Anda di halaman 1dari 19

PAPER

PASAR OLIGOPOLI
Dosen:
Ir.Luhut Sihombing,MP
NIP 196510081992031001

Oleh :

JONATHAN FELIX SIDAURUK

170304090

TEORI EKONOMI MIKRO

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang atas berkat dan rahmatnya
penulis dapat menyelesaikan paper mengenai Penjelasan Struktur pasar Oligopoli.
Penulis mengucapkan banyak terimah kasih kepada bapak Luhut sebagai dosen yang telah
memberikan tugas ini,dan kepada orangtua yang selalu mendukung dan sebagai penyemangat
penulis dalam mengerjakan tugas ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna dan banyak kekurangan.Jadi
pada kesempatan ini penulis berharap adanya kritik,saran dan tanggapan yang berguna untuk
perbaikan dalam laporan ini,mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun.
Demikian yang dapat penulis sampaikan semoga paper ini dapat bermanfaat bagi penulis
sendiri dan orang yang membacanya.

Medan, 30 Desember 2018

Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
Dalam dunia perekonomian sebenarnya terdapat berbagai jenis pasar salah satunya adalah
pasar oligopoli yang merupakan bagian dari pasar persaingan tidak sempurna. Ciri utama dari jenis
pasar persaingan tidak sempurna tentu berkebalikan dengan pasar sempurna yaitu adanya begitu
banyak pembeli tetapi produsen yang ada hanya beberapa.

Tentu ada banyak contoh dari jenis pasar ini yang produknya seringkali kita gunakan dalam
kehidupan sehari-hari seperti pasta gigi, industri semen, industri mobil dan hal-hal sejenis lainnya.

Dikarenakan ada persaingan antara beberapa produsen yang berbagai jenis produk, maka iklan
serta langkah promosi yang tepat merupakan pendukung utama perkembangan usaha tersebut. Adanya
strategi tersebut akan membentuk persepsi dari para konsumen untuk membedakan antara produk yang
satu dan lainnya.

Pada dasarnya dalam pasar oligopoli ini dapat dikatakan produknya relatif homogen karena
dapat saling menggantikan. Sehingga yang harus dijaga oleh produsen adalah loyalitas dari
konsumennya untuk menggunakan produk yang dikeluarkan.

Pasar oligopoli adalah salah satu bentuk pasar persaingan tidak sempurna, dimana hanya
terdapat beberapa produsen atau penjual dengan banyak pembeli di pasar. Beberapa contoh industri
yang termasuk dalam kategori ini adalah industri rokok, industri mobil, industri semen, jasa
penerbangan dan lainnya.

