Anda di halaman 1dari 32

Anggota Kelompok :

Azyu Fahira Farra Aulicia Nurul Sabila Elia


Febrihani Rahma Chaerany Putri
41183403190072 41183403220024 41183403220027 41183403220036

Riska Adella Selvy Nur Akilah Eka Arini Farhatain


Oktavia Farahdewi Juni
41183403220039 41183403220046 41183403220056 41183403220058
PRAKTIK PASAR OLIGOPOLI
DAN MONOPOLISTIK
TERHADAP OLIGARKI
EKONOMI.

Rusham, S.E., M.M.


Pengertian Pasar Oligopoli

Secara sederhana, pasar oligopoli Meski pasar oligopoli adalah salah satu kegiatan pasar
adalah jenis pasar yang memiliki yang tidak sehat atau tidak sempurna, tetapi pada
jumlah produsen dan konsumen
kenyataannya, pasar jenis ini persaingan suatu produk
yang tidak seimbang. Umumnya,
jumlah produsen lebih sedikit yang sama antara produsen satu dengan produsen lainnya
dibandingkan konsumennya. sangat ketat. Hal ini dapat terjadi karena sesama
Dalam arti lain, pasar oligopoli produsen saling menjaga kualitas produk agar nama atau
adalah kondisi pasar di mana mereknya tidak kalah dengan produsen lainnya. Bisa
komoditas dikuasai oleh beberapa dikatakan, pasar oligopoli adalah suatu bentuk
perusahaan. Hal ini membuat persaingan perdagangan yang tidak sempurna atau tidak
persaingan harga di pasar menjadi sehat karena sebagian penjual atau produsen sudah
tidak seimbang. memiliki banyak pembeli.
Ciri-ciri Pasar Oligopoli

01 Terdiri dari dua perusahaan atau


lebih 02 Produk yang diperjual-belikan
bersifat homogen

03 Harga antar produk hampir


sama 04 Membutuhkan strategi
pemasaran yang matang

Suatu atauran dari sebuah Produsen baru akan

05
perusahaan atau produsen
dapat memengaruhi produsen
lainnya
06 kesulitan masuk ke pasar
oligapoli
Faktor Pembentuk pasar oligopoli
1. Efisiensi Skala Besar

Perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industry mobil,


semen, kertas, pupuk dan peralatan mesin, umumnya
berstruktur oligopoli. Teknologi padat modal (capital
intensive) yang dibutuhkan dalam proses produksi
menyebabkan efisiensi (biaya rata-rata minimum) baru bisa
tercapai bila output di produksi dalam skala sangat besar.

Dalam industry mobil, untuk satu jenis mobil, skala efisiensi


baru tercapai jika produksi mobil minimal 50.000 sampai
100.000 unit per tahun. Bila perusahaan memproduksi tiga
jenis mobil saja, Output minimal seluruhnya antara 200.000
– 300.000 unit per tahun.
Faktor Pembentuk pasar oligopoli
2. Kompleksitas Manajemen

Berbeda dengan tiga struktur pasar lainnya (persaingan


sempurna, monopoli, dan persaingan monopolistik), Struktur
pasar oligopoli ditandai dengan kompetisi harga dan non
harga. Perusahaan harus cermat memperhitungkan setiap
keputusan agar tidak menimbulkan reaksi yang merugikan
dari perusahaan pesaing. Dalam pasar industri oligopoli,
kemampuan keuangan yang besar saja tidak cukup sebagai
modal untuk bertahan dalam struktur industri. Perusahaan
juga harus memiliki kemampuan manajemen yang sangat
baik agar mampu bertahan dalam struktur industri yang
persaingannya begitu kompleks. Tidak banyak perusahaan
memilii kemampuan tersebut, sehingga dalam pasar
oligopoli menyebabkan sedikitnya konsumen.
Jenis Pasar Oligopoli
1. Pasar oligopoli terdiferensiasi

Jenis pasar ini merupakan pasar yang hanya menjual


satu jenis saja namun, harga pada satu jenis barang itu
tidak sama dengan harga produsen atau perusahaan
lainnya

