaan yg akan
mengeluarkan iklan dgn tujuan untuk menarik
pembeli yaitu perusahaan rokok Marlboro &
Camel, jika kedua perusahaan itu memilih untuk
membuat iklan maka keduanya akan tetap dpt
membagi pasar walaupun konsekwensi yg akan
mereka hadapi adalah mereka akan mendptkan
laba yg rendah karena telah dikurangi oleh biaya
iklan yg mahal yg harus mereka tanggung.
 Akan tetapi jika salah satu diantara mereka
memutuskan untuk tdk membuat iklan sedangkan
yg lain membuat iklan maka, perusahaan yg
membuat iklan tsb akan mendptkan lebih banyak
keuntungan sehingga perusahaan yg tdk
melaygkan iklan akan kehilangan konsumen &
akan mengakibatkan jumlah permintaan terhadap
produknya bisa menurun.
PERSAINGAN OLIGOPOLI

 Pada gambar disamping memperlihatkan bahwa


besar-kecilnya laba rugi suatu perusahaan itu
tergantung pada tindakan mereka masing-masing,
& strategi yg mereka lakukan dlm menarik lebih
banyak konsumen adalah dgn cara beriklan
padahal mereka sama-sama tahu bahwa jika
mereka tdk beriklan maka laba yg akan mereka
peroleh akan jauh lebih tinggi daripada mereka
beriklan.
MODEL-MODEL OLIGOPOLI
 Sifat dlm pasar oligopoli itu adalah
saling ketergantungan antara Model Cournot
perusahaan satu dgn lainnya,
karena adanya ketergantungan
inilah maka analisa terhadap