Dalam menjalankan usahanya, iklan dan promosi berperan sangat penting bagi oligopolis.
Iklan dan promosi akan membentuk persepsi konsumen mengenai perbedaan satu produk dengan
produk lainnya (diferensiasi produk). Hal ini dikarenakan pada dasarnya oligopolis menjual barang
yang relatif homogen sehingga dapat saling menggantikan (bersifat substitusi walau tidak sempurna).
Oleh karenanya, loyalitas konsumen pada satu produk harus dijaga agar tidak berpindah ke produk
lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Pasar Oligopoli
Istilah oligopoli berarti beberapa penjual. Beberapa penjual di dalam konteks ini maksudnya
dimana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Beberapa dapat berarti
paling sedikit 2 dan paling banyak 10 sampai 15 perusahaan. Pasar oligopoli merupakan suatu
struktur pasar dimana hanya terdapat beberapa produsen yang menghasilkan barang-barang yang
bersaing. Jika pasar oligopoli hanya terdiri dari dua perusahaan saja maka disebut duopoli.
Dalam oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sendiri sebagai bagian yang terikat
dengan permainan pasar, dimana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung pada tindak-
tanduk pesaing mereka, sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan
harga dan sebagainya dapat dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing
mereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-
perusahaan potensial untuk masuk ke dalam pasar. Perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli
sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal dibawah tingkat maksimum dengan
menetapkan harga jual terbatas sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha
yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.
Kelebihan dan kekurangan pasar oligopoli
Tentu saja pasar oligopoli memiliki kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan dari pasar oligopoli
adalah mendorong perkembangan teknologi dan inovasi. Struktur pasar ini yang paling
memberikan dorongan terbesar dalam mengembangkan teknologi dan inovasi. Hal ini dikarenakan
perusahaan mendapat untung yang lebih dari normal dan menekankan persaingan dimana sangat
membahayakan kedudukan perusahaan dalam industri. Keuntungan yang lebih disebabkan
perusahaan baru sulit untuk memasuki pasar ini. Sehngga keuntungan lebih normal berlangsung
dalam jangka panjang dan perusahaan memiliki dana yang cukup untuk kepentingan melakukan
riset dalam mengembangkan teknologi serta melakukan inovasi.
Selain itu melakukan pengembangan teknologi dan melakukan persaingan dalam pasar ini, sebab
perusahaan tidak mungkin melakukan persaingan dalam harga. Terdapat sedikit penjual karena
dibutuhkan biaya investasi yang besar, jumlah penjual yang sedikit membuat penjual dapat
mengendalikan harga dalam tingkat tertentu, dan bila terjadi perang harga, konsumen akan
diuntungkan serta adanya efisiensi dalam menjalankan produksi dan persaingan di antara
perusahaan akan memberikan keuntungan bagi konsumen dalam hal harga dan kualitas barang.
Adapun kekurangan dari pasar ini adalah tidak adanya efisiensi dalam menggunakan sumber-
sumber daaya. Efisiensi penggunaan sumber daya akan tercapai apabila ongkos marjinal sama
dengan harga. Pada umumnya keadaan ini tidak dicapai pada pasar oligopoli. Tetapi jika
dipandang dari sudut skala ekonomis yang mungkin diperoleh, terdapat kemungkinan bahwa
perusahaan oligopoli akan memproduksi barang dengan ongkos yang lebih rendah daripada
perusahaan yang ada dalam persaingan sempurna. Terdapat rintangan yang kuat untuk dapat
masuk ke pasar oligopoli, akan terjadi perang harga dan produsen dapat melakukan kerja sama
(kartel) yang pada akhirnya akan merugikan konsumen. Selain itu juga dibutuhkan investasi dan
modal yang besar untuk memasuki pasar, karena adanya skala ekonomi yang telah diciptakan
perusahaan sehingga sulit bagi pesaing baru untuk masuk ke dalam pasar, apabila terdapat
perusahaan yang memiliki hak paten atas sebuah produk, maka tidak memungkinkan bagi
perusahaan lain untuk memproduksi barang sejenis, perusahaan yang telah memiliki pelanggan
setia akan menyulitkan perusahaan lain untuk menyainginya, adanya hambatan jangka panjang
seperti pemberian hak waralaba oleh pemerintah sehingga perusahaan lain tidak memasuki pasar,