2. Pasar oligopoli kolusi

Hampir setiap produsen atau perusahaan melakukan


kerja sama. Biasanya Langkah kerja sama ini dilakukan
Ketika ingin menaikkan harga dari suatu produk atau
jasa. Hal seperti ini akan terlihat bahwa persaingan dari
produsen satu dengan produsen yang lainnya tidak
begitu jauh.
Jenis Pasar Oligopoli
3. Pasar oligopoli non kolusi

Jenis pasar ini merupakan pasar yang di mana jika ada


perusahaan yang ingin menaikkan harga suatu barang
atau jasa perlu memperhatikan kondisi atau
perkembangan yang terjadi pada perusahaan lain

4. Pasar oligopoli murni

Pasar yang hanya menjual satu barang saja. Meskipun


begitu, tetapi varian dari barangnya cukup banyak.
Sementara itu, harga dari barang satu dengan barang
yang lainnya hampir sama. Pada pasar oligopoli jenis
ini, hampir setiap kebijakannya dipengaruhi oleh
produsen utama.
Penilaian keatas Pasar Oligopoli
1. Efesiensi Dalam Menggunakan Sumber-Sumber
Daya

Efisiensi penggunaan sumber-sumber daya akan tercapai apabila biaya


marjinal = harga. Sementara bagi perusahaan yang memaksimumkan
untung, biaya marjinal = hasil penjualan marjinal. Dengan demikian,
efisiensi penggunaan sumber-sumber daya akan tercapai apabila biaya
marjinal = hasil penjualan marjinal = harga.

Keadaan ini hanya mungkin tercapai apabila tingkat harganya sama


dengan biaya rata-rata yang paling rendah (ditunjukkan oleh titik paling
rendah pada kurva AC). Pada umumnya, keadaan ini tidak dicapai oleh
perusahaan dalam oligopoli. Berdasarkan penilaian dari syarat efisiensi
ini, perusahaan oligopoli tidaklah menggunakan sumber-sumber daya
secara efisien.
Penilaian keatas Pasar Oligopoli
2. Perkembangan Teknologi dan Inovasi

Oligopoli perusahaannya memperoleh keuntungan yang lebih dari


normal. Keuntungan seperti ini dapat diperoleh karena hambatan
untuk masuk ke dalam industri tersebut sangat sukar bagi perusahaan
baru.

Maka dari itu, keuntungan yang lebih dari normal dalam jangka
pendek dapat terus dipertahankan dalam jangka panjang. Dengan
demikian, dalam perusahaan oligopoli terdapat dana yang cukup
untuk membiayai penyelidikan yang diperlukan guna
mengembangkan teknologi dan melakukan inovasi.

Alasan lainnya adalah karena perusahaan tersebut tidak mampu


bersaing melalui persaingan harga -- yaitu menarik langganan
dengan cara mengubah harga penjualan -- maka ia mencoba untuk
mengembangkan teknologi, sehingga bisa menetapkan harga baru
yang sesuai dengan keinginannya. Langkah ini, menurut para
ekonomi, akan menimbulkan "perang harga" yang pada akhirnya
akan merugikan perusahaan itu sendiri.
Penilaian keatas Pasar Oligopoli
3. Keuntungan Perusahaan

Walaupun dalam pasar oligopoli terdapat persaingan, keadaan


persaingan tersebut tidaklah seluas seperti di pasar persaingan
sempurna dan monopolistis. Persaingan terutama datang dari
perusahaan-perusahaan yang sudah ada dalam industri tersebut.

Dengan adanya kemungkinan persepakatan, persaingan masih dapat


dikurangi lebih lanjut. Persaingan yang dibatasi ini memungkinkan
perusahaan mendapat keuntungan yang melebihi normal. Sedangkan
bagi para konsumen, kemungkinan mengurangi persaingan dan
memperoleh untung yang lebih normal ini menimbulkan dua akibat
yang kurang menguntungkan.
Pasar Semen di Indonesia
dapat digolongkan ke dalam
pasar oligopoli, hal ini
dikarenakan produksi semen di
Indonesia hanya dikuasi oleh
beberapa perusahaan saja,
diantaranya adalah Semen
Cibinong, Indocement, Holcim,
Semen Padang, dan Semen
Gresik.
Kurva MR dalam oligopoli

Keterangan kurva
Misal D1= Permintaan terhadap Semen Padang
D2= Permintaan terhadap Semen Gresik
Kelebihan Pasar Oligopoli