Oligopoli
Model Bertrand
prilaku mereka itu menjadi sulit.
 Maka dari itu kita tdk bisa hanya Duopoli
Model
mengandalkan teori oligopoli saja
untuk menjelaskan keadaan dlm
Chamberlin
Kartel
pasar oligopoli, tapi kita juga butuh Model
model-model lain yg umum yg dpt Stackelberg
menjelaskan keadaan dlm pasar
oligopoli secara rinci.
1. DUOPOLI
 Duopoli adalah bentuk sederhana dari oligopoli yg berarti suatu bentuk pasar dimana
penawaran suatu jenis barang hanya dikuasai oleh 2 perusahaan.
 dlm duopoli penjual pertama harus mamperhatikan reaksi penjual kedua, & dlm duopoli
penjual juga harus menentukan berapa jumlah barang yg akan diproduksi & juga
menentukan harga yg akan di tawarkan di pasaran.
a. MODEL COURNOT
 Dlm model Cournot barang yg dihasilkan itu juga bersifat homogen & struktur biaya
produksinya sama dgn biaya produksi marginal yg = 0. Secara umum bisa di katakan
bahwa jika dipasar terdpt 2 perusahaan maka masing-masing perusahaan akan
menentukan berapa banyak kuantitas yg akan diproduksi, setelah menentukan jumlah
produksi maka mereka akan menentukan harga yg bisa diterima di pasar. Katakanlah
fungsi total biaya masing-masing perusahaan adalah sebagai berikut: Kita memakai contoh
dari produsen rokok Marloboro & Camel
Marloboro TC1 = 10 Q1
Camel TC2 = 10 Q2
 Maka dpt diakatakan kedua perusahaan mempunyai marginal cost (MC) Rp10 per unit.
Apabila Q1 = Q2 = 10, maka total cost (TC) = 100, jadi P = 100 – Q1 – Q2 = 80. (Q1 = Q2
=10, maka P = 80 Karena suatu harga (P) itu akan dpt ditentukan jika jumlah produksi yg
ditawarkan di pasar telah ditentukan, yaitu seperti Marloboro yg akan menentukan berapa
jumlah produksi (Q1) yg akan dia keluarkan dgn tdk lupa memperhatikan jumlah produksi
pesaingnya (Q2) yaitu Camel.
 Begitu juga sebaliknya, Camel akan menentukan jumlah produksi (Q2) dgn memperhatikan
juga berapa produksi Marloboro (Q1).
a. MODEL COURNOT
Keseimbangan model Caurnot ini akan terjadi jika :
 Marloboro dpt memaksimalkan keuntungannya.
 Camel juga dpt memaksimalkan keuntungannya juga.
 Dan seluruh produksi Marloboro & Camel (Q1+Q2) telah habis dlm pasar.
 Dan keseimbangan dlm model Cournot ini hampir sama/ hampir mendekati dgn
keseimbangan pasar bersaing sempurna.
b. MODEL BERTRAND
 Dlm model ini seorang penjual dlm menentukan harga itu bertujuan untuk mendptkan
keuntungan yg maksimal yaitu dgn cara menghitung harga yg telah di sepakati bersama.
dlm model ini masing-masing perusahaan berharap pesaingnya itu untuk tetap
mempertahankan tingkat harga jualnya. Misalnya kita gunakan contoh Marloboro &
Camel tadi :
Marginal Cost MC1 = MC2 = Rp 10
Permintaan P = 100 –Q1 – Q2
 Sekarang anggaplah Marloboro menjual barangnya seharga Rp 40 (P1 = Rp 40,-), maka
Camel akan menjual barangnya seharga Rp 39,- (P2 = Rp 39,-) yg Camel berharap dpt
merebut pasar Marloboro & akhirnya Marloboro jadi (Q1 = 0), situasi ini dpt digambarkan
sebagai berikut :
P = 100 – Q1 – Q2
39 = 100 – 0 – Q2
Q2 = 100 – 39
Q2 = 61
b. MODEL BERTRAND
 Dari ilustrasi ini tentu saja Marloboro tdk akan diam saja, dia juga menurunkan harga
Rp38,- demi agar pasarnya tdk hilang.
 Jika para produsen itu terus berlomba menurunkan harga maka dlm situasi ini ada yg di
untungkan yaitu masyarakat, karena masyarakat untuk mendapatkan barang yg mereka
inginkan itu mereka dapat membeli dgn harga yg rendah.
 Tapi sekarang yg jadi masalah adalah, kapan keseimbangan itu akan tercapai jika
produsen-produsen itu terus menurunkan harganya, jawabannya adalah para produsen
tersebut akan berhenti menurunkan harga jika harga mereka sama dgn biaya marginal.
 Antara Marloboro & Camel tdk akan menurunkan harganya lagi karena jika itu terjadi
berarti mereka jual-rugi (PC < MC) & tdk akan mendapatkan untung.13 Maka dlm model
bertrand ini, masing-masing perusahaan tdk mengarah kepada keuntungan pasar yg
maksimum & juga tdk pada tingkat keuntungan yg rendah.
c. MODEL CHAMBERLIN
 Model Chamberlin ini dlm pasar oligopoli menyatakan bahwa, suatu keseimbangan yg
stabil akan terjadi jika dlm pasar tersebut sepakat hanya memakai satu harga.
 Hal ini disebabkan karena masingmasing perusahaan menyadari bahwa mereka saling
tergantung satu sama lain. Penetapan suatu harga tersebut bertujuan untuk
memaksimalkan keuntungan perusahaan mereka masing-masing.
 dlm model Chamberlin ini, membolehkan masuknya perusahaan baru yg akan bergabung
dlm pasar. Masuknya perusahaan baru ini bertujuan supaya terciptanya keseimbangan
yg stabil yg tdk dapat di pecahkan oleh pasar monopoli.
d. MODEL STACKELBERG
 Model ini dianggap sebagai salah satu produsen yg cukup kuat posisinya dlm pasar,
sehingga dapat memaksa perusahaan pesaingnya untuk mengakui & mengikuti segala
aturannya.
 dlm hal ini perusahaan yg terkuat tersebut bertindak seperti monopolis. dlm model ini di
jelaskan bahwa apabila dipasar terdapat seorang produsen yg kuat posisinya dlm pasar/
yg bisa disebut market leader, maka dimungkinkan keseimbangan dlm pasar itu akan
terbentuk stabil.
2. KARTEL
 Model ini biasanya hanya untuk pasar oligopoli yg telah bergabung. kartel adalah suatu
perjanjian/ kesepakatan yg bersifat resmi diantara beberapa perusahaan dlm oligopoli.
 Perjanjian kesepakatan tersebut menetapkan suatu harga & menyepakati jumlah yg akan
di produksi masing-masing anggota. Tujuan kartel adalah untuk memaksimumkan
keuntungan bersama.
 Keuntungan yg maksimum itu akan mudah dicapai jika kartel menaikan harga produknya,
mengurangi jumlah output dipasar, & menghalangi masuknya pesaing baru. Maka dlm hal
ini yg merasa di rugikan adalah konsumen, karena harga menjadi lebih tinggi akibat
output yg terbatas.
 Laba kartel itu begitu menggoda, karena laba yg mereka dapatkan adalah laba yg
bersifat monopoli. Dlm kartel, setelah mereka menentukan harga untuk masing-masing
anggota & telah merasakan keuntungannya, biasanya masing-masing produsen
mempunyai inisiatif sendiri untuk melakukan kecurangan demi mendapatkan keuntungan
yg lebih banyak lagi, yaitu dgn secara diam-diam produsen memproduksi lebih banyak
dari jumlah yg ditentukan/ disepakati bersama.
 Apabila kadaan ini mereka jalani scr terus menerus maka model kartel ini akan hancur.
2. KARTEL