adanya kemungkinan terjadinya kolusi antara perusahaan di pasar yang dapat membentuk
monopoli atau kartel yang merugikan masyarakat.
Karakteristik Pasar Oligopoli
a. Menghasilkan barang standard atau barang berbeda corak(differenciated products).
b. Kekuasaan menentukan harga ada kalanya lemah dan ada kalanya sangat kuat. Jika diantara
produsen oligopoli yang terdapat dipasar tidak melakukan kerjasama(non collusive), maka
kekuasaan menentukan harga sangat terbatas(lemah). Tetapi kalau diantara produsen oligopoli
terswebut berkolusi dalam menetapkan harga, maka kekuasaan mereka dalam menentukan harga
adalah sangat kuat, yaitu menyerupai monopoli.
c. Pada umumnya perusahaan oligopoli perlu melakukan promosi secara iklan. Iklan secara
terus menerus diperlukan oleh produsen oligopoli yang menghasilkan barang yang berbeda corak.
Kegiatan promosi secara iklan yang sangat aktif tersebut adalah untuk dua tujuan, yaitu menarik
pembeli baru dan mempertahankan pembeli lama.
d. Hambatan untuk masuk dalam industri cukup tangguh.
e. Terdapat banyak pembeli di pasar.
Jenis-jenis Pasar Oligopoli
Berdasarkan produk yang diperdagangkan, pasar oligopoli dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu
a. Pasar Oligopoli Murni (Pure Oligopoly)
Jenis ini merupakan praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan merupakan barang
yang bersifat identik, misalnya praktek oligopoli pada produk air mineral.
b. Pasar Oligopoli dengan Pembedaan (Differentiated Oligopoly)
Pasar ini merupakan suatu bentuk praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan dapat
dibedakan, misalnya pasar sepeda motor di Indonesia yang dikuasai oleh beberapa merek terkenal
seperti Honda, Yamaha dan Suzuki.
Hambatan Dalam Persaingan Oligopoli
Biasanya perusahaan yang bermain dalam persaingan oligopoli adalah perusahaan yang telah
mapan, baik dari segi pengalaman, modal, sumber daya (manusia dan bahan baku) serta teknologi.
Oleh karena itu, untuk persaingan oligopoli agaknya sukar bagi perusahaan baru untuk
memasukinya, terutama pada persaingan yang didalamnya terdapat kesepakatan/kartel.
Adapun hambatan-hambatan itu diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Skala Ekonomis
Perusahaan yang telah lama berproduksi dan beroperasi relatif lebih memiliki kesempatan
untuk menikmati skala ekonomis, karena untuk memperbesar produksinya perusahaan tersebut
cukup menambah dari produksi yang sudah ada, sehingga sangat memungkinkan untuk
menurunkan biaya produksi dan relatif akan mampu menjual produksinya dengan harga yang
relatif lebih murah bila dibandingkan para pendatang baru.
b. Ongkos Produksi yang Berbeda
Perusahaan bisa menurunkan biaya produksi dengan membuka kapasitas produksi baru daripada
tetap menggunakan kapasitas yang lama dan seterusnya, sementara bagi perusahaan baru hal itu
dilakukan karena harus mengeluarkan segala macam biaya yang tidak disertai dengan produksi
langsung (misalnya biaya pendidikan karyawan agar menjadi terampil).
Faktor-faktor Penyebab Terbentuknya Pasar Oligopoli
1. Efisiensi Skala Besar
Efisiensi skala besar di dalam efisiensi teknis (teknologi) dan efisiensi ekonomi (biaya
produksi). Profit hanya bisa tercipta apabila perusahaan mampu mencapai tingkat efisiensi.
Efisiensi teknis menyangkut pada penggunaan teknologi dalam proses produksi. Kemampuan
produsen dalam menempatkan sumber daya secara optimal. Efisiensi ekonomi menyangkut pada
biaya produksi. Bagaimana mengatur biaya pada komposisi yang tepat sehingga harga yang
dipasarkan merupakan harga yang bisa diterima pasar dan produsen. Kompleksitas manajemen
(tingkat kerumitan). Tingkat kerumitan dalam manajemen pengelolaan di suatu perusahaan. Dalam
dunia nyata, perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri mobil, semen, kertas, pupuk,
dan peralatan mesin, umumnya berstruktur oligopoly Tekhnologi padat modal (capital intensive)
yang dibutuhkan dalam proses produksi menyebabkan efisiensi (biaya rata-rata minimum) baru
tercapai bila output diproduksi dalam skala sangat besar. Keadaan diatas merupakan hambatan
untuk masuk (barriers to entry) bagi perusahaan pesaing. Tidak mengherankan jika dalam pasar
oligopoly hanya terdapat sedikit produsen.