1. Persaingan yang ketat


2. Harga produk menjadi lebih sesuai keinginan
3. Konsumen bebas memilih
4. Kegiatan produksi menjadi lebih efisien
Kekurangan Pasar Oligopoli

1. Produsen baru sulit untuk masuk ke pasar


2. Kebijakan produsen terbesar
3. Pemborosan ekonomi
4. Sering terjadi perang harga antar produsen.
Pengertian Pasar Monopolistik
Pasar Monopolistik adalah sebuah pasar yang memiliki banyak
konsumen yang dapat menghasilkan suatu komoditas yang berbeda-beda.
Jenis pasar ini juga seringkali disebut sebagai pasar yang memiliki
banyak penjual yang hanya menawarkan satu jenis produk namun
dengan kualitas, bentuk, dan ukuran produk yang berbeda. Di dalam
pasar monopolistik, para konsumen akan merasakan adanya sebuah
perbedaan dari ciri khas pada setiap produk yang ditawarkan oleh satu
produsen dengan produsen lainnya.

Pasar persaingan monopolistik merupakan salah satu jenis pasar


persaingan tidak sempurna. Sistem pasar monopolistik ini dikembangkan
karena tidak adanya kepuasan pada analisis model persaingan pasar
sempurna atau pasar monopoli. Akan tetapi, jika kita lihat dari struktur
pasar monopolistik, maka sistem tersebut lebih mendekati pada pasar
persaingan sempurna. Namun para produsen akan lebih berpartisipasi di
dalam jenis pasar tersebut untuk menghasilkan sebuah produk yang
berbeda dan mempunyai karakteristik sendiri.
Ciri-ciri Pasar Monopolistik
Kebebasan Produsen Baru
Diferensiasi Produk Untuk Keluar dan Masuk
Pasar

01 02 03 04

Memiliki Jumlah Produsen Persaingan Produsen Tidak


atau Penjual yang Sangat Berdasar Pada Harga
Banyak
Permintaan Pada Pasar Persaingan Monopolistik

Permintaan (demand) bagi suatu pengusaha


produk yang dalam keadaan persaingan
monopolistik merupakan peralihan dari
permintaan bagi pengusaha yang bersaing
sempurna dengan pengusaha monopoli.

Gambar di bawah menjelaskan bahwa kurva


permintaan bagi pengusaha yang produksinya
bersaing sempurna digambarkan sebagai garis
sejajar sumbu horizontal yang ditarik melalui
harga pasar yang berlaku. Kurva permintaan bagi
pengusaha yang produknya berada pada pasar
persaingan monopolistik. Kurva permintaan
tersebut sedikit miring turun dari kiri ke kanan.
Kurva Permintaan Untuk Pengusaha Dalam Persaingan Sempurna
(a), Persaingan Monopolistik (b) dan Monopoli (c)
Struktur Pasar Persaingan Monopolistik
Dalam menentukan kapasitas produksi suatu
perusahaan yang pasar produknya dengan persaingan
monopolistik, analisa hampir sama saja dengan
analisa bagi pengusaha monopoli sempurna dan
perusahaan dengan persaingan sempurna.

Analisa mana yang digunakan tergantung kepada


bentuk kurva permintaan bagi pengusaha tersebut.
Artinya, bila kurva permintaan yang dihadapinya
adalah elastis sempurna, maka harga penjualan harus
sama dengan nilai produk marjinal. Tetapi apabila
kurva permintaannya kurang sempurna elastisnya,
maka harga penjualan lebih tinggi dari pada nilai
produk marjinal yang diperolehnya. Untuk jelasnya
perhatikanlah Gambar di bawah ini.
Kurva Struktur pasar monopolistik : Kapasitas Produksi Untuk
Mencapai Keuntungan Maksimum
Gambar diatas menunjukkan keadaan permintaan bagi suatu pengusaha produk
yang pasarnya dengan persaingan monopolistik (kurva m). karenanya kurva
nilai produk marjinal perusahaan ditunjukkan oleh kurva MR. Kalau kurva
pembiayaannya seperti ditunjukkan oleh kurva biaya rata-rata (AC) dan kurva
biaya marjinal (MC), maka kapasitas produksi harus dijalankan sebesay Y1 agar
tercapai keuntungan maksimum, dimana MC = MR.