 Ringkasnya, kartel tdk akan efektif jika


produknya terdeferensiasi antar perusahaan,
jika biaya oprasional antar perusahaan itu
berbeda, jika banyak terdapat perusahaan-
perusahan baru di dlm pasar & halangan
masuk kedlm pasar itu rendah, & yg paling
penting jika tindakan curang & melanggar
kesepakatan itu meluas.
2. KARTEL
 Jenis – Jenis Kartel

Kartel Harga Kartel Syarat Kartel Rayon

 dlm kartel harga • dlm kartel ini • dlm, kartel ini


disepakati harga disepakati syarat- disepakati daerah
minimum suatu syarat yg penjualan setiap
barang yg boleh seragam dlm hal kartel, tujuan
dijual, anggota penyerahan, penerapan
kartel dilarang pembayaran & daerah
untuk menjual pembungkusan pemasaran ini
barang dibawah barang. agar tdk terjadi
harga minimum persaingan antar
yg telah anggota rayon.
disepakati.
2. KARTEL
 Jenis – Jenis Kartel

Kartel Produksi Sindikat Penjualan Kartel Pool

 dlm kartel ini • dlm kartel ini • Sering disebut juga


disepakati jumlah disepakati bahwa kartel pembagian
maksimum barang anggota kartel harus keuntungan, dlm
yg boleh di produksi menyerahkan kartel ini
oleh setiap anggota. barang hasil keuntungan yg
Tujuan pembatasan produksinya untuk diperoleh anggota
produski ini agar tdk dijual dgn satu kartel dikumpulkan
terjadi kelebihan harga. (di-pool) dlm kas
produksi yg bersama kemudian
berakibat pada dibagi sesuai
turunya harga. perjanjian yg telah
disepakati.
2. KARTEL
Ciri-ciri Kartel
Pengertian kartel dlm Kamus Besar Bahasa Indonesia dituliskan kartel
memiliki dua ciri yg menyatu,yaitu:

 Organisasi perusahaan-perusahaan besar yg memproduksi barang-


barang sejenis
 Persetujuan sekelompok perusahaan dgn maksud mengendalikan
harga komoditi tertentu.

Contoh:
Kasus dugaan kartel persekongkolan harga antara PT Yamaha Indonesia
Motor Manufacturing (YMMI) & PT Astra Honda Motor (AHM). Saat ini
penguasaan pangsa pasar untuk skutik oleh AHM lebih dari 67 persen &
Yamaha lebih dari 29 persen. Jika dugaan kartel terbukti, kedua
perusahaan menguasai hampir 97 persen pangsa pasar sepeda motor
skutik.
2. KARTEL
Perusahan yg Melakukan Kartel
 Di Indonesia kerjasama dlm bentuk kartel terjadi pada PT Semen
Gresik, PT Holcim Indonesia & PT Indocement yg menguasai 88%
pangsa pasar & mampu untuk mengontrol harga semen didalam
negeri.
 Di Jerman terdapat enam produsen semen terbesar yg
bekerjasama dlm bentuk kartel, seperti Alsen AG “Kini Holcim
Deutschland AG” Dyckerhoff, Heidelberg Cement AG, Lafarge
Zement GmbH, Readymix AG “Kini Cemex Deutschland AG” &
Schwenk Zement KG.
 Di Inggris ada empat perusahaan semen utama yg paling banyak
dilaporkan melakukan kartel, yakni Buxton Lime Industries, Castle
“Heidelberg”, Cemex UK & Lafarge.
 Perusahaan semen yg melakukan kartel diwilayah Uni Eropa ialah
Holcim, Heidelberg, Dyckerhoff AG, Lafarge & Cemex yg tersebar
di Jerman, Inggris, Perancis, Belgia, Belanda & Luxemburg.
 Perusahaan raksasa dibidang pertanian Cargill Inc & Bunge Ltd
melakukan kerjasama kartel pada bidang pedagang & distributor
sereal & produk pertanian.

Anda mungkin juga menyukai