2. Kompleksitas Manajemen
Berbeda dengan tiga struktur pasar lainnya (persaingan sempurna, monopoli,dan pasar
monopolistik), struktur pasar oligopoli ditandai dengan kompetisi harga dan non harga. Perusahaan
juga harus cermat memperhitungkan setiap keputusan agar tidak menimbulkan reaksi yang
merugikan dari perusahaan pesaing. Karena dalam industri oligopoli, kemampuan keungan yang
besar saja tidak cukup sebagai modal untuk bertahan dalam industri. Perusahaan juga harus
mempunyai kemampuan manajemen yang sangat baik agar mampu bertahan dalam struktur
industry yang persaingannya lebih kompleks. Tidak banyak perusahaan yang memilki kemampuan
tersebut, sehingga dalam pasar oligopoli akhirnya hanya terdapat .

Model Oligopoli
Begitu kompleksnya situasi dalam pasar oligopoli, sehingga para ekonom mengembangkan
berbagai model untuk menganalisis perilaku oligopolis. Sayangnya, tidak ada satu pun model yang
dapat diterima secara umum sebagai model terbaik. Berikut ini akan disampaikan beberapa model
oligopoli yang dikembangkan oleh para ekonom.
Model Cournot(Cournot Model)
Model Cournot yang disebut juga duopoli dikembangkan oleh Augustin Cournot seorang ahli
ekonomi berkebangsaan Perancis pada tahun 1838. Asumsi utama dari model ini adalah bahwa
jika perusahaan telah menentukan tingkat produksinya, ,aka perusahaan tersebut tidak akan
mengubahnya. Atas dasar asumsi inilah perusahaan pesaingnya akan menentukan tingkat
produksinya. Dalam pasar duopoli hanya terdapat dua perusahaan yang menjual produk yang
homogen, dengan demikian hanya terdapat satu harga pasar. Harga pasar ditentukan oleh
keseimbangan antara jumlah total output yang dihasilkan oleh dua perusahaan dengan permintaan
pasar.Penentuan output merupakan gerakan balasan dari perilaku perusahaan lain, sehingga Q
untuk dua perusahaan oligopoli adalah sama.Jika dalam menentukan tingkat output terbaik, setiap
perusahaan mengasumsikan perusahaan lain mempertahankan harga (bukan output) pada tingkat
yg konstan, maka ini disebut MODEL BERTAND
Misalnya sebuah industri yang diisi oleh duopolist memiliki permintaan industrinya yang linier
yaitu P=30-Q
•Karena hanya ada dua perusahaan, maka Q=Q1+Q2
•Asumsikan kedua perusahaan memiliki biaya marjinal 0 atau
MC1=MC2=0
•Jika kita anggap kedua perusahaan bersaing dalam kuantitas
(Q), berapa Q1 dan Q2 yang optimal?
•Asumsikan bahwa masing-masing perusahaan mengambil
keputusan secara simultan dan tidak berkomunikasi satu sama
lain
•Yang akan terjadi adalah, masing-masing perusahaan akan mengambil keputusan
jumlah output yang memaksimumkan profitnya (MR=MC) dengan berfikir bahwa
perusahaan saingan secara rasional akan mengambil keputusan dengan prinsip
yang sama
•Artinya perusahaan 1 akan memilih outputnya sebesar Q1* yang memenuhi kondisi
MR1=MC1 dengan mengasumsikan perusahaan 2 memilih Q2* yang memenuhi
kondisi MR2=MC2
•Cara berfikir yang sama akan dilakukan oleh perusahaan 2
•Hal yang harus digaris bawahi adalah bahwa keputusan Q1* akan tergantung
keyakinan perusahaan 1 atas nilai Q2* dan sebaliknya, mengapa?
•Ingat P=30-Q1-Q2. Karena keputusan masing-masing perusahaan (Q1 dan Q2)
mempengaruhi P untuk kedua pihak, maka setiap perusahaan akan tergantung satu
sama lain.

Model Edgeworth
Asumsinya jika hanya terdapat 2 perusahaan dg komoditi yg homogen: (1) setiap perusahaan
mempunyai kapasitas (2) setiap perusahaan mempunyai kapasitas produksi dan tidak dapat
memenuhi seluruh penawaran pasar (3) setiap perusahaan, dalam mencoba memaksimumkan TR
atau keuntungan total mengasumsikan bahwa perusahaan lain akan mempertahankan harganya
pada tingkat yg konstan.
Akibatnya akan terjadi fluktuasi harga produk yg terus menerus di antara harga monopoli dan
harga ouput maximum dari setiap perusahaan.
Perush A adalah yg pertama memasuki pasar , dan menjual sebanyak Qa pada harga Pa, dg
demikian TRa=PaxQa.
Perush B memasuki pasar, dan mengasumsikan bahwa A akan terus menetapkan harga sebesar Pa.
maka B menetapkan harga di Pb sehingga TRb=PbxQ2, dan karenanya merebut sebagian besar
pasar A.
Reaksi terhadap perilaku B dg asumsi bahwa B akan mempertahankan harga di Pb maka A akan
memproduksi di Q1 max dg P dibawah harga Pb yt Pe.
Reaksi terhadap A maka B akan memproduksi di Q2 dg harga yt Pe.
Prose ini akan terus berlangsung sampai kedua perusahaan akan menjual dg tingkat output yg sama
yt sebanyak Q1dan Q2 maz dan denga harga P
Model Chumberlin

keseimbangan pasar terjadi bila ditetapkan satu harga kesepakatan. Bila para produsen
tidak sadar ketergantungannya akan terjadi keseimbangan Cournot. Bila para produsen
menganggap saingannya mempertahankan tingkat output dan harga akan terjadi keseimbangan
Bertrand. Bila para produsen sadar saling ketergantungan akan terjadi keseimbangan "ala
monopoli" (output dibagi sama besar) dan tanpa penggabungan cukup dari "pengalaman".