Harga penjualan dapat ditentukan sebesar P1 rupiah untuk setiap satuan produk
adalah sebesar C1 rupiah, maka keuntungan yang diperoleh perusahaan adalah
C1P1 rupiah untuk setiap satuan produk yang dihasilkan.

Apa yang kita uraikan diatas adalah mengenai kebijaksanaan pengusaha produk
dengan pasar persaingan monopolistik dalam jangka pendek untuk menentukan
kapasitas produksi. Untuk jangka pendek yang dituju ialah keuntungan
maksimum dengan menekan kapasitas produksi sedemikian rupa sehingga:

MC = MR < PY dan
AC < PY
Untuk jangka panjang umumnya perusahaan yang menghasilkan produk dengan
pasar persaingan monopolistik menentukan kapsitas produksi berdasarkan
keuntungan normal (normal profit), kecuali jika perusahaan tersebut mampu
membendung secara sempurna masuknya pengusaha-pengusaha baru yang juga
akan menghasilkan produk yang sama dengan produk yang dihasilkannya.

Kalau pengusaha tersebut mampu membendung secara sempurna masuknya


pengusaha baru dalam jangka panjang, maka kapasitas produksi dijalankan
sedemikian rupa hingga tercapai keuntungan maksimum. Syarat untuk ini ialah:

MCLR = MCSR = MR < PY


ACLR < PY
Faktor pembentuk Pasar Monopolistik

Memiliki Sumber Daya


Sumber perusahaan bisa memonopoli
pasar karena kepemilikan sumber daya
yang unik dan juga istimewa yang
tidak dimiliki oleh perusahaan lainnya. Pendapatan Hak Monopoli dari
Pemerintah

Skala Ekonomis
Peraturan yang dibuat oleh pemerintah
juga dapat menciptakan kekuatan
Perusahaan akan memperoleh monopoli
keuntungan dalam tingkat maksimum
apabila tingkat produksi yang ada di
dalam perusahaan tersebut cukup
besar
Sifat – sifat persaingan pasar monopolistik

1. Selalu ada sejumlah besar penjual dan pembeli di pasaran.


2. Produksi barang dan jasa yang diperjualbelikan lazimnya bervariasi baik dalam merk,
mutu, kampanye iklan yang dilakukan dan dampak-dampak psikologis yang berbeda-
beda terhadap konsumen.
3. Perusahaan-perusahaan yang memasuki pasar mempunyai kemampuan kendali yang
terbatas terhadap harga, karena dibandingkan dengan luasnya pasar yang harus
dijangkau, perusahaan itu masuk kategori perusahaan sedang, namun mereka
memproduksi aneka ragam barang yang tetap mampu menjangkau konsumen
membeli barang-barang produksinya.
4. Memasuki pasar persaingan monopolistik selalu mudah, namun sebelumnya
memerlukan kampanye iklan yang luas dan besar biayanya.
5. Selalu terbuka peluang yang sifatnya bukan persaingan dalam harga tetapi persaingan
dalam diferensiasi jenis komoditi yang dihasilkan dan persaingan dalam kampanye
iklan yang dilakukan untuk menarik minat konsumen sebanyak-banyaknya.
Persaingan bukan harga Pasar Monopolistik

Persaingan bukan harga pada hakekatnya mengandung arti usaha-usaha


diluar perubahan harga yang dilakukan oleh firma untuk menarik lebih
banyak pembeli ke atas barang yang diproduksikannya. Persaingan
bukan-harga bertujuan untuk menggeser kurva permintaan ke kanan,
pergeseran itu berarti pada setiap tingkat harga, jumlah barang yang
diminta menjadi bertambah banyak. Persaingan bukan-harga dapat
dibedakan menjadi dua jenis :

1. Diferensiasi produksi
2. Iklan dan berbagai bentuk promosi penjualan.
Keuntungan Kelemahan Kekurangan

Banyaknya produsen di pasar Persaingan sangat ketat


Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang
memberikan keuntungan
tinggi, baik dari segi harga, kualitas maupun pelayanan
bagi konsumen

Kebebasan keluar masuk Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke Market share hanya sebesar
bagi produsen dalam pasar monopolistik 30% hingga 40% saja

Pasar ini relatif mudah Kebutuhan biaya untuk


Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi pemasaran yang besar
dijumpai oleh konsumen
Pengertian Oligarki
Oligarki merupakan istilah untuk
pemerintahan yang mana struktur kekuasaannya
dikuasai oleh sekelompok kecil orang luar, atau
beberapa individu terpilih untuk mengendalikan
keputusan para pemimpin atau pemerintah.

