Anda di halaman 1dari 3

Pasar Oligopoli

Pasar oligopoli adalah jenis pasar dimana jumlah produsen atau penjualnya lebih sedikit,
sedangkan pembelinya relatif banyak. Oleh sebab itu, pasar ini dikatakan juga sebagai pasar
dengan persaingan tidak sempurna.

Jumlah produsen dan konsumen yang tidak seimbang, bahkan bisa dibilang memiliki gap
tinggi sangat berpengaruh terhadap harga pasar. Selain itu, akan muncul persaingan cukup
ketat antara para penjual. Tak jarang mereka saling banting harga.

Kehadiran pasar oligopoli membuat para produsen dengan jumlah sedikit tersebut menguasai
pasar. Mereka juga saling bersaing untuk mendapat konsumen sebanyak2nya. Sehingga akan
membuat perusahaan atau produsen baru sulit masuk kedalamnya.

Ciri – ciri pasar oligopoly

Pasar oligopoli adalah praktek ekonomi yang bisa Anda kenali melalui beberapa
karakteristik. Hal itulah yang membedakannya dengan jenis pasar lain. Jika Anda belum
memahaminya, ciri-ciri pasar oligopoli adalah sebagai berikut.

1. Penjualan bersifat homogen


Dalam pasar oligopoli, produk yang dijual oleh produsen hanya terdiri dari satu jenis.
Hal ini membuat konsumen tidak kesulitan dalam menemukan kebutuhan mereka.
Karena akan sangat mudah menemukan pengganti atau alternatifnya.Misalnya saja,
produk yang dijual adalah roti. Namun, seperti yang kita ketahui, produk roti cukup
bermacam-macam. Baik untuk variasi menunya atau brand-nya. Dengan begitu,
cukup mudah menemukan varian satu dan lainnya.
2. Ada dua produsen atau lebih
Seperti pada umumnya, pasar oligopoli adalah pasar yang didalamnya terdapat dua
produsen atau lebih, namun kurang dari sepuluh, sangat terbatas. Ciri inilah alasan
mengapa persaingan pada pasar oligopoli tidak sempurna. Karenanya, untuk
menghindari dampak tersebut, sebagian besar negara melarang adanya praktek
oligopoli. Hal ini dilakukan agar pertumbuhan ekonomi di suatu negara dapat berjalan
lancar. Lebih dari itu, supaya produsen bisa bersaing dengan sehat.
3. Memerlukan strategi marketing yang matang
Karena persaingan yang terjadi didalamnya sangat ketat, tentu setiap produsen
memerlukan strategi marketing yang matang. Strategi tersebut untuk menarik para
konsumen dan menjadikannya pelanggan. Tanpa adanya strategi yang matang, sulit
bagi suatu produsen untuk bertahan didalamnya. Tidak hanya sulit masuk, namun
bertahan dalam persaingan oligopoli juga cukup menantang lho Sobat OCBC.
4. Harga saing relatif sama
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa dalam pasar oligopoli hanya
terdapat satu jenis produk (homogen). Lalu apa pengaruhnya dengan harga? Tentu
saja, jika harga yang ditawarkan oleh satu produsen memiliki selisih jauh, maka akan
sulit bersaing.
5. Sulit ditembus produsen baru
Sebelumnya, kita telah membahas bahwa karakteristik pasar oligopoli adalah
memiliki produsen terbatas atau kurang dari sepuluh. Nah, batas itulah yang membuat
pasar oligopoli sulit untuk ditembus produsen baru.Tak jarang produsen baru
berusaha mengambil risiko dengan mempersempit pasar atau membanting harga,
namun justru menyebabkan kebangkrutan. Karena alasan inilah persaingan pada pasar
oligopoli tidak sehat/sempurna.
6. Kebijakan dari produsen utama berpengaruh pada produsen lain
Pasar oligopoli adalah praktek dimana kebijakan satu produsen utama sangat mampu
mempengaruhi keputusan produsen lain. Misalnya, keputusan dalam menentukan
range harga produk. Jika produsen utama menjual seharga Rp10 ribu, maka produsen
lain tidak jauh dari angka tersebut.

Jenis Pasar Oligopoli

Setelah mempelajari ciri-ciri pasar oligopoli, kini Anda juga perlu memahami apa saja jenis
pasar oligopoli yang umumnya dipraktekkan dalam perekonomian masyarakat. Berikut
diantaranya.

1. Pasar oligopoli terdiferensiasi


Arti dari kata terdiferensiasi adalah dapat dibedakan. Sehingga, dalam jenis pasar
oligopoli ini, produk yang dijual oleh produsen bisa dibedakan. Misalnya, harga yang
ditawarkan jauh berbeda antara produsen satu dengan lainnya.
2. Pasar oligopoli non kolusi
Selanjutnya, jenis pasar oligopoli adalah non kolusi. Pada jenis ini, produsen hanya
akan memainkan harga dengan melihat perkembangan harga produsen lain.
Tujuannya untuk mengembangkan bisnis dan membuat kompetitor tidak bisa
bersaing.
3. Pasar oligopoli homogen
Pasar oligopoli homogen disebut juga dengan pure oligopoly. Di dalamnya menjual
beragam produk identik dari berbagai produsen, namun sulit untuk dibedakan. Contoh
produknya seperti air mineral, semen, rokok dan sebagainya.
4. Pasar oligopoli kolusi
Terakhir, jenis pasar oligopoli adalah kolusi, yaitu suatu praktek dimana para
produsen saling bekerja sama untuk menaikkan harga. Sehingga, bisnis bisa berjalan
statis. Bisa dikatakan, jenis yang satu ini tidak memiliki persaingan ketat.

Kelebihan dan Kelemahan Pasar Oligopoli

Kelebihan Pasar Oligopoli

 Ada persaingan yang cukup ketat bagi produsen untuk memberikan manfaat terbaik
kepada para konsumen. Mereka menyadari bahwa konsumen akan lebih menyukai
produk berkualitas dengan harga terjangkau.
 Perkembangan produk dalam pasar oligopoli cukup pesat. Hal ini dipengaruhi oleh
kesadaran produsen untuk menarik konsumen dengan memunculkan inovasi-inovasi
baru.
 Meski cenderung menjual produk homogen, namun di dalamnya Anda bisa
menemukan berbagai merek yang berbeda. Anda dapat memilih produk yang paling
sesuai dengan kebutuhan.
Kelemahan Pasar Oligopoli

 Produsen membutuhkan biaya serta strategi promosi yang cukup besar. Upaya ini
dilakukan untuk menarik perhatian konsumen dan mendapatkan pelanggan.
 Sering terjadi perang banting harga antar produsen untuk memikat lebih banyak
konsumen.
 Adanya persaingan ketat di dalam pasar, membuat produsen baru sangat sulit untuk
masuk, mengikuti bahkan bertahan di sana.

Contoh Pasar Oligopoli

Pasar oligopoli adalah pasar tempat penawaran ketat. Tak jarang konsumen akan memilih
produsen atau perusahaan dengan penawaran terbaik. Terlebih jika perusahaan tersebut
memiliki produk berkualitas namun harganya terjangkau. Lalu, adakah contoh pasar oligopoli
yang sering kita jumpai? Tentu saja, beberapa contoh pasar oligopoli adalah industri semen,
industri rokok, jasa penerbangan, layanan telekomunikasi, industri kendaraan bermotor dan
masih banyak lagi.

Anda mungkin juga menyukai