Chamberlin mengasumsikan bahwa duopolis mengakui saling mengakui ketergantungan antar


mereka, sehingga duopolis tsb menetapkan harga-harga yg sama, menjual jumlah yg sama, dan
memaksimumkan keuntungan bersama.

Keseimbangan pasar terjadi bila ditetapkan satu harga kesepakatan.

 Jika perusahaan A yg pertama masuk pasar maka ia akan memproduksi dititik A.


 B masuk pasar dan menganggap bahwa A tetap akan berproduksi di Q tsb maka B akan
menjual di titik B (Q dan P lbh rendah dari P dan Q di perush A)
 A dan B sadar bahwa cara terbaik adalah dg membagi bersama keuntungan sehingga
mereka akan memproduksi di Qe dg harga Pe (titik E)

Kurva permintaan patah Sweezy (The Kinked)

tahun 1939. Bila produsen oligopoli menurunkan harga jual maka ia mengharap
saingannya mengikuti menurunkan harga jual. Tetapi, bila menaikkan harga mengharap tidak
diikuti. Sehingga terjadi "hilangnya sebagian konsumen" ke produk lain (karena harga naik).
Maka, kurva permintaan "patah" akibat hilang konsumen. Akibatnya kurva MR juga patah. Posisi
keseimbangan tidak didefinisikan oleh titik potong kurva MC dan MR yang patah. Tetapi, naiknya
biaya produksi tetap mendorong produsen menaikkan harga, meskipun kurva MC memotong
kurva MR pada bagian yang tidak sambung. Analisa ini untuk oligopoli yang persaingannya kuat.
Tetapi tidak dapat menjelaskan dimana titik patahan hanya menjelaskan kecenderungan harga-
harga tetap.

Sweezy beranggapan bahwa bila ada produsen dalam pasar oligopoli yang berusaha menaikkan
harga maka ia akan kehilangan konsumen karena tak ada produsen lainnya yang bersedia
menaikkan harga. Namun sebaliknya, produsen dalam pasar oligopoli tidak dapat memperluas
pasar dengan menurunkan harga sebab para pesaing akan menurunkan harga dengan tingkat yang
lebih rendah lagi. Akibatnya terjadilah perang harga.

Para produsen dalam pasar oligopoli saling mempengaruhi tetapi tidak melakukan kolusi
(kesepakatan).

Intinya : produsen tidak akan menyesuaikan diri terhadap kenaikan harga melainkan terhadap
penurunan harga.

Kurva permintaan “patah” akibat hilang konsumen. Akibatnya kurva MR juga patah.

Posisi keseimbangan tidak didefinisikan oleh titik potong kurva MC dan MR yang patah. Tetapi,
naiknya biaya produksi tetap mendorong produsen menaikkan harga, meskipun kurva MC
memotong kurva MR pada bagian yang tidak sambung
 Kurva MR=CFGN, dan kurva D=CEJ
Bagian CF dalam MR bersesuaian dg CE dalam D
Bagian GN sesuai dg EJ
Lekukan di E menyebabkan diskontinuitas FG

Kartel

para produsen monopoli dengan (a)tahu berapa tingkat harga seharusnya (b)struktur biaya
identik dan garis demand sama. Kartel dengan tujuan memaksimumkan profit produsen =
penggabungan langsung secara rahasia/tidak, syaratnya oligopoli murni yaitu barang dapat saling
mengganti. Produsen dengan struktur biaya rendah akan memproduksi output dengan jumlah lebih
banyak.

Syarat kartel sama dengan monopoli :

π = π1 + π2

π = TR1 + TR2– TC1– TC2 = TR – TC1– TC2

MR = MC1 = MC2

Δ² πi < 0

ΔQi²

Hambatan kartel : salah perkiraan per-mintaan pasar karena kurva demand pasar elastisitasnya <
kurva demand sendiri, kejadiannya :

 jumlah kurva MC para produsen tidak persis kurva MC pasar. Karena tiap perusahaan
melaporkan ke kartel strukur biaya yang lebih rendah agar mendapat jatah output yang
besar.
 proses gabung lamban sehingga kurva-kurva telah berubah saat mulai kartel
 kekakuan harga
 kartel sembunyi-sembunyi, takut Pemerintah.