Oligarki tidak pernah digunakan sebagai


istilah resmi untuk bentuk pemerintahan dan hanya
digunakan sebagai kritik. Itu juga sering digunakan
sebagai cara untuk menunjukkan pengaruh orang kaya
dan berkuasa dalam politik, serta pemerintahan yang
biasanya digunakan untuk menguntungkan diri mereka
sendiri.
Ciri-ciri Oligarki
Kekuasaan Dipegang atau
Dikendalikan Oleh Kelompok Uang dan Kekuasaan Merupakan
Kecil Masyarakat Hal Yang Tak Bisa Dipisahkan

Terjadi Ketidaksetaraan Kekuasaan Dimiliki Hanya


Maupun Kesenjangan Dari Untuk Mempertahankan
Segi Materian Yang Cukup Kekayaan
Ekstrim
Tujuan Oligarki
Seperti yang sudah dapat dijelaskan di atas jika
sistem pemerintahan ini hanya dikelola oleh
kelompok kecil yang memiliki banyak tujuan
dari pemerintahan ini sendiri yang paling utama
adalah kekuasaan dan kekayaan. Mereka akan
berusaha untuk mempertahankan kekayaan agar
tetap berkuasa, ketika mereka telah berkuasa
maka mereka akan semakin meningkatkan
kekayaannya.

Tujuan utama oligarki adalah menyisipkan,


menitipkan, regulasi, aturan yang tentunya
menjadi tujuan keuntungan si oligarki. Rupa
wajah yang sama, watak perilaku yang sama,
hanya lebih halus caranya.
Oligarki di Indonesia
Seperti diketahui, sistem pemerintahan di Indonesia
menganut sistem demokrasi. Namun, sistem demokrasi
yang dianut oleh negara Indonesia, mempunyai tujuan
untuk memeratakan kekuasaan serta ekonomi. Jeffrey
Winters yang merupakan analisis politik, mengatakan
bahwa demokrasi di Indonesia ternyata dikuasai oleh
kelompok oligarki, akibatnya sistem demokrasi semakin
jauh dari cita-cita serta tujuan untuk memakmurkan
rakyat Indonesia.

Winters juga menjelaskan bahwa ketimpangan kekayaan


di Indonesia jauh lebih merata antara kelompok kaya
dengan kelompok miskin saat tahun 1945 jika
dibandingkan saat ini. Hal ini terjadi sebagai akibat dari
kelompok elit dan oligarki di Indonesia sudah
menguasai serta mengontrol sistem demokrasi dan
berlanjut Indonesia mempunyai oligarki demokrasi.
Ketimpangan ekonomi
Istilah “ketimpangan” atau “kesenjangan” sudah tidak asing lagi bagi sebagian
besar pembaca. Dalam hidup bermasyarakat, tentunya akan menjumpai banyak
perbedaan dan kemudian menjadi ketimpangan. Istilah ketimpangan memang
lebih umum digunakan untuk menyebutkan dua kondisi yang kontras dan berbeda
terlalu jauh.

Secara umum, ketimpangan adalah kondisi dimana ada ketidakseimbangan atau


jarak yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Ketimpangan ekonomi merupakan
potret langsung dari fenomena kondisi kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi.
Ketimpangan Ekonomi
Jenis Penyebab Dampak

Ketimpangan Tingkat respon tinggi Infrastruktur yang Kecemburuan sosial


pendapatan buruk terhadap kelompok
lain

Ketimpangan bayaran Kondisi pekerjaan Ukuran keluarga Timbulnya kelompok-


atau upah yang buruk kelompok dalam
masyarakat

Pendidikan dan Perbedaan tingkat


Ketimpangan
keterampilan yang kesejahteraan
kekayaan
rendah
Hidup kesepian tanpa kekasih,
cukup sekian dan terimakasih

Anda mungkin juga menyukai