Kartel dengan tujuan membagi pasar = lebih banyak dijumpai. Pasar dibagi dengan :
(a)tingkat harga, (b)kuota (c)daerah/wilayah. Kebebasan tetap ada dalam : bentuk produk, kegiatan
promosi dll. Kasus kartel : (1)anggota kartel yang lemah bersedia menjual dengan tingkat harga
tertentu atau lebih rendah. Disebut penggabungan tidak stabil karena produsen dengan struktur
biaya lebih rendah akan mendorong produsen lain keluar pasar. (2)produsen dengan struktur biaya
sama akan membagi pasar sama besar. Struktur biaya lain dengan kuota dan negosiasi. Untuk
menghalangi pesaing baru, tingkat harga ditetapkan tidak terlalu tinggi dan perang harga dengan
produsen baru.

Price Leadership : banyak terjadi produsen terkuat menentukan harga. Kuat sebab :
(a)struktur biaya terendah. Rumus : TC1 < TC2, (b)dominasi produsen besar dengan menghitung
semua kurva penawaran dan mengambil sisa demand yang tidak ter"cover". Rumus : Q = D – S,
(c)barometris : semua perusahaan sepakat ikut 1 produsen karena dianggap lebih mengenal pasar
dan reputasi baik. Rumus :

k1 = Q1/Q, k2 = Q2/Q

Q = Q1+Q2, k1 + k2 = 1

Biaya Input

Dalam teori ekonomi input : PENJUAL INPUT ADALAH KONSUMEN. Sumbu horizontal teori
input adalah jumlah input variabel (Qx).

Bila persaingan sempurna (pps) :

1) MRPx = ΔTR /Δx (turunan I)

2) MRa = ΔTR / Δa = Pa

3) MPx = ΔTP /Δx = ΔQa /Δx

4) Px = ARCx = MRCx

Satu input variable :

MRPx = MPx *MRa = MPx *Pa

MRPx : marginal revenue produksi input X

MPx : marjinal produksi input x

MRa : marjinal revenue output a

Pa : harga output a per unit

MRCx : marjinal resource cost X

Keseimbangan input :

Qa = f(x)

Qa : jumlah output a

x : input variabel

Δπ = 0
Δx

Px = Pa MPx

MRPx = MRCx (maks profit)

Dua input variabel/lebih : ada efek output, efek substitusi, efek MRC dll. Dengan prinsip = pps.

Bila output persaingan tidak sempurna (non-pps), input pps

Persaingan tidak sempurna = monopoli, duopoli, monopolistis, monopsonistis dsb.

Satu input variabel : bentuk kurva MRP miring dari kiri atas ke kanan bawah. Untuk pasar non-
pps lebih tegak daripada MRP pps. Lebih inelastis. Untuk menentukan tingkat penggunaan input
variabel X optimal, perlu diperhatikan juga bentuk kurva penawaran input X yang ada di pasar.
Berarti kurva S input = MRCx. Dan kurva MRPx = kurva permintaan input x.

Dua input variabel/lebih : ada efek output, efek substitusi, efek MRC dll. Dengan prinsip = pps.

Bila output dan input pada persaingan tidak sempurna (non-pps) :

Pasar persaingan monopsonistis : pasar input dengan banyak pembeli/produsen, meskipun antara
pembeli tidak heterogen dan ada saling ketergantungan (satu industri).

Model Kepemimpinan Harga (Price Leadership)


Dalam model ini terdapat perusahaan dominan yang bertindak selaku pemimpin dasar, serta
perusahaan lainnya sebagai pengikut. Dimana mereka bereaksi seolah-olah mereka berada dalam
pasar yang bersaing sempurna.

Perusahaan-perusahaan pengikut bertindak sebagai penerima harga (price taker), yaitu akan
menerima berapapun harga yang ditetapkan oleh perusahaan pemimpin dan akan menghasilkan
output pada kondisi dimana marginal costnya sama dengan tingkat harga.

Pemimpin dasar adalah perusahaan dominan dg struktur harga rendah atau perusahaan yg
terbesar dalam industri tersebut.
Lump sum Tax dan Built in Flexible Tax

1) Lump-sum Tax

Pengaturan industri monopolis perlu dilakukan oleh pemerintah, hal ini untuk mencegah efek
negatif yang ditimbulkannya. Tanpa pengendalian dan pengaturan oleh pemerintah maka efek
ekonomis negatif, berupa harga yang lebih tinggi dan output lebih sedikit serta alokasi sumber
daya yang tidak efisien di samping juga dapat mengakibatkan ketimpangan distribusi pendapatan.
Pengendalian atau pengaturan ini dapat berupa pengenaan pajak, penetapan harga, pengaturan
organisasi industri atau bahkan pengambilalihan secara langsung dengan menjadikan atau
mendirikan perusahaan-perusahaan milik negara. Berikut ini bebarapa efek pengaturan monopolis
berupa penetapan harga maksimum dan penetapan pajak.

Penetapan harga maksimum

Penetapan harga maksimum ditujukan agar hasil ekonomisnya mendekati pasar persaingan
murni. Berikut ini penjelasan secara grafis penetapan harga maksimum oleh pemerintah pada
perusahaan monopolis.
Tanpa pengaturan pemerintah, keseimbangan dititik E, keuntungan maksimum monopolis adalah
menetapkan harga P0 dan kuantitas output yang dihasilkan sebanyak Q0, yaitu pada harga yang
lebih tinggi dan kuantitas output yang lebih sedikit dibandingkan pasar persaingan murni.
Kemudian, pemerintah menetapkan harga maksimum bagi monopolis sebesar sebesar Pm.
Akibatnya harga menjadi lebih rendah dan tingkat ouput menjadi lebih besar, yaitu Q m. Kurva
permintaan monopolis menjadi patah, yaitu PmAD. Dengan penetapan harga maksimum maka
keuntungan monopolis menjadi lebih kecil dibandingkan dengan tanpa penetapan harga
maksimum. Untuk membandingkan keuntungan sebelum dan setelah penetapan harga maksimum
silakan Anda analisa sendiri dengan memperhatikan kurva biaya rata-ratanya.

Penetapan Pajak

Penetapan pajak dapat dibagi atas dua, yaitu pajak lump sum dan pajak spesifik. Kedua jenis
penetapan pajak ini akan menghasilkan efek yang berbeda. Pajak lump sum adalah pajak yang
dikenakan sebesar jumlah tertentu berapapun kuantitas output yang diproduksi dan dijual.
Penetapan pajak ini dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan keuntungan monopolis tanpa
mempengaruhi harga dan output. Pajak lump sum merupakan biaya tetap bagi perusahaan, sehngga
hanya akan mempengaruhi kurva biaya rata-rata, yaitu bergeser ke atas (ingat, biaya rata-rata
merupakan penjumlahan biaya tetap dan biaya variabel), sedangkan kurva biaya marginal adalah
tetap.

Pajak spesifik adalah pajak yang dikenakan per unit output. Pajak ini akan merupakan biaya
variabel bagi perusahaan monopolis, dengan demikian akan mempengaruhi kurva biaya rata-rata
dan kurva biaya marginal, yaitu bergeser ke kanan atas. Gambar 8 menjelaskan secara grafis
penetapan pajak lump sum,
Karena pajak lump sum adalah sejenis biaya tetap, maka pajak tersebut tidak mempengaruhi kurva
MC. Dengan kurva MR dan MC yang tidak berubah , tingkat output terbaik bagi monopolis
tersebut adalah tetap pada Q1, dan monopolis tetap mengenakan harga pada P1 . Setelah pengenaan
pajak lump sum ini kurva AC bersinggungan dengan kurva permintaan maka posisi monopolis
sekarang adalah dalam keadaan pulang pokok (break even point), atau dapat juga dikatakan
mendapatkan laba normal. Sebelum pengenaan pajak keuntungan monopolis adalah sebesar
PBAP1, yang merupakan pengurangan penerimaan OQ1AP1 dengan biaya sebesar OQ1BP

2) Built in Flexible Tax

Yang dimaksud dengan sistem perpajakan yang built-in flexible adalah system

pemungutan pajak pendapatan, maksudnya adalah untuk meratakan distribusi pendapatan agar

tidak terjadi ketegangan – ketegangan social. Dikatakan flexible karena mengikuti pendapatan,

apabila pendapatan besar maka jumlah pajak yang di bayar besar dan begitu sebaliknya.

Asumsi: Y = C + I + G

Ditribusi pendapatan nasional dalam perekonomian pada umumnya tidak merata.

Distribusi pendapatan nasional yang sangat tidak merata dapat enimbulkan ketegangan social.

Oleh karena itu maka untuk mengurangi kemungkinan timbulnya ketegangan social ini,pemerintah

pada umumnya berusaha sedapat mungkin lebih mertakan distribusi pendapatan nasional. Pajak
pendapatan yang besar kecilnya tergantung kepada besar kecilnya pendapatan yang diperoleh

wajib pajak merupakan salah satu cara yang dapat dipergunkan untuk mencapai tujuan tersebut.

Mengingat sifatnya yang demikian maka pajak pendapatan tersebut mempunyai sifat

flexible, yaitu flexible mengikuti perubahan pendapatan. Dari uraian diatas sehingga fungsi pajak

dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut :

Tx = t + hY

Tx menunjukkan besarnya pajak, t menunjukkan besarnya pajak pada pendapatan sebesar

nol, h menunjukkan apa yang biasa disebut margial rate of taxation, yang merupakan nilai

perbandingan antara perubahan jumlah pajak dengan perubahan jumlah pendapatan dan Y

menunjukkkan besarnya pendapatan nasional.

Nilai h dengan sendirinya dapat dikatakann selalu postif. Positifnya “ marginal rate of

taxation “ berarti bahwa semakin besar pendapatan semakaian besar jumlah pajak yang terpungut

oleh pemerintah. Kalau h selalu mempunyai angka yang lebih besar daripada nol, nilai t dapat

sama dengan nol ataupun lebih kecil daripada nol, akan tetapi untuk mempunyai nilai positif

mungkin sekali jarang terjadi. Sebab dengan positifnya nilai t berarti bahwa mereka yang tidak

mempunyai pendapatan masih dikenai pajak pendapatan. Ini dengan sendirinya tidak masuk akal.

Negatifnya nilai t mungkin terjadi yaitu dalam perekonomian dimana seseorang yang mendapatkan

pendapatan kurang dari jumlah tertentu oleh pemerintah diberi bantuan. Semakin kecil jumlah

pendapatan mereka semakin besar jumlah bantuan yang mereka terima dari pemerintah.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Pasar Oligopoli adalah pasar dimana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa
perusahaan.Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.
Dalam pasar Oligopoli setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terkait
dengan pemainan pasar.Dimana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk
pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan pengenalan produk baru,perubahan harga
dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.

Setiap tindakan dari produsen yang berkuasa akan mempengaruhi penjualan mereka, jadi
keuntungan yang mereka dapatkan sangat tergantung kepada persaingannya. Usaha promosi,
pengenalan produk, perubahan harga dan sebagainya dilakukan dengan tujuan menjauhkan
konsumen dari perusahaan lain. Persaingan yang ketat ini akan membuat harga yang tercipta untuk
produk yang dijual seragam, karena apabila terjadi penurunan harga oleh satu perusahaan, maka
perusahaan lainnya juga akan menurunkan harga agar konsumen tidak berpaling kepada
perusahaan yang menjual dengan harga lebih murah. Pada pasar monopoli, perusahaan baru akan
sulit untuk masuk dan berkembang karena konsumen cenderung tetap memakai produk dari
perusahaan lain karena sudah percaya dan produknya dianggap sama saja, selain itu perusahaan
lain akan membuat kebijakan yang merugikan perusahaan baru tersebut. Contoh pasar oligopoli
adalah industri rokok, industri sabun, industri odol, industri baja, dll.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studiobelajar.com/pasar-oligopoli/

https://salamadian.com/pengertian-contoh-pasar-oligopoli/

http://websuplemen.ut.ac.id/espa4111/espa4111a/MENU4/pengaturan_industri_monopoli1.ht

https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/pasar-oligopoli.html

https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/pasar-oligopoli

http://www.ilmudasar.com/2017/08/Pengertian-Ciri-Kelebihan-dan-Kekurangan-Pasar-Oligopoli-
adalah.html

Surjaningsih, Ndari, G. A Diah Utari, et al. 2012. Dampak Kebijakan Fiskal Terhadap
Output dan Inflasi. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan.

Anda mungkin juga menyukai